SOLUTION INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
Chap 7. Gas Fermi Ideal

Perumusan Ensembel Mekanika Statistik Kuantum. Part-1

Chap. 8 Gas Bose Ideal

Chap 7a Aplikasi Distribusi. Fermi Dirac (part-1)

Efek de Haas-Van Alphen

FI-5002 Mekanika Statistik SEMESTER/ Sem /2017 PR#1 : Review of Thermo & Microcanonical Ensemble Dikumpulkan :

KB.2 Fisika Molekul. Hal ini berarti bahwa rapat peluang untuk menemukan kedua konfigurasi tersebut di atas adalah sama, yaitu:

Ensembel Kanonik Klasik

Ensembel Grand Kanonik (Kuantum) Gas IDeal

SOLUTION QUIZ 1 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

Atau dengan menginverse S = S(U), menjadi U=U(S), kemudian menghitung:

tak-hingga. Lebar sumur adalah 4 angstrom. Berapakah simpangan gelombang elektron

Ensembel Grand Kanonik Klasik. Part-1

PERSAMAAN SCHRÖDINGER TAK BERGANTUNG WAKTU DAN APLIKASINYA PADA SISTEM POTENSIAL 1 D

Nama Anggota Kelompok: 1. Ahmad Samsudin 2. Aisyah Nur Rohmah 3. Dudi Abdu Rasyid 4. Ginanjar 5. Intan Dwi 6. Ricky

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

ANALISA KELAKUAN PARTIKEL BERDASARKAN STATISTIK MAXWELL-BOLZTMANN BOSE-EINSTEIN DAN FERMI-DIRAC SKRIPSI. Rio Tambunan

BAB II DASAR TEORI. A. Kemagnetan Bahan. Secara garis besar, semua bahan dapat dikelompokkan ke dalam bahan magnet. seperti terlihat pada Gambar 2.

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

TERMODINAMIKA & FISIKA STATISTIK (Tes 3)

Ensembel Grand Kanonik Klasik. Part-2

Studi Komparasi Algoritma Metropolis dan Solusi Analitik pada Ising Model 2 Dimensi untuk Identifikasi Transisi Fasa pada Ferromagnet

BAB IV OSILATOR HARMONIS

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281

= (2) Persamaan (2) adalah persamaan diferensial orde dua dengan akar-akar bilangan kompleks yang berlainan, solusinya adalah () =sin+cos (3)

Bab 6. Elektron Dalam Zat Padat (Teori Pita Energi)

Kajian Sistem Terfrustasi pada Bahan Antiferromagnet dengan Model Ising 2D

BAB III OPERATOR 3.1 Pengertian Operator Dan Sifat-sifatnya

SOLUTION INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

KONTRAK PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah/SKS : FI 3412/3 (tiga) Semester/Tahun Akademi : Genap/2016/2017 : Telah mengikuti kuliah Fisika Modern

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ensembel Grand Kanonik Klasik. Part-2

STUDI MAGNETISASI PADA SISTEM SPIN MENGGUNAKAN MODEL ISING 2D

Mempunyai Solusi untuk Setiap x R???

𝑥 Mempunyai Solusi 𝑥 R???

2. Deskripsi Statistik Sistem Partikel

VIII. Termodinamika Statistik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FISIKA MODERN. Pertemuan Ke-7. Nurun Nayiroh, M.Si.

MAKALAH PITA ENERGI. Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna ( ) Rombel 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor

KONDENSASI BOSE-EINSTEIN. Korespondensi Telp.: , Abstrak

Mekanika Kuantum. Orbital dan Bilangan Kuantum

BAB I PENDAHULUAN. klasik dan mempunyai dua cabang utama yaitu mekanika klasik Newtonian dan teori

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

DESKRIPSI, SILABUS DAN SAP MATA KULIAH FI-472 FISIKA STATISTIK

POK O O K K O - K P - OK O O K K O K MAT A ERI R FISIKA KUANTUM

PROBABILITAS PARTIKEL DALAM KOTAK TIGA DIMENSI PADA BILANGAN KUANTUM n 5. Indah Kharismawati, Bambang Supriadi, Rif ati Dina Handayani

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENDAHULUAN FISIKA KUANTUM. Asep Sutiadi (1974)/( )

jadi olahragawan, jadi wartawan, jadi pengusaha, jadi anggota DPR, jadi menteri, atau mungkin juga jadi presiden. Bagi mereka itu pemahaman ilmu

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Teori Relativitas Umum Einstein

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

16 Mei 2017 Waktu: 120 menit

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

Mengenal Sifat Material. Teori Pita Energi

BAB I PENDAHULUAN. penelaahan gejala dan sifat berbagai sistem mikroskopik. Perkembangan

DAFTAR SIMBOL. : permeabilitas magnetik. : suseptibilitas magnetik. : kecepatan cahaya dalam ruang hampa (m/s) : kecepatan cahaya dalam medium (m/s)

FISIKA DASAR II DOSEN PENGASUH MATA KULIAH : Dr. Yanti Yulianti, S.Si, M.Si Akhmad Dzakwan, S.Si

PENENTUAN PROBABILITAS DAN ENERGI PARTIKEL DALAM KOTAK 3 DIMENSI DENGAN TEORI PERTURBASI PADA BILANGAN KUANTUM n 5

Bahan Listrik. Bahan Magnet

BAB I PENDAHULUAN. paramagnet, ferromagnet, antiferromagnet dan ferrimagnet. Bahan yang tidak mempunyai momen magnet permanen disebut diamagnet.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PARTIKEL DALAM SUATU KOTAK SATU DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

GAS FERMI ELEKTRON BEBAS

REVIEW MATEMATIKA : ALAT PEMECAHAN SOAL REVIEW MATEMATIKA : ALAT PEMECAHAN SOAL

Silabus dan Rencana Perkuliahan

Statistik + konsep mekanika. Hal-hal yang diperlukan dalam menggambarkan keadaan sistem partikel adalah:

KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparno Satira

Mesin Carnot Kuantum Berbasis Partikel Dua Tingkat di dalam Kotak Potensial Satu Dimensi

Kajian Model Ising 2 Dimensi untuk Bahan Antiferromagnet

ILMU FISIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PARTIKEL DALAM BOX. Bentuk umum persamaan orde dua adalah: ay" + b Y' + cy = 0

Setelah Anda mempelajari KB-1 di atas, simaklah dan hafalkan beberapa hal penting di. dapat dihitung sebagai beriktut: h δl l'

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

Kuliah Karbon Nanotube

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Analisis Energi Osilator Harmonik Menggunakan Metode Path Integral Hypergeometry dan Operator

DISTRIBUSI FUNGSI PARASTATISTIK : TINJAUAN SIFAT-SIFAT TERMODINAMIKA

Silabus dan Rencana Perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN. magnet berasal dari Bahasa Yunani magnetis litious yang berarti batu magnet. Magnet

BAB II DASAR TEORI. dibuat melingkar (loop) dengan luasan sebesar da, maka arus I dalam luasan yang

II. METODE PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

09. Mata Pelajaran Matematika

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Perencanaan dan Pengembangan Program Pembelajaran Matematika. Farida Nurhasanah 2011

BAB III. KECEPATAN GRUP DAN RAPAT KEADAAN BAB IV. SUHU KRITIS...52 BAB VI. DAFTAR PUSTAKA...61

SAP (1) PROGRAM STUDI : S-1 PGSD Bobot : 2 sks, T/P/L : 2/0/0

TEORI GANGGUAN UNTUK MENENTUKAN KOREKSI ENERGI ELEKTRON PADA ATOM BERUKURAN INTI TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Persamaan Dirac, Potensial Scarf Hiperbolik, Pseudospin symetri, Coulomb like tensor, metode Polynomial Romanovski PENDAHULUAN

SOLUSI PERSAMAAN DIRAC PADA KASUS SPIN SIMETRI UNTUK POTENSIAL SCARF TRIGONOMETRIK PLUS COULOMB LIKE TENSOR DENGAN METODE POLINOMIAL ROMANOVSKI

KAJIAN BAURAN NEUTRINO TRI-BIMAKSIMAL- CABIBBO (TBC)

09. Mata Pelajaran Matematika

3. Termodinamika Statistik

Transkripsi:

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA FI-5002 Mekanika Statistik SEMESTER/ Sem. 2-2016/2017 QUIZ 2 Waktu : 120 menit (TUTUP BUKU) 1. Misalkan sebuah kotak memiliki 3 status berbeda yang diperoleh sebagai solusi Pers. Schrodinger untuk partikel tunggal. Adapun status keadaan dan energi terkait adalah sbb Status 0 1 2 Energi 0 a 2a Tuliskan fungsi partisi kanonik sistem ini jikalau kotak tsb berisi partikel-partikel yg tak saling berinteraksi (klasik), jikalau: a. hanya 1 partikel. (bobot:5) b. Berisi2 partikel yg terbedakan. (bobot:5) c. Berisi 2 boson identik (bobot:10) d. Berisi 2 fermion identik (bobot:10) Jawab: a. Untuk 1 partikel tunggal, Hamiltonian sistem ini SOLUTION Telah dipakai jumlah deret geometri. b. dengan adalah status keadaan partikel ke-j, ; energi partikel dengan status. Karena kedua partikel terbedakan maka berarti : -partikel pertama bisa menempati 3 status keadaan berbeda, dan untuk setiap status partikel-1 ini, - partikel kedua bisa menempati 3 status keadaan berbeda juga. Sehingga total ada 3*3 kombinasi status keadaan sistem 2 partikel ini, masing-masing tetap memiliki energi total = Status partikel (1,2) 0 1 2 0 0 a 2a 1 1a 2a 3a 2 2a 3a 4a Fungsi partisi kanonik sistem ini : c. Jika berisi 2 boson identik, maka : - ada 5 cara berbeda untuk menempatkan kedua boson tsb di status yang sama, - untuk yg boson berada di status berbeda ada sebanyak : boson pertama : 5 status berbeda, untuk tiap boson ini, maka boson kedua bisa menempati (5-1=4) status yg beda dari yang pertama. Jadi total ada sebanyak 5x4 = 20 kombinasi. Akan tetapi karena boson tidak terbedakan, maka pertukaran status antara dua boson (misal boson 1 di status-1 boson 2 di status 2, lalu ditukar menjadi boson 2 di status 1 dan boson 1 di status 2) tidak akan bisa dibedakan. Akibatnya secara keseluruhan ada sebanyak: (5x4)/2 = 10 status keadaan sistem 2 boson yg masing-masing bosonnya beda statusnya. Total berarti ada sebanyak 5 + 10 = 15 status sistem 2 boson ini.

Status boson (1,2) 0 1 2 0 0 a 2a 1 2a 3a 2 4a Catatan: i. berbeda dengan soal (b), maka misalnya status jadi hanya dihitung 1 kali. ii. tidak ada faktor Sebab faktor tak terbedakan sudah diperhitungkan dalam penjumlahan di atas! d. Jika berisi 2 fermion identik, maka : - kedua fermion harus menempati status keadaan berbeda (aturan Pauli!), sehingga fermion pertama : 5 status berbeda, untuk tiap fermion ini, maka fermion kedua bisa menempati (5-1=4) status yg beda dari yang pertama. Jadi total ada sebanyak 5x4 = 20 kombinasi. Akan tetapi karena fermion tidak terbedakan, maka pertukaran status antara dua fermion tidak akan bisa dibedakan. Akibatnya secara keseluruhan ada sebanyak: (5x4)/2 = 10 status keadaan sistem 2 fermion yg masing-masing fermionnya beda statusnya. Total berarti ada sebanyak 10 = 10 status sistem 2 fermion ini. Status fermion (1,2) 0 1 2 0 a 2a 1 3a 2 2. Banyaknya status keadaan elektron dalam volume V dengan energi < E diberikan oleh: a. Turunkanlah fungsi rapat keadaan yg menyatakan banyaknya keadaan pada energi E. (bobot:5) b. Jika menyatakan fungsi distribusi Fermi Dirac, tuliskanlah ungkapan bagi N yaitu banyaknya total elektron, dinyatakan dalam dan. Selanjutnya hitunglah N tsb untuk keadaan T=0. (bobot:5) Selanjutnya pergunakanlah dan dalam menjawab soal berikut ini: c. Selanjutnya gunakan hasil (b) tsb untuk mendapatkan tingat Fermi E F sebagai fungsi n=n/v. (bobot:10) d. Hitung juga energi rata-rata pada keadaan ground state U 0 dinyatakan dengan E F.. (bobot:10) e. Nyatakan PV dalam U 0 untuk kondisi ground state. (bobot:5) JAWAB: a. Rapat keadaan dengan energi E : Jikalau untuk setiap keadaan, terdapat degenerasi, untuk elektron maka :

b. Fungsi distribusi FD menyatakan okupansi rata-rata energi level E, sedangkan menyatakan banyaknya keadaan tersedia di level E tsb, maka total partikelnya adalah: Bentuk fungsi distribusi FD adalah : Dengan. Untuk T=0, maka Dengan dikenal sebagai tingkat Fermi, yaitu tingkat energi tertinggi yang masih berisi Fermion pada ground state. Sehingga untuk T=0, untuk elektron S=1/2 maka : c. Dari (c ) maka dengan n=n/v : d. Energi rata-rata pada ground state U 0 : Selanjutnya ratio : e. Untuk Fermion berlaku : Dengan Pada kondisi ground state (T=0), untuk : Memakai ungkapan bagi U 0 sebelumnya :

3. Hamiltonian model Ising 1D dengan interaksi antara tetangga terdekat saja dengan medan magnet luar h diberikan oleh: Dengan J>0, S i =+1 atau -1. Jumlah total spin +N dan berlaku syarat batas periodik. a. Jika h=0, apakah keadaan ground state-nya? Berapakah energi rata-rata ground state per spin? (bobot:5) b. Untuk kasus umum h 0, Pergunakan metoda transfer matrix untuk mendapatkan fungsi partisi kanoniknya dalam limit thermodinamika. Tuliskan langkah Anda secara lengkap dan detail. (bobot:15) c. Pakailah (b) untuk mendapatkan magnetisasi per spin. Berapakah temperatur kritisnya untuk kasus h=0? (bobot:15) JAWAB: a. Ferromagnetik seluruh spin sama nilainya (++++++ atau --------) sebab total energinya akan terendah : Jadi energi per spin E= H 0 /N= -J b. Fungsi partisi kanonik sistem diberikan oleh: Definisikan matrix transfer P 2x2 sbb: Sehingga fungsi partisi dapat dituliskan sebagai Dengan syarat batas periodik S N+1 =S 1, maka : (sampai sini dapat point=5) Menurut aljabar linear trace suatu matrix sama dengan jumlah nilai eigennya: Dengan adalah nilai eigen matrix P, maka nilai eigen matrix Pecahkan persamaan eigen :

(sampai sini dapat point=+5 lagi) Ini pers kuadrat bagi solusinya adalah: Pilih, yg terbesar ( ) maka dalam limit thermo, (sampai sini dapat point=+5 lagi) c. Magnetisasinya diberikan oleh: Dengan energi bebas (sampai sini dapat point=5) Setelah melakukan derivative akan diperoleh: Magnetisasi per spin : (sampai sini dapat point=+8 lagi) Jika h 0 maka pada suhu berapapun juga m=0, jadi tidak ada transisi ke ordering state atau ground state. Sehingga temperature kritis tidak ada. Jadi model Ising 1D tidak meramalkan adanya temperatur kritis. (sampai sini dapat point=+3 lagi) &&&&&&&&APRIL2017&&&&&&&&&&