BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. bentuk rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (ST), distribusi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. validitas dan reliabilitas soal,deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kritis matematika siswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu data kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mean (M), median (Me), Modus (Mo), standar deviasi (St. Dev), dan varians ( ),

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Script

Adapun yang dimaksud dengan penguasaan konsep menurut Winkel (dalam Helperida, 2012) adalah pemahaman dengan menggunakan konsep, kaidah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ini diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil belajar. Skor total hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari posttest kelas

BAB IV ANALISIS STATISTIK HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan melakukan Tolak pelurugaya menyamping terhadap pengaruh latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan pre-test atau tes awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dideskripsikan pada penelitian ini adalah kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TABEL I DATA HASIL PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian didapatkan dengan. Hasil belajar siswa untuk kelas

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas kontrol dapat pada ilihat pada tabel sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang ada di lapangan, maka peneliti mulai menyusun instrumen penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebelum pelaksanaan eksperimen pada siswa yang menjadi sampel penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai deskripsi data penelitian, persyaratan uji analisis, dan uji hipotesis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang dalam proses

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa antara kelas yang menggunakan integrasi model pembelajaran kooperatif tipe

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB IV HASIL PENELLITAN. 1. Data Peserta Didik Melalui Example non Example. perlakuan diperoleh data mengenai hasil belajar materi budaya politik

Uji Validitas dan Reliabilitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas tersebut baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan postest.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitandengan pengaruh latihan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desain True Eksperimental Design dengan menggunakan metode The Post-test

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. yang diperoleh dari pengisian tes dengan menggunakan instrument

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT BERBASIS COOPERATIVE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Matematika Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data. Soal yang digunakan adalah soal yang telah teruji validitasnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang proses pengambilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN

BAB III METODE PENELITIAN

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini penulis memaparkan hasil penelitian yang mencakup deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan, pengujian hipotesis, pembahasan dan keterbatasan penelitian. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Dalam uraian berikut ini akan dideskripsikan tentang data hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi khususnya pada pokok bahasan lingkungan hidup yang di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian maka penulis mengambil 2 kelas yaitu kelas XI IS-1 sebagai kelas eksperimen ( menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode Guided Inquiry) dengan jumlah 30 orang dan kelas XI IS-3 sebagai kelas kontrol (menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw) dengan jumlah siswa 31 orang. Secara umum, deskripsi data hasil belajar geografi dari kedua kelas tersebut dapat disajikan pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Deskripsi Data Penelitian Sumber data N Skor Min Skor Max Mean Median (Me) Modus (Mo) St. Deviasi Post Test E 30 55 100 84,93 86,5 90,5 11,15 K 31 45 91 76,88 77,8 82,9 12,83 58

Keterangan : N = Jumlah siswa Skor Min = Skor Minimum Skor Max = Skor Maximum E = Siswa kelas eksperimen (Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning tipe Jigsaw Diintegrasikan Dengan Metode Guided Inquiry) K = Siswa kelas kontrol (Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw) Selengkapnya uraian tentang deskripsi data hasil belajar siswa disajikan sebagai berikut : 1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Diintegrasikan Dengan Metode Guided Inquiry (Kelas Eksperimen) Jumlah siswa pada kelompok ini berjumlah 30 orang. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar geografi yang terdiri atas 6 butir soal berstruktur dengan rentang skor 0-100. Skor minimum yang diperoleh kelompok ini adalah 55 dan skor maksimum adalah 100. Nilai rata-rata hitung ( ) yang diperoleh setelah data dikelompokkan adalah 84,93; modus (Mo) adalah 90,5; median (Me) adalah 86,5 dan standar deviasi adalah 11,1530 (dalam lampiran 10). Data hasil belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode Guided Inquiry dapat dilihat pada Tabel Distribusi Frekuensi dibawah ini :

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperatif Learning tipe Jigsaw Diintegrasikan Dengan Metode Guided Inquiry f relatif No. Kelas Interval f i (%) 1 55 62 1 3.33 2 63 70 3 10 3 71 78 4 13.33 4 79 86 7 23.33 5 87 94 8 26.67 6 95 102 7 23.33 Jumlah 30 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa atau 26,66 % memperoleh skor di bawah dari kelas interval yang memuat skor rata-rata, 7 orang siswa atau 23,33 % berada pada kelas interval yang memuat skor rata-rata dan 15 orang siswa atau 50 % memperoleh skor di atas dari kelas interval yang memuat skor rata-rata. Sebaran data pada tabel distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan dalam bentuk histogram di bawah ini : F r e k w e n s i 8 7 6 5 4 3 2 1 0 54,5 62,5 70,5 78,5 86,5 94,5 102,5 Kelas Interval Gambar.4.1 Histogram skor hasil belajar siswa (postest) yang menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw Diintegrasikan Dengan Metode Guided Inquiry

2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw (Kelas Kontrol) Jumlah siswa dalam kelompok ini adalah 31 orang. Skor minimum yang diperoleh adalah 45, skor maksimumnya adalah 91. Adapun skor rata-ratanya ( ) adalah 76,89; Modus (Mo) adalah 82,9; Median (Me) adalah 77,8; dan standar deviasi adalah 12,83 (dalam lampiran 10) Distribusi frekuensi data hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw tampak pada tabel distribusi frekuensi di berikut ini : Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw No. Kelas Interval f i f relatif (%) 1 45-52 2 6.45 2 53-60 0 0.00 3 61-68 7 22.58 4 69-76 5 16.13 5 77-84 9 29.03 6 85-102 8 25.81 Jumlah 31 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 14 orang siswa atau 45,16 % memperoleh skor di bawah dari kelas interval yang memuat skor rata-rata, 9 orang siswa atau 29,03 % berada pada kelas interval yang memuat skor rata-rata dan 8 orang siswa atau 25,81 % memperoleh skor di atas dari kelas interval yang memuat skor rata-rata. Sebaran data yang terdapat pada dafrar distribusi frekwensi di atas dapat digambarkan pada histogram di berikut ini :

F r e k w e n s i 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 45,5 52,5 60,5 68,5 76,5 84,5 102,5 Kelas Interval Gambar 4.2 Histogram skor hasil belajar siswa (postest) yang menggunakan Model Pembelajaran Cooperatif Learning tipe Jigsaw 4.1.2 Hasil Pengujian Analisis Data Sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bab III, bahwa analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji t independen 2 sampel bebas. Syarat uji t adalah kedua kelompok harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Oleh sebab itu sebelum melakukan uji t perlu analisis normalitas dan homoginitas sebagai berikut: 4.1.2.1 Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui jenis statistik apa yang digunakan pada pengujian hipotesis. Jika data yang terkumpul berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik. Sebaliknya jika data yang terkumpul tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistik non parametrik. Dalam

penelitian ini pengujian normalitas data menggunakan uji Lilliefors pada taraf nyata 0, 05. Hipotesis statistik yang diuji dinyatakn sebagai berikut. H 0 : Populasi berdistribusi normal H 1 : Populasi tidak berdistribusi normal Kriteria pengujiannya adalah terima H 0 jika L hitung L tabel pada taraf nyata α=0,05. Pengujian ini dikelompokan menjadi dua bagian yaitu : 1. Pengujian Data Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil postest pada kelas eksperimen yang terdapat pada (lampiran 12) dan berdasarkan hasil perhitungan pada (lampiran 8) diperoleh nilai Lo sebesar 0,110. Untuk taraf nyata 0, 05 dan n = 30, diperoleh nilai L tabel sebesar 0,161. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis H 0 diterima sebab L o < L tabel. Hal ini berarti sampel tersebut berdistribusi normal. 2. Pengujian Data Kelas Kontrol Berdasarkan hasil postest kelas kontrol pada (lampiran 12) dan berdasarkan hasil perhitungan pada (lampiran 8) diperoleh nilai L o sebesar 0,1535. Untuk taraf nyata 0, 05 dan n = 31 diperoleh nilai L daftar sebesar 0,159. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis H 0 diterima sebab L 0 < L daftar. Hal ini berarti sampel tersebut berdistribusi normal. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data L tabel Data/Sumber L 0 0,05 Kesimpulan Kelas Eksperimen 0,110 0,161 Normal Kelas Kontrol 0,1535 0,159 Normal

Berdasarkan hasil pengujian data dari kedua kelas diperoleh hasil bahwa data kedua kelas berdistribusi normal, sehingganya untuk pengujian hipotesisnya digunakan uji statistik parametrik. 4.1.2.2 Pengujian Homogenitas Data Pengujian homogenitas varians ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi apakah kedua sampel dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen atau tidak. Berdasarkan hasil tes belajar (postest) yang diberikan pada lampiran 12 dilakukan pengujian homogenitas varians. Pengujian homogenitas varians dilakukan dengan uji F (uji varians terbesar dibagi dengan varians terkecil). Hipotesis yang diuji adalah : H 0 : Varians data berasal dari populasi yang homogen H 1 : Varians data berasal dari populasi yang tidak homogen Kriteria pengujian adalah terima H 0 jika Fhitung F ) ( V 1 V ) dan tolak H 0 jika ( 2 F hitung F dengan F )( V 1 V ) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang ) ( V 1 V ) ( 2 ( 2 0,05 sedangkan V 1 dan V 2 merupakan derajat kebebasan masing-masing. Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran 9) diperoleh nilai varians terbesar 2 s 1 135,0365591 dan varians terkecil s 2 126, 9241379. 2 Dengan demikian nilai F 1, 064 hitung sedangkan nilai F tabel adalah 1,84. Maka H 0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa varians data berasal dari populasi yang homogen.

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Varians Data/Sumber F hitung F tabel Kesimpulan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1,064 1,84 Homogen 4.1.2.3 Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa syarat-syarat untuk analisis parametrik Uji t dua sampel bebas yang meliputi uji normalitas data dan uji homogenitas data telah dipenuhi. Hal ini berarti bahwa data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dapat menggunakan analisis parametrik Uji t (Polled Varians). Sedangkan untuk membuat keputusan pengujian hipotesis digunakan uji satu pihak yakni uji pihak kanan. Hasil perhitungan uji t (lampiran 11) ditunjukkan pada gambar kurva penerimaan dan penolakan H 0 Berikut ini: Daerah PenerimaanH 0 Daerah Penolakan H 0 Gambar 4.3 Kurva Penerimaan dan Penolakan H o Berdasarkan Hasil perhitungan uji t (lampiran 11) diperoleh t hitung = 3,8493 dan nilai t tabel = 1,671 pada taraf kepercayaan 0,05 dengan dk = 59. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung = 3,8493 > t (1 α) = 1,671 ini berarti H 0 ditolak sehingga sesuai dengan uji statistik dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar siswa yang

diajar menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode Guided Inquiry lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw. 4.2 Pembahasan Dalam proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik apabila siswa terlibat secara aktif, hal ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa tersebut. Seperti yang dikemukakan pada Bab I, bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan Metode Guided Inquiry dan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw pada materi Lingkungan Hidup. Sebelum melakukan penelitian tahap awal yang dilakukan dalam penelitian yakni untuk memperoleh data dengan melakukan observasi di sekolah dan diperoleh informasi bahwa kedua kelas yang akan digunakan perlakuan memiliki kemampuan yang sama (homogen). Perlakuan diberikan pada kelas XI IS-1 yang diajar menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan Metode Guided Inquiry dan kelas XI IS-3 yang diajar menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw Sebelum tes digunakan, terlebih dahulu peneliti melakukan proses validasi instrumen hal ini tujuannya untuk mengetahui apakah tes ini layak digunakan pada siswa atau tidak. Dimana pada penjelasan sebelumnya bahwa untuk

melakukan validitas yakni validitas melalui pengujian soal (validitas isi). Setelah dilakukan pengujian validitas, hasil yang diperoleh adalah semua soal valid. Selanjutnya untuk menguji reliabilitas tes, digunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh nilai r = 0,501. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa test ini reliabel sehingga bisa digunakan sebagai alat pengumpul data. Selanjutnya adalah pelaksanaan perlakuan pada kedua sampel tersebut. Untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode Guided Inquiry sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw. Setelah memberikan perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, guru memberikan post-test. Tujuan dari Pemberian post-test ini untuk melihat hasil belajar siswa setelah dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode guided inquiry yaitu pada kelas eksperimen dan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw pada kelas kontrol. Dari hasil tes hasil belajar diperoleh perbedaaan nilai rata-rata kelas kelas eksperimen x1 84, 93 atau 52,49% dan untuk kelas kontrol nilai rata-rata yang diperoleh kelas control x 2 76, 8871 atau 47,51%. Perbedaan tersebut seperti ditunjukkan oleh gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4 Histogram rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa kelas yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode guided inquiry memiliki nilai rata-rata lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas yang dibelajarkan dengan pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw dengan selisih rata-rata 8,04 atau 4,97%. Selanjutnya akan dilakukan pengujian homogenitas terhadap data tes hasil belajar yang didapat. Untuk melakukan pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F (uji varians terbesar dibagi dengan varians terkecil). Berdasarkan hasil perhitungan,diperoleh nilai F hitung = 1,064 sedangkan nilai F tabel adalah 1,84 Karena F hitung < F tabel maka dapat disimpulkan bahwa varians data berasal dari populasi yang homogen. Setelah pengujian homogenitas, selanjutnya adalah pengujian normalitas terhadap data hasil belajar. Untuk melakukan pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan uji Liliefors. Untuk kelas eksperimen diperoleh nilai L o = 0,110. untuk taraf nyata α = 0,05 dengan n = 30 diperoleh L tabel = 0,161 dapat dilihat bahwa L o < L tabel. Karena L o < L tabel, maka H O diterima. Dengan demikian hasil tes hasil belajar untuk kelas eksprimen berdistribusi normal. Pengujian normalitas data juga dilakukan pada data hasil belajar kelas kontrol, Dari hasil tes hasil belajar diperoleh nilai L o = 0,1535 sedangkan untuk taraf nyata α = 0,05 dengan n=31 diperoleh L tabel = 0,159 karena L o < L tabel, dengan demikian kelas kontrol juga berdistribusi normal. Karena kedua sampel berdistribusi normal, maka uji statistik dapat dilanjutkan pada pengujian hipotesis. Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t (satu pihak), dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk n1 n2 2 31 30 2 59. Adapun hipotesis yang akan di uji adalah terima jika thitung ttabel dan tolak jika thitung ttabel dengan derajat kebebasan dk n n 2. 1 2 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh t 3,8493 dan hitung t tabel 1,671. Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode Guided Inquiry dan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw, pada pokok bahasan Lingkungan Hidup. Dimana nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol.

Dari hasil penelitian, perbedaan hasil belajar siswa tidak hanya terdapat pada kelasnya saja tetapi juga terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada tiap ranah kognitif antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode guided inquiry dan kelas yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw. Distribusi perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk tiap ranah kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.5 sebagai berikut: Gambar 4.5 Distribusi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan Gambar 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada tiap ranah kognitif, dimana kelas eksperimen lebih tinggi presentase hasil belajarnya pada ranah kognitif C2, C3, C5 dan C6 dibandingkan dengan kelas kontrol, sedangkan untuk ranah kognitif C1 dan C4 terlihat perolehan lebih tinggi pada kelas kontrol. Hal ini dikarenakan tingkat kesulitan soal dari setiap aspek kognitif dan kaitannya dengan perbedaan kemampuan berfikir dan menganalisa pada setiap siswa baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Untuk kelas eksperimen telah terlihat bahwa kemampuan siswa

meningkat pada kemampuan pemahaman, penerapan, evaluasi dan berkreasi. Sedangkan untuk kelas kontrol hanya nampak pada kemampuan dalam mengingat dan menganalisis. Sehingganya perolehan hasil belajar nampak lebih tinggi kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Salah satu yang menyebabkan rata-rata skor kedua kelas berbeda adalah model pembelajaran yang digunakan serta keaktifan siswa dalam menyimak materi yang di jelaskan. Pada kelas eksperimen penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode Guided Inquiry ini dibentuk melalui kelompok asal dan kelompok ahli, dimana setiap kelompok ahli diberi tanggung jawab untuk memecahkan suatu permasalahan, mulai dari merumuskan masalah, menentukan hipotesis berdasarkan permasalahan, mengumpulkan data dan menganalisis data, hingga memperoleh kesimpulan, dan adanya tanggung jawab bagi setiap anggota kelompok dalam menguasai materinya masing-masing untuk diajarkan pada anggota kelompok lain setelah kembali kekelompok asal. Dalam penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode Guided Inquiry ini guru hanya bertindak sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa jika mengalami kesulitan. Berbeda halnya dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw ini dibentuk melalui kelompok asal dan ahli yang tidak terdapat pemecahan permasalahan pada setiap pembahasan kelompoknya. Dengan demikian dalam pelaksanaan akan terdapat kecenderungan perbedaan hasil belajar yang dicapai. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode Guided Inquiry dan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode Guided Inquiry dapat menciptakan ketertarikan siswa, membuat siswa lebih senang belajar geografi karena siswa dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan dapat menemukan serta memecahkan permasalahannya sendiri. Sehingga penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode Guided Inquiry akan lebih membuat siswa terlibat aktif dan menguasai setiap materi yang dipelajari dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw. Hal ini terbukti bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yakni 84, 93 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar pada kelas kontrol dengan rata-rata 76, 8871, dan perbandingan persentasi rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi 4,97% dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diperoleh bahwa t t yakni hitung tabel t 3,8493 dan t 1,671, dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima. hitung tabel Sehingga dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw diintegrasikan dengan metode Guided Inquiry dan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw.