PERILAKU SOSIAL: TEORI PERTUKARAN BLAU

dokumen-dokumen yang mirip
Kuliah ke-8 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D.

Pengantar tentang Perilaku Sosial (Social Behaviourism) Akar intelektual. Teori Pertukaran Sosial Homans

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

Fenomenologi: Dunia Apa Adanya Realitas Sosial Trilogi Realitas Berger-Luckmann

Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. Teori Sosiologi Kontemporer

Fenomenologi I: Etnometodologi Garfingkel

Teori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis

Pengantar FS Akar Teoritiknya dalam Sosiologi Klasik Asumsi Dasar Fungsionalisme-Struktural Fungsionalisme Parsons

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi

Sosiologi dan Antropologi

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL DALAM PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. dengan pihak-pihak terkait. Peneliti memilih teori Solidaritas Emile Durkhei, teori ini

BAB II TINJAUAN TEORI

KISI-KISI MATERI MANAJEMEN PEMASARAN

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik

BAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF. melekat dalam setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai sosial, norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga

BAB 4 PENUTUP. pembeli yang melakukan transaksi jual beli secara langsung dan. menerapkan sistem tawar menawar dalam setiap transaksinya.

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

PENENTUAN NILAI MATA PELAJARAN KELAS X YANG MEMPENGARUHI PENJURUSAN SISWA DI SMA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK

BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ. akademik di Universitas Vienna, Austria dengan mengambil bidang ilmuilmu

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT

BAB V PENUTUP. Perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola

ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DENGAN PERHUTANI AKIBAT PENGAMBILAN LAHAN KEHUTANAN

MENGKAJI TEORI SOSIOLOGI MODERN: TEORI JARINGAN. Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah: Metode Penelitian Sosial. Dosen Pengampu : Drs. Prijana, M.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Multi Level Marketing disebut juga dengan Networking Marketing

BAB II TEORI PERTUKARAN SOSIAL. beberapa pengertian. Pertama, memperoleh sesuatu dengan memberikan sesuatu atau

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Dalam setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok sosial

MENGENAL HUBUNGAN PATRON-KLIEN

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP MK SOSIOLOGI OLAHRAGA

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Summary Materi Kuliah Teori Sosiologi Kontmeporer

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

POLA RELASI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR ROMBENGAN MALAM (ROMA) KOTA MALANG SKRIPSI

Ringkasan Materi Teori-Teori Sosial Budaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh devisa dan penghasilan nonmigas. Peran pariwisata dalam

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENDEKATAN TEORETIS Tinjauan Pustaka Pengertian Lanjut Usia Pelayanan Lansia

Struktur Dasar Bisnis Ritel

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI S I L A B U S. FRM/FISE/ Januari 2009

BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan di Tataran Empirik

BAB V PENUTUP. 1. Modal sosial memiliki peran penting dalam perkembangan industri. Bangsal. Dalam perkembanganya norma, kepercayaan, resiprositas dan

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat,

BAB V PENUTUP. frekuensi berbelanja minimal 3x dalam sebulan. Namun mereka. orang tua, yaitu dari hasil kerja sambilan.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. kilometer 5 negeri Makariki sebagai simbol di mulainya pemindahan ibu kota provinsi

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. motif batik terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Dusun. Dongkelan Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Universitas Dian Nuswantoro

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL. MANAJEMEN SISTEM INFORMASI SIL/PMT214/14 Revisi: Maret 2011 Hal.

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS)

BAB IV PENUTUP. Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Kesimpulan yang. dihasilkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS)

DAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Matakuliah : PENGANTAR ANTROPOLOGI

Teori dan Ragam Tipe Teori Sosiologi

BAB II TEORI SOLIDARITAS EMILE DURKHEIM. ataupun kelompok sosial karena pada dasarnya setiap masyarakat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai Provinsi Kepulauan. Bangka

BAB II TEORI PERTUKARAN SOSIAL DAN TEORI PERTUKARAN SOSIAL DALAM PANDANGAN PETER M. BLAU

EFEKTIVITAS PROMOSI ONLINE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

TINJAUAN MATA KULIAH...

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR TA SKS

DAFTAR PUSTAKA. Dessler, G Human Resource Management. 8th edition. New Jersey: Prentice-Hall,

BAB II : KAJIAN TEORITIK. mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama kali di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. modern. Salah satu pasar tradisonal yang masih eksis di Yogyakarta yaitu

Proceeding: The First International Seminar on Trends in Science and Science Education 2014 ISBN

TEORI PERTUKARAN SOSIAL GOERGE C. HOMANS DAN PETER M. BLAU. Disusun Oleh : Nama : Moch. Syahri NIM :

SILABUS FM-UDINUS-PBM-08-04/R0 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

Advertising Project Management

Bab V KESIMPULAN. berbeda dari konsep pasar tradisional. Berjualan bukan lagi dilihat dari

BAB V KESIMPULAN. Pada kehidupan masyarakat pulau Ende pertukaran menjadi dasar dari

BAB IV KESIMPULAN. 1. Membangun dan mengembangkan hubungan dengan komunitas. Upaya ini dilakukan

MODEL SOSIALISASI NILAI KEBANGSAAN MELALUI PELAJARAN KEWARGANEGARAAN DI SMA MUHAMMADIYAH 1 GRESIK

Pengembangan Sumber Daya Air

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990, hlm. 301

Keterlekatan (embeddesness)

Konstruksi Sosial Atas Perubahan Lahan Bukit Menjadi Pemukiman SKRIPSI

STRATEGI PEMBELAJARAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 2* KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 2 SKS

BAB II TEORI KONTROL SOSIAL TRAVIS HIRSCHI. kepada penyesuaian atau ketaatan kepada aturan-aturan masyarakat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea

Transkripsi:

Kuliah ke-12 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D. a.wardana@uny.ac.id PERILAKU SOSIAL: TEORI PERTUKARAN BLAU Materi: Teori Pertukaran Sosial Pertukaran dan Integrasi Sosial Pertukaran dan Kekuasaan Legitimasi dan Oposisi 1

Teori Pertukaran Sosial Blau Kajian Blau: memahami struktur sosial pada tingkatan analisis proses sosial yang mengatur hubungan antara individu dan kelompok Tepatnya: menginvestigasi bagaimana kehidupan sosial yang terorganisasi sedemikian rupa sebagai sebuah struktur kompleks hubungan antar manusia Kajian ini berbeda dengan Homans yang hanya menitikberatkan Teori Pertukaran Sosial pada relasi antar individu, menjadi lebih luas antara individu dan kelompok (lebih bernuansa sosial) oleh Blau Interaksi antara pedagang dan pembeli di pasar adalah bentuk pertukaran sosial dalam masyarakat 2

Blau Sosiologi mengkaji proses interaksi tatap muka sebagai dasar memahami struktur sosial yang muncul sebagai kekuatan sosial tertentu (dalam beberapa hal mempengaruhi perilaku individu) Blau mengemukaan 4 tahapan dari hubungan intepresonal menuju struktur sosial dan perubahan: 1: Transaksi pertukaran personal antar individu yang menciptakan 2: Differensiasi status dan kekuasaan, yang kemudian membawa ke lahirnya 3: Legitimasi dan Organisasi sosial, keduanya mendorong munculnya 4: Opposisi dan Perubahan Sosial Blau Proses pertukaran Sosial antar individu (dan antara individu dan kelompok) Blau dalam digambarkan dalam penjelasan berikut: Ketika individu menginginkan sesuatu, dia (memiliki beberapa pilihan alternatif perilaku: 1: Memaksa individu lain memberikannya 2: Mencari sumber lain (alternatif) 3: Mengurungkan keinginannya itu 4: Mengiba-iba meminta kepada individu lain (menjadikan dirinya subordinat) 3

Pertukaran dan Integrasi Sosial Blau: Perilaku Sosial merupakan sebuah proses sosial Struktur sosial yang kompleks dan melibatkan individu yang beraneka macam mendorong proses pertukaran sosial tidak lagi sesederhana sebelumnya Pertukaran Sosial menjadi dasar terjadinya dan terus berlangsungnya interaksi sosial antar individu Pertukaran sosial mendorong Integrasi dengan cara menciptakan kepercayaan, differensiasi, mendorong konformitas (persetujuan) dan nilai-nilai kolektif Integrasi Sosial Dalam kehidupan sosial, setiap individu memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda, akibatnya sangat susah terjadi pertukaran yang sama nilainya, bentuk-bentuk pertukaran sosial pun dimulai sangat perlahan dan kecil nilainya. Keberlangsungan pertukaran sosial sebagai proses sosial berpijak pada prinsip Saling Mempercayai dan Resiprositas (perulangan) oleh pelaku-pelakuknya Artinya setiap individu yang terlibat agar kebutuhannya terus mendapatkan bantuan dari individu lain harus saling mempercayai dan mengulangi perilakunya yang telah dilakukan selama ini 4

Integrasi Sosial Blau menekankan bahwa dalam masyarakat yang kompleks, pertukaran tidak terjadi secara langsung antar individu, melainkan berputar dalam sistem sebelum akhirnya pelaku mendapatkan imbalannya Individu pun harus mengikuti berbagai norma dan tata nilai yang telah berlaku dalam masyarakat (konformitas) agar keterlibatannya diterima dan mendapatkan imbalan yang sepadan dari perilakunya Kembali ke prinsip resiprositas, individu-individu yang terlibat pun senantiasa terlibat dan pembuatan (modifikasi) dan menjaga norma dan nilai bersama agar proses pertukaran sosial terus belangsung Pertukaran dan Kekuasaan Dalam pertukaran sosial, kekuasaan lahir dari situasi ketika individu tergantung pada sesuatu yang diberikan oleh individu lain, dan nilai seuatu itu menjadi lebih tinggi dari nilai pertukaran yang dia tawarkan Hematnya: hubungan pertukaran adalah dasar lahirnya ketidaksetaraan kemampuan, sehingga melahirkan kekuasaan bagi yang memilikinya Kekuasaan semakin besar ketika individu/kelompok penyedia sesuatu berhasil memonopolinya, sehingga nilai seuatu itu menjadi sangat tinggi bagi individu/kelompok lainnya 5

Legitimasi dan Oposisi Kekuasaan diakui ketika proses pertukaran sosial menguntungkan semua pihak Pengakuan terhadap kekuasaan ini menciptakan legitimasi (hak untuk berkuasa dan mengatur) bagi individu/ kelompok sebagai nilai bersama yang dipatuhi Sebaliknya apabila Kekuasaan gagal menjamin terjadinya pertukaran sosial yang fair (saling menguntungkan), maka lahirlah oposisi yang menentang kekuasaan tersebut Referensi Johnson, D.P., 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jilid 2. Jakarta Gramedia Poloma, M. 1993. Teori Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Ritzer, G. dan Goodman, D.J., 2004. Socioogical Theory. Edisi ke-6. New York: McGraw-Hill Wallace, R.A. dan Wolf, A., 1980. Contemporary Sociological Theory: Continuing the Classical Tradition. Englewood: Prentice Hall 6