BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Bappeda, 2004 dan 2010)

Gambar 2 Tahapan Studi

Gambar 2. Peta Area Magang Sentul City: Masterplan Sentul City (Atas) dan Lokasi magang di kawasan permukiman Sentul City (Bawah)

PENGELOLAAN KEBUN WISATA PASIRMUKTI, CITEUREUP, KABUPATEN BOGOR SEBAGAI KAWASAN AGROWISATA BERKELANJUTAN MEGA PUSPITA

METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

Jenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

BAB III METODE PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

Sumber: & google earth 2007 Gambar 2. Lokasi Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB IV METODE PENELITIAN

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB III METODE PENELITIAN

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

IV. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB V ANALISIS DAN SINTESIS

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

III. METODE PENELITIAN

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL...

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Wisata Pasirmukti yang terletak pada Jalan Raya Tajur Pasirmukti Km. 4, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan magang dilakukan pada Divisi Wisata, Subdivisi Landscape dan Housekeeping selama 3 bulan (Maret 2011- Mei 2011). Lokasi magang dapat dilihat pada Gambar 1. (a)peta Administrasi Kabupaten Bogor (b)foto Satelit Kebun Wisata Pasirmukti (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti (Sumber :http://www.geospasial.bnpb.go.id,www.google.com/earth,12 Januari 2011 ) Gambar 1 Lokasi Kebun Wisata Pasirmukti

15 3.2 Metode Magang Kegiatan magang yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti ini menggunakan beberapa pendekatan, antara lain : a. Kegiatan administrasi, yang mencakup pengenalan sistem administrasi, organisasi, program, penjadwalan dan sistem kerja. b. Kegiatan lapangan, yang mencakup aspek pengelolaan serta parsitipasi aktif dalam setiap program dan aktivitas wisata agro. Aspek pengelolaan yang dipelajari selama kegiatan magang berlangsung antara lain pengelolaan zonasi ruang dan sirkulasi, pemeliharaan lanskap, pengelolaan fasilitas, sarana dan prasarana, pengelolaan program dan aktivitas wisata agro, serta pengelolaan pengunjung. c. Kegiatan pengumpulan data sebagai penunjang penulisan hasil kegiatan magang, dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan melalui survai dan wawancara kepada pihak pengelola maupun pengunjung. 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan antara lain terdiri dari aspek kelembagaan, aspek fisik dan biofisik, aspek sosial, dan aspek pengelolaan kawasan. Aspek kelembagaan antara lain terdiri dari sejarah perusahaan, struktur organisasi, sistem kerja divisi, jadwal kerja, serta data mengenai tenaga kerja. Aspek fisik dan biofisik antara lain terdiri dari data letak, luas wilayah, iklim, topografi, jenis tanah, hidrologi, vegetasi, satwa, aksesibilitas,dan fasilitas. Aspek sosial antara lain adalah mengenai data mengenai daftar kunjungan, karakteristik dan persepsi pengunjung. Aspek pengelolaan kawasan antara lain terdiri dari pengelolaan ruang, pengelolaan sirkulasi, pengelolaan program wisata, pengelolaan pengunjung, serta permasalahan yang ditemui lapang (Tabel 1). Tabel 1 Jenis dan Sumber Data No. Jenis Data Sumber Data 1. Kelembagaan a. Sejarah Perusahaan b. Struktur Organisasi c. Sistem Kerja Divisi

16 Tabel 1 Lanjutan d. Jadwal Kerja e. Tenaga Kerja g. Aspek Legal 2. Data Fisik dan Biofisik a. Letak Wilayah b. Luas Wilayah c. Iklim d. Topografi dan Jenis Tanah e. Hidrologi f. Vegetasi dan Satwa g. Aksesibilitas h. Fasilitas dan Utilitas 3. Data Sosial a. Daftar Kunjungan b. Karakteristik Pengunjung c. Persepsi Pengunjung 4. Pengelolaan Kawasan a. Pengelolaan Ruang b. Pengelolaan Sirkulasi c. Pengelolaan Program Wisata d. Pengelolaan Pengunjung e. Permasalahan di Lapang BMKG Pengelola dan Pengelola dan Pengelola dan Pengelola dan 3.4 Kerangka Pikir Dalam proses pembelajaran pada kegiatan magang perlu diketahui bagaimana pihak pengelola dapat mempertahankan kondisi lanskap kawasan tersebut serta bagaimana pengelolaan program atau paket- paket wisata yang ditawarkan di Kebun Wisata Pasirmukti sehingga konsep agrowisata yang diberikan dapat diperoleh secara maksimal oleh pengunjung. Secara umum terdapat empat aspek yang diamati yaitu aspek fisik, aspek sosial, aspek agrowisata dan aspek teknis pengelolaannya. Kemudian, dari hasil kegiatan magang akan diperoleh potensi dan kendala dari masing- masing aspek tersebut.

17 Potensi dan permasalahan yang diperoleh juga dikelompokan kedalam empat bagian yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, serta dianalisis menggunakan metode SWOT untuk memperoleh rekomendasi berupa strategi pengelolaan lanskap kawasan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti yang ideal dan berkelanjutan (Gambar 2). Kebun Wisata Pasirmukti Kegiatan Magang Pengamatan dan Pengambilan Data di Lapang Aspek Pengelolaan Pengelolaan Ruang Pengelolaan Sirkulasi Pengelolaan Paket Wisata Pengelolaan Pengunjung Permasalahan di Lapang Aspek Fisik Luas Wilayah Iklim Vegetasi Satwa Aksesibilitas Fasilitas Aspek Sosial Karakteristik dan Persepsi Pengunjung Aspek Agrowisata Program wisata Atraksi wisata Objek wisata Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Analisis SWOT Matriks SWOT REKOMENDASI Alternatif Strategi Rencana Pengelolaan Kawasan Agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti Yang Ideal dan Berkelanjutan Gambar 2 Kerangka Pikir Kegiatan Magang 3.5 Tahapan Kegiatan Kegiatan magang yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti sampai dengan penulisan hasil kegiatan magang terdiri dari beberapa tahapan, antara lain :

18 1. Persiapan awal Meliputi pembuatan proposal usulan magang, mengurus administrasi, dan mengumpulkan data-data sekunder yang sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan magang. Tahapan ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum proses magang di dalam Kebun Wisata Pasirmukti berlangsung. 2. Pengenalan kelembagaan Meliputi pengenalan dengan pihak pengelola Kebun Wisata Pasirmukti serta pengenalan struktur organisasi, sejarah perusahaan, pembagian kerja, dan prosedur pelaksanaan kerja. Kegiatan ini merupakan tahapan awal pada saat kegiatan magang dilaksanakan. 3. Partisipasi di Kantor Pengelola dan Pengamatan di Lapang Pada tahap ini meliputi setiap kegiatan yang berhubungan dengan proses pengelolaan kawasan Kebun Wisata Pasirmukti. Setiap kegiatan tersebut diikuti berdasarkan arahan dan bimbingan pihak pengelola dan mengikuti proses pengelolaan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pihak Kebun Wisata Pasirmukti. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang faktual mengenai proses pengelolaan di Kebun Wisata Pasirmukti. Partisipasi di kantor pengelola berupa penyusunan konsep pengelolaan, jadwal pemeliharaan dan terlibat dalam proses redesign taman. Partisipasi dilapang berupa proses pengawasan kegiatan pemeliharaan. Selain itu, kegiatan lapang juga dilakukan untuk pengambilan data penunjang seperti aspek fisik dan biofisik, aspek sosial dan aspek agrowisata. 4. Analisis Tahapan ini meliputi analisis terhadap data dan informasi yang telah diperoleh. Dalam tahap ini dapat diketahui potensi dan kendala dari masingmasing aspek yang diteliti. Analisis yang dilakukan pada tahap ini antara lain : a. Analisis deskriptif Analisis deskriptif merupakan tahapan yang dilakukan terhadap data yang diperoleh berupa studi pustaka, wawancara dengan pengunjung maupun pengelola serta data yang diperoleh pada saat pengamatan. Analisis deskriptif

19 digunakan untuk mengetahui potensi serta kendala dari aspek teknis pengelolaan dan paket wisata agro yang ditawarkan Kebun Wisata Pasirmukti. b. Analisis daya dukung kawasan Menurut Nurisjah et al (2003) salah satu model pendekatan untuk mempertahankan kelestarian, keberadaan atau optimisasi manfaat dari suatu sumberdaya alam, sumberdaya lanskap dan lingkungan yaitu dengan melakukan penilaian terhadap daya dukung (carrying capacity). Pendekatan ini juga digunakan untuk meminimalisasi kerusakan dan membatasi penggunaannya. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi daya dukung suatu kawasan menurut Knudson (1984) antara lain karakteristik sumberdaya alam, seperti geologi dan tanah, topografi, vegetasi, hewan, iklim dan air, dan karakteristik pengelolaan, seperti kebijakan dan metode pengelolaan, serta karakteristik pengunjung, seperti psikologi, peralatan, perilaku sosial dan pola penggunaan. Penilaian terhadap daya dukung juga digunakan dalam kegiatan pengelolaan area kegiatan rekreasi alam yang dikenal dengan daya dukung kawasan rekreasi (recreation capacity) yaitu jumlah individu atau pengunjung yang dapat ditampung pada suatu kawasan rekreasi. Tujuan utama dari penilaian ini adalah untuk mempertahankan atau melestarikan potensi rekreatif alami dari areal tersebut pada batas- batas penggunaan yang diperkenankan (Nurisjah et al, 2003). Untuk memperkirakan kebutuhan ruang sebuah aktivitas rekreasi atau daya tampung pengunjung digunakan formulasi sebagai berikut: DD = A x 1 x Rf B Keterangan : DD = Daya dukung A = Luas area yang digunakan (m 2 ) B = Standar luas area yang dibutuhkan Rf = Faktor rotasi c. Analisis karakteristik dan persepsi pengunjung Tahap ini dilakukan melalui proses wawancara dan penyebaran kuisioner kepada 45 orang pengunjung secara acak. Melalui kuisioner akan diketahui mengenai karakteristik pengunjung mengenai dirinya dan persepsinya mengenai

20 Kebun Wisata Pasirmukti. Dari hasil kuisioner juga dapat diketahui tingkat kepuasan pengunjung terhadap kegiatan wisata agro yang dilakukan. Kuisioner dapat dilihat pada Lampiran 1. d. Analisis SWOT Penilaian dilakukan terhadap aspek manajemen perusahaan dalam usahanya untuk mengelola integritas lanskap kawasan agrowisata menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT menurut Rangkuti (1997) dilakukan berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Tahapan kerja yang dilakukan dalam analisis SWOT adalah sebagai berikut: 1) Analisis penilaian faktor internal dan faktor eksternal Identifikasi faktor internal (IFE) dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan serta memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antar faktor- faktor tersebut. Sedangkan, penilaian faktor eksternal (EFE) dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ancaman dan peluang yang dimiliki (David, 2008). 2) Penentuan bobot setiap variabel Bobot yang diberikan pada setiap faktor disesuaikan dengan skala kepentingannya terhadap pengelolaan kawasan agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti. Bobot setiap faktor internal dan eksternal ditentukan dengan metode Paired Comparison (Kinnear dan Taylor, 1991). Skala yang digunakan untuk mengisi kolom dalam menentukan bobot setiap faktor adalah : 1. Bobot 1, jika indikator faktor horizontal kurang penting dibandingkan indikator faktor vertikal. 2. Bobot 2, jika indikator faktor horizontal sama penting dengan indikator faktor vertikal 3. Bobot 3, jika indikator faktor horizontal lebih penting dibandingkan indikator faktor vertikal.

21 4. Bobot 4, jika indikator faktor horizontal sangat penting dibandingkan indikator faktor vertikal. Tabel 2 Contoh Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal dan Eksternal Faktor Internal/ A B C D E Total Bobot Eksternal A X1 α1 B X2 α2 C X3 α3 D X4 α4 E X5 α5 Total Sumber: Kinnear dan Taylor (1991) Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor dengan menggunakan rumus Kinnear dan Taylor (1991) : Keterangan : αi = bobot variabel ke-i; Xi i n = nilai variabel ke-i; = 1,2,3,,n; = jumlah variabel αi = Xi Σ n i=1 Xi 3) Penentuan peringkat (rating) Pemberian peringkat pada masing-masing faktor berdasarkan tingkat kepentingannya dengan nilai 1 4. Jika faktor positif tingkat kepentingannya sangat penting bernilai 4, penting bernilai 3, cukup penting bernilai 2, dan tidak penting bernilai 1, sedangkan jika faktor negatif memiliki tingkat kepentingan sangat penting bernilai 1, penting bernilai 2, cukup penting 3, dan tidak penting 4 (Tabel 3). Tabel 3 Skala Penilaian Peringkat untuk Faktor Internal dan Eksternal Nilai Peringkat Kekuatan (Strenghts) dan Peluang (Opportunities) Kelemahan (Weaknesses) dan Ancaman (Threats) 4 3 2 1 Sangat penting Penting Cukup penting Tidak penting Tidak penting Cukup penting Penting Sangat penting

22 Nilai peringkat faktor positif (kekuatan dan peluang) tersebut berbanding terbalik dengan faktor negatif (kelemahan dan ancaman) (Rangkuti, 1997). Kemudian setiap peringkat dari faktor-faktor tersebut dikalikan dengan bobot untuk memperoleh skor pembobotan (Tabel 4 dan 5). Tabel 4 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Simbol Faktor Internal Bobot Peringkat Skor (Bobot*Peringkat) Kekuatan (Strenghts) S1 S2 S3 Kelemahan (Weaknesses) W1 W2 W3 Total Sumber : Rangkuti (1997) Tabel 5 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Simbol Faktor Eksternal Bobot Peringkat Skor (Bobot*Peringkat) Peluang (Opportunities) O1 O2 O3 Ancaman (Threats) T1 T2 T3 Total Sumber : Rangkuti (1997) Berdasarkan total skor yang didapat dari pembobotan pemeringkatan di atas, akan diketahui posisi Kebun Wisata Pasirmukti pada kuadran yang dapat menyatakan kekuatan dan kelemahannya melalui matriks internal-eksternal (IE) (Gambar 3). Jika total skor bernilai 1.0 sampai 1.99 maka kondisi internal dan eksternal berada pada keadaan yang lemah, jika total skor bernilai antara 2.00 sampai 2.99 menunjukan kondisi faktor internal dan eksternal berada pada keadaan rata- rata, sedangkan jika total skor bernilai 3.4 sampai 4.0 maka

23 kondisi internal dan eksternal berada pada posisi yang kuat. Menurut David (2003) matriks IE dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu kolom I,II dan IV (grow and build), kolom III, V, IV (hold and maintain) serta kolom VI, VII, IX (harvest and divest). Masing- masing kolom akan menentukan strategi pengelolaan apa yang paling tepat. Total Skor IFE Total Skor IFE 4.00 Kuat 3.00 Sedang 2.00 Rendah 1.00 Kuat 3.00 Sedang 2.00 Rendah 1.00 I II III IV V VI VII VIII IX Gambar 3 Matriks Internal- Eksternal (IE) Sumber : David (2003) 4) Penyusunan alternatif strategi Setelah selesai menyusun matriks IFE dan EFE, langkah selanjutnya adalah membuat matriks SWOT. Setiap unsur SWOT yang ada dihubungkan untuk memperoleh alternatif strategi seperti pada tabel berikut: Tabel 6 Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan (Strenghts) Kelemahan (Weaknesses) Sumber : Rangkuti (1997) Peluang (Opportunities) Strategi SO Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Ancaman (Threats) Strategi ST Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WT Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman 5) Pembuatan tabel ranking alternatif strategi pengelolaan Alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks SWOT ditentukan prioritasnya. Penentuan prioritas alternatif strategi dilakukan dengan cara menjumlahkan semua skor dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ranking

24 akan ditentukan berdasarkan urutan jumlah skor dari yang terbesar sampai terkecil dari semua strategi yang ada. Perangkingan ini dilakukan secara subjektif dimana strategi akan berupa usaha memaksimumkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) serta meminimumkan ancaman (threats) dan kelemahan (weaknesses). Strategi yang memiliki skor paling tinggi akan menjadi prioritas utama. 5. Evaluasi dan Pembuatan Rekomendasi Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari hasil analisis SWOT terhadap kegiatan pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti yang diikuti selama proses magang serta data yang telah dikumpulkan. Pembuatan rekomendasi dilakukan berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh dan studi literatur sebagai bahan pertimbangan atau acuan dalam pembuatan rekomendasi. Rekomendasi tersebut berupa rencana kegiatan pengelolaan kawasan agrowisata Kebun Wisata pasirmukti yang ideal, mementingkan keberlanjutan kawasan secara ekologis, kepuasan pengunjung, dan tetap memberikan keuntungan bagi pihak pengelola.