LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2

dokumen-dokumen yang mirip
Kuisioner Domain Bisnis

Kuesioner Domain Bisnis

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN. diidentifikasi, hal ini karena pengembangan teknologi informasi yang biasanya menyita

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP-

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK Kata kunci: metode information economics, domain (manusia), dan evaluator.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

EVALUASI KELAYAKAN NILAI DAN RESIKO BISNIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi-teknologi baru yang muncul kian pesat belakangan ini menunjukkan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN DAN RANGKUMAN HASIL WAWANCARA ANALISIS PORTER DAN ANALISIS VALUE SHOPS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

Bab 1. Pendahuluan. Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin

Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EVALUASI KELAYAKAN NILAI DAN RESIKO BISNIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari. Teknologi Informasi (TI) menjadi sangat penting dalam

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach

Analisis Kelayakan Investasi Manajemen Aset pada Distribusi Jaringan Listrik dengan Information Economic

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

Information Economics System untuk Mengkaji Kelayakan Investasi Proyek Teknologi Informasi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan (memiliki keunggulan bersaing/competitive advantage). Untuk

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Resiko Proyek

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak

KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI BERDASARKAN DOMAIN BISNIS PADA UNIVERSITAS X

BAB III DATA DAN ANALISIS. pada tanggal 10 Januari 1894 di Batavia.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA

INISIASI PROYEK PERTEMUAN 3

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sudut pandang yang meliputi tujuan, manfaat maupun finansial.

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK.

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. NASA)

KONTEN DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dengan cepat yang terjadi dalam lingkungan bisnis pada era informasi

RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

L-1 LAMPIRAN LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2 duo yang ada dalam domain keuangan yaitu Return On Investment(ROI). Petunjuk : Lingkari salah satu pilihan pada kolom skor yang menurut anda paling mencerminkan penting atau tidaknya ROI yang ada pada perusahaan PT. Indotara Persada. Nama : Jabatan : Tanda Tangan :

L-2 Return On Investment ( ROI ) Return On Investment ( ROI ) bertujuan untuk mengukur seberapa penting tingkat ROI bagi perusahaan terhadap implementasi teknologi informasi. 1 Perusahaan tidak menganggap penting suatu tingkat ROI terhadap implementasi proyek teknologi informasi 2 Perusahaan tidak menganggap penting suatu tingkat ROI pada masa 1 sekarang terhadap implementasi proyek teknologi informasi 3 Perusahaan tidak mengutamakan ROI sebagai dampak terhadap 2 implementasi teknologi informasi tetapi melakukan perkiraan terhadap ROI 4 Perusahaan menganggap penting suatu tingkat ROI terhadap 3 implementasi proyek teknologi informasi, tetapi tidak menggambarkan dampak secara langsung terhadap keberhasilan proyek teknologi informasi Tingkatan ROI terhadap implementasi proyek teknologi informasi 4 bagi perusahaan penting dan menggambarkan dampak secara langsung terhadap keberhasilan proyek teknologi informasi. 6 Tingkatan ROI terhadap implementasi proyek teknologi informasi bagi perusahaan sangat penting dan mengutamakan ROI sebagai dampak langsung dan merupakan tujuan utama keberhasilan suatu proyek teknologi informasi.

L-3 Domain Bisnis Kuisioner dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi. Investasi teknologi informasi tersebut termasuk jaringan LAN dan komputer core 2 duo yang ada dalam domain bisnis meliputi : Strategic match, Competitive Advantange, Management Information. Competitive Response, Project Organizational Risk. Petunjuk : Lingkari salah satu pilihan pada kolom skor yang menurut anda paling mencerminkan kesesuaian investasi teknologi informasi pada perusahaan PT. Indotara Persada. Nama : Jabatan : Tanda tangan :

L-4 Strategic Match 1 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer core 2 duo tidak mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian tujuan strategis perusahaan. 2 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 1 komputer core 2 duo yang tidak mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian tujuan strategis perusahaan, tetapi akan mencapai efisiensi yang lebih baik. 3 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 2 komputer core 2 duo tidak mempunyai hubungan langsung terhadap tujuan strategis perusahaan, tetapi merupakan prasyarat lain untuk mencapai sebagian tujuan strategi tersebut. 4 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 3 komputer core 2 duo tidak mempunyai hubungan langsung terhadap usaha pencapaian tujuan strategis perusahaan, tetapi merupakan prasyarat lain untuk mencapai sebagian tujuan strategi tersebut. Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 4 komputer core 2 duo mempunyai hubungan langsung terhadap pencapaian tujuan strategis perusahaan. 6 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer core 2 duo langsung mencapai keseluruhan tujuan strategis perusahaan yang di tentukan.

L- Competitive Advantage 1 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer core 2 duo tidak menciptakan akses atau pertukaran data antara perusahaan dengan konsumen, pemasok, dan unit-unit kerjasama yang lainnya. 2 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 1 komputer core 2 duo tidak menciptakan akses atau pertukaran data seperti diatas, tetapi meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan usaha meningkatkan efisiensi operasi yang menunjang kinerja kompetitif perusahaan. 3 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 2 komputer core 2 duo tidak menciptakan akses atau pertukaran data seperti diatas, tetapi meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan usaha meningkatkan efisiensi operasinya pada suatu area strategis perusahaan. 4 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 3 komputer core 2 duo menyediakan sedikit akses keluar atau pertukaran data dan memberikan kontribusi yang cukup dalam meningkatkan posisi kompetitif perusahaan. Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 4 komputer core 2 duo menyediakan akses keluar atau pertukaran data

L-6 yang cukup banyak sehingga meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan menyediakan tingkat pelayanan yang lebih baik daripada para pesaing. 6 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer core 2 duo menyediakan sedikit akses keluar atau pertukaran data yang cukup banyak dan sangat meningkatkan posisi kompetitif perusahaan, dengan menyediakan tingkat pelayanan yang tidak dimiliki oleh pesaing. Management Information for CSF s 1 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer core 2 duo tidak berkaitan dengan dukungan informasi manajemen bagi kegiatan utama (manajemen information support of coreactivities / MISCA) perusahaan. 2 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 1 komputer core 2 duo tidak berkaitan dengan manajemen information support of coreactivities / MISCA tetapi menyediakan banyak data bagi fungsi-fungsi yang mendukung kegiatan utama perusahaan secara tidak langsung. 3 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 2 komputer core 2 duo tidak berkaitan dengan manajemen information

L-7 support of coreactivities / MISCA tetapi menyediakan banyak informasi bagi fungsi-fungsi yang mendukung secara langsung kegiatan utama perusahaan. 4 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 3 komputer core 2 duo tidak berkaitan dengan manajemen information support of coreactivities / MISCA tetapi memberikan informasi penting bagi fungsi yang teridentifikasikan sebagai kegiatan utama perusahaan. Informasi ini bersifat operasional. Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan 4 komputer core 2 duo penting untuk menciptakan MISCA dimasa mendatang. 6 Investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer core 2 duo penting untuk menciptakan MISCA dimasa sekarang. Competitive Response 1 Pembangunan investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer core 2 duo dapat di tunda hingga 12 bulan kedepan tanpa mempengaruhi posisi kompetitif atau sistem dan prosedur yang ada secara substansial dapat memberikan hasil yang sama dan tidak mempengaruhi posisi kompetitif.

L-8 2 Penundaan pembangunan investasi teknologi informasi dengan 1 menggunakan jaringan LAN dan komputer core 2 duo tidak mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan yang terjadi, untuk mendapatkan hasil yang sama. 3 Pembangunan investasi teknologi informasi dengan menggunakan 2 jaringan LAN dan komputer core 2 duo tidak mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan dan upah tenaga kerja mungkin meningkat untuk mendapatkan hasil yang sama. 4 Jika investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN 3 dan komputer core 2 duo ditunda, perusahaan tetap mampu memberikan respon terhadap perusahaan yang diperlukan tanpa mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan walaupun kekurangan sistem yang baru. Penundaan investasi teknologi informasi dengan menggunakan 4 jaringan LAN dan komputer core 2 duo mungkin mengakibatkan kerugian kompetitif perusahaan masa dating, atau kehilangan peluang kompetitif atau keberhasilan kegiatan yang ada pada perusahaan pasti menjadi terbatas karena kurangnya sistem yang dibangun tidak memadai. 6 Penundaan investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer core 2 duo mengakibatkan kerugian kompetitif perusahaan masa dating, atau kehilangan peluang kompetitif atau keberhasilan kegiatan yang ada pada perusahaan pasti menjadi

L-9 terbatas karena kurangnya sistem yang dibangun tidak memadai. Project Organizational Risk 1 Perusahaan memiliki rencana yang terformulasi yang baik untuk mengimplementasikan TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer core 2 duo dengan manajemen yang memadai, dan proses serta prosedur yang mempunyai dokumentasi. Adanya rencana untuk kemungkinan lain (contingency plan), dan keunggulan investasi teknologi informasi dengan menggunakan produk atau nilai positif kompetitif yang terdefinisi dengan baik untuk pasar yang diketahui dengan jelas. 2 1 sampai dengan 4, nilai 1 sampai dengan 4 diterapkan terhadap situasi 1-4 yang membutuhkan paduan antara kesiapan dan elemen resiko. Rencana domain bisnis yang terformulasi dengan baik. Ya Tidak Tidak diketahui Manajemen domain bisnis pada tempatnya. Rencana contingency pada tempatnya. Proses dan prosedur pada tempatnya.

L-1 Pelatihan bagi para pengguna terencana. Adanya manajemen unggulan. Produknya ditentukan dengan baik. Kebutuhan pasar diketahui dengan baik 3 Perusahaan tidak memiliki rencana yang terformulasi dengan baik untuk mengimplementasikan jaringan LAN dan komputer core 2 duo. Manajemennya tidak mempunyai kepastian dalam tanggung jawab. Proses dan prosedur tidak didokumentasikan. Tidak ada rencana contingency yang memadai. Produk atau nilai tambah kompetitif tidak ditentukan dengan baik. Pasar tidak dipahami dengan jelas.