Peran, Dukungan dan Roadmap Kemeristekdikti dalam membangun sinergi antara Akademisi dan Industri menuju Komersialisasi Hasil Litbang
1 LATAR BELAKANG AGENDA PRESENTASI 2 ROADMAP KEMENRISTEKDIKTI 3 KONSEP SINERGI 4 KONSEP HILIRISASI DAN KOMERSIALISASI 5 CONTOH PRODUK KOLABORASI 6 KESIMPULAN
1. LATAR BELAKANG Masih banyaknya hasil penelitian yang tingkat kesiapan teknologinya masih rendah (masih dalam skala lab) Perlunya mendorong hasil penelitian untuk sampai pada level komersialisasi, agar berdampak ke sektor ekonomi Perlunya mendorong peningkatan produktivitas melalui perbaikan sistem organisasi, proses,pendanaan dan kwalitas SDM untuk mencapai target produk hasil litbang yg komersil
2. ROADMAP KEMERISTEKDIKTI 2.1. PRIORITAS RPJMN RPJMN 1 (2005-2009) RPJMN 2 (2010-2014) RPJMN 3 (2015-2019) RPJMN 4 (2020-2024) Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yg aman dan damai, yg adil dan demokratis dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian (Membangun IPTEK) Memantapkan dan menekankan pada pembangunan dgn keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yg tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek ( IPTEK untuk pembangunan) Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif RPJPN 2005 2024
2. ROADMAP KEMERISTEKDIKTI 2.2. KERANGKA KERJA LOGIS KEMENRISTEKDIKTI Program Penguatan Inovasi LEMBAGA YG BERKUALITAS INOVASI Program Penguatan Kelembagaan PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAYA SAING Program Penguatan Sumber Daya Program Penguatan Riset dan Pengembangan SUMBERDAYA BERKUALITAS TENAGA TERAMPIL DIKTI Program Pembelajaran dan Kemahasiswaanan
2. ROADMAP KEMERISTEKDIKTI 2.3. STRUKTUR ORGANISASI Sumber: Permenristekdikti Nomor 15 Tahun 2015
3. KONSEP SINERGI 3.1. BERSAMA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MODEL MASA LALU BEKERJA SENDIRI NILAI TAMBAHNYA KECIL MODEL MASA KINI & MASA DEPAN Academic A KARAKTERISTIKNYA 1) Menghasilkan paper dan patent 2) Kemampuan SDM secara ilmiah menonjol 3) Tidak bisa berproduksi BEKERJA SENDIRI NILAI TAMBAHNYA KECIL Business/ Industry B KARAKTERISTIKNYA 1) Menghasilkan produk tapi bukan produk hasil R&D yg berdaya saing 2) Lemah kemampuan SDM nya 3) Memiliki proses produksi G Government B Business/ Industry Academic Collaboration ABG KARAKTERISTIKNYA 1) Government mendorong untuk terbentuknya kolaborasi menuju model ABG 2) Government mendukung dalam regulasi dan insentif 3) Government untuk peningkatan produktivitas A
3. KONSEP SINERGI 3.2. MEMBANGUN KONSORSIUM KEMENRISTEK Konsorsium BUSINESS B1 GOVERNMENT BUSINESS (G1) (B2) ACADEMIS BUSINESS (B3) BUSINESS (B4) BUSINESS (B5) BUSINESS (B6) GOVERNME NT (G2) Alasan Membangun Konsorsium : 1. Adanya tujuan bersama 2. Adanya keterbatasan yg dimiliki 3. Adanya target produk R&D 4. Pergantian anggota merupakan persoalan biasa, bila terjadi pergantian, maka tinggal dicari penggantinya. Pergantian bisa dari inisiatif anggota atau inisiatif manajemen Konsorsium
3. KONSEP SINERGI 3.3. MODEL MEMBANGUN PRODUKTIVITY R&D FAKTOR EXTERNAL : Kebijakan Processing System R&D Industry INPUTS People Ideas Equipment Facilities Funds Informations Specific Requests KEGIATAN Lab R&D Researching Developing Testing Reporting Results OUTPUTS Patents Products Processes Publications Fact/Knowledge RECEIVING SYSTEM Manufacturing Engineering Operations OUTCOMES Cost reduction Product improvement Sales improvement Process Measurement and Feedback FAKTOR INTERNAL : SDM, Prasarana Uji, Prosedur CATATAN 1) Produktivity merupakan perbandingan output dan input sehingga untuk mendapatkan output yg baik harus memperbaiki sisi inpurtnya 2) Produktivity juga dapat diukur dari waktu proses untuk menghasilkan output semakin capat semakin baik. Sumber : 1) Mark G Brown dan Rainold A Svenson, Measuring R&D Productivity, Research Technology Management,Juli/Agustus 1988 2) D J Sumanth and K Tang, A Review Some Approaches to the Management of Total Productivity in a Company/Organization, Institute of Industrial Enginnering, Conference Proceding,s 1984 3) S C Whellwright and K B Clark, Revolutionizing Product Development, New York, The Free Press, 1992
4. KONSEP HILIRISASI DAN KOMERSIALISASI 4.1.MELALUI TAHAPAN TECHNOLOGY READINESS LEVEL LPNK/LPK dan Industri Insentif inovasi TRL 8 TRL 9 TRL 5 TRL 6 Prototipe lengkap teruji Prototipe teruji dgn sertifikasi Lab scale prototype Industrial scale prototype Industrial scale prototype + field test TRL 7 Perguruan Tinggi/ Lemlitbang Basic principle report TRL 1 Technology concept TRL 2 Research of technology concept TRL 3 Insentif SINAS Validation component in laboratory TRL 4 Insentif PPTI Hilirisasi dan komersialisasi hasil-hasil litbang artinya : didorong semua kegiatan litbang untuk menghasilkan produk/teknologi menuju TRL 8 sampai TRL 9
4. KONSEP HILIRISASI DAN KOMERSIALISASI 4.2. INTEGRASI PROSES PENGEMBANGAN PRODUK DAN KOLABORASI ABG (academic, business, government) LPNK/LPK dan Industri TRL 8 TRL 9 TRL 5 TRL 6 Prototipe lengkap teruji Prototipe teruji dgn sertifikasi Lab scale prototype Industrial scale prototype Industrial scale prototype + field test Perguruan Tinggi/ Lemlitbang Basic principle report TRL 1 Technology concept TRL 2 Research of technology concept TRL 3 Validation component in laboratory TRL 4 TRL 7 Government B G Business/ Industry Academic Collaboration ABG A
4. KONSEP HILIRISASI DAN KOMERSIALISASI 4.3. PEMBAGIAN PEKERJAAN CONTOH : Produk Kesehatan No Lembaga Kontribusi Dana SDM Alat Regulasi Manajemen Teknologi 1. Kemenristek 2. Kemkes 3. Kemperin 4. PT.Kalbe 5. IKM/UKM 6. LIPI 7. BPPT KEMPERIN KEMENRISTEKDIKTI KEMKES PT. KALBE BPPT LIPI IKM/UKM KETUA KONSORSIUM/ WAKIL KETUA TIM SDM R&D TIM R&D IKM TIM R&D IKM TIM R&D IKM TIM PENERAPAN- PEMASARAN TIM REGULASI- STANDAR- PERIJINAN TIM PRODUKSI- PEMASARAN
5. CONTOH PRODUK KOLABORASI 1) Produk Transportasi Peralatan CBI (computer based interlocking) untuk pengaturan track kereta api di stasiun. Konsorsium PT. Len-industri, BPPT, Pens-ITS, ITB, Kemenhub, Kemenristekdikti. 2) Produk Kesehatan Seed vaksin untuk flu burung. Konsorsium yang terlibat PT. BioFarma, ITB, Unair, Lembaga Eijkman, UI, UGM, Unpad 3) Produk Pangan Teknologi IB sexing untuk pemilihan bibit sapi untuk pedaging. Konsorsium yang terlibat PT. KAR, LIPI,
6. KESIMPULAN 1) Berdasarkan konsep hilirisasi dan komersialisasi hasil litbang bahwa konsep tersebut cukup terbukti secara nasional. Oleh karena itu jika potensi daerah didekati dengan metode tersebut, tidak menjadi masalah, karena akan terjadi adaptasi dan penyesuaian dengan kondisi tema/permasalahan setempat. 2) Yang paling prinsip dalam konsep tersebut adalah bahwa pendekatan dengan metode ABG (akademisi, bisnis dan government) merupakan kebutuhan mutlak untuk mencapai kesuksesan dalam hilirisasi dan komersialisasi hasil litbang 3) Metode ABG ini merupakan suatu metode kolaborasi atau konsorsium yang cukup cocok dengan kondisi lingkungan di negara kita, karena pada intinya metode ini merupakan bentuk kerjasama dari keterbatasan yang dimiliki oleh beberapa lembaga baik masalah pendanaan, kemampuan SDM nya, tugas pokok dan fungsinya, infrastruktur R&D, infrastruktur produksi.
Terima Kasih