BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Validitas Variabel Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam Ghozali (2005:45) dinyatakan suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Salah satu cara untuk mengukur validitas adalah dengan cara uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom ( df ) = n 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini sampel berjumlah 100. Sehingga dalam penelitian ini besarnya df dapat dihitung sebesar df = 100 2 = 98, dengan df 98 dan alpha 5% ( α = 0.05 ) maka diperoleh r tabel sebesar 0,196. Nilai ini diperoleh dari tabel r tabel pada df = 98 dengan uji dua sisi. Untuk menguji apakah apakah masing masing indikator pertanyaan maka dilihat dari tampilan output Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item Total Correlated bandingkan dengan hasil perhitungan r tabel = 0,1966. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka dapat disimpulkan semua indikator valid. 50
51 1. Peranan Audit Internal Berdasarkan hasil output SPSS 30 pertanyaan dikatakan valid. Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 100, maka nilai r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n 2, jadi df = 100 2 = 98, maka r-tabel = 0,196. Pertanyaan yang dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item Total Correlation > dari r-tabel. 2. Penerapan Good Corporate Governance Berdasarkan hasil output SPSS 50 pertanyaan dikatakan valid. Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 100, maka nilai r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n 2, jadi df = 100 2 = 98, maka r-tabel = 0,1966. Pertanyaan yang dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item Total Correlation > dari r-tabel. B. Pengujian Reliabilitas Variabel Realibilitas instrumen penelitian dilihat dari nilai Cronbach s Alpha. Menurut Nunnaly ( 1967 ) dalam Ghozali ( 2005:42), Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach s Alpha > 0,6.
52 1. Peranan Audit Internal berikut: Pengujian reliabilitas peranan Audit Internal dapat dilihat dari tabel Tabel 4.1 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.917.916 30 Berdasarkan tabel di atas, hasil output SPSS terlihat bahwa nilai Cronbach s Alpha peranan internal audit sebesar 0,916. Hal ini berarti bahwa, nilai ini telah melewati syarat reliabilitas sebesar 0,6. Maka dapat dikatakan bahwa peranan audit internal teruji reliabilitasnya.
53 2. Penerapan Good Corporate Governance Pengujian reliabilitas Penerapan GCG dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.947.947 50 Berdasarkan tabel di atas, hasil output SPSS terlihat bahwa nilai Cronbach s Alpha peranan internal audit sebesar 0,947. Hal ini berarti bahwa, nilai ini telah melewati syarat reliabilitas sebesar 0,6. Maka dapat dikatakan bahwa penerapan good corporate governance teruji reliabilitasnya.
54 C. Statistik Deskriptif Hasil uji deskriptif statistik dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Peranan Audit Internal Penerapan GCG Valid N (listwise) 100 65.00 69.00 134.00 11427.00 114.2700 1.14617 11.46171 131.371 100 103.00 117.00 220.00 19084.00 190.8400 1.84417 18.44167 340.095 100 Berikut ini adalah analisis atas tabel tersebut: 1. Dari tabel diatas dapat diinterprestasikan bahwa output tampilan SPSS menunjukan jumlah observasi ( N ) pada penelitian ini adalah 100. 2. Rata rata ( Mean ) penerapan Internal Audit adalah sebesar 114,27 dengan standar deviasi sebesar 11,462. 3. Rata rata ( Mean ) penerapan GCG adalah sebesar 190,84 dengan standar deviasi sebesar 18,442.
55 4. Untuk peranan Internal Audit minimum dan maksimum secara berturut turut sebesar 69,00 dan 134,00,sedangkan penerapan GCG nilai minimum dan maksimumnya secara berturut turut sebesar 117,00 dan 220,00. 5. Nilai Range merupakan selisih nilai maksimum dan nilai minimum yaitu sebesar 65,00 untuk Internal Audit dan 103,00 untuk penerapan GCG. D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data Untuk mengetahui apakah data yang dimiliki normala atau tidak, secara kasat mata kita dapat mengetahuinya melalui garafik histogram dan grafik PP Plots. Berikut ini merupakan hasil pengujian pengujian normalitas data ditunjukan dalam bentuk grafik histogram dan grafik PP Plots: Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2010
56 Analisis: Dari hasil gambar 4.1 tersebut dapat dinyatakan data tersebut berdistribusi normal yang menunjukkan bentuk grafik histogram berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri. Gambar 4.2 Normal P- Plot Sumber: Hasil Olahan data
57 Analisis: a. Jika pada grafik PP Plots, mormal atau tidaknya suatu data terlihat dari penyebaran data ( titik ) disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Jadi pada gambar 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa data tersebut memenuhi asumsi normalitas, karena data menyebar disekitar garis diagonal,sehingga data berdistribusi normal. Akan tetapi, karena uji normalitas dengan menggunakan grafik cenderung dapat menyesatkan, oleh karena itu uji grafik diatas dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan oleh penulis adalah uji statistik non parametric Kolmogorov-Smirnov (K-S), Uji Kolmogorov-Smirnov ( K-S ) dilakukan dengan membuat hipotesis: H0: Data residual tidak berdistribusi normal Ha: Data residual berdistribusi normal
58 Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Predicted Value N 100 Normal Parameters a,,b Mean 190.8400000 Std. Deviation 17.92205215 Most Extreme Differences Absolute.128 Positive.065 Negative -.128 Kolmogorov-Smirnov Z 1.277 Asymp. Sig. (2-tailed).077 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan hasil ouput SPSS pada tabel 4.4 nilai K-S lebih besar dari probabilitas signifikansi pada α 5% yang diperoleh 1,277 dengan probabilitas signifikansi 0,077 maka hal ini menunjukkan data terdistribusi secara normal.
59 2. Uji Heteroskedasitas Heteroskedasitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedasitas. Uji heterokedasitas dapat dilakukan dengan melihat pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID ( residual) dan ZPRED (variabel dependen). Dasar analisanya adalah sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heterokedasitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut yang menunjukkan bahwa titik titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedasitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk memprediksi penerapan GCG berdasarkan variabel independen peranan Internal audit.
60 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber: Hasil Olahan data SPSS,2010 Scatterplot Dependent Variable : Penerapan GCG
61 E. Analisi Regresi Linear Sederhana Analisi regresi linear sederhana dilakukan dengan menggunakan metode enter. Dengan metode ini seluruh variabel akan dimasukkan dalam analisis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Output yang diperoleh dengan menggunakan program statistik seperti yang terlihat pada tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.5 Variables Entered/Removed b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Peranan_Audit_ Internal a. Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Penerapan_GCG Berdasarkan tabel 4.5 diatas variables entered/removed menunjukkan analisis sebagai berikut: 1. variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen yaitu peranan Internal Audit, 2. tidak ada variabel independen yang dikeluarkan, 3. metode yang digunakan untuk memasukkan data adalah metode enter.
62 Tabel 4.6 Regresi Linier sederhana Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 12.162 4.399 2.764.007 Peranan_Audit_Internal 1.564.038.972 40.815.000 a. Dependent Variable: Penerapan_GCG Berdasarkan hasil output SPSS data terlihat pada tabel 4.6 pada kolom unstandardized coefficients, maka diperoleh model persamaan regresi linier sederhana sebagi berikut: Y = 12,162 + 1,564 X = e a. konstanta sebesar 12,162 menyatakan bahwa jika tidak ada peranan Audit Internal maka penerapan GCG sebesar 12,162 b. koefisien X = 1,564 menunjukkan bahwa peranan Audit Internal (X) berpengaruh positif terhadap penerapan GCG (Y). Artinya, jika peranan Audit Internal ditingkatkan sebesar satu satuan, maka penerapan GCG akan meningkat sebesar 12,162. c. Standar error ( e ) menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
63 Hasil regresi linear sederhana di atas menunjukkan bahwa variabel peranan audit internal memiliiki pengaruh positif terhadap variabel penerapan GCG. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa, jika peranan Audit Internal ditingkatkan maka penerapan GCG juga akan meningkat. F. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Uji Signifikan Parsial ( Uji- t ) Uji statistik t dilakukan untuk menguji seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Uji t dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel independen peranan Audit Internal berpengaruh terhadap variabel dependen penerapan GCG. Nilai t hitung dapat diperoleh dengan hasil pengolahan data output SPSS seperti yang terlihat pada tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji t- hitung Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 12.162 4.399 2.764.007 Peranan_Audit_Internal 1.564.038.972 40.815.000 a. Dependent Variable: Penerapan_GCG
64 Menurut Ghozali (2005:87), uji t dilihat dari tingkat signifikansi, yaitu sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi di bawah 5% (0,05), maka masing masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Jika nilai signifikansi di atas 5% (0,05), maka masing masing variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari hasil uji t yang ditunjukkan pada tabel 4.9 di atas menunjukkan nilai probabilitas signifikansi 0,000 < 0,05 atau dibawah 5%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa peranan Audit Internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan GCG.