Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. September 12, Dosen FMIPA - ITB

Daftar Isi 3. BARISAN ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Pertemuan ke-10: UJI PERBANDINGAN, DERET BERGANTI TANDA, KEKONVERGENAN MUTLAK, UJI RASIO, DAN UJI AKAR

MA3231 Analisis Real

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Dwi Lestari, M.Sc: Konvergensi Deret 1. KONVERGENSI DERET

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. October 3, Dosen FMIPA - ITB

MA5032 ANALISIS REAL

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga,

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. October 10, Dosen FMIPA - ITB

BAGIAN PERTAMA. Bilangan Real, Barisan, Deret

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

PENGANTAR ANALISIS REAL

2 BARISAN BILANGAN REAL

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

Definisi 1 Deret Tak Hingga adalah suatu ekspresi yang dapat dinyatakan dalam bentuk:

2 BARISAN BILANGAN REAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya pada ( ) ( ) ( )

) dengan. atau sub barisan (subsequences) dari X ,,,..., kemudian dipilih hasil index barisan Contoh, jika X =

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 5. DERET

MA3231 Analisis Real

MA3231 Analisis Real

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

CATATAN KULIAH ANALISIS REAL LANJUT

BARISAN BILANGAN REAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( KALKULUS II ) Pengesahan. Nama Dokumen : SATUAN ACARA PERKULIAHAN KALKULUS II

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

BARISAN DAN DERET. Drs. CARNOTO, M.Pd. NIP Pola Barisan Bilangan

BARISAN DAN DERET. AFLICH YUSNITA F, M.Pd. STKIP SILIWANGI BANDUNG

MA5032 ANALISIS REAL

MATEMATIKA BISNIS DERET. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

MA3231 Analisis Real

MA3231 Analisis Real

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

MA3231 Analisis Real

Materi W6b BARISAN DAN DERET. Kelas X, Semester 2. B. Barisan dan Deret Aritmatika.

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BARISAN DAN DERET 2 LATIHAN 1. Jawab: Jawab:

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

BAB I TEOREMA TEOREMA LIMIT BARISAN

BAB III SUB BARISAN DAN TEOREMA BOLZANO-WEIERSTRASS

matematika LIMIT ALJABAR K e l a s A. Pengertian Limit Fungsi di Suatu Titik Kurikulum 2006/2013 Tujuan Pembelajaran

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

BILANGAN BERPANGKAT. Jika a bilangan real dan n bilangan bulat positif, maka a n adalah

BARISAN DAN DERET 1. A. Barisan dan Deret Aritmatika 11/13/2015. Peta Konsep. A. Barisan dan Deret Aritmatika

BAGIAN KEDUA. Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan

Barisan Deret ANALISIS REAL (BARISAN DAN DERET) Kus Prihantoso Krisnawan. August 30, Yogyakarta. Krisnawan Pertemuan 1, 2, & 3

Diusulkan oleh: Nama : Pita Suci Rahayu Nim : Kelas/Semester: C/1

MODUL RESPONSI MAM 4222 KALKULUS IV

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

F. RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

BARISAN DAN DERET TAK BERHINGGA

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan

PERBANDINGAN DAN KARAKTERISTIK BEBERAPA TES KONVERGENSI PADA DERET TAK HINGGA

BAB III. PECAHAN KONTINU dan PIANO. A. Pecahan Kontinu Tak Hingga dan Bilangan Irrasional

BARISAN DAN DERET. Matematika Dasar

3. Kekonvergenan Deret Fourier

Barisan dan Deret. Matematika dapat dikatakan sebagai bahasa simbol. Hal ini. A. Barisan dan Deret Aritmetika B. Barisan dan Deret Geometri

Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat

LIMIT DAN KEKONTINUAN

INTISARI KALKULUS 2. Penyusun: Drs. Warsoma Djohan M.Si. Open Source. Not For Commercial Use

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Deret Binomial. Ayundyah Kesumawati. June 25, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, / 14

Fungsi Analitik (Bagian Pertama)

BAB IV DERET FOURIER

Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu Bacaan Bahasan Mahasiswa dapat 1 Mengenal dan menggunakan maple untuk operasi-operasi sederhana

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel x, sehingga nilai y bergantung pada nilai x. Adanya relasi kebergantungan

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014

Sri Purwaningsih. Modul ke: Fakultas EKONOMI BISNIS. Program Studi Manajemen dan Akuntansi.

ANALISIS REAL 1. Perkuliahan ini dimaksudkan memberikan

Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan diberikan istilah-istilah, definisi-definisi dan identitas-identitas

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

SISTEM BILANGAN REAL

URAIAN POKOK-POKOK PERKULIAHAN

BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

-LIMIT- -KONTINUITAS- -BARISAN- Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Uji Deret Positif. Ayundyah. Uji Integral. Uji Komparasi. Uji Rasio.

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) MATA KULIAH ANALISIS REAL I ( MT403) / 3 SKS KOSIM RUKMANA

MATEMATIKA SEKOLAH 2. MENENTUKAN POLA BARISAN BILANGAN & SUKU KE-n. Oleh : Novi Diah Wayuni ( ) Riswoto ( )

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

KARTU SOAL URAIAN. KOMPETENSI DASAR (KD): 4.1 Menentukan suku ke-n barisan dan jumlah n suku deret aritmatika dan geometri

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

Transkripsi:

(Semester I Tahun 2011-2012) Dosen FMIPA - ITB E-mail: hgunawan@math.itb.ac.id. September 26, 2011

Diberikan sejumlah terhingga bilangan a 1,..., a N, kita dapat menghitung jumlah a 1 + + a N. Namun, diberikan tak terhingga banyaknya bilangan a 1, a 2, a 3,..., bagaimana kita menghitung atau memaknai a 1 + a 2 + a 3 +? Misalkan a n adalah suatu barisan bilangan real. Definisikan barisan s N dengan s N := N a n = a 1 + + a N, N N. Untuk tiap N N, s N dikenal sebagai jumlah parsial ke-n dari deret a n, dan a n disebut suku ke-n dari deret tersebut.

Jika s N s untuk N, maka deret a n dikatakan konvergen ke s. Dalam hal ini s disebut sebagai jumlah deret tersebut dan kita tuliskan a n = s. Jika s N divergen, maka deret a n dikatakan divergen. Catatan. Indeks n dapat berjalan mulai dari 0, sehingga kita mempunyai deret a n. Indeks n dapat pula berjalan mulai dari n=0 sembarang bilangan asli n 0.

Contoh 1 Deret geometri merupakan barisan jumlah parsial s N = N 1 2 n 1 2 n = 1 1 2 N, yang konvergen ke 1. Jadi dalam hal ini kita dapat menuliskan 1 2 n = 1.

Secara umum, deret geometri x n = 1 + x + x 2 + x 3 +... n=0 mempunyai jumlah parsial s N = N n=0 x n = 1 x N+1. 1 x Jika x < 1, maka x N+1 0 untuk N ; sehingga Jadi, untuk x < 1, deret s N 1, untuk N. 1 x n=0 Jika x 1, maka deret divergen. x n konvergen ke 1 1 x.

Contoh 2 Daftar Isi Deret mempunyai jumlah parsial 1 n(n + 1) s N = = N 1 N n(n + 1) = ( 1 1 2 ) + = 1 1 N + 1. ( 1 n 1 ) n + 1 ( 1 2 1 3) + + ( 1 N 1 N + 1 )

Di sini s N 1 untuk N, sehingga deret di atas konvergen dan mempunyai jumlah 1, yakni 1 n(n + 1) = 1.

Proposisi 3 Daftar Isi Jika deret a n konvergen, maka a n 0 untuk n. Bukti. Misalkan a n = s. Maka s N = untuk N. Akibatnya, N a n s, a N = s N s N 1 s s = 0, untuk N.

Proposisi 3 menyatakan bahwa lim a n = 0 merupakan syarat n perlu untuk kekonvergenan deret a n. Sebagai contoh, ( 1) n divergen, karena lim n ( 1)n 0 (persisnya, lim n ( 1)n tidak ada). Kebalikan dari Proposisi 3 tidak berlaku: lim a n = 0 bukan n merupakan syarat cukup untuk menjamin bahwa deret a n 1 konvergen. Sebagai contoh, lim n n = 0, tetapi 1 n divergen.

Proposisi 4 (Kriteria Cauchy) Deret a n konvergen jika dan hanya jika untuk setiap ɛ > 0 k+p terdapat N N sedemikian sehingga a n < ɛ untuk k N dan p N. n=k

Proposisi 5 Daftar Isi Misalkan a n dan b n konvergen ke a dan b berturut-turut. Jika λ dan µ adalah bilangan real sembarang, maka (λa n + µb n ) konvergen ke λa + µb.

Bukti. Perhatikan bahwa N N N (λa n + µb n ) = λ a n + µ λa + µb untuk N, menurut Proposisi 5 pada Bab 3. b n

Soal Latihan Daftar Isi 1 Tunjukkan bahwa 4 4n 2 1 = 2. 2 Tentukan jumlah parsial deret ( 1) n, dan simpulkan bahwa deret ini divergen. 3 Apakah deret n 100n+1 konvergen? 4 Buktikan Proposisi 4. 5 Misalkan deret a n konvergen. Buktikan bahwa, untuk setiap N N, deret N. n=n a n konvergen dan n=n a n 0, untuk

Deret yang suku-sukunya bernilai positif (atau tak negatif) termasuk deret yang mudah dipelajari, karena jumlah parsialnya membentuk barisan naik. Jadi, jika kita ingin menunjukkan bahwa deret tersebut konvergen, kita hanya perlu menunjukkan bahwa barisan jumlah parsialnya terbatas di atas. Jika barisan jumlah parsialnya tak terbatas di atas, maka deret tersebut konvergen ke +. Proposisi 6 Misalkan a n 0 untuk tiap n N. Maka, a n konvergen jika dan hanya jika barisan jumlah parsialnya terbatas (di atas).

Contoh 7 Deret mempunyai suku-suku yang bernilai positif. Jumlah parsialnya, yaitu s N = 1 + 1 2 2 + + 1 N 2, membentuk barisan naik dan terbatas di atas (lihat Contoh 12 pada Bab 3). Karena itu deret di atas konvergen (namun pada saat ini kita belum dapat menghitung jumlah deret tersebut). 1 n 2

Contoh 8 Deret mempunyai suku-suku yang bernilai positif. Jumlah parsialnya, yaitu 1 n s N = 1 + 1 2 + + 1 N, membentuk barisan naik yang tak terbatas di atas (Soal Latihan 3.4 no. 5). Jadi deret ini konvergen ke +.

Akibat 9 (Uji Perbandingan) Misalkan 0 a n b n untuk tiap n N. (i) Jika b n konvergen, maka a n konvergen. (ii) Jika a n divergen, maka b n divergen. Bukti. (i) Misal b n konvergen. Untuk tiap N N, a 1 + a 2 + + a N b 1 + b 2 + + b N. Karena jumlah parsial di ruas kanan terbatas, jumlah parsial di ruas kiri juga terbatas. Akibatnya a n konvergen.

Akibat 10 (Uji Limit Perbandingan) Misalkan a n 0 dan b n > 0 untuk tiap n N. Misalkan pula a lim n n b n = L 0. Maka a n dan b n keduanya konvergen atau keduanya divergen.

Soal Latihan Daftar Isi 1 Selidiki kekonvergenan deret 1 n!. 2 Misalkan r n adalah barisan bilangan rasional 1 2, 1 3, 2 3, 1 4, 2 4, 3 4,.... Tunjukkan bahwa r n konvergen ke +. 3 Buktikan Akibat 10. 4 Selidiki kekonvergenan deret berikut: 1 n 2 +1 n n 2 +1.

Proposisi 11 (Uji Kondensasi Cauchy) Misalkan a n 0 dan a n a n+1 untuk tiap n N. Maka, konvergen jika dan hanya jika 2 n a 2 n konvergen. n=0 a n

Bukti. Perhatikan bahwa untuk tiap n N berlaku a 1 +a 2 +a 3 +a 4 + +a 8 + +a 2 n a 1 +2a 2 +4a 4 + +2 n a 2 n. Jadi, jika 2 n a 2 n konvergen, maka a n juga konvergen. n=0 Sebaliknya, kita juga mempunyai a 1 +a 2 +a 3 +a 4 + +a 2 n 1 +1+ +a 2 n 1 2 [a 1+2a 2 +4a 4 + +2 n a 2 n]. Jadi, jika a n konvergen, maka 2 n a 2 n juga konvergen. n=0

Contoh 12 Daftar Isi Deret 1 n p konvergen untuk p > 1 dan divergen untuk p 1. Untuk p > 0, Uji Kondensasi Cauchy dapat diterapkan: 2 n 2 np = n=0 2 n(1 p). Deret ini merupakan deret geometri dengan rasio r = 2 1 p, dan karenanya konvergen jika dan hanya jika p > 1.

Proposisi 13 (Uji Limit Rasio) a Misal a n > 0 untuk tiap n N dan lim n+1 n a n = L. (i) Jika L < 1, maka a n konvergen. (ii) Jika L > 1, maka a n divergen. Catatan. Dalam hal L = 1, tidak dapat diambil kesimpulan apapun tentang 1 a n. Sebagai contoh, n dan 1 termasuk n 2 dalam kasus ini.

Proposisi 14 (Uji Rasio) Misal a n > 0 untuk tiap n N. (i) Jika terdapat N N dan q R dengan 0 < q < 1 sedemikian sehingga a n+1 a n q untuk n N, maka a n konvergen. (ii) Jika terdapat N N sedemikian sehingga a n+1 a n n N, maka a n divergen. 1 untuk

Proposisi 15 (Uji Limit Akar) Misal a n 0 untuk tiap n N dan lim n a1/n n = L. (i) Jika L < 1, maka a n konvergen. (ii) Jika L > 1, maka a n divergen. Catatan. Dalam hal L = 1, tidak dapat diambil kesimpulan apapun tentang a n.

Propisisi 16 (Uji Akar) Daftar Isi Misal a n 0 untuk tiap n N. (i) Jika terdapat N N dan q R dengan 0 < q < 1 sedemikian sehingga an 1/n q untuk n N, maka a n konvergen. (ii) Jika a 1/n n divergen. 1 untuk tak terhingga banyak n, maka a n

Misal Maka Jadi lim n a n+1 a n { 1 a n = 3, jika n ganjil 1 n 2, jika n genap n a n+1 a n = { 3 n 2 n+1, jika n ganjil 2 n 3 n+1, jika n genap tidak ada, dan karenanya Uji Limit Rasio tidak dapat digunakan. Demikian pula Uji Limit Akar tidak terpakai. Namun, karena an 1/n 1 2 untuk tiap n N, maka menurut Uji Akar a n konvergen.

Soal Latihan Daftar Isi a n 1 Misalkan a n turun, a n > 0 untuk tiap n N, dan konvergen. Buktikan bahwa na n 0 untuk n. [Petunjuk: Tinjau a n+1 + + a 2n.] 2 Misalkan a n 0 dan b n > 0 untuk tiap n N, dan = 0. Buktikan jika b n konvergen, maka a lim n n b n a n konvergen. Tunjukkan, dengan contoh, bahwa kebalikannya tidak berlaku. 3 Misal 0 < r < 1 2 dan { r a n = n, jika n ganjil r n 2, jika n genap Buktikan bahwa a n konvergen.

Pada beberapa sub-bab terdahulu, kita telah mempelajari deret dengan jumlah parsial yang mempunyai rumus sederhana atau yang membentuk barisan naik, sehingga kekonvergenannya relatif mudah diselidiki. Bagaimana bila tidak demikian situasinya? Seperti halnya ketika kita berurusan dengan barisan, kita dapat memeriksa apakah jumlah parsial deret yang kita amati membentuk barisan Cauchy. Teorema berikut membahas kekonvergenan deret dengan suku-suku yang berganti-tanda.

Proposisi 17 Misalkan a n turun, a n > 0 untuk tiap n N, dan a n 0 untuk n. Maka deret konvergen. ( 1) n 1 a n = a 1 a 2 + a 3 a 4 +

Bukti. Bila kita dapat menunjukkan bahwa s n merupakan barisan Cauchy, maka bukti selesai. Perhatikan bahwa untuk m > n, kita mempunyai 0 a n+1 a n+2 + + a m a n+1. Ini terjadi karena a k > 0 dan a k a k+1 0 untuk tiap k. Sekarang misalkan ɛ > 0 diberikan. Karena a n 0 untuk n, terdapat N N sehingga a n < ɛ untuk n N. Akibatnya, untuk m > n N, kita peroleh s m s n = a n+1 a n+2 + + a m a n+1 < ɛ. Ini berarti bahwa s n Cauchy, sesuai dengan harapan kita.

Contoh 18 Daftar Isi Deret konvergen. ( 1) n 1 n = 1 1 2 + 1 3 1 4 +

Soal Latihan Daftar Isi 1 Selidiki benar atau salah pernyataan berikut: Jika a n dan b n konvergen, maka a n b n konvergen. Jika b n > 0 untuk tiap n N, b n konvergen, dan N N a n b n, untuk tiap N N, maka a n konvergen. 2 Misalkan b n > 0 untuk tiap n N dan b n konvergen. Buktikan jika maka a n konvergen. a n b n, n N,

Deret a n dikatakan konvergen mutlak apabila deret a n konvergen. Sebagai contoh, 1 n 2 konvergen. ( 1) n 1 n 2 konvergen mutlak karena Deret yang konvergen tetapi tidak konvergen mutlak dikatakan konvergen bersyarat. Sebagai contoh, konvergen tetapi ( 1) n 1 n tidak konvergen mutlak, karena itu ia konvergen bersyarat.

Proposisi 19 Daftar Isi Deret konvergen mutlak senantiasa konvergen. Bukti. Untuk k > j, k a n n=j k a n. n=j Berdasarkan Kriteria Cauchy, kita simpulkan bahwa konvergen bila a n konvergen. a n

Penyusunan Ulang Deret Misalkan p : N N merupakan suatu permutasi dari N, yakni pemetaan satu-satu dari N pada N. Maka, deret a p(n) merupakan suatu penyusunan ulang dari deret a n. Sebagai contoh, deret 1 1 2 1 4 + 1 3 1 6 1 8 + 1 5 merupakan suatu penyusunan ulang dari deret berganti tanda Bila ( 1) n+1 n. ( 1) n+1 n ulang di atas konvergen ke s 2. = s, maka dapat ditunjukkan bahwa penyusunan

Teorema 20 Daftar Isi Misal a n konvergen mutlak dan p : N N suatu permutasi dari N. Maka a p(n) konvergen mutlak dan a p(n) = a n.

Soal Latihan Daftar Isi 1 Buktikan jika an 2 dan bn 2 konvergen, maka a n b n konvergen mutlak (dan karenanya konvergen). 2 Selidiki apakah deret berikut konvergen mutlak, konvergen bersyarat, atau divergen: n+1 n n. n+1 n n. ( 1) n 1 n.