BAB IV ANALISI HASIL. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil seluruh Andikpas baru sebanyak 43
|
|
- Hartono Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 37 BAB IV ANALISI HASIL 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil seluruh Andikpas baru sebanyak 43 orang. Karakteristik sampel yang diambil memiliki usia kisaran tahun yang masih tergolong remaja dan memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Berikut beberapa gambaran profil dari responden peneliti Gambaran Usia Subjek Tabel 4.1 Gambaran Usia Subjek Usia Frekuensi Persentase % % % % % % Total % Sumber: Data Olahan Peneliti 37
2 38 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa subjek terbanyak berusia 17 tahun sebanyak 21 orang (48.8 %), 16 tahun sebanyak 9orang (21 %), 18 tahun sebanyak 6 orang (14 %), 15 tahun sebanyak 5 orang (11.6 %), 14 tahun sebanyak 1 orang (2.3 %), dan 19 tahun sebanyak 1 orang (2.3 %) Gambaran Tingkat Pendidikan Subjek Tabel 4.2 Gambaran Tingkat Pendidikan Subjek Pendidikan Frekuensi Persentase SD 7 16,4 % SMP 15 34,7 % SMA 11 25,7 % SMK 6 14 % STM 1 2,3 % Tidak diketahui 3 6,9 % Total % Sumber: Data Olahan Peneliti Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak memiliki tingkat pendidikan SMP sebanyak 15 orang (34,7 %), SMA sebanyak 11 orang (25,7 %), SD sebanyak 7 orang (16,4 %), SMK sebanyak 6 orang (14 %), Tidak diketahui sebanyak 3 orang 6,9 %), dan STM sebanyak 1 orang (2.3 %).
3 Gambaran Perolehan Skor Alat Ukur Depresi Kuesioner depresi menggunakan skala Likert dengan skor 1 4, skor minimum yang dapat diperoleh dari kuesioner depresi adalah 17 (perkalian dari jumlah item dengan skor 1 (skor terkecil dari skala Likert)) dan skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 68 (perkalian dari jumlah item dengan skor 4 (skor terbesar dari skala Likert)). Tabel 4.3 Perolehan Skor Alat Tes Mean Std. Deviasi Skor Minimum Skor Maksimum Sumber: Data Olahan Peneliti Berdasarkan hasil tabel diatas, diperoleh skor terendah dari adalah 22 dan skor tertinggi adalah 59. Hasil mean yang diperoleh dari hasil kuesioner adalah 42 dan standar deviasi dari kuesioner adalah Dari hasil tersebut, peneliti kemudian membuat norma dengan klasifikasi tinggi, sedang dan rendah. Tabel 4.4 Kategorisasi Alat Tes Depresi Kategorisasi Skor Frekuensi Persentase Tinggi % Sedang % Rendah % Total %
4 40 Sumber: Data Olahan Peneliti Berdasarkan hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa subjek yang memiliki tingkat depresi yang tinggi sebanyak 12 orang (28 %), yang memiliki tingkat depresi yang sedang 17 orang (40 %), dan yang memiliki tingkat depresi yang rendah sebanyak 14 orang (32 %). Setelah mengetahui subjek yang memiliki tingkat depresi yang tinggi sebanyak 12 orang, peneliti kemudian berencana untuk mengambil keduabelas Andikpas sebagai subjek penelitian untuk dianalisis lebih dalam dengan mengikuti wawancara dan tes gambar. Akan tetapi karena salah satu subjek peneliti meninggal dan sudah bebas, maka peneliti hanya mendapat 10 subjek saja untuk mengikuti wawancara dan tes gambar. Setelah kesepuluh subjek mengikuti wawancara, ternyata 5 subjek memberikan respon yang kurang baik dengan peneliti. Oleh karena itu, peneliti hanya mendapatkan 5 subjek untuk dianalisis lebih dalam. Tabel 4.5 Hasil Skor Kuesioner Subjek Skor Kuesioner Sumber: Data Olahan Peneliti
5 Gambaran Profil Subjek Data di bawah ini didapatkan berdasarkan lembaran Lingkungan Kehidupan yang dibagikan pada saat pengambilan data Tabel 4.6 Gambaran Profil Subjek DATA Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Subjek 4 Subjek 5 Usia 17 tahun 17 tahun 17 tahun 17 tahun 17 tahun Pendidikan terakhir SMA SMA SMK SMP SMK Pekerjaan sehari-hari Pelajar Pelajar Pelajar Wiraswasta Karyawan ikan hias Tinggal dengan Orang Tua Saudara Orang Tua Saudara Orang tua Lokasi tempat tinggal Palembang Malingping Dasana Indah Pamulang Tangerang Hobi Futsal Olahraga, belajar, bermain Futsal Jalan-jalan Sepak bola Cita cita Jendral Manajer Dokter Pembalap Ingin jadi sukses/ membahagiakan orang tua Pemain bola Anak ke 2 dari 2 bersaudara 2 dari 2 bersaudara 2 dari 2 bersaudara 3 dari 5 bersaudara 1 dari 4 bersaudara Jumlah masuk penjara 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
6 42 Lama hukuman 3 tahun 6 bulan 4 bulan 9 bulan 9 tahun 9 bulan Tindak kriminalitas Narkoba (shabu) Penadahan motor Narkoba (ganja) Membunuh Pengguna Narkoba Ya Tidak Ya Ya Pengeroyokan Tidak Sumber: Data Olahan Peneliti dari Lembar Lingkungan Kehidupan
7 43 Dari hasil gambaran profil kelima subjek, kelimanya memiliki usia 17 tahun. Empat dari lima memiliki pendidikan SMA/SMK sedangkan sisanya SMP. Lokasi tempat tinggal mereka ada yang di Pulau Jawa dan Sumatera. Empat dari lima berlokasi tempat tinggal di Pulau Jawa, sedangkan sisanya di Pulau Sumatera. Kelimanya bukan termasuk residivis karena baru satu kali masuk penjara.. Tindak kriminal yang dilakukan cukup beragam, dua diantaranya kasus narkoba, sisanya kasus penadahan motor, membunuh, dan pengeroyokan. Berdasarkan tabel diatas 3 dari 5 Subjek merupakan pengguna narkoba, dimana menurut menurut Askin (dalam Izgar, 2009) depresi dipandang sebagai gangguan emosional yang mungkin muncul dengan sendirinya atau sebagai hasil sekunder yang berasal dari masalah dengan menggunakan alkohol dan obat-obatan (narkoba). 4.4 Gambaran 16 PF Subjek Hasil 16 PF digunakan sebagai pelengkap untuk menginterpretasikan tes gambar. Tabel 4.7 Gambaran Hasil 16PF Subjek 16 PF MD A B C E F G H I L M N O Q1 Q2 Q3 Q4 Subjek Subjek Subjek Subjek Subjek Sumber: Data Olahan Peneliti dari Tes 16 PF Ket:
8 44 MD Q4 : 16 Personality Factor Berdasarkan tabel diatas peneliti secara khusus melihat Faktor A,B, C, L, O, dan Q4 yang berkaitan dengan depresi. Subjek yang memiliki skor A yang rendah (1-3) mencerminkan kepribadian yang introvert, hal ini dicirikan oleh beberapa perilaku yaitu suka menyendiri, besikap kaku, dingin, kerasa kepala, suka bersitegang, skeptis, dan menjauhkan diri dari orang lain.. Menurut Semiun (2006) kepribadian yang introvert mungkin ikut menyebabkan depresi karena individu yang introvert kurang mendapat dukungan sosial dan menggunakan strategi-strategi yang kurang efektif untuk menangani stres; dan faktor-faktor tersebut membuat individu lebih mudah diserang oleh pengaruh-pengaruh stres yang dapat menimbulkan depresi. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki kepribadian introvert memiliki kaitan dengan depresi. Subjek yang memiliki skor B rendah (1-3) menunjukkan tingkat intelejensi yang rendah. Menurut Semiun (2006), ada teori kognitif tentang depresi, yakni teori yang mengemukakan bahwa ketidakberdayaan yang dipelajari (learned helpless) dalam mengontrol aspek-aspek negatif kehidupan; dan dengan demikian, ia merasa tidak berdaya sehingga menyebabkan depresi. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat intelejensi yang rendah dapat memicu timbulnya depresi. Subjek yang memiliki skor C rendah (1-3) cenderung mudah menjadi emosional dan mudah marah, emosi kurang stabil, kekuatan ego yang rendah, dan memiliki derajat toleransi frustasi rendah terhadap situasi. Menurut Videbeck (2008) seseorang yang depresi juga mudah frustasi, mudah marah terhadap diri mereka sendiri, dan dapat marah terhadap orang lain, dan Fava dan Rosenbaum (dalam Videbeck, 2008) melaporkan bahwa sekitar 40% klien yang mengalami depresi mengalami serangan marah. Ungkapan kemarahan
9 45 yang intens dan tiba-tiba ini biasanya terjadi dalam situasi ketika individu yang depresi merasakan situasi emosional yang tidak menyenangkan. Serangan marah mencakup ekspresi kemarahan secara verbal atau kemarahan yang tidak dapat dikendalikan. Subjek yang memiliki skor L tinggi (8-10) menunjukkan sifat curiga, tidak percaya dengan orang lain, ragu dengan orang lain, dan sama sekali kurang menaruh perhatian dengan orang lain. Subjek yang memiliki skor O tinggi (8-10) cenderung merasa tertekan, suka bermurung diri, pencemas, penuh dengan persangkaan atau firasat-firasat, suka memikirkan hal-hal yang sedih, dan cenderung merasa bersalah. Subjek yang memiliki skor Q4 tinggi (8-10) cenderung merasa tegang, mudah tergugah, gelisah, rewel, frustasi, dan tidak sabaran.
10 Gambaran Hasil Wawancara dan Interpretasi Tes Gambar Berikut ini merupakan hasil wawancara, dan tes gambar berdasarkan interpretasi yang dilakukan oleh Esther Widhi Andangsari, S.Psi., M.Psi. dan Rani Agias Fitri, S.Psi., M.Psi. Peneliti juga ikut terlibat dalam interpretasi tes gambar dengan cara berdiskusi. Depressed Affect Tabel 4.8 Gambaran Hasil Wawancara dan Interpretasi Tes Gambar Subjek 1 Subjek2 Subjek 3 Subjek 4 Subjek 5 Gagal dalam hidup Merasa gagal karena Merasa gagal karena Merasa gagal karena Belum merasa gagal Merasa gagal karena masuk Lapas masuk Lapas masuk Lapas masuk Lapas Tertekan Iya merasa tertekan Belum merasa tertekan Tidak merasa tertekan Terkadang ada tekanan Terkadang ada tekanan Ketakutan Merasa ketakutan Merasa ketakutan di Tidak merasa ketakutan Merasa ketakutan bila Tidak merasa ketakutan dengan masa depan malam hari tidak mendapatkan kabar dari keluarga Murung bila dihibur Senang tetapi sedih Senang tetapi sedih Tetap merasa Merasa masih sedih Tetap merasa
11 47 keluarga atau teman ketika di kunjungi ketika di kunjungi sedih/murung bila walaupun dikunjungi sedih/murung bila keluarga karena kangen keluarga karena kangen dikunjungi keluarga keluarga dikunjungi keluarga dengan keluarga dengan keluarga Mudah menangis Sering menangis ketika Mudah menangis ketika Mudah menangis ketika Mudah menangis ketika Tidak pernah menangis kepikiran dengan ingat rumah/keluarga ingat rumah/keluarga ingin tidur kondisi yang dialami saat ini Kesepian Merasa kesepian Iya merasa kesepian Merasa kesepian Merasa ada sesuatu Merasa ada sesuatu walaupun sedang walaupun sedang walaupun sedang yang kurang dan merasa yang kurang dan bersama dengan teman berkumpul dengan bersama dengan teman kesepian merasa kesepian yang lain teman yang lain yang lain Merasa sedih Merasa sedih apabila Merasa sedih apabila Merasa sedih apabila Merasa sedih karena Merasa sedih apabila ingat rumah/keluarga ingat rumah/keluarga ingat rumah/keluarga belum menerima kondisi ingat rumah/keluarga yang dialami saat ini Positive Affect Sama baiknya dengan Merasa sama baiknya Merasa lebih baik dari Merasa sama baiknya Merasa lebih rendah Merasa sama baiknya orang lain denga teman yang lain teman yang lain dengan teman yang lain dari teman yang lain dengan teman yang lain karena merasa senasib
12 48 Bahagia Merasa bahagia tetapi Tidak merasa bahagia Belum merasa bahagia Belum merasa bahagia Belum merasa bahagia, hanya sesaat saja karena masuk Lapas hanya hiburan semata Menikmati hidup Tidak dapat menikmati Tidak dapat menikmati Tidak dapat menikmati Tidak dapat menikmati Tidak dapat menikmati hidup hidup hidup hidup hidup Somatic and Retarded Activity Tidur tidak nyenyak Sering terbangun di Sering terbangun di Sering terbangun di Sulit tidur dan sering Sering terbangun di malam hari karena malam hari karena ingat malam hari terbangun di malam hari malam hari belum bisa menerima rumah kenyataan masuk Lapas Kurang fokus dengan Tidak dapat fokus, Tidak dapat fokus, Melamun pada saat Memikirkan hal-hal Tidak dapat fokus, kegiatan yang pikiran kemana-mana pikiran kemana-mana melakukan kegiatan yang lain ketika sedang pikiran kemana-mana dikerjakan karena memikirkan karena memikirkan mengerjakan sesuatu karena memikirkan keluarga keluarga keluarga Nafsu makan buruk Nafsu makan menjadi Nafsu makan yang Nafsu makan menurun, Nafsu makan menurun Nafsu makan stabil
13 49 meningkat berlebihan malas makan Berbicara lebih sedikit Berbicara lebih banyak Iya, berbicara Stabil Menjadi lebih pendiam Stabil dari biasanya agar tidak kepikiran seperlunya saja dengan kondisi yang dialami di Lapas Tidak dapat berbuat Tidak dapat berbuat Tidak dapat berbuat Tidak dapat berbuat Tidak dapat berbuat Tidak dapat berbuat apa-apa apa-apa karena kegiatan apa-apa karena kegiatan apa-apa karena kegiatan apa-apa karena kegiatan apa-apa karena kegiatan yang monoton yang monoton yang monoton yang monoton yang monoton Interpersonal Orang disekitar tidak Merasa teman disekitar Merasa ada yang ramah Merasa teman disekitar Merasa ada yang ramah Merasa ada yang ramah ramah tidak ramah dan ada juga yang tidak ramah dan ada juga yang tidak dan ada juga yang tidak Orang disekitar tidak Merasa orang disekitar Merasa ada yang Merasa beberapa teman Merasa ada yang Merasa ada yang menyukai saya licik menyukai dan tidak tidak bersahabat menyukai dan tidak menyukai dan tidak menyukai saya menyukai saya menyukai saya Keinginan untuk bunuh diri Iya Tidak Tidak Iya Tidak
14 50 Tes gambar Konsep dan kepercayaan diri Emosional, frustasi, mudah tegang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Iya Cukup Iya Iya Iya Agresif Agresif verbal Cenderung merusak diri Agresif verbal Tidak Agresif verbal Seorang yang pencemas Kemampuan dalam memecahkan masalah Tidak Iya Tidak Iya Iya Cukup Cukup Rendah Rendah Rendah Sumber : Data Olahan Peneliti
15 49 Berdasarkan hasil wawancara, kelima subjek memiliki gejala depresi seperti merasa murung walaupun dihibur oleh keluarga dan teman, merasa kesepian, merasa sedih sulit tidur/tidur tidak nyenyak, tidak menikmati hidup, tidak merasa bahagia, merasa orang-orang disekitar tidak ramah, dan tidak dapat berbuat apa-apa. Berdasarkan hasil wawancara kelima subjek, ada beberapa gejala depresi seperti merasa kesepian, merasa sedih, sulit tidur/tidur tidak nyenyak, mudah menangis, dan murung walaupun dihibur oleh keluarga atau teman muncul karena subjek mengalami home sick dan sering memikirkan keluarga. Dari kelima subjek, terdapat dua subjek yang memiliki ide bunuh diri yang merupakan gejala depresi yang terparah. Kelima subjek memiliki kepercayaan dan konsep diri yang rendah. Menurut Tim Pustaka Familia (2006), seseorang yang memiliki konsep diri yang negatif, memiliki sedikit pengetahuan tentang siapa dirinya dan menilai dirinya secara negatif, sehingga akibat yang parah karena seseorang memiliki konsep diri yang negatif adalah mudah mengalami depresi. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki konsep diri yang buruk dapat mengalami depresi. Dari kelima subjek, terdapat beberapa subjek yang emosional, mudah tegang, frustasi, dan agresif. Menurut Videbeck (2008) seseorang yang depresi juga mudah frustasi, mudah marah terhadap diri mereka sendiri, dan dapat marah terhadap orang lain, dan Fava dan Rosenbaum (dalam Videbeck, 2008) melaporkan bahwa sekitar 40% klien yang mengalami depresi mengalami serangan marah. Ungkapan kemarahan yang intens dan tiba-tiba ini biasanya terjadi dalam situasi ketika individu yang depresi merasakan situasi emosional yang tidak menyenangkan. Serangan marah mencakup ekspresi kemarahan secara verbal atau kemarahan yang tidak dapat dikendalikan (Videbeck, 2008). Subjek yang mengalami depresi cenderung bertidak
16 50 agresif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya dikarenakan mereka mendapatkan situasi emosional yang tidak menyenangkan. Dari kelima subjek, terdapat tiga subjek yang merupakan seorang yang pencemas. Menurut Mullaney (dalam Semiun, 2006), depresi terkadang disertai oleh kecemasan, dimana individu merasa bahwa segala sesuatu berjalan secara salah, bingung, dan cemas serta melakukan banyak hal yang mencemaskan. Dengan kata lain, subjek yang merupakan seorang yang pencemas mencerminkan gejala yang mengarah ke depresi. Dari kelima subjek terdapat tiga subjek yang memiliki kemampuan yang rendah dalam memecahkan masalah. Menurut Semiun (2006), ada teori kognitif tentang depresi, yakni teori yang mengemukakan bahwa ketidakberdayaan yang dipelajari (learned helpless) dalam mengontrol aspek-aspek negatif kehidupan; dan dengan demikian, ia merasa tidak berdaya sehingga menyebabkan depresi. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan yang rendah dalam memecahkan masalah.dapat memicu timbulnya depresi. Berdasarkan hasil wawancara, kelima subjek memiliki gejala depresi yang beragam dan ada pula yang sama. Sedangkan dari hasil tes gambar, dapat ditemukan konsep dan kepercayaan diri yang rendah, emosional, frustasi, mudah tegang, agresif, seorang yang pencemas, dan kemampuan dalam memecahkan masalah merupakan berbagai pemicu atau penyebab kelima subjek yang dapat menyebabkan depresi.
GAMBARAN DEPRESI ANDIKPAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK PRIA TANGERANG
GAMBARAN DEPRESI ANDIKPAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK PRIA TANGERANG Vicky Wardhana & Istiani Universitas Bina Nusantara, Jurusan Psikologi Jl. Siantan 5 No. 8, Cengkareng, 08194277773, wardhanav@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA PENELITIAN
BAB 4 ANALISA PENELITIAN 4.1 Profil Subjek 4.1.1 Gambaran Usia Subjek Tabel 4.1 Gambaran Usia Subjek Usia Jumlah Subjek Presentase 14 4 4,39% 15 5 5,49% 16 11 12,98% 17 31 34,06% 18 39 41,85% 19 1 1,09%
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak kaum awam yang menyalahartikan kata depresi, sehingga definisi dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Depresi 2.1.1 Defenisi Depresi Kata depresi mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, akan tetapi banyak kaum awam yang menyalahartikan kata depresi, sehingga definisi
Lebih terperinciBAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH
BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH A. Assessment pada Remaja yang Hamil di Luar Nikah Assessment merupakan langkah awal yang dilakukan oleh seorang konselor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Depresi adalah suatu gangguan emosional yang ditandai dengan rasa sedih dan kosong yang berlebih,
Lebih terperinciValiditas Item Self-Esteem
Lampiran I : Hasil Uji Validitas Validitas Item No. Item Nilai Validitas Keterangan 1 0.844 Item diterima 2 0.866 Item diterima 3 0.440 Item diterima 4 0.674 Item diterima 6 0.521 Item diterima 7 0.575
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Responden dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program dan mengerjakan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
KUESIONER PENENTUAN STRES PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSJD PROP. SUMATERA UTARA 2010 Berilah tanda X pada nilai yang saudara pilih!! Nilai 0 : Tidak pernah sama sekali 1 : Kadang-kadang 2 : Cukup sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa awal adalah masa dimana seseorang memperoleh pasangan hidup, terutama bagi seorang perempuan. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock (2002) bahwa tugas masa
Lebih terperinci63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN 63 SKALA KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE Usia : Mulai Menopause umur : Masih Bersuami : ya / tidak Alamat : NO PERNYATAAN SS S TS STS 1. Saya menghadapi masa-masa menopause ini dengan biasa seperti
Lebih terperinciLAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA
LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA A. IDENTITAS Kelas : B. PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Amino Gondohutomo Semarang (RSJD Dr.Amino Gondohutomo Semarang) yang beralamat di Jl. Brigjend
Lebih terperinciLAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS
LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS Lampiran 1 Selamat pagi/siang/sore Saya mahasiswa dari fakultas psikologi yang sedang mengadakan penelitian mengenai stres dan agresifitas pada ibu rumah tangga yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah pemberitaan di Jakarta menyatakan ham p ir 40% tindak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah pemberitaan di Jakarta menyatakan ham p ir 40% tindak kriminalitas dilakukan oleh remaja (Republika, 2 0 0 5 ). Tindak kriminal yang dilakukan oleh remaja sangat
Lebih terperinciPERBEDAAN TOLERANSI TERHADAP STRES PADA REMAJA BERTIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DI KELAS XI SMA ASSALAAM SUKOHARJO
PERBEDAAN TOLERANSI TERHADAP STRES PADA REMAJA BERTIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DI KELAS XI SMA ASSALAAM SUKOHARJO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lansia di Indonesia yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,56%. Gorontalo
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data badan pusat statistik RI (2012), prevalensi jumlah penduduk lansia di Indonesia yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,56%. Gorontalo merupakan provinsi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Analisis data penelitian dilakukan agar data yang sudah diperoleh dapat dibaca dan ditafsirkan. Data yang telah dikumpulkan itu belum dapat memberikan
Lebih terperinciHamilton Depression Rating Scale (HDRS)
Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) Pilihlah salah satu pilihan yang sesuai dengan keadaan anda, beri tanda silang (X) pada kolom yang tersedia untuk setiap pertanyaan. 1. Keadaan perasaan sedih (sedih,
Lebih terperinciLAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri
LAMPIRAN 63 LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri 64 A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus 65 Identitas Nama : Usia : Jenis
Lebih terperinciLampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Koping Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
LAMPIRAN Lampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth.Sdra/i Responden Di Unit Hemodialisis PKU Muhammadiyah 2 Yogyakarta Yogyakarta, Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
Lebih terperinciL A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara
L A M P I R A N LEMBAR PERSETUJUAN Setelah membaca penjelasan penelitian ini dan mendapatkan jawaban atas pernyataan yang saya ajukan, maka saya mengetahui manfaat dan tujuan penelitian ini, saya mengerti
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif. Tabel 4.1 Gambaran Usia dan Lama Perkawinan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif Penelitian dilakukan kepada 80 istri yang berada di wilayah Bekasi dan sekitarnya.
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak
LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia
Lebih terperinciEMOSI DAN SUASANA HATI
EMOSI DAN SUASANA HATI P E R I L A K U O R G A N I S A S I B A H A N 4 M.Kurniawan.DP AFEK, EMOSI DAN SUASANA HATI Afek adalah sebuah istilah yang mencakup beragam perasaan yang dialami seseorang. Emosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengajaran di perguruan tinggi maupun akademi. Tidak hanya sekedar gelar,
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan sebutan bagi individu yang belajar atau mengikuti pengajaran di perguruan tinggi maupun akademi. Tidak hanya sekedar gelar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah mempunyai berbagai resiko yang lebih mengarah pada kecerdasan, moral, kawasan sosial dan emosional, fungsi kebahasaan dan adaptasi sosial.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Babbie (Prasetyo, 2005) rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa, pada dasarnya sebagai generasi penerus. Mereka diharapkan sebagai subyek atau pelaku didalam pergerakan pembaharuan. Sebagai bagian dari masyarakat,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode Deskriptif. B. Identifikasi Variabel Variabel adalah objek yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial dan perkembangan atau spiritual seseorang
Lebih terperinciBAB II Enuresis Stres Susah buang air besar Alergi TINJAUAN PUSTAKA
Faktor psikis A. Enuresis Pada Anak Stres a. Pengertian Psikologi Lingkungan Faktor fisik Genetik/familial Hambatan perkembangan Pola tidur Toilet trainning yang tidak adekuat Infeksi saluran kencing Stres
Lebih terperinciKISI-KISI PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN. tidur (initial insomnia)
Lampiran 1 KISI-KISI PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN Variabel indikator Jumlah Soal Tingkat 1. Keadaan 1 perasaansedih 2. Persaan bersalah 1 3. Bunuh diri 1 4. Gangguan pola 1 tidur (initial insomnia) 5. Gangguan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode survey deskriptif, yaitu
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metode survey deskriptif, yaitu metode yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HIV/AIDS DI RSUP.H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014 Petunjuk 1. Kuesioner terdiri dari
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, April 2016 Kepada Yth.Sdra/i Responden Di PSIK UMY Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah
Lebih terperinci2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Stres merupakan fenomena umum yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa tuntutan dan tekanan yang
Lebih terperinciSuryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM
Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM Istilah kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) dalam tulisan ini merujuk pada segala bentuk kekerasan berbasis gender yang terjadi dalam konteks kehidupan berkeluarga.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
Lebih terperinciEMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.
EQ KEMAMPUAN EMOTIONAL INTELLIGENCE UNTUK MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN. Laporan untuk Sam Poole ID HC560419 Tanggal 23 Februari 2017 2013 Hogan Assessment Systems Inc. Pendahuluan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. normal atau masa sebelum melahirkan (Wong & Perry, 2006). Sedangkan, postpartum blues
Definisi Operasional METODE PENELITIAN Postpartum adalah jangka antara kelahiran bayi dan kembalinya organ reproduksi ke normal atau masa sebelum melahirkan (Wong & Perry, 2006). Sedangkan, postpartum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan pada dasarnya menyertai di setiap kehidupan manusia terutama bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik. Sebenarnya kecemasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak jalanan di Indonesia mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun belakangan. Seseorang bisa dikatakan anak jalanan apabila berumur dibawah 18 tahun, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin maju menuntut masyarakat untuk semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah satu tujuan seseorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dimana ciri- ciri penelitian ini adalah menggunakan perhitungan statistik, memiliki subjek yang banyak,
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Judul: Studi Komparasi Tingkat Depresi Lansia Tinggal di Rumah dan. di Panti Sosial. Oleh:
71 Lampiran 1 FORMULIR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Judul: Studi Komparasi Tingkat Depresi Lansia Tinggal di Rumah dan di Panti Sosial Oleh: NUR AYU FAZERINI NIM. 13612393 Saya adalah mahasiswa D III Keperawatan
Lebih terperinciKUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007
KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007 A. Data Demografi No. Responden : Umur : Alamat : Berikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak diberitakan di media cetak atau elektronik tentang perilaku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak diberitakan di media cetak atau elektronik tentang perilaku agresivitas yang dilakukan oleh remaja. Masa remaja merupakan masa di mana seorang individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. Di masa ini, remaja mulai mengenal dan tertarik dengan lawan jenis sehingga remaja
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
64 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Data Umum Responden 1. Nama : 2. Usia : 3. Pendidikan Terakhir : Riwayat Pekerjaan 1. Masa Kerja di PT. Hutahaean :. tahun 2. Lama kerja :. jam/hari 3. Selain bekerja
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR TINGKAT DEPRESI PADA REMAJA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR
APLIKASI SISTEM PAKAR TINGKAT DEPRESI PADA REMAJA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Joan Angelina Widians 1), Masna Wati 2), Juriah 3) 1), 2),3) Teknik Informatika Universitas Mulawarman Samarinda Jl Barong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan dibutuhkan sikap menerima apapun baik kelebihan maupun kekurangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerimaan diri dibutuhkan oleh setiap individu untuk mencapai keharmonisan hidup, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang diciptakan oleh Allah SWT tanpa kekurangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penderita skizofrenia dapat ditemukan pada hampir seluruh bagian dunia. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock dan Sadock,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Peneliti akan menguraikan tentang gambaran umum subjek berdasarkan jenis kelamin. Kemudian menjelaskan secara deskriptif dengan di sertai
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah seluruh subjek yang menjadi anggota populasi, oleh karena itu metode analisis yang digunakan adalah
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian 46 47 Email: ethic_fkukmrsi@ med.maranatha. edu KOMISI ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL BANDUNG Judul: Formulir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia secara individu. Apabila cukup menegangkan maka akan membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa yang terjadi dalam hidup kerap kali mempengaruhi kejiwaan manusia secara individu. Apabila cukup menegangkan maka akan membawa tekanan kejiwaan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan mengalami masa transisi peran sosial, individu dewasa awal akan menindaklanjuti hubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Goleman (1993), orang yang ber IQ tinggi, tetapi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Goleman (1993), orang yang ber IQ tinggi, tetapi karena emosinya tidak stabil dan mudah marah seringkali keliru dalam menentukan dan memecahkan masalah
Lebih terperinciSELF ESTEEM KORBAN BULLYING (Survey Kepada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri 270 Jakarta Utara)
Self Esteem Korban Bullying 115 SELF ESTEEM KORBAN BULLYING (Survey Kepada Siswa-siswi Kelas VII SMP Negeri 270 Jakarta Utara) Stefi Gresia 1 Dr. Gantina Komalasari, M. Psi 2 Karsih, M. Pd 3 Abstrak Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam masyarakat, seorang remaja merupakan calon penerus bangsa, yang memiliki potensi besar dengan tingkat produktivitas yang tinggi dalam bidang yang mereka geluti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi antara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak intrauterin dan terus berlangsung hingga dewasa. Proses mencapai dewasa inilah anak harus
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. dan memiliki gangguan somatoform tipe konversi sejak tiga tahun yang. setalah subjek mengalami gangguan somatoform, subjek mengalami
BAB V PEMBAHASAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Subjek merupakan seorang pria berusia 39 tahun, sudah berkeluarga dan memiliki gangguan somatoform tipe konversi sejak tiga tahun yang lalu. Masa kanak-kanak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan dari tanggal 1 Juli sampai 1 Agustus 213. Responden dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individual dan makhluk sosial. Sejak manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk individual dan makhluk sosial. Sejak manusia dilahirkan, manusia membutuhkan pergaulan dengan manusia lainnya (Gerungan, 2004). Hal ini berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress (santrock, 2007 : 200). Masa remaja adalah masa pergolakan yang dipenuhi oleh konflik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kasus penggunaan narkoba pada remaja sudah sering dijumpai di berbagai media. Maraknya remaja yang terlibat dalam masalah ini menunjukkan bahwa pada fase ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tugas perkembangan yang utama dari seorang wanita adalah hamil dan melahirkan seorang anak, dan kemudian membesarkannya. Kehamilan adalah masa
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI
PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI Pedoman Wawancara 1. Latar belakang berkaitan dengan timbulnya kecemasan - Kapan anda mulai mendaftar skripsi? - Bagaimana perasaan anda ketika pertama kali mendaftar skripsi?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak selalu membawa kebaikan bagi kehidupan manusia, kehidupan yang semakin kompleks dengan tingkat stressor
Lebih terperinciPENGANTAR. Perkenalkan nama saya Putri Ayuningtyas, mahasiswi Fakultas Psikologi
Lampiran 1 PENGANTAR Perkenalkan nama saya Putri Ayuningtyas, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. Dalam rangka menyusun tugas akhir, saya membutuhkan bantuan Bapak/Ibu untuk meluangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh perguruan tinggi. Masa perguruan tinggi dengan masa SMA sangatlah berbeda, saat duduk dibangku perguruan
Lebih terperinciINFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)
INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua) Petunjuk: Isilah daftar berikut pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya. Jika ada yang kurang jelas, konsultasikan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. (Stanley Hall dalam Panuju, 2005). Stres yang dialami remaja berkaitan dengan proses perkembangan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Sehubung dengan penelitian yang sedang dilaksanakan dengan judul PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI SISWA PUTRI KELAS XI DI PONDOK PESANTREN AL-MUKMIN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Kecemasan pada Pemuda yang Gagal Tes TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo Proses pelaksanaan
Lebih terperinciLampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)
Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 = berat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pengertian Kecemasan Menghadapi Ujian
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional 2.1.1 Pengertian Kecemasan Menghadapi Ujian Kecemasan adalah perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap pasangan. Saling setia dan tidak terpisahkan merupakan salah satu syarat agar tercipta keluarga
Lebih terperinciKMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa
KMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa JAWA TIMUR SEHAT JIWA NAMA : TTL : ALAMAT : POSYANDU : TGL PENDAFTARAN : BAWALAH KMSJ SETIAP KALI KE POSYANDU KESEHATAN JIWA Created by: Ns. Heni Dwi Windarwati.,M.Kep.,Sp.Kep.J
Lebih terperinciHAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)
HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS) Tanggal Pemeriksaan : Pemeriksa : Nama Pasien : Umur : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir : Status Perkawinan : Agama : Suku Bangsa : Lamanya di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciLEMBAR PENGANTAR RESPONDEN
KUESIONER LEMBAR PENGANTAR RESPONDEN Kepada: Yth. Bapak/Ibu/Saudara responden Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Setiyoningsih NIM : A11000647 Alamat : Ambalkumolo, 01/03, Buluspesantren,
Lebih terperinciLAMPIRAN I : KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL. sedang melakukan penelitian mengenai kondisi para dokter muda selama bertugas di
LAMPIRAN I : KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL Dengan hormat, Saya, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, saat ini sedang melakukan penelitian mengenai kondisi para dokter muda selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas X. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres 2.1.1 Definisi Stres dan Jenis Stres Menurut WHO (2003) stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Self Efficacy 2.1.1 Pengertian Self Efficacy Self efficacy berasal dari teori Bandura (1997) yaitu teori kognisi belajar sosial. Teori kognisi belajar sosial mengacu pada kemampuan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul : Tingkat kecemasan keluarga pada pasien operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Peneliti : Dedi Nim : 101121098 Alamat : Fakultas Keperawatan
Lebih terperinciArifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)-STIMULASI SENSORI TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PASURUAN BERLOKASI DI BABAT KABUPATEN LAMONGAN Arifal Aris Dosen Prodi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan. Bunuh diri merupakan keputusan terakhir dari individu untuk memecahkan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bagi bangsa Indonesia, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Cita-cita untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi bangsa Indonesia, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Cita-cita untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terdidik bahkan telah tercetus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangka waktunya berbeda bagi setiap orang tergantung faktor sosial dan budaya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa peralihan antara tahap anak dan dewasa yang jangka waktunya berbeda bagi setiap orang tergantung faktor sosial dan budaya. Dengan terbukanya
Lebih terperinciPenyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).
PENYAKIT TERMINAL Pengertian Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). Penyakit pada stadium lanjut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari eksistensi manusia di dunia. Kebahagiaan itu sendiri dapat dicapai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua orang menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Aristoteles (dalam Bertens, 2004) menyebutkan bahwa kebahagiaan merupakan tujuan utama dari eksistensi manusia
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG M. Fatkhul Mubin, Dessy Maria Hanum Staf Pengajar Prodi S1 Keperawatan FIKKES UNIMUS Abstraks
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP STRES PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK RSUD.
59 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP STRES PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK RSUD. Dr. PIRNGADI MEDAN Oleh: Miftahus Sa adah Saya adalah
Lebih terperinci