Pengertian manajemen secara umum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi


BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

II. KEGIATAN PENGAWASAN

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu

Owner (Pemilik Proyek)

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader


PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

Tujuan Instruksional khusus

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

BAB III STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

BAB II: TINJAUAN UMUM INSTANSIONAL PROYEK

CONTOH USTEK PENGAWASAN PROYEK

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

LINGKUP PEKERJAAN ARSITEK. : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

COST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai hasil dari penelitian ini, yaitu: perencana, dan persiapan dokumen lelang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. mengatur pelaksanaan berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu. Kegiatan tersebut dapat berupa membangun pabrik, membuat produk baru atau melakukan

TAHAPAN KERJA ARSITEK DAN HONORARIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

Transkripsi:

Pengertian manajemen secara umum 1. Manajemen sebagai suatu proses, maksud disini dapat dilihat dari bagaimana cara orang melakukan suatu proses untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan dan disertai pengawasan. 2. Manajemen sebagai kolektivitas manusia, maksud disini yaitu sebagai kumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 3. Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art), yaitu proses untuk mencapai tujuan sangat dipengaruhi latar belakang, kebiasaan dan kemampuan dalam melakukan manajemen.

Pengertian Manajemen Konstruksi Pengertian manajemen konstruksi secara sederhana dan secara umum adalah suatu rangkaian kegiatan yang terencana dan dilaksanakan secara berurutan dengan logika serta menggunakan banyak jenis sumber daya yang dibatasi oleh dimensi biaya, mutu, dan waktu. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mewujutkan gagasan yang timbul dari naluri manusia (perorangan, badan, organisasi).

Kegiatan Proyek Dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas.

Ciri pokok sebuah proyek adalah 1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau produk kerja akhir. 2. Jumlah biaya, sasaran jadwal seta criteria mutu dalam proses mencapai tujuan di atas telah di tentukan. 3. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh tugas, titik awal dan titik akhir ditentukan dengan jelas. 4. Non rutin, tidak terulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah-ubah sepanjang proyek berlangsung.

Parameter penting bagi penyelenggaraan proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Biaya anggaran Jadwal Waktu Mutu Spesifikasi

TAHAPAN PROSES PENYELENGGARAAN PROYEK Dalam lingkup penyelenggaraan proyek, perencanaan menempati urutan pertama dari fungsi-fungsi lain seperti mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan. Perencanaan adalah proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Ini berarti menentuka dan memilih langkah-langkah kegiatan dimasa mendatang yang dioperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam pada itu fungsi pengendalian bermaksud memantau dan mengkaji bila perlu mengadakan koreksi agar langkah-langkah kegiatan tersebut terbimbing kearah tujuan yang telah ditetapkan

Secara umum suatu proses penyelenggaraan proyek dapat dibagi dalam lima tahap utama sebagai berikut Tahap I : konsepsi dan studi kelayakan. Tahap II : rekayasa dan desain. Tahap III : pengadaan barang (pelelangan). Tahap IV : pelaksanaan konstruksi Tahap V : operasi dan pemanfaatan (recovery) Konsepsi Dan studi kelayakan Rekayasa Dan Desain Pengadaan Barang dan Pelelangan Pelaksanaan Konstruksi Operasi dan Pemanfaatan

EKONOMI KONSTRUKSI PADA TAHAP PERENCANAAN Kwantitas ekonomi konstruksi pada tahap perencanaan /desain sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan kejelian seorang perencana untuk membuat dan memikirkan atas hasil desain serta tingkat kemudahannya dalam pelaksanaan proyek. Terdapat hubungan yang sangat erat antara hasil perencanaan / desain terhadap biaya pelaksanaan proyek, seperti digambarkan oleh Donald. S Barrie dalam bukunya manajemen konstruksi professional sebagai berikut:

Tingkat pengaruh Pengaruh kuat Biaya rendah Pengaruh lemah Biaya tinggi Biaya kumulatif proyek 100% Biaya proyek 0% Pengaruh perencanaan Waktu proyek Rekayasa / desain Pengadaan / Pelaksanaan

Sistem Pelaksanaan Proyek Tradisional (General Contracting GC) Design Buils (DB) Agency CM (ACM)

Perbedaan Karakteristik Dari Beberapa Pelaksanaan Proyek: Diatribusi dari tanggung jawab enam jasa penting dalam proyek konstruksi Struktur kontrak

1. Manajemen proyek: Enam Jasa Penting dalam Proyek Pedoman kegiatan-kegiatan proyek dari perancangan, konstruksi hingga penggunaan. 2. Perancangan : Solusi terhadap kebutuhan pemilik priyek dalam bentuk dokumen-dokumen kontrak yang digunakan sebagai acuan bagi kontraktor dalam menghitung perkiraan biaya serta pelaksanaan kontruksi 3. Ikatan kontrak: Pengaturan untuk kontrak-kontrak bagi jasa-jasa yang diperlukan untuk melaksanakan proyek. 4. Kontruksi: Pekerjaan yang dilaksanakan oleh pelaksana konstrusiyang membangun suatu proyek dengan menggunakan pekerja-pekerja yang termasuk dalam daftar bayaran mereka. 5. Administrasi Kontrak: Pelayanan kontrak untuk konstruksi antara pemilik dan pelaksana konstruksi 6. Koordinasi konstruksi: Pengaturan kegiatan-kegiatan konstruksi pada tahap pelaksnaan konstruksi proyek.

Unsur-unsur pelaksana proyek Struktur kontrak Perancangan Manajemen proyek Ikatan kontrak konstruksi Koordinasi kontrak Administrasi konstruksi General Contracting (GC) Design Buils (DB) Agency CM (ACM) AE DB AE AE DB / O AE / CM GC DB O GC DB C GC DB CM AE DB / O AE / CM CM : manajemen konstruksi AE : arsitek / engineering (perancang) O : Owner (pemilik) C : contraktor (kontraktor) GC : kontraktor utama DB : kontraktor DB

GENERAL CONTRACTING (GC) PEMILIK PROYEK K Perjanjian konsultansi R p Kontak konstruksi KONSULTAN PERANCANG Tidak ada ikatan ekrja secara langnsung antara konsultan dengan kontraktor KONTRAKTOR UTAMA R p SUB-KONTRAKTOR R p SUB-KONTRAKTOR R p SUPLIER

Desain Build (D B) Pemilik K Konsultan perancang Pemilik K Konsultan perancang R p R p Kontraktor Rancang bangun (GC) K A/E Kontraktor Rancang bangun (GC) Kontraktor tingkat pertama R p R p Sub-kontraktor Kontraktor tingkat kedua R p Sub-kontraktor Kontraktor tingkat ketiga R p Suplier

Agency CM (ACM) Pemilik Proyek Perjanian konsultansi R p R p Kontrak konstruksi Konsultan perancang Konsultan MK Kontraktor Kontraktor tingkat pertama R p Sub-kontraktor Kontraktor tingkat kedua R p R p Sub-sub kontraktor Kontraktor tingkat ketiga Suplier

Sembilan Tahapan Proyek Bangunan Gedung Dengan Pendekatan Tradisional (GC) Studi kelayakan Desain skematik Pengembangan Rancangan Dokumen Kontrak Pendanaan Pelelangan Pemberian Kontrak Kontruksi Penggunaan Jaminan

Periode keterlibatan Kontraktor Utama dan A/E dalam Proyek dengan Pendekatan Tradisional Tahap Perancangan Tahap Konstruksi Masa Jaminan Konsultan Perancang (A/E) Kontraktor Utama (GC)

Sebelas Tahap Proyek Bangunan Gedung dengan D-B Studi Kelayakan Pendanaan Dokumentasi Dokumen kontrak Pelelangan Konfirmasi biaya Pendanaan Pemberian kontrak Kontruksi Desain skema tis Penggunaan Pengembangan rancangan Jaminan

Keterlibatan Kontraktor GC dan DB Tahap Perancangan Tahap Konstruksi Masa Jaminan Kontraktor Utama (GC) Kontraktor Rancang Bangun (DB)

Sembilan Tahapan Proyek Bangunan Gedung Dengan Sistem ACM Studi kelayakan Desain skematik Pengembangan Rancangan Dokumen Kontrak Pendanaan Pelelangan Pemberian Kontrak Kontruksi Penggunaan Jaminan

Keterlibatan Kontraktor GC dan DB & ACM Tahap Perancangan Tahap Konstruksi Masa Jaminan Kontraktor Utama (GC) Kontraktor Rancang Bangun (DB) Konsultan Manajemen Konstruksi (ACM)

Definisi awal untuk ketiga system pelaksanaan proyek General Contracting (GC) Suatu struktur kontrak yang terdiri dari dua kontrak utama : 1. Kontrak konsultasi antara pemilik dengan konsultan perancang (A/E), yang bertanggungjawab terhadap perancangan, manajemen proyek dan administrasi kontrak 2. Kontrak kontruksi antara pemilik dengan kontraktor umum/utama (GC), yang bertanggungjawab terhadap konstruksi, pengikatan kontrak, dan koordinasi konstruksi. Pemilihan, administrasi, koordinasi dan kinerja dari kontraktor spesialis menjadi tanggungjawab kontraktor utama

Definisi awal untuk ketiga system pelaksanaan proyek General Contractin (GC) Urut-urutan proyek adalah perancangan-pelelangankontruksi 1. Keterlibatan A/E dimulai dengan perancangan dan berakhir dengan mulainya tahap penggunaan fasilitas 2. Keterlibatan kontraktor utama dimulai dengan kontruksi hingga berakhirnya masa jaminan. 3. Percepatan (fast-tracking) bukan merupakan suatu alternatif yang dapat dilakukan

Definisi awal untuk ketiga system pelaksanaan royek Design Build (D-B) Suatu struktur kontrak yang terdiri dari satu kontrak utama; kontrak konstruksi antara pemilik dengan kontraktor B, yang bertanggung jawab terhadap terhadap perancangan, manajemen proyek, administrasi kontrak, konstruksi, pengikatan kontrak, dan koordinasi kontrak. Seleksi, administrasi, koordinasi dan kinerja dari kontraktor spesialis menjadi tanggung jawab kontraktor D-B.

Definisi awal untuk ketiga system pelaksanaan proyek Design-Build (D-B) Urut-urutan proyek adalah pelelangan-perancangankonstruksi. Keterlibatan kontraktor dimulai dengan perancangan dan berakhir dengan berakhirnya masa jaminan. Percepatan dapat dilakukan

Definisi awal untuk ketiga system pelaksanaan proyek Agency CM (CM) Suatu struktur kontrak yang terdiri dari beberapa kontrak utama: 1. Kontrak konsultasi antara pemilik dengan konsultasi perancang 2. Kontrak konsultasi antara pemilik dengan konsultasi MK 3. Bebarapa kontrak konstruksi antara pemilik dengan kontraktor spesialis

Deifinisi awal untuk ketiga system pelaksanaan proyek Agency CM (CM) 1. Urut-urutan proyek adalah perancangan-pelelangankonstruksi 2. Keterlibatan A/E dimulai dengan perancangan dan berakhir dengan penggunaan fasilitas oleh pemilik 3. Keterlibatan konsultan MK dimulai pada tahap perancangan dan berakhir dengan berakhirnya masa jaminan dari kontraktor berakhir. 4. Keterlibatan kontraktor spesialis dimulai dengan pengikatan konstruksi dan berakhir dengan berakhirnya masa jaminan masing-masing kontrak konstruksi. 5. Percepatan merupakan suatu alternatif yang dapat dilakukan.

Pertimbangan Pemilik Proyek: 1. Proyek-proyek seringkali melebihi anggaran 2. Penyelesaian proyek yang sering terlambat 3. Kualitas konstruksi tidak seperti yang diharapkan 4. jasa perancangan tidak memenuhi keinginan/harapan 5. Keterlibatan pemilik proyek yang terbatas/minimum 6. Kurangnya flesibilitas kontrak 7. Sering terjadi perselisihan kontrak 8. Tidak tercapainya nilai yang memadai

Pertimbangan utama pengguna jasa konstruksi Designability kebutuhan pemilik secara ekonomis memiliki prioritas yang jauh lebih tinggi termasuk dibandingkan dengan arsitektur untuk kepentingan arsitektur keseimbangan antara keduanya harus mementingkan kebutuhan pemilik Constructability Salah satu kekurangan yang serius dari sistem pendekatan tradisional adalah kurangnya masukan konstruksi yang bermanfaat pada tahap perancangan

Pertimbangan utama pengguna jasa konstruksi Praktek-praktek industri yang dipermasalahkan seleksi kontraktor spesialis Pembayaran langsung ke subkontraktor Pre-bid shopping Stress on GC bidding estimators Post-bidding shopping Pay-if-paid clauses

Perencanaan Suatu kegiatan yang didahului proses-proses sebelumnya yaitu Survey dan investigation. Hasil dari perencanan adalah kurva perencanaan yang merupakan acuan untuk mewujutkan gagasan. Perencanaan harus mampu menampung segala aspirasi dari pemberi tugas

Berbagai disiplin ilmu yang terlibat dalam perencanaan Architec Civil engineer Construction engineer Structural engineer Electrical engineer Mechanical engineer Quntity suveyor Quality surveyor Estimate engineering Draftman, dsb

Pekerjaan perencana adalah penentu keberhasilan proyek Tuntutan yang harus diperhatikan perencana adalah Kualitas Kwantitas Waktu Biaya manfaat

Lingkup tugas perencana adalah: Membuat bidang studi dan planning Membuat programing Membuat design dan spesifikasi Membuat rencana anggaran dan biaya (cost estimate) Menilai pelaksanaan pekerjan dari segi : Preformance Biaya (cost) Benefide Guna/ faedah/manfaat

BESTEK Adalah merupakan suatu peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjan yang berisikan: - Instruksi pada peserta lelang Berisi tentang penendatanganan risalah penjelasan, Ketentuan NPWP, Mengunjungi tapak, Mengajukan penawaran pada waktu yang telah ditentukanprosedur pelelangan, pengesahan dokumen lelang, jaminan penawaran. - Persyaratan umum berisikan diindahkannya perintah-perintah lapangan, peraturan daerah, dokumen kontrak, Penjelasan tentang kedudukan owner direksi pemborong subkon - Persyaratan khusus Berisi tentang pengadaan buruh,tenaga ahli, membuat shop drawing, membuat duga tinggi, menyediakan fasilitas sementara, perbaikan kerusakan, pembayaran kemajuan pekerjaan, ijin IMB, penyambungan air, listrik, pemasangan mesin generator - Persyaratan teknik meliputi persyaratan pelaksanaan dan uraian pekerjaan dari struktur utama, struktur skunder, pekerjaan pelengkap. - Persyaratan bahan sesuai dengan SNI - Formulir-formulir surat penawaran, data harga satuan bahandan upah pekerja, harga satuan pekerjaan, surat perjanjian pemborong, aanwizing, Berita acara pelelangan, surat pemberian pekerjaan

R A B Adalah suatu perhitungan perkiraan biaya dari suatu pekerjaan sebagai ancar-ancar utnuk penyediaan dana yang diperlukan. Engineer estimasi adalah perkiraan biaya pembangunan proyek yang dibuat oleh perencana atau konsultan (EE) Owner estimasi adalah perkiraan biaya pembangunan proyek yang dibuat oleh pemimpin proyek (OE)

Komponen pembuatan RAB Besarnya volume pekerjaan Pek. Persiapan Mobilisasi Pek. Tanah Pek. Konstruksi Pek. Pelengkap Pek. finishing Harga satuan pekerjaan Harga satuan bahan Upah pekerja Biaya peralatan