Pedologi. Review Seluruh Materi. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

dokumen-dokumen yang mirip
Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Pedologi. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pedologi. Gangguan Perilaku dan Perkembangan Perilaku Antisosial. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Pedologi. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar. Yenny, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manapun dengan berbagai budaya dan sistem sosial. Keluarga merupakan warisan umat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEBAHAGIAAN SAUDARA KANDUNG ANAK AUTIS. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

KONSEP DASAR GANGGUAN TINGKAH LAKU

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

TIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)

BAB 1 PENDAHULUAN. dari Tuhan. Selain itu, orang tua juga menginginkan yang terbaik bagi anaknya,

BAB II Enuresis Stres Susah buang air besar Alergi TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Tubuh manusia mengalami berbagai perubahan dari waktu kewaktu

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

Karakteristik Anak Usia Sekolah

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu penggunaan komputer telah menjadi suatu hal yang diperlukan baik di

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention

DETEKSI DINI HAMBATAN dalam PERKEMBANGAN

Gangguan Mood/Suasana Perasaan

KONSEP KESEHATAN MENTAL OLEH : SETIAWATI

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sumber kebahagiaan bagi sebagian besar keluarga sejak di

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun), usia bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan

LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL

BAB I PENDAHULUAN. sehat jasmani dan rohani. Namun pada kenyataannya tidak semua anak lahir

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Retardasi Mental. Dr.dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K)

BAB I PENDAHULAN. Kecemasan adalah sinyal akan datangnya bahaya (Schultz & Schultz, 1994).

LAMPIRAN. Depresi. Teori Interpersonal Depresi

Modul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

Oleh TIM TERAPIS BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang menghadapi

C. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll

BAB I PENDAHULUAN. terancam atau dapat merugikan dirinya sendiri, hal itupun merupakan reaksi yang. (Bhave & Saini, 2009; Reilly & Shopshire, 2002).

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

MODUL VII COGNITIVE THERAPY AARON BECK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan manusia merupakan perubahan. yang bersifat progresif dan berlangsung secara

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pasangan memiliki harapan serta keinginan-keinginan menjalani

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB IV ANALISI HASIL. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil seluruh Andikpas baru sebanyak 43

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai berusia 18 (delapan belas) tahun. 1. sering ditunjukkan ialah inatensi, hiperaktif, dan impulsif. 2 Analisis meta-regresi

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengindikasikan gangguan yang disebut dengan enuresis (Nevid, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kasus gangguan perilaku eksternal sudah menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses belajar seumur hidup yang didapatkan baik secara formal maupun nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas agar dapat dimanfaatkan dan digunakan. mempertahankan eksistensi bangsa di era yang akan datang.

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

POLA INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS. Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan. Mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 menyatakan bahwa dari

BAB I PENDAHULUAN. individu bisa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, agar. dalam kehidupan suami istri. Putusnya hubungan perkawinan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penjelasan dari individu dengan gejala atau gangguan autisme telah ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dilahirkan akan tumbuh menjadi anak yang menyenangkan, terampil dan

5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan tingkah laku dikenal dengan istilah-istilah lain seperti Conduct

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaan kepada orang lain. 1. lama semakin jelas hingga ia mampu menirukan bunyi-bunyi bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dalam pengertian secara umum berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun (Suryanah, 1996). Menurut Havighurst salah satu tugas dan perkembangan. tersebut adalah melalui pendidikan formal di sekolah.

ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY. Ade Rahmawati S. M.Psi

HUBUNGAN ANTARA DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN DENGAN PERILAKU HIPERAKTIF ANAK AUTIS

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Saat ini pendidikan adalah penting bagi semua orang baik bagi

BAB I. sosialnya sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan sekitarnya. Melalui

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

Pedologi. Batasan Pedologi Bidang Terapan. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO masa remaja merupakan masa peralihan dari masa. anak-anak ke masa dewasa. Masa remaja adalah masa perkembangan yang

Eni Yulianingsih F

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam gangguan perkembangan yang diderita oleh anak-anak antara

BAB I PENDAHULUAN. Reni Silvia Rahim, 2014

Adhyatman Prabowo, M.Psi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengajaran di perguruan tinggi maupun akademi. Tidak hanya sekedar gelar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, psikologis, dan spiritual anak.

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN PENDAHULUAN RETARDASI MENTAL. Disusun Oleh : Hadi Ari Yanto

Transkripsi:

Pedologi Modul ke: Review Seluruh Materi Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id

RETARDASI MENTAL Retardasi mental (mental retardation) adalah keterlambatan yang mencakup rentang yang luas dalam perkembangan fungsi kognitif dan sosial (DSM IV-TR, 2000). Retardasi mental ialah keadaan dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Retardasi mental ditandai dengan fungsi intelektual yang secara signifikan berada dibawa rata-rata, disertai oleh adanya berbagai defisit dalam fungsi adaptif, seperti mengurus diri atau aktivitas okupasional yang muncul sebelum usia 18 tahun.

GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF Anak-anak dengan gangguan perkembangan pervasif (pervasive developmental disorders/pdd) menunjukkan hendaya perilaku atau fungsi pada berbagai area perkembangan. Gangguan ini umumnya menjadi tampak nyata pada tahun-tahun pertama kehidupan dan sering kali dihubungkan dengan retardasi mental. Kelompok gangguan ini ditandai dengan kelainan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik dan dalam pola komunikasi serta minat dan aktivitas yang terbatas, stereotipik, berulang. Kelainan kualitatif ini menunjukkan gambaran yang pervasif dari fungsifungsi individu dalam semua situasi, meskipun dapat berbeda dalam derajat keparahannya (PPDGJ-III).

INSECURE ATTACHMENT Mary Ainsworth mengamati lebih jauh tentang berbagai sikap seorang ibu terhadap anaknya berkaitan dengan terbentuknya attachment. Menurutnya, anak yang protes atau menyatakan ketidaksenangan terhadap keterpisahan (diturunkan dari gendongan atau pelukan) dan mendapatkan kembali ketentraman dengan hadirnya orang yang meninggalkannya akan membuat anak merasa aman. Namun, sekitar dua pertiga anak tidak menunjukkan pola semacam ini. Pola ini disebut insecure attachment, yang mengakibatkan mereka mengalami hambatan dalam eksplorasi di kemudian hari.

OPPOSITIONAL DEFIANT DISORDER Oppositional Defiant Disorder (ODD) adalah salah satu gangguan perilaku pada anak serta remaja. Anak yang mengalami kondisi ini umumnya akan menunjukkan sikap yang meliputi marah-marah, uring-uringan, membantah, atau sering berdebat dengan figur otoritas (misalnya orang tua, pengasuh, maupun guru). Semua anak-anak pasti pernah bersikap merepotkan dan sulit diatur, tapi tidak berarti mereka otomatis menderita ODD. Seorang anak atau remaja baru bisa dinilai mengidap gangguan ini ketika terus menunjukkan sikap-sikap membangkang selama enam bulan atau lebih.

ENURESIS Enuresis adalah pengeluaran urin yang terjadi pada orang yang pengendalian kandung kemihnya diharapkan sudah tercapai. Berdasarkan waktu, enuresis di bagi menjadi : (a) Nocturnal enuresis (sleep wetting/bedwetting) yaitu enuresis yang terjadi pada malam hari; (b) Diurnal enuresis (awake wetting) yaitu enuresis pada siang hari. Sedangkan berdasarkan awal terjadinya enuresis di bagi menjadi : (a) Enuresis primer, bila terjadi sejak lahir dan tidak pernah ada priode normal dalam pengontrolan buang air kecil; (b) Enuresis sekunder, terjadi setelah enam bulan sampai satu tahun dari periode dimana kontrol pengosongan urin sudah normal.

ADHD Attention Deficit and Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah merupakan perilaku dengan usia yang sesuai dengan gejala kurang perhatian, hiperaktif dan impulsif yang menyebabkan kegagalan pada sebagian besar aspek kehidupan.

KESULITAN BELAJAR Kesulitan belajar (learning disability) adalah istilah umum untuk berbagai kelompok gangguan yang dicirikan kesulitan besar dalam memelajari dan menggunakan kemampuan mendengar, berbicara, membacan, menulir, bernalar, atau berhitung. Kesulitan belajar bukanlah kondisi tunggal, melainkan berbagai jenis ketidakmampuan spesifik yang diduga berasal dari disfungsi otak atau system saraf pusat (Slavin, 2012).

GANGGUAN KECEMASAN Kecemasan (anxiety) dapat diartikan sebagai perasaan kuatir, cemas, gelisah, dan takut yang muncul secara bersamaan, yang biasanya diikuti dengan tingginya rangsangan pada tubuh, seperti jantung berdebar-debar, dan keringat dingin. Kecemasan dapat muncul sebagai reaksi terhadap bahaya, baik yang sungguh-sungguh ada maupun yang tidak (hasil dari imajinasi saja) yang seringkali disebut dengan free-floating anxiety (kecemasan yang terus mengambang tanpa diketahui penyebabnya). Kecemasan adalah keadaan yang beroeriantasi pada masa yang akan datang, ditandai dengan efek negatif, dimana seseorang memokuskan diri pada kemungkinan datangnya bahaya atau kemalangan yang tidak dikontrol.

GANGGUAN MOOD Gangguan mood (mood disorder) dikarakteristikkan dengan emosi negatif yang intens dan terjadi dalam waktu yang cukup lama, meliputi perasaan depresi dan putus asa. Gangguan ini juga dibarengi dengan beberapa gejala yang nantinya akan berpengaruh dengan fungsi keseharian dan hubungan pertemanan remaja. Gejala yang paling umum adalah mudah tersinggung, merasa tidak berdaya, merasa bersalah, lesu dan kelelahan. Gejala-gejala tersebut juga direfleksikan dengan kurangnya minat dalam melakukan aktifitas yang menyenangkan dan penurunan performa akademik.

BUNUH DIRI Gangguan mood sering disertai oleh ide untuk bunuh diri, pemikiran yang tetap tentang kematian atau rencana untuk bunuh diri. Umumnya terjadi pada remaja yang secara klinis mengalami depresi. Sebagai contoh, pada komunitas sampel lebih dari 1.700 remaja, Roberts, Lewinsohn, dan Seely (1995) menemukan bahwa 41% telah berpikir untuk bunuh diri, persentase ini lebih tinggi secara signifikan dalam sampel klinis, sering menyebabkan lebih dari 75% anak dan remaja yang depresi. Bahkan secara tragis, ada anak usia 4 tahun yang menyatakan bahwa ia tidak ingin hidup lagi.

GANGGUAN TINGKAH LAKU (CONDUCT DISORDER) Dalam DSM-IV-TR (2000) didefinisikan bahwa gangguan tingkah laku atau conduct disorder adalah pola prilaku yang tetap yang melanggar hak-hak dasar orang lain dan norma susila. Clerg mengemukakan bahwa istilah gangguan tingkah laku atau conduct disorder mengacu pada pola perilaku antisosial yang bertahan yang melanggar hak-hak orang lain dan norma susila.

Terima Kasih Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog