Dāna. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13

dokumen-dokumen yang mirip
Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Dhammacakka Pavattana Sutta!

KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Dāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, October 13, 13

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

Mahā Maṅgala Sutta (1)

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

62 Pandangan Salah (6)

Empat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Sifat Agung dari Tiga Permata

62 pandangan-salah (2)

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

Bodhipakkhiyā Dhammā (2)

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

Abhidhammatthasaṅgaha

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

D. ucapan benar E. usaha benar

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

62 PANDANGAN SALAH (1)

BAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan

MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

BAB III KONSEP DANA DALAM BUDDHA

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

Dhammavihārī Buddhist Studies. DHAMMAVIHARI. Pāramī (3) Penolakan

Agama Buddha dan Kehidupan Sosial (Konsep dasar pola pikir Buddhis berdasarkan Sutta)

Only We Can Help Ourselves Hanya Kitalah Yang Dapat Menolong Diri Kita Sendiri

1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum

Lima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies

Penolakan Keduniawian Bodhisatta. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

Dhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

TIGA PERMATA MULIA. --Hari Asadha--

Berdana: Seni Memberi, Menurut Sutta Pali

P : Uposatha-Sutta. A : Ulasan Uposatha-Sutta [A. A. 2: ] P :

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:

Kehidupan Agung dan Prajna yang Tak Terbayangkan (Unfathomable Exalted Life and Transcendental Wisdom).

HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI

Gatha Dasar Jalan Tengah (Mulamadhyamakakarika) The Fundamental Wisdom of the Middle Way oleh Arya Nagarjuna. Pengantar

TIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN

Brahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE

MENJADI PEMENANG ARUS

KISAH INSPIRATIF PUTERI BUDDHA

TANTANGAN AGAMA BUDDHA DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh: Eka Liliana. Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra. Abstrak

Dana. Penjelasan Disertai dengan Cerita. U Sikkhānanda

Pengembara yang Tersesat

Abhidhammatthasaṅgaha

Landasan untuk Berbuat Kebajikan. (Puñña,kiriya,vatthu)

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

Saya akan coba berbicara tentang bekerja keras untuk para umat, saya menduga tentunya untuk mengumpulkan harta kekayaan.

Sampul & Tata Letak: Jimmy Halim, Leonard Halim Tim Dana: Laura Perdana. Diterbitkan Oleh:

TANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA

BRAHMAVIHĀRA (2) KEDIAMAN LUHUR

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNADAKSA

Abhidhammatthasaṅgaha

Brahmavihāra (1) Pendahuluan. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Tidak diperjualbelikan. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku dalam bentuk apapun tanpa seizin penerbit.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

BHIKKHU DHAMMAVUḌḌHO MAHĀTHERA MONKS PRECEPTS LAY PERSON S GUIDE PERATURAN KEDISIPLINAN BHIKKHU PANDUAN BAGI UMAT AWAM

Pendahuluan Tipiṭaka. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, September 29, 13

Dharmayatra tempat suci Buddha

KEHIDUPAN MULIA INI (THIS NOBLE LIFE) oleh ASHIN KUNDALĀBHIVAMSA

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

VIHARA DHAMMA MANGGALA

DHAMMAPADA DHAMMAPADA

MEDITASI VIPASSANĀ CERAMAH MENGENAI MEDITASI PANDANGAN TERANG

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

Jadwal Kagyu Monlam ke December January, 2013

Written by Administrator Wednesday, 25 January :43 - Last Updated Saturday, 28 January :28

Bab 5. Ringkasan Skripsi. yang pesat dalam dunia industri, serta eksistensi agama Buddha menjadi salah satu

Belenggu Kehidupan Memandang Aku Dengan Bijak; Meniadakan Keraguan di Hati

Aturan Disiplin Para Bhikkhu

Mahapuja Satyabuddha

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

Disusun oleh : Tanhadi

KEPUTUSAN SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2007 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 01/PA/VII/2007

BAB I PENDAHULUAN. pada abad pertengahan, paus Gregory The Great mendapat suatu pengalaman spiritual,

Transkripsi:

Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD

Posisi Dāna di dalam Praktik Spiritual Buddhis Dāna menempati urutan pertama di: Penjelasan bertahap tentang Dhamma (Anupubbi kathā): Dāna, sīla, sagga, ādīnava, nekkhamma, cattāri ariya saccāni. Dasa Pāramī Dasa puñña kiriya vatthu Empat Landasan dari Komunitas (Catusaṅgahavatthūni): dāna, piya vācā, atthacariya, samanattata (A.II.248; D.III.192) Dasarājadhamma. Berkah di dalam Maṅgala Sutta Salah satu sifat orang baik (sappurisa)

Dāna Dāna (kb): [memberi], kemurahan-hati, hadiah, derma. Secara umum, memberi empat kebutuhan pokok monastik. Sebagai pāramī, dāna pāramī adalah memberi yang disertai oleh belas-kasih dan cara-cara yang baik (upāya kosalla) serta tidak ternoda oleh taṇhā (nafsu keinginan), māna (kesombongan) dan diṭṭhi (pandangan salah).

Kehendak untuk Berdana Muñca cetanā (kehendak untuk melepaskan) adalah kehendak yang muncul pada saat berdana. Kehendak inilah yang fundamental di dalam berdana. Pubba cetanā (kehendak yang muncul sebelum berdana) Objek yang akan didanakan haruslah sudah ada di tangan / menjadi miliknya. Tanpa objek yang sudah menjadi miliknya, pubba cetanā hanyalah menjadi pikiran baik (bukan berdana)

Papañca Dhamma Ada 3 papañca yaitu taṇhā (nafsu keinginan), māna (kesombongan) dan diṭṭhi (pandangan-salah). Ketiganya adalah yang memperpanjang saṃsāra vatta, lingkaran kelahiran dan kematian. (Np 203,204) Dikarenakan oleh 3 hal ini maka semua mahluk tertahan (papañcanti) di saṃsāra, jadi ketiganya disebut kecenderungan-kecenderungan untuk berkembang biak. (MA.1) Berangan-angan (maññanā) : dikarenakan oleh hal ini maka manusia berangan-angan, yakni keliru menganggap sesuatu sebagai Ini adalah milikku, ini adalah Aku dan ini adalah Diriku.

Papañca Dhamma Jadi, papañca adalah aktifitas batin yang dikendalikan oleh nafsu-keinginan dan pandangan-salah. (MA.11) Kawan, tujuan akhir ini adalah untuk seseorang yang tidak bersenang-senang dan menikmati perkembang-biakan, bukan untuk seseorang yang bersenang-senang dan menikmati perkembang-biakan.

Bagaimana Papañca Bekerja Aktifitas berangan-angan, merancang, berpikir (maññanā) dimotivasi oleh 3 faktor mental (papañca) tersebut sebagai pendorong. Dibawah pengaruh nafsu-keinginan, penyimpangan pandangan akan diri muncul dalam bentuk pemikiran-pemikiran yang bersumber pada kerinduan dan keinginan. Dibawah pengaruh kesombongan, kerinduan dan keinginan tersebut menjadi nyata dalam bentuk penilaian dan perbandingan dimana akhirnya kita menempatkan diri kita diantara masyarakat di sekeliling kita, sebagai superior, sama atau inferior.

Bagaimana Papañca Bekerja Dibawah pengaruh pandangan-salah (teori, ide, pandangan yang tidak sesuai dengan Dhamma), penyimpangan pandangan akan diri muncul dalam bentuk dogma dan spekulasi tentang realitas dan sifat alamiah dari diri dan dunia. Mahluk-duniawi-tidak-terpelajar melihat aggregat melalui nafsu-keinginan, kesombongan dan pandangan-salah: Ini adalah milikku, ini adalah Aku dan ini adalah Diriku ; sementara mereka yangterpelajar mengetahui cara membalik model pemikiran seperti itu: Ini bukan milikku, ini bukan Aku dan ini bukan Diriku. Pada saat dia terusmenerus melatih demikian maka pandangan-terang akan berkembang dan menjadi masak.

Menekan Papañca Mengembangkan persepsi tentang ketidak-kekalan: semua saṅkhāra adalah tidak kekal: pemberi, yang menerima dan benda yang dipersembahkan. (lih. Velāma Sutta, A.9.20) Ini adalah sebuah perhiasan dan pendukung untuk batin (Cittālaṅkāraṃ cittaparikkhāratthaṃ) [A.7.49]

Mengembangkan Persepsi tentang Ketidak-kekalan Brahmana Velāma berdana perak, emas, permata dll masing-masing 84.000 mangkuk tapi tidak ada seorangpun yang pantas menerimanya. Tidak ada seorangpun yang memurnikan pemberiannya. dāna tersebut akan berbuah besar apabila diberikan kepada: Seorang yang mempunyai pandangan-benar. Seorang Sakadāgāmī Seorang Anāgāmī. Seorang pacceka buddha. Seorang Tathāgata. Membangun sebuah vihāra yang dipersembahkan untuk saṅgha di empat penjuru. Dengan saddhā, berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Saṅgha. Melatih 5 Sīla. Mengembangkan batin cinta-kasih meskipun hanya untuk secepat mencium bau dupa yang dijepit di kedua jari. Mengembangkan persepsi ketidak-kekalan meskipun hanya untuk sejentikan jari. [Velāma Sutta, A.9.20]

Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin Motifasi berdana menentukan kualitas buah: Saya akan menikmatinya setelah kematian. (Catummahārājika Deva). Memberi itu bagus. (Tāvatiṃsa Deva). Tidaklah baik buat saya untuk meninggalkan tradisi keluarga. (Yāmā) Saya memasak, sedangkan mereka (para pertapa) tidak. (Tusitā) Para orang suci di masa lalu juga menerima dāna. (Nimmānaratī) Memberi menenangkan batin. (Paranimmitavasavattī) Ini adalah sebuah perhiasan untuk batin, sebuah pendukung untuk batin. (Anāgāmī) [Mahāpphala Sutta A.7.49]

Selesai