BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu penggunaan komputer telah menjadi suatu hal yang diperlukan baik di

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer saat ini telah berkembang dengan pesat, oleh karena itu penggunaan komputer telah menjadi suatu hal yang diperlukan baik di perusahaan, sekolah, universitas, bahkan dalam kehidupan sehari hari di rumah. Penggunaan komputer saat ini semakin meningkat sejak ditemukannya internet. Sayangnya ditengah-tengah perkembangan teknologi, ada sebagian kecil diantara kita yang memiliki kekurangan yang kurang memungkinkan untuk menggunakkan komputer, seperti anak-anak yang berkebutuhan khusus ADHD (Attentive Deficit Hiperactivity Disorder ). ADHD adalah singkatan dari Attentision Deficit and Hyperactive Disorder. Dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas. Gangguan ini ditandai dengan adanya ketidakmampuan anak untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu yang dihadapi, sehingga rentang perhatiannya sangat singkat waktunya dibandingkan anak lain yang seusia. Biasanya disertai dengan gejala hiperaktif dan tingkah laku yang impulsif. Gangguan ini berdampak pada cara anak berpikir, bertindak, dan merasa. Kelainan ini dapat mengganggu perkembangan anak dalam hal kognitif, perilaku, sosialisasi maupun komunikasi. Anak yang mengidap ADHD kurang dapat menahan diri untuk merespons situasi pada saat itu.

2 2 Anak-anak ini mengalami kesulitan bila harus belajar secara biasa seperti halnya anak-anak yang lain. Mereka perlu diarahkan bagaimana cara belajar bagi dirinya, bagaimana memulai dengan suatu tugas, bagaimana mengarahkan perhatian, mengamati, mendengarkan instruksi bahkan bagaimana mengarahkan beberapa proses pada saat yang bersamaan. ADHD merupakan salah satu kelainan yang sering dijumpai pada gangguan perilaku pada anak. Dalam tahun terakhir ini gangguan ADHD menjadi masalah yang menjadi sorotan dan menjadi perhatian utama di kalangan medis ataupun di masyarakat umum. Angka kejadian kelainan ini adalah sekitar 3 10%, di Amerika serikat sekitar 3-7% sedangkan di negara Jerman, Kanada dan Selandia Baru sekitar 5-10%. Diagnosis and Statistic Manual (DSM IV) menyebutkan prevalensi kejadian ADHD pada anak usia sekolah berkisar antara 3 hingga 5 persen. Di indonesia angka kejadian penderita ADHD masih belum dapat di pastikan, meskipun tampaknya kelainan ini cukup banyak terjadi. Pada intinya, mereka memerlukan pendekatan penanganan yang berbeda dengan pendekatan yang biasa dilakukan anak - anak lain seusianya. Deteksi dini gangguan ini sangat penting dilakukan untuk meminimalkan gejala dan akibat yang ditimbulkannya dikemudian hari. Bila tidak ditangani dengan baik dan benar, mereka akan mengalami gangguan emosional (psikiatrik) dan akan berdampak buruk bagi perkembangan kualitas hidup anak di kemudian hari. Untuk menangani anak berkesulitan belajar diperlukan kerjasama yang baik dan positif antara orangtua (terutama), guru di sekolahnya dan beberapa profesional seperti dokter anak, psikiater anak, psikolog, terapis. Penyebab ADHD sampai saat ini belum diketahui secara pasti, diduga multifaktorial dimulai dari faktor genetik, perkembangan otak saat kehamilan,

3 3 perkembangan otak saat perinatal, tingkat kecerdasan, ketidakseimbangan hormonal, lingkungan fisik, sosial dan pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru, dan orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya. Keadaan tersebut di atas cukup mencemaskan mengingat sampai saat ini penyebab ADHD multifaktorial, masih misterius dan sering menjadi bahan perdebatan diantara para klinisi. Adapun pengertian dan pengetahuan mengenai ADHD sangat minim, di masyarakat maupun para professional sendiri, sehingga salah diagnosa sering terjadi dan tak ada sekolah yang mau menerima anakanak ini karena ketidaktahuan para guru akan ADHD. Berdasarkan fasilitas fasilitas yang diberikan oleh internet tersebut di atas tampaknya cukup beralasan jika dunia pendidikan anak berkebutuhan khusus menggunakan internet sebagai sumber informasi untuk belajar. Tidak harus semua jenis situs digunakan sebagai sumber belajar, tetapi banyak situs yang bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber informasi dalam rangka memperluas wawasan. Demikian pula fasilitas fasilitas lain yang dimiliki oleh jaringan internet dapat dimanfaatkan untuk menghubungkan guru dan orangtua murid sehingga dapat membantu murid yang mengalami ADHD berkembang dengan baik. Dalam hal ini teknologi menghubungkan antara guru dan orangtua murid untuk dapat mengakses internet untuk mengetahui informasi mengenai anaknya dan juga semua informasi mengenai ADHD. Salah satu model belajar jarak jauh adalah e- Learning. E-Learning adalah model belajar yang memperkaya pengetahuan melalui berbagai situs yang terdapat dalam jaringan internet. Model belajar ini dititik beratkan pada perluasan dan pendalaman serta pembaharuan (updates) pengetahuan.

4 4 Dengan e-learning, orangtua murid yang memiliki anak berkebutuhan khusus seperti anak ADHD juga dapat mengajarkan banyak hal dan mengetahui informasi tentang ADHD sesuai dengan waktu dan tempat yang dikehendaki. Sehingga orang tua murid yang sibuk dan tempat tinggalnya jauh tetap dapat mengikuti dan mengetahui proses belajar mengajar. Mereka tidak perlu hadir mendampingi anaknya di ruang kelas untuk mengikuti proses belajar mengajar. Sekolah PATMOS sebagai institusi pendidikan menyadari pentingnya mengikuti perkembangan teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas dan memberikan nilai tambah khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang mempunyai kesempatan yang sama seperti anak normal lainnya, dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang telah tercipta serta memberikan keuntungan yang kompetitif bagi kemajuan peserta didiknya. Berdasarkan masalah di atas, penulis mencoba untuk menerapkan e-learning pada sekolah PATMOS sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang tidak terikat pada ruang dan waktu bagi guru, murid, dan juga orangtua murid. 1.2 Ruang Lingkup Supaya dapat lebih terarah dan terfokus pada tujuan yang diinginkan, maka ruang lingkup pembahasan skripsi dibatasi pada hal hal sebagi berikut: 1. Penelitian pada proses pembelajaran yang dijalankan pada sekolah PATMOS 2. Analisis dan perancangan aplikasi e-learning yang khusus diperuntukan bagi para murid untuk mendukung proses belajar mengajar pada sekolah PATMOS. Aplikasi ini berisi materi pembelajaran, jadwal pelajaran, games yang

5 5 mendukung matapelajaran yang bersangkutan dan forum diskusi yang dapat digunakan sebagai sarana interaksi dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 3. Penelitian ini akan di fokuskan kepada tahap analisa dan perancangan sistem dan tidak membahasa mengenai implementasi. 1.3 Tujuan Dan Manfaat Tujuan Adapun tujuan yang ingin di capi dari penulisan skripsi ini, antara lain: 1. Membantu sekolah PATMOS untuk dapat lebih memanfaatkan internet guna mencapai visi dan misi sekolah 2. Menyediakan informasi mengenai materi belajar, games yang mendukung matapelajaran yang bersangkutan, jadwal pelajaran murid dan laporan mengenai perkembangan murid kepada orang tua murid 3. Membantu untuk mengurangi kendala terhadap murid yang sulit dihadapkan pada situasi belajar formal dalam kegiatan belajar mengajar Manfaat Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini antara lain: 1. Bagi para pengguna, khususnya guru dan orangtua, memberikan alternatif dan kemudahan dalam mendukung kegiatan murid dalam proses belajar mengajar bagi anak berkebutuhan khusus. 2. Menghasilkan media pembelajaran model baru dalam proses belajar

6 6 3. Menghasilkan kegiatan belajar yang lebih fleksibel untuk tempat, kecepatan pembelajaran, maupun waktu yang digunakan. 1.4 Metodologi Metode yang digunakan dalam penulisan ini meliputi : Metode Analisis 1. Studi lapangan a. Pengamatan (observasi) Melakukan survei pada sekolah PATMOS. Survei ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sistem pembelajaran yang sedang berjalan beserta kekuatan dan kelemahannya. Informasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai rujukan dalam melakukan tahap perancangan sistem yang belum berjalan. b. Wawancara (interview) Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan Kepala sekolah dari sekolah PATMOS untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. c. Kuesioner Kuesioner disebarkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman para murid mengenai internet dan harapan mereka untuk memiliki fasilitas e-learning.

7 7 2. Studi pustaka mengumpulkan, membaca, dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan topik yang bersangkutan. Sumber tersebut digunakan sebagai landasan teori dan alat bantu untuk menganalisis hasil temuan survei Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan adalah membuat rich pictures, class diagram, usecase, perancangan layar, database dan user interface dan hal-hal lain yang berkaitan dengan sistem e-learning yang akan dibuat. 1.5 Sistematika Penulisan BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan, metode yang akan digunakan dalam penelitian, serta sistematika penulisan yang digunakan di dalam menyusun skripsi ini. BAB 2. LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori - teori yang mendukung penelitian yang menjadi dasar bagi pemecahan masalah dan didapat dengan melakukan studi pustaka dan browsing internet sebagai landasan dalam melakukan penelitian.

8 8 BAB 3. ANALISIS SISTEM BERJALAN Bab ini membahas mengenai analisa dari prosedur dan sistem yang sedang berjalan, sejarah sekolah, struktur serta tugas dan tanggung jawab. Bab ini juga menganalisis masalah-masalah yang dihadapi, serta mencari alternatif pemecahan masalahnya. BAB 4 PERANCANGAN SISTEM E-LEARNING Bab ini menyajikan solusi yang dibuat oleh peneliti berdasarkan analisis permasalahan pada bab 3, termasuk perancangan, penyajian serta pembahasan dari sistem yang dibuat yang akan mendukung proses belajar mengajar yang saat ini berjalan di sekolah PATMOS. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini mengajukan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran - saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hal-hal yang lebih baik.