BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Open Darnius (2009, hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kata Statistik dikaitkan dengan kata staat (bahasa Jerman artinya Negara) atau statista

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Secara langsung atau tidaklangsung kata statitik sering kita dengar dan kita rasakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata statistik dikaitkan dengan kata staat (bahasa Jerman artinya negara) atau statista

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Open Darnius (2006, hal: 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

VISUALISASI PERBANDINGAN PERUBAHAN GRAFIK FUNGSI BINOMIAL DENGAN NORMAL DAN FUNGSI BINOMIAL DENGAN HIPERGEOMETRIK; MENGGUNAKAN SUATU SIMULASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Karakteristik Model & Struktur Model. Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng

Lecture 1: Pemodelan Sistem Pendahuluan. Hanna Lestari, M.Eng

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Menjelaskan pengertian distribusi binomial, mengidentifikasi eksperimen binomial dan menghitung probabilitas binomial, menghitung ukuran pemusatan

DISTRIBUSI POISSON Pendahuluan Rumus Pendekatan Peluang Poisson untuk Binomial P ( x ; µ ) = (e µ. µ X ) / X! n. p Rumus Proses Poisson

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

Distribusi Peluang. Kuliah 6

DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG)

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT

STATISTICS. WEEK 4 Hanung N. Prasetyo POLYTECHNIC TELKOM/HANUNG NP

STATISTIK PERTEMUAN IV

II. LANDASAN TEORI. karakteristik dari generalized Weibull distribution dibutuhkan beberapa fungsi

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

IV. METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

15Ilmu. Uji t-student dan Uji Z (Distribusi Normal)

: Distribusi Peluang. : D. Rizal Riadi

SEJARAH DISTRIBUSI POISSON

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III REGRESI PADA DATA SIRKULAR

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω

BAB 2 LANDASAN TEORI

DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang tema yang diambil dalam

4.1.1 Distribusi Binomial

Nilai Harapan / Nilai Ekspektasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

DISTRIBUSI SAMPLING besar

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit 2. Adam Hendra Brata

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

Model dan Simulasi Universitas Indo Global Mandiri

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak lagi. Pernah kita mendengar pernyataan seperti: tiap bulan habis

Binomial Distribution. Dyah Adila

Contoh: Aturan Penjumlahan. Independen. P(A dan B) = P(A) x P(B)

DISTRIBUSI BINOM. Ciri-ciri: 1.Eksperimen terdiri dari n percobaan yang dapat diulang

LANDASAN TEORI. Distribusi Gamma adalah salah satu keluarga distribusi probabilitas kontinu.

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui fenomena yang akan terjadi pada periode mendatang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB III SIMULASI PENGGUNAAN PERTIDAKSAMAAN PADA DISTRIBUSI

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan

Tugas Kelompok. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Judul Makalah Revisi DISTRIBUSI PELUANG

SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

BAB II LANDASAN TEORI. ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek kajian yang

DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS

STATISTIK PERTEMUAN V

Sampling, Estimasi dan Uji Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi dan teorema yang berkaitan dengan

KONSISTENSI ESTIMATOR

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

Peubah Acak. 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB II LANDASAN TEORI

DISTRIBUSI PROBABILITAS

Distribusi Peluang Kontinyu STATISTIK INDUSTRI 1. Distribusi Peluang Kontinyu. Distribusi Diskrit Uniform. Distribusi Diskrit Uniform 17/12/2014

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam

MULTIKOLINEARITAS (Lanjutan)

BAB IV. DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

BILANGAN ACAK. Metode untuk mendapatkan bilangan acak : 1. Metode Kongruen Campuran Rumus :

pada Definisi 2.28 ada dan nilainya sama dengan ( ) ( ) Untuk memperoleh hasil di atas, ruas kiri persamaan (25) ditulis sebagai berikut ( )

PEMODELAN KUALITAS PROSES

PENGELOLAAN STATISTIK YANG MENYENANGKAN, oleh Muhammad Rusli Hak Cipta 2014 pada penulis

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pendahuluan Menurut Open Darnius (2009, hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu rekayasa dari suatu model secara logika ilmiah merupakan suatu metode alternatif untuk melihat kebenaran/kenyataan model tersebut. Kemampuan untuk mensimulasi data acak dengan jenis yang berbeda misalnya, akan memudahkan peneliti/ilmuwan untuk membuat percobaan (eksperimen), dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan cara yang singkat. Simulasi merupakan suatu pengetahuan yang sangat perlu dimiliki, namun diakui agak sulit untuk mempelajarinya. 2.2 Mengenal Simulasi Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata (real world). Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang mengandung ketidakpastian dan kemungkinan jangka panjang yang tidak dapat diperhitungkan dengan seksama adalah dengan simulasi.

Simulasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk memecahkan atau meguraikan persoalan-persoalan dalam kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian dengan tidak atau menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan pada pemakaian komputer untuk mendapatkan solusinya. 2.2.1 Keuntungan Simulasi Ada berbagai keuntungan yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan simulasi, yaitu sebagai berikut: 2.2.1.1 Compress Time (Menghemat Waktu) Kemampuan di dalam menghemat waktu ini dapat dilihat dari pekerjaan yang bila dikerjakan akan memakan waktu tahunan tetapi kemudian dapat disimulasikan hanya dalam beberapa menit, bahkan dalam beberapa kasus hanya dalam hitungan detik. Kemampuan ini dapat dipakai oleh para peneliti untuk melakukan berbagai pekerjaan desain operasional yang mana juga memperhatikan bagian terkecil dari waktu untuk kemudian dibandingkan dengan yang terdapat pada sistem yang nyata berlaku.

2.2.1.2 Expand Time (Dapat Melebar-luaskan Waktu) Hal ini terlihat terutama dalam dunia statistik dimana hasilnya diinginkan dapat tersaji dengan cepat. Simulasi dapat digunakan untuk menunjukkan perubahan struktur dari suatu Sistem Nyata (Real System) yang sebenarnya tidak dapat diteliti pada waktu yang seharusnya (Real Time). Dengan demikian simulasi dapat membantu mengubah Real System hanya dengan memasukkan sedikit data. 2.2.1.3 Control Sources of Variation (Dapat Mengawasi Sumber-sumber yang Bervariasi) Kemampuan pengawasan dalam simulasi ini tampak terutama apabila analisis statistic digunakan untuk meninjau hubungan antara variable bebas (independent) dengan variable terkait (dependent) yang merupakan faktor-faktor yang akan dibentuk dalam percobaan. Hal ini dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kegiatan yang harus dipelajari dan ditangani dan tidak dapat diperoleh dengan cepat. Dalam simulasi pengambilan data dan pengolahannya pada komputer, ada beberapa sumber yang dapat dihilangkan atau sengaja ditiadakan untuk memanfaatkan kemampuan ini peneliti harus mengetahui dan mampu menguraikan sejumlah input dari sumber-sumber yang bervariasi yang dibutuhkan oleh simulasi tersebut.

2.2.1.4 Error In Meansurment Correction (Mengoreksi Kesalahan-kesalahan Perhitungan) Dalam prakteknya, pada suatu kegiatan ataupun percobaan dapat saja muncul ketidakbenaran dalam mencatat hasil-hasilnya. Sebaliknya, simulasi komputer jarang ditemukan kesalahan perhitungan terutama bila angka-angka diambil dari komputer secara teratur dan bebas. Komputer mempunyai kemampuan untuk melakukan perhitungan dengan akurat. 2.2.1.5 Stop Simulation and Restart (Dapat Dihentikan dan Dijalankan Kembali) Simulasi Komputer dapat dihentikan untuk kepentingan peninjauan ataupun pencatatan semua keadaan yang relevan tanpa berakibat buruk terhadap program simulasi tersebut. Dalam dunia nyata, percobaan tidak dapat dihentikan begitu saja. Dalam simulasi komputer, setelah dilakukan penghentian maka kemudian dapat dengan cepat dijalankan kembali (restart). 2.2.1.6 Easy to Replicate (Mudah Diperbanyak) Dengan simulasi komputer percobaan dapat dilakukan setiap saat dan dapat diulangulang. Pengulangan dilakukan terutama untuk mengubah berbagai komponen dan variabelnya, seperti dengan perubahan pada parameternya, perubahan pada kondisi operasinya ataupun dengan memperbanyak output.

2.3 Distribusi Binomial Jika p adalah probabilitas bahwa sebuah peristiwa akan terjadi dalam sebaran percobaan tunggal (disebut sebagai probabilitas dari suatu keberhasilan) dan q = 1 p adalah probabilitas bahwa peristiwa tersebut tidak terjadi dalam sebaran percobaan tunggal (disebut sebagai probabilitas dari suatu kegagalan), maka probabilitas bahwa peristiwa yang dimaksud akan terjadi tepat sebanyak X kali dalam N kali percobaan (artinya, akan terjadi sebanyak X keberhasilan dan N X kegagalan) dirumuskan sebagai berikut : Dimana X = 0, 1, 2,..., N; N! = N(N 1)(N 2)... 1; dan sesuai definisi maka 0! = 1 Distribusi probabilitas diskrit di atas seringkali disebut dengan distribusi binomial karena untuk X = 0, 1, 2,..., N distribusi probabilitas ini akan berkorespondensi dengan deretan suku-suku rumus binomial atau ekspansi binomial dimana 1,,,... disebut sebagai koefisien-koefisien binomial. Distribusi Binomial disebut juga dengan nama distribusi Bernoulli yang diambil dari nama James Bernoulli sebagai penghormatan terhadap jasanya dalam menemukan rumus ini pada akhir abad ke-17. Beberapa sifat distribusi binomial ini diperlihatkan oleh Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Sifat Distribusi Binomial Mean Varians Deviasi standar Koefisien momen kemiringan Koefisien momen kurtosis 2.4 Distribusi Poisson Poisson adalah sebuah diskrit yang dipergunakan untuk menduga peluang bahwa peluang keluaran tertentu akan muncul tepat x kali dalam satuan yang dibakukan dengan laju rata-rata munculnya kejadian per satuan adalah konstan (λ). P(x;m) = x =0,1,2,3, ; m>0 Dimana e = 2,71828 dan λ adalah sebuah konstanta yang diberikan, disebut sebagai distribusi poisson, yang diambil dari nama Simeon-Denis Poisson, seorang ilmuwan yang menemukan rumus ini pada awal abad ke-19. Beberapa sifat distribusi Poisson ini diberikan dalam Tabel 2.2.

Mean Tabel 2.2 Sifat Distribusi Poisson Varians Deviasi standar Koefisien momen kemiringan Koefisien momen kurtosis Sebaran Poisson tidak berbeda banyak dari sebaran Binomial kecuali bahwa peluang Poisson adalah sangat kecil dan ukuran contoh belum tentu diketahui. Asumsi sebaran Poisson adalah: 1. Terdapat n tindakan bebas dimana n sangat besar 2. Hanya satu keluaran yang dipelajari pada tiap tindakan 3. Terdapat peluang yang konstan dari munculnya kejadian setiap tindakan 4. Peluang lebih dari satu keluaran pada setiap tindakan sangat kecil atau dapat diabaikan. 2.5 Hubungan Antara Distribusi Binomial Dan Distribusi Poisson Dalam distribusi Binomial, jika N cukup besar sementara probabilitas p munculnya sebuah peristiwa nilainya dekat dengan nol, sehingga q = 1 p mendekati 1, maka peristiwa ini disebut sebagai peristiwa yang langka atau jarang terjadi (rare event). Dalam praktiknya, kita akan menganggap suatu peristiwa sebagai peristiwa langka jika banyaknya percobaan yang dilakukan paling sedikit 50 kali atau (N 50) sementara Np lebih kecil dari pada 5. Dalam kasus seperti ini, distribusi binomial akan

sangat dekat diaproksimasi oleh distribusi Poisson dengan = Np. Hal ini diindikasikan dengan jalan membandingkan Tabel 2.1 dan 2.2; karena dengan menempatkan = Np, q 1, dan p 0 dalam tabel 2.1, kita akan mendapatkan hasilhasil seperti diperlihatkan dalam tabel 2.2.