III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di BBPTU-HPT Baturraden,

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2013 di Desa Dadapan, Kecamatan

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 3(1): 93-97, Feb 2015

BAB III MATERI DAN METODE. Ettawa Berdasarkan Bobot Lahir dan Bobot Sapih Cempe di Satuan Kerja

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur strain lohman keturunan pertama, berumur satu

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini yaitu catatan kadar lemak susu sapi perah FH laktasi 1

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitan ini menggunakan catatan produksi susu 305 hari dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan November - Desember 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODE PENELITIAN

III.MATERI DAN METODA. tujug desa. Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

SELEKSI INDUK KAMBING BOERAWA GRADE 1 DAN 2 BERDASARKAN NILAI MOST PROBABLE PRODUCING ABILITY BOBOT ANAK UMUR ENAM BULAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

Penyelesaian: Variables Entered/Removed a. a. Dependent Variable: Tulang b. All requested variables entered.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret sampai 1 Mei 2016 di Balai

PENDAHULUAN. pangan hewani. Sapi perah merupakan salah satu penghasil pangan hewani, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan April - Mei

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan objek penelitian yang digunakan yaitu:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Langkah Langkah Dalam Pengolahan Data

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

STATISTIK PERTEMUAN VIII

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Statistika Deskriptif Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

UKURAN TENDENSI SENTRAL

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

REGRESI LINIER GANDA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

PERTEMUAN 1-MPC 2 PRAKTIK. Oleh: Adhi Kurniawan SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Madiun, untuk mendapatkan gambaran kondisi tempat penelitian secara umum,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada bula April 014 di BBPTU-HPT Baturrade, Purwokerto. B. Baha da Alat Peelitia Baha peelitia ii yaitu rekordig produksi susu laktasi I da II dari iduk sapi perah FH da PFH masig-masig sebayak 39 ekor. Alat yag diguaka yaitu kertas da program komputer microsoft office excel. C. Metode Peelitia Metode yag diguaka pada peelitia ii adalah studi kasus. Data yag diambil berupa data sekuder meliputi produksi susu per laktasi dari setiap idividu baik sapi perah FH maupu PFH yag telah megalami dua kali masa laktasi, umur sapi, lama laktasi, da maajeme pemeliharaa. D. Prosedur Peelitia Prosedur peelitia ii sebagai berikut : 1. melakuka survei ke BBPTU-HPT Baturrade, Purwokerto utuk mecatat data-data yag terdapat dalam kartu rekordig yag dimiliki;

17. meetuka sapi perah FH da PFH yag aka diguaka sebagai sampel; 3. meyali data rekordig utuk diaalisis sesuai tujua peelitia; 4. melakuka tabulasi data; 5. melakuka koreksi terhadap data produksi susu sapi perah FH da PFH berdasarka lama laktasi da umur produksi; 6. meghitug produksi susu sapi perah FH FH da PFH; 7. meghitug estimasi ilai ripitabilitas; 8. meghitug ilai MPPA produksi susu sapi perah FH da PFH; 9. membadigka ilai MPPA produksi susu atara sapi perah FH da PFH; 10. meetuka iduk sapi perah FH da PFH yag berpotesi geetik terbaik utuk dikembagka lebih lajut berdasarka ilai MPPA produksi susu. E. Peubah yag Diamati Peubah yag diamati pada peelitia ii sebagai berikut: 1. umur produksi produksi (tahu) adalah umur pada saat sapi perah beraak da mulai memasuki masa laktasi (Aggraei, 000);. produksi susu laktasi pertama da kedua Produksi susu laktasi pertama da kedua (kg) merupaka bayakya susu yag dihasilka setiap ekor sapi perah selama laktasi pertama da kedua (Aggraei, 000). Berat jeis air susu adalah 8 kg/l, sehigga 1 kg air susu sama dega 0,973 l air susu (Bada Stadardisasi Nasioal, 1998).

18 3. lama laktasi Lama laktasi (hari) adalah jumlah hari sapi diperah utuk memproduksi susu yaitu dari awal sapi beraak sampai dega awal masa kerig, dalam peelitia ii diukur berdasarka jumlah hari dimaa sapi memproduksi susu atau catata produksi yag ada; 4. maajeme pemeliharaa Pola pemeliharaa meliputi frekuesi pemeraha, ragsaga masalah pemeraha, jarak melahirka, da pecegaha terhadap peyakit (Saleh, 004). F. Aalisis Data Data produksi susu sapi perah FH da PFH laktasi I da II yag diperoleh dimasukka ke dalam tabel koreksi sehigga aka diketahui besarya produksi susu setelah dikoreksi terhadap lama laktasi 305 hari serta umur setara dewasa (mature equivalet). Faktor koreksi lama laktasi da umur setara dewasa megguaka rekomedasi Hardjosubroto (1994) sebagaimaa pada Tabel 3, 4, da 5. Tabel 3. Faktor koreksi utuk lama laktasi kurag dari 305 hari Lama laktasi (hari) 150 160 170 180 190 00 10 0 30 Faktor koreksi umur iduk < 36 bula 36 bula 1,77 1,64 1,67 1,55 1,58 1,48 1,51 1,41 1,44 1,35 1,38 1,30 1,3 1,6 1,7 1, 1,3 1,18

19 Tabel 3. (lajuta) Lama laktasi (hari) 40 50 60 70 80 90 300 Faktor koreksi umur iduk < 36 bula 36 bula 1,19 1,15 1,1 Sumber : Hardjosubroto (1994) Tabel 4. Faktor koreksi utuk lama laktasi lebih dari 305 hari Lama laktasi (hari) 305--308 309--31 313--316 317---30 31--34 35--38 39--33 333--336 Faktor koreksi Lama laktasi Faktor koreksi (hari) 337--340 0,9 0,99 341--344 0,91 0,98 345--348 0,90 0,97 349--35 0,89 0,96 353--356 0,88 0,95 357--360 0,87 0,94 361--364 0,86 0,93 365 0,85 Sumber : Hardjosubroto (1994) Tabel 5. Faktor koreksi utuk umur sapi perah FH ke arah umur dewasa tubuh --0 --1 -- --3 --4 --6 --7 --8 --9 --10 --11 3--0 3--1 1,31 1,30 1,9 1,8 1,6 1,4 1,3 1, 1,1 1,0 1,19 1,18 1,17 4--11 4--1 5--1 5-- 5--3 5--4 5--5 5--6 5--7 5--9 5--10 5--11 6 0 9--10 9--11 10--0 10--1 10-- 10--3 10--8 10--9 10--10 10--11 11--0 11--1 11--

0 Tabel 5. (lajuta) 3--3 3--4 3--5 3--6 3--7 3--8 3--9 3--10 3--11 3--1 4--1 4-- 4--3 4--4 4--5 4--6 4--7 1,15 1,13 1,1 1,1 1,07 6--1 -- -- 8--5 8--6 8--7 8--8 8--9 8--10 8--11 9--0 9--1 9-- 9--3 9--4 9--5 9 6 11--3 11--6 11--7 11--10 11--11 1-- 1--3 1--6 1--7 1--10 1--11 1--1 13-- 13--3 13--6 13--7 13--11 14--0 1,07 1,07 1,1 1,1 1,1 1,13 1,13 1,15 Sumber : Hardjosubroto (1994) Setelah itu, data dihitug utuk meetuka ilai ripitabilitas dega meg- guaka metode korelasi atarkelas (Warwick, dkk., 1990). r x xy x x y y y Keteraga : r : ripitabilitas x : produksi susu laktasi I (l) y : produksi susu laktasi II (l) : bayakya sampel (ekor) Nilai ripitabilitas yag diperoleh diguaka utuk meghitug ilai MPPA dega rumus sesuai rekomedasi Hardjosubroto (1994) :

1 r MPPA 1 ( 1) r (P - P) P Keteraga : MPPA : most probable producig ability : bayakya laktasi r : ripitabilitas P : rerata produksi susu sapi yag diukur (l) P : rerata produksi susu sapi populasi (l) Data yag telah diperoleh aka diaalisis dega megguaka uji t-studet meurut Nazir (1988) yaitu t = x 1 -x S x1-x Keteraga : x 1 x S x1-x : ilai rata-rata MPPA produksi susu sapi perah FH : ilai rata-rata MPPA produksi susu sapi perah PFH : stadar error dari beda Rumus stadar error dari beda: S x1-x = SS SS 1 1 1 1 1 Keteraga : S x1-x : stadar error dari beda (l) SS 1 : jumlah kuadrat dari sampel 1(l) SS : jumlah kuadrat dari sampel (l) 1 : besar sampel 1(ekor) : besar sampel (ekor) Rumus jumlah kuadrat: SS = ( xi ) xi Keteraga : xi SS : pegamata variabel ke-i : besar sampel (ekor) : jumlah kuadrat