ANALISIS KUALITAS DRAINASE TERHADAP KERUSAKAN DINI PERKERASAN LENTUR (STUDI KASUS RUAS JALAN SOLO JOGJA KM 15+000 KM 15+500) Disusu sebagai salah satu syarat meyelesaika Program Studi Strata I pada Jurusa Tekik Sipil Fakultas Tekik Oleh: UNGGUL PRAMUDYA D 100110067 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
i
ii
PERNYATAAN Dega ii saya meyataka bahwa dalam askah publikasi ii tidak terdapat karya yag perah diajuka utuk memperoleh gelar kesarjaaa di suatu pergurua tiggi da sepajag pegetahua saya juga tidak terdapat karya atau pedapat yag perah ditulis atau diterbitka orag lai, kecuali secara tertulis diacu dalam askah da disebutka dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbeara dalam peryataa saya di atas, maka aka saya pertaggugjawabka sepeuhya.. iii
ANALISIS KUALITAS DRAINASE TERHADAP KERUSAKAN DINI PERKERASAN LENTUR (STUDI KASUS: RUAS JALAN SOLO JOGJA KM 15+000 KM 15+500) Abstrak Jala merupaka salah satu prasaraa trasportasi yag palig vital gua melakuka hubuga atar atau litas daerah satu dega daerah yag lai, bilamaa akses jala terputus daerah tersebut aka terisolasi, sehigga sulit utuk berkembag megikut daerah yag terhubug akses jala dega baik. Oleh karea itu perlu adaya ivestigasi tetag peyebab jala megalami kerusaka dii, sehigga pelayaa jala dapat ditigkatka. Peelitia ii bertujua utuk megetahui pegaruh dari kualitas draiase terhadap kerusaka perkerasa letur. Peelitia ii megguaka metode PCI (Pavemet Coditio Ideks) sebagai parameter kerusaka, sedagka utuk kualitas draiase megguaka meode aalitis dega mempertimbagka debit air huja sebagai parameter kualitas draiase. Lokasi peelitia berada di jala Solo Jogja di mulai dari Km 15+000 da berakhir di Km 15+500. Dalam proses pegolaha data diperluka 2 jeis data, yaitu primer da sekuder. Tahapa dari peelitia ii terdiri dari 6 tahap peelitia, yag meghasilka bagaimaa perbadiga kualitas draiase dega kodisi kerusaka yag di dapat dari tabel hubuga debit luapa dega PCI. Berdasarka hasil aalisis kodisi perkerasa ruas jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 dapat dikataka megalami kerusaka dii, sebab dari hasil perbadiga kodisi perkerasa berdraiase baik dega objek, memperlihatka ilai PCI lebih kecil dari ruas jala berdraiase baik (ruas jala Solo Jogja Km 14+500 Km 14+600). Pegaruh kualitas draiase pada perkerasa letur terlihat dari grafi hubuga limpasa air dega ilai PCI. Berdasarka grafik tersebut memperlihatka semaki besar debit limpasa air huja semaki kecil ilai PCI yag didapatka. Hal tersebut diperkuat dega ketidaktersediya fasilitas draiase da kodisi geometrik yag kurag baik, maka perlu adaya alteratif peagaa masalah draiase berupa pegadaa salura draiase da perbaika geometrik jala. Dimesi salura memiliki lebar 0,7 m, kedalama 0,35 m, da tiggi jagaa 0,105 m agar mampu meampug debit huja periode ulag 10 tahua. Kata Kuci: kerusaka, kodisi perkerasa, draiase, solo jogja. Abstract The road is oe of the most vital trasportatio ifrastructure i order to carry out the relatioships betwee / across from oe regio to aother regio, where roads were cut off access to the area will be isolated, makig it difficult to follow the developig areas coected with good road access. Hece the eed for a ivestigatio ito the cause of the damage early, so the service roads ca be improved. This study aims to determie the effect of draiage o the quality of flexible pavemet damage. This study uses a PCI (Pavemet Coditio Idex) as the parameter of damage, while the quality of draiage usig aalytical meode cosiderig the discharge of rai water as draiage quality parameters. The research locatio is i the way Solo - Jogja i from Km 15 + 000 ad eds at Km 15 + 500. I the data processig required two types of data, amely primary ad secodary. Stages of this research cosisted of 6 stages of the research, which produces how draiage quality compariso with the level of damage that ca be from a table overflowig with PCI relatios debit. Based o aalysis of the coditio of pavemet roads Solo - Jogja Km 15 + 000 - Km 15 + 500 ca be said to suffer from premature deterioratio, because of the 1
compariso of pavemet coditios well draied soil with a object, showig the value of PCI smaller tha the roads are well draied ( roads Solo - Jogja Km 14 + 500 - Km 14 + 600 ). The ifluece of the quality of draiage i flexible pavemet visible from water ruoff grafi relatio to the value of PCI. Based o the graph shows the greater discharge raiwater ruoff smaller value of PCI obtaied. It is stregtheed by ketidaktersediya draiage facilities ad geometric coditios are ufavorable, the the eed for a alterative form of procuremet hadlig draiage problems draiage ad road geometric improvemets. Dimesioal chael has a width of 0.7 m, a depth of 0.35 m, ad 0,105 m high surveillace i order to be able to accommodate the discharge of rai retur period 10 years. Keyword: damage, pavemet coditio, draiage, solo jogja. 1. PENDAHULUAN Jala Solo-Jogja adalah jala peghubug atara dua kota besar yaitu Solo da Yogyakarta. Jalur ii dapat dikataka sebagai jalur perekoomia padat, karea merupaka bagia dari jalur segitiga emas JOGLOSEMAR (Jogja-Solo-Semarag). Pajag jala ii kurag lebih 60 km. Sebagia besar jala ii dikataka dalam kodisi mulus, aka tetapi juga ditemui kodisi jala yag rusak da bergelombag dibeberapa titik. Bagia-bagia jala yag tersedia meliputi media jala, bada jala, bahu jala, trotoar, da salura sampig. Ketersediaa salura sampig jala sebagia besar berfugsi dega baik, amu dibeberapa titik terdapat salura yag berfugsi kurag maksimal dalam megalirka air huja yag masuk, sehigga meyebabka jala teredam air. Sebagia besar bahka hampir keseluruha jala ii masuk kedalam daerah dega itesitas curah huja yag cukup tiggi. Oleh sebab itu kualitas draiase yag baik sagat berpera petig dalam medistribusika air huja yag tiggi. Air huja merupaka salah satu peyebab kerusaka perkerasa letur, karea kotak air dega aspal secara terus meerus dapat meyebabka peelajaga campura da daya taha aspal. Utuk mecegah kerusaka yag disebabka oleh air huja, kualitas draiase jala yag baik sagat dibutuhka. Draiase jala yag baik harus mampu megatur debit air yag masuk kedalam salura, sehigga laju air dapat terkedali. Utuk megedalika air salura sampig jala, kemiriga melitag da memajag sagat berpegaruh. Sebab dari kemiriga melitag, debit air dari bada jala dapat diarahka meuju salura draiase, sehigga tidak terjadi geaga di bada jala yag merusak perkerasa. Dari peampag memajag air dapat diatur pedistribusia air da kemaa arah air dibuag. Sedagka salura sampig berfugsi utuk meampug debit air utuk didistribusika. Kerusaka dii pada perkerasa adalah salah satu masalah yag meghiggapi dari jala Solo- Jogja, karea serig kali jala ii dilakuka perbaika berupa overlay, tetapi tidak bertaha sesuai dega umur recaa perbaika. Salah satu peyebabya adalah draiase yag kurag baik. Yag 2
meyebabka geaga pada bada jala. Geaga yag tejadi membuat lapisa aspal tergerus oleh air, da parahya sampai terkelupas. Terkait dega masalah tersebut maka perlu suatu pegkajia, agar peyebab dari kerusaka dapat diketahui da dapat dilakuka peaggulaga yag tepat, agar tidak mejadi masalah yag merugika berbagai pihak. 2. METODE Lokasi objek peelitia berada di ruas jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 dimulai dari Km 0+000 dari kota Solo, lebar bada jala 7,5 m da lebar bahu jala 2 m. Data curah huja di ambil dari 4 stasiu pecatat huja yaitu stasiu huja Kartosuro, Watil/Delaggu, Gatak, da Sawit. Metode yag diguaka utuk memperoleh data kodisi perkerasa jala megguaka metode PCI (Pavemet Coditio Idex), sedagka utuk kualitas draiase diperoleh dari pegamata da aalisis kodisi draiase dilapaga. Utuk medapatka hasil dari peelitia megguaka software Microsoft Excel 2007. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Aalisis Kualitas Draiase 3.1.1 Peetua Kualitas Draiase Utuk meetuka kualitas draiase megguaka acua Tabel 2.1 Peilaia Draiase. Ditabel tersebut dapat dilihat persayarata-persyarata yag harus dicapai dalam peetua kriteria kualitas draiase. Dari pegamata lagsug dilapaga dipeoleh data-data primer berupa: ketersediaa salura, laju alira air, karakter geaga, da kemiriga. Hasil dari data-data tersebut dapatdilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Survey Draiase di Lokasi Segme Jala Ketersediaa Salura Draiase Laju Alira Karakter Geaga Km 15+000 Km 15+100 Tidak ada Terarah < 1 hari Km 15+100 Km 15+200 Tidak ada Terarah < 1 hari Km 15+200 Km 15+300 Tidak ada Terarah < 1 hari Km 15+300 Km 15+400 Tidak ada Terarah < 1 hari Km 15+400 Km 15+500 Tidak ada Terarah < 1 hari Hasil survey di lokasi tidak terdapat salura draiase maka dapat disimpulka bahwa draiase tidak mampu meampug debit air huja periode ulag 1 tahua da 5 tahua. Dega demikia draiase jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 masuk dalam kriteria draiase buruk. 3.1.2 Peetua Kodisi Perkerasa Letur Segme jala peelitia sepajag 500 m dega lebar bada jala 7,5 m da bahu jala 2 m. Peelitia ii dilakuka karea lokasi peelitia diprediksi megalami kerusaka dikareaka oleh draiase jala yag kurag baik, karea ketidak tersediaya salura draiase di sekitar lokasi. Pegambila data kerusaka dibagi oleh 5 segme jala. Berikut adalah tahapa perhituga kodisi kerusaka dega megguaka metode PCI pada jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500. 3
a. Meetuka jeis da tigkat kerusaka, pada segme 2 jeis kerusaka adalah retak buaya (Aligator Crack), sedagka tigkat kerusaka sedag (medium) da redah (low). Dalam perhituga desity sebagai cotoh kerusaka retak buaya redah (low). b. Desity didapat dari luas kerusaka dibagi luas perkerasa jala (setiap segme) dikalika 100%. Lebih legkapya dapat dilihat pada rumus berikut: Desity (%) = (Luas kerusaka/luas perkerasa) x 100% (1) c. Mecari Deduct Value (DV) dega memplotka agka persetase desity pada grafik kerusaka jala, yag dimaa masig-masig jeis kerusaka memiliki grafik sedirisediri. Selajutya dari perpotoga garis horizotal diperoleh ilai DV. d. Mejumlahka Total Deduct Value e. Mecari Corrected Deduct Value Utuk medapatka iali Coreccted Deduct Value (CDV), yaitu dega memasuka agka yag diperbolehka DV > 5 utuk perkerasa lapaga udara da jala tidak beraspal da DV > 2 utuk jala berpermukaa aspal. Mecari DV dega melihat kurva koreksi dega mejumlah ilai perpotoga sesuai agka yag diperbolehka. Diambil ilai DV terbesar. f. Meghitug ilai kodisi perkerasa. PCI = 100 CDV (2) Perhituga ilai selajutya dapat dilihat pada lampira, sedagka ilai PCI setiap segme dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ii Tabel 2 Nilai PCI Jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 NO Segme Jala PCI Keteraga 1 15+000-15+100 27,79 POOR 2 15+100-15+200 32,11 POOR 3 15+200-15+300 32,44 POOR 4 15+300-15+400 34,06 POOR 5 15+400-15+500 34,77 POOR 3.1.3 Meetuka Kerusaka Dii Perkerasa Letur Utuk meetuka kerusaka dii megguaka metode perbadiga, yaitu dega cara membadigka ilai PCI jala (objek peelitia) dega ruas jala lai yag memiliki draiase lebih baik. Apabila ilai PCI lebih kecil dari jala dega draiase yag lebih baik, maka jala tersebut dapat dikataka megalami kerusaka dii akibat draiase. Ruas jala yag diguaka sebagai perbadiga adalah ruas jala Solo Jogja Km 14+500 Km 14+600, karea ruas tersebut memiliki salura draiase yag mampu meampug debit air huja periode ulag 5 tahua da tidak terdapat geagaa pada saat huja, dega demikia laju air dapat terarah dega baik, sehigga draiase ruas jala tersebut masuk dalam kriteria baik. Dari hasil perhituga dega megguaka metode PCI Jala Solo Jogja Km 14+500 Km 14+600 memperoleh ilai 68,67 (good). Dega demikia ilai PCI dibawah agka 68,67 diyataka megalami kerusaka dii. Berikut adalah segme jala yag megalami kerusaka dii, yag dapat dilihat dari Tabel 3. 4
Tabel 3 Segme Jala Yag Megalami Kerusaka Dii NO Segme Jala Nilai Syarat PCI Kerusaka Dii Keteraga 1 15+000-15+100 27,79 Nilai PCI < 68,67 Kerusaka Dii 2 15+100-15+200 32,11 Nilai PCI < 68,67 Kerusaka Dii 3 15+200-15+300 32,44 Nilai PCI < 68,67 Kerusaka Dii 4 15+300-15+400 34,06 Nilai PCI < 68,87 Kerusaka Dii 5 15+400-15+500 34,77 Nilai PCI < 68,87 Kerusaka Dii 3.2 Pegaruh Draiase Terhadap Perkerasa Letur 3.2.1 Meetuka Debit Air Yag Melimpas Ke Jala Hasil dari pegamata dilapaga tidak terdapat salura draiase maka laju air aka melimpas ke jala, sehigga debit limpasa air yag megalir dijala sama dega debit air huja. Utuk meghitug air yag melimpas dijala dapat dilakuka dega aalisis data sebagai berikut: 3.2.1.1 Mecari Curah Huja: Berdasarka 4 stasiu huja ( Gatak, Kartosuro, Sawit, da Watil/Delaggu) diperoleh huja haria maksimum yag dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Data Curah Huja Haria Maksimal Tahu Stasiu Huja (mm) Sawit Kartosuro Gatak Delaggu 2006 140 103 103 77 2007 139 97 103 105 2008 133 103 85 78 2009 135 140 123 75 2010 130 75 75 109 2011 138 70 87 110 2012 99 53 86 TAD 2013 79 73 45 54 2014 48 40 12 55 2015 105 82 TAD 73 Huja rerata tahua (mm/th) 2098 1395 1711 1922 *TAD = Tidak ada data Karea ada sebagia data yag hilag maka utuk melegkapi data yag hilag dapat dicari dega rumus: ' 1 R1 R2 R P'... P1 P2 R P (3) Hasil perhituga data yag hilag dapat dilihat pada Tabel 5. 5
Tabel 5 Kelegkapa Huja Maksimum dega Pegisia Data Hilag Tahu Stasiu Huja (mm) Sawit Kartosuro Gatak Delaggu 2006 140 103 103 77 2007 139 97 103 105 2008 133 103 85 78 2009 135 140 123 75 2010 130 75 75 109 2011 138 70 87 110 2012 99 53 86 94 2013 79 73 45 54 2014 48 40 12 55 2015 105 82 75 73 Huja rerata tahua (mm/th) 2098 1395 1711 1922 3.2.1.2 Aalisis Frekuesi Data Huja Aalisis Frekuesi didasarka pada sifat statistik kejadia masa lalu utuk memperoleh probabilitas besara huja masa datag dega aggapa bahwa sifat statistik kejadia huja di masa yag aka datag masih sama dega sifat statistik kejadia huja masa lalu, oleh karea itu perhituga aalisis frekuesi megguaka data huja wilayah dari data huja maksimum. Agar didapat ilai kala ulag yag lebih ama apabiladiguaka dalam aalisis perecaaa bajir. Utuk meetuka distribusi maka dilakukaka aalisis statistik, dalam aalisis ii data diperoleh dari 4 titik pegamata maka utuk memperoleh data curah huja dega megguaka rata-rata aljabar. Cara ii adalah dega merata-rata secara aljabar curah huja di dalam da di sekitar daerah yag bersagkuta. Rumus rata-rata aljabar: 1 R= R1 R2... R (4) Hasil dari perhituga curah huja (R) dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil Perhituga Curah Huja (R). Tahu Stasiu Huja (mm) Sawit Kartosuro Gatak Delaggu R 2006 140 103 103 77 106 2007 139 97 103 105 111 2008 133 103 85 78 100 2009 135 140 123 75 118 2010 130 75 75 109 97 2011 138 70 87 110 101 2012 99 53 86 94 83 2013 79 73 45 54 63 2014 48 40 12 55 39 2015 105 82 75 73 84 6
Hasil perhituga keseluruha dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Perhituga Nilai X i X, 2 ( X i X ), 3 ( X i X ), ( X i X ) 4 No Tahu R X i X 2 ( X i X ) 3 ( X i X ) 4 ( X i X ) 1 2006 106 39-51,20 2621,44-134217,73 6871947,67 2 2007 111 63-27,20 739,84-20123,65 547363,23 3 2008 100 83-7,20 51,84-373,25 2687,39 4 2009 118 84-6,20 38,44-238,33 1477,63 5 2010 97 97 6,80 46,24 314,43 2138,14 6 2011 101 100 9,80 96,04 941,19 9223,68 7 2012 83 101 10,80 116,64 1259,71 13604,89 8 2013 63 106 15,80 249,64 3944,31 62320,13 9 2014 39 111 20,80 432,64 8998,91 187177,37 10 2015 84 118 27,80 772,84 21484,95 597281,67 X i 902 5165,60-118009,44 8295221,79 Utuk meetuka jeis distribusi probabilitas megguaka rumus-rumus statistik sebagai berikut: Stadar deviasi, Sd i1 ( X i X ) ( 1) 2 Koefisie Skewees, Cs ( 1)( 2) Sd 0,5 3 ( X i X) 3 i1 (5) (6) Koefisie variasi, Cv Sd X (7) Koefisie kurtois, 2 Ck ( 1)( 2)( 3) Sd 4 i1 ( X i X) 4 (8) Perbadiga, C v /C s (9) 3.2.1.3 Tes Jeis Distribusi Berdasarka hasil perhituga rumus-rumus statistik diatas maka diperoleh ilai-ilai utuk meetuka jeis ditribusi probabilitas, hasil dari perhituga dapat dilihat pada Tabel.8. 7
Tabel 8 Pemiliha Jeis Distribusi Probabilitas. Distribusi Syarat Hasil Hituga Keteraga Normal C s 0 C K 3 C s = -1,1920 C K = 4,9962 tidak sesuai C K > 3 CK = 4,9962 Log Normal C s /C V 3 C s /C V = -4,4878 tidak sesuai Gumbel Tipe I C s 1,1396 Cs = -1,1920 C K 5,4002 CK = 4,9962 tidak sesuai Log Pearso Tipe III Selai syarat di atas; - Sesuai Cs da CK bebas Dari hasil perhituga distribusi, diperoleh jeis distribusi Log Pearso Tipe III. 3.2.1.4 Huja Recaa Perhituga huja recaa dega megguaka metode Log pearsom III dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Aalisis Huja Recaa Metode Log Pearso III No. Probabilitas Urut X Log Xi (log Xi) 2 (log Xi log ẍ) 3 (%) (m) W xi = m/(+1) 1 39 1,5911 2,5315-0,04130406 9,091 2 63 1,7993 3,2376-0,00259372 18,182 3 83 1,9191 3,6829-0,00000551 27,273 4 84 1,9243 3,7029-0,00000193 36,364 5 97 1,9868 3,9473 0,00012526 45,455 6 100 2,0000 4,0000 0,00025320 54,545 7 101 2,0043 4,0173 0,00030871 63,636 8 106 2,0253 4,1019 0,00069478 72,727 9 111 2,0453 4,1833 0,00128034 81,818 10 118 2,0719 4,2927 0,00246833 90,909 19,3674 37,6973-0,03877460 (Log X i ) rerata = ꜚlog ẍ = (Log X i ) / (10) Stadard deviasi, Sd i1 (( LogX i ) 2 ( 1) Koefisie Asimetri, Cs ( 1)( 2) Sd LogX i ) 2 0,5 Log 3 ( LogX i x) 3 i1 (11) (12) 8
Nilai Cs kemudia diguaka utuk memperoleh ilai G dega cara iterpolasi Tabel Harga G pada Distribusi Log Pearso yag terdapat pada lampira. Hasil ilai G dari iterpolasi dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Tabel Nilai-ilai G (Koef. Pearso, CD. Soemarto, 1986) T (tahu) 1,01 2 5 10 25 50 100 200 G -3,492 0,280 0,800 0,948 1,040 1,075 1,094 1104,812 Hasil dari perhituga huja recaa metode Log Pearso III dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Hasil Huja Recaa Metode Log Pearso III T (tahu) P (%) ꜚLog ẍ G S D G.S D log R ti R ti (mm) 1,01 99 1,9367-3,4915 0,1445-0,5044 1,4324 27,06 2 50 1,9367 0,2801 0,1445 0,0405 1,9772 94,89 5 20 1,9367 0,8002 0,1445 0,1156 2,0523 112,81 10 10 1,9367 0,9484 0,1445 0,1370 2,0737 118,50 25 4 1,9367 1,0404 0,1445 0,1503 2,0870 122,19 50 2 1,9367 1,0753 0,1445 0,1553 2,0921 123,62 100 1 1,9367 1,0941 0,1445 0,1581 2,0948 124,39 200 0,5 1,9367 1104,8117 0,1445 159,5964 161,5331 3,4127E+161 Berdasarka pegolaha data huja diperoleh huja recaa (Rti) periode ulag 10 tahua sebesar 118,50 mm. Selajutya mecari debit air huja sebagai acua utuk meetuka kemampua salura draiase dalam meampug debit air huja periode ulag 10 tahua. Berikut ii adalah data-data kodisi 9eaig9c jala, yag dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Data Geometrik Jala. No segme jala S 0 (%) S 1 L 0 (m) L 1 Bahu Bada (%) Bahu Bada (m) 1 Km 15+000 Km 15+100 3,98 2,65 0,60 2 7,5 100 2 Km 15+100 Km 15+200 3,45 2,26 0,55 2 7,5 100 3 Km 15+200 Km 15+300 4,56 2,48 0,14 2 7,5 100 4 Km 15+300 Km 15+400 3,88 1,86 1,23 2 7,5 100 5 Km 15+400 Km 15+500 2,97 1,86 0,99 2 7,5 100 Sedagka data yag diperoleh dari ketetapa di buku referesi yaitu berupa data koefisie 9eaig () sebesar 0,013 (utuk aspal da beto), karea tidak medapatka data kecepata alira (V), maka data tersebut dapat diperoleh dega melakuka trial dega persamaa Qs = Qt dega mesubtitusikaya. Hasil subtitusi rumus tersebut adalah sebegai berikut: 3 4 V C A Cs I S 0,278 1/ 2 1 (13) 9
S1 1 / 2 3 V 4 L0 0,00065 S 0,278 C A L0 0,00065 S 0 0 0,77 0,77 L1 0,000556 V R24 L 24 1 0,000834 0,000325 V 2 / 3 24 0,77 L 0 L1 0,000278 S 0 V Dari persamaa diatas diperoleh hasil perhituga kecepata alira (V) tiap segme dega cara trial eror yag dapat dilihat pada Tabel 13. (14) Tabel 13 Hasil Perhituga Nilai Kecepata Alira (V) No segme jala V (m/dt) 1 Km 15+000 - Km 15+100 0,7227 2 Km 15+100 - Km 15+200 0,7186 3 Km 15+200 - Km 15+300 0,7214 4 Km 15+300 - Km 15+400 0,7140 5 Km 15+400 - Km 15+500 0,7135 Berdasarka data Nilai kecepata alira dapat diperoleh waktu kosetrasi (Tc) da itesitas huja ( I ). Perhituga Tc da I dijabarka sebagai berikut: 3.2.1.5 Waktu Kosetrasi (Tc) Pada perhituga waktu kosetrasi (Tc), data kemiriga (S 0 ) dapat diguaka utuk megetahui waktu kosetrasi (Tc), Data kemiriga (S 0 ) dapat dilihat pada Tabel 5.12, sedagka utuk memperoleh waktu kosetrasi (Tc) dapat dihitug dega rumus sebagai berikut: Yag dimaa To da Td dapat dicari dega rumus berikut: Tc = To + Td (15) To Td L 1 0,17 S 0 L V 1 0,77 (16) (17) Hasil Perhituga Tc dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Hasil Perhituga Tc Segme jala T 0 (detik) Td Tc (detik) Tc (jam) Bahu Bada (detik) Bahu Bada Bahu Bada Km 15+000 - Km 15+100 6,9061 22,3374 138,3737 145,2798 160,7111 0,0404 0,0446 Km 15+100 - Km 15+200 7,2932 23,7359 139,1664 146,4596 162,9023 0,0407 0,0453 Km 15+200 - Km 15+300 6,5492 22,9031 138,6244 145,1735 161,5275 0,0403 0,0449 Km 15+300 - Km 15+400 6,9742 25,5989 140,0542 147,0284 165,6530 0,0408 0,0460 Km 15+400 - Km 15+500 7,7212 25,5989 140,1541 147,8753 165,7529 0,0411 0,0460 10
3.2.1.6 Itesitas huja ( I ) Utuk memperoleh itesitas huja megguaka data huja recaa kala ulag 10 tahua. Cotoh perhituga itesitas huja pada segme jala km 15+000 km 15+100 dapat diperoleh dega rumus sebagai berikut: 2 3 R24 24 I 24 Tc Utuk perhituga itesitas huja dapat dilihat pada Tabel 15. (18) Tabel 15 Hasil Perhituga Itesitas Huja Segme jala R 24 Tc (jam) I (mm/jam) (mm) Bahu Bada Bahu Bada Km 15+000 - Km 15+100 118,504 0,040 0,045 205,063 191,717 Km 15+100 - Km 15+200 118,504 0,041 0,045 203,960 189,994 Km 15+200 - Km 15+300 118,504 0,040 0,045 205,163 191,070 Km 15+300 - Km 15+400 118,504 0,041 0,046 203,434 187,885 Km 15+400 - Km 15+500 118,504 0,041 0,046 202,656 187,809 3.2.1.7 Mecari Debit Air Huja Utuk perhituga debit air huja megguaka data curah huja ulag 5 tahua. Rumus yag diguaka utuk meghitug debit sebagai berikut: Q T = 0,278.C.A.C s.i (19) Hasil perhituga debit setiap segme jala dapat dilihat pada Tabel 16 di bawah ii. Segme jala Tabel 16 Debit Air Huja Q bahu (m 3 /detik) 11 Q bada (m 3 /detik) Q T (m 3 /detik) Km 15+000 - Km 15+100 0,007841 0,024982 0,163549 Km 15+100 - Km 15+200 0,007871 0,025089 0,130726 Km 15+200 - Km 15+300 0,007809 0,024770 0,097766 Km 15+300 - Km 15+400 0,007828 0,024781 0,065188 Km 15+400 - Km 15+500 0,007809 0,024770 0,032579 3.2.2 Hubuga Draiase Terhadap Perkerasa Letur Dari hasil pegamata lagsug dilokasi survey di beberapa titik bayak terdapat timbua dibagia sampig jala da sebagia dicor yag kemugkia besar area tersebut difugsika utuk memfasilitasi alira air huja, sehigga meyebabka elevasi jala lebih redah. Akibatya bila terjadi huja alira air megarah pada bahu jala da meciptaka geaga yag mampu merusak perkerasa letur jala. Bukti dari peryataa tersebut dapat dilihat pada gambar -gambar kodisi jala. Berikut ii adalah kodisi jala dalam keadaa kerig atau tidak terjadi huja yag dapat dilihat pada Gambar 2 da Gambar 3.
Gambar 2 Kodisi Sampig Jala Ditimbu Pada Km 15+050 Gambar 3 Kodisi Sampig Jala Dicor Pada Km 15+210 Sedagka kodisi jala setelah terjadi huja dapat dilihat pada Gambar 4 da Gambar 5. Gambar 4 Geaga pada Sampig Jala Karea Timbua Gambar 5 Geaga Alibat Sampig Jala Dicor Air yag meggeagi jala meyebabka perkerasa cepat rusak. Efek dari air yag meggeagi jala dapat dilihat pada Gambar 6 da Gambar 7. Gambar 6 Geaga Pada Bada Jala Gambar 7 Kodisi Perkerasa setelah Kerig Dega bukti-bukti tersebut dapat ditarik kesimpula bahwa draiase yag buruk da didukug oleh elevasi jala yag kurag baik meyebabka air megalir ke jala saat terjadi huja. Air yag megalir ke jala meyebabka perkerasa letur mudah rusak, karea air megikis butira halus perkerasa da sedikit demi sedikit aka merusak struktur jala. Hal ii juga dibuktika dega Gambar 8. 12
HUBUNGAN DEBIT LIMPASAN AIR DENGAN NILAI PCI 40 Nilai PCI 35 30 25 20 Gambar 8 Grafik Hubuga Limpasa Air Dega Nilai PCI Dari Gambar 8 dapat disimpulka bahwa debit air yag meluap ke jala karea tidak tersediaya ifrastruktur draiase dapat mempegaruhi ilai PCI (kodisi perkerasa). Terlihat bahwa semaki besar luapa air maka semaki kecil ilai PCI (kodisi perkerasa). 3.3 Alteratif Peagaa Draiase 3.3.1 Peyediaa Salura Draiase Karea dilokasi peelitia tidak terdapat salura draiase maka direcaaka salura draiase dega betuk persegi. Utuk megetahui dimesi draiase dapat dilakuka megguaka dega rumus sebagai berikut: Kedalama alira, Y 0.02 0.06 0.10 0.14 0.18 Limpasa air M 3 /detik V. 2 1/ 2 S 3 / 2 (20) Lebar dasar salura, B = 2Y (21) Tiggi jagaa, F = 30% x Y (22) Hasil perhituga dimesi dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ii. Tabel 17 Dimesi Salura Recaa No segme jala V Kotrol Y (m) B (m) F (m) (m/dt) Q T < Q S 1 Km 15+000 - Km 15+100 0,7227 0,35 0,7 0,105 0,163549 < 0,1770568 2 Km 15+100 - Km 15+200 0,7186 0,35 0,7 0,105 0,130726 < 0,1760482 3 Km 15+200 - Km 15+300 0,7214 0,35 0,7 0,105 0,097766 < 0,1767366 4 Km 15+300 - Km 15+400 0,7140 0,35 0,7 0,105 0,065188 < 0,1749323 5 Km 15+400 - Km 15+500 0,7135 0,35 0,7 0,105 0,032579 < 0,1748076 3.3.2 Perbaika Geometrik Jala Dilihat dari geometrik jala perlu adaya perbaika pada bagia sampig jala, karea bagia sampig jala memiliki elevasi yag lebih tiggi dari bahu jala yag meyebabka limpasa air 13
megarah ke jala da merusak perkerasa jala. Dega permasalaha tersebut maka perlu adaya perbaika geometrik jala yag di jabarka dalam Gambar 5.11 da Gambar 5.12. Gambar 9 Kodisi Geometrik Sebelum Perbaika Gambar 10 Kodisi Geometrik Setelah Perbaika 4. PENUTUP 4.1 Ruas jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 diketahui telah megalami kerusaka dii. Kesimpula ii berdasarka perbadiga ruas jala berdraiase dega ruas jala tidak berdraiase. Hal ii dibuktika dega Nilai PCI ruas jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 (ruas tidak berdraiase) yag lebih kecil dari ruas jala Km 14+500 Km 14+600 (jala berdraiase) dega ilai PCI sebesar 68,67, sedagka ruas jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 memiliki ilai PCI dikisara 27,79 34,77. 4.2 Kualitas draiase berpegaruh terhadap kodisi perkerasa jala di ruas jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500. Hal ii dapat dibuktika dega grafik hubuga limpasa air dega ilai PCI (Kodisi Perkerasa) yag memperlihatka semaki besar debit limpasa air semaki kecil ilai PCI yag didapat. Hal ii diterjemahka bahwa air yag meggeag akibat limpasa meyebabka kerusaka jala. Pada kasus segme yag dijelaska kerusaka jala akibat limpasa air dipegaruhi dega kodisi geometrik jala, yaitu bagia sampig jala memiliki elevasi lebih tiggi karea ada timbua ataupu cor. 4.3 Alteratif peagaa draiase jala Solo Jogja Km 15+000 Km 15+500 dapat dilakuka dega 2 cara, yaitu peyedia fasilitas salura draiase jala da perbaika geometrik jala. Utuk salura draiase direcaaka dimesi salura dega lebar 0,7 m, kedalama 0,35 m, da tiggi jagaa 0,105 m agar dapat meampug debit draiase periode ulag 10 tahua. DAFTAR PUSTAKA Aoim, 2001, Pedoma Peyusua Lapora Tugas Akhir, Jurusa Tekik Sipil Fakultas Tekik Uiversitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Aoim. 1997. Stadard Practice for Roads ad Parkig Lots Pavemet Coditio Idex Surveys. West Coshohocke. USA. 14
Aoim. 1995. Maual Pemeliharaa Ruti Utuk Jala Nasioal da Jala Provisi. Jakarta:Direktorat Jedral Bia Marga. Aoim. 1990. Tata Cara Perecaaa Umum Draiase Perkotaa. (SK SNI T-07-1990-F). Dirje Bia Marga DPU. Aoim. 1983. Maual pemeliharaa Jala Nomor : 03/MN/B/1983. Dirje Bia Marga DPU. Aoim. 1978. Bahu da Draiase Jala. Yayasa Peerbit PU. Jakarta. Budiyoo. 2012. Aalisis Kerusaka Jala Dega Metode PCI da Alteratif Peyelesaiaya (Studi Kasus Ruas Jala Purwodadi Solo Km 12+000 Km 24+000). Surakarta. Hardiyatmo, Hary Christady. 2007. Pemeliharaa Jala Raya. Gadjah Mada Uiversity Press. Yogyakarta. Lestari, Shita Giur. 2014. Aalisis Kodisi Draiase Terhadap Kerusaka Perkerasa Letur. Surakarta. Prasetyo. 2012. Aalisa Pegaruh Beba Berlebih (Overload) terhadap Umur Recaa Perkerasa Jala Megguaka Nottigham Desig Method (Study kasus: Ruas Jala Patura). Surakarta. Riwibowo. 2012. Aalisis Pegaruh Suhu Perkerasa Terhadap Umur Pelayaa Jala Dega Megguaka Metode Aalitis (Studi Kasus Jala Tol Semarag). Surakarta. Riyato, Agus. Desai Geometrik Jala. Uiversitas Muhammadiyah Surakata. Surakarta Tiadmodjo, Bambag. 2006. Hidrologi terapa. Beta Offset. Yogyakarta. Wesli. 2008. Draiase Perkotaa. Graha Ilmu. Yogyakarta 15