1 OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : NUR HAYATI ZAENAL A14104112 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
2 RINGKASAN NUR HAYATI ZAENAL. Optimalisasi Produksi Obat Tradisional pada Taman SYIFA di Kota Bogor, Jawa Barat. Di bawah bimbingan RATNA WINANDI. Indonesia kaya akan sumberdaya hayati dan merupakan salah satu negara megabiodiversity terbesar di dunia. Indonesia menduduki urutan kedua setelah Brazil yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Indonesia juga dikenal sebagai gudangnya tumbuhan obat (herbal) sehingga mendapat julukan live laboratory. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam membawa perubahan pada pola konsumsi obat ke obat-obatan yang terbuat dari bahan alami. Berdasarkan data WHO tahun 2007, sekitar 80 persen penduduk dunia dalam perawatan kesehatannya memanfaatkan obat tradisional yang berasal dari ekstrak tumbuhan. Meningkatnya kebutuhan akan obat tradisional tersebut merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan budidaya dan agribisnis tumbuhan obat, maupun industri pengolahannya dengan skala yang cukup besar. Saat ini produksi obat tradisional dan fitofarmaka berkembang dengan pesat, sehingga kebutuhan tumbuhan obat untuk bahan baku industri tersebut juga meningkat tajam. Namun sebagian bahan baku obat dari herbal tersebut masih belum banyak dibudidayakan dan pengembangan teknologi budidayanya masih terbatas. Fluktuasi produksi tanaman dapat menghambat kontinuitas ketersediaan bahan baku sehingga dapat menghambat kegiatan produksi dari pelaku bisnis obat tradisional. Fluktuasi harga tanaman obat dapat mempengaruhi laba kotor yang diterima oleh industri tersebut. Industri yang bergerak dalam pengolahan tanaman obat menjadi obat tradisional ada dua macam, yaitu Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) dan Industri Obat Tradisional (IOT). IOT adalah idustri obat tradisional yang memiliki total aset lebih dari Rp 600 juta tanpa memperhitungkan tanah dan bangunan yang dimiliki. IKOT adalah industri obat tradsional yang memiliki total aset kurang dari Rp 600 juta tanpa memperhitungkan tanah dan bangunan yang dimiliki. Taman SYIFA didirikan dengan modal swadaya sehingga kegiatan produksi dibatasi oleh ketersediaan modal yang dimiliki. Taman SYIFA seperti industri kecil lainnya belum memiliki perencanaan dalam proses produksinya. Taman SYIFA memperoleh bahan baku produksi dengan membeli di pasar yang berada di daerah Bogor. Fluktuasi harga bahan baku untuk memproduksi obat tradisional secara langsung berdampak terhadap kegiatan produksi Taman SYIFA. Selain itu, ketersediaan bahan baku di pasar juga berpengaruh terhadap kegiatan produksi. Tenaga kerja yang dimiliki Taman SYIFA masih terbatas dengan tenaga kerja dibagian produksi berjumlah dua orang. Kendala lain yang dihadapi Taman SYIFA adalah peralatan produksi yang dimiliki masih terbatas. Oleh karena itu, Taman SYIFA memerlukan perencanaan produksi agar sumberdaya yang dimiliki dapat digunakan dengan efisien dan efektif. Tujan penelitian ini adalah menentukan tingkat kombinasi input-ouput obat tradisional pada Taman SYIFA yang dapat menghasilkan keuntungan yang maksimum dan menganalisis bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada biaya dan penjualan terhadap produksi, sumberdaya, dan keuntungan yang
diperoleh Taman SYIFA. Taman SYIFA yang berlokasi di KPP IPB Baranangsiang IV, B-69 Tanah Baru Bogor. Taman SYIFA menjadi lokasi penelitian karena merupakan salah satu produsen obat tradisional pendatang baru. Penelitian dilaksanakan dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Maret- April 2008. Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif yaitu data yang diperoleh secara manual diatabulasikan berdasarkan aktivitas-aktivitas dan dimasukkan ke dalam program linear. Aktivitas-aktivitas tersebut disusun menjadi fungsi tujuan dan fungsi kendala yang selanjutnya diolah dengan software LINDO (Linear Interactive Descrete Optimizer). Hasil program linear selanjutnya dianalisis dengan empat analisis, yaitu analisis primal, analisis dual, analisis sensitivitas, dan analisis post optimalitas. Obat tradisional yang diproduksi Taman SYIFA berdasarkan hasil penelitian diperoleh pada kondisi aktual belum optimal. Tingkat produksi pada kondisi aktual sebesar 6857 bungkus, sedangkan pada kondisi optimal sebesar 9358,46 bungkus. Jika Taman SYIFA berproduksi pada kondisi optimalnya, maka laba kotor yang diterima meningkat sebesar 56,12 persen atau meningkat dari Rp 13.262.999,76 menjadi Rp 20.706.067,87. Hasil analisis optimalisasi produksi menunjukkan bahwa sumberdaya yang masih berlebih pada kondisi optimal adalah bahan baku, jam tenaga kerja bagian produksi, dan jam kerja mesin. Kelebihan masing-masing sumberdaya tersebut adalah 200,82 kg, 133,66 jam, dan 1057 jam. Sumberdaya yang paling inefisiensi adalah jam kerja mesin sebesar 91,75 persen. Kendala bahan baku yang habis terpakai dan merupakan pembatas adalah minyak tanah. Kendala permintaan pasar selain instan mengkudu merupakan kendala pembatas karena memiliki nilai slack/surplus 0 dan nilai dual price lebih dari nol. Sehingga peningkatan permintaan pasar obat tradisional tersebut sebesar satu bungkus akan meningkatkan laba kotor sebesar nilai dual price-nya. Hasil olahan optimalisasi tidak selamanya dapat diterapkan karena lingkungan bisnis yang bersifat dinamis. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan selang perubahan koefisien fungsi tujuan (laba kotor per bungkus) dan nilai ruas kanan kendala. Jika perubahan terjadi berkisar diantara selang tersebut, maka kondisi optimal dapat dipertahankan. Kendala yang memiliki selang sensitivitas paling sempit merupakan kendala yang paling peka terhadap perubahan. Kendala yang memiliki selang paling sempit adalah kendala ketersediaan minyak tanah. Peningkatan harga minyak tanah tidak merubah solusi optimal. Namun, laba kotor yang diperoleh Taman SYIFA menurun karena adanya peningkatan biaya produksi. Peningkatan harga minyak tanah Rp 3.000 menjadi Rp 8.000 menurunkan laba kotor sebesar 10,63 persen. Peningkatan permintaan pasar obat tradisional kecuali permintaan instan mengkudu sebesar batas maksimum peningatan permintaan pasar masing-masing jenis telah merubah solusi optimal yang lama. Hasil olahan optimalisasi yang baru merekomendasikan 19 jenis obat tradisional yang diproduksi. Total produksi obat tradisional pada kondisi optimal yang baru adalah 9878,59 bungkus. Bila Taman SYIFA berproduksi pada kondisi optimal yang baru maka laba kotor yang diterima meningkat sebesar 19,07 persen dari laba kotor pada kondisi optimal yang lama. 3
Taman SYIFA sebaiknya berproduksi pada kondisi optimal yaitu dengan memproduksi 6857 bungkus obat tradisional. Jika Taman SYIFA berproduksi pada kondisi optimalnya, maka laba kotor yang diterima meningkat sebesar 56,12 persen atau meningkat dari Rp 13.262.999,76 menjadi Rp 20.706.067,87. Pada kondisi optimal, sumber daya yang dimiliki Taman SYIFA masih berlebih. Taman SYIFA sebaiknya mengatur kembali ketersediaan sumberdaya berlebih seperti bahan baku, jam tenaga kerja produksi, jam kerja mesin, dan permintaan pasar instan mengkudu. Taman Syifa sebaiknya menurunkan produksi intstan jahe dan instan secang sebesar sebesar 25 persen dari kondisi aktualnya. Produksi obat tradisional yang sebaiknya ditingkatkan adalah seluruh obat tradisional selain instan jahe dan instan secang, namun peningkatan produksi instan 4,2 persen lebih rendah dari target penjualan. Taman SYIFA sebaiknya membuat catatan mengenai kegiatan produksinya sehingga seluruh kegiatan produksi dapat dievaluasi. 4
5 OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : NUR HAYATI ZAENAL A14104112 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
6 Judul Nama NRP : Optimalisasi Produksi Obat Tradisional pada Taman SYIFA di Kota Bogor, Jawa Barat : Nur Hayati Zaenal : A14104112 Menyetujui Dosen Pembimbing, Dr. Ir. Ratna Winandi, MS NIP 130 687 506 Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019 Tanggal Kelulusan :
7 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT ADALAH KARYA SENDIRI DAN BELUM DIAJUKAN DALAM BENTUK APAPUN KEPADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN. SUMBER INFORMASI YANG BERASAL ATAU DIKUTIP DARI KARYA YANG DITERBITKAN MAUPUN TIDAK DITERBITKAN DARI PENULIS LAIN TELAH DISEBUTKAN DALAM TEKS DAN DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA DI BAGIAN AKHIR SKRIPSI INI. Bogor, Juni 2008 Nur Hayati Zaenal NRP A14104112
8 RIWAYAT HIDUP PENULIS Penulis dilahirkan di Jakarta tanggal 7 Desember 1985 sebagai putri keempat dari pasangan H. Zaenal Abidin dan Hj. Salawati. Penulis adalah anak keempat dari empat bersaudara. Penulis menyelesaikan sekolah di TK Melur Ciganjur tahun 1992, SD 05 pagi Ciganjur tahun 1998, SLTP Negeri 41 Jakarta tahun 2001, dan SMA Negeri 28 Jakarta tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam beberapa organisasi, diantaranya adalah anggota Koperasi Mahasiswa IPB tahun 2005, dan MISETA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmuilmu Sosial Ekonomi Pertanian) sebagai Anggota Departemen Bisnis dan Kewirausahaan tahun 2007. Penulis juga aktif dalam beberapa kepanitiaan acara, seperti Masa Perkenalan Kampus, Fakultas, dan Departemen.
9 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-nya, Skripsi yang berjudul Optimalisasi Produksi Obat Tradisional Pada Taman SYIFA Kabupaten Bogor, Jawa Barat dapat terselesaikan. Skripsi ini diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian yang merupakan syarat dari kelulusan. Skripsi ini mengkaji dan menganalisis tingkat kombinasi input-output serta yang memaksimumkan laba pada industri kecil obat tradisional selama tahun 2007. Hal ini dilakukan karena adanya trend back to nature yang diikuti oleh berbagai kendala yang dihadapi para pelaku bisnis obat tradisional dalam melakukan kegiatan produksi. Penelitian ini bertempat di Taman SYIFA yang merupakan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) di Bogor, Jawa Barat. Taman SYIFA didirikan dengan modal swadaya dan belum melakukan perencanaan dalam kegiatan produksinya. Oleh karena itu, perhitungan tingkat kombinasi input-output produksi obat tradisional yang menghasilkan laba maksimum dilakukan. Skripsi ini disusun dengan harapan dapat memberikan suatu kontribusi dan masukan yang baik untuk Taman SYIFA maupun masyarakat luas. Pada akhirnya penulis mengucapkan terimakasih pada seluruh pihak yang telah membantu penulisan ini. Bogor, Juni 2008 Penulis
10 UCAPAN TERIMAKASIH Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan hidayah-nya. Dengan segala kerendahan hati, melalui tulisan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Kedua orangtuaku, atas kasih sayang, cinta, dukungan, nasehat, pengalaman, pelajaran, dan doa yang tiada henti diberikan kepada penulis. Skripsi ini merupakan salah satu tanda cinta, bakti, dan terimakasih penulis kepada Bapak dan Mamah. 2. Ibu Dr. Ir. Ratna Winandi, MS, selaku dosen pembimbing skripsi atas kesabarannya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan pengalamannya serta waktu yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi ini. 3. Bapak Dr. Iwan Riswandi, MS, selaku dosen penguji utama yang telah berkenan meluangkan waktu serta memberikan saran dan masukan demi perbaikan skripsi ini. 4. Ibu Tintin Sarianti, SP, selaku dosen penguji dari Wakil Komisi Pendidikan Program Studi Manajemen Agribisnis yang telah memberikan saran dan masukan bagi penulis. 5. Saudara-saudaraku, teteh, kakak, dan abangku atas bantuan, kasih sayang, canda tawa, semangat, dan dukungan kepada penulis selama ini. 6. Sekretariat Program Studi Manajemen Agribisnis serta seluruh staf pengajar dan karyawan/wati Departemen Agribisnis yang telah banyak membantu penulis.