BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilaksanakan haruslah berdasarkan kajian-kajian dan metode penelitian yang telah didesain sebelum penelitian dilaksanakan. Penelitian didasari oleh masalah untuk diselidiki secara sistematis untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang baru, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Setiap orang yang meneliti mempunyai metode penelitian berbeda yang dipengaruhi oleh tujuan tertentu. Tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan keinginan dari manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian. A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan pada di SD Alfirdaus Surakarta yang beralamat di Jalan Yosodipuran No. 56, Surakarta. Peneliti mengambil subjek di SD Alfirdaus, karena setiap satu siswa berkebutuhan khusus didampingi oleh satu guru pendamping khusus yang akan memberikan intervensi agar bisa fokus membantu kesulitan guru dan siswa. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada rentang waktu 6 bulan, antara bulan Desember 2015 Mei Waktu pelaksanaan dibagi menjadi tiga tahap yang meliputi persiapan, penelitian dan penyusunan laporan. Adapun diuraikan sebagai berikut: a. Tahapan persiapan meliputi observasi, pengajuan judul, penyusunan proposal, penyusunan dan validasi instrumen observasi dan tes, serta mengurus izin penelitian. 31

2 32 b. Tahapan pelaksanaan meliputi pengambilan data awal, intervensi, evaluasi intervensi dan perbaikan intervensi hasil evaluasi. c. Tahapan penyusunan laporan yang meliputi pengolahan data dan pemaparan hasil. B. Desain Penelitian Sunanto (2005: 54) menyebutkan bahwa desain penelitian eksperimen secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu desain penelitian kelompok dan desain subjek tunggal. Penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan metode penelitain subjek tunggal yang merupakan bagian intergral dari analisis tingkah laku. Subjek tunggal mengacu pada strategi penelitian yang dikembangkan untuk mendokumentasikan perubahan tingkah laku subjek secara individu (Sunanto.2005). Melalui seleksi yang akurat dari pemanfaatan pola desain penelitain yang sama untuk memperlihatkan hubungan fungsional antara perlakuan dari perubahan tingkah laku. Penelitian modifikasi perilaku, penggunaan skor individu lebih diutamakan dari pada skor rata-rata kelompok. Pada desain subjek tunggal pengukuran variabel terikat atau target tingkah laku diukur secara berulang-ulang dengan periode waktu tertentu, misalnya perminggu, perhari atau perjam. Perbandingan tidak dilakukan antara individu maupun kelompok, tetapi dibandingkan pada subjek yang sama dalam kondisi yang berbeda, yang biasa disebut dengan kondisi baseline dan kondisi intervensi. Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan untuk memperoleh data mengenai pengaruh metode floor time dalam meningkatkan kemampuan Bahasa anak autis dengan menggunakan desain penelitian eksperimen subjek tunggal yang dikembangkan menjadi desain reversal A-B (Baseline dan Intervention), yang diulang menjadi desain A-B-A-B dimulai dengan menentukan target tingkah laku yang diukur secara kontinyu pada kondisi baseline (A1) dengan periode waktu tertentu, kemudian pada kondisi intervensi (B1). Setelah melakukan pengukuran pada kondisi intervensi (B1) pengukuran dilanjutkan pada kondisi baseline kedua (A2). Pengukuran pada kondisi baseline kedua (A2) dimaksudkan sebagai kontrol

3 33 untuk fase intervensi, sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan. Desain penelitian subjek tunggal menggunakan desain A-B-A-B (Baseline 1, Intervention 1, baseline 2, intervention 2) dengan pola tersebut bisa digambarkan seperti berikut: A2= Baseline 2 B2= Intervention 2 Grafik Visual (Hasil) A1= Baseline 1 B1= Intervention 1 Gambar 3.1 Desain Penelitian A-B-A-B C. Teknik Pengambilan Subjek Penelitian Teknik pengambilan subjek pada penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan langsung subjek yang dibutuhkan sesuai dengan desain penelitian subjek tunggal. Adapun subjek penelitian dipilih langsung satu orang subjek dengan beberapa kriteria yang dibutuhkan pada penelitian yang sudah dilakukan. Peneliti mengambil kriteria subjek berdasarkan DSM V yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association. Kriteria diagnosis anak autis menurut Diagnostic and Statistical Manul of Mental Disorder (DSM) V (2013:50) adalah: a. Adanya defisit komunikasi dan interaksi sosial yang terus menerus, ditunjukan dengan: 1) Defisit sosial emosional, misalnya sulit mengeluarkan respon dalam interaksi sosial, sulit mempertahankan komunikasi dua arah. 2) Defisit pada komunikasi nonverbal, misalnya gangguan kontak mata, bahasa tubuh, hingga eskpresi wajah. 3) Defisit dalam membangun serta mempertahankan hubungan, misalnya sulit berteman hingga tidak tertarik pada individu lain. b. Adanya keterbatasan perilaku, aktifitas dan minat, yang ditunjukan dengan:

4 34 1) Pergerakan stereotipik, gerakan motorik berulang, maupun penggunaan kata-kata yang tidak dapat dimengerti. 2) Perilaku yang tetap, tidak fleksibel dan harus mengikuti suatu pola kegiatan yang sudah ada, misalnya urutan makanan yang sama. 3) Adanya keteratarikan ataupun fokus yang abnormal pada suatu objek yang berlebihan 4) Reaksi berlebihan ataupun kurangnya reaksi terhadap suatu masukan sensoris, misalnya rasa sakit atau perubahan suhu. c. Gejala tersebut timbul pada masa perkembangan awal yang akan makin jelas gejalanya seiring dengan berjalannya waktu. d. Gelaja ini menyebabkan gangguan sosial, okupasional, dan fungsi lain secara signifikan. e. Gejala ini tidak dapat dijelaskan dengan adanya disabilitas intelektual. Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manul of Mental Disorder (DSM) V ada 3 level yang membedakan tingkat keparahan autis. Level 3 adalah sangat banyak membutuhkan bantuan, level 2 adalah banyak membutuhkan bantuan dan level 1 adalah membutuhkan bantuan. Ketiga level kontinum derajat autis didasari pada sejauh mana anak membutuhkan dukungan orang lain dalam melakukan tugas perkembangannya. Peneliti memilih subjek anak autis ringan dengan kriteria dan hambatan spesifik pada komunikasi bahasa dan emosi sosial. Berikut identitas subjek penelitian: Nama : MFA Usia : 10 Tahun Kelas : 4 B Kemampuan subjek : a. Komunikasi bahasa 1) Mampu berbicara, tetapi belum mampu berbicara dengan jelas. 2) Anak belum mampu memahami intruksi kompleks. 3) Belum mampu memahami bahasa secara efektif. 4) Keterbatasan memahami dan mengungkapkan makna kalimat.

5 35 5) Belum mampu menuliskan kata-kata sendiri, sehingga harus dibantu menggunakan contoh. 6) Belum dapat memproduksi kata-kata, sehingga kosakata masih sedikit. 7) Anak belum mampu berbicara dengan jelas. b. Emosi sosial 1) Cenderung memiliki prilaku cuek terhadap lingkungan, tetapi memiliki kesadaran bisa mempengaruhi orang lain. 2) Mudah menangis dan marah ketika menemukan kesulitan. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data sangat penting dalam penelitian, karena pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Bungin (2013: 129) mendefinisikan pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidak suatu metode penelitian. Sumber penelitian dapat digunakan beberapa teknik seperti angket, observasi, wawancara, tes, dan analisis dokumen (Bungin, 2013: 130). Data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian yang akan dilakukan menggunakan wawancara, analisis dokumen dan observasi. Adapun pengumpulan data dikumpulkan dengan cara : 1. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respondens yang lebih mendalam dan jumlah respondens sedikit/kecil. Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya tawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan respondens atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara (Bungin, 2013) Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh) maupun tidak terstruktur (peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

6 36 tersusun secara sistematis dan lengkap sebagai pengumpul data) dan dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. Penggunaan wawancara sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian menurut Widoyoko (2012) didasari pada anggapan bahwa: a) Bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang diri sendiri. b) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. c) Bahwa interprestasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada subjek adalah sama yang dimaksudkan oleh peneliti. 2. Analisis dokumen Analisis dokumen merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (Widoyoko, 2012). Selain itu, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dan berbentuk catatan harian, tulisan, biografi, peraturan atau kebijakan (Sugiyono, 2013). Dokumen yang dianalisis bersumber dari nilai harian siswa, nilai ulangan, nilai rapor, catatan siswa dan catatan guru pendamping khusus. 3. Observasi Bungin (2013:96) mendefinisikan bahwa observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya dan panca indra lain, seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Selain itu, Widoyoko (2012:23) mengemukakan bahwa observasi bentuk data hasil pengamatan objek visual dan menafsirkan hasil pengamatan kedalam bentuk catatan data, sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observasi. Berdasarkan jenis-jenis proses pengumpulan data observasi dibedakan menjadi dua, yaitu observasi partisipan yang dimana partisipan juga orang yang melakukan observasi turut ambil bagian dalam kegiatan atau terlibat secara langsung dalam aktifitas orang-orang yang sedang diobservasi, dan observasi tidak partisipan yang dimana jika orang yang melakukan observasi tidak turut dalam ambil bagian dalam kegiatan observasi. Dalam penelitian ini, peneliti

7 37 sebagai observasi partisipan, dimana peneliti berkolaborasi dengan guru pendamping khusus. Observasi meliputi pengambilan sumber data yang dikumpulkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan E. Teknik Uji Validitas Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur (Widoyoko, 2012). Validitas instrumen secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal adalah sebuah instrumen menunjukkan pada kondisi sebuah instrumen yang memenuhi syarat valid berdasarkan hasil penalaran atau rasional, sedangkan validitas eksternal didasari pada kriteria yang ada diluar instrumen, yaitu berdasarkan fakta empiris dan pengalaman. Pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan validitas internal dan diperdalam lagi menggunakan validitas isi, dimana validitas isi adalah instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar yang didasari oleh indikator dan materi pembelajaran (Widoyoko, 2012). Instrumen akan diuji validitaskan dengan para ahli dalam bidang yang berkaitan dengan masalah pokok dari peneliti yang akan dilakukan, seperti ahli psikologi, guru kelas dan ahli bahasa. Para ahli akan berpendapat dan menilai layak atau tidak sebuah instrumen yang akan dipakai pada penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun validator uji instrumen penelitian sebagai berikut: Tabel. 3.1 Nama-nama validator instrumen No Nama Keahlian 1. Erma Kumala Sari Psikolog 2. Retno Winarno Ahli Bahasa 3. Yusriatin Guru Penelitian yang akan dilakukan menggunakan validitas isi sebelum instrumen diberi penilaian oleh para ahli, untuk meningkatan validitas penelitian dengan menggunakan desain A-B-A-B, maka peneliti melaksanakan pengukuran dan pencatatan data pada kondisi baseline (A) secara terus menurus, tiga atau lima

8 38 kali dan/atau sampai kondisi baseline stabil. Kondisi stabil dapat dilihat dari jejak data nilai yang tidak terlalu jauh dan/atau nilai selalu sama pada kondisi yang sama. Desain A-B-A-B ada pengulangan pengukuran, dimana baseline (A) dan intervensi (B) yang telah dilakukan pengukuran pada subjek yang sama, diulang kembali pada baseline (A) dan intervensi (B) dengan demikian ada pengaruh intervensi terhadap variabel terikat, sehingga perubahan pada target penelitian terkontrol. Desain A-B-A-B juga dimungkinkan adanya kontrol terhadap variabel bebas yang lebih kuat dibandingkan dengan desain A-B atau A-B-A. validitas internal juga akan lebih meningkat, sehingga penelitian yang menunjukan hubungan fungsional antara variabel terikat dan bebas lebih meyakinkan. Dengan membandingkan dua kondisi baseline sebelum dan sesudah intervensi keyakinan ada pengaruh intervensi lebih valid. Desain A-B-A-B adalah pengulangan dari desain A-B. dengan prosedur ini dimungkinkan ditarik kesimpulan adanya hubungan sebab akibat (Sunanto, 2005). F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan tahapan terakhir sebelum menarik kesimpulan. Data-data yang diperoleh dari hasil pencatatan kemampuan atau kompetensi yang ada pada subjek merupakan kemampuan berbahasa secara ekpresif dan reseptif. Penelitian modifikasi perilaku dalam pelaksanaan menggunakan skor individu lebih diutamakan dari pada skor rata-rata kelompok. Pada desain subjek tunggal pengukuran variabel terikat atau target tingkah laku diukur secara berulang-ulang dengan periode waktu tertentu, misalnya perminggu, perhari atau perjam. Perbandingan tidak dilakukan antara individu maupun kelompok, tetapi dibandingkan pada subjek yang sama dalam kondisi yang berbeda, yang biasa disebut dengan kondisi baseline dan kondisi intervensi. Penelitian dengan desain subjek tunggal berfokus pada data individu dari pada data kelompok. Dalam menganalisis data pada penelitian dengan desain subjek tunggal ada beberapa hal, diantaranya pembuatan grafik, penggunaan statistik deskriptif dan penggunaan analisis visual. Penggunaan analisis grafik diharapkan dapat memperjelas gambaran dari suatu kondisi ekperimen, baik

9 39 sebelum perlakuan maupun pada saat intervensi serta perubahan-perubahan yang terjadi setelah intervensi (Sunanto.2005). Analisis data pada penelitian desain tunggal yang akan dilakukan meliputi analisis dalam kondisi dan antar kondisi 1. Analisis Dalam Kondisi Menganalisis perubahan data dalam satu kondisi pada baseline atau kondisi intervensi, sedangkan komponen yang akan dianalisis meliputi. a. Panjang Kondisi Pada penentuan kondisi diawal dengan menentukan panjang interval. Panjang interval menuntukan beberapa sesi dalam kondisi tersebut. Selanjutnya di buat dalam bentuk tabel. Tabel 3.2 Panjang Kondisi KONDISI BASE LINE (A) INTERVENSI (B) Panjang Kondisi b. Kecenderungan Arah Pada penelitian ini menggunakan metode split-middle, karena menentukan kecenderungan arah grafik berdasarkan median data point nilai ordinatnya. Tabel 3.3 Kecenderungan Arah KONDISI BASELINE (A) Estimasi Kecenderungan Arah (Meningkat) (Mendatar) (Menurun) c. Kecenderungan stabilitas Kecenderungan stabilitas digunakan untuk mengukur kevalidat data, karena data yang diperoleh harus dalam kondisi yang stabil dan tidak berubah-ubah.

10 40 d. Jejak data Menentukan kecenderungan jejak data dilakukan dengan proses yang sama dengan proses kecenderungan arah. e. Level stabilitas dan rentang Istilah level menunjukan pada besar kecil data yang berada pada skala ordinat (sumbu Y). data diambil berdasarkan hasil perhitungan kecenderungan stabilitas. f. Level perubahan Tingkat perubahan menunjukan berapa besarannya perubahan data dalam suatu kondisi dengan cara : 1) Tentukan apakah selisih menunjukan arah yang positif atau ke arah yang negatif sesuai dengan tujuan intervensi atau pengajaran. 2) Menentukan berapa besar data poin (skor) pertama dan terakhir. 3) Kurangi data yang besar dengan data yang kecil Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini terkait perubahan untuk suatu variabel. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara jelas, peneliti harus berfokus pada perubahan satu targer perilaku dan dua kondisi yang berubah sepanjang fase intervensi dan perubahannya dibandingkan dengan fase baseline. Jika benar terjadi perubahan pada fase baseline dan fase intervensi serta terjadi hanya pada variabel terikat, mengindikasi adanya pengaruh intervensi terhadap target perilaku. 2. Analisis Antar Kondisi Dalam menganalisis tidak hanya dalam fase atau satu kondisi, tetapi juga harus menganalisis antar kondisi untuk mengetahui sebab dan akibat. Menganasisi visual antara kondisi terhadap kondisi harus memperhatikan komponen sebagai berikut : a. Jumlah variabel yang diubah Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (metode floor time) terhadap variabel terikat (kemampuan berbahasa) secara jelas, peneliti harus berfokus pada perubahan satu target perilaku dengan dua kondisi.

11 Prosedur 1 Prosedur 2 Prosedur 3 Prosedur 4 Prosedur 5 41 b. Perubahan kecenderungan arah dan efek Menentukan perubahan kecenderungan arah dengan mengambil data pada analisis kecenderungan arah dalam masing-masing kondisi, baik fase baseline maupun intervensi. c. Perubahan stabilitas Menentukan perubahan kecenderungan stabilitas dengan melihat kecenderungan stabilitas pada fase baseline maupun fase intervensi. d. Perubahan level Menentukan level perubahan dengan cara menentukan data skor pada kondisi baseline pada sesi terakhir dan sesi pertama pada kondisi intervensi kemudian dihitung selisih keduanya. G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian subjek tunggal tidak terlepas dari prosedur penelitian yang berulang-ulang sampai data yang didapatkan stabil atau kecenderungan tidak berubah-ubah. Kecenderungan stabil digunakan untuk menentukan validitas penelitian yang akan dilakukan. Prosedur penelitian dengan desain A-B-A-B dari pengulangan desain A-B yang dimulai dengan menentukan target perilaku yang diukur secara kontinyu pada kondisi baseline (A1) dengan periode waktu tertentu, kemudian pada kondisi intervensi (B1). Setelah melakukan pengukuran pada kondisi intervensi (B1) pengukuran dilanjutkan pada kondisi baseline kedua (A2). Pengukuran pada kondisi baseline kedua (A2) dimaksudkan sebagai kontrol untuk fase intervensi, sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan. Gambaran prosedur penelitian subjek tunggal dengan desain reserval berulang A-B-A-B yang terdiri dari empat prosedur penelitian, sebagai berikut: Peneliti dan guru berdiskusi untuk menentukan target tingkah laku yang akan dimasukan dalam PPI Pilih waktu menit tanpa gangguan Mulailah dengan membuka siklus komunikasi Ikuti apa yang sedang anak kerjakan dan berinteraksila h Evaluasi dengan intsrumen pengamatan sampai data stabil. Gambar 3.4 Prosedur Penelitian

12 42 Prosedur penelitian meliputi lima tahapan untuk mendapatkan data penelitian dan disimpulkan. Prosedur penelitian dideskripsikan sebagai berikut: 1. Peneliti berdiskusi dengan guru pendamping khusus untuk menentukan target tingkah laku yang akan di intervensi didalam proses program pembelajaran individu yang akan dilangsungkan. 2. Guru bersama peneliti milih waktu antara menit tanpa gangguan dan berilah perhatian penuh kepada anak. Usahakan tetap sabar, santai dan waspadalah tentang perasaan pemberi intervensi karena akan sangat mempengaruhi interaksi. 3. Mulailah dengan membuka siklus komunikasi dengan berempati kepada anak. 4. Ikuti apa yang akan dan sedang anak kerjakan sambil memberikan intervensi menggunakan berbagai media atau pembelajaran bahasa Indonesia dan eksprorasi pustaka. Carilah jalan untuk mengubah tindakan anak seperti tidak sedang melakukan apapun menjadi suatu interaksi komunikasi. 5. Evaluasi dengan intsrumen pengamatan sampai data stabil.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap kemampuan membaca permulaan siswa tunagrahita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : MP Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999 Usia : 14 tahun. Alamat : Jln. H.Anwar No.34/189A Cijerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan, dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan, dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Work Shop Otomotif UPI yang terletak di Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung Tlp./Fax. 022-2020162.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB N Surakarta yang berlokasi di Jl. Cocak X Sidorejo, Sambeng, Mangkubumen, Banjarsari, Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan salah satu cara yang dipergunakan untuk menjawab suatu permasalahan, yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental Design atau disebut juga sebagai penelitian subjek tunggal (Single Subject Research). Subjek tunggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu

Lebih terperinci

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2)

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2) BAB III METODE PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan kasus tunggal atau Single Subject Research (SSR). Metode penelitian eksperimen yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian. (dalam Sunanto, J., dkk, 2005:12). Menurut Hatch dan Farhady

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research (SSR)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang terdapat pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara yang sistematis untuk melakukan sesuatu yang sistematis pula. Sedangkan metodologi adalah ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior )

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior ) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior ) 1. Variabel bebas adalah variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen 19 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan menggunakan desain Single Subject Research (SSR). Sugiyono (2007: 11) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : SR Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 19 April 1999 Usia : 14 tahun Agama : Islam Alamat Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PEELITIAN

BAB III METODE PEELITIAN 30 BAB III METODE PEELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut Sunanto, D, dkk (2005:12) dalam buku pengantar penelitian dengan subjek tunggal, yaitu: variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen

Lebih terperinci

Apr 16. Jan 16. Mar 16. Feb 16

Apr 16. Jan 16. Mar 16. Feb 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Al Firdaus Surakarta yang beralamat di Jalan Yosodipuro 56 Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu diamati dalam penelitian. Dengan demikian variabel dapat berbentuk benda atau kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penenlitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, karena peneliti memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, adapun penjelasannya sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu metode yang tepat, Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Kegiatan Meronce Manik-Manik untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Sedang, memiliki dua variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Langkah pertama dalam pengambilan data ialah melakukan pengukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Langkah pertama dalam pengambilan data ialah melakukan pengukuran 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Baseline (A-1) Langkah pertama dalam pengambilan data ialah melakukan pengukuran kemampuan matematika dasar khususnya dalam penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2011, hlm. 61), variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas (Variabel Independen), yaitu: variabel yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J.,

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J., 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian eksperimen ini menggunakan variabel bebas dan variabel terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai atribut dalam penelitian berupa benda atau kejadian yang dapat diamati dan dapat di ukur perubahannya. Sesuai pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 72) metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian adalah tempat dimana penelitian memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel yaitu batasan konsep-konsep atau pengertian yang terkandung dalam permasalahan penelitian. Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2007: 60) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menurut Hact dan Farhady (Sugiyono, 2011:38) Secara teoritis variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang bersifat ekperimen dengan subjek tunggal (single subjet research), yaitu penilitian yang dilaksanakan pada satu subjek.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan 22 BAB III METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan digunakan. Adapun tujuannya adalah untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu masalah yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (Single Subject Tunggal) yaitu suatu metode yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas D4 di SLB B Sukapura beinisial DN dan berjenis kelamin laki-laki berusia 11 tahun.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian Pada penelitian ini, pengujicobaan teknik klos melalui media kartu pas kalimat pada pembelajaran kosakata berprefiks dilakukan pada pembelajar BIPA yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE FLOOR TIME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK AUTIS KELAS IV SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PENGGUNAAN METODE FLOOR TIME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK AUTIS KELAS IV SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH PENGGUNAAN METODE FLOOR TIME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK AUTIS KELAS IV SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : FAUZI NAHWAH MUJAHID K5112029 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Aromaterapi Cendana Dengan Teknik Vaporizer Terhadap Perilaku Agresif Pada Anak Tunagrahita Dalam Pembelajaran Di PAUD Wisana

Pengaruh Penggunaan Aromaterapi Cendana Dengan Teknik Vaporizer Terhadap Perilaku Agresif Pada Anak Tunagrahita Dalam Pembelajaran Di PAUD Wisana BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Penggunaan Aromaterapi Cendana Di Kelas dalam Pembelajaran Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan aromaterapi cendana di kelas dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menentukan metode merupakan langkah penting sebuah penelitian karena akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara sistematis untuk melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara metodologi ialah kajian yang mempelajari tata aturan untuk sebuah metode. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2007:3). Pada penelitian ini, peneliti bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkendalikan. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment). dua variabel. Variabel-variabel tersebut adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. terkendalikan. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment). dua variabel. Variabel-variabel tersebut adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Nama : I Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 27 April 2003 Agama : Islam Alamat : Kp. Lebak Cihideung Lembang Kelas :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dan pengumpulan hasil penelitian dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Target Behavior BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang anak di PSBN Wyata Guna Bandung. Nama : MTS Jenis Kelamin :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Permainan Alat Musik Drum untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik, terdapat dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Variable Penelitian Variable merupakan ciri-ciri atau gejala-gejala dari sesuatu yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitafif. Secara teoritis Hatch dan Farhady

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan subjek tunggal guna mengetahui akibat dari suatu perlakuan (intervensi) yang diberikan. Menurut Kratochwill (1978) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan rancangan penelitian subjek tunggal (Single Subjek Research/SSR), yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SLB D YPAC Bandung yang berada di jalan Mustang no. 46 Bandung. Penelitian ini dilakukan di luar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan dalam pengumpulan dan analisis data, serta menginterpretasikan data yang diperoleh menjadi suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang dihadapi dan dilakukan secara ilmiah, sistematis dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. integrasi. Integrasi sensori atau sensory intregration adalah proses

BAB III METODE PENELITIAN. integrasi. Integrasi sensori atau sensory intregration adalah proses 48 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. Terapi Sensori Integrasi Variabel dependen dalam penelitian ini adalah terapi sensori integrasi. Integrasi sensori atau sensory intregration

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen subjek tunggal. Metode eksperimen subjek tunggal berbeda dengan metode eksperimen

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 2 Nomor 3 September 2013 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 514-526 EFEKTIFITAS MEDIA APLIKASI EDUKATIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 29 BAB III A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode ini dimaksudkan untuk meningkatkan perbendaharaan kosa kata dasar melalui media kartu gambar.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Skor hasil penelitian adalah perolehan data dari seluruh rangkaian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Skor hasil penelitian adalah perolehan data dari seluruh rangkaian 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Skor hasil penelitian adalah perolehan data dari seluruh rangkaian penelitian yang dilakukan di lapangan, mulai dari kegiatan menguji coba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah salah satu sekolah luar biasa yang berada di kota Bandung yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel penelitian dapat diartikan sebagai (1) atribut mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian, (2) suatu konsep yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode dengan subyek tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel dapat diartikan sebagai atribut dalam penelitian berupa benda atau kejadian yang dapat diamati dan dapat di ukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat 27 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar anak berkembang dengan kondisi fisik atau mental yang normal. Akan tetapi, sebagian kecil anak mengalami hambatan dalam perkembangannya atau memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SLB-A YKAB Surakarta, JL. HOS Cokroaminoto No. 43 Jebres Surakarta. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat Tanggal Lahir:Bandung, 21 April : III (Tiga) SDLB Purnama Asih Bandung BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti merupakan subjek tunggal, sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian subjek tunggal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media 26 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABLE PENELITIAN 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media adalah alat atau bahan yang digunakan dalam proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: a. Variabel bebas (variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media animasi komputer. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan bocce. Permainan adalah suatu bentuk aktivitas yang menyenangkan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 72) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

THE EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD TOWARD THE ABILITY OF FICTION READING COMPREHENSION OF HEARING IMPAIRMENT STUDENT

THE EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD TOWARD THE ABILITY OF FICTION READING COMPREHENSION OF HEARING IMPAIRMENT STUDENT THE EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD TOWARD THE ABILITY OF FICTION READING COMPREHENSION OF HEARING IMPAIRMENT STUDENT (Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Bacaan Fiksi Siswa

Lebih terperinci

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III MEDOTE PENELITIAN 29 BAB III MEDOTE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008, hlm.3). Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. penyusunan struktur kalimat pada pembelajar asing tingkat dasar.

BAB 3 METODE PENELITIAN. penyusunan struktur kalimat pada pembelajar asing tingkat dasar. BAB METODE PENELITIAN. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 007:). Pada penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Penelitian dilakukan untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang dinilai perlu adanya pembuktian dengan berbagai macam rangkaian pengujian sehingga didapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terjadi antara kondisi ideal dengan kenyataan yang ada di lapangan. Kondisi

BAB III METODE PENELITIAN. yang terjadi antara kondisi ideal dengan kenyataan yang ada di lapangan. Kondisi 63 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan memecahkan masalah yang muncul dalam dunia pendidikan bagi tunanetra. Penelitian biasanya berangkat dari adanya kesenjangan yang terjadi antara kondisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian mengacu pada indikator penelitian berupa (1) Kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian mengacu pada indikator penelitian berupa (1) Kemampuan 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas hasil penelitian yang didapat dari lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh penggunaan media animasi komputer MANTAP

Lebih terperinci

Khusnul Khotimah* 1 Wiwik Dwi Hastuti* 2

Khusnul Khotimah* 1 Wiwik Dwi Hastuti* 2 THE EFFECT OF TOTAL COMMUNICATION APPROACH TOWARDS THE TEXT RETELLING ABILITY OF HEARING IMPAIRMENT STUDENTS (Pengaruh Pendekatan Komunikasi Total Terhadap Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Bacaan Siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel dalam penelitian ini merupakan objek yang diteliti. Objek penelitian yang diteliti ini saling berhubungan dan mempengaruhi

Lebih terperinci

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat.

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Penelitian yang mengangkat judul Penggunaan Media Papan Habitat Fauna Dalam Meningkatkan Pemahaman Pokok Bahasan Tempat Hidup Hewan Pada Anak Tunarungu

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN CONGKLAK TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KELAS III SDLB

PENGARUH PERMAINAN CONGKLAK TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KELAS III SDLB PENGARUH PERMAINAN CONGKLAK TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KELAS III SDLB Septina Tria Pratiwi 1 Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Media papan congkak hitung merupakan sebuah Alat Permainan Edukatif (APE) atau media pembelajaran matematika. Eliyawati,dkk (2005

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Pernyataan... i Kata Pengantar... ii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Grafik...

DAFTAR ISI. Pernyataan... i Kata Pengantar... ii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Grafik... DAFTAR ISI Pernyataan... i Kata Pengantar... ii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Grafik... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Indentifiasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah desain Single Subject Research (Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah desain Single Subject Research (Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap kasus tunggal sehingga rancangan yang digunakan adalah desain Single Subject Research (Rancangan Penelitian Subjek Tunggal)

Lebih terperinci

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016 Efektifitas Flash Card Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Alphabet Pada Siswa Tunarungu Kelas Tk-A2 SLB Negeri Cicendo Kota Bandung Riani Rachmawati, Tati Hernawati, dan Juhanaini Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP Media Animasi komputer MANTAP adalah singkatan dari (Matematika

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PEMBAGIAN BAGI SISWA AUTISTIK KELAS IV SD DI SLB TEGAR HARAPAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume Nomor September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Halaman : 149-159 Meningkatkan Ketahanan Duduk Anak Hiperaktif Melalui Media Mozaik Di Kelas II SLB Hikmah Miftahul Jannnah Padang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau cirri-ciri mengenai

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 5 Nomor 1 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Maret 2016 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Nadiah Faradita Muthmainnah Abstrak:Penelitian ini berawal dari ditemukannya seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri 25 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Variabel merupakan istilah dasar dalam penelitian eksperimen, termasuk penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Media Komunikasi Visual Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang keterampilan SLB Rama Sejahtera. Peneliti melakukan penelitian pada saat jam pelajaran keterampilan

Lebih terperinci

STUDI DURASI BELAJAR SERVICE RINGAN ENGINE SEPEDAMOTOR MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BAGI SISWA TUNARUNGU

STUDI DURASI BELAJAR SERVICE RINGAN ENGINE SEPEDAMOTOR MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BAGI SISWA TUNARUNGU 270 STUDI DURASI BELAJAR SERVICE RINGAN ENGINE SEPEDAMOTOR MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BAGI SISWA TUNARUNGU Yayu Rahayu 1, Iwa Kuntadi 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Lebih terperinci