BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II LANDASAN TEORI

Dana Kas Kecil (Petty Cash Fund)

Pengertian Kas PENGERTIAN KAS

Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

DANA KAS KECIL. Kamis Oleh: Aning Drastari (09) Putri Ekasari (10)

BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA

BAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut.

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

UNTUK KELAS X SEMESTER GENAP

BAB II LANDASAN TEORI. (2012:4) akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi

PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB 3 KAS. A. Pendahuluan. B. Pengertian Kas

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum


BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

Modul Administrasi Keuangan SMA/MAK Kelas XI Semester 2 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

Pengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan

MODUL ADMINISTRASI KEUANGAN

KAS dan INVESTASI JANGKA PENDEK 1. M. Rezeki Apriliyan, SE., MM.

MAKALAH SIMULASI ADMINISTRASI PERKANTORAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KAS KECIL

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT. PAIAN GLOBAL PERKASA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS dengan CEK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

Untuk kepentingan perlakukan akuntansi kas dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Kas kecil (petty cash / cash on hand) 2. Kas di bank (cash in bank)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGELOLA DANA KAS KECIL

PENGENDALIAN INTERN & KAS

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:

BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement atau lebih,

BAB II KAJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem

KAS (CASH) A. PENGERTIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

Handling Petty Cash. Administrasi Niaga Semester 2 Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M. AB.

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POSEDUR PENGGUNAAN DANA KAS KECIL PADA PT. SUN TELEVISI NETWORK

AKUNTANSI DANA KAS KECIL PADA PT. AGRONAS MANDIRI. SYEFTIARINI/ Pembimbing: Dr. Sri Supadmini

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1.

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. BPR PMU

PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BINTANG REZEKI UTAMA DENGAN METODE IMPREST

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan baik itu swasta maupun pemerintah

KAS (Cash) Sifat Kas dan Pentingnya Pengendalian terhadap kas (Nature of Cash and the importance of Controls Over Cash)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II KAJIAN TEORITIS. sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma norma, standar atau rencana rencana yang

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan,

KODE MODUL : 119. KK11

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI

BAB II LANDASAN TEORI. hal ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut

AKUNTANSI KAS DAN BANK

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK TENTANG PROSEDUR PENGADAAN OBAT MEDIS PADA RS. ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

LAPORAN KEUANGAN & KAS

tutinonka.wordpress.com

BAB II LANDASAN TEORITIS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSTITAS UDAYANA

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL 2.1.1. PENGERTIAN KAS Kata kas atau cash memiliki berbagai pengertian, antara lain : 1. Kas berarti tempat menyimpan uang 2. Kas berarti uang ( uang tunai ) 3. Kas berarti tempat membayar dan menerima uang. 4. Dalam kamus istilah akuntansi dijelaskan bahwa uang kas adalah setiap alat tukar yang diterima oleh bank dengan nilai nominal untuk disimpan. Uang kas suatu perusahaan terdiri dari uang kertas, uang logam, cek, wesel pos, dan uang yang disimpan di bank ( demand deposit ; simpanan deposito, yang sewaktu waktu dapat dicairkan. Yang dimaksud dengan kas adalah alat pembayaran tunai yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga, instansi, atau suatu perusahaan. Kas merupakan harta atau aktiva. Berbagai macam transaksi yang terjadi disuatu perusahaan merupakan penerimaan dan pengeluaran kas. Agar pengeluaran dan penerimaan kas tersebut dapat 12

mudah dikelola, maka harus dicatat dalam suatu buku yang disebut buku kas. Buku kas atau cash book (inggris) adalah buku yang digunakan untuk membukukan atau mencatat keluar dan masuknya uang pada suatu perusahaan. Oleh karena itu, setiap pemegang kas harus memiliki buku kas dan mencatat semua pengeluaran dan penerimaan yang dilakukannya. Dalam tata usaha keuangan suatu lembaga, instansi, perusahaan, biasanya pemegang kas adalah bendahara umum sehingga buku kas yang digunakan untuk mencatatnya disebut buku kas umum. Dalam buku kas umum dicatat semua penerimaan dan pengeluaran sehingga seluruh kegiatan keuangan dapat dibaca atau dilihat pada buku tersebut. Jadi, buku kas umum berfungsi sebagai alat kontrol utama dari seluruh kegiatan pengurusan uang lembaga atau peusahaan. Mengingat bahwa buku kas umum berfungsi sebagai alat kontrol, maka buku kas umum harus diselenggarakan secara benar, objektif, dan up to date ( periodik ). Setiap transaksi harus didukung dengan bukti bukti yang lengkap. Transaksi ( penerimaan dan pengeluaran ) bendahara dapat melalui bank / giro pos. selanjutnya, penerimaan dan pengeluaran 13

yang dilakukan melaui kas secara tunai maupun penerimaan dan pengeluaran melaui bank / giro pos harus dibukukan atau dicatat dalam buku kas umum sehingga saldo pada buku kas umum merupakan saldo yang terdiri dari saldo yang ada di kas ( saldo kas ), dan saldo yang ada di bank ( saldo bank ). 2.1.2. PENGERTIAN KAS KECIL Seperti yang telah diutarakan diatas, baik penerimaan maupun pengeluaran dapat dilakukan melalui bank / giro pos dan melalui kas ( tunai ). Namun demikian, transaksi yang jumlahnya cukup besar akan lebih aman bila dilakukan melalui bank. Namun, pengeluaran rutin yang jumlahnya relatif kecil akan kurang efektif apabila dilakukan melalui bank. Akan lebih efektif apabila pengeluaran yang terjadi setiap hari itu dikeluarkan dari dana yang disediakan secara khusus. Dana yang disediakan oleh perusahaan untuk keperluan sehari hari dengan jumlah yang relatif kecil disebut kas kecil atau (petty cash). Pengeluaran pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak akan ekonomis bila dibayar dengan cek misalnya : pembelian materai, perangko, rekening telpon, rekening listrik, rekening air, perlengkapan kantor, biaya keamanan, biaya kebersihan dan sebagainya. 14

Untuk mengatasi kelemahan kelemahan tersebut dibuatlah kas kecil untuk membayar pengeluaran pengeluaran yang jumlahnya relative kecil. Pada waktu pengeluaran kas untuk pembentukan dana, kas kecil ditutup dengan cek, sedangkan pembayaran jumlah jumlah kecil dapat dibayar dengan uang tunai. Dana kas kecil diserahkan pada juru bayar kas kecil perusahaan yang akan bertanggung jawab penuh atas pengeluaran dan penggunaan dana kas kecil. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelancaran dan menghindari bentuk penyelewengan. Pengisian dana kas kecil dapat dilakukan berdasarkan permintaan pemegang kas kecil jika dana kas kecil sudah menipis atau dilakukan secara periodik. 2.1.3. PROSEDUR PENGELOLAAN KAS KECIL Pengelolaan dana kas kecil merupakan proses pengelolaan bukti transaksi dana kas kecil sampai pencatatan buku kas kecil. Dalam melaksanakan pengelolaan kas kecil, ada beberapa prosedur antara lain sebagai berikut. a. Pembentukan dana kas kecil Hal yang paling penting dalam pembentukan kas kecil adalah penunjukan petugas sebagai pemegang kas kecil.biasanya jumlah dana kas kecil ditaksir dengan memperhitungkan kebutuhan dan untuk 3 15

atau 4 minggu. Jika jumlah dana telah ditetapkan, maka bendahara perusahaan menarik cek untuk diserahkan kepada pemegang kas kecil. Berdasarkan surat keputusan dari otoritas yang lebih tinggi, bagian keuangan membuat bukti kas keluar sebanyak 3 lembar. Bagian bendahara menerima 2 lembar ( lembar 1 dan lembar 3 ), sedangkan lembar ke 2 diarsipkan dibagian keuangan. Bagian bendahara mengarsipkan bukti kas keluar lembar ke 1 kemudian mengisi cek dan meminta tanda tangan otorisasi atas cek untuk diserahkan kepada pemegang dana kas kecil, bersama bukti keluar lembar ke 3. Cek kemudian diuangkan ke bank oleh pemegang kas kecil dan uangnya disimpan dalam tempat penyimpanan yang terkunci. Selama perusahaan tidak mengubah jumlah dana kas kecil, maka tidak ada jurnal lain yang berhubungan dengan rekening kas kecil. Contoh : Pada tanggal 1 april 2016 PT. Garuda Indonesia membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 20.500.000. maka jurnal yang harus di buat untuk mencatat pembentukan dana kas kecil ini adalah, 1 april 2016 kas kecil Rp. 20.500.000 Kas Rp. 20.500.000 ( Untuk mencatat pembentukan kas kecil ) 16

b. Pembayaran melalui kas kecil Pemegang kas kecil mempunyai kewenangan untuk melakukan pengeluaran kas dengan menggunakan uang yang terdapat kas kecil sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen. Biasanya manajemen membuat ketentuan tentang jumlah batasan maksimum pengeluaran untuk tiap transaksi yang diijinkan dan larangan - larangan tertentu, misalnya kas kecil tidak boleh digunakan untuk member pinjaman kepada karyawan, setiap pembayaran yang dilakukan melalui kas kecil harus didokumentasikan dengan menggunakan bukti pengeluaran kas kecil atau voucher kas kecil. Bukti bukti pengeluaran kas kecil harus disimpan pada tempat penyimpanan uang sampai kas kecil diisi kembali. Oleh karena itu, jumlah rupiah dari seluruh bukti pengeluaran dan jumlah uang yang terdapat dalam kas kecil harus selalu sama dengan jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan perusahaan ( dalam contoh diatas Rp. 20.500.000 ). Dengan demikian, perusahaan setiap saat dapat mengawasi pengelolaan kas kecil. Biasanya akuntan intern perusahaan melakukan pemeriksaan mendadak dengan cara mencocokan jumlah uang yang ada dalam peti uang ditambah jumlah rupiah dari bukti bukti pengeluaran dengan jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan perusahaan. Pada saat terjadi pemakaian kas kecil, perusahaan tidak 17

membuat jurnal. Pengaruh tiap transaksi pemakaian kas kecil akan dicatat pada waktu kas kecil diisi kembali. c. Pengisian kembali kas kecil Pemegang dana kas kecil membuat permintaan pengisian kas kecil berdasarkan bukti bukti pengeluaran kas kecil. Berdasarkan dokumen transaksi tersebut, bendahara mengisi cek dan meminta otorisasi cek kepada pemilik otoritas ( missal : kepala department ). Apabila uang yang terdapat dalam dana kas kecil mencapai tingkat minimum, maka dana harus diisi kembali. Permintaan pengisian kembali dilakukan oleh pemegang kas kecil harus menyiapkan data pengeluaran ( pemakaian ) kas kecil yang telah dillakukan dengan dilampiri bukti bukti pendukung pengeluaran kas kecil. Permintaan pengisian kembali kas kecil diajukan kepada bendahara perusahaan yang akan meneliti keabsahan pengeluaran kas kecil yang telah dilakukan. Apabila segala sesuatunya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, maka bendahara memberi tanda persetujuan pada formulir permintaan pengisian kembali dan menarik cek sebesar jumlah kas kecil yang telah digunakan sehingga jumlah uang dalam dana kas kecil akan kembali pada jumlah semula. Pengisian kembali kas kecil akan mempengaruhi komposisi dana berupa penggantian bukti bukti pengeluaran dengan uang, tetapi 18

tidak mempengaruhi saldo dana kas kecil, dalam pengisian kembali kas kecil, kadang kadang terjadi kekurangan atau kelebihan kas, untuk itu perlu disediakan rekening khusus yang disebut rekening selisih kas ( kadang kadang disebut rekening kekurangan dan kelebihan kas). Jika terjadi kekurangan kas, maka rekening selisih kas harus di debet. Sebaliknya jika rekening kas kelebihan, maka rekening selisih kas harus di kredit. Saldo debet rekening selisih kas dilaporkan dalam laporan rugi-laba sebagai biaya lain-lain, sedangkan saldo kredit rekening selisih kas dilaporkan dalam laporan rugi-laba sebagai pendapatan lain-lain. Dana kas kecil harus diisi kembali pada setiap akhir tahun buku, tanpa memandang jumlah kas yang masih tersisa. Pengisian kembali pada akhir tahun buku diperlukan agar semua pengeluaran yang terjadi sejak pengisian yang terakhir sampai akhir tahun buku dapat dilaporkan dalam laporan keuangan. Penerapan cara pengelolaan kas kecil seperti dilukiskan diatas akan memperkuat pengendalian intern karena : 1. Akuntan intern dapat melakukan pemeriksaan mendadak untuk menghitung kecocokan kas yang sesungguhnya ada dengan yang seharusnya ada dalam kas kecil. 19

2. Bukti bukti pengeluaran kas tidak mungkin dapat digunakan kembali untuk meminta penggantian kas, karena bukti yang telah dipertanggungjawabkan selalu diberi tanda telah dibayar. 2.1.4. PENGELOMPOKAN DANA KAS KECIL a) Metode pencatatan dana kas kecil, dapat dilakukan dengan 2 cara : 1) Metode imprest fund system ( system dana tetap ) Pembuatan catatan pengeluaran pada buku kas kecil dimana mencatat pembayaran disertai pembuatan bukti pengeluaran kas kecil untuk memperoleh penggantian dengan memperlihatkan bukti pengeluaran kas kecil beserta pendukungnya, jika sisa saldo mencapai batas minimum atau titik kritis saldo. Besar penggantian tersebut sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas selalu tetap seperti semula atau kembali ke saldo pertama. Tetapi jika perusahaan menghendaki perubahan jumlah pengisian kas kecil, maka perusahaan melakukan penyesuaian untuk menambah atau mengurangi jumlah kas kecil. 2) Metode fluctuation fund system ( system dana berubah ) Metode ini hampir sama dengan metode tetap namun ada perbedaannya yaitu, pada saat pengisian kembali saldo besar penggantian tidak harus sama dengan besarnya pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas tidak harus tetap, tetapi saldo 20

kas bisa berubah ubah ( tidak tetap ) bisa lebih besar bisa juga lebih kecil dari saldo awal. b) Perbedaan antara metode tetap dan metode fluktuasi : Dalam metode tetap, pengeluaran yang dilakukan oleh kasir kas kecil tidak dibuat jurnal sedangkan dalam metode fluktuasi pengeluarannya di buat jurnal. Dalam metode tetap, pengisian kembali sebesar pengeluaran yang telah dilakukan, sedangkan dalam metode fluktuasi pengisian kembali tidak harus sebesar pengeluaran yang telah dilakukan. Dalam metode tetap, saldo kas kecil harus seperti semula setelah pengisian kembali sedangkan metode fluktuasi saldo kas kecil dapat berubah rubah bisa lebis besar ataupun lebih kecil dari saldo yang pertama. 2.2. VOUCHER 2.2.1. SISTEM VOUCHER Pengertian system voucher Pengertian system voucher yaitu suatu metode dan prosedur pencatatan yang dilaksanakan untuk mengadakan pengawasan secara efektif terhadap pembayaran pembayaran atau pengeluaran pengeluaran yang prosedur pencatatan dalam system voucher. 21

System voucher merupakan system pengendalian kas, dimana semua transaksi pembelian barang dan jasa harus dibuat voucher. Sedangkan voucher voucher yang sudah jatuh tempo baru dibuatkan cek. Setelah dibayar, voucher dan dokumen pendukung dicap LUNAS kemudian disimpan / diarsipkan. Dalam system ini diperlukan dokumen intern yang disebut voucher dan jurnal khusus yang disebut buku voucher ( voucher register ) dan buku cek keluar ( cek register ). Voucher yaitu bukti adanya persetujuan untuk mengeluarkan uang. Voucher register yaitu jurnal khusus untuk mencatat semua voucher voucher yang dikeluarkan. Check register yaitu buku untuk mencatat setiap ada pengeluaran check dan mendebit rekening utang voucher dan mengkredit rekening kas / bank. 2.3. KWITANSI 2.3.1. BEBERAPA PENJELASAN KWITANSI Kwitansi adalah suatu alat bukti penerimaan sejumlah uang yang ditanda tangani oleh penerima, lalu diserahkan kepada yang membayar dan dapat digunakan sebagai bukti transaksi. 22

Kwitansi yaitu surat bukti yang menyatakan telah terjadinya penyerahan sejumlah uang dari pemberi kepada penerima dan ditanda tangani oleh penerima sejumlah uang yang ditulis pada surat tersebut. Kwitansi dilengkapi dengan keterangan tempat, tanggal dan alasan penyerahannya sejumlah uang tersebut. Biasanya untuk memperkuat tanda bukti transaksi pada kwitansi akan ditempelkan materai sebesar yang sudah ditentukan oleh undang undang perpajakan. Dapat disimpulkan dari beberapa penjelasan diatas, salahsatu fungsi kwitansi yaitu dapat digunakan sebagai tanda bukti transaksi atau penyerahan sejumlah uang. 2.3.2. HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT PEMBUATAN KWITANSI Jangan menandatangani kwitansi yang kosong. Tulis secara lengkap nama orang yang akan menerima sejumlah uang. Pada akhir uraian atau penjelasan sebaiknya berikanlah tanda akhir tulisan. Tujuannya supaya penjelasan pada kwitansi tidak dapat ditambahkan dengan penjelasan lain, yang nanitnya berpotensi dapat merugikan. Tempat dan tanggal sebaiknya berdekatan dengan tandatangan orang yang akan menerima sejumlah uang. 23

Jika dalam pembuatan kwitansi diwajibkan menggunakan materai, maka tandatangan harus mengenai materai yang dibubuhkan atau ditempelkan. 2.3.3 CIRI - CIRI KWITANSI Kwitansi dibagi kedalam 2 (dua) bagian diantaranya yaitu bagian kiri disebut sub kwitansi ( bagian ini digunakan sebagai bukti bagi yang menerima uang). Dan bagian sebelah kanan diberikan kepada yang membayar atau menyerahkan sejumlah uang. Adapun kwitansi yang dibuat rangkap, dimana bagian paling atas atau bagian yang asli diberikan kepada yang membayar dan bagian bawah atau arsipnya bagi yang menerima sejumlah uang. Informasi yang dimuat dalam kwitansi diantaranya nama lengkap yang menyerahkan sejumlah uang, jumlah uang yang diserahkan atau dibayarkan, tempat maupun tanggal penyerahan uang, dan nama lengkap maupun tandatangan penerima. 24

2.4. MASALAH DAN SOLUSI DANA KAS KECIL KETIKA MAGANG 2.4.1. MASALAH DANA KAS KECIL Selama kegitan magang di PT. Garuda Indonesisa ada beberapa masalah yang saya hadapi dalam pembuatan dana kas kecil. Antara lain : 1. Waktu penyusunan pengeluaran dana kas kecil yang molor Rancangan permintaan persetujuan uang muka dana kas kecil melebihi waktu jadwal yang seharusnya disampaikan ke kantor pusat, keterlambatan ini berdampak pada perusahaan untuk dievaluasi. Keterlambatan penyusunan persetujuan uang muka dana kas kecil jelas merugikan perusahaan, perusahaan yang seharusnya sudah menerima uang muka atau pelayanan terpaksa harus tertunda menunggu selesainya penetapan uang muka dana kas kecil. 2. Persoalan dana kas yang tekor Perusahaan yang mengalami kekurangan uang muka dana kas bisa jadi secara factual memang tidak mampu menutup besarnya pengeluaran perusahaan. Ada kemungkinan pula kondisi kekurangan dana kas ini direkayasa sebagai sarana untuk menekan kantor pusat agar menambah dana perimbangan atau dana kontingensi. 25

2.4.2. SOLUSI DANA KAS KECIL Solusi mengatasi permasalahan diatas yaitu beberapa terobosan perlu di lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yakni : 1. Perlu dikembangkan strategi berupa dialog ataupun sosialisasi mengenai perencanaan berbasis kinerja. Tujuan utama dilakukan langkah ini adalah agar proses perencanaan selesai tepat pada waktunya dan tidak lagi terjadi keterlambatan saat mengirimkan permintaan persetujuan dana kas kecil. 2. Perlu dilakukan inovasi inovasi dalam perencanaan partisipatif sedemikian rupa sehingga aspirasi aspirasi perusahaan diyakini benar benar terserap dalam dokumen perencanaan. Dengan demikian, pembahasan rancangan dana kas kecil dapat terfokus pada besaran dana yang seharusnya dialokasikan dan tidak lagi terlalu terbebani dengan transaksi transaksi dana kas lainnya. 26