LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

Kuisioner Domain Bisnis

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN DAN RANGKUMAN HASIL WAWANCARA ANALISIS PORTER DAN ANALISIS VALUE SHOPS

Kuesioner Domain Bisnis

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

Pada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP-

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

BAB 3 DATA DAN ANALISIS

RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects)

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan (memiliki keunggulan bersaing/competitive advantage). Untuk

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK.

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 2 LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Produk/jasa apa sajakah yang ditawarkan oleh perusahaan ini?

Organisasi dan System Analyst

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada area analisis, karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

BAB III Landasan Teori

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pernyataan Persatuan Pengusaha Grafika Indonesia bahwa

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata I Skripsi Sarjana Komputer

Tata Kelola Teknologi Informasi

Developing an Enterprise Architecture Management Plan

Contoh Kuesioner Portfolio Lights-On

Tata Kelola Teknologi Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SISTEMATIS TERHADAP INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM Oleh Luh Putu Ary Sri Tjahyanti, S.T., M.Kom. 8

PERTEMUA N 4-6. Sistem Informasi untuk Competitive Advantage

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

IT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3)

VAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI 2 Titien S. Sukamto

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

Transkripsi:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki hubungan yang kuat. Memiliki hubungan yang sangat kuat. Bagaimana hubungan Teknologi Informasi yang sekarang ini digunakan oleh perusahaan dengan: NO KETERANGAN BOBOT. Strategic match (rencana strategis) perusahaan..... 6. Usaha perusahaan dalam mempertahankan competitive advantage (keunggulan bersaing) Competitive response (pengaruh penundaan pengimplementasian TI terhadap posisi kompetitif perusahaan) Management information (penyediaan informasi manajemen terhadap kegiatan inti perusahaan). Service and quality (peningkatan pelayanan dan kualitas perusahaan). Agility, learning, and empowernment (kemampuan dari karyawan dan proses bisnis yang ada untuk dapat lebih fleksibel dan cepat menyesuaikan semua perubahan yang terjadi dalam perusahaan). 7. Cycle time (percepatan siklus proses bisnis) 8. Strategic IT Architechture (penyelarasan keseluruhan perencanaan dengan strategi sistem informasi perusahaan).

Petunjuk: Berilah nilai bobot antara () - dimana: Tidak mempunyai resiko sama sekali. Sangat sedikit resikonya Sedikit resiko Cukup beresiko Memiliki resiko yang kuat. Memiliki resiko yang sangat kuat. Bagaimana hubungan Teknologi Informasi yang sekarang ini digunakan oleh perusahaan dengan: NO KETERANGAN BOBOT..... Business strategy risk (untuk meminimalkan resiko kegagalan dalam strategi dan proses bisnis perusahaan). Business organization risk (mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang mungkin terjadi). IT strategy risk (untuk meminimalkan resiko kegagalan dalam strategi teknologi informasi perusahaan). IT definitional uncertainty (ketidakpastian akan kebutuhan teknologi informasi menyebabkan personil teknologi informasi tidak dapat memahami dan tidak bisa menyediakan jawaban dan solusi yang tepat). IT technical and implementation (persiapan teknis dalam proses implementasi sistem). 6. IT service delivery (untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan dengan adanya sistem yang baru).

LEMBAR KUESIONER FAKTOR DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi. Investasi teknologi informasi ini berupa sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module yang diterapkan di PT. Millenium Pharmacon International, Tbk. Petunjuk: Lingkarilah salah satu pilihan nilai bobot yang menurut anda paling tepat dan mencerminkan kesesuaian antara investasi sistem informasi Oracle E- Business Suite Application Supply Chain Module dengan keadaan di PT. Millenium Pharmacon International, Tbk. STRATEGIC VALUES Strategic Match StrategicMatch berfokus pada derajat di mana sebuah proyek teknologi informasi atau sistem informasi manajemen mendukung atau selaras dengan lini bisnis (line of business) organisasi dalam mencapai tujuan strategis (strategic goals). STRATEGIC MATCH Module tidak mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan pencapaian tujuan strategis organisasi. Module tidak mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan pencapaian tujuan strategis organisasi, tetapi akan mencapai efisiensi operasional yang lebih baik. Module tidak mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian tujuan strategis organisasi, tetapi merupakan prasyarat terhadap sistem lain yang mencapai sebagian tujuan strategis tersebut.

STRATEGIC MATCH Module tidak mempunyai hubungan langsung terhadap pencapaian tujuan strategis organisasi, tetapi merupakan prasyarat terhadap sistem lain untuk mencapai sebagian tujuan strategis tersebut. Module secara langsung mencapai sebagian tujuan strategis organisasi. Module langsung mencapai keseluruhan tujuan strategis organisasi yang ditentukan. Competitive Advantage Competitive Advantage berfokus kepada derajat di mana sistem informasi Oracle E- Business Suite Application Supply Chain Module mendukung perusahaan untuk mempertahankan atau meningkatkan keunggulan kompetitifnya. COMPETITIVE ADVANTAGE Module tidak menciptakan akses atau pertukaran data antara perusahaan dengan pelanggan, pemasok atau unit kerjasamanya. Sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module tidak menciptakan akses atau pertukaran data seperti diatas, tetapi meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan meningkatkan efisiensi operasi yang menunjang kinerja kompetitf perusahaan. Sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module tidak menciptakan akses atau pertukaran data seperti di atas, tetapi meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan meningkatkan efisiensi operasi pada area strategis perusahaan.

COMPETITIVE ADVANTAGE Sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module menyediakan sedikit akses atau pertukaran data ke luar dan memberikan kontribusi yang cukup dalam meingkatkan posisi kompetitif perusahaan. Sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module menyediakan cukup banyak akses atau pertukaran data ke luar dan mampu meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan menyediakan tingkat layanan yang terdepan di antara pesaingnya. Sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module menyediakan akses atau pertukaran data tingkat tinggi dan secara luar biasa meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan menyediakan tingkat layanan yang tidak dapat diimbangi oleh para pesaingnya. Competitive Response Competitive Response ini berhubungan dengan kerugian yang akan diterima oleh perusahaan karena adanya penundaan dalam mengimplementasikan sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module. COMPETITIVE RESPONSE Module dapat ditunda setidaknya dua belas bulan tanpa mempengaruhi posisi bersaing, atau sistem-sistem dan prosedurprosedur yang berjalan sekarang dapat menghasilkan hasil yang sama dan tidak akan mempengaruhi posisi bersaing perusahaan. Penundaan sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module tidak mempengaruhi posisi bersaing perusahaan, dan biaya minimal tenaga kerja diharapkan terjadi untuk menghasilkan hasil yang sama.

6 COMPETITIVE RESPONSE Penundaan sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module tidak mempengaruhi posisi bersaing perusahaan, bagaimanapun biaya tenaga kerja mungkin meningkat untuk menghasilkan hasil yang sama. Jika Sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module ditunda, perusahaan tetap mampu menanggapi perubahan yang diperlukan tanpa mempengaruhi posisi bersaingnya; walaupun kekurangan sistem yang baru, perusahaan tidak secara substansial kehilangan kemampuannya untuk menanggapi perubahan dalam lingkungan persaingan secara cepat dan efektif. Penundaan sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module dapat menyebabkan ketidakunggulan bersaing bagi perusahaan dimasa mendatang; atau kehilangan kesempatan bersaing; atau aktivitas-aktivitas sukses perusahaan yang sedang berjalan saat ini mungkin menjadi terbatas karena kurangnya sistem ini Penundaan sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module akan menyebabkan ketidakunggulan bersaing bagi perusahaan di masa mendatang; atau kehilangan kesempatan bersaing; atau aktivitas-aktivitas sukses perusahaan yang sedang berjalan saat ini pasti menjadi terbatas karena kurangnya sistem ini. Management Information for Critical Success Factors (CSFs) Management Information for Critical Success Factors (CSFs) berfokus kepada derajat di mana sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module menyediakan informasi managemen pada aktivitas utama organisasi atau line of business (Management Information Support of Core Activities / MISCA).

7 MANAGEMENT INFORMATION FOR CSF S Module tidak berkaitan dengan dukungan terhadap kegiatankegiatan utama (Management Information Support of Core Activities/MISCA). Module tidak berkaitan dengan MISCA, tetapi menyediakan beberapa data untuk fungsi-fungsi yang mendukung kegiatankegiatan utama perusahaan. Module tidak berkaitan dengan MISCA, tetapi menyediakan informasi untuk fungsi-fungsi yang secara langsung mendukung kegiatan-kegiatan utama perusahaan. Module tidak berkaitan dengan MISCA, tetapi menyediakan informasi yang esensial untuk fungsi-fungsi yang diidentifikasi sebagai kegiatan-kegiatan utama. Informasi tersebut bersifat operasional. Module diperlukan untuk menyediakan MISCA di masa mendatang. Module diperlukan untuk menyediakan MISCA pada periode ini. STAKEHOLDER VALUES Service and Quality Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung seberapa besar dampak sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module terhadap peningkatan pelayanan dan kualitas yang akan dicapai perusahaan. Faktor ini memang

8 harus mendapat perhatian khusus dari perusahaan karena berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan. SERVICE AND QUALITY Module tidak berhubungan dengan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan. Penundaan proyek ini tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan. Module tidak berhubungan dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan tetapi mempunyai pengaruh positif yang tidak begitu besar terhadap pelanggan. Penundaan proyek ini pada dasarnya masih tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan. Module tidak berhubungan dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan tetapi mempunyai pengaruh positif yang besar utnuk meningkatkan image pelanggan. Penundaan proyek ini pada dasarnya masih tidak akan mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan. Module secara tidak langsung berhubungan dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan karena aplikasi ini merupakan aktivitas pendahuluan dari serangkaian kegiatan yang akan meningkatkan image pelanggan. Penundaan proyek ini akan berdampak negatif kecil terhadap keunggulan bersaing perusahaan. Module berhubungan langsung dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan dimasa mendatang, dan akan menyebabkan beberapa perbaikan untuk masa sekarang, dan akan segera meningkatkan image pelanggan. Penundaan proyek ini akan berdampak negatif cukup besar terhadap keunggulan bersaing perusahaan.

9 SERVICE AND QUALITY Module berhubungan langsung dengan peningkatan faktor pelayanan dan kualitas perusahaan dimasa mendatang, dan akan menyebabkan beberapa perbaikan untuk masa sekarang, dan akan segera meningkatkan image pelanggan. Penundaan proyek ini akan menciptakan ketidakunggulan bersaing atau kehilangan kesempatan bersaing. Agility, Learning and Empowerment Penilaian pada faktor ini berfokus pada kemampuan dari karyawan dan proses bisnis yang ada untuk dapat lebih fleksibel dan cepat menyesuaikan semua perubahan yang mungkin terjadi di dalam perusahaan. Perubahan yang tidak mungkin ditiadakan di dalam perusahaan menuntut kemampuan dari semua karyawan melakukan penyesuaian tersendiri. Hal ini menjadikan faktor ini penting dan tidak dapat diabaikan. AGILITY, LEARNING, AND EMPOWERMENT Module dapat ditunda tanpa mengakibatkan pada kemampuan bersaing perusahaan sehingga tidak menyebabkan perubahan pada proses bisnis. Sistem lama tetap dapat memberikan dukungan pada semua proses bisnis yang ada. Dengan adanya sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module; sangat kurangnya kecerdasan, kemampuan belajar, dan pemberian wewenang, yang menyebabkan proses bisnis menjadi kurang responsif sehingga mengurangi kemampuan bersaing dan kesempatan yang ada. Dengan adanya sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module; kurangnya kecerdasan, kemampuan belajar, dan pemberian wewenang, yang menyebabkan proses bisnis menjadi kurang responsif sehingga mengurangi kemampuan bersaing dan kesempatan yang ada.

AGILITY, LEARNING, AND EMPOWERMENT Dengan adanya sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module; kecerdasan, kemampuan belajar, dan pemberian wewenang yang cukup tinggi, menyebabkan perusahaan mampu menghadapi perubahan dalam lingkungan yang kompetitif. Dengan adanya sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module; kecerdasan, kemampuan belajar, dan pemberian wewenang yang tinggi, menyebabkan perusahaan mampu menghadapi perubahan dalam lingkungan yang kompetitif. Dengan adanya sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module; kecerdasan, kemampuan belajar, dan pemberian wewenang yang sangat tinggi, menyebabkan perusahaan mampu menghadapi perubahan dalam lingkungan yang kompetitif. Cycle Time Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung seberapa besar dampak dari implementasi sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module, terhadap semua komponen atau elemen yang terlibat di dalam suatu proses. CYCLE TIME Module tidak berhubungan dengan peningkatan waktu suatu proses bisnis, seperti proses pemesanan, pengiriman barang atau proses lain yang ada di dalam perusahaan. Penundaan proyek ini tidak akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan bersaing. Module tidak berhubungan dengan peningkatan waktu suatu proses bisnis, seperti proses pemesanan, pengiriman barang atau proses lain yang ada di dalam perusahaan. Tetapi aplikasi ini mampu meningkatkan efisiensi operasional yang berhubungan dengan kemampuan bersaing perusahaan. Penundaan proyek ini tidak akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan bersaing perusahaan.

CYCLE TIME Module tidak berhubungan dengan peningkatan waktu suatu proses bisnis, seperti proses pemesanan, pengiriman barang atau proses lain yang ada di dalam perusahaan. Tetapi aplikasi ini mampu meningkatkan efisiensi operasional pada bagian-bagian strategis perusahaan yang berhubungan dengan kemampuan bersaing perusahaan. Penundaan proyek ini tidak akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan bersaing perusahaan. Module menyebabkan sedikit peningkatan dalam hal waktu pada beberapa proses bisnis yang ada. Penundaan proyek ini menyebabkan hilangnya sedikit kemampuan bersaing perusahaan. Module CHAIN menyebabkan peningkatan dalam hal waktu pada beberapa proses bisnis yang ada. Peningkatan proses ini mampu melebihi dari beberapa pesaing utama yang ada. Penundaan proyek ini menyebabkan hilangnya kemampuan bersaing perusahaan. Module menyebabkan peningkatan yang besar dalam hal waktu pada proses bisnis yang ada. Peningkatan proses ini mampu melampaui dari beberapa pesaing utama yang ada. Penundaan proyek ini menyebabkan hilangnya kemampuan bersaing perusahaan. COMPETITIVE STRATEGY RISK Business Strategy Risk Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung resiko bisnis yang mungkin timbul karena implementasi sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module. Faktor ini meliputi semua resiko jangka panjang yang mempengaruhi strategi bisnis yang sudah ada seperti keadaan pasar, kondisi politik, kecenderungan pasar, dan regulasi pemerintah.

BUSINESS STRATEGY RISK Module merefleksikan suatu strategi yang sukses untuk pemimpin pasar. Tidak ada tekanan jangka panjang seperti penyesuaian politik, peraturan, dan perubahan demografis dari pihak luar. Module mewakili suatu tingkat perubahan yang diterima sebagai peningkatan positif oleh pelanggan. Tidak ada tekanan jangka panjang dari pihak luar. Module mewakili suatu perbedaan dengan pemimpin pasar. Meskipun akan mengganggu, pelanggan akan merasakan manfaat jangka panjang. Tidak ada tekanan luar yang sepertinya akan menghilangkan manfaat jangka panjang dari proyek ini terhadap konsumen atau manfaat jangka pendek terhadap perusahaan. Module memiliki resiko yang sedang. Proyek ini menyebabkan perubahan yang moderat dalam hubungannya dengan pelanggan tetapi hubungan tersebut kuat. Adanya tekanan dari pihak luar yang mungkin menghilangkan manfaat jangka panjang bagi pelanggan tetapi manfaat jangka pendek bagi perusahaan masih dapat dipertahankan. Module memiliki resiko yang cukup tinggi. Proyek ini menyebabkan banyak perubahan dari sisi pelanggan, ditambah lagi hubungan diantara perusahaan dengan pelanggan sangat lemah. Adanya tekanan dari pihak luar yang mungkin menghilangkan semua manfaat. Module memiliki resiko yang tinggi. Proyek ini membutuhkan kekuatan bersaing yang signifikan untuk memasksa perubahan yang cukup banyak dalam hubungannya dengan pelanggan.

ORGANIZATIONAL RISK AND UNCERTAINTY Business Organizational Risk Berfokus pada derajat dimana sebuah organisasi mampu membawa perubahan yang dibutuhkan oleh sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module. Kemampuan organisasi itu meliputi keahlian yang dimiliki dalam organisasi, kemampuan manajerial, atau pengalaman. Evaluasi faktor ini memperhatikan dari pengguna dan organisasi area bisnis, bukan orang teknis. BUSINESS ORGANIZATIONAL RISK Sampai Organisasi domain bisnis memiliki rencana yang telah diformulasi dengan baik untuk mengimplementasi sistem informasi Oracle E- Business Suite Application Supply Chain Module dengan manajemen yang memadai, proses dan prosedur yang terdokumentasi. Memiliki rencana untuk kemungkinan yang lain, unggulan proyek dan produk atau nilai tambah kompetitif yang terdefinisi dengan baik untuk pasar yang diketahui dengan jelas. Nilai-nilai untuk - mungkin diterapkan terhadap situasi yang membutuhkan paduan antara elemen kesiapan dengan elemen resiko. Chekclist berikut dapat digunakan untuk tujuan ini. Rencana domain bisnis yang terformulasi dengan baik Manajemen domain bisnis pada tempatnya Ya Tidak Tidak Tahu Rencana contingency pada tempatnya. Proses dan prosedur pada tempatnya. Pelatihan bagi para pengguna terencana. Adanya manajemen unggulan. Produknya ditentukan dengan baik.

BUSINESS ORGANIZATIONAL RISK Kebutuhan pasar diketahui dengan jelas. Organisasi domain bisnis tidak memiliki rencana yang terformulasi dengan baik untuk mengimplementasi sistem informasi Oracle E- Business Suite Application Supply Chain Module. Manajemen tidak mempunyai kepastian mengenai tanggung jawab. Proses dan prosedur tidak didokumentasikan. Tidak ada rencana contingency yang memadai. Tidak ada unggulan yang ditentukan secara inisiatif. Produk atau nilai tambah kompetitif tidak ditentukan dengan baik. Pasar tidak dipahami secara jelas.

LEMBAR KUESIONER FAKTOR DOMAIN TEKNOLOGI Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan risiko dalam investasi teknologi informasi. Investasi teknologi informasi ini berupa sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module yang diterapkan di PT. Millenium Pharmacon International, Tbk. Petunjuk: Lingkarilah salah satu pilihan nilai bobot yang menurut anda paling tepat dan mencerminkan kesesuaian antara investasi sistem informasi Oracle E- Business Suite Application Supply Chain Module dengan keadaan di PT. Millenium Pharmacon International, Tbk. STAKEHOLDER VALUES Strategic IT Architecture Strategic IT Architecture mengevaluasi derajat dimana sistem informasi Oracle E- Business Suite Application Supply Chain Module diselaraskan dengan keseluruhan strategi sistem informasi perusahaan, dicerminkan terhadap perencanaan sistem informasi (blueprint). STRATEGIC IT ARCHITECTURE Module yang dikembangkan tidak sesuai dengan perencanaan strategis informasi (blue print) organisasi. Module merupakan bagian dari blue print organisasi, tetapi prioritasnya tidak ditentukan.

6 STRATEGIC IT ARCHITECTURE Module merupakan bagian dari blue print organisasi, dan mempunyai pengembalian (Rp.) yang rendah; proyek ini bukan merupakan prasyarat bagi proyek lain yang terdapat dalam blue print organisasi, dan juga tidak berkaitan erat dengan prasyarat proyek lainnya. Module merupakan bagian keseluruhan dari blue print organisasi dan mempunyai pengembalian (Rp.) yang sedang; proyek ini bukan merupakan prasyarat bagi proyek lain yang terdapat dalam blue print organisasi, dan tetapi agak terkait dengan prasyarat proyek lainnya. Module merupakan bagian keseluruhan dari blue print organisasi dan mempunyai pengembalian (Rp.) yang tinggi; proyek ini bukan merupakan prasyarat bagi proyek lain yang terdapat dalam blue print organisasi, dan tetapi sangat terkait dengan prasyarat proyek lainnya. Module yang dikembangkan merupakan bagian keseluruhan dari blue print organisasi dan akan diimplementasikan terlebih dahulu, proyek teknologi informasi ini merupakan prasyarat bagi proyek lain yang terdapat dalam blue print organisasi. COMPETITIVE STRATEGY RISK IT Strategy Risk Penilaian faktor ini dilakukan untuk menghitung tingkat risiko yang mungkin timbul dari strategi teknologi informasi (TI) jangka panjang. Faktor ini meliputi arsitektur dan platform, ketergantungan sistem, strategi bisnis dan perubahan keadaan bisnis.

7 IT STRATEGY RISK Arsitektur dan platform yang digunakan sangat fleksibel dan sangat sesuai dengan rencana jangka panjang dari perusahaan. Tidak ada ketergantungan dan ketidaksesuaian yang akan menghapus skenario strategi TI yang telah direncanakan dan dibangun untuk mendukung skenario bisnis. Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian, tetapi hanya pada sebagian kecil rencana masa depan. Tidak dibutuhkan suatu kemampuan dasar yang baru. Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian, tetapi hanya pada beberapa dari rencana masa depan. Kemampuan dasar yang ada sekarang akan memperkuat dalam menangani kebutuhankebutuhan baru. Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian pada beberapa rencana masa depan. Kemampuan dasar yang ada sangat lemah. Diketahui terdapat ketergantungan dan ketidaksesuaian pada sebagian besar rencana masa depan. Dibutuhkan kemampuan dasar dari luar. Arsitektur dan platform yang digunakan tidak fleksibel dan tidak sesuai dengan rencana jangka panjang dari perusahaan, sehingga terjadi ketergantungan dan ketidaksesuaian dengan strategi TI dan tidak mampu memberikan dukungan terhadap bisnis perusahaan. ORGANIZATIONAL RISK and UNCERTAINTY IT Definitional Uncertainty Mengkaji derajat dimana kebutuhan atau spesifikasi telah diketahui,dan kompleksitas dari area dengan probabilitas dari perubahan yang bersifat non rutin.

8 IT DEFINITIONAL UNCERTAINTY Persyaratan jelas dan disetujui. Spesifikasinya jelas dan disetujui. Area yang ditelaah jelas, memiliki probabilitas tidak adanya perubahan yang tinggi. Persyaratan cukup jelas. Spesifikasinya cukup jelas. Tidak ada persetujuan resmi. Area yang ditelaah jelas, memiliki probabilitas perubahan non rutin yang rendah. Persyaratan cukup jelas. Spesifikasinya cukup jelas. Area yang ditelaah jelas. Memiliki probabilitas perubahan non rutin yang masuk akal. Persyaratan cukup jelas. Spesifikasinya cukup jelas. Area yang ditelaah jelas. Perubahan-perubahan hampir pasti dan hampir mendesak. Persyaratan tidak jelas. Spesifikasinya tidak jelas. Area yang ditelaah agak kompleks. Perubahan-perubahan mendekati pasti, bahkan selama periode berlangsungnya proyek implementasi teknologi informasi. Persyaratan tidak diketahui. Spesifikasinya tidak diketahui. Area yang ditelaah mungkin cukup kompeks. Perubahan mungkin terjadi selama berlangsungnya proyek, tetapi intinya adalah persyaratan yang tidak diketahui. I/T Technical and ImplementationRisk Faktor ini digunakan untuk mengetahui kesiapan di dalam melaksanakan sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module yang berhubungan erat dengan keterampilan yang dibutuhkan dan tingkat ketergantungan perangkat keras dan lunak. Faktor ini mencerminkan lima risiko komponen dalam sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module Rating = Total (A+B+C+D+E)/

9 A IT TECHNICAL AND IMPLEMENTATION RISK Keterampilan yang dibutuhkan Tidak dibutuhkan keterampilan baru bagi staf dan manajemen. Keduanya telah berpengalaman Beberapa keterampilan baru untuk staf, sedangkan manajemen tidak Beberapa keterampilan baru untuk staf dan manajemen. Beberapa keterampilan baru untuk staf dan terlebih manajemen. Keterampilan baru yang lengkap untuk staf, beberapa untuk manajemen. Keterampilan baru yang lengkap untuk staf dan manajemen. B C Ketergantungan terhadap hardware Hardware digunakan untuk aplikasi yang serupa. Hardware digunakan, tetapi untuk aplikasi yang berbeda. Hardware ada, dan telah diuji, tetapi tidak beroperasi. Hardware ada, tetapi belum dimanfaatkan oleh organisasi. Beberapa fitur-fitur utama tidak diuji atau diimplementasi. Kebutuhan-kebutuhan utama sekarang tidak tersedia dalam konfigurasi sistem informasi manajemen (SIM) Ketergantungan terhadap software (selain software aplikasi) Software standar, atau pemrograman tidak diperlukan. Software standar sedang digunakan, tetapi dibutuhkan pemrograman yang kompleks. Beberapa interface baru antar software dibutuhkan, dan mungkin dibutuhkan pemrograman yang kompleks. Beberapa fitur baru dibutuhkan dalam software operasi, beberapa interfaceantar softwareyang kompleks mungkin dibutuhkan. Fitur-fitur yang ada belum mendukung apa yang dibutuhkan, dan dibutuhkan juga unsur seni setempat yang lumayan canggih.

D Dibutuhkan unsur seni yang canggih. Software aplikasi Program yang ada hanya membutuhkan modifikasi minimal. Program tersedia secara komersial dan hanya membutuhkan modifikasi yang minimal, atau program sudah tersedia di dalam perusahaan hanya saja dibutuhkan modifikasi yang agak banyak, atau software akan dibangun di dalam perusahaan dengan kompleksitas yang minimal. Program tersedia secara komersial dan membutuhkan modifikasi yang agak banyak, atau software akan di bangun sendiri oleh perusahaan, hanya saja dibutuhkan modifikasi yang agak banyak, atau software akan dibangun di dalam perusahaan dengan kompleksitas yang minimal. Software tersedia secara komersial tetapi tingkat kompleksitasnya tinggi, atau software akan di bangun sendiri dengan tingkat kesulitan sedang. Tidak memiliki software, dan juga tidak tersedia secara komersial. Membutuhkan rancangan dan pemrograman yang kompleks dengan tingkat kesulitan yang sedang. Tidak memiliki software, dan juga tidak tersedia secara komersial. Membutuhkan rancangan dan pemrograman yang kompleks, walaupun dikontrakkan ke pihak luar perusahaan. E Ketergantungan implementasi aplikasi Tidak membutuhkan keahlian khusus, sederhana, dan membutuhkan waktu yang singkat untuk membuatnya di bandingkan dengan aplikasi yang sudah ada di perusahaan. Aplikasi dengan ukuran menengah jika dibandingkan aplikasi yang ada. Sistem ini memiliki tingkat kesulitan yang relatif rendah, sehingga dibutuhkan sedikit keahlian khusus. Dibutuhkan teknik pemrograman khusus, sehingga dibutuhkan suatu keahlian khusus. Jika dibandingkan dengan aplikasi yang ada di perusahaan, sistem ini memiliki tingkat kesulitan menengah. Sistem ini merupakan aplikasi dengan ukuran medium, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangunnya.

Dibutuhkan suatu keahlian khusus untuk sebuah sistem. Jika dibandingkan dengan aplikasi yang ada di perusahaan, sistem ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Dibutuhkan beberapa desain dan pemrograman yang kompleks. Dalam implementasinya dibutuhkan waktu yang cukup lama dan cukup sulit untuk diprediksi. Sistem ini merupakan aplikasi dengan ukuran besar. Dibutuhkan suatu keahlian khusus untuk sebuah sistem. Jika dibandingkan dengan aplikasi yang ada di perusahaan, sistem ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Dibutuhkan beberapa desain dan pemrograman yang kompleks. Dalam implementasinya dibutuhkan waktu yang cukup lama dan cukup sulit untuk diprediksi Sistem ini merupakan aplikasi dengan ukuran sangat besar. Sangat dibutuhkan keahlian khusus untuk sistem ini. Tidak dapat dibandingkan dengan sistem yang sudah ada dalam organisasi. Dibutuhkan beberapa desain dan pemrograman yang sangat kompleks, sehingga tidak dapat diprediksi waktu implementasinya. Sistem ini merupakan aplikasi dengan ukuran sangat besar. IT Service Delivery Risk Faktor ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan dihadapi perusahaan dengan adanya sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module. Pelayanan akan lebih banyak dilakukan oleh sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module tersebut. Penilaian ini dipusatkan pada risiko jangka pendek yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. IT SERVICE DELIVERY RISK Module ini menggunakan fasilitas dan layanan yang ada. Tidak ada investasi dalam fasilitas prasyarat sistem informasi yang dibutuhkan (misal: manajemen database); tidak ada biaya awal yang bukan merupakan bagian sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module yang secara langsung diantisipasi.

IT SERVICE DELIVERY RISK Perubahan pada satu elemen sistem pelaksanaan layanan komputer dibutuhkan untuk sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module. Investasi-investasi awal yang terkait pada sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module di luar biaya langsung proyek ini relatif kecil. Dibutuhkan sedikit perubahan pada beberapa elemen sistem layanan komputer. Beberapa investasi awal dibutuhkan untuk mengakomodasikan sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module, kemungkinan diperlukan beberapa investasi berikutnya untuk integrasi lebih lanjut sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module ke dalam mainstream dari lingkungan sistem informasi. Dibutuhkan sedikit perubahan yang cukup pada beberapa elemen sistem layanan komputer. Beberapa investasi awal dibutuhkan untuk mengakomodasikan sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module, kemungkinan diperlukan beberapa investasi berikutnya untuk integrasi lebih lanjut proyek implementasi TI ke dalam mainstream dari lingkungan sistem informasi. Dibutuhkan sedikit perubahan yang cukup pada berbagai area, terhadap beberapa sistem layanan komputer. Beberapa investasi awal yang cukup besar dalam staf, software, hardware,dan manajemen dibutuhkan untuk mengakomodasikan sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module. Investasi ini tidak termasuk dalam biaya proyek secara langsung, tetapi mewakili investasi fasilitas TI untuk menciptakan lingkungan yang dibutuhkan pada proyek implementasi TI tersebut Dibutuhkan sedikit perubahan substansial di beberapa area terhadap beberapa elemen sistem pengiriman layanan komputer. Investasi awal yang dapat dipertimbangkan dalam staf, piranti lunak, perangkat keras, dan manajemen dibutuhkan untuk mengakomodasikan sistem informasi Oracle E-Business Suite Application Supply Chain Module. Investasi ini tidak termasuk dalam biaya proyek secara langsung, tetapi mewakili investasi fasilitas SI untuk menciptakan lingkungan yang dibutuhkan untuk proyek implementasi TI.