BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang"

Transkripsi

1 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang perbandingan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) yang ditinjau dari hasil belajar siswa pada program diklat Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika, kompetensi dasar Mengenal Komponen Elektronika di SMKN 4 Bandung. Adapun hasil perbandingan prestasi belajar menggunakan dua model pembelajaran tersebut adalah: 4.1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Uji coba instrumen dilakukan sebelum instrumen digunakan dalam pengumpulan data. Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat pengumpul data atau untuk mengetahui tingkat keandalan alat pengumpul data agar diperoleh kesimpulan penelitian yang benar. Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan terhadap siswa program keahlian teknik audio video kelas XI A sebanyak 27 orang responden di luar sampel penelitian. Sedangkan, jenis instrumen tes yang digunakan adalah tes objektif (pilihan ganda) dengan jumlah item soal sebanyak 30 item dengan 5 option.

2 53 Tahapan selanjutnya adalah melaksanakan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen penelitian. Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kevalidan instrumen serta kejelasan makna yang hendak diungkap. Apabila instrumen ini telah memenuhi syarat, maka selanjutnya pengolahan data dapat dilakukan. Berikut penulis sajikan tahapan-tahapan uji validitas dan reliabilitas : Uji Validitas Instrumen Penelitian Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diuji sehingga benar-benar menguji apa yang diuji. Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen yang akan dipergunakan dalam penelitian. Sugiyono (2001:91) menyatakan bahwa Suatu instrumen dikatakan valid, jika instrumen itu dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang baik akan menghasilkan data yang benar dan penelitian yang bermutu. Perhitungan validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari PeaRSon. Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 diperoleh hasil dari 30 item soal tes hasil belajar Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika diperoleh item soal yang valid 22 ( nomor item soal : 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 21 22, 23, 24, 27, 28, 29) dan 8 tidak valid (nomor item soal : 4, 10, 14, 18, 20, 25, 26, 30), dengan tingkat kepercayaan 95 %.

3 54 Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Instrumen Nomor Item Soal Nilai t hitung Interpretasi keterangan 1. 3,366 Valid 2. 2,432 Valid Intrumen Valid, 3. 2,769 Valid jika : t hitung >t tabel (1,71) 4. 0,096 Tidak Valid 5. 3,634 Valid 6. 2,343 Valid 7. 2,995 Valid 8. 3,707 Valid 9. 3,163 Valid 10. 1,520 Tidak Valid 11. 2,720 Valid 12. 3,670 Valid 13. 2,195 Valid 14. 0,575 Tidak Valid 15. 2,692 Valid 16. 1,963 Valid 17. 2,370 Valid 18. 0,968 Tidak Valid Valid 20. 0,883 Tidak Valid 21. 1,778 Valid 22. 2,955 Valid 23. 2,398 Valid 24. 1,778 Valid 25. 0,010 Tidak Valid 26. 1,268 Tidak Valid 27. 3,932 Valid 28. 2,035 Valid 29. 3,148 Valid 30. 0,667 Tidak Valid (Lampiran C.1 Uji Validitas dan Reliabilitas,) Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Perhitungan reliabilitas dilakukan untuk menguji keajegan instrumen penelitian sesuai dengan pendapat Suprian A. S (1996:51) bahwa Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat ukur dalam mengukur apa yang

4 55 diukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan masalah ketepatan atau konsistensi tes. Reliabilitas tes berarti bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Hasil uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian pada sampel sebanyak 25 siswa dengan taraf kebebasan (dk) = n-2 dan taraf signifikansi 5% maka diperoleh r tabel sebesar (0,396). Sedangkan, hasil perhitungan menunjukkan r hitung (r 11 ) sebesar (0,79). Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas, maka dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel, dimana r 11 (0,79) > r tabel (0,396). (Perhitungan lebih jelasnya dapat lihat dalam lampiran C.1) Penafsiran Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Uji tingkat kesukaran dan daya pembeda pada 30 item soal instrumen tes hasil belajar Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika, kompetensi dasar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Dioda, yaitu : Hasil perhitungan tingkat kesukaran adalah sebagai berikut: Tabel 4.2. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Interpretasi Jumlah Item Soal Nomor Item Soal Mudah 6 2,5,7,9,12,17 Sedang 17 1,3,6,10,11,13,15,19,20,21,22,23,24,26,27,29,30 Sukar 7 4,8,14,16,18,25,28 Sedangkan, hasil perhitungan daya pembeda adalah sebagai berikut :

5 56 Tabel 4.3. Hasil Uji Daya Pembeda Interpretasi Jumlah Item Soal Nomor Item Soal Baik 9 1,3,6,10,11,12,22,23,27 Cukup 12 2,5,7,8,9,13,14,16,17,24,28,29 Jelek 9 4,15,18,19,20,21,25,26,30 Dari hasil uji coba yang dilakukan, dapat disimpulkan secara keseluruhan intrumen tersebut reliabel. Dari 30 item soal intrumen ujicoba, hanya dipilih 20 item soal yang memenuhi syarat uji dan layak untuk digunakan sebagai intrumen penelitian. (Perhitungan lebih jelasnya dapat lihat dalam lampiran C.2) Deskripsi Data Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari pretes dan postes memberikan gambaran kemampuan siswa terhadap program diklat Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika. Berdasarkan data pretes dan postes tersebut maka diperoleh data peningkatan (gain) kemampuan siswa. Deskripsi data pretes, postes dan peningkatan (gain) dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel Data Pretes Data pretest memberikan gambaran kemampuan awal siswa sebelum memperoleh materi pelajaran. Deskripsi data hasil pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen diperlihatkan pada tabel 4.4. berikut:

6 57 Tabel 4.4. Deskripsi Data Pretest Berdasarkan Kelas Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Jumlah Sampel Skor minimum Skor maksimum Rentang (R) Rata-rata ( x) 48,5 47 Standar deviasi (S) 7,89 7,42 Dari tabel 4.4. dapat dijelaskan bahwa, rata-rata nilai pretest kelas kontrol dari 30 siswa sebesar 48,5 sedangkan kelas eksperimen adalah 47 selisih 1,5. Nilai pretest kelas kontrol berada antara 35 dan 60 dengan standar deviasi 7,89. Sedangkan nilai pretest kelas eksperimen berada antara 30 dan 55 dengan standar deviasi 7,42. (Untuk lebih jelas lagi lihat pada lampiran C.8) Untuk memperjelas sebaran data nilai pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen, berikut akan disajikan diagram dari nilai pretest kedua kelas. Gambar 4.1. Diagram Data Pretest Berdasarkan Kelas

7 Data Posttest Data posttest memberikan gambaran kemampuan akhir siswa setelah memperoleh materi pelajaran (perlakuan). Data posttest ini diperoleh dari tes tertulis dengan jenis tes dan jumlah soal sama seperti pada pretest. Deskripsi data hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen diperlihatkan pada tabel 4.5. berikut: Tabel 4.5. Deskripsi Data Posttest Berdasarkan Kelas Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Jumlah Sampel Skor minimum Skor maksimum Rentang (R) Rata-rata ( x) 73,83 79,93 Standar deviasi (S) 8,14 8,95 Dari tabel 4.5. dapat dijelaskan bahwa, rata-rata nilai posttest kelas kontrol dari 30 siswa sebesar 73,83 sedangkan kelas eksperimen 79,93 selisih 6,1. Nilai posttest kelas kontrol berkisar antara 60 dan 85 dengan standar deviasi 8,14. Sedangkan nilai posttest kelas eksperimen berada antara 55 dan 90 dengan standar deviasi 8,95. (Untuk lebih jelas lagi lihat pada lampiran C.9). Berikut akan disajikan diagram dari nilai posttest kedua kelas. Gambar 4.2. Diagram Data Posttest Berdasarkan Kelas

8 Data Peningkatan (Gain) Data Peningkatan merupakan data yang diperoleh dari selisih antara hasil posttest dan pretest yang diperoleh siswa. Analisis data selanjutnya akan dilakukan terhadap data peningkatan (gain). Oleh karena itu, pada bagian ini akan disajikan terlebih dahulu tentang data peningkatan (gain) berdasarkan kelas. Tabel 4.6. Deskripsi Data Peningkatan (Gain) Berdasarkan Kelas Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Jumlah Sampel Skor minimum 0,20 0,31 Skor maksimum 0,66 0,80 Rentang (R) 0,46 0,49 Rata-rata ( x) 0,47 0,64 Standar deviasi (S) 0,131 0,135 Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa dengan jumlah siswa yang sama, kedua kelas mengalami rata-rata peningkatan yang berbeda. Untuk kelas kontrol rata-rata peningkatan (gain) 0,47 dengan rata-rata pretest 48,5 dan rata-rata posttest 73,83. Sedangkan kelas eksperimen rata-rata peningkatan (gain) 0,64 dengan rata-rata pretest 47 dan rata-rata posttest 79,93. (Untuk lebih jelas lagi lihat pada lampiran C.8). Gambar 4.3. Diagram Data Peningkatan Gain Berdasarkan Kelas

9 Analisis Data Analisis Data Pretest Pretest dilakukan untuk melihat kemampuan siswa dari dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Oleh karena itu, pengujian yang dilakukan terhadap hasil pretest adalah pengujian untuk melihat perbedaan kedua rata-rata. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji t. Hal ini dapat dilakukan dengan asumsi data berdistribusi normal dan homogen. Artinya sebelum melakukan uji t, maka harus melalui normalitas dan homogenitas. 1. Uji Normalitas Distribusi Data Pretest Hasil uji normalitas untuk nilai test awal pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terlihat pada tabel 4.7. berikut: Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Pretest Kelas χ 2 hitung χ 2 tabel Tafsiran Kontrol 2,786 7,815 Normal Eksperimen 5,443 7,815 Normal Kelas kontrol Dari perhitungan untuk pretest pada kelas kontrol, uji normalitas distribusi frekuensi diperoleh harga chi-kuadrat (χ 2 ) hitung = 2,786 sedangkan chi-kuadrat (χ 2 ) tabel = 7,815 dengan dk = 3 pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini menunjukan chi-kuadrat (χ 2 ) hitung < chi-kuadrat (χ 2 ) tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pretest pada kelas kontrol berdistribusi normal.

10 61 Kelas eksperimen Dari perhitungan untuk pretest pada kelas eksperimen, uji normalitas distribusi frekuensi diperoleh harga chi-kuadrat (χ 2 ) hitung = 5,443, sedangkan chikuadrat (χ 2 ) tabel = 7,815 dengan dk = 3 pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini menunjukan chi-kuadrat (χ 2 ) hitung < chi-kuadrat (χ 2 ) tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pretest pada kelas eksperimen berdistribusi normal. (Perhitungan lebih jelasnya dapat lihat dalam lampiran C.9). 2. Uji Homogenitas Data Pretest Analisis berikutnya adalah dengan melakukan uji homogenitas untuk mengetahui populasi varians. Untuk mengetahui apakah data tersebut mempunyai varians yang sama atau berbeda. Hasil perhitungan untuk pengujian homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut ini : Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest F Data Kelas n Varians F tabel hitung 95% Ket. Pretes Kontrol 30 62,32 1,12 1,892 F hitung < F tabel Eksperimen 30 55,17 artinya kedua varians homoen Pada tabel 4.8. di atas, diketahui F hitung = 1,12, dengan dk 1 = n 1-1 dan dk 2 = n 2-1 pada taraf kepercayaan 95 % maka dari hasil interpolasi diperoleh F tabel = 1,892. Dimana F hitung < F tabel, sehingga dapat diasumsikan bahwa data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi dengan varians yang sama (homogen).

11 62 3. Uji t Data Pretest Dari uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan sebelumnya didapatkan kesimpulan bahwa data pretest dari kedua sampel yaitu kelas kontrol dan kelas ekperimen berdistribusi normal dan berasal dari populasi dengan varians yang sama. Tahap berikutnya, yaitu dengan melakukan uji t untuk melihat apakah kedua sampel memiliki rata-rata pretest yang sama dengan menguji signifikansi perbedaan rata-rata. Hasil dari perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel 4.9. sebagai berikut : Tabel 4.9. Hasil Uji t Data Pretest Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Jumlah Sampel (n) Standar deviasi (S) 7,42 7,89 Standar deviasi gabungan 7,65 (Sgabungan) Rata-rata ( x) 47 48,5 thitung -0,76 ttabel 2,011 Berdasarkan uji t pada tabel 4.9, menggambarkan bahwa data nilai pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dan didapat nilai t hitung sebesar -0,76. Nilai t tabel pada dk = 58 pada derajat kepercayaan 95% diperoleh sebesar 2,011. Hal ini menunjukan bahwa t hitung < t tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan penguasaan sebelum diberikan perlakuan atau Ho diterima.

12 Analisis Data Posttest Analisis data posttest dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan akhir yang diperoleh siswa setelah pembelajaran. Mengacu pada aturan analisis data pretest, maka untuk analisa data posttest diperoleh sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Distribusi Data Posttest Hasil uji normalitas untuk data posttest akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat pada tabel berikut: Tabel Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Posttest Kelas χ 2 hitung χ 2 tabel Tafsiran Kontrol 3,939 7,815 Normal Eksperimen 2,795 7,815 Normal Kelas kontrol Dari perhitungan untuk data posttest pada kelas kontrol, uji normalitas distribusi frekuensi diperoleh harga chi-kuadrat (χ 2 ) hitung = 3,939, sedangkan chikuadrat (χ 2 ) tabel = 7,815 dengan dk = 3 pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini menunjukan chi-kuadrat (χ 2 ) hitung < chi-kuadrat (χ 2 ) tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data posttest pada kelas kontrol berdistribusi normal. Kelas eksperimen Dari perhitungan untuk posttest pada kelas kontrol, uji normalitas distribusi frekuensi diperoleh harga chi-kuadrat (χ 2 ) hitung = 2,795 sedangkan chikuadrat (χ 2 ) tabel = 7,815 dengan dk = 3 pada taraf kepercayaan 95%.

13 64 Hal ini menunjukan chi-kuadrat (χ 2 ) hitung < chi-kuadrat (χ 2 ) tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data posttest pada kelas eksperimen berdistribusi normal. (Perhitungan lebih jelasnya dapat lihat dalam lampiran C.10). 2. Uji Homogenitas Data Posttest Uji homogenitas data posttest untuk mengetahui populasi varians. Untuk mengetahui apakah data tersebut mempunyai varians yang sama atau berbeda. Hasil perhitungan untuk pengujian homogenitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Data Kelas n Varians F hitung F tabel Ket. 95% Postes Kontrol 30 66,35 1,20 1,892 F hitung < F tabel artinya Eksperimen 30 80,20 kedua varians homogen Pada tabel di atas, diketahui F hitung = 1,20, dengan dk 1 = n 1-1 dan dk 2 = n 2-1 pada taraf kepercayaan 95 % maka dari hasil interpolasi diperoleh F tabel = 1,892. Dimana F hitung < F tabel, sehingga dapat diasumsikan bahwa data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi dengan varians yang sama (homogen). 3. Uji t Data Posttest Hasil perhitungan uji t pada nilai dari hasil posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

14 65 Tabel Hasil Uji t Data Posttest Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Jumlah Sampel (n) Standar deviasi (S) 8,9 8,14 Standar deviasi gabungan 8,52 (Sgabungan) Rata-rata ( x) 79,93 73,83 thitung 2,77 ttabel 2,011 Berdasarkan uji t pada tabel 4.12, menggambarkan bahwa data nilai posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dan didapat nilai t hitung sebesar 2,77. Nilai t tabel pada dk = 58 pada derajat kepercayaan 95% diperoleh sebesar 2,011. Hal ini menunjukan bahwa t hitung > t tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan penguasaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan atau Ho ditolak Analisis Gain Peningkatan (gain) didapat dari selisih nilai posttest dan nilai pretest. Karena hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah pembelajaran maka hasil belajar yang dimaksud yaitu peningkatan yang dialami siswa. Analisis gain bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian, yaitu melihat apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. 1. Uji Normalitas Distribusi Data Gain Tabel Hasil Uji Normalitas Data Gain Kelas χ 2 hitung χ 2 tabel Tafsiran Kontrol 4,262 7,815 Normal Eksperimen 6,204 7,815 Normal

15 66 Pada tabel di atas terlihat bahwa χ 2 hitung untuk kelas kontrol = 4,262 dan χ 2 hitung untuk kelas eksperimen = 6,204. Dengan dk = 3 pada taraf kepercayaan 95% diperoleh χ 2 tabel = 7,815. Hal ini menunjukan χ 2 hitung < χ 2 tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data gain pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal. (Perhitungan lebih jelasnya dapat lihat dalam lampiran C.11). 2. Uji Homogenitas Data Gain Uji homogenitas data gain dilakukan untuk mengetahui populasi varians, yaitu untuk mengetahui apakah data tersebut mempunyai varians yang sama atau berbeda. Hasil perhitungan untuk pengujian homogenitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel Hasil Uji Homogenitas Data Gain Data Kelas n Varians F hitung F tabel Ket. 95% Gain Kontrol 30 0,017 1,05 1,892 F hitung < F tabel artinya Eksperimen 30 0,018 kedua varians homogen Pada tabel di atas, diketahui F hitung = 1,05, dengan dk 1 = n 1-1 dan dk 2 = n 2-1 pada taraf kepercayaan 95 % maka dari hasil interpolasi diperoleh F tabel = 1,892. Dimana F hitung < F tabel, sehingga dapat diasumsikan bahwa data gain kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi dengan varians yang sama (homogen). 3. Uji t Data Gain Hasil perhitungan uji t pada nilai gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

16 67 Tabel Hasil Uji t Data Gain Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Jumlah Sampel (n) Standar deviasi (S) 0,135 0,131 Standar deviasi gabungan 0,132 (Sgabungan) Rata-rata ( x) 0,64 0,47 thitung 5,08 ttabel 2,011 Berdasarkan uji t pada tabel 4.15, menggambarkan bahwa rata-rata gain kelas eksperimen sebesar 0,64 dan kelas kontrol sebesar 0,47. Didapat t hitung sebesar 5,08 dan t tabel(0,975)(58) = 2,011, karena t hitung = 5,08 > t tabel(0,975)(58) = 2,011. Sehingga dapat diasumsikan bahwa Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari pengolahan gain, dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada program diklat Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. 4.4 Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian Temuan Berdasarkan hasil analisis data pretest, posttest dan peningkatan (gain) terhadap kelas eksperimen dan kontrol dengan menggunakan perhitungan manual dan dengan bantuan Microsoft Excel 2007, maka diperoleh beberapa temuan sebagai berikut:

17 68 a. Nilai rata-rata pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut sebesar 47 dan 48,5. Data nilai pretest kedua kelas itu berdistribusi normal dan homogen (memiliki varians yang sama). Selanjutnya dilakukan uji t dua arah untuk mengetahui kesamaan dua rata-rata terhadap nilai pretest tersebut. Hasilnya didapat nilai t hitung = -0,76. Apabila nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel pada taraf nyata 5% (0,05) dan derajat kebebasan/dk = 58, maka didapat t hitung < t tabel (0,975)(58) (2,011). Keputusan yang diambil yaitu H 0 diterima artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Secara keseluruhan, nilai rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 79,93 lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol yang sebesar 73,83. Disini dapat disimpulkan kemampuan akhir siswa kelas eksperimen relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. c. Rata-rata Gain (peningkatan) berdasarkan kelas, kelas eksperimen sebesar 0,64 dan kelas kontrol sebesar 0,47, selisih sebesar 0, Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil temuan penelitian di atas yang dibuktikan melalui analisis statistik yang dilakukan dengan perhitungan manual dan dengan bantuan Microsoft Excel 2007 menunjukan bahwa: 1. Dari analisis hasil tes awal (pretest), menunjukkan bahwa kemampuan awal antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata pretest kedua kelas dan

18 69 dibuktikan dengan uji t sampel bebas dua arah untuk melihat perbedaan dua rata-rata. Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar -0,76 dan t tabel (97,5%)(58) diperoleh sebesar 2,011. Ternyata harga t hasil perhitungan terletak antara t tabel dan t tabel. Oleh karena itu keputusan yang diambil adalah menerima H 0 artinya tidak terdapat perbedaaan kemampuan awal antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dalam hal ini sangat memungkinkan karena kedua kelas tersebut belum diberi perlakuan. 2. Setelah proses pembelajaran dilaksanakan dan dengan memberikan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk kelas kontrol dan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk kelas eksperimen, kemampuan akhir kedua kelompok mengalami perbedaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 2,77 dan t tabel (97,5%)(58) diperoleh sebesar 2,011. Ternyata harga t hasil perhitungan tidak terletak antara t tabel dan t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan akhir yang dimiliki antara siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat perbedaan pada taraf signifikan setelah diberi perlakuan melalui model pembelajaran yang berbeda. Oleh karena itu keputusan yang diambil adalah menolak H 0 artinya terdapat perbedaaan kemampuan akhir antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini dikarenakan kedua kelas telah diberi dua model pembelajaran yang berbeda, wajar bila pada hasil posttest terdapat perbedaan hasil prestasi belajar siswa antara kelompok kontrol dan eksperimen

19 70 3. Dari analisis data gain dengan menggunakan uji-t diperoleh t hitung sebesar 5,08 sedangkan nilai t tabel (97,5%)(58) sebesar 2,011. Sehingga dapat simpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) pada mata diklat Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika, kompetensi dasar Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Dioda dalam penelitian ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). 4. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) lebih baik terhadap peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan model Problem Based Learning (PBL). Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT), siswa diberikan kesempatan untuk lebih aktif dalam memperoleh kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga memperoleh pemahaman yang mendalam. Dalam pembelajaran dengan menggunakan Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) siswa dituntut untuk bisa menyelesaikan masalah secara berkelompok dan menuntut individu berperan aktif mengemukakan pendapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran NHT lebih dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Siswa lebih memahami materi yang diajarkan karena mereka dilatih untuk belajar mengeluarkan pendapatnya dengan menghargai pendapat orang lain yang pendapatnya itu didasarkan pada hasil analisis. Hal ini sesuai dengan teori pembelajaran NHT

20 71 dimana pembelajaran bukan hanya sekedar transfer ilmu dari guru ke siswa. Pembelajaran kontekstual memberikan kebebasan bagi siswa untuk menggali dan mengembangkan pengetahuannya dan menerapkannya dalam dunia nyata sehingga pembelajaran lebih terasa bermakna bagi siswa dan tidak mudah untuk dilupakan. Siswa saling berdiskusi dan bertanya untuk memecahkan masalah yang dihadapi bersama-sama sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif yang akhirnya dapat meningkatkan semangat dan keaktifan belajar siswa untuk kemudian diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa seluruhnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang keefektifan pembelajaran model kooperatif tipe TAI dengan pendekatan CTL dan pembelajaran konvensional. Selain itu akan diperbandingkan

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan dan Pembahasan Uji Instrumen Penelitian Instrumen yang diuji coba adalah instrumen tes untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Uji intrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 32 BAB III METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kelas, dimana ada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis keadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik observasi dan tes setelah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experiment). Bentuk true experiment yang digunakan adalah posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diteliti serta untuk mencapai tujuan penelitian. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 013/014 mulai tanggal 9 April 014 sampai 0 Mei 014 di SMPN 1 Inuman yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Uji Instrumen Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen yang telah dibuat oleh peneliti diujicobakan terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada semester genap tahun pelajaran 013/014 yaitu mulai tanggal 17 Maret sampai 14 April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian instrument dilakukan sebelum pengujian dalam pengumpulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian instrument dilakukan sebelum pengujian dalam pengumpulan 83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Instrument Penelitian Pengujian instrument dilakukan sebelum pengujian dalam pengumpulan data, yang bertujuan untuk memperoleh instrument yang valid

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan menempatkan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan memberikan dua perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen semu. (McMillan & Shumacher, 001). Tahap studi pendahuluan dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen (quasi experiment) atau Eksperimen Semu (Arikunto, 008: 7). Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menganalisa suatu permasalahan merupakan salah satu langkah utama dalam memahami dan sekaligus memecahkan inti permasalahannya, sehingga dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 25 hari, mulai dari tanggal 21 Maret 2012 sampai 14 April 2012 di MA Manbaul Ulum Demak. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada kompetensi dasar Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan kelas X Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 90 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: 1. Tahap Persiapan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diselidiki. Metode merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam peneliatian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan Standar kompetensi Memahami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, baik itu sebelum diberikan teknik role playing maupun setelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan data tentang hasil belajar peserta didik dengan tingkat kemampuan hasil belajar pada materi listrik dinamis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu 50 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) terhadap hasil belajar siswa pada Kompeteni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 4 Oktober 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 4 Oktober 2014 di BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 4 Oktober 2014 di SMPN 3 Selat di Kuala Kapuas, Desa Terusan Karya Kecamatan Bataguh Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014 31 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 014 sampai dengan 7 Juli 014 di SD Negeri Kampung Baru Bandar Lampung pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment Design dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu: 1. Project

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk penelitian dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, dimana penelitian quasi eksperimen merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu dengan desain satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 lembang menjadi tempat penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yang mana sekolah ini terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis quasi experiment. Sedangkan disain penelitian yang akan diterapkan berupa static group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan BB III METODOLOGI PEELITI. Desain dan Metode Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan (dalam Trianto, 010),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah 32 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian terdiri atas dua tahap yaitu menjelaskan hasil studi pendahuluan dan gambaran umum dari penelitian 4.1.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi menggunakan teknik statistik inferensial dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi 4 3. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment, yang merupakan suatu bentuk eksperimen dengan ciri utamanya adalah tidak

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA 1. Minat Belajar a. Validitas angket Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dengan jumlah peserta uji coba, N = 28 kelas XI IPA dipeoleh :

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar 15 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 345 siswa dan tersebar

Lebih terperinci