BAB V PEMBAHASAN. Penyajian data di atas telah diuraikan mengenai pokok-pokok bahasan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN OLEH PEMBIMBING KEMASYARAKATAN PADA KLIEN PEMASYARAKATAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap anggota masyarakat selalu

BAB V PENUTUP. 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan. dan cepat serta biaya ringan, meliputi:

BAB I PENDAHULUAN. Anak dalam Islam adalah sebagai makhluk ciptaan Allah swt. yang. berkedudukan mulia dan dalam keluarga dia memiliki kedudukan yang

BAB III PENUTUP. maupun hukum positif, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Bersyarat sudah berjalan cukup baik dan telah berjalan sesuai dengan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menggunakannya, dan hanya dilakukan oleh pemerintah kota belum sampai

TARGET CAPAIAN TRI WULAN I PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2011

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

BAB VII PENUTUP. Kesimpulan komponen masukan yaitu: tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.

2017, No Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terserang peyakit degenerative, Dinas Kesehatan kota Yogyakarta terus menerus

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

g. pengelolaan sarana dan prasarana Balai; h. pelaksanaan urusan ketatausahaan; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tu

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BAPAS

BAB 1 PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam meningkatkan kualitas kerja agar menghasilkan output yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Balai pemasyarakatan (BAPAS) klas II Gorontalo dibentuk sesuai dengan Keputusan

dapat mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan, sehingga tidak dapat di pungkiri, hanya sedikit perusahaan yang mampu bertahan.

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (STUDI DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS II PEKALONGAN)

BAB V KESIMPULAN. dua cara kerja. Pertama dari prosedur tahapan kerja yang dilakukan BAPAS

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini akan disajikan dalam tiga bagian, yaitu bagian simpulan, keterbatasan

BAB V PEMBAHASAN. organisasi sudah terstruktur dan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, Ekonomi, dan 2 orang lagi masih menjalani kuliah.

BAB V PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka dalam. penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BIMBINGAN MANDIRI ONLINE (SIBIMO) BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

TENTANG PENANGANAN ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia tahun, korban berusia 6 12 tahun sebanyak 757 kasus (26 %)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

1 Penyediaan jasa surat menyurat 95, Penyediaan jasa komunikasi;sumber daya air dan listrik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih mudah dengan berbagai macam kepentingan. Kecepatan

Peranan Pembimbing Kemasyarakatan dalam Pengadilan Anak di Pematangsiantar. Abstrak

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam bagi eks penderita psikotik di Unit Rehabilitasi Sosial Bina Sejahtera Kendal I

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya. Langkai, kecamatan Pahandut kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

KATA PENGANTAR. Terempa, 18 Februari 2015 a.n. KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL SEKRETARIS HERYANA, SE NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang kebiasaan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti

PENINGKATAN KOMPETENSI WIDYAISWARA MELALUI KOLABORASI PENYELENGGARAAN DIKLAT DENGAN LEMBAGA LAIN. Oleh :

/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk anak-anak. Seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI III DPR RI KE LAPAS KEROBOKAN, DENPASAR BALI NOVEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan administrasi pada dasarnya adalah menghasilkan, menerima,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) SOSIALISASI PERENCANAAN PROGRAM TAHUN 2016

2 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Umumnya tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan adalah untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, maka peneliti merumuskan kesimpulan yang

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam bab III ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh dari

UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN METODE PEMBELAJARAN H. Ahmad Afan Zaini 1. Abstraksi. Kata Kunci : Guru, Metode, Pembelajaran

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

a. NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Peradilan Pidana Anak adalah keseluruhan proses penyeles

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang penting bagi bangsa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. sejarah, dan keunikan lainnya. Bukittinggi juga dikenal dengan julukan kota Jam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. maka penelitian yang berjudul Peranan Kegiatan Morning Spiritual Gathering

Hasil Angket Respon Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BANGKA BARAT RENCANA STRATEGIS [RENSTRA] [ ]

Pendekatan dan Teknik Bimbingan dan Konseling. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku tindak pidana tersebut,yang memperoleh pidana penjara

V. PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan mengenai

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. Hulu Sungai Tengah. Dengan Nomor Statistik Sekolah

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran pemerintah daerah dalam

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data Penyajian data di atas telah diuraikan mengenai pokok-pokok bahasan dalam penelitian ini, pembahasan tersebut tentu kiranya untuk dianalisis sehingga bisa disimpulkan secara akurat, yaitu sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Bimbingan Agama yang diberikan oleh Bapas Klas I Banjarmasin Pelaksanaan bimbingan agama di BAPAS Banjarmasin berdasarkan data yang didapat, sudah cukup baik, dengan meningkatnya jumlah Klien Anak yang datang ke BAPAS perbulan menandakan bahwa pembimbingan yang diberikan berjalan lancar dan baik. meskipun begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembimbingan agama yang dilakukan, yaitu: a. Bimbingan Individual Data yang terpapar di atas menunjukkan kegiatan bimbingan individu baik secara tatap muka maupun kunjungan ke rumah dengan upaya yang BAPAS Banjarmasin lakukan secara garis besarnya berjalan dengan baik. Berdasarkan fakta di lapangan, tentang materi bimbingan agama yang disampaikan mencakup semua hal berdasarkan kebutuhan dari kliennya. Oleh karena itu, akan lebih baik jika BAPAS menetapkan materi bimbingan agama yang wajib diberikan kepada Klien Anak saat dia lapor dan dibimbing. Sehingga bimbingan agama

secara individual yang dilaksanakan dapat sistematis dan terstruktur, dapat diawali dengan materi yang ringan permasalahan ibadah, dilanjutkan dengan akhlaq, terakhir tauhid, karena akan sangat bermanfaat bagi mereka untuk menambah ilmu pengetahuan agamanya, dapat juga di samping itu dilakukan sharing atau bertukar pendapat dan diskusi. Dalam hal metode yang digunakan sudah baik, setelah ada nasehat, diiringi dengan motivasi kemudian pemberian tugas. Dengan begitu Klien Anak akan mempunyai tugas agar dapat termotivasi serta terbiasa dengan tugas yang diberikan. b. Bimbingan Kelompok Program bimbingan kelompok yang telah BAPAS adakan sudah baik, namun hal tersebut terkendala dengan anggaran dana yang minim, sehingga bagi pemerintah sangat perlu menambah anggaran dana agar bimbingan kelompok dapat terlaksana dengan baik dan maksimal sesuai waktu yang telah dditetapkan agar tercapai tujuan bersama dari program tersebut. Materi yang disampaikan memang beragam, apalagi ada kerjasama dengan pihak Kementrian Agama Banjarmasin dalam bimbingan agama kelompok ini. Bapas meminta kepada pihak Kementrian Agama Banjarmasin untuk mengisikan kegiatan tersebut dengan tema oleh penceramahnya sendiri. Akan lebih baik jika BAPAS menyusun materi-materi yang akan disampaikan oleh penceramah

dengan cara menyerahkan jadwal tema secara sistematis sesuai dengan waktu yang ditentukan BAPAS. Sehingga ketika kegiatan bimbingan kelompok dilaksanakan BAPAS juga mengetahui materi yang akan disampaikan. Metode yang digunakan oleh penceramah hanya berupa diskusi kelompok dan pemberian nasehat serta tanya jawab. Karena metode dalam bimbingan kelompok beragam, akan lebih baik jika diterapkan juga metode lainnya, seperti sosiodrama dan psikodrama yaitu dengan cara bermain peran untuk memecah atau mencegah timbulnya masalah, dapat juga dengan karya wisata yaitu mempergunakan ajang karya wisata untuk berdiskusi, saran tempat bisa ke masjid-masjid bersejarah atau jiarah makam wali Allah. Dengan itu, maka harus adanya komunikasi dan saling berkoordinasi antara BAPAS dengan pihak Kementrian Agama Banjarmasin mengenai metode untuk klien anak sehingga bimbingan agama yang disampaikan akan memenuhi sasaran dan harapan. 2. Kendala BAPAS Klas I Banjarmasin dalam Pelaksanaan Bimbingan Agama a. Faktor Internal 1) Dana (Anggaran) dan Sarana Prasarana Kendala mengenai dana memang menjadi salah satu polemik dalam sebuah lembaga maupun instansi tertentu, maka dari itu perlu perhatian lebih dari pemerintah untuk maksimalnya pelaksanaan bimbingan agama, baik itu secara individu ataupun

kelompok. Karena dengan biaya yang minim tentu akan menghambat kinerja setiap pegawai teknis khususnya. Kemudian sarana dan prasarana yang tersedia di BAPAS seperti, kendaraan dinas berjumlah 2 buah saja. Ini diperlukan untuk pelaksanaan kunjungan ke rumah klien. Dengan banyaknya jumlah petugas Pembimbing Kemasyarakatan dibanding kendaraan dinasnya, maka perlu penambahan jumlah untuk hal tersebut. 2) Minimnya Kualitas dan Kuantitas Petugas Pembimbing Kemasyarakatan Dengan kendala tersebut, BAPAS telah berupaya untuk mengatasinya, namun dikarenakan untuk menjadi petugas Pembimbing Kemasyarakatan harus mengikuti didikan dan pelatihan, manjadikan proses tersebut memakan waktu lama dan jumlah tidak bisa bertambah seperti yang diinginkan. Dalam upaya mengatasi kendala untuk melaksanakan bimbingan agama dengan latar belakang petugas Pembimbing Kemasyarakatan sebagai pendidikan terakhir Hukum dan Sosial sudah baik. Hendaknya dari pemerintah ketika pendaftaran untuk Pegawai Negeri Sipil sebagai Petugas Teknis di BAPAS, menyebarluaskan pengumuman tersebut ke berbagai perguruan tinggi di Banjarmasin dengan latar belakang pendidikan yang diperlukan oleh BAPAS, seperti Sarjana Psikologi, Sarjana

Kerohanian Islam, Sarjana Kedokteran untuk medis rehabilitasi, dan Sarjana Agama Islam. 3) Luasnya Wilayah Dengan luasnya wilayah hingga 7 lokasi, upaya BAPAS dalam mengatasi kendala tersebut sudah baik, akan lebih baik lagi jika dibangun BAPAS-BAPAS lainnya di salah satu wilayah kerja tersebut, sehingga akan lebih dekat dan memudahkan Klien Anak lapor dan menerima bimbingan dari BAPAS, dan tentu akan menghemat waktu dan jarak yang ditempuh juga. b. Faktor Eksternal 1) Lokasi Tempat Tinggal Klien yang Jauh dan Terpencil Masalah yang terjadi adalah sulitnya petugas Pembimbing Kemasyarakatan untuk mencari tempat tinggal Klien Anak ketika kunjungan ke rumah dilakukan, karena alamat yang diberikan tidak sesuai dan klien tidak ada di rumah saat ditemui, sehinga harus kembali ke kantor dengan tangan kosong. Hal tersebut dapat diantisipasi dengan adanya komunikasi dengan Klien Anak saat mereka lapor, untuk menanyakan waktu yang biasa mereka ada di rumah tanpa menunjukkan keinginan petugas Pembimbing Kemasyarakatan untuk melakukan kunjungan ke rumah mereka. Melakukan kunjungan ke rumah tanpa sepengetahuan Klien Anak adalah salah satu teknik untuk melihat kondisi mereka apa adanya.

2) Kurangnya Pemahaman Terhadap Metari Bimbingan keagamaan yang dilaksanakan di BAPAS adalah proses pembimbingan dan pemberian informasi untuk mencegah terjadinya kembali pengulangan terhadap perbuatan negatif di masa lalu. Materi yang disampaikan tentunya harus ada pemahaman yang baik, agar materi itu sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Namun pada kenyataannya, materi yang disampaikan oleh petugas Pembimbing Kemasyarakatan, kurang dan tidak dipahami oleh mereka. Seperti yang disebutkan pada penyajian data, kurang pahamnya Klien Anak karena faktor pendidikan yang rendah, maka untuk mengatasi hal tersebut upaya yang dilakukan petugas Pembimbing Kemasyarakatan sudah baik dengan sebisa mungkin menyampaikan dengan kata-kata yang ringan dan sederhana, juga mengajak klien untuk aktif dalam proses bimbingan. 3. Upaya BAPAS Klas I Banjarmasin dalam Pelaksanaan Bimbingan Agama Upaya yang telah Bapas usahakan terhadap kendala-kendala dalam pelaksanaan bimbingan agama tentunya patut diapresiasi, karena berdasarkan pada mottonya yaitu BAPAS-BUNGAS singkatan dari Balai Pemasyarakatan Berkarya Utamakan Nurani, dan Gunakan Akal Sehat. Perlu untuk digaris bawahi yaitu Berkarya Utamakan Nurani yang artinya secara pribadi petugas Pembimbing Kemasyarakatan tetap melaksanakan kegiatan bimbingan individu secara home visit dengan inisiatif sendiri

dalam rangka silaturahmi demi tercapai tugas dan fungsinya meskipun dana dari pemerintah tidak teranggarkan pada tahun tersebut. Upaya lainnya seperti menambah referensi pengetahuan agama, mengutus salah satu petugas Pembimbing Kemasyarakatan ke salah satu wilayah kerja Bapas, alamat klien sejelas dan selengkap mungkin, dan menjelaskan dengan kata-kata yang ringan dan mudah dipahami. Berdasarkan semua itu, upaya yang dilakukan cukup baik, akan lebih baik jika upaya tersebut dapat lebih ditingkatkan, tentunya tidak lepas dari peran pemerintah dalam membantu lancar dan maksimalnya pembimbingan agama yang diberikan, terutama kuantitas SDM dan pembangunan BAPAS. Bagi pihak BAPAS dan petugas Pembimbing Kemasyarakatan disarankan untuk selalu mendukung dan meningkatkan tugas pembimbingannya.