BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KEADAAN UMUM PG. KREBET BARU

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU

9 Aspek manajerial kedua yang dilaksanakan mahasiswa adalah bekerja sebagai pendampin Sinder Kebun Wilayah (SKW) selama enam minggu. Kegiatan yang dil

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Jurnal Harian Pelaksanaan Magang di PG. Krebet Baru

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharumm officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN KEBUN BIBIT

MAKALAH SEMINAR DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA Institut Pertanian Bogor, 2009

KEADAAN UMUM Sejarah PG Cepiring

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortilkultura 26 November 2009

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebun Agung didirikan pengusaha Cina, sedangkan Pabrik Gula Krebet

BAB I PENDAHULUAN. Tebu merupakan tumbuhan sejenis rerumputan yang dikelompokkan

TEBU. (Saccharum officinarum L).

BAB I PENDAHULUAN. keuangan suatu perusahaan yang akan dianalisis dengan alat-alat analisis

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS.

SISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN

44 masing 15 %. Untuk petani tebu mandiri pupuk dapat diakses dengan sistem kredit dengan Koperasi Tebu Rakyat Indonesia (KPTRI). PG. Madukismo juga m

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Industri, yaitu pengelolahan tebu menjadi gula.

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

VARIETAS UNGGUL BARU (PSDK 923) UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk indonesia.

Upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Gula dalam Perspektif Perusahaan Perkebunan Negara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

V. GAMBARAN UMUM KONDISI PERGULAAN NASIONAL, LAMPUNG DAN LAMPUNG UTARA

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Gula Subsistem Input Subsistem Usahatani

BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU. sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

stabil selama musim giling, harus ditanam varietas dengan waktu kematangan yang berbeda. Pergeseran areal tebu lahan kering berarti tanaman tebu

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

I. PENDAHULUAN. zaman pendudukan Belanda. Pabrik-pabrik gula banyak dibangun di Pulau Jawa,

PENDAHULUAN Latar Belakang

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

I. PENDAHULUAN. Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

I Ketut Ardana, Hendriadi A, Suci Wulandari, Nur Khoiriyah A, Try Zulchi, Deden Indra T M, Sulis Nurhidayati

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BIBIT TEBU UNGGUL UNTUK MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA GULA NASIONAL

LOG BOOK MAGANG KERJA No Tanggal Jam Kegiatan Uraian TTD 1 01 Juli 2014

4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pada tahun 1832 yang saat itu bernama Nederlands Hendel Maatschapij

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu

ANALISIS KEGIATAN PRODUKSI PABFUK GULA JATIWANGI (Kasus PTPG Rajawali I1 Unit PG Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat)

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO. Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: Lovitna Novia Puspitasari NRP:

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

II. TINJAUAN PUSTAKA

KONDISI UMUM PERKEBUNAN

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PABRIK GULA MADUKISMO DENGAN ASPEK KHUSUS PENATAAN VARIETAS SEMA DEVI OKTAVIA

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. Gula adalah salah satu komoditas pertanian yang telah ditetapkan

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Konsumsi Gula Tahun Periode

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di

TINJAUAN PUSTAKA. Budidaya tebu adalah proses pengelolaan lingkungan tumbuh tanaman

KEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun

LAPORAN KEMAJUAN TERMIN I X.46

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah Perkembangan Pabrik

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permasalahan Industri Gula Indonesia 2.2. Karakteristik Usahatani Tebu

BAB I PENDAHULUAN. yang putih dan terasa manis. Dalam bahasa Inggris, tebu disebut sugar cane. Tebu

DI PABRIK GULA MADUKISMO, PT. MADUBARU, YOGYAKARTA: DENGAN ASPEK KHUSUS MEMPELAJARI PRODUKTIVITAS TIAP KATEGORI TANAMAN

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

LAPORAN AKHIR REVITALISASI SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS GULA

Lampiran 1. Kualitas Bibit yang Digunakan dalam Penelitian

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2018 BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gula (PG) dan Pabrik Spirtus (PS) Madukismo. PG dan PS Madukismo

HASIL DAN PEMBAHASAN

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis. Tanah yang

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan alih fungsi lahan pertanian. Di satu pihak, pemerintah daerah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 47 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN TEBU RAKYAT

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

Transkripsi:

BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah PG. Krebet Baru Pabrik Gula Krebet Baru didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda yang kemudian pada tahun 1906 dibeli oleh Oei Tiong Ham Concern. PG. Krebet Baru sempat menghentikan operasinya pada tahun 1947, hal ini disebabkan pabrik mengalami kerusakan yang parah. Pada tahun 1953 Pabrik Gula Krebet Baru mengalami perbaikan berkat desakan IMA PETERMAS (Indonesia Maskapai Andal Koperasi Pertanian Tebu Rakyat Malang Selatan), sehingga PG Krebet Baru dapat beroperasi kembali. Perbaikan diadakan oleh Oei Tiong Ham Concern bekerjasama dengan Bank Industri Negara. Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih semua perusahaan yang dimiliki oleh Oei Tiong Ham Concern pada tahun 1961. Kegiatan usaha tetap berjalan dibawah pengawasan Menteri/Jaksa Agung RI. Kemudian pada tahun 1963 semua perusahaan dan pengelolaanya diserahkan kepada menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan (P3) yang saat ini menjadi Departemen Keuangan RI. Untuk melanjutkan aktivitas usaha ex. Oei Tiong Ham Concern, pada tahun 1964 Departemen Keuangan RI membentuk PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia yang sekarang lebih dikenal dengan nama PT. Rajawali Nusantara Indonesia. PT. Rajawali Nusantara Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibawah pengawasan Departemen Keuangan RI. Pada tahun 1974 PG Krebet Baru mengalami peningkatan kapasitas giling dari 1 600 TCD ( Ton Cane per Day ) tahun 1968 menjadi 2 000 TCD. Peningkatan kapasitas giling ini merupakan fasilitas pemerintah dalam rangka penanaman modal dalam negeri dengan cara memperbaiki dan mengganti mesinmesin yang sudah tua. Dua tahun setelah itu yaitu tahun pada tahun 1976 dibangun pabrik gula baru untuk menggantikan pabrik gula yang lama. Namun untuk meningkatkan kapasitas giling menjadi 5 000 TCD serta meningkatkan total pelayanan tanaman tebu rakyat menjadi 12 000 ha, maka pabrik gula yang lama tetap dipertahankan untuk tetap beroperasi. Sehingga terdapat dua unit pabrik gula

12 yang berada dibawah manajemen PG Krebet Baru, yaitu Pabrik Gula Krebet Baru I (KB I) dan Pabrik Gula Krebet Baru II (KB II) Hingga saat ini PG. Krebet Baru terus meningkatkan kapasitas giling dan pelayanan terhadap tanaman tebu rakyat. Peningkatan kapasitas giling dilakukan dengan cara memperbaiki, mengganti dan menambah mesin-mesin baru. Total kapasitas giling PG Krebet Baru sebesar 12 000 TCD, dengan rincian PG Krebet Baru I (KB I) sebesar 6 500 TCD dan PG Krebet Baru II (KB II) sebesar 5 500 TCD. 4.2.Letak Geografi Secara geografi PG. Krebet Baru terletak pada 112 0 37 30 BT dan 07 0 58 10 LS. Lokasi PG. Krebet Baru di Km. 1 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jarak dari Kota Malang sejauh 13 km kearah selatan. Wilayah kerja PG Krebet Baru sebagian besar tersebar di wilayah Malang Selatan dengan ketinggian antara 300 600 m di atas permukaan laut. Malang Selatan didukung oleh sumberdaya alam yang sangat sesuai untuk tanaman tebu sehingga banyak petani di wilayah ini memilih untuk bertanam tebu, oleh karena pertimbangan itulah pemilihan lokasi PG Krebet Baru. Lokasi PG Krebet Baru cukup strategis karena didukung oleh faktor ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja. Letak PG Krebet Baru dapat di lihat di Lampiran 2. 4.3. Keadaan Iklim dan Tanah Keadaan iklim di wilayah kerja PG Krebet Baru menurut Oldemen masuk dalam Zone C atau beriklim agak basah, dengan curah hujan rata-rata 2000 mm/tahun dan bulan kering pada bulan Juni September serta bulan basah antara Nopember Maret. Kondisi tanah di wilayah kerja PG Krebet Baru memiliki topografi yang beragam dari datar hingga berbukit dengan kemiringan3 8 derajat. Jenis tanah sebagian besar merupakan tanah Latosol, Mediteran, dan Regosol (Tabel 1) dengan ph 5.5 6.5.

13 Sumber : Bagian Tanaman PG Krebet Baru, Malang (1999) Tanah di wilayah kerja PG. Krebet Baru rata-rata memiliki kandungan Nitrogen dan Phospor cukup, serta kandungan Kalium yang tinggi. Unsur Kalium sangat penting peranannya dalam proses metabolisme karbohidrat, sehingga sangat penting juga untuk pertumbuhan tebu terutama dalam proses pembentukan gula. Tabel 1. Jenis Tanah di Wilayah Kerja PG Krebet Baru Rayon Kecamatan Jenis Tanah % Luas Rayon Selatan Pagak Mediteran 75 Latosol 25 Donomulyo Mediteran 85 Latosol 15 Gedangan Mediteran 90 Latosol 10 Rayon Tengah Gondanglegi Aluvial 90 Regosol 10 Rayon Utara Bululawang Regosol 90 Latosol 10 Wajak Regosol 80 Latosol 20 Dau Andosol 85 Latosol 15 Lawang Latosol 80 Regosol 20 Singosari Brown Forest Soil 75 Latosol 25 Rayon Timur Turen Latosol 60 Regosol 40 Dampit Latosol 80 Regosol 20 Sumbermanjing Wetan Aluvial 20 Latosol 20 Mediteran 60 Ampelgading/Tirtoyudo Aluvial 20 Mediteran 20 Regosol 30 Latosol 30

14 4.4. Luas Areal dan Tata Guna Lahan Areal kebun di wilayah kerja PG. Krebet Baru terdiri dari lahan HGU (Hak Guna Usaha), lahan sewa, dan tebu rakyat (TR). Lahan HGU dan lahan sewa termasuk dalam tebu sendiri (TS). Lahan TS merupakan lahan yang hanya diperuntukan untuk kebun bibit datar (KBD), namun jika kebutuhan bibit telah tercukupi, maka KBD yang tidak tertebang sebagai bibit akan dioverbooking menjadi kebun tebu giling (KTG). Total luas kebun TS seluas 120.927 ha yang terdiri dari 16.027 ha HGU dan 104.9 ha lahan sewa. Keseluruhan areal KTG di PG. Krebet baru merupakan TR (Tebu Rakyat). Total luasan KTG yang terdapat diwilayah PG. Krebet Baru tahun 2008/2009 yaitu seluas 20 915.43 ha. Terdapat dua kategori TR, yaitu TRS (Tebu Rakyat Sawah) seluas 5 890.90 ha dan TRT (Tebu Rakyat Tegalan) seluas 13 967.09 ha (Tabel 2). Tabel 2. Daftaran Luas Areal Tebu Rakyat di PG. Krebet Baru Afdeling Daftaran Areal (ha) TRM Jumlah TRS TRT (ha) (ha) RAYON UTARA Bululawang 864.05 1 554.25 100.00 2 615.31 Dau - 740.00-740.01 Lowokwaru - 476.29-476.29 Lawang - 280.00 25.00 305.00 Singosari - 960.00 75.00 1 035.00 RAYON TIMUR Wajak 216.50 1 023.50 125.00 1 365.00 Dampit 175.00 1 079.00 105.00 1 359.00 Sumbermanjing Wetan - 1 537.00 131.00 1 668.00 Tirtoyudo - 769.00-769.00 Ampelgading - 265.00 50.00 315.00 RAYON TENGAH Gondanglegi I 2.824.00-20.00 2 844.00 Gondanglegi II 101.00 1 280.05 50.00 1 431.05 Pagelaran 1 710.35-82.65 1 793.00 RAYON SELATAN Pagak 1 062.00-100.00 1 162.00 Donomulyo - 78.00 50.00 128.00 Bantur - 1 710.00-1 710.00 Gedangan - 1 056.00 25.00 1 081.00 TOTAL 5 890.90 13 967.09 938.65 20 915.43 Sumber : Bagian Tanaman PG. Krebet Baru, Malang (2009)

15 Wilayah kerja PG. Krebet Baru terbagi menjadi empat rayon yang tersebar di 17 kecamatan. Setiap afdeling dipimpin oleh Sinder Kebun Wilayah (SKW). Rayonisasi di PG. Krebet Baru dibagi berdasarkan posisi afdeling dari PG. Krebet Baru. Empat rayon tersebut adalah Rayon Selatan meliputi kecamatan Pagak, Donomulyo, Bantur, dan Gedangan (Lampiran 3). Rayon Tengah meliputi kecamatan Gondanglegi dan Pagelaran (Lampiran 4). Rayon Utara meliputi kecamatan Bululawang, Dau, Lowokwaru, Lawang, dan Singosari (Lampiran 5). Rayon Timur yang meliputi kecamatan Wajak, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, dan Ampelgading (Lampiran 6). Di PG. Krebet Baru juga dikenal istilah wilayah historis dan wilayah ekspansi, wilayah historis merupakan wilayah kerja yang sudah ada sejak berdirinya PG. Krebet Baru dan sebagian besar dari wilayah ini merupakan lahan sawah yang cocok dengan habitus tanaman tebu. Wilayah ekspansi merupakan wilayah pengembangan untuk meningkatkan jumlah bahan baku dan sebagian besar dari wilayah ini merupakan lahan kering atau tegalan yang sebenarnya kurang cocok untuk tanaman tebu. 4.5. Keadaan Tanaman dan Produksi Tanaman tebu yang dibudidayakan di PG. Krebet Baru terbagi menjadi dua kategori, yaitu tanaman pertama (Plant Crops/PC) dan tanaman keprasan (Ratoon Cane/RC). Tanaman pertama merupakan tanaman yang ditanam di areal yang telah dilakukan pengolahan tanah dan dari bibit yang berasal dari KBD, sedangkan tanaman keprasan merupakan tanaman yang tumbuh dan berproduksi kembali dari hasil tebangan tanaman pertama. Pada umumnya untuk lahan sawah dilakukan hanya satu kali pengeprasan dan berbeda pada lahan tegalan yang dapat dilakukan dua kali pengeprasan. Hal ini dikarenakan, pada lahan sawah memungkinkan dilakukannya rotasi tanam dengan padi atau tanaman pangan lainnya. Di wilayah kerja PG. Krebet Baru pada umumnya dilaksanakan 3 5 kali pengeprasan. Di PG. Krebet Baru terdapat dua jenis kebun tebu, yaitu Tebu Sendiri (TS) dan Tebu Rakyat (TR). Kebun TS merupakan kebun yang dikelola oleh PG. Krebet Baru dan pengelolaannya hanya untuk bibit. Jika terdapat KBD yang tidak tertebang sebagai bibit karena kebutuhan bibit telah terpenuhi, maka dilakukan

16 overbooking KBD menjadi KTG. Pada dasarnya pengelolaan kebun bibit dilakukan secara bertahap, yaitu Kebun Bibit Pokok (KBP), Kebun Bibit Nenek (KBN), Kebun Bibit Induk (KBI), dan Kebun Bibit Datar (KBD). Tebu Rakyat (TR) di PG. Krebet Baru merupakan kebun yang pengelolaannya dilakukan oleh petani dan hasilnya diperuntukan sebagai bahan baku produksi gula atau Kebun Tebu Giling (KTG). Mengingat kurang lebih 98% pasokan bahan baku di PG. Krebet Baru berasal dari Tebu Rakyat, Tebu Rakyat (TR) dibagi menjadi dua jenis berdasarkan karakteristik lahannya, yaitu Tebu Rakyat Sawah (TRS) dan Tebu Rakyat Tegalan (TRT). Berdasarkan kategori tanaman, TRS terdiri dari Tebu Rakyat Sawah Tanaman Pertama (TRS I) dan Tebu Rakyat Sawah Keprasan I (TRS II) dan seterusnya. Begitu pula untuk TRT terdiri dari Tebu Rakyat Tegalan Tanaman Pertama (TRT I), Tebu Rakyat Tegalan Keprasan I (TRT II), dan Tebu Rakyat Tegalan Keprasan II (TRT III) dan seterusnya. Varietas tebu yang dibudidayakan di wilayah kerja PG. Krebet Baru merupakan varietas yang berasal dari P3GI dan PG lainnya. Varietas yang ditanam harus disesuaikan dengan karakteristik lahan, masa tanam, dan masa giling. Pada dasarnya komposisi varietas yang ditanam sesuai dengan masa giling yaitu 30% varietas masak awal, 30% varietas masak tengah, dan 40% varietas masak akhir. Komposisi varietas di PG. Krebet Baru tidak berimbang yaitu 10,7% untuk varietas masak Awal Tengah dan 89.3% untuk varietas masak Tengah Akhir (Tabel 3). Tabel 3. Komposisi Varietas PG Krebet Baru Varietas Luas (ha) % Masak Awal - Tengah PS 862 1 301.888 6.4 Kidang Kencana (KK) 284.788 1.4 MK 98 162.736 0.8 BR 394 427.182 2.1 Jumlah 2 176.594 10.7 Masak Tengah - Akhir BR 194 (BL) 16 883.860 83.0 PS 864 1 281.406 6.3 Jumlah 20 342.000 89.3

17 Sumber : Bina Sarana Tani PG. Krebet Baru, Malang (2008) Produksi gula PG. Krebet Baru selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan (Tabel 4), namun terjadi penurunan pada musim tanam 2005/2006. Peningkatan produksi tersebut disebabkan peningkatan luas areal tebu yang dipanen, Akan tetapi produktivitas tebu tidak mengalami peningkatan yang berarti, bahkan mengalami penurunan pada musim tanam 2007/2008. Tabel 4. Produksi PG. Krebet Baru 5 Tahun Terakhir Produktivitas Musim Luas Rendemen Produksi (ku) (ku/ha) Tanam (ha) (%) Tebu Gula Tebu Gula 2003/2004 12 327.2 7.2 852.8 61.1 10 512 869.0 753 772.7 2004/2005 15 920.1 6.5 995.0 64.8 15 839 978.0 1 031 182.6 2005/2006 15 003.9 6.8 929.7 63.2 13 949 340.0 948 555.1 2006/2007 17 070.1 6.7 1005.1 66.8 17 157 258.0 1 140 957.7 2007/2008 19 750.1 7.8 892.9 69.8 17 635 804.0 1 379 119.9 rata-rata 16 014.3 7.0 935.1 65.1 15 019 049.8 1 050 717.6 Sumber : Bina Sarana Tani PG. Krebet Baru, Malang (2008) Pabrik Gula Krebet Baru memproduksi produk utama berupa gula dan hasil sampingan berupa tetes (molasses), blotong, abu ketel, dan ampas (bagase). Tetes digunakan sebagai bahan baku industri penyedap masakan (MSG) dan indutri etanol. Blotong dan abu ketel dimanfaatkan sebagai kompos yang digunakan oleh petani. Sedangkan ampas digunakan kembali oleh pabrik gula sebagai bahan bakar. 4.6. Struktur Organisasi PG. Krebet Baru merupakan salah satu unit produksi PT. PG. Rajawali Nusantara Indonesia I yang merupakan anak persahaan dari PT. Rajawali Nusantara Indonesia. Unit PG. Krebet Baru membawahi 2 pabrik, yaitu PG Krebet Baru I dan PG Krebet Baru II. Unit ini dipimpin oleh seoarang administratur atau General Manager yang dalam tugasnya dibantu oleh beberapa kepala bagian atau Manager. Kepala bagian tersebut diantaranya Kepala Bagian Tanaman (Plantation Manager), Kepala Bagian Instalasi (Engineering Manager) Krebet Baru I, Kepala Bagian Instalasi (Engineering Manager) Krebet Baru II, Kepala Bagian Pabrikasi (Processing Manager) Krebet baru I, Kepala Bagian Pabrikasi (Processing Manager) Krebet Baru II, Kepala Bagian Tata Usaha dan

18 Keuangan (Finacial and Administration Manager), dan Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum ( Human Resources Development and General Affair Manager). Struktur organisasi PG. Krebet Baru dapat dilihat di Lampiran 7. General Manager bertugas mengelola unit produksi yang dipimpinnya secara keseluruhan sesuai dengan keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh dewan direksi PT. Rajawali Nusantara Indonesia I yang berkedudukan di Surabaya. General Manager bertanggung jawab untuk meningkatkan produksi melalui perencanaan dan pengembangan areal tebu. General Manager melaksanakan dan mengawasi semua kegiatan usaha sesuai dengan tata kerja dan prosedur kerja yang berlaku dan disetujui oleh direksi. General Manager harus melapor kepada pihak direksi atas permasalahan yang mengganggu kegiatan usaha, lalu merumuskan sasaran dan tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki. General Manager berwenang mengangkat dan menghentikan karayawan Non Staf, serta mampu mengusulkan promosi bagi karyawan Staf. Kepala Bagian Tanaman (Plantation Manager) memiliki tugas yaitu menjalankan semua kebijakan yang telah ditetapkan oleh General Manager terutama dalam bidang tanaman, serta memimpin, mengelola, dan bertanggung jawab atas semua pekerjaan bagian tanaman yang meliputi Bina Sarana Tani, tanaman, tebang dan angkut. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bagian Tanaman dibantu oleh Sinder Kebun Kepala (SKK), Sinder Kebun Wilayah (SKW), Kepala Tebang Angkut, Kepala Seksi Bina Sarana Tani, Kepala Mekanisasi, Kepala Subseksi Laboraturium Mikro dan Tata Usaha Tanaman. Kepala Bagian Instalasi (Engineering Manager) bertanggung atas kepada General Manager atas semua kegiatan di bagian instalasi. Kepala bagian instalasi bertanggung jawab atas pengoperasian mesin-mesin pabrik pada saat giling, melakukan pemerikasaan dan melakasanakan perbaikan pabrik pada waktu giling atau di luar waltu giling, mempunyai wewenang untuk mengoreksi dan mengawasi rencana kerja dan mengajukan anggaran belanja kepada General Manager. Dalam pelasanaan tugasnya Kepala Bagian Instalasi dibantu oleh Kepala Stasiun Gilingan, Kepala Stasiun Pabrik Tengah, Kepala Stasiun Ketel, Kepala Stasiun Listrik, dan Kordinator Bagian Besali serta Kordinator Bagian Remise/Kendaraan dan Rupa-rupa. Di PT. PG. Krebet Baru terdapat dua Kepala

19 Bagian Instalasi, yaitu Kepala Bagian Instalasi Krebet Baru I dan Kepala Bagian Instalasi Krebet Baru II. Kedua Kepala Bagian Instalasi tersebut memiliki tugas dan wewenang yang sama, namun berbeda pada unit kerjanya. Kepala Bagian Pabrikasi (Processing Manager) bertugas dan bertanggung jawab atas semua kegiatan-kegiatan teknis operasional dalam bidang pengolahan, mengajukan perbaikan atau pergantian mesin-mesin atau peralatan yang berada dibawah pengawasan bagian pabrikasi dan menjaga kelancaran proses pengolahan gula, serta memenuhi syarat dan standar mutu gula yang telah ditetapkan. Bagianbagian yang berada dibawah tanggung jawab Kepala Bagian Pabrikasi yaitu Laboratorium, Pengolahan, Pabrik Tangah, dan Puteran. Terdapat dua Kepala Bagian Pabrikasi di PG. Krebet Baru, yaitu Kepala Bagian Pabrikasi Krebet Baru I dan Kepala Bagian Pabrikasi Krebet Baru II. Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan (Finacial and Administration Manager) bertugas menyusun rencana peredaran uang dan mematau realisasinya serta mengadakan analisis penyimpangannya, mencatat semua kegiatan keuangan perusahaan yaitu pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran. Melakasanakan pengolahan data keuangan agar dapat menghasilkan informasi keuangan bagi pihak yang memerlukannya. Menyusun rencana anggaran belanja yang akan diusulkan kepada pihak direksi. Melasanakan pembayaran gaji, upah, lembur dan lain-lain yang berhubungan dengan hak-hak karyawan. Kepala Bagian SDM dan Umum bertugas membantu General Manager dalam bidang SDM dan umum sesuai dengan kebijakan dewan direksi dan ketentuan General Manager. Tugas-tugas dari Kepala bagian SDM dan Umum diantaranya yaitu merencanakan anggaran biaya karayawan, melaksanakan penerimaan dan penempatan karyawan, mengusulkan promosi karyawan non staf, dan mengolah data penggajian karyawan, 4.7. Ketenagakerjaan Karyawan di PG. Krebet Baru diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Karyawan Staf, Karyawan Pelaksana atau Non-Staf, dan Karyawan Kampanye/KKWT (Kesempatan Kerja Waktu Tertentu) dan Borongan (Tabel 5).

20 Karyawan Staf adalah karyawan yang memiliki jabatan pimpinan yang terdiri atas Kepala Subseksi, Kepala Seksi, Kepala Bagian, dan General Manager. Pengangkatan dan penempatan karyawan staf ditentukan oleh pihak PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. Pengangkatan karyawan staf di PG. Krebet Baru diambil dari pihak intern dan ekstern perusahaan. Karyawan Pelaksana atau Non-Staf adalah semua karyawan yang bekerja dibawah pimpinan karyawan staf, berarti semua karyawan yang jabatannya dibawah Kepala Subseksi. Karyawan pelaksana diangkat dan ditempatkan oleh General Manger dibantu oleh Bagian SDM dan Umum. Karyawan pelaksana dapat dipromosikan menjadi karyawan staf atas pertimbangan dan pengajuan General Manager dan Kepala Bagian SDM dan Umum. Karyawan Kampanye/KKWT (Kesempatan Kerja Waktu Tertentu) dan Borongan, yaitu karyawan yang bekerja berdasarkan atas perjanjian yang telah dibuat oleh pihak perusahaan dan jangka waktu pekerjaan ditentukan Perusahaan. Tabel 5. Jumlah Karyawan PG. Krebet Baru Tahun 2009 Karyawan Jumlah Staf 64 Tetap 542 Kampanye/ borongan 1 679 Sumber : SDM PG. Krebet Baru, 2009 4.8. Hari Kerja dan Jam Kerja Hari kerja dan jam kerja yang diberlakukan di PG. Krebet Baru ditentukan berdasarkan masa giling, yaitu dalam masa giling (DMG) dan luar masa giling (LMG). Dalam masa giling (DMG), kegiatan produksi berlangsung selama 24 jam, terutama di dalam pabrik, sehingga dibutuhkan pengaturan tenaga kerja (shift) agar proses produksi tetap berjalan. Pelaksanaan jam kerja membagi tenaga kerja menjadi tiga shift, yaitu pagi, siang, dan malam. Pergantian shift dilaksanakan 7 hari sekali. Shift Pagi : 06.00 14.00 WIB Shift Siang : 14.00 22.00 WIB Shift Malam : 22.00 06.00 WIB

21 Pada saat luar masa giling (LMG), dimana tidak berlangsungnya kegiatan produksi, maka pada masa ini kegiatan perusahaan berjalan dengan normal dengan pembagian hari dan jam kerja sebagai berikut : Hari Senin-Kamis : 07.00-16.00 WIB (jam istirahat 12.00-13.00) Hari Jumat : 07.00-16.00 WIB (jam istirahat 11.00-13.00) Hari Sabtu : 07.30-12.30 WIB