PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT

Bagan I : DATA UMUM ORANGTUA DAN ANAK. a. Data Orangtua. 1. Nama Ayah : Agus. 2. Nama Ibu : Tri Handayani. 3. Umur Ayah : 39 tahun

BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN)

Keindahan Seni Pendatang Baru

PROSES PENGUMPULAN DATA

PEDOMAN WAWANCARA. No. Isu Sub Isu Pertanyaan 1. Apakah anda selalu. Pola Keseimbangan. 2. Apakah anda selalu jujur dalam

Kak Rya = Batak Admin service

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC

PANDUAN WAWANCARA ASPEK KOGNITIF. 1. Apakah anda mengetahui iklan pepsodent versi ayah adi dan dika?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

Pedoman Wawancara Siswi Sebagai Informan Tambahan Nama : Kelas : Pertanyaan 1. Menurut Adik penting tidak rasa percaya diri saat berpidato? Alasannya?

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

Mama : kamu udah pulang rif? kalau mau makan bilang sama bibi aja ya.. Arif : mau kemana lagi ma?

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :...

BAB 4 PEMBAHASAN Kategori Data yang Didapat Dari Hasil Wawancara. Fiksi Baru (mutakhir) Gambar Bahasa Kesukaan. Hiburan Hobi

Interview Guide. 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi?

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

Page 1. Menurut saya penting sekali, nanti berguna bagi dirinya sendiri untuk menghindari hal-hal negatif dari ligkungannya.

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai

PEDOMAN WAWANCARA. Calon Peserta

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Pertanyaan Wawancara. 1. Sejak kapan anda memulai berjualan buku di Lapangan Merdeka? 3. Dari manakah anda mendapatkan pasokan buku untuk dijual?

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Dialog Percakapan Informan 1. : Sebelumnya kenalin nama aku ade Ci, oia, jadi gini Ci aku mau. ngomong-ngomong sebentar sama Elvi bisa ya?

: Permohonan Wawancara. Cirebon, Juli Kepada Yth. Bapak/Ibu

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve

LDR (Long Distance relationship)

LAMPIRAN. Pedoman Wawancara. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

Wawancara Partisipan 1

BELAJAR DASAR FOOTPRINT halaman 1 BELAJAR DASAR FOOTPRINT

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal.

Informan S1 S2 S3 S4 S5

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat

Kebanyakan dari apa yang saya amati dan diceritakan oleh klien-klien saya, mereka mengatakan bahwa sebenar-nya mereka itu kesal dengan dirinya

DATA PERCAKAPAN. pada saat anak sedang mengerjakan tugas di dalam kelas)

Andai Dia Tahu.

LEMBAR KISI-KISI OBSERVASI TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV

TRANSKIP DATA OBJEK PENELITIAN KEDUA

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. Kepala Sub Divisi Pengadaan dan Pengolahan

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

1. Bagaimana kondisi lampu taman menurut pendapat anda? (Menunjuk satu bagian lampu taman yang tidak berfungsi).

LAMPIRAN BIODATA DIRI

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

: Benar-benar menyebalkan! Kenapa sih mereka? Selalu saja ngerjain orang, emangnya aku salah apa sih! Kenapa hidupku begitu suram seperti ini.

I #GALAUSEKOLAH Penggalauan pada bab ini menceritakan kegalauankegalauan yang terjadi di sekolah, mulai dari guru sampai pelajaran yang bikin galau

Universitas Sumatera Utara

(karna bersepeda keliling komplek sampe 127 kali dari yang pagi pun menjadi sore)

PEDOMAN WAWANCARA. Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung. (Suatu Fenomenologi Tentang Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah bibi subjek pertama dan dirumah subjek sendiri selaku subjek

PERTANYAAN WAWANCARA KELUARGA HARMONIS DAN TIDAK. 1) Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi antara orang tua dan anak

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

DIAN NANDA MUSTIKAWATI

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan serta komunikasi,

Responden 1. NO Pertanyaan Jawaban 1. Sejak berapa lama ibu berkarier Saya masuknya itu 2005, jadi sudah

Elly Risman Musa, Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati

LAMPIRAN. I. Pedoman Wawancara Pertanyaan Umum : 1. Siapa nama lengkap anda? 2. Ibu kandung anda boru apa?

Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual

This is the beginning of everything

Jempol yang Gatal. Oleh: Jehan Amelia

A. SAJIAN DATA. 1. Respon Guru Jika Murid Tidak Mengerti Materi Pembelajaran

Lampiran Hasil Wawancara. Tempat dan tanggal : Bandung, 15 Februari Hetty ( Ibu Izzati)

Hasil Wawancara. Pertanyaan ditujukan kepada konsumen Waroeng Spesial Sambal

DIMAS PRAMATA DEWI NURKHIKMAH

di SLB Negeri 1 Bantul pada siswa tunarungu tingkat SD? 4. Bagaimana pelaksanaan metode yang digunakan pada siswa tunarungu

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Bandar Lampung yang memiliki anak berusia antara 7-14 tahun. Jumlah responden

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan internet di Indonesia dari tahun ke tahun

ANALISIS MARKET RESEARCH UKSW

KAJIAN KASUS SISWA SD DAN PENGEMBANGAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD. : Kemalasan Dalam Menghapal Dan Kasus Pembulian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkrip wawancara dengan produser program radio SLAGI ADA NAMA PROGRAM : SLAGI ADA ( SLAMAT PAGI ANDA SEMUA ) : Ari Dagienkz dan Miund

Transkripsi:

PEDOMAN WAWANCARA (Dilaksanakan dengan teknik wawancara mendalam) PERAN ORANG TUA DALAM MEMBATASI TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK DI PERGURUAN TK PERMATA BANGSA BINJAI BARAT (Studi Kasus terhadap Wacana di Hapusnya Beberapa Tayangan Kartun di Indonesia) Oleh : Deby Aqmarina (110904107) Adapun beberapa pertanyaan yang diajukan kepada para orang tua sebagai informan utama penelitian ini adalah: 1. Apakah Bapak/Ibu selalu menemani atau memantau anak anda ketika menonton televisi? 2. Berapa kali dalam satu hari anak Bapak/Ibu menonton televisi? 3. Berapa jam dalam satu hari anak Bapak/Ibu menonton televisi? 4. Apakah Bapak/Ibu membiasakan anak menonton kartun saja? 5. Apakah Bapak/Ibu tau tayangan kartun apa yang menjadi favorit anak anda? 6. Apakah Bapak/Ibu tau dan memahami tayangan kartun favorit anak anda yang menjadi konsumsinya setiap kali menonton televisi? 7. Apakah Bapak/Ibu memberikan dukungan anak anda terhadap tayangan kartun favoritnya tersebut? 8. Setujukah Bapak/Ibu jika anak anda menonton tayangan kartun itu? 9. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai kartun favoritnya tersebut? 10. Apakah anak Bapak/Ibu tidak mau menonton tayangan kartun yang lain selain daripada kartun favoritnya tersebut? 11. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai tayangan-tayangan televisi saat ini? 12. Tahukah/pahamkah Bapak/Ibu mengenai simbol panduan dalam menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan Orang Tua) dan lain sebagainya? 13. Bagaimana Bapak/Ibu membatasi tayangan televisi jika bersimbolkan bukan untuk anak anda? 14. Tahukah Bapak/Ibu jika KPI berencana untuk menghapus beberapa tayangan kartun di Indonesia? 15. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai wacana tersebut? 16. Bagaimanakah Bapak/Ibu menyaring tayangan-tayangan televisi saat ini (kebanyakan untuk orang dewasa) agar tidak menjadi konsumsi anak Bapak/Ibu jika KPI menghapus tayangan kartun favorit anak anda? 17. Apakah kiat/strategi Bapak/Ibu agar anak anda tetap menonton tayangan kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan lainnya?

Informan I : Ibu Winda Peneliti : Apakah Bapak/Ibu selalu menemani atau memantau anak anda ketika menonton televisi? Narasumber : Selalu, selalu menemani dan memantau tontonannya, tidak saya lewatkan waktu-waktu dia menonton tv Peneliti : Buk, berapa kali dalam satu hari anak Ibu menonton televisi? Narasumber : Gak terlalu sering lah, paling tidak 2-3 kali, karna si adek tu kecilkecil udah banyak kegiatan di luar sekolah, kayak les-les, piano, sempoa, les di sekolah juga dia ikut Peneliti : Berapa jam dalam satu hari anak Ibu menonton televisi? Narasumber : Ya itu tadi, paling cuma 30-2 jam karna hari Minggu cuma hari yang full ia menonton televisi, dan cuma boleh kartun. Yaa selagi gak ada acara keluarga, liburan keluarga atau ada pekerjaan rumah (PR), saya masih mengizinkan ia untuk menonton kartun full pada hari Minggu itu, kadang juga ditemeni ayahnya Peneliti : Apakah Ibu membiasakan anak menonton kartun saja? Narasumber : Yaa tentu aja, memang harus kartun aja tontonannya. Kan masih anak dibawah umur dan jangan sampe nonton yang lain-lain lah Peneliti : Apakah Ibu tau tayangan kartun apa yang menjadi favorit anak anda? Narasumber : Iya tau, paling suka dia Spongebob Squarepants Peneliti : Apa Ibu tau dan memahami tayangan kartun favoritnya itu? Apa yang terkandung di dalamnya, bagaimana pesannya, bagaimana dampaknya Narasumber : Paham, itu kan banyak ngajarin tentang persahabatan, tolong menolong, lucu pula, baik, positif, kadang ada juga ejek-ejekan, jahil, tapi itu kan biasa, anak-anak juga ngerti dan kita juga harus kasih tau juga kan saya sesekali nonton bareng si anak Peneliti : Apakah Ibu memberikan dukungan anak anda terhadap tayangan kartun favoritnya tersebut?

Narasumber : Dukung aja kok, kan masih kartun. Lagian selalu dibawah awasan saya Peneliti : Apakah anak Ibu tidak mau menonton tayangan kartun yang lain selain daripada kartun favoritnya tersebut? Narasumber : Selama ini saya selalu ngebimbing Kheysa supaya nonton kartun lain yang bermanfaat juga namun memang dari pemantauan saya sih iya, dia masih lebih milih Spongebob daripada yang lain Peneliti : Nah saya mau bertanya nih Buk, menurut Ibu mengenai tayangantayangan televisi saat ini itu gimana sih? Narasumber : Kita semua juga tau ya, kebanyakan untuk dewasa, apalagi sinetron-sinetron yang gak mendidik Peneliti : Ibu tau dan paham tidak mengenai simbol panduan dalam menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan Orang Tua) dan lain sebagainya? Narasumber : Paham saya paham Peneliti : Nah, jadi bagaimana Ibu membatasi tayangan televisi jika bersimbolkan bukan untuk Kheysa? Narasumber : Kan masih dalam pengawasan saya, jadi gak khawatir lah bisa saya saring secara langsung juga, dan selagi masih dalam pemantauan saya ketika ia menonton televisi, saya selalu mengizinkannya menonton kartun tersebut meskipun sudah ada simbol seperti itu dan selama saya menemani Kheysa menonton Spongebob, rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, nak. Namanya juga kartun. Walaupun ada kartun yang terdapat cuplikan seperti mencuri, kekerasan dan hal negatif lainnya. Tapi untuk kartun Spongebob Squarepants, menurut saya aman aman aja Peneliti : Ibu tahu gak kalau KPI berencana untuk menghapus beberapa tayangan kartun di Indonesia? Narasumber : Tau tau, itukan wacana sudah lumayan lama Peneliti : Bagaimana pendapat Ibu mengenai wacana tersebut?

Narasumber : Bagus sih kalo ada kartun yg menurut mereka gak baik, tapi kalo spongebob saya rasa positif-positif aja kok, harusnya KPI itu perhatiin tayangan lain aja.. udah tau tayangan anak-anak itu dikit Peneliti : Apa kiat/strategi Ibu agar anak anda tetap menonton tayangan kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan lainnya? Narasumber : Yah apa boleh buat ya, saya pasti membiasakan anak saya nonton kartun lain dulu, kan masih banyak kartun lain yang positif juga, selain itu pasang tv berlangganan khusus anak-anak aja saya, biar gak jadi pikiran dan buat khawatir orang tua seperti saya Peneliti : Wah, iya Bu. Kalau begitu, saya rasa cukup pertanyaanpertanyaan yang telah saya ajukan dan saya udah dapat informasi yang banyak nih. Terima kasih banyak ya, Bu Narasumber : Iya, Nak sama-sama Informan II : Ibu Sri Bulanna Peneliti : Apakah Ibu selalu menemani atau memantau anak anda ketika menonton televisi? Narasumber : Gak selalu, Nak. Namanya juga ada kerjaan diluar. Yang lebih sering itu Bibinya, pembantu rumah tangga saya dirumah Peneliti : Berapa kali dalam satu hari anak Ibu menonton televisi? Narasumber : 2 atau 3 kali lah Peneliti : Berapa jam Bu kira-kira? Narasumber : Paling lama 4 jam saya rasa Peneliti : Apa Ibu membiasakan anak menonton kartun saja? Narasumber : Pastilah, lagian dia gak suka yang lain-lain, memang anak-anak kan sukanya kartun Peneliti : Apakah Ibu tau tayangan kartun favoritnya apa? Narasumber : Iya tau, dia suka Tom & Jerry, nak. Vino itu suka kali sama kucing, jadi dia saya liat suka kali juga sama kartun Tom & Jerry. Tapi nggak juga sih, dia masih mau nonton kartun lain kayak

Boboy Boy itu, Upin & Ipin pun dia suka. Saya dukung aja kartunkartun itu sih, gak berbahaya kok menurut saya. Sesekali saya menemani dia nonton dulu, kalo gak berbahaya ya udah, saya lepas dia nonton sendiri. Kan kartun itu gak kayak sinetron-sinetron sekarang yang buat anak-anak berimajinasi berlebihan Peneliti : Apakah Ibu tau dan memahami tayangan kartun favoritnya tersebut? Dampaknya, manfaatnya Narasumber : Sedikit banyaknya saya paham, sebenarnya sebelum betul-betul melepas anak saya nonton tv sama bibinya, saya selalu nemani dulu dan mantau dulu Peneliti : Ibu memberikan dukungan anak anda terhadap tayangan Tom & Jerry itu untuk ditonton Vino? Narasumber : Dukung-dukung aja sih, Vino anak yang penurut loh gak pernah macem-macem seperti yang ditakutkan orang tua kalo nonton Tom & Jerry Peneliti : Emang menurut Ibu bagaimana kartun Tom & Jerry itu? Narasumber : Yang saya liat cuma kejar-kejaran kucing sama tikus saja, tapi sebenernya ngajarin kalo binatang sudah dipukul-pukul, ketimpa ini itu, barang yang berat dan sakit, eh gak mati-mati, tapi ya itu tadi kalo anaknya gak paham atau salah memaknai kartun itu, ya saya kasih tau Peneliti : Nah, bagaimana menurut Ibu mengenai tayangan-tayangan televisi saat ini? Narasumber : Semua juga tau, gak mendidik ya. Lebih banyak gak mendidik daripada yang mendidik, kasian nanti anak-anak ya termasuk Vino malah jadi nonton yang aneh-aneh kalo gak di awasi Peneliti : Tahukah/pahamkah Ibu mengenai simbol panduan dalam menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan Orang Tua) dan lain sebagainya? Narasumber : Iya saya tau, tapi itu sih setau saya kalo tayangan bukan buat anak-anak kebanyakan tayang malam

Peneliti : Bagaimana Ibu menyaring tayangan televisi jika bersimbolkan bukan untuk Vino? Narasumber : Pasti saya kasih tau, Alhamdulillah anaknya penurut, Vino itu anak yang mudah di kasih tau, menurut saya karena sekolah disini dia jadi anak yang penurut. Kalau kedapatan simbol yang bukan untuknya tapi dia gak sengaja nonton tayangan itu, saya pasti kasih tau. Saya pasti nasehati sebelumnya kalau itu bukan untuknya, kadang sedikit saya beri gimmick seperti tayangan itu banyak hantunya, Nak. Dengan gitu, Vino langsung nurut. Lagian Vino itu tidak terlalu banyak punya kesempatan nonton tayangan yang bersimbol seperti itu, jam 8 paling tidak dia udah tidur. Jadi saya gak perlu khawatir Peneliti : Tahukah Ibu jika KPI berencana untuk menghapus beberapa tayangan kartun di Indonesia? Narasumber : Wah, belum tau saya Nak, apa aja itu kartunnya? Peneliti : Tom & Jerry termasuk Bu, karena katanya mengandung kekerasan seperti yang Ibu sampaikan tadi, selain itu Spongebob, Little Krisna, Crayon Sinchan, dan lain-lain. Bagaimana menurut pendapat Ibu? Narasumber : Ya kalo menurut KPI itu tayangan gak pantes ditayangin, harusnya yang dihapus itu cuplikan-cuplikannya aja. Jangan kartunnya juga, nanti anak-anak nonton apa? Malah sekarang tayangan televisi banyak yang aneh-aneh, memang sih gak semua kartun dihapuskan, tapi yang jadi favorit mereka nanti gimana. Pasti orang tua lah paling berperan lagi Peneliti : Nah, jadi apa kiat/strategi Ibu agar Vino bisa tetap menonton tayangan kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan lainnya? Narasumber : Apa boleh buat, beli VCD atau DVD lah yang banyak untuk penggantinya nonton tv, sebelumnya saya ajarin juga ke pembantu rumah tangga saya, bibinya, supaya bisa melakukan hal yang sama ketika saya lagi gak nemani Vino nonton tv.

Peneliti Narasumber : Iya Bu, kalau begitu terima kasih atas waktunya ya, Bu. Maaf buat Vino udah nungguin kita ngobrol padahal dia sudah minta pulang : Gak papa, Nak. Sama-sama Informan III : Bapak Hendra Sucitra Peneliti : Apa Sir selalu menemani atau memantau anak anda ketika menonton televisi? Narasumber : Selalu, tapi si bungsu jarang nonton tv lebih sering nonton kartun di smartphone saya lo, nonton di youtube atau liat-liat fotonya dari hp saya Peneliti : Berapa kali dalam satu hari Chintya menonton televisi? Narasumber : Paling 2 kali, sebelum pergi sekolah itupun kalo sempat, sama sore setelah siap semua aktivitas Peneliti : Berapa jam Sir kira-kira? Narasumber : 2 jam 3 jam lah udh paling lama sekali itu Peneliti : Apakah Sir selalu membiasakan anak menonton kartun saja? Narasumber : Pasti, gak ada tayangan lain yang saya izinkan selain kartun Peneliti : Apakah Bapak/Ibu tau tayangan kartun apa yang menjadi favorit Chintya? Narasumber : Menurut gerak geriknya, dia suka simpan gambar Spongebob, suka koleksi barang-barang bentuk Spongebob, kotak pensil, tas, semua alat tulis dia Spongebob, tontonannya pun Spongebob Peneliti : Apakah Sir tau dan memahami tayangan kartun favorit anak anda yang menjadi konsumsinya itu? Narasumber : Sewaktu saya ikut nonton Spongebob saya paham lah, kartun, warna kuning, cuma isinya lelucon sama cerita-cerita positif Peneliti : Apakah Sir memberikan dukungan anak anda terhadap tayangan kartun favoritnya tersebut? Narasumber : Selagi gak berbahaya saya dukung, itu kan jangkauannya memang untuk anak-anak, jd anak-anak gak berpikiran jauh dari yang kita

Peneliti Narasumber kira kalo nonton kartun seperti Spongebob ini, batasannya masih ada dan ceritanya buat anak-anak suka : Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai kartun favoritnya tersebut? : Lucu, ngajarin yang baik-baik, gak ngandung kekerasan, baguslah Peneliti : Apakah Chintya tidak mau menonton tayangan kartun yang lain selain daripada kartun favoritnya tersebut, Sir? Narasumber : Semenjak saya paralelkan tv saya ke kamar saya dan istri, dia masih mau nonton kartun lain, pas di smartphone saya pun gitu Peneliti : Paralel tv? Bagaimana itu, Sir? Narasumber : Iya, TV dirumah saya hanya ada 3, di kamar saya dan istri, di kamar anak sulung saya dan di ruang televisi. Jadi tiap kali nonton tv, anak-anak saya yang lain yang masih kecil-kecil itu nonton tv nya ya disitu. Tapi, yang membedakan itu channel nya hanya saya dan istri yang bisa menggantinya. Alias saya paralel kan tv itu ke kamar saya. Itu ya supaya anak-anak saya tidak menonton yang aneh-aneh, terutama Chintya anak bungsu saya, jadi apa yang saya tonton, itulah yang mereka tonton Peneliti : Wah, menarik sekali, Sir. Menurut Sir tayangan-tayangan televisi saat ini itu gimana? Narasumber : Waduh, merusak imajinasi anak, gak real sama sekali, kalo anakanak nonton kan bisa berimajinasi jauh dari umurnya dia, Ketika yang tidak mungkin dapat terjadi malah bisa terjadi padahal dibuat melalui setting dan efek-efek aja, tak ada yang real. Itu kan tak dapat dijangkau pemikirannya oleh anak-anak. Masa ada manusia berubah jadi binatang, masa ada tuyul-tuyul bertingkah lucu, tayangan seperti apa itu Peneliti : Tahukah/pahamkah Sir mengenai simbol panduan dalam menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan Orang Tua) dan lain sebagainya?

Narasumber : Tau, tapi gak semua saya liat nyantumkan simbol seperti itu, sinetron Tuyul-tuyul itu coba misalnya, apa coba. Selain tidak mendidik, gak ada pula simbolnya. Kalo anak-anak yang gak diawasi orang tua nonton begituan? Saya sih langsung ambil tindakan saja Peneliti : Apa tindakan yang Sir lakukan dalam membatasi tayangan televisi jika bersimbolkan bukan untuk Chintya? Narasumber : Saya ganti. Toh channel nya yang bisa ganti cuma saya. Gak khawatir-khawatir amat haha Peneliti : Sir tau kalau KPI berencana untuk menghapus beberapa tayangan kartun di Indonesia? Narasumber : Tau saya, saya baca langsung dari website resmi KPI Peneliti : Bagaimana menurut pendapat Sir? Narasumber : Bagus, karna itu jugalah saya paralelkan tv ke kamar saya, tapi harusnya yang dihapus jangan itu. Coba liat tv sekarang, sinetron sekarang, mana yang lebih baik dihapus. Peneliti : Jadi bagaimanakah Sir menyaring tayangan-tayangan televisi saat ini (kebanyakan untuk orang dewasa) dan kiat apa yang Sir lakukan agar tidak menjadi konsumsi Chintya, apa itu terus pakai tv yang di paraelelkan seperti sekarang atau bagaimana? Narasumber : Saya larang, betul-betul saya larang. Disiplin itu nomor satu, apalagi bagi anak-anak seusia anak saya yang paling kecil ini, disiplin harus dibentuk dari usianya sekarang. Jam 8 saya tekankan sudah tidur, istirahat karna besok sekolah, sudah masuk kamar, matikan lampu, tidur dan saya sepakat pasang tv berlangganan dengan istri saya, biar kalo saya dan istri sedang tidak mengontrolnya dirumah, si anak bisa tenang nonton. Saya pesankan juga sama yang jagain dia dirumah. Apa boleh buat ya, daripada nonton sinetron? Peneliti : Iya Sir, kalau begitu cukup informasi yang saya dapatkan, Sir. Terima kasih banyak atas waktunya, Sir Narasumber : Sama-sama

Informan IV : Ibu Nurul Peneliti : Apakah Ibu selalu menemani atau memantau anak anda ketika menonton televisi? Narasumber : Selalu, selalu saya temani Peneliti : Berapa kali dalam satu hari anak Ibu menonton televisi? Narasumber : 3 kali paling, Nak Peneliti : Berapa jam dalam satu hari anak Ibu menonton televisi? Narasumber : Paling lama saya tekankan itu 4 jam Peneliti : Apakah Ibu membiasakan anak menonton kartun saja? Narasumber : Pasti, Latifah gak boleh nonton tayangan lain selain kartun. Kartun kan bikin kreativitas anak-anak bertambah juga Peneliti : Apa Ibu tau tayangan kartun apa yang menjadi favorit Latifah? Narasumber : Tau nak, Sinchan tuh favoritnya Peneliti : Tau dan paham gak Ibu mengenai tayangan kartun favorit Latifah itu? Narasumber : Paham sih, berapa kali saya ikut nonton. Yang saya liat justru Sinchan itu ngajarin yang gak bener, walaupun memang lucu, tapi ya Sinchan itu kan anak kecil, ceritanya juga saya liat lucu-lucunya. Tapi terkadang kita liat juga sendiri, adegan-adegannya sering kali tidak sopan seperti membuka celana, nakal, menggoda lawan jenis yang lebih tua. Jadi sebenarnya itu patut jadi perhatian yang berwenang, jika mau menayangkan kartun itu mbok ya cuplikan seperti itu dihapus Peneliti : Jadi Ibu memberikan dukungan atau tidak kalau Latifah nonton kartun itu? Narasumber : Ya gak terlalu Nak, ya karna alasan itu tadi Peneliti : Apa Latifah tidak mau menonton tayangan kartun yang lain selain daripada kartun favoritnya tersebut? Narasumber : Selama ini saya pake tv berlangganan khusus anak-anak, dan syukur anak saya gak melulu nonton Sinchan lagi, nontonnya Upin & Ipin, Barbie, dan kartun-kartun lain

Peneliti : Bagaimana menurut Ibu mengenai tayangan-tayangan televisi saat ini? Narasumber : Banyak yang harus diperhatikan sama pemerintah ya, namanya penontonnya itu gak cuma orang dewasa, anak-anak juga kadang nonton tv, kan sinetron-sinetron itu gak bagus untuk anak-anak Peneliti : Tahukah/pahamkah Ibu mengenai simbol panduan dalam menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan Orang Tua) dan lain sebagainya? Narasumber : Tau, saya paham. Tapi karna dirumah pakenya tv berlangganan, yang ada tayangannya ya untuk anak-anak aja, lainnya gak dan saya gak perlu khawatir dan terlalu dibatasi lah.. saya udah percaya sama tv berlangganan itu Peneliti : Tahukah Ibu jika KPI berencana untuk menghapus beberapa tayangan kartun di Indonesia? Narasumber : Tau, saya pernah baca di berita-berita online Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai wacana tersebut? Narasumber : Ya menurut saya, kalo mau hapus ya hapuslah cuplikan yang dianggap pornografi, kekerasan itulah. Jangan kartunnya, untuk rumah-rumah yang gak pasang tv berlangganan seperti saya nanti tontonan yang salah justru di tonton Peneliti : Bagaimanakah Ibu nantinya menyaring tayangan-tayangan televisi saat ini (kebanyakan untuk orang dewasa) agar tidak menjadi konsumsi Latifah Ibu jika KPI menghapus tayangan kartun favorit anak anda? Narasumber : ya, Mudah-mudahan tv berlangganan yang saya pasang saat ini selalu kasih tayangan yang bermanfaat dan khusus anak-anak Peneliti : Jadi kiat/strategi Ibu agar anak anda tetap menonton tayangan kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan lainnya? Narasumber : Tetap saya gunakan tv berlangganan yang sekarang, karna saya gak ngerasa rugi juga, malah lebih bisa mengontrol anak nonton tv Peneliti : Baiklah Bu, terima kasih sudah mau menjawab pertanyaanpertanyaan saya dan mengobrol, maaf mengganggu waktunya, Bu

Narasumber : Tidak merepotkan, sama-sama Informan V : Ibu Elliyah Peneliti : Apakah Ibu selalu menemani atau memantau anak anda ketika menonton televisi? Narasumber : Selalu, tapi anak saya gak gitu sering nonton tv, seringnya main game dari smartphone saya sih Peneliti : Berapa kali dalam satu hari anak Ibu menonton televisi? Narasumber : Sekali dua kali paling itupun gak selalu, Dek Peneliti : Berapa jam dalam satu hari anak Ibu menonton televisi? Narasumber : Ya paling lama biasanya 2 jam Peneliti : Apa Ibu membiasakannya menonton kartun saja? Narasumber : Ya tentulah, anak dibawah umur tontonannya apalagi kalau gak kartun Peneliti : Apakah Ibu tau tayangan kartun apa yang menjadi favorit anak anda? Narasumber : Hmm kalau tidak salah, Spongebob paling dia suka Peneliti : Apakah Ibu tau dan memahami tayangan kartun favorit anak anda yang menjadi konsumsinya tersebut? Narasumber : Ya sedikit banyaknya saya paham lah, lucu sih kan kadangkadang saya juga ikut selalu nonton bareng anak saya Peneliti : Ibu mendukung tayangan kartun itu jadi favoritnya? Narasumber : Dukung aja, kan masih kartun. Bukan yang program tv yang aneh-aneh Peneliti : Setujukah Ibu jika anak anda menonton tayangan kartun itu? Narasumber : Setuju Peneliti : Bagaimana menurut Ibu mengenai kartun favoritnya tersebut? Pesan positifnya atau ada dampak negatifnya? Narasumber : Lucu, positif, banyak pesan-pesan didalamnya, tentang persahabatan, dan lain-lain lah kalo negatifnya paling yang seperti jahil, mengejek, itu biasa lah. Namanya juga kartun, pastilah isinya cuma sekedar lelucon dan setau saya kartun Spongebob

Squarepants justru ngajarin hal-hal yang positif. Selama ini saya dukung-dukung aja Rangga nonton kartun itu kok, tapi dia tetep saya ajarin nonton kartun lain, masih banyak kartun-kartun mendidik lainnya Peneliti : Apakah Rangga tidak mau menonton tayangan kartun yang lain selain daripada kartun favoritnya tersebut? Narasumber : Gak juga sih, masih mau nonton kartun lain kok memang sih lebih dominan ke Spongebob Peneliti : Bagaimana menurut Ibu mengenai tayangan-tayangan televisi saat ini? Narasumber : Gak mendidik sama sekali, terlalu berimajinasi yang gak masuk akal, terutama sinetron-sinetron ya. Kasihan anak-anak sekarang, di dominasi sama tayangan malah yang begituan Peneliti : Tahukah/pahamkah Ibu mengenai simbol panduan dalam menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan Orang Tua) dan lain sebagainya? Narasumber : Ya tau nak, R itu Remaja, D dewasa, SU semua umur, BO bimbingan orang tua tapi biasanya saya nemani dia terus meskipun bersimbol SU, kurang yakin saya karna yang sudah disaring sedemikian, diberi tanda SU sekalipun, kadang kedapatan juganya cuplikan yang bukan untuk SU. Itu yang seharusnya menjadi perhatian Komisi Penyiaran Indonesia Peneliti : Bagaimana Ibu membatasi tayangan televisi jika bersimbolkan bukan untuk Rangga? Narasumber : Saya kasih tau dulu pastinya, tapi anak saya nakal orangnya, pecicilan sana sini, aktif kali, tapi sebenernya dia kadang-kadang masih mau nurut jadi saya kasih tau dia gak boleh ditonton, dan saya juga harus nemani dia nonton tv Peneliti : Ibu tau gak kalau KPI berencana untuk menghapus beberapa tayangan kartun di Indonesia?

Narasumber : Benarnya itu nak? Ya saya pernah denger tapi cuma baca-baca di blog, gak tau kebenarannya apa gak. Buktinya sekarang masih tayang kok kartun-kartun yang dilarang itu Peneliti : Bagaimana pendapat Ibu mengenai wacana tersebut? Narasumber : Mereka salah, harusnya sinetron-sinetron gak penting yang dihapus, udahlah acara untuk anak-anak itu sedikit, mau dihapus Peneliti : Bagaimana nantinya Ibu menyaring tayangan-tayangan televisi saat ini (kebanyakan untuk orang dewasa) agar tidak menjadi konsumsi Rangga kalau KPI benar-benar menghapusnya? Narasumber : Pertama yang pasti saya pantau betul-betul lah jangan sampe dia nonton yang selain kartun, rusak nanti imajinasinya, saya kasih tau juga, saya nasehati Peneliti : Apa kiat/strategi Ibu agar Rangga tetap menonton tayangan kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan lainnya? Narasumber : Beli VCD apa DVD lah ya banyak-banyak untuk stok, atau cari amannya pasang tv berlangganan untuk anak-anak aja, kalo dia mau nonton tv Peneliti : Begitu ya, Bu. Kalau begitu, terima kasih atas waktunya Bu, maaf kalau saya mengganggu Narasumber : Gak kok, Dek. Sama-sama ya

Selain daripada informan utama, adapun beberapa panduan wawancara terhadap informan tambahan sedikit berbeda dari informan utama karena hanya bertujuan untuk membandingkan data atau validasi data. Informan Tambahan I : Bapak Ibrahim Peneliti : Benarkah adanya Ibu Winda selalu menemani atau memantau Kheysa ketika menonton televisi? Narasumber : Benar, itu juga himbauan saya supaya dia pantau terus karna saya kan juga sibuk gak bisa mantau anak saya juga Peneliti : Berapa kali dalam satu hari anak Bapak dan Ibu Winda menonton televisi? Narasumber : Setau saya dia banyak kegiatan sih kayaknya, jadi gak terlalu sering nonton tv Peneliti : Berapa jam dalam satu hari Kheysa menonton televisi? Narasumber : Ya dia kan lebih sering sama ibunya, paling gak ya itulah yang dibilang ibunya 30 menit sampe 2 jam aja Peneliti : Apakah Bapak dan Ibu memang membiasakan anak menonton kartun saja? Narasumber : Namanya anak-anak pastilah, istri saya juga saya himbau demikian Peneliti : Apakah tayangan favorit Kheysa itu Spongebob? Narasumber : Ya benar Peneliti : Apakah Bapak tau dan paham mengenai kartun Spongebob? Narasumber : Spongebob nya favorit dia, ya kalo spongebob aja ngertilah, bagusnya itu kartunnya gak ngajarin macem-macem. istriku pun tau itu paham lah kan kalo hari Minggu nontonnya sama saya juga kalo gak kemana-mana Peneliti : Apakah Bapak memberikan dukungan anak anda terhadap tayangan kartun favoritnya tersebut sama seperti Ibu Winda? Narasumber : Setuju sama istri saya, kami mendukung-dukung saja

Peneliti : Apakah anak Bapak dan Ibu memang tidak mau menonton tayangan kartun yang lain selain daripada Spongebob tersebut? Narasumber : Ya saya liat dia fanatic kali sama Spongebob, tapi sebenarnya kalo lagi nonton sama saya, saya bilang ke dia gantilah, nak. Nanti monoton tontonan adek, itu-itu aja ya saya yang ikut nonton pun muak juga lah Peneliti : Tahukah/pahamkah Bapak/Ibu mengenai simbol panduan dalam menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan Orang Tua) dan lain sebagainya? Narasumber : Iya betul, paham nya istri saya. Saya juga paham namanya simbolnya itu nampak pas kita nonton kan, terus kalo kadang ada dia kepanjangan singkatan itu. Langsung ngertilah kita Peneliti : Apakah kiat/strategi Bapak dan Ibu agar anak anda tetap menonton tayangan kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan lainnya? Narasumber : Setujulah saya kalo gitu, pasang tv berlangganan lah kalo memang kartun-kartun itu dihapus, lebih aman malah pikiran kita pun aman Peneliti : Kalau begitu hampir semua jawaban Bapak dan Ibu Winda tepat ya, maaf jika saya mengganggu, terima kasih Narasumber : Sama-sama Informan Tambahan II : Ibu Sisca Peneliti Narasumber Peneliti : Apakah Sir Ghuan selalu menemani atau memantau anak anda ketika menonton televisi? : Ya, beliau paling dekat dengan anak bungsu saya. Lebih sering itu kalo si Tya main-main hp ayahnya, antar jemput pun ayahnya, semua ayahnya yang kontrol sendiri : Berapa kali dalam satu hari anak Bapak dan Ibu menonton televisi?

Narasumber : Ya sekitar gitulah, gak banyak kok dia nonton tv Peneliti : Berapa jam dalam satu hari anak Bapak dan Ibu menonton televisi? Narasumber : Tepat, 2 sampe 3 jam saja Peneliti : Apakah Bapak dan Ibu memang membiasakan anak menonton kartun saja? Narasumber : Ya, coba kita liat tayangan tv sekarang, rusak, imajinasi anak pun rusak lah Peneliti : Benarkah Chintya memang menyukai kartun Spongebob? Narasumber : Menurut pengelihatan saya juga ya Spongebob memang dia suka Peneliti : Apakah memang Bapak dan Ibu tau dan memahami tayangan kartun favorit anak anda yang menjadi konsumsinya setiap kali menonton televisi? Narasumber : Pahamlah, daripada sinetron-sinetron mending Spongebob Peneliti : Apakah Ibu juga memberikan dukungan anak anda terhadap tayangan kartun favoritnya tersebut? Narasumber : Saya dan suami dukung-dukung saja Peneliti : Apakah anak Bapak dan Ibu tidak mau menonton tayangan kartun yang lain selain daripada kartun favoritnya tersebut? Narasumber : Ah gak juga lah, namanya anak-anak masak kartunnya itu-itu aja, tapi mungkin karna dia jarang nonton tv, main hp ayahnya, jadinya yang kami liat dia sukanya sama kartun itu aja Peneliti : Tahukah/pahamkah Ibu mengenai simbol panduan dalam menonton televisi seperti R (Remaja), D (Dewasa), BO (Bimbingan Orang Tua) dan lain sebagainya? Narasumber : Paham, saya yakin suami saya pun paham lah Peneliti : Bagaimana Bapak/Ibu membatasi tayangan televisi jika bersimbolkan bukan untuk anak anda? Benarkah adanya televisi dirumah Bapak dan Ibu paralel ke kamar Bapak dan Ibu? Narasumber : Dipantau teruslah sambil nonton ya, gimana lagi. Ya memang benar televisi dirumah saya seperti itu, suami saya sangat disiplin soalnya

Peneliti : Apa kiat/strategi Bapak dan Ibu agar anak anda tetap menonton tayangan kartun favoritnya dirumah agar tidak menonton tayangan lainnya? Narasumber : Sebelumnya saya kasih tau suami, karna kita berdua itu samasama sibuk diluar, gak sempat ngontrol anak 24 jam ya mendingan pasang aja lo tv berlangganan, dirumah yang ada paling itu anak saya yang ke empat sama yang terakhir ini, selebihnya sekolah diluar kota. Jadi kan udah gitu bisa makin terkontrol meskipun gak diawasi Peneliti : Ya sudah, kalau begitu terima kasih Bu atas obrolan dari telepon ini, maaf sekali saya mengganggu Narasumber : Tidak sama sekali kok, sama-sama

BIODATA PENELITI Nama : Deby Aqmarina Tempat/ Tanggal Lahir : Binjai/ 8 Mei 1993 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jalan Gatot Subroto no. 245 Binjai Agama : Islam Riwayat Pendidikan : 1. TK Aisyah Binjai (1998-1999) 2. SD Swasta Gajah Mada Binjai (1999-2005) 3. SMP Negeri 1 Binjai (2005-2008) 4. SMA Negeri 5 Binjai (2008-2011) Nama Orangtua : 1. Ayah : H. Thomas Eddy 2. Ibu : Hj. Supami Alamat Orangtua : Jalan Gatot Subroto no. 245 Binjai Pekerjaan Orangtua :1. Ayah : Wiraswasta 2. Ibu : Wiraswasta