BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. Salatiga pada kelas V A dan V B. Populasinya adalah seluruh siswa kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali) Jawa Tengah.

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengikuti perkuliahan yang berjumlah 31 mahasiswi.

BAB IV ANALISA HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. guru. Pada tanggal 17 Juli 1959 PTPG-KI Satya Wacana berubah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Garmen. Dimana jurusan ini diambil pada saat kelas X. SMK Muhammadiyah

BAB lv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sejumlah 30 siswa agar layak dan cukup memenuhi kriteria sampel skripsi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu dari 3 SMK Negeri yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GETASAN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Oleh Atina Izati untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Gedung SMP Negeri 1 Gemawang terletak di Jl. Muncar Kecamatan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS X DAN XI MULTIMEDIA SMK KRISTEN SALATIGA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN. menjalankan sinkretisme Islam dibandingkan sinkretisme Jawa dalam kehidupannya.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG SEKS DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA KELAS X DAN XI SMA KRISTEN 1 SALATIGA SKRIPSI

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. dilaporkan dalam tabel 4.1 ; 4.2 ; 4.3 berikut ini : Tabel 4.1 Disribusi responden menurut kelompok umur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Grobogan dengan jumlah populasi 185 siswa. Sebagai responden penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN. mahasiswa yang mengalami stres dengan kategori sebagai berikut: Tabel 4.1 Kategori Variabel Stres (N = 61)

BAB IV HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Salatiga. Surat ijin dari fakultas pada tanggal 26Juli 2013, Diantar ke Progdi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. negeri dan swasta se-kota Salatiga Sebanyak 42 orang. Tabel 4.1 Deskripsi jumlah subyek No SMP Guru BK

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis. makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya,

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Otomotif SMKSaraswati

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB 4 ANALISIS HASIL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GEMAWANG KAB. TEMANGGUNG SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Satya Wacana Salatiga. Surat ijin dari fakultas pada tanggal 02 Februari 2013,

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 GEYER KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Konseling Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.23 Grobogan, telpon : (0292) Subyek penelitian adalah siswa kelas X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sampel Penelitian. 1. Teknik Komputer Jaringan siswa. 2. Multimedia siswa

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN PADA MAHASISWA BK ANGKATAN 2009 YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KREATIVITAS SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SALATIGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU BK SMA, SMK, MAN SE-KOTA SALATIGA SKRIPSI

LAMPIRAN 2. Data Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Susukan Tahun NO JUMLAH SISWA KETERANGAN Semester /2012

PENINGKATAN BUDI PEKERTI MELALUI TEHNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEPUASAN SISWA ATAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMP NEGERI 09 SALATIGA SKRIPSI

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB). Jika

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang digunakan berjumlah 146 siswa. Tabel 4.1 Subyek Penelitian Sebaran Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F dan VIII G di SMP Negeri 1 Suruh.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS X SMK PGRI 02 SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU HETEROSEKSUAL SISWA KELAS X DAN XI JURUSAN TATA BOGA SMK NEGERI 1 SALATIGA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBEDAAN COPING STRESS PFC DAN EFC PADA MAHASISWA PROGDI BIMBINGAN DAN KONSELING YANG STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI SKRIPSI

BAB IV PEMBAHASAN. Negeri 3 Satu Atap Kedungjati berjumlah 177 siswa. Untuk kelas VIII berjumlah. Kedungjati A B

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PEMILIHAN KARIER PADA SISWA KELAS XII DI SMK KATOLIK ST. LOUIS RANDUBLATUNG TAHUN AJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR T I K SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011/2012

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang telah

Bab 4 Analisis Hasil. Bab ini akan menjabarkan hasil penelitian dengan olahan data menggunakan SPSS for windows versi 17

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK IO-970 ABRAHAM MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SKRIPSI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS NEGATIF TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DI SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN AGRESIVITAS REMAJA RW 5 NGENTAK SALATIGA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 28 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Kartika III-I Banyubiru berdiri pada tanggal 1 Juli Kartika III-I Banyubiru Tahun Ajaran 2012/2013 :

SKRIPSI. Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program. Studi Bimbingan dan Konseling UKSW

BAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN PENELITIAN. Tabel 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian. Identitas Subjek Frekuensi Presentase.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian UKSW adalah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Salatiga. Terletak di jalan Diponegoro No. 52 60 Salatiga yang terdiri dari bermacam-macam fakultas dan salah satunya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Penulis mengambil penelitian di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. 4.1.2 Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 FKIP Universitas Kristen Satya Wacana dengan jumlah 58 mahasiswa yang melakukan registrasi pada semester ganjil tahun 2012. Diskripsi untuk subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin adalah : Tabel 4.1 Subjek Penelitian Jenis Kelamin Jumlah Mahasiswa Laki-laki 24 Perempuan 34 Penulis memilih subjek penelitian berdasarkan pada mahasiswa baru dimana pada masa ini mahasiswa baru merupakan masa transisi. Pada masa 30

transisi ini mahasiswa baru yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas memasuki dunia Perguruan Tinggi yang masih tergolong masa remaja. Adapun tugas perkembangan pada masa remaja ini adalah seseorang mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya sehingga dibutuhkan pengelolaan emosional yang berhubungan dengan prestasi. 4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1 Perijinan Sebelum melaksanakan penelitian penulis meminta surat ijin yang dikeluarkan oleh TU FKIP Universitas Kristen Satya Wacana pada tanggal 01 Maret 2013. Surat ijin yang dibuat tersebut digunakan oleh penulis sebagai pengantar dalam melakukan penyebaran inventori di kelas. Berdasarkan surat ijin yang telah didapat oleh penulis, maka penulis melakukan pengumpulan data pada keesokan harinya. 4.2.2 Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan inventori emotional quotient dan inventori kebutuhan berprestasi yang telah disiapkan kepada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 UKSW sebanyak 58 mahasiswa sesuai dengan jumlah subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan selama dua hari, dari hari Rabu tanggal 06 Maret 2013 saat mata kuliah pemahaman individu non tes yang diampu oleh Drs. Soemardjono Padmomartono, M.Pd dan pada hari Jumat tanggal 08 Maret 2013 pada saat mata kuliah pemahaman individu non tes yang 31

diampu oleh Drs. Tritjahjo Danny Soesilo, M.Si. Inventori yang telah diisi oleh para mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 ini langsung dikembalikan kepada penulis. Pada penyebaran inventori ini, penulis dibantu oleh Dosen mata kuliah yang bersangkutan. Karena pada saat menyebarkan inventori, penulis menggunakan jam mata kuliah. 4.3 Deskripsi Hasil Penelitian 4.3.1 Analisis Deskriptif Emotional Quotient Dalam deskripsi kecerdasan emosional dikategorikan dalam lima kelompok yaitu kecerdasan emosional sangat rendah, kecerdasan emosional rendah, kecerdasan emosional sedang, kecerdasan emosional tinggi dan kecerdasan emosional sangat tinggi. Hasil penghitungan distribusi frekuensi untuk inventori emotional quotient pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 dapat dilihat pada tabel distribusi sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Emotional Quotient Interval Kategori Frekuensi Persentase (%) 102 111 Sangat Rendah 14 24,1 112 122 Rendah 20 34,4 123 133 Sedang 16 27,6 134 144 Tinggi 7 12,1 145 155 Sangat Tinggi 1 1,8 Total 58 100 Mean 120,59 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ada 14 mahasiswa (24,1 %) yang kecerdasan emosionalnya tergolong sangat rendah. Terdapat 20 mahasiswa (34,4%) yang kecerdasan emosionalnya tergolong rendah. Ada 16 32

mahasiswa (27,6%) yang kecerdasan emosionalnya tergolong sedang. Terdapat 7 mahasiswa (12,1%) dengan kecerdasan emosional tergolong tinggi, dan 1 mahasiswa (1,8%) kecerdasan emosionalnya tergolong kategori sangat tinggi pada hasil analisis inventori emotional quotient. Jadi dapat dilihat bahwa tingkat kecerdasan emosional mahasiswa BK angkatan 2012 tergolong rendah. Adapun untuk penghitungan distribusi frekuensi untuk inventori emotional quotient pada masing-masing indikator adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Emotional Quotient per Ranah Indikator Interval Kategori Frekuensi Intrapersonal 27 30 Sangat Rendah 13 31 34 Rendah 27 35 38 Sedang 10 39 42 Tinggi 4 43 46 Sangat Tinggi 4 Interpersonal 24 28 Sangat Rendah 4 29 33 Rendah 16 34 38 Sedang 17 39 43 Tinggi 15 44 49 Sangat Tinggi 6 Adaptabilitas 16 19 Sangat Rendah 7 20 23 Rendah 15 24 27 Sedang 17 28 31 Tinggi 18 32 35 Sangat Tinggi 1 Pengelolaan Stres 12 17 Sangat Rendah 6 18 23 Rendah 14 24 29 Sedang 21 30 34 Tinggi 13 35 40 Sangat Tinggi 4 4.3.2 Analisis Deskriptif Kebutuhan Berprestasi Dalam deskripsi kebutuhan berprestasi dikategorikan dalam lima kelompok yaitu kebutuhan berprestasi sangat rendah, kebutuhan berprestasi rendah, kebutuhan berprestasi sedang, kebutuhan berprestasi tinggi dan kebutuhan 33

berprestasi sangat tinggi. Adapun untuk hasil penghitungan distribusi frekuensi untuk inventori kebutuhan berprestasi pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 dapat dilihat pada tabel distribusi sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kebutuhan Berprestasi Interval Kategori Frekuensi Persentase (%) 77 84 Sangat Rendah 4 6,7 85 92 Rendah 6 10,3 93 100 Sedang 21 36,2 101 108 Tinggi 22 37,9 109 116 Sangat Tinggi 5 8,9 Total 58 100 Mean 99,03 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 4 mahasiswa (6,7 %) yang kebutuhan berprestasinya tergolong sangat rendah. Terdapat 6 mahasiswa (10,3%) yang kebutuhan berprestasinya tergolong rendah. Ada 21 mahasiswa (36,2%) yang kebutuhan berprestasinya tergolong sedang. Terdapat 22 mahasiswa (37,9%) dengan kebutuhan berprestasinya tergolong tinggi, dan 5 mahasiswa (8,9%) yang mempunyai kebutuhan berprestasi tergolong kategori sangat tinggi pada hasil analisis inventori kebutuhan berprestasi. Maka dapat diketahui bahwa kebutuhan berprestasi mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 tergolong tinggi. 34

4.3.3 Analisis Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kebutuhan Berprestasi Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan Koefisien Korelasi (r). adapun pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefesien korelasi (Sugiyono, 2007) adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisen Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat Hasil perhitungan analisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi Spearman-rho untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan kebutuhan berprestasi dapat dilihat pada tabel di bawah : Spearman's rho Tabel 4.6 Analisis Korelasi Kecerdasan Emosional dengan Kebutuhan Berprestasi Kecerdasan emotional Kebutuhan Berprestasi Correlations Correlation Coefficient Kecerdasan emotional Kebutuhan Berprestasi 1.000.419 ** Sig. (2-tailed)..001 N 58 58 Correlation Coefficient.419 ** 1.000 Sig. (2-tailed).001. N 58 58 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil penelitian yaitu nilai koefisien korelasi antara kecerdasan emosional dengan kebutuhan berprestasi pada mahasiswa BK 35

Angkatan 2012 UKSW yaitu r = 0,419** dengan tingkat hubungan sedang (Sugiyono, 2007) dan Sig.(2-tailed) sebesar p = 0,001 (p < 0,01) yang artinya bahwa ada hubungan yang sangat signifikan dan memiliki arah hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan kebutuhan berprestasi mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 UKSW. Dikatakan bahwa jika kecerdasan emosional tinggi maka kebutuhan berprestasi juga tinggi dan sebaliknya jika kecerdasan emosional rendah maka kebutuhan berprestasi rendah. 36

4.4 Uji Hipotesis Berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat pada tabel menunjukkan bahwa hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for Windows diketahui bahwa hasil dari uji korelasi Spearman's rho menunjukkan nilai r = 0,419** dengan tingkat hubungan koefisien korelasi sedang dan nilai Sig.(2-tailed) sebesar p = 0,001 (p < 0,01) yang artinya bahwa ada hubngan yang sangat signifikan dan memiliki arah hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan kebutuhan berprestasi mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 UKSW. Dari hasil analisis antara kecerdasan emosional dengan kebutuhan berprestasi mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 UKSW dapat diambil rumusan hipotesis dalam penelitian yang berbunyi Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kebutuhan berprestasi mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 UKSW, sehingga dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis diterima. 4.5 Pembahasan Dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows diketahui bahwa koefisien korelasi r = 0,419** dengan tingkat hubungan koefisen korelasi sedang dan Sig.(2-tailed) sebesar p = 0,001 (p < 0,01) yang menyatakan ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan kebutuhan berprestasi mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 UKSW. Artinya jika kecerdasan emosional tinggi maka kebutuhan 37

berprestasi tinggi, dan sebaliknya jika kecerdasan emosional rendah maka kebutuhan berprestasi juga rendah. Hal ini sependapat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jati (2010) yang hasil penelitiannya menunjukan ada hubungan yang cukup kuat dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2007. Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada emotional quotient inventory diketahui ada 14 mahasiswa yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional yang sangat rendah, 20 mahasiswa yang tingkat kecerdasan emosionalnya rendah, 16 mahasiswa dengan tingkat kecerdasan emosional tergolong sedang, 7 mahasiswa yang tingkat kecerdasan emosionalnya tergolong tinggi dan 1 mahasiswa yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional sangat tinggi. Maka dapat diketahui bahwa kecerdasan emosional mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil frekuensi mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 yang berjumlah 20 mahasiswa. Menurut Bar-On (Stein&Book, 2002) kecerdasan emosional dibagi ke dalam 5 ranah, yaitu : (1) ranah Intrapribadi yang meliputi kesadaran diri, sikap asertif, kemandirian, penghargaan diri dan aktualisasi diri, (2) ranah Antar Pribadi yang meliputi empati, tangging jawab sosial dan hubungan antar pribadi, (3) ranah Penyesuaian Diri yang meliputi kemampuan melihat sesuatu sesuai kenyataan, sikap fleksibel dan mampu mendefinisikan dan memecahkan masalah, bertindak menerapkan pemecahan yang jitu dan tepat serta uji realitas, (4) ranah Pengendalian Stres yang meliputi kemampuan menghadapi stres dan 38

mengendalikan dorongan nafsu serta menunda keinginan bertindak dan menimbang seksama, tahan menanggung stres dan pengendalian nafsu, dan (5) ranah Suasana Hati Umum. Dalam hal ini penulis hanya mengambil empat ranah kecerdasan emosional dalam penelitian, karena ranah suasana hati umum bukan termasuk kompetensi yang tidak menunjukkan kemampuan individu tetapi hanya menunjukkan keadaan yang dapat berubah-ubah. Berdasarkan hasil analisis emotional quotient inventory menunjukkan bahwa pada ranah intrapribadi mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 yang tergolong rendah ada 27 mahasiswa. Ranah intrapribadi ini terkait dengan apa yang biasanya disebut sebagai inner self (diri sendiri). Ranah intrapribadi menentukan seberapa dalamnya individu mengenali dirinya sendiri, seberapa puas seseorang terhadap dirinya sendiri dan mencapai prestasi dalam hidup. Pencapaian dalam ranah intrapribadi mengandung arti bahwa individu mampu mengungkapkan perasaan atau sadar akan dirinya sendiri, mampu bersikap asertif, bekerja secara mandiri, mensyukuri apa yang ada dalam diri sendiri, dan mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan hidup. Akan tetapi pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 ini mempunyai tingkat kecerdasan emosional yang rendah pada intrapribadinya. Jadi dalam hal ini mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 kurang mengenali dirinya sendiri, tidak mampu bersikap tegas dalam kaitannya dengan pengungkapan perasaan dan pemikiran. Selain itu intrapribadi yang menyatakan pada kemandirian, mahasiswa Bimbingan dan Konseling 39

angkatan 2012 kurang memiliki sikap mandiri. Hal ini dapat dilihat dari tanggung jawab masing-masing individu dalam mengerjakan tugas kuliah baik tugas individu maupun tugas kelompok. Sedangkan pada penghargaan diri, umumnya mahasiswa kurang mensyukuri apa yang ada pada dirinya sehingga tidak yakin akan kemampuan yang ada pada dirinya. Aspek terakhir pada pencapaian aktualisasi diri, mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 kurang memaksimalkan potensial yang ada pada dirinya sehingga tidak mempunyai arah tujuan hidup yang pasti. Seringkali dibahas bahwa kecerdasan emosional sangat berpengaruh bagi kemajuan dan kesuksesan seseorang. Seseorang yang memiliki intelegensi bagus tanpa didukung oleh kecerdasan emosional akan sulit untuk mencapai tangga karir tertinggi. Kecerdasan emosional itu sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan, mengelola, dan mengatur emosinya. Kecerdasan emosional memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi pastinya dapat mengatur dan memiliki kesadaran diri dalam memilah-milah perasaannya pada berbagai keadaan. Mengenali emosi diri sendiri merupakan langkah awal untuk menerapkan manajemen yang efektif. Kesadaran diri adalah faktor penting dalam memotivasi diri sendiri untuk melakukan yang terbaik dalam kaitannya dengan kebutuhan berprestasi. Seseorang yang sadar akan kebutuhan berprestasi dalam memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan manajemen emosi yang bagus dalam pengelolaan emosinya. 40

Sedangkan dalam hubungannya antara kecerdasan emosional dengan kebutuhan berprestasi (McClelland, 1987) bisa dilihat sebagai berikut: 1) Individu yang mempunyai kebutuhan berprestasi tinggi mampu menyadari dirinya sendiri, mampu mengungkapkan perasaan diri sendiri, menyukai keadaan yang menantang, mampu bersikap asertif, bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, dan memiliki rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan dan keyakinan serta mencapai tujuan hidupnya. 2) Individu yang mempunyai kebutuhan berprestasi tinggi akan mempunyai keterampilan untuk berinterakasi dengan orang lain. Individu ini memahami, mampu melakukan hubungan dengan orang lain, dan mudah bergaul dengan baik dalam berbagai situasi dan kondisi. 3) Individu yang mempunyai kebutuhan berprestasi tinggi akan dihadapakan pada permasalahan yang kompleks sehingga dapat memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, menghadapi sebuah konflik yang terjadi baik di lingkungan masyarakat maupun lingkungan kerja, dan menuntun pada kemampuan menyelesaikan masalah. 4) Individu yang mempunyai kebutuhan berprestasi tinggi apabila dihadapkan pada suatu persoalan maka mampu bersikap tenang, mampu mengatasi tekanan, mampu mengendalikan emosi, dan mempunyai kemampuan menanggung stres tanpa kehilangan kendali sehingga individu tersebut dapat merasakan kepuasan. 41

5) Individu yang mempunyai kebutuhan berprestasi tinggi akan mempunyai sikap optimis dan positif dalam menjalankan kehidupan serta dapat mensyukuri hidup dalam artian bersemangat untuk mencapai kepuasan diri. 42