n i,n,v = N (1) i,n,v Kedua, untuk nilai termperatur tertentu, terdapat energi rerata n i,n,v E i = N < E i >= N U (2) V i,n,v n i,n,v N = N N (3)

dokumen-dokumen yang mirip
2.7 Ensambel Makrokanonik

Teori Ensambel. Bab Rapat Ruang Fase

2.11 Penghitungan Observabel Sebagai Rerata Ensambel

Teori Ensambel. Bab Rapat Ruang Fase

Ensembel Grand Kanonik Klasik. Part-1

Pendahuluan. Bab Keadaan mikro dan keadaan makro. 1.2 Ruang Fase

FI-5002 Mekanika Statistik SEMESTER/ Sem /2017 PR#1 : Review of Thermo & Microcanonical Ensemble Dikumpulkan :

Atau dengan menginverse S = S(U), menjadi U=U(S), kemudian menghitung:

Ensembel Kanonik Klasik

3. Termodinamika Statistik

SOLUTION QUIZ 1 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

Chap. 8 Gas Bose Ideal

Teori Relativitas. Mirza Satriawan. December 7, Fluida Ideal dalam Relativitas Khusus. M. Satriawan Teori Relativitas

Perumusan Ensembel Mekanika Statistik Kuantum. Part-1

peroleh. SEcara statistika entropi didefinisikan sebagai

IX. Aplikasi Mekanika Statistik

Ensembel Grand Kanonik Klasik. Part-2

VIII. Termodinamika Statistik

Ensembel Grand Kanonik Klasik. Part-2

VI. Teori Kinetika Gas

Chap 7a Aplikasi Distribusi. Fermi Dirac (part-1)

TERMODINAMIKA MIRZA SATRIAWAN

Chap 7. Gas Fermi Ideal

= = =

DAFTAR SIMBOL. : permeabilitas magnetik. : suseptibilitas magnetik. : kecepatan cahaya dalam ruang hampa (m/s) : kecepatan cahaya dalam medium (m/s)

Analisis Distribusi Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Industri Pengolahan Indonesia Menggunakan Temperatur Negatif Distribusi Boltzmann

2. Deskripsi Statistik Sistem Partikel

PERSAMAAN SCHRÖDINGER TAK BERGANTUNG WAKTU DAN APLIKASINYA PADA SISTEM POTENSIAL 1 D

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1

3. Teori Kinetika Gas

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

PARTIKEL DALAM SUATU KOTAK SATU DIMENSI

4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 10 SPONTANITAS DAN KESETIMBANGAN Kondisi Umum untuk Kesetimbangan dan untuk Spontanitas

perpindahan, kita peroleh persamaan differensial berikut :

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Ensembel Grand Kanonik (Kuantum) Gas IDeal

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUKUM I TERMODINAMIKA

KESETIMBANGAN FASE DALAM SISTEM SEDERHANA (ATURAN FASE)

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

TERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE-1 HUKUM KE-2 NK /9

Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan T akan dihasilkan

W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

Pemodelan Matematika dan Metode Numerik

Mesin Carnot Kuantum Berbasis Partikel Dua Tingkat di dalam Kotak Potensial Satu Dimensi

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

BAB III OPERATOR 3.1 Pengertian Operator Dan Sifat-sifatnya

FONON I : GETARAN KRISTAL

SOLUSI. m θ T 1. atau T =1,25 mg. c) Gunakan persaman pertama didapat. 1,25 mg 0,75mg =0,6 m 2 l. atau. 10 g 3l. atau

1 Energi Potensial Listrik

MOMENTUM - TUMBUKAN FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) (+GRAVITASI) Mirza Satriawan. menu

GETARAN DAN GELOMBANG

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB V RADIASI. q= T 4 T 4

PEMBAHASAN. (29) Dalam (Grosen 1992), kondisi kinematik (19) dan kondisi dinamik (20) dapat dinyatakan dalam sistem Hamiltonian berikut : = (30)

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

Fisika Dasar I (FI-321)

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

IDE-IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

UM UGM 2017 Fisika. Soal

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 nilai tukar kurs euro terhadap rupiah

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.

T 21 Penentuan Variabel Ekstensif Ekonomi Melalui Model Termodinamika Dengan Simulasi Statistika Fuzzy (1,1)

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN

FUNGSI-FUNGSI TERMODINAMIKA SISTEM STATISTIKA FUZZY

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

Penentuan Indeks Harga Saham Menggunakan Model Termodinamika

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

TERMODINAMIKA & FISIKA STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pembimbing : Agus Purwanto, D.Sc.

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

BERKAS SOAL BIDANG STUDI : FISIKA

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

1/24 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) FLUIDA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

TEORI KINETIK GAS (II) Dr. Ifa Puspasari

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

BAB 2 ENERGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA I

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

IV. Entropi dan Hukum Termodinamika II

BAB VI DISTRIBUSI PROBABILITAS MENERUS

Pengertian Dasar Termodinamika Termodinamika secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas dinamika panas suatu sistem Termo

SOAL PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 Pekan X. Dosen Penguji : Dr. Rinto Anugraha

Gerak rotasi: besaran-besaran sudut

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama

Perumusan Ensembel Mekanika Statistik Kuantum. Part-2

Transkripsi:

HW week 4 solution. Setelah anda mempelajari empat jenis ensambel, cobalah untuk membuat ensambel baru yang terkait dengan suatu sistem, yang mana sistem dapat: bertukar energi dengan lingkungan dan berada pada kesetimbangan termal pada suhu T, partikel dapat keluar masuk ke dalam sistem dan berada pada kesetimbangan potensial kimia µ, volume dapat berubah-ubah dan berada dalam kesetimbangan mekanik dengan tekanan P. Tunjukkan bahwa tidak ada besaran potensial termodinamik yang terkait dengan fungsi partisi yang anda peroleh dari ensambel semacam ini. Jawaban: Ditinjau suatu sistem banyak partikel dalam wadah terbuka yang berada dalam kesetimbangan termal dengan lingkungan pada suhu T, kesetimbangan potensial kimia dengan lingkungan pada nilai potensial kimiaµ, dan volumenya dapat berubah-ubah pada kesetimbangan tekanan p. Tinjau suatu ensambel terdiri dari N kopi sistem dengan keadaan makro yang identik, yaitu pada T, p dan µ tertentu. Masing-masing sistem ini memiliki sejumlah partikel N dalam wadah bervolume (untuk semua kemungkinan nilainya) dan berada pada titik ruang fase tertentu. Semua ruang fase untuk setiap N =, 2,... dan kemudian dibagi menjadi sel-sel yang sama besarnya ω, yang dilabeli dengan i, N dan. Indeks i, N, menunjukkan sel ruang fase i dalam ruang fase dengan jumlah partikel N dan volume tertentu. Di dalam setiap sel ruang fase ini akan terdapat sejumlah n, kopi sistem, dan kita akan mencari distribusi yang paling terbolehjadi {n, } bagi keseluruhan ensambel. Distribusi n, ini harus memenuhi empat kondisi. n, = N (), Kedua, untuk nilai termperatur tertentu, terdapat energi rerata d n, E i = N < E i >= N U (2), d d i, n, N = N N (3) n, = N < > (4) Dengan logika yang sama seperti pada enjabaran ensambel-ensambel sebelumnya, akan kita dapatkan bahwa total probabilitas untuk suatu distribusi diberikan oleh W {n, } = N!, (ω, ) n n,! (5)

hanya saja sekarang sel-sel ruang fase dilabeli dengan tiga indeks, dan ω, adalah probabilitas mendapatkan satu keadaan mikro di dalam sel ω,. Untuk mendapatkan distribusi yang paling terbolehjadi, dicari nilai ekstrim dari logaritma pers. (5), ln W {n, } = N ln N N d [(n, ln n, ) n, ln ω, ] (6) yaitu d ln W {n, } = d [ln n, ln ω, ]dn, = 0. (7) Karena n, saling terkait dengan pers. () - (4), maka dipakai metode pengali Lagrange, dengan pengali Lagrangenya λ, β, α, dan γ λ d dn, = 0 (8) β d E i dn, = 0 (9) α d Ndn, = 0 (0) γ d dn, = 0 () Bila keseluruhanya dijumlah, diperoleh d [ln n, ln ω, λ + βe αn γ ]dn, = 0 (2) Sekarang semua dn, saling independen, sehingga koefisien dalam kurung siku di atas harus lenyap. Sehingga diperoleh kondisi untuk distribusi yang paling terbolehjadi sebagai berikut n, = ω, e λ exp[ βe i + αn + γ ] (3) Nilai e λ ditentukan melalui (), sedangkan probabilitas ω, untuk sel ruang fase yang seukuran dianggap sama. Sehingga dari pers. () diperoleh p, = n, N = exp( βe i + αn + γ ), + exp( βe i + αn + γ ), (4) 2

yang diinterpretasikan sebagai probabilitas ruang fase. Untuk kasus dengan spektrum energi kontinu, persamaan ini menjadi rapat ruang fase makrokanonik exp( βh(q i, p i ) + αn + γ ) ρ Mk (N,, q i, p i ) = d h d 3N qd 3N p exp[ βh(q 3N i, p i ) + αn + γ ) (5) Kita sebut saja bagian penyebut persamaan di atas sebagai fungsi partisi Z = d d 3N qd 3N p exp[ βh(q i, p i ) + αn + γ )] (6) Nilai β, α dan γ dapat ditentukan melalui formulasi entropi sebagai rerata ensambel dari logaritma rapat ruang fase S =< k ln ρ >. Dari pers. (5), kita peroleh S(β, γ, α) = d d 3N qd 3N p ρ Mk [k ln Z+kβH(q i, p i ) kαn kγ ] (7) Suku pertama dalam kurung segi di atas tidak bergantung pada titik di ruang fase, dan juga tidak bergantung pada jumlah partikel, sehingga bisa ditarik keluar dari integral ruang fase dan penjumlahan jumlah partikel, dan yang tersisa adalah integral normalisasi. Suku kedua dalam kurung persegi tidak lain adalah rerata dari energi, suku kedua adalah rerata jumlah partikel, dan suku terkahir adalah rerata volume. Sehingga kita peroleh S(β,, α) = k ln Z(β, γ, α) + kβu kα < N > kγ < > (8) Perlu diperhatikan bahwa karena pers. (2), β dapat merupakan fungsi dari U dan α, demikian pula karena pers. (3), α dapat merupakan fungsi dari < N > dan β, serta karena pers. (4), γ dapat merupakan fungsi dari < > dan β. Sehingga derivatif dari S terhadap U menghasilkan U = β β k ln Z(β, γ, α) + k U + kβ (9) U β U Dengan memakai ln Z β = ku, maka sehingga β = /kt. U = T Derivatif S terhadap jumlah partikel menghasilkan < N > = = kβ (20) α α k ln Z(β, γ, α) k < N > kα (2) < N > α < N > 3

Dengan memakai sehingga α = µ/kt. k ln Z α = k < >, maka < N > = µ T Derivatif S terhadap volume menghasilkan < > = = kα (22) γ γ k ln Z(β, γ, α) k < > kγ (23) < > γ < > Dengan memakai k ln Z γ = k < >, maka sehingga γ = P/kT. < > = P T = kγ (24) Bila hasil untuk β, α dan γ kita kembalikan ke pers. (8), dan menyusun ulang hasilnya agar sesuai dengan bentuk yang dikenal dalam termodinamika, akan kita peroleh U T S µ < N > +P < >= kt ln Z Mk (T, P, µ) (25) Tetapi sisi kiri persamaan di atas lenyap, sehingga sisi kanan tidak ada artinya, atau dengan kata lain fungsi partisi tersebut tidak terkait dengan besaran potensila termodinamika apapun. 2. Sistem N buah osilator harmonik memiliki Hamiltonan yang diberikan oleh 3N p 2 i H = 2m + mω2 2 q2 i i= Sistem ini berada dalam keadaan kesetimbangan termal dengan lingkungan pada suhu T. Ensambel apa yang cocok digunakan untuk menganalisa sistem ini? Hitunglah entropi dan panas jenis pada volume konstan untuk sistem ini. Jawaban: Karena jumlah partikel tetap sedangkan energi dapat bertukar dengan lingkungan, maka ensambel yang cocok adalah ensambel kanonik. Fungsi partisinya adalah Z(T,, N) = 3N i dp i exp( β p2 i 2m ) dq i exp( β( mω2 qi 2 ) 2 Integral terhadap momentum tidak lain adalah integral gaussian ( dp i exp( β p2 i 2mπ ) /2 2m ) = β 4

Integral posisi juga integral gaussian sehingga dan energi bebas Helmoltz Entropi diberikan oleh Energi dalamnya dq i exp( β( mω2 q 2 i 2 Z(T,, N) = ) = ) 3N ωβ F (T,, N) = 3NkT ln S = F T [ = 3Nk ln,n U = F + T S = 3NkT dan kapasitas panas pada volume konstan C = U T = 3Nk ) /2 mω 2 β ) ωβ ) ] + ωβ 3. Dengan menggunakan ensambel makrokanonik, hitunglah Entropi, potensial kimia, dan kapasitas panas volume konstan, untuk gas ultrarelativistik yang berada dalam wadah bervolume. Ingat bahwa setiap partikel gas ultrarelativistik memiliki energi kinetik yang diberikan oleh E = p c, dengan p adalah momentum dan c adalah kecepatan cahaya. Jawaban: Fungsi partisi makrokanoniknya Z(T,, µ) = e N 3N dp i dq i exp( β i N p i c) i Integral terhadap posisi bebas dan hanya memberikan sumbangan volume e N N Z(T,, µ) = N i 0 4πp 2 i dp i exp( βp i c) Integral ini dapat dikonversikan ke fungsi gamma, dan hasilnya Z(T,, µ) = ( 8 πe (βch) 3 ) N 5

Fungsi grand potensialnya diberikan oleh Entropinya diberikan oleh Φ = kt ln S = Φ [ = k ln T,µ Jumlah rerata partikel diberikan oleh Energi dalamnya ( 8 πe (βch) 3 ) N N = Φ = NkT ln µ,t ( 8 πe (βch) 3 ) N µ kt + 3 ] U = Φ + T S + µn = 3NkT dan kapasitas panas pada volume konstan C = U T = 3Nk ( 8 πe (βch) 3 ) Silahkan bekerja sama/berkelompok dalam mengerjakan tugas, tapi jangan bekerja sama ketika ujian!!! 6