LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Kuisioner Domain Bisnis

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN DAN RANGKUMAN HASIL WAWANCARA ANALISIS PORTER DAN ANALISIS VALUE SHOPS

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

Kuesioner Domain Bisnis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP-

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan (memiliki keunggulan bersaing/competitive advantage). Untuk

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 DATA DAN ANALISIS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996

LAMPIRAN. A. Hasil kuisioner Proses TI PO2 Menentukan Arsitektur Informasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI ANALISIS

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

Teknik Informatika S1

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK Kata kunci: metode information economics, domain (manusia), dan evaluator.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada area analisis, karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI BERDASARKAN DOMAIN BISNIS PADA UNIVERSITAS X

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

Agenda. Definisi PSSI. Hendri Sopryadi,M.T.I 9/28/2011

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan perencanaan strategis sistem informasi. Perencanaan strategis sistem

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

IT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

Bab II Tinjauan Pustaka

Universitas Bina Nusantara

PRODUCT PLANNING. Produk Manufaktur. Gambar : Produk Manufaktur

Kontrak Perkuliahan. UAS : 30% UTS : 30% Tugas : 25% Kuis : 15% Tambahan : Keaktifan

Distinctive Strategic Management

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process

ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Sistem Informasi Manajemen PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Developing an Enterprise Architecture Management Plan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pernyataan Persatuan Pengusaha Grafika Indonesia bahwa

Transkripsi:

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi manajemen mendukung atau menyelaraskan diri dengan bidang bisnis (line of business) perusahaan yang dinyatakan dalam tujuan strategis (strategic goals). STRATEGIC MATCH 0 Proyek teknologi informasi tidak ada hubungan langsung maupun tidak langsung dengan pencapaian strategic goals. 1 Proyek teknologi informasi tidak ada hubungan langsung maupun tidak langsung dengan pencapaian tujuan, tapi meningkatkan efisiensi operasional. 2 Proyek teknologi informasi tidak ada hubungan langsung dengan pencapaian tujuan, tapi proyek ini adalah precursor pada terciptanya sistem baru yang akan mencapai sebagian dari strategic goal. 3 Proyek teknologi informasi tidak ada hubungan langsung dengan pencapaian tujuan, tapi proyek ini adalah precursor pada terciptanya sistem 180

181 STRATEGIC MATCH baru yang akan mencapai strategic goal. 4 Proyek teknologi informasi secara langsung mencapai sebagian dari strategic goal. 5 Proyek teknologi informasi secara langsung mencapai strategic goal. 1.2. Competitive Advantage Dititikberatkan kepada tingkat/derajat dimana sebuah proyek teknologi informasi atau sistem informasi manajemen mendukung perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya. COMPETITIVE ADVANTAGE 0 Proyek teknologi informasi tidak menyediakan akses data atau interchange antara perusahaan dengan customer, suplier dan collaborative unit. 1 Proyek teknologi informasi tidak menyediakan akses data atau interchange antara pihak diatas, tapi meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan cara meningkatkan efisiensi operasional yang mengarah pada competitive performance. 2 Proyek teknologi informasi tidak menyediakan akses data atau interchange antara pihak diatas, tapi meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan cara meningkatkan efisiensi operasional di area strategis. 3 Proyek teknologi informasi menyediakan sedikit akses pada data atau pertukaran data dan sedikit meningkatkan posisi kompetitif perusahaan. 4 Proyek teknologi informasi menyediakan sedikit akses pada data atau

182 COMPETITIVE ADVANTAGE pertukaran data dan secara substansial meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan menyediakan pelayanan yang lebih dari kompetitor. 5 Proyek teknologi informasi menyediakan akses yang luas pada data atau pertukaran data dan meningkatkan posisi kompetitif secara signifikan dengan cara menyediakan pelayanan yang tidak dapat disamai kompetitor. 1.3. Competive Response Faktor ini berhubungan dengan kerugian yang akan diterima perusahaan karena adanya penundaan dalam mengimplementasikan SI. COMPETITIVE RESPONSE 0 Implementasi proyek teknologi informasi dapat ditunda sedikiitnya 12 bulan tanpa memberikan efek pada posisi kompetitif, atau sistem dan prosedur sekarang dapat memberikan hasil yang sama dan tidak memberikan efek pada posisi kompetitif. 1 Penundaan implementasi proyek teknologi informasi tidak mempengaruhi posisi kompetitif, dan biaya tenaga kerja yang minim diperlukan untuk memungkinkan diproduksinya hasil yang sama. 2 Penundaan implementasi proyek teknologi informasi tidak mempengaruhi posisi kompetitif, tapi biaya tenaga kerja meningkat untuk memungkinkan diproduksinya hasil yang sama. 3 Jika implementasi proyek teknologi informasi ditunda, perusahaan tetap mampu menjawab tantangan perubahan tanpa merubah posisi kompetitif,

183 COMPETITIVE RESPONSE tanpa proyek ini perusahaan tetap mampu secara efektif menjawab perubahan di lingkungan kompetitif. 4 Penundaan implementasi proyek teknologi informasi dapat mengarah pada kerugian pada posisi kompetitif perusahaan, atau kehilangan kesempatan bersaing, atau aktivitas yang sudah berhasil pada perusahaan dapat menurun dikarenakan tidak adanya proyek teknologi informasi. 5 Penundaan implementasi proyek teknologi informasi dapat menghasilkan kerugian pada posisi kompetitif perusahaan, atau kehilangan kesempatan bersaing, atau aktivitas yang sudah berhasil pada perusahaan pasti menurun dikarenakan tidak adanya proyek baru. 1.4. Management Information for CSFs ( Critical Success Factor ) Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana sebuah proyek proyek teknologi informasi atau sistem informasi manajemen menyediakan manajemen informasi pada aktivitas utama perusahaan. MANAGEMENT INFORMATION FOR CFSs 0 Proyek teknologi informasi tidak berhubungan dengan management information support of core activities (MISCA). 1 Proyek teknologi informasi tidak berhubungan dengan MISCA, tapi menyediakan data pada fungsi yang mengarah pada core activities dari perusahaan. 2 Proyek teknologi informasi tidak berhubungan dengan MISCA, tapi

184 MANAGEMENT INFORMATION FOR CFSs menyediakan informasi esensial pada fungsi yang langsung mendukung core activities. 3 Proyek teknologi informasi tidak berhubungan dengan MISCA, tapi menyediakan informasi esensial pada fungsi yang adalah core activities. 4 Proyek teknologi informasi sangat esensial untuk menyediakan MISCA di masa depan. 5 Proyek teknologi informasi sangat esensial untuk menyediakan MISCA saat ini. 2. Stakeholder Values 2.1. Service and Quality Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung seberapa besar dampak proyek terhadap peningkatan pelayanan dan kualitas yang akan dicapai perusahaan. Faktor ini memang harus mendapat perhatian khusus dari perusahaan karena berhubungan erat dengan kepuasaan pelanggan. SERVICE AND QUALITY 0 Proyek teknologi informasi ini tidak berhubungan dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan. Penundaan proyek ini tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan. 1 Proyek teknologi informasi ini tidak berhubungan dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan, tetapi terjadi sedikit perubahan pada sisi pelanggan. Penundaan proyek ini masih tidak akan

185 SERVICE AND QUALITY mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan. 2 Proyek teknologi informasi ini tidak berhubungan dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan, tetapi terjadi sedikit dampak yang positif pada sisi pelanggan (customer image). Penundaan proyek ini masih tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan. 3 Proyek teknologi informasi ini secara tidak langsung berhubungan dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan, tetapi terjadi peningkatan yang cukup besar pada sisi pelanggan (customer image). Proyek ini merupakan aktivitas awal dari perusahaan untuk meningkatkan customer image. Penundaan proyek ini memungkinkan terjadinya pengurangan kemampuan bersaing perusahaan. 4 Proyek teknologi informasi ini sangat berpengaruh dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan pada masa mendatang, sehingga banyak menimbulkan peningkatan di dalam pelayanan kepada pelanggan. Penundaan proyek ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan bersaing perusahaan. 5 Proyek teknologi informasi ini sangat berpengaruh dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan pada masa mendatang, sehingga banyak menimbulkan peningkatan di dalam pelayanan kepada pelanggan. Penundaan proyek ini mengakibatkan hilangnya kemampuan dan kesempatan bersaing perusahaan.

186 2.2. Environmental Quality Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung seberapa besar dampak proyek teknologi informasi terhadap peningkatan kualitas lingkungan (stakeholder) perusahaan. ENVIRONMENTAL QUALITY 0 Proyek TI tidak berkaitan dengan dampak stakeholder spesifik (baik positif maupun negatif). Penundaan proyek tidak mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan 1 Proyek TI tidak berkaitan dengan dampak stakeholder spesifik (baik positif maupun negatif). Tetapi memiliki pengaruh nyata terhadap stakeholder. Penundaan proyek mungkin tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan 2 Proyek TI berkaitan secara tidak langsung dengan isu-isu stakeholder spesifik, dan berpotensi untuk menciptakan image positif bagi perusahaan karena dampak nyata yang dirasakan. Penundaan proyek ini tidak mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan secara substansial. 3 Proyek TI berkaitan secara tidak langsung dengan isu-isu stakeholder spesifik, dan merupakan awal inisiatif stakeholder dengan dampak nyata. Penundaan proyek akan sedikit berdampak negatif terhadap keunggulan bersaing perusahaan 4 Proyek TI penting untuk meningkatkan kualitas stakeholder perusahaan di masa mendatang dan mungkin mengkontribusikan beberapa perbaikan di masa sekarang. Proyek ini mungkin merupakan manfaat di masa mendatang

187 ENVIRONMENTAL QUALITY karena dampak nyata. Penundaan proyek akan berdampak negatif cukup besar terhadap keunggulan bersaing perusahaan 5 Proyek TI penting untuk meningkatkan kualitas stakeholder perusahaan di masa sekarang, atau mungkin merupakan mandat, atau proyek ini akan menciptakan kepemimpinan industri. Penundaan proyek akan menyebabkan ketidakunggulan bersaing atau hilangnya kesempatan bersaing 2.3. Agility, Learning and Empowerment Agility, Learning dan Empowerment dapat mengubah pengalokasian waktu tugas, memungkinkan rancang ulang proses bisnis dan/atau rancang ulang dan memerlukan keahlian-keahlian yang berbeda untuk karyawan. Perusahaan yang cerdas dan fleksibel di masa yang akan datang dibangun atas dasar pemberian wewenang suatu proyek pada saat ini. AGILITY, LEARNING AND EMPOWERMENT 0 Proyek teknologi informasi ini dapat ditunda tanpa mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan, atau sistem yang ada, prosedur dan kompetensi utama yang dapat memberikan hasil yang sama dengan mungkin tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing. 1 Penundaan pada proyek teknologi informasi ini mungkin tidak akan mempengaruhi posisi kompetitif dan diharapkan dengan biaya tenaga kerja yang rendah akan menghasilkan hasil yang sama 2 Penundaan pada proyek teknologi informasi ini mungkin tidak akan

188 AGILITY, LEARNING AND EMPOWERMENT mempengaruhi kemampuan bersaing, meskipun biaya tenaga kerja akan meningkat untuk menghasilkan hasil yang sama, memperlihatkan kompetensi utama yang lemah tetapi kecil. 3 Penundaan pada proyek teknologi informasi ini menghasilkan kemampuan yang tersisa untuk menanggapi terhadap perubahan yang dibutuhkan di dalam peruahaan tanpa mempengaruhi kemampuan bersaingnya. 4 Penundaan pada proyek teknologi informasi ini mungkin akan menghasilkan hilangnya kemampuan bersaing atau kehilangan kesempatan untuk bersaing. 5 Penundaan pada proyek teknologi informasi ini akan menghasilkan hilangnya kemampuan bersaing terhadap perusahaan atau kehilangan kesempatan dalam bersaing. 2.4. Cycle Time Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung seberapa besar dampak dari proyek implementasi ini terhadap semua komponen atau elemen yang terlibat di dalam suatu proses. CYCLE TIME 0 Proyek teknologi informasi ini tidak berhubungan dengan peningkatan waktu suatu proses bisnis, seperti proses registrasi, penyampaian informasi kepada pelanggan atau proses lain yang ada di dalam perusahaan. Penundaan proyek ini tidak akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan

189 CYCLE TIME bersaing perusahaan. 1 Proyek teknologi informasi ini tidak berhubungan dengan peningkatan waktu suatu proses bisnis, seperti proses registrasi, penyampaian informasi kepada pelanggan atau proses lain yang ada di dalam perusahaan. Tetapi proyek ini mampu meningkatkan efisiensi operasional yang berhubungan dengan kemampuan bersaing perusahaan. Penundaan proyek ini tidak akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan bersaing perusahaan. 2 Proyek teknologi informasi ini tidak berhubungan dengan peningkatan waktu suatu proses bisnis, seperti proses registrasi, penyampaian informasi kepada pelanggan atau proses lain yang ada di dalam perusahaan. Tetapi Proyek mampu meningkatkan efisiensi operasional pada bagian-bagian strategis perusahaan yang berhubungan dengan kemampuan bersaing perusahaan. Penundaan proyek ini tidak akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan bersaing perusahaan. 3 Proyek teknologi informasi ini menyebabkan sedikit peningkatan dalam hal waktu pada beberapa proses bisnis yang ada. Penundaan proyek ini tidak akan mengakibatkan hilangnya sedikit kemampuan bersaing perusahaan. 4 Proyek teknologi informasi ini menyebabkan sedikit peningkatan dalam hal waktu pada beberapa proses bisnis yang ada. Peningkatan proses ini mampu melebihi dari beberapa pesaing utama yang ada. Penundaan proyek ini menyebabkan hilangnya kemampuan bersaing perusahaan. 5 Proyek teknologi informasi ini menyebabkan peningkatan yang besar dalam

190 CYCLE TIME hal waktu pada proses bisnis yang ada. Peningkatan proses ini mampu melampaui beberapa pesaing utama yang ada. Penundaan ini menyebabkan hilangnya kemampuan bersaing perusahaan. 2.5. Mass Customization Berfokus pada kemampuan untuk memproduksi lebih cepat produk-produk yang lebih beragam melalui keanekaragaman perancangan proses bisnis, desain organisasi dan sistem informasi. MASS CUSTOMIZATION 0 Proyek TI tidak berkaitan dengan kegiatan keanekaragaman apapun, baik itu perancangan, pengembangan, produksi ataupun pengiriman produk atau layanan oleh atau untuk perusahaan, pelanggan, pemasok atau unit kolaborasi. Penundaan proyek ini tidak mempengaruhi persaingan 1 Proyek TI tidak berkaitan dengan kegiatan keanekaragaman seperti diatas, tetapi secara sementara meningkatkan posisi persaingan dalam hal pengembangan, produksi, atau efisiensi operasi lainnya yang berhubungan dengan kinerja kompetitif. Penundaan proyek ini tidak mempengaruhi persaingan 2 Proyek TI tidak berkaitan dengan kegiatan keanekaragaman seperti diatas, tetapi secara sementara meningkatkan pengembangan, produksi, atau efisiensi operasi lainnya pada area strategis. Penundaan proyek ini tidak mempengaruhi persaingan perusahaan secara substansial.

191 MASS CUSTOMIZATION 3 Proyek TI menyediakan beberapa fasilitas keanekaragaman seperti diatas dan cukup meningkatkan posisi persaingan perusahaan. Penundaan proyek sedikit berdampak negatif terhadap keunggulan bersaing perusahaan. 4 Proyek TI menyediakan cukup banyak fasilitas keanekaragaman seperti diatas dan secara substansial meningkatkan posisi persaingan perusahaan ketingkat responsive yang melebihi pesaing. Penundaan proyek akan mengakibatkan ketidakunggulan kompetitif 5 Proyek TI menyediakan fasilitas keanekaragaman tingkat tinggi seperti diatas dan luar biasa mempengaruhi posisi persaingan perusahaan ketingkat keanekaragaman yang tidak dapat disaingi pesaing. Penundaan proyek akan mengakibatkan ketidakunggulan kompetitif atau hilangnya kesempatan bersaing 3. Competitive Strategy Risk 3.1. Business Strategy Risk Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung resiko bisnis yang mungkin timbul karena adanya proyek. Faktor ini meliputi semua resiko jangka panjang yang mempengaruhi strategi bisnis yang sudah ada seperti keadaan pasar, kondisi politik, kecenderungan pasar dan peraturan pemerintah. BUSINESS STRATEGY RISK 0 Proyek teknologi informasi ini mencerminkan strategi yang sukses untuk pemimpin pasar. Tidak terdapat tekanan dari pihak luar.

192 BUSINESS STRATEGY RISK 1 Proyek teknologi informasi ini akan menyebabkan perbedaan atau perubahan yang menyebabkan terjadinya peningkatan dari sisi pemasok maupun pelanggan. Pemasok dan pelanggan akan merasakan keuntungannya dalam jangka panjang. Tidak ada faktor luar yang menekan kebijakan ini, sehingga hal ini menyebabkan keuntungan jangka pendek bagi perusahaan. 2 Proyek teknologi informasi ini akan menyebabkan perbedaan dengan pemimpin pasar. Meskipun akan mengganggu, tetapi pemasok dan pelanggan akan merasakan keuntungannya dalam jangka panjang. Tidak ada faktor luar yang menekan kebijakan ini, sehingga hal ini menyebabkan keuntungan jangka pendek bagi perusahaan. 3 Proyek teknologi informasi ini memiliki resiko sedang. Proyek ini menyebabkan perubahan yang cukup banyak dari sisi pemasok dan pelanggan, tetapi hubungan kerjasamanya tetap kuat. Ada tekanan dari pihak luar, sehingga menyebabkan hilangnya keuntungan jangka pendek tetap dapat dipertahankan. 4 Proyek teknologi informasi ini memiliki resiko yang cukup tinggi. Proyek ini menyebabkan banyak perubahan dari sisi pemasok dan pelanggan, ditambah jadi hubungan antara perusahaan dengan pemasok atau pelanggan sangat lemah. Adanya tekanan dari pihak luar yang mungkin menyebabkan hilangnya kesempatan. 5 Proyek teknologi informasi ini memiliki resiko yang tinggi. Proyek ini

193 BUSINESS STRATEGY RISK menyebabkan perubahan yang cukup banyak dari sisi pemasok dan pelanggan, tetapi hubungan kerjasamanya tetap kuat. 4. Organizational Strategy Risk and Unceratinities 4.1. Business Organization Risk Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana sebuah perusahaan mampu membawa perubahan yang dibutuhkan oleh proyek SIM. Evaluasi ini memperlihatkan pengguna dari perusahaan area bisnis, bukan perusahaan teknis. BUSINESS ORGANIZATION RISK 0 Perusahaan memiliki rencana yang terformulasi dengan baik untuk mengimplementasikan proyek yang dibangun. Manajemennya memadai, proses dan prosedur ada dokumentasinya. Ada rencana contigency (darurat), adanya unggulan proyek, dan produk atau nilai tambah kompetitif yang terdefinisi dengan baik untuk pasar yang diketahui secara jelas. 1-4 Nilai 1-4 boleh disesuaikan dengan keadaan yang bercampur antara elemen kesiapan dan elemen resiko. Rencana domain bisnis yang terformulasi dengan baik. Manajemen domain bisnis pada tempatnya. Rencana contingency pada tempatnya. Proses dan prosedur pada tempatnya. Pelatihan bagi para pengguna terencana. Ya Tidak Tidak Diketahui

194 BUSINESS ORGANIZATION RISK Adanya manajemen unggulan. Produknya ditentukan dengan baik. Kebutuhan pasar diketahui dengan jelas. 5 Perusahaan tidak memiliki rencana yang terformulasi dengan baik untuk mengimplementasikan Proyek teknologi informasi ini. Manajemennya tidak mempunyai kepastian dalam tanggung jawab. Proses dan prosedur tidak didokumentasikan. Tidak ada rencana contingency yang memadai. Tidak ada unggulan yang ditentukan sebagai inisiatif. Produk atau nilai tambah kompetitif tidak ditentukan dengan baik. Pasar tidak dipahami secara jelas.

195 Faktor Domain Teknologi 1. Strategic Values 1.1. Strategic IT Architecture Mengevaluasi tingkat/derajat dimana proyek diselaraskan dengan keseluruhan strategi sistem informasi, yang dicerminkan dalam perencanaan sistem informasi (blueprint). STRATEGIC IT ARCHITECTURE 0 Proyek teknologi informasi tidak berhubungan dengan blueprint. 1 Proyek teknologi informasi adalah bagian dari blueprint, tapi tidak memiliki prioritas. 2 Proyek teknologi informasi adalah bagian dari blueprint, dengan nilai pengembalian yang rendah, bukan merupakan sistem precursor dari sistem lain pada blueprint, dan tidak terhubung dengan sistem lain. 3 Proyek teknologi informasi adalah bagian penting dari blueprint, memiliki nilai pengembalian menengah, dan bukan precursor dari sistem lain pada blueprint, tapi terhubung dengan sistem lain. 4 Proyek teknologi informasi adalah bagian penting dari blueprint dan memilki nilai pengembalian yang tinggi, bukan merupakan precursor dari sistem lain pada blueprint, tapi terhubung secara dekat dengan sistem lain. 5 Proyek teknologi informasi adalah bagian penting dari blueprint dan merupakan prioritas utama untuk diimplementasi, merupakan precursor

196 STRATEGIC IT ARCHITECTURE untuk sistem lain pada blueprint. 2. Competitive Strategy Risk 2.1. IT Strategic Risk Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung tingkat resiko yang mungkin timbul pada strategi TI jangka panjang. Faktor ini meliputi arsitektur dan platform, ketergantungan sistem, strategi bisnis, dan perubahan keadaan bisnis. IT STRATEGIC RISK 0 Arsitektur dan platform yang digunakan sangat fleksibel dan sangat sesuai dengan rencana jangka panjang dari perusahaan. Tidak ada ketergantungan dan ketidaksesuaian dengan strategi TI dan mampu memberikan dukungan terhadap bisnis perusahaan. 1 Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian, tetapi hanya pada sebagian kecil dari rencana masa yang akan datang. Tidak dibutuhkan suatu kemampuan dasar yang baru. 2 Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian, tetapi hanya pada beberapa dari rencana masa yang akan datang. Kemampuan dasar yang ada akan memperkuat dan menanggulangi dengan cara membuka kesempatan untuk menerima permintaan baru. 3 Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian pada beberapa dari rencana pada masa yang akan datang. Kemampuan dasar yang ada sangat lemah.

197 IT STRATEGIC RISK 4 Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian pada sebagian besar dari rencana pada masa yang akan datang. Dibutuhkan suatu kemampuan dasar dari luar. 5 Arsitektur dan platform yang digunakan tidak fleksibel dan tidak sesuai dengan rencana jangka panjang dari perusahaan. Sehingga terjadi ketergantungan dan ketidaksesuaian dengan strategi TI dan tidak mampu memberikan dukungan terhadap bisnis perusahaan. 3. Organizational Risk and Uncertainty 3.1. IT Definitional Uncertainty Mengkaji derajat dimana kebutuhan atau spesifikasi telah diketahui, dan kompleksitas dari area dengan probabilitas dari perubahan yang bersifat non rutin. IT Definitional Uncertainty 0 Kebutuhan-kebutuhan jelas dan disetujui. Spesifikasi-spesifikasi jelas dan disetujui. Area yang telah ditelaah jelas. Kemungkinan besar tidak terjadinya perubahan. 1 Kebutuhan-kebutuhan cukup jelas. Spesifikasi-spesifikasi cukup jelas. Tidak ada persetujuan yang formal. Area yang telah ditelaah jelas. Kemungkinan kecil atas perubahan-perubahan non rutin. 2 Kebutuhan-kebutuhan cukup jelas. Spesifikasi-spesifikasi cukup jelas. Area yang telah ditelaah jelas. Kemungkinan beralasan atas perubahan-perubahan non rutin

198 IT Definitional Uncertainty 3 Kebutuhan-kebutuhan cukup jelas. Spesifikasi-spesifikasi cukup jelas. Area yang telah ditelaah jelas. Perubahan-perubahan hampir pasti dan hampir mendesak 4 Kebutuhan-kebutuhan tidak jelas. Spesifikasi-spesifikasi tidak jelas. Area yang cukup kompleks. Perubahan-perubahan hampir pasti bahkan selama periode proyek 5 Kebutuhan-kebutuhan tidak diketahui. Spesifikasi-spesifikasi tidak diketahui. Area mungkin cukup kompleks. Perubahan-perubahan mungkin sedang terjadi, tetapi intinya adalah tidak diketahuinya kebutuhan-kebutuhan 3.2. Technical and Implementation Risk Faktor ini digunakan untuk mengetahui kesiapan di dalam melaksanakan proyek SI ini yang berhubungan erat dengan keterampilan yang dibutuhkan, tingkat ketergantungan piranti lunak dan perangkat keras. TECHNICAL AND IMPLEMENTATION RISK A Keterampilan yang dibutuhkan 0 Tidak dibutuhkan keterampilan baru bagi staf dan manajemen, keduanya telah berpengalaman. 1 Dibutuhkan bebeapa keterampilan baru bagi staf, tetapi tidak untuk manajemen. 2 Dibutuhkan beberapa keterampilan baru bagi staf dan

199 TECHNICAL AND IMPLEMENTATION RISK manajemen. 3 Dibutuhkan beberapa keterampilan baru bagi staf, terlebih lagi manajemen. 4 Keterampilan baru banyak dibutuhkan bagi staf, beberapa bagi manajemen. 5 Keterampilan baru banyak dibutuhkan bagi staf dan manajemen. B Ketergantungan perangkat keras 0 Perangkat keras digunakan pada aplikasi yang sejenis. 1 Perangkat keras digunakan, tetapi aplikasinya berbeda. 2 Perangkat keras sudah ada dan sudah diuji, tetapi tidak beroperasi. 3 Perangkat keras sudah ada, tetapi belum dimanfaatkan dalam perusahaan. 4 Beberapa feature tidak diuji atau dimanfaatkan. 5 Persyaratan tidak tersedia dalam konfigurasi SI saat ini. C Ketergantungan piranti lunak (selain piranti lunak aplikasi) 0 Piranti lunak yang digunakan standar, atau tidak membutuhkan pemrograman. 1 Piranti lunak yang digunakan standar, tetapi membutuhkan pemrograman yang kompleks. 2 Dibutuhkan beberapa antar muka (interface) antar piranti lunak, dan mungkin membutuhkan pemrograman yang kompleks.

200 TECHNICAL AND IMPLEMENTATION RISK 3 Dalam pengoperasian piranti lunak dibutuhkan beberapa feature baru, mungkin dibutuhkan juga antar muka yang kompleks antar piranti lunak. 4 Dibutuhkan feature yang tidak tersedia sekarang, dan dibutuhkan pula karya seni (state of art) setempat yang cukup canggih. 5 Dibutuhkan karya seni (state of art) yang sangat canggih. D Piranti Lunak Aplikasi 0 Program yang ada hanya membutuhkan modifikasi minimal. 1 Program tersedia secara komersial dan hanya membutuhkan modifikasi yang minimal, atau program sudah tesedia di dalam perusahaan, hanya saja dibutuhkan modifikasi yang agak banyak, atau piranti lunak akan dibangun di dalam perusahaan dengan kompleksitas minimal. 2 Program tersedia secara komersial namun membutuhkan modifikasi yang cukup banyak, atau program sudah tersedia di dalam perusahaan, namun membutuhkan modifikasi yang banyak, atau piranti lunak akan dibangun sendiri dengan kompleksitas rancangan yang minimal, tetapi pemograman yang lumayan kompleks 3 Piranti lunak tersedia secara komersial tetapi sangat kompleks, atau piranti lunak akan dibangun sendiri dengan faktor kesulitan sedang.

201 TECHNICAL AND IMPLEMENTATION RISK 4 Tidak memiliki piranti lunak dan juga tidak tersedia di pasar. Membutuhkan rancangan dan pemograman yang kompleks, dengan tingkat kesulitan sedang. 5 Tidak memiliki piranti lunak dan juga tidak tersedia di pasar. Membutuhkan rancangan dan pemograman yang kompleks, bahkan jika dikontrakan ke pihak luar perusahaan sekalipun. E Ketergantungan Implementasi Aplikasi 0 Tidak membutuhkan keahlian khusus, sederhana, dan membutuhkan waktu yang singkat untuk membuatnya dibandingkan dengan aplikasi yang sudah ada di perusahaan. 1 Aplikasi dengan ukuran menengah jika dibandingkan aplikasi yang ada. Proyek ini memiliki tingkat kesulitan yang relatif rendah, sehingga dibutuhkan sedikit keahlian khusus. 2 Dibutuhkan teknik pemograman khusus sehingga dibutuhkan suatu keahlian khusus. Jika dibandingkan dengan aplikasi yang sudah ada di perusahaan. Proyek ini memiliki tingkat kesulitan menengah. Situs EMO ini merupakan aplikasi dengan ukuran sedang, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangunnya. 3 Dibutuhkan suatu keahlian khusus untuk membuat proyek ini. Jika dibandingkan dengan situs yang sudah ada di dalam perusahaan, proyek ini mempunyai tingkat kesulitan yang cukup

202 TECHNICAL AND IMPLEMENTATION RISK tinggi. Dibutuhkan beberapa desain dan pemograman yang kompleks. Dalam implementasinya dibutuhkan waktu yang cukup lama dan cukup sulit untuk diprediksi. Proyek ini merupakan aplikasi dengan ukuran besar. 4 Dibutuhkan suatu keahlian khusus untuk membuat proyek ini. Jika dibandingkan dengan situs yang sudah ada di dalam perusahaan, proyek ini mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Dibutuhkan beberapa desain dan pemrograman yang kompleks. Dalam implementasinya dibutuhkan waktu yang cukup lama dan cukup sulit untuk diprediksi. Proyek ini merupakan aplikasi dengan ukuran besar. 5 Sangat dibutuhkan keahlian khusus untuk membuat proyek ini. Tidak dapat dibandingkan dengan situs yang sudah ada di dalam perusahaan. Dibutuhkan suatu desain dan pemrograman yang sangat kompleks, sehingga tidak dapat diprediksi waktu implementasinya. Proyek ini merupakan aplikasi dengan ukuran yang sangat besar.

203 3.3. IT Service Delivery Risk Faktor ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan dihadapi perusahaan dengan adanya proyek teknologi informasi yang baru. Penilaian ini dipusatkan pada resiko jangka pendek yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. IT SERVICE DELIVERY RISK 0 Proyek TI ini menggunakan fasilitas dan layanan yang ada. Tidak ada investasi dalam fasilitas prasyarat TI yang dibutuhkan (mis : manajemen database), tidak ada biaya awal yang bukan merupakan bagian proyek implementasi situs ini yang secara langsung diantisipasi 1 Perubahan satu elemen dari sistem pengiriman komputer dibutuhkan bagi proyek TI. Investasi-investasi awal yang terkait pada proyek implementasi situs diluar biaya langsung proyek ini relatif kecil. 2 Dibutuhkan sedikit perubahan pada beberapa elemen situs layanan komputer. Beberapa investasi awal dibutuhkan untuk mengakomodasikan proyek ini, kemungkinan diperlukan beberapa investasi berikutnya untuk integrasi lebih lanjut proyek implementasi situs ini ke dalam mainstream dari lingkungan TI. 3 Dibutuhkan sedikit perubahan yang cukup terhadap beberapa elemen situs pengiriman layanan komputer. Beberapa investasi awal dibutuhkan beberapa investasi berikutnya untuk integrasi lebih lanjut proyek implementasi situs ini ke dalam mainstream dari lingkungan TI. 4 Dibutuhkan sedikit perubahan yang cukup pada berbagai area, terhadap

204 IT SERVICE DELIVERY RISK beberapa sistem pangiriman layanan komputer. Beberapa investasi awal yang cukup besar dalam staf, piranti lunak, perangkat keras dan manajemen dibutuhkan untuk mengakomodasikan proyek TI. Investasi ini tidak termasuk dalam biaya proyek secara langsung, tetapi mewakili investasi fasilitas TI untuk menciptakan lingkungan yang dibutuhkan pada proyek TI ini. 5 Dibutuhkan sedikit perubahan substansial di beberapa area terhadap beberapa elemen sistem pengiriman layanan komputer. Investasi awal yang dapat dipertimbangkan dalam staf, piranti lunak, perangkat keras dan manajemen dibutuhkan untuk mengakomodasikan proyek ini. Investasi ini tidak termasuk dalam biaya proyek secara langsung, tetapi mewakili investasi fasilitas TI untuk menciptakan lingkungan yang dibutuhkan untuk proyek TI.

LAMPIRAN B KUISIONER UNTUK APLIKASI YANG BERJALAN Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.2. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana sebuah Situs EMO mendukung atau menyelaraskan diri dengan bidang bisnis (line of business) perusahaan yang dinyatakan dalam tujuan strategis (strategic goals). STRATEGIC MATCH 0 Situs EMO tidak ada hubungan langsung maupun tidak langsung dengan pencapaian strategic goals. 1 Situs EMO tidak ada hubungan langsung maupun tidak langsung dengan pencapaian tujuan, tapi meningkatkan efisiensi operasional. 2 Situs EMO tidak ada hubungan langsung dengan pencapaian tujuan, tapi situs EMO adalah precursor pada terciptanya sistem baru yang akan mencapai sebagian dari strategic goal. 3 Situs EMO tidak ada hubungan langsung dengan pencapaian tujuan, tapi situs EMO adalah precursor pada terciptanya sistem baru yang akan mencapai strategic goal. 4 Situs EMO secara langsung mencapai sebagian dari strategic goal. 5 Situs EMO secara langsung mencapai strategic goal. 205

206 1.2. Competitive Advantage Dititikberatkan kepada tingkat/derajat dimana sebuah Situs EMO mendukung perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya. COMPETITIVE ADVANTAGE 0 Situs EMO tidak menyediakan akses data atau interchange antara perusahaan dengan customer, suplier dan collaborative unit. 1 Situs EMO tidak menyediakan akses data atau interchange antara pihak diatas, tapi meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan cara meningkatkan efisiensi operasional yang mengarah pada competitive performance. 2 Situs EMO tidak menyediakan akses data atau interchange antara pihak diatas, tapi meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan cara meningkatkan efisiensi operasional di area strategis. 3 Situs EMO menyediakan sedikit akses pada data atau pertukaran data dan sedikit meningkatkan posisi kompetitif perusahaan. 4 Situs EMO menyediakan sedikit akses pada data atau pertukaran data dan secara substansial meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan menyediakan pelayanan yang lebih dari kompetitor. 5 Situs EMO menyediakan akses yang luas pada data atau pertukaran data dan meningkatkan posisi kompetitif secara signifikan dengan cara menyediakan pelayanan yang tidak dapat disamai kompetitor.

207 1.2. Competive Response Faktor ini berhubungan dengan kerugian yang akan diterima perusahaan karena adanya penundaan dalam mengimplementasikan SI. COMPETITIVE RESPONSE 0 Implementasi situs EMO dapat ditunda sedikiitnya 12 bulan tanpa memberikan efek pada posisi kompetitif, atau sistem dan prosedur sekarang dapat memberikan hasil yang sama dan tidak memberikan efek pada posisi kompetitif. 1 Penundaan implementasi situs EMO tidak mempengaruhi posisi kompetitif, dan biaya tenaga kerja yang minim diperlukan untuk memungkinkan diproduksinya hasil yang sama. 2 Penundaan implementasi situs EMO tidak mempengaruhi posisi kompetitif, tapi biaya tenaga kerja meningkat untuk memungkinkan diproduksinya hasil yang sama. 3 Jika implementasi situs EMO ditunda, perusahaan tetap mampu menjawab tantangan perubahan tanpa merubah posisi kompetitif, tanpa situs EMO perusahaan tetap mampu secara efektif menjawab perubahan di lingkungan kompetitif. 4 Penundaan implementasi situs EMO dapat mengarah pada kerugian pada posisi kompetitif perusahaan, atau kehilangan kesempatan bersaing, atau aktivitas yang sudah berhasil pada perusahaan dapat menurun dikarenakan tidak adanya situs EMO. 5 Penundaan implementasi situs EMO dapat menghasilkan kerugian pada

208 COMPETITIVE RESPONSE posisi kompetitif perusahaan, atau kehilangan kesempatan bersaing, atau aktivitas yang sudah berhasil pada perusahaan pasti menurun dikarenakan tidak adanya situs EMO baru. 1.3. Management Information for CSFs ( Critical Success Factor ) Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana sebuah proyek Situs EMO menyediakan manajemen informasi pada aktivitas utama perusahaan. MANAGEMENT INFORMATION FOR CFSs 0 Situs EMO tidak berhubungan dengan management information support of core activities (MISCA). 1 Situs EMO tidak berhubungan dengan MISCA, tapi menyediakan data pada fungsi yang mengarah pada core activities dari perusahaan. 2 Situs EMO tidak berhubungan dengan MISCA, tapi menyediakan informasi esensial pada fungsi yang langsung mendukung core activities. 3 Situs EMO tidak berhubungan dengan MISCA, tapi menyediakan informasi esensial pada fungsi yang adalah core activities. 4 Situs EMO sangat esensial untuk menyediakan MISCA di masa depan. 5 Situs EMO sangat esensial untuk menyediakan MISCA saat ini.

209 2. Stakeholder Values 2.1. Service and Quality Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung seberapa besar dampak proyek terhadap peningkatan pelayanan dan kualitas yang akan dicapai perusahaan. Faktor ini memang harus mendapat perhatian khusus dari perusahaan karena berhubungan erat dengan kepuasaan pelanggan. SERVICE AND QUALITY 0 Situs EMO ini tidak berhubungan dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan. Penundaan proyek ini tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan. 1 Situs EMO ini tidak berhubungan dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan, tetapi terjadi sedikit perubahan pada sisi pelanggan. Penundaan proyek ini masih tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan. 2 Situs EMO ini tidak berhubungan dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan, tetapi terjadi sedikit dampak yang positif pada sisi pelanggan (customer image). Penundaan proyek ini masih tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan. 3 Situs EMO ini secara tidak langsung berhubungan dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan, tetapi terjadi peningkatan yang cukup besar pada sisi pelanggan (customer image). Proyek ini merupakan aktivitas awal dari perusahaan untuk meningkatkan customer image. Penundaan proyek ini memungkinkan terjadinya pengurangan kemampuan

210 SERVICE AND QUALITY bersaing perusahaan. 4 Situs EMO ini sangat berpengaruh dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan pada masa mendatang, sehingga banyak menimbulkan peningkatan di dalam pelayanan kepada pelanggan. Penundaan proyek ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan bersaing perusahaan. 5 Situs EMO ini sangat berpengaruh dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan pada masa mendatang, sehingga banyak menimbulkan peningkatan di dalam pelayanan kepada pelanggan. Penundaan proyek ini mengakibatkan hilangnya kemampuan dan kesempatan bersaing perusahaan. 2.2. Environmental Quality Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung seberapa besar dampak proyek teknologi informasi terhadap peningkatan kualitas lingkungan (stakeholder) perusahaan. ENVIRONMENTAL QUALITY 0 Situs EMO tidak berkaitan dengan dampak stakeholder spesifik (baik positif maupun negatif). Penundaan situs tidak mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan 1 Situs EMO tidak berkaitan dengan dampak stakeholder spesifik (baik positif maupun negatif). Tetapi memiliki pengaruh nyata terhadap

211 ENVIRONMENTAL QUALITY stakeholder. Penundaan situs mungkin tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan 2 Situs EMO berkaitan secara tidak langsung dengan isu-isu stakeholder spesifik, dan berpotensi untuk menciptakan image positif bagi perusahaan karena dampak nyata yang dirasakan. Penundaan situs ini tidak mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan secara substansial. 3 Situs EMO berkaitan secara tidak langsung dengan isu-isu stakeholder spesifik, dan merupakan awal inisiatif stakeholder dengan dampak nyata. Penundaan situs akan sedikit berdampak negatif terhadap keunggulan bersaing perusahaan 4 Situs EMO penting untuk meningkatkan kualitas stakeholder perusahaan di masa mendatang dan mungkin mengkontribusikan beberapa perbaikan di masa sekarang. Situs EMO ini mungkin merupakan manfaat di masa mendatang karena dampak nyata. Penundaan situs akan berdampak negatif cukup besar terhadap keunggulan bersaing perusahaan 5 Situs EMO penting untuk meningkatkan kualitas stakeholder perusahaan di masa sekarang, atau mungkin merupakan mandat, atau situs ini akan menciptakan kepemimpinan industri. Penundaan situs akan menyebabkan ketidakunggulan bersaing atau hilangnya kesempatan bersaing

212 2.3. Agility, Learning and Empowerment Agility, Learning dan Empowerment dapat mengubah pengalokasian waktu tugas, memungkinkan rancang ulang proses bisnis dan/atau rancang ulang dan memerlukan keahlian-keahlian yang berbeda untuk karyawan. Perusahaan yang cerdas dan fleksibel di masa yang akan datang dibangun atas dasar pemberian wewenang suatu proyek pada saat ini. AGILITY, LEARNING AND EMPOWERMENT 0 Situs EMO ini dapat ditunda tanpa mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan, atau sistem yang ada, prosedur dan kompetensi utama yang dapat memberikan hasil yang sama dengan mungkin tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing. 1 Penundaan pada situs EMO ini mungkin tidak akan mempengaruhi posisi kompetitif dan diharapkan dengan biaya tenaga kerja yang rendah akan menghasilkan hasil yang sama 2 Penundaan pada situs EMO ini mungkin tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing, meskipun biaya tenaga kerja akan meningkat untuk menghasilkan hasil yang sama, memperlihatkan kompetensi utama yang lemah tetapi kecil. 3 Penundaan pada situs EMO ini menghasilkan kemampuan yang tersisa untuk menanggapi terhadap perubahan yang dibutuhkan di dalam peruahaan tanpa mempengaruhi kemampuan bersaingnya. 4 Penundaan pada situs EMO ini mungkin akan menghasilkan hilangnya kemampuan bersaing atau kehilangan kesempatan untuk bersaing.

213 AGILITY, LEARNING AND EMPOWERMENT 5 Penundaan pada situs EMO ini akan menghasilkan hilangnya kemampuan bersaing terhadap perusahaan atau kehilangan kesempatan dalam bersaing.

214 2.4. Cycle Time Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung seberapa besar dampak dari proyek implementasi ini terhadap semua komponen atau elemen yang terlibat di dalam suatu proses. CYCLE TIME 0 Situs EMO ini tidak berhubungan dengan peningkatan waktu suatu proses bisnis, seperti proses registrasi, penyampaian informasi kepada pelanggan atau proses lain yang ada di dalam perusahaan. Penundaan situs EMO ini tidak akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan bersaing perusahaan. 1 Situs EMO ini tidak berhubungan dengan peningkatan waktu suatu proses bisnis, seperti proses registrasi, penyampaian informasi kepada pelanggan atau proses lain yang ada di dalam perusahaan. Tetapi situs EMO ini mampu meningkatkan efisiensi operasional yang berhubungan dengan kemampuan bersaing perusahaan. Penundaan situs EMO ini tidak akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan bersaing perusahaan. 2 Situs EMO ini tidak berhubungan dengan peningkatan waktu suatu proses bisnis, seperti proses registrasi, penyampaian informasi kepada pelanggan atau proses lain yang ada di dalam perusahaan. Tetapi situs EMO mampu meningkatkan efisiensi operasional pada bagian-bagian strategis perusahaan yang berhubungan dengan kemampuan bersaing perusahaan. Penundaan situs EMO ini tidak akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan bersaing perusahaan. 3 Situs EMO ini menyebabkan sedikit peningkatan dalam hal waktu pada

215 CYCLE TIME beberapa proses bisnis yang ada. Penundaan situs EMO ini tidak akan mengakibatkan hilangnya sedikit kemampuan bersaing perusahaan. 4 Situs EMO ini menyebabkan sedikit peningkatan dalam hal waktu pada beberapa proses bisnis yang ada. Peningkatan proses ini mampu melebihi dari beberapa pesaing utama yang ada. Penundaan proyek ini menyebabkan hilangnya kemampuan bersaing perusahaan. 5 Situs EMO ini menyebabkan peningkatan yang besar dalam hal waktu pada proses bisnis yang ada. Peningkatan proses ini mampu melampaui beberapa pesaing utama yang ada. Penundaan ini menyebabkan hilangnya kemampuan bersaing perusahaan. 2.5. Mass Customization Berfokus pada kemampuan untuk memproduksi lebih cepat produk-produk yang lebih beragam melalui keanekaragaman perancangan proses bisnis, desain organisasi dan sistem informasi. MASS CUSTOMIZATION 0 Situs EMO tidak berkaitan dengan kegiatan keanekaragaman apapun, baik itu perancangan, pengembangan, produksi ataupun pengiriman produk atau layanan oleh atau untuk perusahaan, pelanggan, pemasok atau unit kolaborasi. Penundaan proyek ini tidak mempengaruhi persaingan 1 Situs EMO tidak berkaitan dengan kegiatan keanekaragaman seperti diatas, tetapi secara sementara meningkatkan posisi persaingan dalam hal

216 MASS CUSTOMIZATION pengembangan, produksi, atau efisiensi operasi lainnya yang berhubungan dengan kinerja kompetitif. Penundaan situs ini tidak mempengaruhi persaingan 2 Situs EMO tidak berkaitan dengan kegiatan keanekaragaman seperti diatas, tetapi secara sementara meningkatkan pengembangan, produksi, atau efisiensi operasi lainnya pada area strategis. Penundaan situs ini tidak mempengaruhi persaingan perusahaan secara substansial. 3 Situs EMO menyediakan beberapa fasilitas keanekaragaman seperti diatas dan cukup meningkatkan posisi persaingan perusahaan. Penundaan situs sedikit berdampak negatif terhadap keunggulan bersaing perusahaan. 4 Situs EMO menyediakan cukup banyak fasilitas keanekaragaman seperti diatas dan secara substansial meningkatkan posisi persaingan perusahaan ketingkat responsive yang melebihi pesaing. Penundaan situs akan mengakibatkan ketidakunggulan kompetitif 5 Situs EMO menyediakan fasilitas keanekaragaman tingkat tinggi seperti diatas dan luar biasa mempengaruhi posisi persaingan perusahaan ketingkat keanekaragaman yang tidak dapat disaingi pesaing. Penundaan situs akan mengakibatkan ketidakunggulan kompetitif atau hilangnya kesempatan bersaing

217 3. Competitive Strategy Risk 3.1. Business Strategy Risk Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung resiko bisnis yang mungkin timbul karena adanya proyek. Faktor ini meliputi semua resiko jangka panjang yang mempengaruhi strategi bisnis yang sudah ada seperti keadaan pasar, kondisi politik, kecenderungan pasar dan peraturan pemerintah. BUSINESS STRATEGY RISK 0 Situs EMO ini mencerminkan strategi yang sukses untuk pemimpin pasar. Tidak terdapat tekanan dari pihak luar. 1 Situs EMO ini akan menyebabkan perbedaan atau perubahan yang menyebabkan terjadinya peningkatan dari sisi pemasok maupun pelanggan. Pemasok dan pelanggan akan merasakan keuntungannya dalam jangka panjang. Tidak ada faktor luar yang menekan kebijakan ini, sehingga hal ini menyebabkan keuntungan jangka pendek bagi perusahaan. 2 Situs EMO ini akan menyebabkan perbedaan dengan pemimpin pasar. Meskipun akan mengganggu, tetapi pemasok dan pelanggan akan merasakan keuntungannya dalam jangka panjang. Tidak ada faktor luar yang menekan kebijakan ini, sehingga hal ini menyebabkan keuntungan jangka pendek bagi perusahaan. 3 Situs EMO ini memiliki resiko sedang. Proyek ini menyebabkan perubahan yang cukup banyak dari sisi pemasok dan pelanggan, tetapi hubungan kerjasamanya tetap kuat. Ada tekanan dari pihak luar, sehingga menyebabkan hilangnya keuntungan jangka pendek tetap dapat

218 BUSINESS STRATEGY RISK dipertahankan. 4 Situs EMO ini memiliki resiko yang cukup tinggi. Proyek ini menyebabkan banyak perubahan dari sisi pemasok dan pelanggan, ditambah jadi hubungan antara perusahaan dengan pemasok atau pelanggan sangat lemah. Adanya tekanan dari pihak luar yang mungkin menyebabkan hilangnya kesempatan. 5 Situs EMO ini memiliki resiko yang tinggi. Proyek ini menyebabkan perubahan yang cukup banyak dari sisi pemasok dan pelanggan, tetapi hubungan kerjasamanya tetap kuat. 4. Organizational Strategy Risk and Unceratinities 4.1. Business Organization Risk Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana sebuah perusahaan mampu membawa perubahan yang dibutuhkan oleh proyek SIM. Evaluasi ini memperlihatkan pengguna dari perusahaan area bisnis, bukan perusahaan teknis. BUSINESS ORGANIZATION RISK 0 Perusahaan memiliki rencana yang terformulasi dengan baik untuk mengimplementasikan Situs EMO yang dibangun. Manajemennya memadai, proses dan prosedur ada dokumentasinya. Ada rencana contigency (darurat), adanya unggulan proyek, dan produk atau nilai tambah kompetitif yang terdefinisi dengan baik untuk pasar yang diketahui secara jelas.

219 BUSINESS ORGANIZATION RISK 1-4 Nilai 1-4 boleh disesuaikan dengan keadaan yang bercampur antara elemen kesiapan dan elemen resiko. Rencana domain bisnis yang terformulasi dengan baik. Manajemen domain bisnis pada tempatnya. Rencana contingency pada tempatnya. Proses dan prosedur pada tempatnya. Pelatihan bagi para pengguna terencana. Adanya manajemen unggulan. Produknya ditentukan dengan baik. Kebutuhan pasar diketahui dengan jelas. Ya Tidak Tidak Diketahui 5 Perusahaan tidak memiliki rencana yang terformulasi dengan baik untuk mengimplementasikan situs EMO ini. Manajemennya tidak mempunyai kepastian dalam tanggung jawab. Proses dan prosedur tidak didokumentasikan. Tidak ada rencana contingency yang memadai. Tidak ada unggulan yang ditentukan sebagai inisiatif. Produk atau nilai tambah kompetitif tidak ditentukan dengan baik. Pasar tidak dipahami secara jelas.

220 5.1 Faktor Domain Teknologi 1. Strategic Values 1.2. Strategic IT Architecture Mengevaluasi tingkat/derajat dimana proyek diselaraskan dengan keseluruhan strategi sistem informasi, yang dicerminkan dalam perencanaan sistem informasi (blue print). STRATEGIC IT ARCHITECTURE 0 Situs EMO tidak berhubungan dengan blueprint. 1 Situs EMO adalah bagian dari blueprint, tapi tidak memiliki prioritas. 2 Situs EMO adalah bagian dari blueprint, dengan nilai pengembalian yang rendah, bukan merupakan sistem precursor dari sistem lain pada blueprint, dan tidak terhubung dengan sistem lain. 3 Situs EMO adalah bagian penting dari blueprint, memiliki nilai pengembalian menengah, dan bukan precursor dari sistem lain pada blueprint, tapi terhubung dengan sistem lain. 4 Situs EMO adalah bagian penting dari blueprint dan memilki nilai pengembalian yang tinggi, bukan merupakan precursor dari sistem lain pada blueprint, tapi terhubung secara dekat dengan sistem lain. 5 Situs EMO adalah bagian penting dari blueprint dan merupakan prioritas utama untuk diimplementasi, merupakan precursor untuk sistem lain pada blueprint.

221 2. Competitive Strategy Risk 2.2. IT Strategic Risk Penilaian factor ini dilakukan untuk menghitung tingkat resiko yang mungkin timbul pada strategi TI jangka panjang. Faktor ini meliputi arsitektur dan platform, ketergantungan sistem, strategi bisnis, dan perubahan keadaan bisnis. IT STRATEGIC RISK 0 Arsitektur dan platform yang digunakan sangat fleksibel dan sangat sesuai dengan rencana jangka panjang dari perusahaan. Tidak ada ketergantungan dan ketidaksesuaian dengan strategi TI dan mampu memberikan dukungan terhadap bisnis perusahaan. 1 Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian, tetapi hanya pada sebagian kecil dari rencana masa yang akan datang. Tidak dibutuhkan suatu kemampuan dasar yang baru. 2 Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian, tetapi hanya pada beberapa dari rencana masa yang akan datang. Kemampuan dasar yang ada akan memperkuat dan menanggulangi dengan cara membuka kesempatan untuk menerima permintaan baru. 3 Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian pada beberapa dari rencana pada masa yang akan datang. Kemampuan dasar yang ada sangat lemah. 4 Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian pada sebagian besar dari rencana pada masa yang akan datang. Dibutuhkan suatu kemampuan dasar dari luar.

222 IT STRATEGIC RISK 5 Arsitektur dan platform yang digunakan tidak fleksibel dan tidak sesuai dengan rencana jangka panjang dari perusahaan. Sehingga terjadi ketergantungan dan ketidaksesuaian dengan strategi TI dan tidak mampu memberikan dukungan terhadap bisnis perusahaan. 3. Organizational Strategy Risks and unceratinities 3.1. IT Definitional Uncertainty Mengkaji tingkat/derajat dimana kebutuhan dan atau spesifikasi telah diketahui, kompleksitas dari area dengan probabilitas dari perubahan yang bersifat non rutin. IT Definitional Uncertainty 0 Persyaratan jelas dan disetujui. Spesifikasi jelas dan disetujui. Area yang ditelaah jelas, memiliki probabilitas tidak adanya perubahan yang tinggi. 1 Persyaratan cukup jelas. Spesifikasinya cukup jelas. Tidak ada persetujuan resmi. Area yang ditelaah jelas, memiliki probabilitas perubahan non rutin yang rendah. 2 Persyaratan cukup jelas. Spesifikasinya cukup jelas. Area yang ditelaah jelas. Memiliki probabilitas perubahan non rutin yang masuk akal. 3 Persyaratan cukup jelas. Spesifikasinya cukup jelas. Area yang ditelaah jelas. Perubahan-perubahan hampir pasti dan hampir

223 IT Definitional Uncertainty mendesak. 4 Persyaratan tidak jelas. Spesifikasinya tidak diketahui. Area yang ditelaah agak kompleks. Perubahan-perubahan mendekati pasti, bahkan selama periode berlangsungnya implementasi situs EMO ini. 5 Persyaratan tidak diketahui. Spesifikasinya tidak diketahui. Area yang ditelaah mungkin cukup kompleks. Perubahan mungkin terjadi selama berlangsungnya proyek, tetapi intinya adalah persyaratan yang tidak diketahui. 3.2. Technical and Implementation Risk Faktor ini digunakan untuk mengetahui kesiapan di dalam melaksanakan proyek SI ini yang berhubungan erat dengan keterampilan yang dibutuhkan, tingkat ketergantungan piranti lunak dan perangkat keras. TECHNICAL AND IMPLEMENTATION RISK A Keterampilan yang dibutuhkan 0 Tidak dibutuhkan keterampilan baru bagi staff dan manajemen, keduanya telah berpengalaman. 1 Dibutuhkan bebeapa keterampilan baru bagi staff, tetapi tidak untuk manajemen. 2 Dibutuhkan beberapa keterampilan baru bagi staff dan manajemen. 3 Dibutuhkan beberapa keterampilan baru bagi staff, terlebih lagi