TEORI KOMUNIKASI KONTEKS BUDAYA DAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

DIFUSI INOVASI. Agustina Bidarti Fakultas Pertanian Unsri

PENDIDIKAN. Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP

Praktikum Perilaku Konsumen

PENGGUNAAN TEORI DAN MODEL DASAR KOMUNIKASI MASSA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) mobile banking. Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM),

Definisi-definisi Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu kepada anggota sistem sosial Komunikasi adalah se

Modul ke: Opinion Leader. Fakultas ILKOM. Desiana E. Pramesti, M.Si. Program Studi Periklanan.

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi terdesentralisasi

Pengantar Ilmu Komunikasi

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Dalam konteks difusi inovasi menuju adopsi final itulah Rogers (1983) menawarkan karakteristik yang dapat membantu mengurangi ketidakpastian tentang

HAND-OUT MATAKULIAH INOVASI DAN DIFUSI PENDIDIKAN. (Suyantiningsih, M.Ed.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat

TEORI KOMUNIKASI MASSA

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

DIFUSI INOVASI JARING PENGUSIR BURUNG PADA KELOMPOK TANI SUMBER MAKMUR DI DESA KALIBELO, KECAMATAN GAMPENGREJO, KABUPATEN KEDIRI

BAB II KERANGKA TEORITIS. Service mempunyai banyak karakteristik seperti, bersifat intangible dan

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Makalah Akhir Berfikir dan Menulis Ilmiah (KPM 200) Oleh AMALIA SETYA PRATIWI I Dosen Ekawati S Wahyuni, Dr Ir Martua Sihaloho, SP MSi

ATRIBUT INOVASI DAN TINGKAT KECEPATAN ADOPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 7 RUANG LINGKUP, TUJUAN, PRINSIP, STRATEGI DAN FUNGSI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

PENINGKATAN PERAN PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI MELALUI PROGRAM DIFUSI INFORMASI IPTEK KE MASYARAKAT

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan bahwa proses difusi, inovasi dan adopsi motor trail pada komunitas

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

TEMANGGUNG (25/11/2015)

Teori Komunikasi. Teori dalam Komunikasi Massa. Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

Teori Komunikasi Massa 2. Komunikasi Massa Universitas Pembangunan Jaya, 2015

PERSUASI : LANDASAN KEGIATAN KAMPANYE

Sosiologi Komunikasi. Komunikasi Massa sebagai system social dan pranata social. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Chapter 8: Menerapkan Teori Difusi: Adopsi Program Literasi Media di Sekolah

Memahami Komunikasi Kesehatan. :: komkes.wordpress.com

TOPIK SEMBILAN. Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. seperti industri, jasa, pemasaran termasuk pertanian. Menurut Rogers (1983),

KOMUNIKASI DUA ARAH ANTAR MANUSIA DALAM KEHIDUPAN. Oleh: GM Djoko Hanantijo (Dosen PNS dpk Universitas Surakarta)

BAB IV ANALISIS DATA. eksistensinya ditengah industri penyiaran televisi. Wawancara pun dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Masalah C. Tujuan

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu ide ataupun produk baru kepada masyarakat. Difusi inovasi merupakan

Pembentukan Opini Publik Suatu Pengantar

Sosiologi Komunikasi. Teori Peniruan dari Media Massa. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI

MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Model Komunikasi Dasar-2. Sesi- 5 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Menurut Kriyantono (2012 :

Proses perkembangan studi ilmu komunikasi dalam beberapa perspektif pemikiran

BAB IV ANALISIS DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya

Keywords: Role of Opinion Leader, Village Development

Modul ke: TEORI KOMUNIKASI KOMUNIKASI MASSA. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOFIA AUNUL, M.SI. Program Studi BROADCASTING.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sering muncul ketika pertama kali mengkaji inovasi adalah masalah

Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skala prioritas utama dan strategi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ditujukan

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan membeli merupakan aktifitas sehari-hari yang lazim dilakukan oleh semua

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

MAKALAH KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM KEWIRAUSAHAAN

Konsep Dasar Pembaharuan Pendidikan Taman Kanak-kanak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media dapat diartikan sebagai alat atau sarana yang dipergunakan untuk

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

HAND OUT PERKULIAHAN

Pendamping (aktivis LSM) Kelompok sasaran (anggota masyarakat) Tujuan

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

STRATEGI KOMUNIKASI REPOSITIONING PERGURUAN TINGGI : KASUS PTN SETELAH MENJADI BHMN

TEORI KOMUNIKASI MASSA. Yunita Martha Irine Indriany Rovita S Nuri Anzani Dewi Rakhmawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (PMU) DALAM KONSEP INOVASI PENDIDIKAN

INOVASI DAN URGENSINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Atnawi DosenFakultas Agama Islam UIM Pamekasan

Karakteristik Inovasi Kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis Bagi Ibu Rumah Tangga Di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. pola bertanam yang berselang-seling antara dua atau lebih (biasanya dua atau

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

Latar Belakang PENDAHULUAN

II TINJAUAN PUSTAKA. fermentasi dari bahan organik dalam kondisi anaerob dan gas yang dominan

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

TEORI KOMUNIKASI TEORI MIKRO DAN MODEL KOMUNIKASI MASSA MODUL PERKULIAHAN. Mengembangkan pemahaman terhadap teori mikro komunikasi.

BAB II KERANGKA TEORITIK. 1. Sosialisasi Kebijakan Pembangunan dan Tujuannya. umum) dan proses pemberdayaan, dimana diharapkan dapat

PENDAHULUAN. ciri skala usahanya yang kecil dan tidak ekonomis serta dilakukan dengan cara

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

KARAKTERISTIK INOVASI PENDIDIKAN DI PERGUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM Abdul Munib FAI Universitas Islam Madura Pamekasan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERDASARKAN PADA KATEGORI ADOPTER Oleh Ir. Gede Sedana, M.Sc. MMA Dosen Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra ABSTRAK

Perspektif dalam Ilmu Komunikasi

OPINI DAN KARAKTERISTIK WARGA RT 7/RW 12 KELURAHAN RUNGKUT KIDUL SURABAYA TERHADAP KOMPOR GAS ALAM

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

overtime among the members of a social system), proses dimana suatu inovasi

KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Negara pada dasarnya merupakan suatu wadah terjadinya bentuk

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN DIFUSI DAN INOVASI

Salah satu bekal yang berguna bagi usaha memasyarakatkan inovasi atau ide-ide baru adalah pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana inovasi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam waktu 10 tahun. Jumlah penduduk dunia tumbuh begitu cepat, dahulu untuk

Komunikasi Pemasaran dan Adopsi Produk Baru

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

PERUBAHAN DAN INOVASI

Sumber informasi. Transmitter Penerima Tujuan. Sumber noise

BAB V Perilaku Konsumen pada Pasar Konsumsi dan Pasar Bisnis

Transkripsi:

PENYEBARAN INFORMASI DAN PENGARUH Teori Komunikasi-1, Sesi 14 Hipotesis Dua Langkah Lazarsfeld TEORI KOMUNIKASI KONTEKS BUDAYA DAN MASYARAKAT PENYEBARAN INFORMASI DAN PENGARUH: Hipotesis Dua Langkah Lazarsfeld Teori Penyebaran Informasi Everett 1 Model dari Katz dan Lazarsfeld lazim disebut dengan two step flow model of communication (model komunikasi bertahap dua), mejelaskan tentang pengaruh penyebaran informasi melalui media massa kepada khalayak. Menurut model ini, penyebaran dan pengaruh informasi yang disampaikan melalui media massa kepada khalayaknya tidak terjadi secara langsung (satu tahap). Melainkan melalui perantara yakni sekelompok orang yang termasuk pemuka pendapat (opinion leaders). Dengan demikian proses pengaruh penyebaran informasi melalui media massa terjadi dalam dua tahap: pertama, informasi mengalir darii media massa ke para pemuka pendapat. Kedua, pemuka pendapat ke sejumlah orang yang menjadi pengikutnya. Mode dapat digambarkan sebagai berikut: 2 1

Gambar 14.1 Model Komunikasi Dua Langkah Lazarsfeld Asumsi-asumsi yang melatarbelakangi model komunikasi dua tahap ini adalah sebagai berikut: 1. Warga masyarakat pada dasarnya tidak hidup secara terisolasi, melainkan aktif berinteraksi satu sama lainnya, dan menjadi anggota dari satu atau beberapa kelompok sosial. 2. Tanggapan dan reaksi terhadap pesanpesan media massa tidak terjadi secara langsung dan segera, tetapi melalui perantara yakni hubunganhubungan sosial. 3. Para pemuka pendapat umumnya merupakan sekelompok orang yang aktif menggunakan media massa serta berperan sebagai sumber dan rujukan informasi yang berpengaruh. Studi menunjukkan bahwa kebanyakan negara berkembang, proses penyebaran informasi melalui media massa ke khalayak luas memang cenderung mengikuti pola komunikasi dua tahap. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, para ahli menemukan bahwa terdapat variasi dalam proses penyebaran informasi. 3 4 2

Pola penyebaran informasi tidak selamanya berjalan secara dua tahap, tetapi dapat juga hanya satu tahap, atau lebih dari dua tahap, tergantung dari kondisi individu khalayaknya. Model ini kemudian disebut sebagai multi step flow communication atau komunikasi banyak tahap (Schramm, 1973). Bagi kebanyakan orang di kota-kota besar dan berlatar belakang sosial dan ekonomi relatif tinggi, penyebaran informasi dari media massa kepada mereka umumnya berjalan secara langsung (satu tahap). Sementara dari orang-orang yag berada di daerah pedesaan dengan latar belakang sosial dan ekonomi yang relatif rendah proses penyebaran informasi dari media massa tidak berjalan secara langsung tetapi mengalami beberapa tahap. Misalnya dari media massa, kepada teman dan tetangga yang punya akses terhadap media, baru kepada dirinya, atau, media massa ke pemuka pendapat, kepada teman atau tetangga, baru ke dirinya. Dengan demikian hal pengaruh, juga banyak faktor yang menjadi perantara (intervening variables) Teori Penyebaran Informasi Everett Teori ini dikenal juga sebagai Teori Difusi Inovasi yang ditemukan Everett M. Rogers (1960). Perubahan sosial itu dimulai ketika terjadi proses adopsi yang melalui tahapan-tahapan tertentu bagi individu dan komunitas. Everett M. Rogers (1960, 2003), mendefinisikan difusi sebagai suatu jenis komunikasi dengan pesan mengenai gagasan baru. Inti proses difusi berupa pertukaran informasi antar- individu atau kelompok dengan isi pesan berupa pengetahuan dan pengalaman inovasi dibantu dengan saluran komunikasi. Teori ini secara luas digunakan untuk berbagai bidang riset, termasuk inovasi komunikasi yang melibatkan teknologi baru. Menurut Rogers, empat elemen utama teori difusi diwujudkan dalam definisi sederhana, yakni difusi merupakan proses suatu inovasi berupa komunikasi melalui saluran (kanal) dari waktu ke waktu di antara anggota suatu sistem sosial. 5 6 3

Rogers (1962, 2003) menguraikan proses adopsi teknologi yang kemudian dibahas secara luas termasuk dalam adopsi teknologi digital Internet, dan bagaimana ia telah mengubah cara manusia berkomunikasi dan mengadopsi ide-ide baru. Rogers menjelaskan bagaimana ide-ide baru menyebar melalui saluran komunikasi dari waktu ke waktu. Internet telah mengubah sifat difusi dengan mengurangi pentingnya jarak fisik antara manusia. Difusi Internet telah mengubah cara manusia berkomunikasi dan mengadopsi ide-ide baru. Rogers (1986) mengatakan bahwa teknologi canggih telah menciptakan sebuah revolusi komunikasi, dan individu, melalui munculnya komputer, telah menjadi peserta aktif (active participants). Karena itu, aspek manusia adalah sama pentingnya dengan teknologi sistem media. 7 Menurut Rogers (2003), karakteristik berikut membantu menjelaskan adopsi dengan level yang berbeda: 1) Keuntungan Relatif (relative advantage), atau sejauh mana suatu inovasi dipersepsikan lebih baik daripada gagasan sebelumnya. Secara ekonomis bisa diukur, namun secara sosial memiliki prestise; 2) Kompatibilitas, atau sejauh mana suatu inovasi dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan potensial para pengadopsi. Sebuah ide yang tidak sesuai dengan nilainilai dan norma-norma dari suatu sistem sosial tidak akan diadopsi secepat sebuah inovasi yang lebih kompatibel; 3) Kompleksitas, atau sejauh mana suatu inovasi dianggap sulit untuk memahami dan menggunakan. Ideide sederhana disebar lebih cepat daripada inovasi yang membutuhkan pengembangan keterampilan dan pemahaman baru; 4) Trialability, atau derajat suatu inovasi dapat dialami sebelum adopsi. Gagasan baru dapat diuji secara bertahap umumnya akan diadopsi lebih cepat daripada idea yang tidak bisa; 5) Observability, atau sejauh mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain. Semakin mudah untuk melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan untuk diadopsi. 8 4

SPIRAL KEHENINGAN (Elisabeth Noelle Neumann) Model spiral keheningan (the spiral of silence) yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle Neumann (1974), juga menjelaskan tentang dampak penyebaran informasi melalui media massa. Menurut model ini, besar kecilnya pengaruh media massa tergantung pada interaksi antara media massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi seseorang mengenai pendapat dirinya dikaitkan dengan dengan pendapat orang lain yang ada di lingkungan masyarakat sekitarnya. Penjelasan Spiral Keheningan sebagai beikut: Asumsi dari model ini, sebagaimana terlihat dalam gambar di atas, adalah semakin sering media massa mengemukakan pendapat yang dominan di kalangan masyarakat, semakin memdar atau melemah pendapat-pendapat di kalangan masyarkat yang menentang pendapat dominan sebagaimana dikemukakan media massa. Jumlah orang yang secara terbuka menentang pendapat dominan yang dikemukakan media massa akan semakin mengecil. Dengan kata lain, suara-suara yang menentang akan semakin hening. Asumsi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pada dasarnya, kebanyakan orang dalam masyarakat cenderung tidak mau mengisolasikan dirinya dari lingkungan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, biarpun seseorang punya sikap atau pendapat yang berlainan, ia akan berusaha untuk tidak menentang secara terbuka sikap dan pendapat orang-orang lain di lingkungan sekitarnya. 9 10 5