STANDAR OPERATIONAL PROSEDURE PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER STMIK - BUDDHI TANGERANG 2010
STANDAR OPERATIONAL PROSEDURE PENGEMBANGAN KURIKULUM KODE DOKUMEN : 201008020 REVISI : 1 TANGGAL : 30 Agustus 2010 DIAJUKAN OLEH : Pembantu Ketua I Bidang Akademik DISETUJUI OLEH Andi Leo, S.Kom., M.Kom : Ketua STMIK Buddhi Rudy Arijanto, S.Kom., M.Kom
KATA PENGANTAR STMIK Buddhi menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) untuk Pendidikan Diploma dan Sarjana S -1 yang dijelaskan dalam SOP Mutu Akademik. SOP ini mengacu pada SOP Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) STMIK Buddhi. SOP tersebut memuat kebijakan mutu akademik, sistem penjaminan mutu akademik, serta organisasi, tanggung jawab dan wewenang. Berdasarkan standar akademik, peraturan akademik, dan SPMA maka disusun Standard Operational Procedure Pengembangan Kurikulum SOP Pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum merupakan faktor penting di dalam membentuk mahasiswa menjadi Sarjana Komputer yang kompeten. SOP ini merupakan acuan bagi Ketua STMIK Buddhi, Pembantu Ketua I, Ketua Jurusan, Ketua Laboratorium, dan dosen di dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi di STMIK Buddhi. Dengan tersusunnya SOP ini diharapkan memudahkan STMIK Buddhi untuk terus memperbaiki kurikulumnya. Tangerang, 30 Agustus 2010 Rudy Arijanto, S.Kom. M.Kom Ketua i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii Tujuan 1 Ruang lingkup 1 Definisi 1 Pihak Orang Terkait 2 Uraian Prosedur 2 Tim Penyusun 2 Lampiran 3 ii
STANDARD OPERATIONAL PROSEDURE TUJUAN : 1. Menata-ulang kurikulum berbasis kompetensi, sehingga lebih relevan dengan kebutuhan pasar dan isu terkini akan menghasilkan kualitas lulusan yang lebih baik. Hal ini akan memperpendek masa tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan serta meningkatkan posisi tawar gaji pertama. 2. Melibatkan pengguna dalam penyusunan kurikulum 3. Mensosialisasikan kurikulum yang sudah di atur ulang ke pengguna secara luas, untuk memperkenalkan profil lulusan yang dihasilkan. RUANG LINGKUP Ruang lingkup SOP pengembangan kurikulum mulai dari pembentukan kelompok kerja (Pokja) tim kurikulum, analisis internal dan eksternal oleh Pokja hingga pengesahan kurikulum oleh Ketua STMIK Buddhi. DEFINISI 1. Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik, profesional dan atau profesi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum. 2. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. 3. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas -tugas di bidang pekerjaan tertentu. 4. Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas: a. kompetensi utama; b. kompetensi pendukung; c. kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama. 1
5. Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama suatu program studi. Kurikulum inti suatu program studi bersifat: a. dasar untuk mencapai kompetensi lulusan; b. acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi; c. berlaku secara nasional dan internasional; d. lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang; e. kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan. 6. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi. PIHAK ORANG TERKAIT 1. Pimpinan STMIK Buddhi. 2. Pembantu Ketua I Bidang Akademik 3. Ketua Jurusan 4. Ketua Laboratorium 5. Dosen 6. Mahasiswa 7. Steakholder URAIAN PROSEDUR : 1. Ketua STMIK membentuk Tim Kelompok Kerja (PokJa) Kurikulum. 2. Tim Pokja Kurikulum melakukan koordinasi untuk menyusun Rencana Pengembangan Kurikulum. 3. Tim Pokja Kurikulum melakukan analisis SWOT secara internal dengan melibatkan mahasiswa, dosen dan karyawan, dan secara eksternal dengan mengundang alumni dan pengguna lulusan. 4. Tim Pokja Kurikulum menyusun profil lulusan dan kompetensi lulusan berdasarkan hasil analisis SWOT. 5. Tim Pokja kurikulum melaporkan hasil penyusunan profil dan kompetensi lulusan kepada Ketua STMIK Buddhi 6. Ketua STMIK Buddhi membentuk Komite Kurikulum. 2
7. Komite Kurikulum meminta Ketua Laboratorium sebagai sebagai narasumber untuk menyusun kompetensi laboratorium dan dosen dalam laboratorium tersebut, dan bahan kajian yang di bawah tanggung jawab laboratorium. 8. Komite Kurikulum menyusun bahan kajian yang diperlukan sesuai dengan rancangan KBK, dan menyerahkan ke KPS. 9. KPS meramu dan mengelompokkan bahan kajian ke dalam mata kuliah -mata kuliah beserta bobot SKS, beserta dengan dosen pe ngampu berdasarkan kompetensi dosen dan laboratorium. 10. KPS menyerahkan hasil rancangan mata kuliah dan bahan kajian kepada kelompok dosen pengampu. 11. Kelompok dosen pengampu menyusun RPKPS dan menyerahkan kepada KPS. 12. KPS menyempurnakan draft kurikulum dan menyerahkan kepada Komite Kurikulum. 13. Komite Kurikulum melakukan pengecekan kembali, sebelum menyerahkan kepada Ketua STMIK Buddhi 14. Ketua STMIK Buddhi mengesahkan kurikulum TIM PENYUSUN 1. Ketua 2. Pembantu Ketua I Bidang Akademik 3. Ketua Jurusan 4. Sub Bagian Akademik LAMPIRAN 1. Draf Kurikulum 2. SK Pengembangan Kurikulum 3