Kelengkapan Ruang l pada Ruang Norm-n

dokumen-dokumen yang mirip
Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-2 Standar

Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG NORM-n STANDAR. Shelvi Ekariani KK Analisis dan Geometri FMIPA ITB

Ekuivalensi Norm-n dalam Ruang R d

BAB I PENDAHULUAN. Integral Lebesgue merupakan suatu perluasan dari integral Riemann.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Beberapa Sifat Operator Self Adjoint dalam Ruang Hilbert

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

TEOREMA TITIK TETAP DI RUANG BARISAN p-summable DALAM NORM-n

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

KAJIAN KONSEP RUANG NORMA-2 DENGAN DOMAIN PEMETAAN BERUPA RUANG BERDIMENSI HINGGA

Edisi Juni 2011 Volume V No. 1-2 ISSN SIFAT-SIFAT RUANG HASIL KALI DALAM-n KOMPLEKS

Ruang Norm-2 dan Ruang Hasil Kali Dalam-2

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

FUNGSIONAL LINEAR-2 DALAM RUANG NORM-2 2-LINEAR FUNCTIONALS IN 2-NORMED SPACE

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG BERNORMA CONE BERNILAI-

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

KEKONVERGENAN LEMAH PADA RUANG HILBERT

Konvergensi Barisan dan Teorema Titik Tetap

BAB 2 RUANG HILBERT. 2.1 Definisi Ruang Hilbert

TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

RUANG LIPSCHITZ. Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. *Surel: : (, ) Ϝ

Sifat-sifat Ruang Banach

EKSISTENSI TITIK TETAP DARI SUATU TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

Sifat Barisan Subhimpunan Tutup di Ruang Metrik yang Completion-nya adalah Ruang Atsuji

Ketunggalan titik Tetap Pemetaan Kondisi Tipe Kontraktif pada Ruang Banach

Kekontraktifan Pemetaan pada Ruang Metrik Kerucut

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah : MAA 526 Nama Mata Kuliah : Analisis Fungsional

II. TINJAUAN PUSATAKA

SIFAT-SIFAT HIMPUNAN PROXIMINAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Karakteristik Operator Positif Pada Ruang Hilbert

Ketaksamaan Cauchy-Schwarz, Ketaksamaan Bessel, dan Kesamaan Parseval di Ruang n-hasilkali Dalam Baku. Hendra Gunawan

JMP : Volume 1 Nomor 1, April 2009 KETAKSAMAAN CAUCHY SCHWARZ PADA RUANG HASIL KALI DALAM-2

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

OPERATOR PADA RUANG BARISAN TERBATAS

REPRESENTASI FUNGSIONAL-2 DI l p. Yosafat Eka Prasetya Pangalela Institut Teknologi Bandung

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SYARAT SYARAT FUNGSI DI RUANG METRIK AGAR RUANG METRIKNYA MEMILIKI ATSUJI COMPLETION

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

ORTOGONALITAS-P DI RUANG NORM-n

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X)

9. Teori Aproksimasi

KEKUATAN KONVERGENSI DALAM PROBABILITAS DAN KONVERGENSI ALMOST SURELY

ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON- EKSPANSIF

BEBERAPA KONSEP ORTOGONALITAS DI RUANG NORM

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

BAB 2 RUANG BERNORM. 2.1 Norm dan Ruang `p. De nisi 2.1 Misalkan V ruang vektor atas R, Sebuah fungsi k:k : V! R yang memenuhi sifat-sifat berikut :

ISSN: X 35 SEMI HASIL KALI DALAM ATAS DAN BAWAH

ANALISIS NUMERIK LANJUT. Hendra Gunawan, Ph.D. 2006/2007

PROYEKSI ORTHOGONAL PADA RUANG HILBERT. ROSMAN SIREGAR Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Jurusan Matematika Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Misalkan diberikan suatu ruang vektor atas lapangan R atau C. Jika

KESTABILAN PERSAMAAN FUNGSIONAL JENSEN.

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

DASAR-DASAR TEORI RUANG HILBERT

PERMANEN DAN DOMINAN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL

ANALISIS REAL 2 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, KONSEP FUNGSI SEMIKONTINU. Malahayati 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SYARAT FRITZ JOHN PADA MASALAH OPTIMASI BERKENDALA KETAKSAMAAN. Caturiyati 1 Himmawati Puji Lestari 2. Abstrak

PENGHITUNGAN VEKTOR-KHARAKTERISTIK SECARA ITERATIF MENGGUNAKAN TITIK TETAP BROUWER

KAJIAN METODE KONDENSASI CHIO PADA DETERMINAN MATRIKS

Konstruksi Matriks NonNegatif Simetri dengan Spektrum Bilangan Real

ANALISIS REAL 1 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE

TEOREMA TITIK TETAP BANACH UNTUK MENDAPATKAN SYARAT KEKONVERGENAN METODE JACOBY

Integral Baire-1 Stieltjes, Henstock-Stieltjes dan Riemann-Stieltjes. The Stieltjes Integrals of Baire-1, Henstock and Riemann

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

BAB III TRANSFORMASI MATRIKS DERET DIRICHLET HOLOMORFIK. A. Transformasi Matriks Mengawetkan Kekonvergenan

ANALISIS KEKONVERGENAN PADA BARISAN FUNGSI

PENGEMBANGAN RUANG FUNGSI KLASIK Oleh: Encum Sumiaty FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

yang Dibangun oleh Ukuran Bernilai Proyeksi

INTERVAL KEKONTRAKTIFAN PEMETAAN PADA RUANG BANACH. Badrulfalah 1, Khafsah Joebaedi. 2.

Keterbatasan Lokal Suatu Operator Superposisi Pada Ruang Barisan Real. Lina Nurhayati, Universitas Sanggabuana

RUANG VEKTOR BAGIAN RANK KONSTAN DARI BEBERAPA RUANG VEKTOR MATRIKS CONSTANT RANK VECTOR SUBSPACE OF SOME VECTOR SPACE MATRICES

KONVERGENSI DAN KELENGKAPAN PADA RUANG QUASI METRIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BIMODUL-C* HILBERT. Oleh: Raden Muhammad Hadi. Departemen Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia

REFLEKSIVITAS PADA RUANG ORLICZ DENGAN KEKONVERGENAN RATA-RATA

SIFAT TITIK TETAP PADA RUANG METRIK SKRIPSI

Ruang Linear Metrik: Sifat Sifat Dasar Dan Struktur Ruang Dalam Ruang Linear Metrik

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

SIFAT P-KONVEKS PADA RUANG FUNGSI MUSIELAK-ORLICZ TYPE BOCHNER. Yulia Romadiastri

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

RUANG VEKTOR BAGIAN RANK KONSTAN DARI BEBERAPA RUANG VEKTOR MATRIKS

PEMETAAN KONTRAKTIF LEMAH MULTIVALUED DI RUANG METRIK PARSIAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN: DUA TIPE PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE

Parameterisasi Pengontrol yang Menstabilkan Melalui Pendekatan Faktorisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DEFINISI TIPE RIEMANN UNTUK INTEGRAL LEBESGUE 1. Drajad Maknawi 2 dan Muslich 3 Jurusan Matematika FMIPA UNS. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

HUKUM ITERASI LOGARITMA. TUGAS AKHIR untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana sains SORTA PURNAWANTI NIM.

KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W

Kajian Fungsi Metrik Preserving

Syarat Fritz John pada Masalah Optimasi Berkendala Ketaksamaan. Caturiyati 1 Himmawati Puji Lestari 2. Abstrak

Transkripsi:

Jurnal Matematika, Statistika,& Komputasi Vol.... No... 20... Kelengkapan Ruang l pada Ruang Norm-n Meriam, Naimah Aris 2, Muh Nur 3 Abstrak Rumusan norm-n pada l merupakan perumuman dari rumusan norm-n pada l. Selanjutnya, ditunjukkan bahwa ruang l merupakan ruang Banach-n dengan mengambil sebarang barisan Cauchy di l yang konvergen di l dalam ruang norm-n. Kata Kunci : ruang norm-n, ruang l, Barisan Cauchy, ruang Banach-n Abstract The formula of n-normed space in space l is a generalization from the formula of n-normed space in space l. Furthermore, it is shown that space l is n-banach space by taking any Cauchy sequence in the space l which convergent in l on n-normed space. Keywords : n-normed space, space l, Cauchy sequence, n-banach space. Pendahuluan Konsep ruang norm pertama kali dikemukakan oleh S. Banach, H. Hahn dan N. Wiener pada tahun 922. Ruang norm, (X, ) adalah suatu ruang vektor X dengan metrik yang didefinisikan oleh suatu norm. Kajian tentang ruang norm ini telah banyak dikaji oleh matematikawan, diantaranya adalah kajian tentang ruang norm-2 yang pertama kali dikemukakan oleh Ga hler pada pertengahan tahun 960-an. Ruang norm-2, (X,, ) adalah ruang yang dibangun dari ruang vektor X yang mempunyai dim(x) 2 dengan metrik yang didefinisikan oleh suatu norm,. Pada tahun 969, Ga hler kemudian mengembangkan ruang norm pada ruang vektor real X dengan dim(x) n, dilambangkan dengan,, dan (X,,, ) disebut ruang norm-n. Tahun 20, H. Gunawan dan Mashadi [6] dalam tulisannya menyatakan bahwa ruang norm- n dengan n 2 adalah suatu ruang norm-(n ), untuk kasus standar atau untuk ruang yang berdimensi hingga, norm- (n ) dapat diturunkan dari norm- n dengan cara tertentu, kemudian kekonvergenan dan kelengkapan dari norm-n ekuivalen dengan kekonvergenan dan kelengkapan yang diturunkan dari norm-(n ). Kajian lain yang membahas tentang kelengkapan norm- n dilakukan oleh Shelvi Ekariani dan Hendra Gunawan [2], dimana kekonvergenan dan kelengkapan barisan dalam norm-n mengakibatkan kekonvergenan dan kelengkapan barisan dalam norm, begitu juga sebaliknya. Kelengkapan ruang l pada norm-n sebelumnya telah dibahas oleh Hendra Gunawan [4] dalam tulisannya The Space of p -Summable Sequences and Its Natural n -Norm. Kelengkapan tersebut ditunjukkan dengan mendefinisikan sebuah norm pada ruang l dan membuktikan ekuivalensi norm tersebut dengan norm pada ruang l. Dari beberapa referensi tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengkaji kembali bagaimana kelengkapan ruang l di dalam ruang norm-n dengan kata lain akan ditunjukkan bahwa ruang l merupakan ruang Banach-n, dengan metode yang sama dengan [] dengan Program S Jurusan Matematika FMIPA Universitas Hasanuddin 2 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Hasanuddin 3 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Hasanuddin

Jurnal Matematika, Statistika,& Komputasi 2 Vol.... No... 20... tujuan penulisan yaitu mengkaji definisi norm- n pada ruang l, dan membuktikan kelengkapan ruang l di ruang norm-n. 2. Tinjauan Pustaka 2. Ruang l Definisi 2.. Misal p adalah bilangan real. Setiap elemen dalam ruang l adalah barisan ( ) = (,, ) dari bilangan real sedemikian sehingga + + konvergen, didefinisikan <, untuk p. () Jika ( ) adalah barisan dalam bilangan real, maka yang diperoleh adalah ruang real l. Jika ( ) adalah barisan dalam bilangan kompleks, maka yang diperoleh adalah ruang kompleks l, namun yang akan dibahas adalah ruang real l. 2.2 Ruang Norm-2 Definisi 2.2. Misalkan X ruang vektor real berdimensi d dengan d 2. Norm-2 pada X didefinisikan sebagai suatu pemetaan, :X X R, sehingga untuk setiap, y, z X dan α R memenuhi sifat-sifat berikut :., y = 0 jika dan hanya jika dan y bergantung linear, 2., y = y,, 3., αy = α, y, 4. + y, z, z + y, z Pasangan (X,, ) disebut ruang norm-2. Telah diketahui bahwa norm-2 pada ruang l untuk p < dan p 2 didefinisikan sebagai, y = 2 Untuk menunjukkan bahwa ruang ketaksamaan Minkowski untuk deret double. y y. (2) l merupakan ruang norm-2 dibutuhkan Teorema 2.2.2 (Ketaksamaan Minkowski untuk Deret Double) Jika p dan + =, dimana ( ), (y ) l maka n y k + k y n p n= k= p n y k p n= k= p + k y n p n= k= p (3)

Jurnal Matematika, Statistika,& Komputasi 3 Vol.... No... 20... Proposisi 2.2.3 Jika fungsi, : l R, didefinisikan, y = 2 Maka (l,, ) adalah ruang norm-2. Ruang l merupakan ruang yang lengkap pada ruang norm-2 atau ruang Banach-2, yang telah dibuktikan pada []. y y 3. Hasil dan Pembahasan 3. Ruang Norm-n Definisi 3.. Misalkan X adalah ruang vektor real berdimensi d dimana d n serta,,, X. Suatu fungsi bernilai real tak negatif yang didefinisikan sebagai suatu pemetaan,, : X X R, sehingga untuk setiap,,,, y, z X memenuhi sifatsifat dibawah ini :.,, = 0 jika dan hanya jika,, bergantung linear; 2.,, =,,, untuk permutasi (i,, i ) dari (,, n); 3.,,, α = α,,, untuk setiap α R; 4.,,, y + z,,, y +,,, z, disebut norm-n di X. Pasangan (X,,, ) disebut ruang norm-n. Terinspirasi dari rumusan norm-n pada l didefinisikan norm-n pada l, yaitu,, = n!. (4) Proposisi 3..2 Jika fungsi,, : l R, didefinisikan,, = n! maka (l,,, ) adalah ruang norm-n. Bukti : Ambil (,, ) l, akan ditunjukkan bahwa norm,, memenuhi sifatsifat ruang norm- n. Akan ditunjukkan,, = 0 jika dan hanya jika,, bergantung linear. ( ) Jika,, = 0 maka,, bergantung linear, diketahui,, = 0, sehingga

Jurnal Matematika, Statistika,& Komputasi 4 Vol.... No... 20... diperoleh n! = 0. = 0, Sehingga berdasarkan teorema bebas linear,,, bergantung linear. ( ) Jika,, bergantung linear maka,, = 0 Jika,, bergantung linear maka terdapat skalar-skalar k 0 dimana i =,2,, n, sedemikian sehingga sehingga, = k k + + k k (5) k k + + k k,, = n! k k + + k k (6) k k + + k k Berdasarkan sifat penjumlahan determinan jika terdapat dua kolom sama atau sebanding maka nilai determinan = 0, sehingga dari persamaan (6) diperoleh,, = (0) n! = 0. Sehingga,, = 0 Ruang l memenuhi sifat kedua dan ketiga ruang norm-n, dapat dibuktikan dengan menggunakan sifat determinan. Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa,,, y + z,,, y +,,, z () y + z,,, y + z = n! () y + z () y + z Berdasarkan ketaksamaan Minkowski, diperoleh () y () z n! () y + () z () y () z (7)

Jurnal Matematika, Statistika,& Komputasi 5 Vol.... No... 20... () y n! () y () y () z + n! () z () z Jadi,,,, y + z,,, y +,,, z. Karena semua sifat ruang norm-n terpenuhi maka ruang l terdefinisi pada ruang norm-n. 3.2 Ruang Banach-n Definisi 3.2. Barisan ( ) diruang norm-n (X,,, ) dikatakan konvergen ke X dalam normn jika untuk setiap,, X, dan untuk setiap ε > 0 terdapat n N, sedemikian sehingga,,, < ε, untuk setiap k n Teorema 3.2.2 Misalkan X = (X,,, )adalah ruang norm-n, maka limit dari suatu barisan diruang tersebut yang konvergen adalah tunggal. Definisi 3.2.3 Barisan ( ) diruang norm-n (X,,, ) dikatakan Cauchy ke X dalam norm-n jika untuk setiap,, X, dan untuk setiap ε > 0 terdapat n N, sedemikian sehingga,,, < ε, untuk setiap k, l n Teorema 3.2.4 Jika barisan ( ) konvergen dalam norm-n, maka ( ) adalah barisan Cauchy dalam norm-n. Definisi 3.2.5 Misal X merupakan ruang vektor dalam ruang norm-n. Maka X disebut ruang yang lengkap pada norm-n jika setiap barisan Cauchy pada X konvergen ke elemen X. Ruang Banach-n merupakan ruang norm-n yang lengkap. Teorema 3.2.6 Ruang l adalah ruang yang lengkap pada norm- n, dengan norm- n pada l didefenisikan sebagai berikut,, = n!. (8)

Jurnal Matematika, Statistika,& Komputasi 6 Vol.... No... 20... Bukti : Akan ditunjukkan bahwa setiap barisan Cauchy dalam l konvergen ke l. Misal ( ) adalah sebarang barisan Cauchy dalam l, dimana = (), (),. Maka untuk setiap ε > 0 terdapat n N sedemikian sehingga untuk setiap k, l n berlaku,, = n! diperoleh, () () n! () () () () () () () () () () < ε. (9) < ε (0) Ambil j yang tetap, dimana i =,2,, n, dan misal(n!) ε = ε, sehingga diperoleh () () () () () < ε. () () Berdasarkan definisi determinan n n, dimana p = (n ) dan q = n untuk n genap dan p = n dan q = (n ) untuk n ganjil. Maka persamaan (3.8) dapat dituliskan () () C + () () C + + () () C () () C + () () C + + () () C < ε (2) Pilih j yang tetap, untuk i =,2,, n, dimana j =,2, sehingga dari (2) dapat disimpulkan bahwa (), (),, () merupakan barisan Cauchy di R. Berdasarkan Teorema Cauchy-Konvergen pada bilangan real, maka R lengkap. Karena R lengkap, maka (), (),, () konvergen, berarti untuk k berlaku (), (),, (). Kemudian akan ditunjukkan bahwa dan l. Dari (0), untuk m, n n diperoleh () () n! () () < ε. (u =,2, ) () () Untuk l dan u, dimana k n, diperoleh

Jurnal Matematika, Statistika,& Komputasi 7 Vol.... No... 20... () n! () () Dari definisi determinan n n memberikan n! () c + () c + + () c < ε (3) () c + () c + + () c < ε. (4) Persamaan (4) menunjukkan bahwa = () l. Karena = + ( ), dimana l, ( ) l, maka berdasarkan ketaksamaan Minkowski diperoleh () + () () + () < (5) Jadi, l. Dari (4) menunjukkan bahwa, karena ( ) adalah sebarang barisan cauchy dalam ruang l dan l, ini menunjukkan bahwa ruang l adalah ruang yang lengkap pada norm-n dengan kata lain l merupakan ruang Banach-n. 4. Penutup 4. Kesimpulan Ruang l merupakan barisan ( )dari bilangan real sedemikian sehingga konvergen. Dari rumusan norm-n pada l, didefinisikan norm-n pada l, yaitu,, = n!. Ruang l merupakan ruang yang lengkap pada ruang norm-n atau ruang Banach-n yang telah dibuktikan pada Teorema 3.2.6. 4.2 Saran Dalam penulisan ini, hanya mengkaji kelengkapan ruang l pada norm-n. Penulis menyarankan untuk mengkaji kelengkapan ruang C[a, b], L [a, b], baik pada norm-2 maupun norm-n. Daftar Pustaka p [] Astriana, Ria, (202), Ruang l Sebagai Ruang Banach-2 pada Ruang Norm-2, Skripsi Universitas Hasanuddin Makassar.

Jurnal Matematika, Statistika,& Komputasi 8 Vol.... No... 20... [2] Ekariani, Shelvi dan Hendra Gunawan, (202), Teorema Titik Tetap pada Ruang Normn Standar, JMP. 4, 69 77. [3] Edwards, C.H dan David E. Penney, (937), Elementary Linear Algebra, Prentice Hall, Inc : Englewood Cliffs, New Jersey. [4] Gunawan, Hendra, (200), The Space of p-summable Sequences and Its Natural n- Norm, Bull.Austral. Math. Soc. 64, 37-47. [5] Gunawan, H dan Mashadi, (200), On n-norm Space. Int. J. Math. Sci. 27, 63-639. [6] Kreszyg, Erwin, (978), Introductory Function Analysis with Application, John Wiley & Sons, Inc : New York. [7] Nur, M, (20), Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-n Standar, Tesis Magister Matematika ITB. [8] Zulfaneti, (20), Norm-n dan Fungsional linear-n terbatas d Ruang Hilbert, (Online), (pasca.unand.ac.id/id/wp-content/uploads/20/09/artikel2.pdf diunduh 5 Maret 203).