BAB I PENDAHULUAN. kilometer 5 negeri Makariki sebagai simbol di mulainya pemindahan ibu kota provinsi
|
|
- Ridwan Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tanggal 24 Agustus 2013 pemerintah Maluku yang pada saat itu dipimpin oleh Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu telah melakukan pencanangan batu prasasti di kilometer 5 negeri Makariki sebagai simbol di mulainya pemindahan ibu kota provinsi Maluku dari yang sebelumnya Kota Ambon ke negeri Makariki sebagai ibu kota provinsi yang baru karena daya tampung kota ambon sudah tidak lagi memadai untuk mendukung proses pemerintahan dalam hampir semua bidang terutama di bidang ekonomi. Makariki, oleh pemerintah provinsi Maluku ditetapkan sebagai daerah berdirinya ibu Kota provinsi baru dilandasi atas berbagai pertimbangan. 1). Dari segi luas wilayah, Makariki terletak di pulau seram, pulau terbesar dibandingkan pulau-pulau lain di Maluku (pulau ibu/pulau Nusa Ina) sehingga sangat cocok melakukan proses pembangunan dan roda pemerintahan. 2). Memiliki dataran rendah yang sangat lebar sehingga tidak mempersulit pembangunan. Hal ini juga didukung hasil penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB). 3). Tanah 200 hektar sebagai lokasi pusat pemerintahan provinsi Maluku berstatus legal formal. Artinya bukan lahan yang sedang dan atau bekas persengketaan oleh perorangan ataupun kelompok. Umumnya masyarakat Makariki sangat mendukung dan menerima Makariki sebagai ibu Kota provinsi yang baru menggantikan Kota Ambon. Hal itu didasarkan pada bebeberapa alasan.1). Memberikan kepada anak-anak Negeri Makariki kesempatan melanjutkan pendidikan. Dimana biaya selama berlangsungnya pendidikan seluruhnya ditanggulangi oleh 1
2 pemerintah daerah provinsi. 2). Memberikan kesempatan kerja sebanyak 10 orang setiap periode penerimaan kepada anak-anak Negeri Makariki di instansi-instansi pemerintahan. Walaupun terjadi kesepakatan antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Negeri sebagai bagian yang tidak terlepaspisahkan dari pemindahaan ibu kota dari Kota Ambon ke Negeri Makariki, muncul beberapa kejanggalan dalam proses-proses pemindahannya. Perjanjian yang disepakati oleh pemerintah daerah provinsi dan pemerintah Negeri Makariki lebih kepada bentuk pembodohan, karena tak mungkin seseorang akan menjadi PNS kalau tidak mengikuti seleksi. Dan bagaimana bila mereka tidak memenuhi persyaratan tersebut? Apakah tetap di terima? Kalaupun diterima, ini merupakan tidakan tidakan yang bernuansa KKN. Hal ini merupakan suatu eksploitasi atau pembodohan terhadap masyarakat dan jemaat Makariki. Proses-proses pemindahan tersebut diatas disebutkan Peter Blau sebagai pertukaran sosial. Menurutnya, mengapa orang-orang melakukan pertukaran sosial, karena merasa dari pertukaran ini ada penghargaan yang akan dia terima. Dalam memasuki hubungan pertukaran, masing-masing pelaku menerima persepsi orang lain dan memperoleh beberapa persepsi dari kebutuhan orang lain. Pelaku kemudian memanipulasi presentasi mereka tentang diri sendiri untuk meyakinkan satu sama lain bahwa mereka memiliki kualitas yang bernilai diinginkan oleh orang lain. Dalam penyesuaian perilaku peran dalam upaya untuk membuat orang lain terkesan dengan sumber yang harus mereka tawarkan, orang-orang berusaha dibawah prinsip timbal balik dengan menandakan bahwa seseorang memiliki kualitas yang bernilai, masing-masing orang berupaya menuntut orang lain untuk memberikan penghargaan untuk mereka. Semua pertukaran berjalan di bawah anggapan bahwa orang yang memberikan penghargaan akan menerima penghargaan sebagai bayaran untuk penerimaan nilai. 2
3 Blau kemudian menanyakan sebuah pertanyaan analitis, penghargaan apa yang dapat diambil oleh mereka yang memiliki sumber sebagai balasan untuk memberikan sumber yang berharga itu kepada orang lain? Menurut Blau ada empat kelas umum penghargaan: uang, penerimaan sosial, penghargaan atau penghormatan, dan pemenuhan. Menurutnya dalam hubungan sosial, uang merupakan penghargaan yang tidak pantas dan merupakan penghargaan yang kurang bernilai. Saat orang-orang dapat mengambil pemenuhan pertukaran, mereka memiliki kekuatan untuk memberi jasa penghargaan dan dengan demikian menghukum atau membebani biaya besar pada mereka yang mungkin tidak patuh. Pertukaran tanah milik masyarakat Makariki dengan beberapa hal dari pemerintah daerah provinsi telah dilakukan, namun proses pertukaran yang dilakukan oleh kedua belah pihak masih mengundang banyak kontrafersi. Oleh sebab itu, Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, penulis merasa tertarik meneliti permasalahan tersebut dibawah judul: Pertukaran Tanah negeri Makariki dalam proses pemindahan ibu kota Provinsi Maluku (Ditinjau dari teori pertukaran sosial) 1.2 Rumusan masalah Bagaimana Pertukaran Tanah negeri Makariki dalam proses pemindahan ibu kota Provinsi Maluku, 1.3 Tujuan Penelitian mendeskripsikan dan menganalisis Pertukaran Tanah negeri Makariki dalam proses pemindahan ibu kota Provinsi Maluku. 1.4 Metode Penelitian Jenis penelitian 3
4 Jenis penelitian yang dilakukan ialah deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Jenis data Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah sumber data primer dan sekunder. a. Sumber data primer Sumber data primer adalah data yang diperioleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian, itu bisa berupa wawancara. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan responden, yaitu dengan masyarakat makariki dan pemerintah daerah yang merupakan pihak-pihak yang terlibat dalam proses perukaran. b. Sumber data sekunder sumber data sekunder adalah sumber-sumber tertulis yang terkait dengan pin-poin hasil pertukaran antara pemerintah daerah dengan masyarakat Makariki. 2. Batasan masalah Batasan masalah adalah suatu usaha untuk menetapkan batasan-batsan dari masalah penelitian yang akan diteliti dengan tujuan agar penelitian lebih mendalam dan terfokus 2. - Mendeskrisikan hasil kesepakatan dalam proses pemindahan ibu kota provinsi Maluku ke negeri Makariki. 1 Lexy J moleong, metode penelitian kualitatif (bandung: remaja rosdakarya,1998), 3. 2 David samiyono, metode penelitian kualitatif, materi kuliah: metode penelitian sosial program pasca sarjana sosiologi agama UKSW-Salatiga 11 februari
5 1.4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah Negeri Makariki, Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah. Waktu penelitian September 2014 Oktober Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara. Wawancara dilakukan terhadap kedua pihak yang melakukan pertukaran, yakni pemerintah daerah dan masyarakat Makariki Teknik analisa data Data yang diperoleh melalui wawancara dan sumber-sumber tertulis, selanjutnya akan diuraikan dalam bentuk deskriptif, dengan menggunakan teori pertukaran sosial sebagai pisau analisis. 5
BAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN Pengantar Pada bab ini, penulis akan menggambarkan seluruh proses pengalaman penelitian yang dijalani oleh peneliti selama berada di lokasi penelitian. Berawal dari tugas mata
Lebih terperinciOleh: Maryo Maischel Titihalawa NIM:
Pertukaran Tanah Negeri Makariki Dalam Proses Pemindahan Ibu Kota Provinsi Maluku (Ditinjau Dari Teori Pertukaran Sosial Peter Blau) T E S I S Diajukan Kpada Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
Lebih terperinciBAB III. Pertukaran Sosial di Negeri Makariki. Sejalan dengan penelitian seperti yang dimaksudkan dalam bab satu, maka dalam ini,
BAB III Pertukaran Sosial di Negeri Makariki 3.1 Pengantar Sejalan dengan penelitian seperti yang dimaksudkan dalam bab satu, maka dalam ini, penulis akan menguraikan secara berurut kondisi umum wilayah
Lebih terperinciBAB IV. Tinjauan terhadap Proses Pemindahan Ibu Kota Propinsi Dari Kota. Ambon ke Negeri Makariki Berdasarkan Teori Petukaran Sosial
BAB IV Tinjauan terhadap Proses Pemindahan Ibu Kota Propinsi Dari Kota Ambon ke Negeri Makariki Berdasarkan Teori Petukaran Sosial 4.1 Analisis proses Pertukaran Dalam bab ini penulis akan menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga-lembaga ekonomi harus melaksanakan pola tersebut agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara membutuhkan pola pengaturan sumber-sumber daya yang tersedia secara terarah dan terpadu, sehingga hasil yang optimal dapat digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan bulan Oktober pertimbangan sebagai berikut: kategori usia dewasa awal.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian ini telah berlangsung selama 13 (tiga belas) bulan, terhitung dari bulan Oktober 2013 sampai
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. merupakan salah satu sarana untuk mengenal lebih jauh dunia kerja nyata
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Salah satu syarat untuk memperoleh gelar profesional mahasiswa tingkat akhir adalah Kuliah Kerja Media (KKM). Praktek Kuliah Kerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 09 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 09 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bulan, terhitung dari bulan Desember 2014 sampai dengan Oktober 2015.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Lokasi waktu dalam penelitian ini telah berlangsung selama 10 (Sepuluh) bulan, terhitung dari bulan Desember 2014 sampai dengan
Lebih terperinciKAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH
KAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH INTAN KUSUMA JAYANTI SKRIPSI DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi pada saat ini kemajuan perekonomian di berbagai belahan dunia terlihat bertambah pesat, dan negara Indonesia sebagai salah satu negara di dunia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di Pengadilan Agama Palangka Raya dimulai sejak penerimaan judul
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU T E N T A N G GUBERNUR MALUKU, menyebabkan
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 07 TAHUN 2012 T E N T A N G PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI MALUKU TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini informasi banyak beredar luas di masyarakat. Apalagi di zaman yang canggih seperti sekarang perkembangan informasi tumbuh dengan sangat cepat. Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I menjelaskan mengenai fenomena yang diteliti. Selanjutnya bab ini
BAB I PENDAHULUAN Bab I menjelaskan mengenai fenomena yang diteliti. Selanjutnya bab ini menjabarkan mengenai rumusan masalah, tujuan, manfaat dan metode pengumpulan data. A. Latar Belakang Penjualan sekarang
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa percepatan penurunan angka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode secara etimologi diartikan sebagai jalan atau caramelakukan atau
35 BAB III METODE PENELITIAN Metode secara etimologi diartikan sebagai jalan atau caramelakukan atau mengerjakan sesuatu. Sedangkan menurut istilah metode merupakan titik awal menuju proposisi-proposisi
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 01 TAHUN 2010 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 01 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI MALUKU TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan sifat Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan ialah empiris yang bersifat deskriptif analitis, yaitu suatu penelitian yang berusaha untuk memperoleh gambaran
Lebih terperinciJumlah Permohonan Bantuan Hukum untuk Bulan Januari tahun 2013 pada Pengadilan Negeri Unaaha : JANUARI 2013
Jumlah Permohonan Bantuan Hukum untuk Bulan Januari tahun 2013 pada Pengadilan Negeri Unaaha : JANUARI 2013 Unaaha, 18 April 2013 KETUA Jumlah Permohonan Bantuan Hukum untuk Bulan Februari tahun 2013 pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang tradisi masyarakat muslim dalam membagi harta warisan secara kekeluargaan di kecamatan Jekan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam proposal adalah sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian. Ini berguna sebagai petunjuk dalam melaksanakan penelitian. Diantara rangkaian metode penelitian dalam proposal
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN TUKAR-MENUKAR TANAH DENGAN TANAH ANTARA PEMBERI DAN PENERIMA
BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN TUKAR-MENUKAR TANAH DENGAN TANAH ANTARA PEMBERI DAN PENERIMA A. Gambaran mengenai Pelaksanaan Perjanjian Tukar-Menukar Tanah dengan Tanah Perjanjian tukar menukar merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelian/penjualan barang di pasar secara langsung (tunai), kemudian. akhirnya melalui pengadaan melalui proses pelelangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengadaan barang dan jasa dimulai dari adanya transaksi pembelian/penjualan barang di pasar secara langsung (tunai), kemudian berkembang kearah pembelian berjangka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun
BAB III METODE PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid, sehingga penelitian tersebut layak untuk
Lebih terperinciPROSES KLIENTISASI PETANI DAN PEDAGANG DI DUSUN AROA DESA KATALOKA KECAMATAN PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
VOLUME 2 No.3 Oktober 2014 21 PROSES KLIENTISASI PETANI DAN PEDAGANG DI DUSUN AROA DESA KATALOKA KECAMATAN PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR THE CLIENTISATION PROCESS BETWEEN FARMERS AND TRADERS
Lebih terperinciJadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia
Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M 01 04:29 04:39 06:01 06:27 12:24 15:51 18:44 19:59 (9:16) 02 04:30 04:40 06:01 06:27 12:24 15:51 18:45 19:59 (9:18) 03 04:30 04:40 06:02 06:28 12:25 15:51 18:45 20:00
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu harta yang mempunyai sifat permanent dan dapat. dicadangkan untuk kehidupan pada masa datang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan tentang tanah dalam kehidupan manusia mempunyai arti yang sangat penting sekali oleh karena sebagian besar daripada kehidupannya adalah bergantung pada tanah.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konsep Kesenian Sebagai Unsur Kebudayaan Koentjaraningrat (1980), mendeskripsikan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
Lebih terperinciData Penggunan Internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi, salah satu media yang dapat membantu untuk mendapatkan informasi adalah internet. Internet dapat membantu masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan hidup masing-masing, salah satunya melakukan transaksi jual beli.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial saling membutuhkan satu sama lain supaya mereka tolong menolong, tukar menukar keperluan dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan persepsi tentang kepemimpinan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pulau dan bersifat majemuk. Kemajemukan itu berupa keanekaragaman ras,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dan bersifat majemuk. Kemajemukan itu berupa keanekaragaman ras, suku, dan kebudayaan di setiap
Lebih terperinciKERJASAMA INTERNASIONAL PERGURUAN TINGGI: Pengalaman di Universitas Negeri Yogyakarta
KERJASAMA INTERNASIONAL PERGURUAN TINGGI: Pengalaman di Universitas Negeri Yogyakarta Oleh: Satoto E. Nayono Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan - Universitas Negeri Yogyakarta Jalan Colombo 1, Yogyakarta
Lebih terperinci2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republ
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.648, 2015 KEMEN-ATR. Pengadaan Tanah. Pelaksanaan. Juknis. Perubahan. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karimun-Kepulauan Riau.
45 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karimun-Kepulauan Riau. Sedangkan waktu penelitian dimulai dari Oktober 2013 sampai dengan Februari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN. Bhayangkara No. 83 A di kilo meter 2 dari pusat kota Waikabubak, Sumba Barat.
BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum KP2KP Waikabubak Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Waikabubak berdiri pada bulan November 2008. Penulis tidak mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis penguasaan konsep siswa kelas XI MAN 1 Semarang pada pembelajaran dengan metode discovery-inquiry
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Toserba xxx dengan meneliti posisi produk dan preferensi konsumen kacang garing Garuda. Terdapat berbagai macam merek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ingin mengetahui secara mendalam bagaimana proses staffing yang diterapkan di
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Dasar pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi ini sebagai prosedur yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan. tujuan dri pembangunan itu sendiri. Dalam dunia usaha yang selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang yang dilandasi akan kesadaran tentang pentingnya dinamika pertumbuhan ekonomi yang akan meningkat, dimana pertrumbuhan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Aryadharma, Ni Kadek Surpi. Membedah Kasus Konversi Agama di Bali. Surabaya: Paramita,
DAFTAR PUSTAKA Aryadharma, Ni Kadek Surpi. Membedah Kasus Konversi Agama di Bali. Surabaya: Paramita, 2011. Azwar, Saifudin. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009. Dister, Nico S. Psikologi
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 01 TAHUN 2011 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI MALUKU
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan untuk meneliti tentang zakat perniagaan emas (studi terhadap 7 pedagang emas di pasar besar kota Palangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini menyajikan hal-hal yang menjadi latar belakang penelitian,
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menyajikan hal-hal yang menjadi latar belakang penelitian, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan, manfaat penelitian serta mengulas secara singkat mengenai prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat agar tidak kalah bersaing. Perusahaan harus mampu. tepat dan sesuai dalam memasarkan produk.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha sangat ketat, persaingan bisnis menuntut setiap perusahaan untuk saling berkompetisi dengan cepat dan tepat agar tidak
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Trap-trap di desa Booi kecamatan Saparua, Maluku Tengah.Booi merupakan salah satu
BAB I Pendahuluan I. Latar Belakang Tesis ini menjelaskan tentang perubahan identitas kultur yang terkandung dalam Trap-trap di desa Booi kecamatan Saparua, Maluku Tengah.Booi merupakan salah satu Negeri
Lebih terperinciDAFTAR REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK KOTA BANDUNG BERDASARKAN JUMLAH : RT, RW DAN MENURUT GOLONGAN AGAMA : JANUARI 2012 : BANDUNG WETAN
: JANUARI 2012 PENDUDUK - 1 TAMANSARI 115 20 4.988 403 0 5.391 11.713 11.837 23.550 19.168 2.807 1.562 6 7 0 2 CIHAPIT 46 8 702 318 3 1.023 3.086 3.305 6.391 3.390 1.510 1.505 56 30 0 3 CITARUM 36 8 443
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 05 TAHUN 2011
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN, PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPPKAD) PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor mendefinisikan metode kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki ciri khas masing-masing, berbeda antara satu dengan yang lain, karena cara
Lebih terperinciSISTEM KELEMBAGAAN HUBUIUGAN KERJA PERTANIAN PAD1 SAWAH DAN PERKEMBANGANNYA DIPEDESAAN KABUPATEN LUMAJANG PROPlNSl JAWA TlMUR
SISTEM KELEMBAGAAN HUBUIUGAN KERJA PERTANIAN PAD1 SAWAH DAN PERKEMBANGANNYA DIPEDESAAN KABUPATEN LUMAJANG PROPlNSl JAWA TlMUR (Kasus Satu Desa ) Oleh MARYUNAIII NRP: 82087 FAKULTAS PASCASARJANA INSTITUT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri sendiri. Pembangunan ketenagakerjaan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah ketenagakerjaan adalah bagian integral dari masalah ekonomi, maka masalah pembangunan ketenagakerjaan, juga merupakan bagian dari pembangunan ekonomi,
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS SEMIOTIK MAKNA RELASI SOSIAL PASCA KONFLIK KOMUNAL DI MALUKU DALAM FILM CAHAYA DARI TIMUR KARYA ANGGA DWIMAS SASONGKO TAHUN 2014
SKRIPSI ANALISIS SEMIOTIK MAKNA RELASI SOSIAL PASCA KONFLIK KOMUNAL DI MALUKU DALAM FILM CAHAYA DARI TIMUR KARYA ANGGA DWIMAS SASONGKO TAHUN 2014 Oleh : Difa Febriani Latuconsina 201110040311324 Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang tidak dapat digantikan peranannya bagi efektivitas organisasi. Walaupun semua perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jual beli tanah merupakan suatu perjanjian dalam mana pihak yang mempunyai tanah (penjual) berjanji dan mengikatkan diri untuk menyerahkan haknya atas tanah
Lebih terperinciKepada YTH Bogor, 19 Desember 2013 Bapak/Ibu.. Di tempat. : Permohonan Penawaran Tanah 23 Hektar Di Cijayanti Bogor. Bismillahirrahmanirrahiem
Kepada YTH Bogor, 19 Desember 2013 Bapak/Ibu.. Di tempat Hal : Permohonan Penawaran Tanah 23 Hektar Di Cijayanti Bogor Assalamualaikum, wr. Wb. Bismillahirrahmanirrahiem Bersamaan dengan surat ini, saya
Lebih terperinciVII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK
VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK Terdapat dua konsep nilai tambah yang digunakan dalam menganalisis beberapa kasus, yaitu nilai tambah produk akibat pengolahan dan nilai tambah perolehan pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting dalam menjalankan pemerintahan daerah. Dewan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan mempunyai peranan yang penting dalam menjalankan pemerintahan daerah. Dewan Perwakilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesepakatan mereka. Para pihak ini berdiri berhadap-hadapan dalam kutub-kutub
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perjanjian melibatkan sedikitnya dua pihak yang saling memberikan kesepakatan mereka. Para pihak ini berdiri berhadap-hadapan dalam kutub-kutub hak dan kewajiban.
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU T E N T A N G GUBERNUR MALUKU,
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 09 TAHUN 2009 T E N T A N G PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
Lebih terperinciBAB III PEMILIKAN NPWP BAGI WANITA KAWIN BEKERJA
BAB III PEMILIKAN NPWP BAGI WANITA KAWIN BEKERJA Setiap Warga Negara Indonesia yang membayar pajak merupakan Wajib Pajak. Dimana setiap Wajib Pajak memiliki kewajiban wajib untuk mendaftarkan dirinya ke
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM PERJANJIAN KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT WOODWARD KOTA PALU. Ardy Pramana Putra / D Abstrak
TINJAUAN HUKUM PERJANJIAN KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT WOODWARD KOTA PALU Ardy Pramana Putra / D 101 11 356 Abstrak Pelaksanaan pendidikan ini dilakukan oleh perusahaan di bidang jasa layanan kesehatan
Lebih terperinciPERANAN PESANTREN AL ZAYTUN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN GANTAR, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT
PERANAN PESANTREN AL ZAYTUN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN GANTAR, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT OLEH: ARYANI PRAMESTI A 14301019 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Implan Pada Bank
59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Implan Pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Palangka Raya, dilaksanakan selama dua bulan
Lebih terperinciPERAN LOULEHA DALAM PROSES REINTEGRASI ANTARA NEGERI HARIA DAN SIRI SORI ISLAM PASCA KONFLIK DI MALUKU TESIS. Diajukan kepada Fakultas Teologi UKSW
PERAN LOULEHA DALAM PROSES REINTEGRASI ANTARA NEGERI HARIA DAN SIRI SORI ISLAM PASCA KONFLIK DI MALUKU TESIS Diajukan kepada Fakultas Teologi UKSW Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanah adalah sumber daya alam terpenting bagi bangsa Indonesia untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi, air, ruang angkasa beserta kekayaan alam yang terkandung di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan kekayaan nasional yang dikaruniakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang dibuat untuk mencari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang dibuat untuk mencari keuntungan atau laba, dimana setiap perusahaan dibuat berdasar dan mempunyai kekuatan hukum. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis model manajemen kesiswaan. MTs Darul Amin Kota Palangka Raya.
54 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tentang manajemen kesiswaan MTs Darul Amin Kota Palangka Raya adalah 1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis model manajemen kesiswaan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 07 TAHUN 2009 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 07 TAHUN 2009 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN DONASI ATAS KEBERANGKATAN PENUMPANG MELALUI BANDAR UDARA INTERNASIONAL PATTIMURA AMBON DENGAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Dasar Penelitian Suatu penelitian dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya, apabila dalam penelitian itu sesuai dengan teori dan metode penelitian. Metode penelitian
Lebih terperinciPERCOBAAN EKONOMI UNTUK MENGKAJI KINERJA SISTEM PEMBIAYAAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL OLEH IKA SARI WIDAYANTI H
PERCOBAAN EKONOMI UNTUK MENGKAJI KINERJA SISTEM PEMBIAYAAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL OLEH IKA SARI WIDAYANTI H14103029 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA (APPSI) PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA (APPSI) PEMBUKAAN Bahwa penyelenggaraan pemerintah di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Undang-undang Dasar 1945 pada hakekatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah yang melandasi kegiatan bernegara dan berbangsa, yaitu Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah Persaingan di berbagai sektor sangat ketat. Banyak cara yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Persaingan di berbagai sektor sangat ketat. Banyak cara yang dilakukan pelaku usaha dalam menyikapi persaingan ini, salah satunya yakni dengan melakukan rebranding.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Maksud dari kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan kebutuhan masyarakat akan informasi dan pengetahuan serta pesatnya laju perkembangan teknologi informasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, baik berupa minyak dan gas bumi, tembaga, emas dan lain-lain. Kekayaan alam Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, program reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. upaya memahami persoalan dengan tetap berada atau bersandarkan pada lapangan
31 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif dimaksudkan sebagai
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)
i TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam sejarah masyarakat Maluku, budaya sasi merupakan kearifan lokal masyarakat yang telah ada sejak dahulu kala dan merupakan komitmen bersama baik oleh masyarakat, tokoh
Lebih terperinciOleh : Apollonaris Ratu Daton A
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAMBU MENTE (Anacardium Occidentale L.) (Kasus di Desa Ratulodong, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur ) Oleh : Apollonaris Ratu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahanya. 1 Metode
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah sistematis dan logis dalam mencari data yang berkenaan dengan masalah tertentu, untuk diolah, dianalisis, diambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beragam kebudayaan daerah yang seiring dengan kemajuan teknologi saat ini akan berpengaruh besar kepada nilai-nilai kebudayaan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 11 TAHUN 2011
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 11 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI MALUKU TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dimulai dari penjajakan, studi pustaka, pembuatan proposal, penelitian lapangan, pengolahan data dan penulisan disertasi adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam hal ini adalah pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak
Lebih terperinci11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 16/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG KERJASAMA DESA
11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 16/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. 1. Eksistensi Budaya Komunikasi Blater Di Desa Tambuko. dan memilih melakukan aksi kriminal di luar lingkungan desa mereka.
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Eksistensi Budaya Komunikasi Blater Di Desa Tambuko Blater yang ada di desa Tambuko ini memiliki dua kategori. pertama, blater yang cendrung melakukan tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh unit usaha mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan tersebut dapat dicapai
Lebih terperinci