PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
TIM PENYUSUN. Penasehat Dr. HENDARTO, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang) Sekretaris KUSNADI, S.Sos

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014

Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun i

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN

Juknis Operasional SPM

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

PROFIL DINAS KESEHATAN

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

DAFTAR TABEL. Judul Tabel

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

BAB II DESKRIPSI WILAYAH

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN TRIWULAN I

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN DESA KELURAHAN DESA+KEL.

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

Transkripsi:

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012

TIM PENYUSUN Penasehat Dr. HENDARTO, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang) Ketua TOTOK RUSWANTO, S.KM (Kepala UPT Pusat Informasi dan Manajemen Kesehatan) Sekretaris KUSNADI, S.Sos Koordinator Redaksi VIDYA NIRMALA, S.KM Anggota Redaksi DWI BUDI ISTIYONO AGUS ROZALI, S.KM DWI MARIANA, A.Md.Keb SRI HARTATI, S.KM Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 ii

KATA PENGANTAR Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 adalah kelanjutan dari profil-profil sebelumnya, diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan data bidang kesehatan secara rinci dan sebagai media untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Magelang berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Penyusunan profil ini mengacu pada Indonesia Health Profile 2006 by Ministry of Health, Republic of Indonesia dan Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota terbitan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan 2011. Data yang dikumpulkan pada profil ini bersumber dari berbagai sektor meliputi Dinas Kesehatan, rumah sakit umum maupun swasta, dan sebagainya. Pada kesempatan ini, Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan tertinggi kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 ini dapat diselesaikan. Semoga Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 bermanfaat dan bisa menjawab kebutuhan data dan informasi kesehatan mutakhir dan memenuhi harapan kita semua. Magelang, 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Dr. HENDARTO, M. Kes Pembina Utama Muda NIP.19580523 198511 1 001 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 iii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL TIM PENYUSUN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR SINGKATAN RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 i ii iii iv vii viii ix xi xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan 2 1.2.1 Tujuan Umum 2 1.2.2 Tujuan Khusus 2 1.3 Sistematika Penyajian 3 BAB II GAMBARAN UMUM 5 2.1 Keadaan Geografis 5 2.2 Wilayah Administrasi Pemerintahan 6 2.3 Kondisi Demografi 7 2.3.1 Kepadatan Penduduk 7 2.3.2 Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin 9 2.3.3 Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 2.4 Keadaan Sosial Ekonomi 11 Angka Beban Tanggungan 11 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 12 3.1 Angka Kematian 12 3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBA) 13 3.1.2 Angka Kematian Ibu Maternal 21 3.2 Angka Kesakitan 24 3.2.1 Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) 24 3.2.2 Penyakit ISPA 26 3.2.3 Penyakit HIV/AIDS 27 3.2.4 Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) 28 3.2.5 Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) 28 3.2.6 Penyakit Diarrhe (Diare) 30 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 iv

3.2.7 Penyakit Malaria 31 3.2.8 Penyakit Kusta 32 3.2.9 Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi 33 3.2.10 Penyakit Filariasis 34 3.3 Status Gizi 34 BAB IV SITUASI PELAYANAN KESEHATAN 41 4.1 Pelayanan Kesehatan 41 4.1.1 Pelayanan Kesehatan Antenatal 41 4.1.2 Pertolongan Persalinan dan Pelayanan Ibu Nifas 46 4.1.3 Keluarga Berencana 48 4.1.4 Imunisasi 54 4.1.4.1 Desa UCI (Universal Child Immunization) 55 4.1.4.2 Cakupan Imunisasi pada Bayi 55 4.1.5 Cakupan Vitamin A Bagi Bayi 56 4.1.6 Cakupan MP ASI Anak BGM (6-24 bulan) 58 4.1.7 Cakupan Balita Gizi Buruk 58 4.1.8 Cakupan Tablet Fe untuk Ibu Hamil 61 4.1.9 Cakupan Vitamin A untuk Ibu Nifas 64 4.1.10 Cakupan Imunisasi TT untuk Ibu Hamil 65 4.1.11 Cakupan Bumil Risti/Komplikasi 66 4.1.12 Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi 67 4.1.13 KLB (Kejadian Luar Biasa) 67 4.1.14 ASI Eksklusif 68 4.1.15 Garam Beryodium 70 4.2 Perilaku Hidup Masyarakat 71 4.2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 71 4.2.2 Posyandu 71 4.3 Keadaan Lingkungan 72 4.3.1 Rumah/Bangunan 72 4.3.2 Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) 76 4.3.3 Sarana Kesehatan Lingkungan 78 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 v

BAB V SITUASI SUMBERDAYA KESEHATAN 79 5.1 Sarana Kesehatan 79 5.2 Tenaga Kesehatan 82 5.2.1 Tenaga Kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan lainnya 82 5.3 Pembiayaan Kesehatan 86 BAB VI KESIMPULAN 87 DAFTAR PUSTAKA 89 LAMPIRAN 90 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 vi

DAFTAR TABEL Nomor Judul Tabel Halaman 3.1 Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi dan Balita di Kabupaten Magelang Tahun 2012. 13 3.2 Jumlah dan Angka Kematian Ibu Maternal per 100.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Magelang Tahun 2012 21 3.3 Balita Penderita Pneumonia Ditangani di Kabupaten Magelang Tahun 2012 26 3.4 Balita dengan Diare Ditangani di Kabupaten Magelang Tahun 2012 30 3.5 Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) di Kabupaten Magelang Tahun 2012 34 3.6 Cakupan Kunjungan Neonatus dan Bayi di Kabupaten Magelang Tahun 2012 35 3.7 Jumlah Bayi BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) di Kabupaten Magelang Tahun 2012 37 4.1 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Kabupaten Magelang Tahun 2012 59 4.2 Neonatal Risti/Komplikasi yang Ditangani di Kabupaten Magelang Tahun 2012 67 5.1 Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 81 5.2 Jumlah Tenaga Menurut Sarana Kesehatan Pemerintahan di Kabupaten Magelang Tahun 2012 84 5.3 Sumber Anggaran Kesehatan Kab/Kota di Kabupaten Magelang Tahun 2012 87 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 vii

DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Gambar Halaman 1.1 Peta Kabupaten Magelang 5 4.1 Peta Prevalensi Gizi Buruk Kabupaten Magelang Tahun 2012 60 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 viii

DAFTAR GRAFIK Nomor Judul Grafik Halaman 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Magelang Tahun 2012 6 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Magelang Tahun 2012 7 2.3 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Magelang Tahun 2012 8 2.4 Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 9 2.5 Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 10 3.1 Jumlah kelahiran hidup berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 14 3.2 Jumlah kelahiran mati berdasarkan jenis kelamin Kabupaten Magelang Tahun 2012 15 3.3 Jumlah kematian bayi berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 17 3.4 Jumlah kematian anak balita berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 18 3.5 Jumlah kematian balita berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 20 3.6 Angka Kematian Ibu Maternal per-100.000 Kelahiran Hidup Tahun 2002-2012 di Kabupaten Magelang 23 3.7 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 29 3.8 Jumlah Penderita Diare Yang Ditangani Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 31 3.9 Persentase Cakupan BBLR di Kabupaten Magelang Tahun 2012 36 3.10 Persentase Cakupan Balita yang Ditimbang di Kabupaten Magelang Tahun 2012 38 3.11 Persentase Status Gizi Balita di Kabupaten Magelang Tahun 2012 39 4.1 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 43 4.2 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 44 4.3 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1, K4) di Kabupaten Magelang Tahun 2012 45 4.4 Persentase Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 46 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 ix

4.5 Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Setiap Puskesmas Di Kabupaten Magelang Tahun 2012 48 4.6 Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Setiap Kecamatan di Kabupaten Magelang Tahun 2012 49 4.7 Persentase Peserta KB Baru Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 50 4.8 Persentase Peserta KB Aktif Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 51 4.9 Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Magelang Tahun 2012 52 4.10 Persentase Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Magelang Tahun 2012 53 4.11 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi di Kabupaten Magelang Tahun 2012 55 4.12 Persentase Balita Yang Mendapat Vitamin A 2X Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 57 4.13 Jumlah balita gizi buruk di Kabupaten Magelang Tahun 2012 59 4.14 Persentase Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 62 4.15 Persentase Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 63 4.16 Persentase Ibu Nifas Yang Mendapatkan Vitamin A Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 64 4.17 Persentase Status Imunisasi TT untuk ibu hamil di Kabupaten Magelang Tahun 2012 65 4.18 Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 66 4.19 Persentase Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 68 4.20 Persentase Rumah Sehat di Kabupaten Magelang Tahun 2012 73 4.21 Persentase Keluarga Yang Diperiksa Memiliki Akses Air Bersih Menurut Jenisnya di Kabupaten Magelang Tahun 2012 75 4.22 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Yang Diperiksa di Kabupaten Magelang Tahun 2012 77 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 x

DAFTAR SINGKATAN AFP : Acute Flacid Paralysis API : Annual Parasite Incidence BB : Berat Badan BBLR : Berat Badan Lahir Rendah BGM : Bawah Garis Merah CFR : Case Fatality Rate DBD : Demam Berdarah Dengue DO : Drop Out Fe : Suplemen zat besi Gakin : Keluarga Miskin HIV : Human Immunodeficiency Virus IMS : Infeksi Menular Seksual K-1 : Kunjungan pertama K-4 : Kunjungan keempat KB : Keluarga Berencana KLB : Kejadian Luar Biasa MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang MOW : Medis Operatif Wanita MOP : Medis Operatif Pria MP-ASI : Makanan Pendamping-ASI Non MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Pendek PUS : Pasangan Usia Subur PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PAH : Penampungan Air Hujan RFT : Release From Treatment SPT : Sumur Pompa Tangan SGL : Sumur Galian Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 xi

TUPM UCI WUS : Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan : Universal Child Immunization : Wanita Usia Subur Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 xii

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 INDIKATOR ANGKA/NILAI GAMBARAN UMUM Luas Wilayah 1.086 Km 2 Jumlah Desa/Kelurahan 372 Desa/Kel Jumlah Penduduk 1.219.371 Jiwa Kepadatan Penduduk/Km 2 1.123 Jiwa/Km 2 Rasio Beban Tanggungan 49,54 Rasio Jenis Kelamin 100,67 DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup 19.857 Bayi Jumlah Bayi Mati 134 Bayi Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 6,7 Jumlah Balita Mati 151 Balita Angka Kematian Balita (dilaporkan) 7,6 Jumlah Kematian Ibu Maternal 13 Ibu Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) 65,5 Angka Kesakitan Pneumonia Balita Ditemukan dan Ditangani 9,26 % Jumlah Kasus Baru HIV 14 Kasus Jumlah Kasus Infeksi Menular Seksual Lainnya 8 Kasus Persentase Diare ditemukan dan ditangani 100,00 % Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 % Incidence Rate DBD 5,33 Status Gizi Bayi baru lahir ditimbang 86 % Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 5,03 % Balita Gizi Baik 87,59 % Balita Gizi Kurang 10,23 % Balita Gizi Buruk 0,09 % Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 xiii

INDIKATOR ANGKA/NILAI UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Kunjungan Ibu Hamil (K4) 89,93 % Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan 99,68 % Peserta KB Baru 8,33 % Peserta KB Aktif 80,82 % Desa/Kelurahan UCI 100 % Cakupan Imunisasi Campak Bayi 100,97 % Balita Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan 100,00 % Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 93,05 % Bumil Risti/Komplikasi Ditangani 107,63 % Desa/Kel Terkena KLB Ditangani < 24 jam 100,00 % Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif 11,72 % Keadaan Lingkungan Rumah Sehat 62,46 % Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 62,93 % Keluarga dengan sumber air minum terlindung 89,34 % Keluarga memiliki Jamban Sehat 63,25 % Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 70,62 % Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 57,20 % TUPM Sehat 74,39 % Institusi dibina kesehatan lingkungannya 64,49 % SUMBER DAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum 5 Jumlah Rumah Sakit Khusus - Jumlah Puskesmas Perawatan 3 Jumlah Puskesmas non-perawatan 26 Jumlah Apotek 64 Jumlah Posyandu 2.341 Jumlah Desa Siaga 5 Jumlah Poskesdes 254 Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis 41 Orang Jumlah Dokter Umum 90 Orang Jumlah Dokter Gigi 44 Orang Jumlah Bidan 466 Orang Jumlah Perawat 413 Orang Jumlah Tenaga Kefarmasian 141 Orang Jumlah Tenaga Gizi 37 Orang Jumlah Tenaga Kesmas 40 Orang Jumlah Tenaga Sanitasi 41 Orang Jumlah Fisioterapis 5 Orang Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dan informasi kesehatan selama ini mempunyai peranan penting dan strategis, antara lain sebagai acuan dalam menyusun rencana pembangunan kesehatan daerah. Pengelolaan data dan informasi yang baik, yang dikemas dalam suatu sistem informasi, sangat menentukan dalam penyediaan data dan informasi kesehatan yang evidence based, yang pada gilirannya akan mampu menjadi alat manajemen kesehatan yang efektif, terutama menghasilkan perencanan kesehatan yang tepat sasaran. Oleh karena itu, seyogyanya setiap pemerintah daerah mempunyai Sistem Informasi Kesehatan Daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, yang diharapkan mampu menyediakan data dan informasi kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan Daerah merupakan penentu kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan Nasional. Salah satu produk yang dihasilkan Unit Pelaksana Teknis Pusat Informasi dan Manajemen Kesehatan (UPT PIMK) Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang untuk mendukung Sistem Informasi Kesehatan Nasional yaitu Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang 2012 merupakan salah satu dokumen yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan. Saat ini masyarakat semakin peduli dengan situasi kesehatan dan hasil pembangunan kesehatan yang telah dilakukan oleh pemerintah terutama masalahmasalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan kesehatan mereka sendiri. Profil Kesehatan merupakan sarana informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan data dan informasi kesehatan, untuk itu penyusunannya dikemas secara baik, sederhana, informatif dan mudah dipahami. Kepedulian masyarakat terhadap data dan informasi kesehatan akan memberikan nilai positif dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Magelang. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 1

Informasi utama yang dapat diperoleh dari Profil ini adalah Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat, Situasi Upaya Kesehatan dan Situasi Sumber Daya Kesehatan. Untuk kelancaran proses penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Magelang yang merupakan salah satu produk dari berhasilnya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi di masa mendatang, maka strategi pertama yang perlu dilakukan adalah penguatan kebijakan dan perencanaan di bidang sistem informasi kesehatan. Penguatan kebijakan sistem informasi kesehatan dilakukan dengan menyusun aturan-aturan yang menjamin sistem informasi dapat diselenggarakan dengan baik. Pada pasal 168 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan telah diamanatkan bahwa penyelenggaraan sistem informasi kesehatan diatur dalam peraturan pemerintah. Hal ini berarti bahwa secara normatif sudah ada political will dari negara agar pemerintah dapat menyelenggarakan sistem informasi kesehatan secara baik. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Menyediakan data dan informasi pembangunan kesehatan di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi pencapaian pembangunan kesehatan selanjutnya. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Memberikan informasi mengenai situasi derajat kesehatan di Kabupaten Magelang tahun 2012 2. Memberikan informasi mengenai situasi upaya kesehatan di Kabupaten Magelang tahun 2012 3. Memberikan informasi mengenai situasi sumber daya kesehatan di Kabupaten Magelang tahun 2012 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 2

1.3 Sistematika Penyajian Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan Tahun 2011 dan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Adapun sistematika penyajiannya adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012. Selain itu juga diuraikan sistematika penyajian profil kesehatan tersebut. BAB II GAMBARAN UMUM Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Magelang yang meliputi uraian tentang letak geografis, administratif serta informasi pendukung lainnya. Selain itu bab ini juga membahas mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan, serta faktor penting lainnya meliputi kependudukan dan ekonomi. BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang indikator mengenai angka kematian (bayi, balita, ibu maternal), angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat di Kabupaten Magelang. BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan Kabupaten Magelang Tahun 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 3

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. BAB VI KESIMPULAN Bab ini menyajikan tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012. Selain keberhasilankeberhasilan yang perlu dicatat, pada bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam upaya mencapai visi dan misi pembangunan kesehatan. LAMPIRAN Pada lampiran ini berisi resume angka pencapaian Kabupaten Magelang tahun 2012 dan tabel Profil Kesehatan Kabupaten Magelang 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 4

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 KEADAAN GEOGRAFIS Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Magelang terletak diantara 110 o 01' - 51" Bujur Timur, 110 o 26' - 58" Bujur Timur, 7 o - 19' - 13" Lintang Selatan dan 7 o - 42' - 16" Lintang Selatan. Gambar 1. Peta Kabupaten Magelang Kabupaten Magelang berbatasan dengan beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo. Selain berbatasan dengan 5 kabupaten dan 1 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 5

Kajoran Grabag Sawangan Pakis Salaman Windusari Kaliangkrik Borobudur Dukun Srumbung Tempuran Secang Candimulyo Bandongan Mertoyudan Ngablak Mungkid Tegalrejo Salam Muntilan Ngluwar daerah istimewa di sebelah utara, selatan, timur dan barat Kabupaten Magelang juga berbatasan dengan Kota Magelang yang terletak ditengah-tengah (gambar 1). 2.2 WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN Kabupaten Magelang secara administratif dibagi menjadi 21 kecamatan yang terdiri dari 367 desa dan 5 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Magelang kurang lebih 1.085,73 km 2 (108.573 hektar) atau kurang lebih 3,34% dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah menurut kecamatan di Kabupaten Magelang disajikan pada grafik 2.1 sebagai berikut (dalam km 2 ) : Grafik 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Magelang Tahun 2012 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.41 77.16 72.37 69.56 68.87 61.65 57.34 54.55 53.4 53.18 49.04 47.34 46.95 45.79 45.35 43.8 37.4 35.89 31.63 28.61 22.44 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 1) Luas wilayah Kabupaten Magelang yang paling luas yaitu Kecamatan Kajoran sebesar 83,41 kilometer persegi atau 8.341 hektar. Sedangkan wilayah yang luasnya paling kecil yaitu Kecamatan Ngluwar sebesar 22,44 kilometer persegi atau 2.244 hektar. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 6

Mertoyudan Grabag Secang Muntilan Mungkid Salaman Borobudur Bandongan Sawangan Tegalrejo Kaliangkrik Pakis Kajoran Windusari Tempuran Candimulyo Srumbung Salam Dukun Ngablak Ngluwar 2.3 KONDISI DEMOGRAFI 2.3.1 Kepadatan Penduduk Berdasarkan proyeksi laju pertumbuhan penduduk tahun 2012 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 1.219.371 jiwa. Jumlah penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Magelang disajikan pada grafik 2.2 sebagai berikut: Grafik 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Magelang Tahun 2012 120,000 109,147 100,000 80,000 77,769 71,263 67,922 60,000 40,000 20,000 83,862 77,189 57,171 55,351 53,846 52,582 47,918 46,533 44,288 56,127 55,122 46,859 53,458 45,845 47,969 38,522 30,628 0 Sumber : Proyeksi Penduduk BPS Kab. Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 1) Jumlah penduduk Kabupaten Magelang tahun 2012 paling banyak di kecamatan Mertoyudan sebesar 109.147 jiwa. Sedangkan yang paling sedikit di kecamatan Ngluwar sebesar 30.628 jiwa. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 7

Muntilan Mertoyudan Mungkid Secang Tegalrejo Salam Ngluwar Bandongan Grabag Borobudur Candimulyo Salaman Tempuran Kaliangkrik Ngablak Srumbung Dukun Windusari Pakis Sawangan Kajoran Berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah, maka kepadatan penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Magelang tahun 2012 disajikan dalam grafik 2.3 sebagai berikut: Grafik 2.3 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Magelang Tahun 2012 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 0 2,698 2,407 1,905 1,643 1,449 1,226 998 1,536 977 879 829 769 1,365 986 630 1,048 939 778 1,087 875 765 Sumber : BPS Kab. Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 1) Apabila dilihat dari penyebarannya, rata-rata kepadatan penduduk di Kabupaten Magelang adalah 1.123 jiwa per kilo meter persegi. Kecamatan Muntilan merupakan wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk paling tinggi dibandingkan dengan kecamatan yang lain sebesar 2.698 jiwa per kilometer persegi. Sedangkan yang mempunyai kepadatan penduduk paling rendah yaitu Kecamatan Kajoran sebesar 630 jiwa per kilometer persegi. Meskipun memiliki jumlah penduduk dan luas wilayah paling rendah dibandingkan 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang, Kecamatan Ngluwar memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi sebesar 1.365 jiwa per kilometer persegi. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 8

2.3.2 Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Struktur penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin disajikan dalam grafik 2.4 sebagai berikut: Grafik 2.4 Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 15,191 75+ 13,312 70-74 16,965 65-69 22,578 60-64 30,780 55-59 37,712 50-54 41,424 45-49 45,141 40-44 46,046 35-39 46,347 30-34 41,906 25-29 42,856 20-24 55,256 15-19 54,685 10-14 50,608 5-9 50,904 0-4 19,494 14,881 18,523 22,792 29,889 38,135 44,053 47,018 46,547 47,066 42,479 38,945 48,454 51,940 48,854 48,590 Perempuan Laki-laki -80,000-60,000-40,000-20,000 0 20,000 40,000 60,000 Sumber : Proyeksi Penduduk BPS Kab. Magelang Tahun 2012 (Lampiran Tabel 2) Jumlah penduduk di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 yang paling banyak yaitu kelompok usia 15-19 tahun untuk laki-laki, sedangkan usia 10-14 tahun untuk perempuan. Jumlah kelompok umur yang paling sedikit adalah umur kurang dari 70-74 tahun baik untuk laki-laki maupun perempuan. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 9

Sedangkan proporsi penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 2.5 sebagai berikut: Grafik 2.5 Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 49.83% 50.17% laki-laki perempuan Sumber : Proyeksi Penduduk BPS Kab. Magelang Tahun 2012 (Lampiran Tabel 2) Berdasarkan grafik 2.5 dapat diketahui bahwa proporsi penduduk menurut jenis kelamin yaitu penduduk laki-laki lebih banyak yaitu sejumlah 611.711jiwa (50,17%) dibandingkan penduduk perempuan yaitu sejumlah 607.660jiwa (49,83%). 2.3.3 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan merupakan perkembangan penduduk menurut jenis kelamin. Rasio jenis kelamin di Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah 100,67. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Data dan informasi mengenai rasio jenis kelamin terdapat pada tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan Kecamatan Kabupaten Magelang tahun 2012 di lampiran tabel 2. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 10

2.4 KEADAAN SOSIAL EKONOMI Angka Beban Tanggungan Angka beban tanggungan (dependency ratio) merupakan perbandingan jumlah penduduk usia non produktif dan penduduk usia produktif. Semakin banyak penduduk usia tidak produktif dan semakin sedikit penduduk usia produktif maka semakin besar pula angka beban tanggungan. Menurut Mantra Bagoes Ida (2003) bahwa kelompok penduduk umur 0-14 tahun dianggap sebagai kelompok belum produktif secara ekonomis, kelompok penduduk umur 15-64 tahun sebagai kelompok produktif dan kelompok penduduk umur 65 tahun keatas sebagai kelompok penduduk yang tidak lagi produktif. Rasio beban tanggungan di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 49,54. Rasio beban tanggungan tersebut dapat diartikan bahwa pada tahun 2012 setiap 100 penduduk usia produktif di Kabupaten Magelang menanggung ± 49,54 kelompok yang tidak produktif. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa kenyataan di lapangan rasio beban tanggungan lebih besar daripada penghitungan berdasarkan usia produktif dan tidak produktif. Hal ini disebabkan oleh sempitnya lapangan pekerjaan dan keinginan sebagian besar masyarakat untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Sehingga jika menurut usia merupakan usia produktif dan berpenghasilan, karena 2 alasan tersebut diatas dan beberapa alasan lain yang menyebabkan seseorang di usia produktif namun tidak berpenghasilan (produktif). Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 11

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin dari angka morbiditas, mortalitas dan status gizi. Pada bab ini derajat kesehatan Kabupaten Magelang digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit. Menurut H.L. Blum dalam Muninjaya (2004) derajat kesehatan individu / masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor yang merupakan faktor determinan (penentu) timbulnya gangguan kesehatan pada seorang individu atau kelompok masyarakat. Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku / gaya hidup (life style) individu atau kelompok masyarakat, faktor lingkungan (sosial, ekonomi, fisik politik), faktor pelayanan kesehatan (jenis, cakupan, dan kualitasnya), dan faktor genetik (keturunan). Keempat faktor tersebut saling berinteraksi satu sama lain secara dinamis untuk mempengaruhi derajat kesehatan perorangan dan kelompok masyarakat. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi sektor lain seperti ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial dan lainlain. 3.1 ANGKA KEMATIAN Menurut Budi Utomo dalam Mantra Ida (2003), mati merupakan peristiwa hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dari definisi ini terlihat bahwa keadaan mati hanya bisa terjadi jika sudah terjadi kelahiran hidup. Dengan demikian keadaan mati selalu didahului oleh keadaan hidup. Dengan kata lain, mati tidak pernah ada jika tidak ada kehidupan. Sedangkan hidup selalu dimulai dengan lahir hidup (live birth). Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 12

Kematian atau mortalitas adalah salah satu dari tiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk. Tinggi rendahnya kematian penduduk di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB, AKABA, dan AKI. 3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) Jumlah kelahiran dan kematian bayi, anak balita dan balita di Kabupaten Magelang tahun 2012 tertulis dalam Tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita di Kabupaten Magelang Tahun 2012 Jumlah bayi Jumlah Jumlah Jumlah Lahir hidup Lahir mati Lahir hidup+ Lahir Mati Kematian Bayi Kematian Anak Balita Kematian Balita 19.857 134 19.991 134 17 151 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 6 dan Tabel 7) Jumlah bayi lahir hidup di Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah 19.857 bayi. Bayi lahir hidup merupakan suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana bayi menunjukkan tandatanda kehidupan misalnya bernafas, ada denyut jantung atau gerakan otot. Sedangkan jumlah bayi lahir mati adalah 134 bayi. Bayi lahir mati (still birth) merupakan kematian bayi yang cukup masanya pada waktu keluar dari rahim (berumur paling sedikit 28 minggu), tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Bayi mati atau kematian bayi (infant mortality) merupakan kematian setelah bayi lahir hidup hingga berumur kurang dari satu tahun. Jumlah kematian bayi di Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah 134 bayi. Sedangkan jumlah kematian balita yang merupakan kematian anak di bawah usia lima tahun adalah 151 balita. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 13

Jumlah kematian anak balita di Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah 17 anak balita. Jumlah kelahiran hidup di Kabupaten Magelang tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada grafik 3.1 sebagai berikut: Grafik 3.1 Jumlah kelahiran hidup berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 10,000 10,298 9,559 9,000 8,000 7,000 Lahir Hidup 6,000 5,000 Laki-Laki Perempuan Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 6) Berdasarkan grafik 3.1 dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang jumlah kelahiran hidup laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Jumlah kelahiran hidup jenis kelamin laki-laki sebanyak 10.298 sedangkan perempuan sebanyak 9.559. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 14

Jumlah kelahiran mati di Kabupaten Magelang tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada grafik 3.2 sebagai berikut: Grafik 3.2 Jumlah kelahiran mati berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 82 Laki-Laki 52 Perempuan Lahir Mati Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 6) Berdasarkan grafik 3.2 dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang jumlah kelahiran mati laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Jumlah kelahiran mati jenis kelamin laki-laki sebanyak 82 sedangkan perempuan sebanyak 52. Angka lahir mati adalah jumlah lahir mati terhadap 1.000 kelahiran (hidup+mati). Angka lahir mati Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah 6,7 per 1.000 kelahiran (hidup+mati). Angka lahir mati Kabupaten Magelang tahun 2012 dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 7,9 per 1.000 kelahiran (hidup+mati) laki-laki. Sedangkan angka lahir mati Kabupaten Magelang dengan jenis kelamin perempuan sebesar 5,4 per 1.000 kelahiran (hidup+mati) perempuan. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 15

Angka kematian bayi (AKB) dapat didefinisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB. Angka kematian bayi di Kabupaten Magelang tahun 2012 mencapai 6,7 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi merupakan salah satu target dalam tujuan dari MDGs ke 4 yaitu penurunan angka kematian anak. Selain itu angka kematian bayi juga merupakan salah satu indikator untuk mencapai target MDGs ke 5 yaitu menurunkan angka kematian balita (AKBA) sebesar dua-pertiganya dalam kurun waktu 1990-2015. Angka kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand. Indonesia menduduki ranking ke-6 tertinggi setelah Singapura (3 per 1.000), Brunei Darussalam (8 per 1.000), Malaysia (10 per 1.000), Vietnam (18 per 1.000), dan Thailand (20 per 1.000). Menurut proyeksi BPS (BPS-UNDP-Bappenas, 2005), pada tahun 2003 angka AKB terus membaik hingga mencapai 33,9 per 1.000 kelahiran hidup. Dengan kecenderungan perkembangan pencapaian AKB secara nasional seperti ini, pencapaian target MDGs pada tahun 2015 diperkirakan sudah akan tercapai pada tahun 2013 yaitu 22,5 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah 6,7 dibawah target maksimal MDGs pada tahun 2015 yaitu 17 per 1.000 kelahiran hidup. Beberapa faktor dapat menyebabkan adanya penurunan maupun kenaikan AKB. Hal ini disebabkan AKB sangat sensitif terhadap pelayanan kesehatan. Selain itu, kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat juga dapat berkontribusi melalui status gizi yang berdampak pada daya tahan tubuh terhadap infeksi penyakit. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 16

Jumlah kematian bayi di Kabupaten Magelang tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada grafik 3.3 sebagai berikut: Grafik 3.3 Jumlah kematian bayi berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 80 75 70 60 59 50 40 30 Kematian Bayi 20 10 0 Laki-Laki Perempuan Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 7) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun. Berdasarkan grafik 3.3 dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang jumlah kematian bayi laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Jumlah kematian bayi laki-laki sebanyak 75 sedangkan perempuan sebanyak 59. Angka kematian bayi berjenis kelamin laki-laki Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 7,3 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 6,2 per 1.000 kelahiran hidup. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 17

Jumlah kematian anak balita di Kabupaten Magelang tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada grafik 3.4 sebagai berikut: Grafik 3.4 Jumlah kematian anak balita berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 9 9 9 9 8 8 8 8 8 7 9 Laki-Laki 8 Perempuan Kematian Anak Balita Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 7) Kematian anak balita adalah kematian yang terjadi pada anak umur 1-4 tahun. Berdasarkan grafik 3.4 dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang jumlah kematian anak balita laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Jumlah kematian anak balita laki-laki sebanyak 9 sedangkan perempuan sebanyak 8. Angka kematian anak balita laki-laki di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 0,9 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian anak balita perempuan di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 0,8 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian anak balita (laki-laki dan perempuan) di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 0,9 per 1.000 kelahiran hidup. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 18

Angka kematian balita merupakan salah satu target dalam tujuan dari MDGs ke 4 yaitu penurunan angka kematian anak. Selain itu angka kematian balita juga merupakan salah satu indikator untuk mencapai target MDGs ke 5 yaitu menurunkan angka kematian balita (AKABA) sebesar dua-pertiganya dalam kurun waktu 1990-2015. Target angka kematian balita pada tahun 2015 dalam MDGs yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup, hal ini berarti angka kematian balita Kabupaten Magelang tahun 2012 dibawah target maksimal MDGs. Kematian pada bayi dan juga pada anak sampai menjelang umur lima tahun relatif sangat tinggi seperti halnya mereka yang berusia lanjut. Menurut United Nation dalam Mantra Ida (2003), kematian bayi dan anak dibawah lima tahun digunakan sebagai indikator status kesehatan dan status sosio ekonomi penduduk. Banyak sekali faktor yang dapat dikaitkan dengan kematian bayi. Kematian bayi dibedakan menjadi dua jenis yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen adalah kematian bayi yang disebabkan oleh faktor-faktor anak yang dibawa sejak lahir, diwarisi oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat dari ibunya selama kehamilan. Sedangkan kematian bayi eksogen adalah kematian bayi yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Dengan semakin meningkatnya usia, penyebab kematian endogen semakin berkurang dan penyebab kematian eksogen meningkat. Kematian bayi dan anak secara umum merupakan konsekuensi akhir dari perjalanan kumulatif dengan berbagai pengalaman morbiditas dan jarang karena serangan penyakit tunggal. Ini berarti bahwa reduksi kematian melalui programprogram kesehatan tidak hanya dengan memberantas penyakit-penyakit penyebab kematian tetapi harus memasukkan pula tindakan-tindakan yang mengarah kepada permasalahan yang lebih mendasar menyangkut proses morbiditas dan mortalitas secara keseluruhan misalnya faktor sosio-ekonomi. Penanganan masalah kematian bayi dan anak dibawah lima tahun menuntut adanya kerangka konseptual tentang faktor-faktor yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas bayi dan anak yaitu morbiditas dan mortalitas sebagai masalah pokok, dan faktor sosio-ekonomi serta variabel antara sebagai faktor-faktor yang Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 19

mempengaruhinya. Termasuk dalam faktor sosial ekonomi ialah faktor-faktor yang ada dalam individu, keluarga dan masyarakat. Pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai, dan sumber ekonomi merupakan faktor individu dan keluarga, sedang suasana politik, ekonomi dan keamanan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi morbiditas dan mortalitas dalam masyarakat. Jumlah kematian balita di Kabupaten Magelang tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada grafik 3.5 sebagai berikut: Grafik 3.5 Jumlah kematian balita berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Magelang Tahun 2012 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 84 Laki-Laki 67 Perempuan Kematian Balita Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 7) Kematian balita adalah kematian yang terjadi pada balita sebelum usia lima tahun (bayi + anak balita). Berdasarkan grafik 3.5 dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang jumlah kematian balita laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Jumlah kematian balita laki-laki sebanyak 84 sedangkan perempuan sebanyak 67. Sedangkan angka kematian balita adalah hasil pembagian antara jumlah anak di bawah 5 tahun yang meninggal dengan jumlah kelahiran hidup dikalikan 1.000 kelahiran hidup. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 20

Angka kematian balita laki-laki di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 8,2 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian balita perempuan di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 7,0 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian balita (laki-laki dan perempuan) di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 7,6 per 1.000 kelahiran hidup. 3.1.2 Angka Kematian Ibu Maternal Menurut Budi Utomo dalam Mantra Ida (2003), kematian ibu merupakan kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dan lain-lain. Tabel 3.2 menunjukkan kematian ibu maternal di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebagai berikut: Tabel 3.2 Jumlah dan Angka Kematian Ibu Maternal per 100.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Magelang Tahun 2012 Jumlah kematian ibu maternal Kematian Ibu hamil Kematian Ibu bersalin Kematian Ibu nifas Jumlah Angka Kematian Ibu Maternal 1-12 13 65,5 Sumber: Seksi KESGA Dinas Kesehatan Kab. Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 8) Kematian ibu maternal di Kabupaten Magelang dikarenakan oleh kematian ibu hamil dan nifas. Jumlah seluruh kematian maternal adalah 13 orang yang masingmasing 1 orang dikarenakan kehamilan, dan 12 orang dikarenakan nifas. Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu Angka kematian ibu juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan, dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas Angka kematian ibu terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 21

Angka kematian ibu maternal adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu dapat diperoleh melalui berbagai studi yang dilakukan secara khusus untuk mengetahui tingkat kematian ibu seperti survei di rumah sakit dan beberapa survei di masyarakat dengan cakupan wilayah yang terbatas. Berdasarkan hasil SDKI tahun 2002, angka kematian ibu di Indonesia sebanyak 307 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2004 di Propinsi Jawa Tengah dilaksanakan survei kesehatan daerah dan dari survei tersebut diperoleh angka kematian ibu sebesar 155 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu untuk periode 5 tahun sebelum survei(2003-2007) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu maternal di Kabupaten Magelang tahun 2012 menunjukkan angka 65,5 hal ini berarti terdapat 65,5 kematian ibu maternal setiap 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi di Kabupaten Magelang tahun 2002-2012 ditunjukkan pada grafik 3.3 sebagai berikut: Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 22

Angka kematian ibu di Kabupaten Magelang tahun 2002-2012 ditunjukkan pada grafik 3.6 sebagai berikut: Grafik 3.6 Angka Kematian Ibu Maternal per 100.000 Kelahiran Hidup Tahun 2002-2012 di Kabupaten Magelang 140 120 102.45 102.34 121.01 110.27 109.8 100 80 60 40 76.56 62.87 72.88 59.82 59.2 65.5 102 Angka Kematian ibu Target MDG's 2015 20 0 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Magelang Tahun 2012 Angka kematian ibu maternal di Kabupaten Magelang tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011. Angka kematian ibu maternal di Kabupaten magelang tahun 2012 mencapai 65,5. Angka kematian ibu maternal di Kabupaten Magelang tahun 2012 itu disebabkan oleh kehamilan (1 kasus), dan nifas (12 kasus). Dibandingkan dengan target MDG s 2015 Kabupaten Magelang sudah dapat memenuhi target pada tahun 2012 angka kematian ibu sebesar 65,5. Angka kematian ibu termasuk dalam tujuan MDGs ke 5 yaitu peningkatan kesehatan ibu dan anak. Selain itu angka kematian ibu juga merupakan target MDGs ke-6 yaitu menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015. Selain Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia telah mengalami penurunan, menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002-2003, bila dibandingkan dengan angka tahun 1994 yang mencapai 390 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Tetapi akibat komplikasi kehamilan atau persalinan yang belum sepenuhnya dapat ditangani, masih terdapat 20.000 ibu yang meninggal setiap tahunnya. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 23

Dengan kondisi tersebut, pencapaian target MDGs untuk AKI akan sulit dicapai. BPS memproyeksikan bahwa pencapaian AKI baru mencapai angka 163 kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, sedangkan target MDGs pada tahun 2015 tersebut adalah 102. Angka kematian ibu Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 65,5 sudah berada di bawah target maksimal MDGs. Informasi mengenai angka kematian ibu maternal akan bermanfaat untuk memacu perkembangan peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman dan bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran. Semua upaya tersebut bertujuan untuk lebih menurunkan angka kematian ibu maternal dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi. 3.2 ANGKA KESAKITAN Angka kesakitan merupakan salah satu indikator yang menggambarkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit serta mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular. Selain itu juga untuk mengurangi dampak sosial sehingga tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Upaya tersebut diprioritaskan pada bayi, balita, ibu serta kelompok usia kerja. 3.2.1 Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) Tuberculosis (TB) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan kuman mycobacterium tuberculosis. Kuman tersebut biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara pernafasan ke dalam paru, kemudian kuman tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfa, melalui saluran pernafasan (bronchus) atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 24

telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDG s. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah case detection rate (CDR), yaitu porposi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Kabupaten Magelang tahun 2012 perkiraan kasus baru TB Paru BTA (+) sebanyak 1.278 orang. Cakupan penemuan kasus TB Paru BTA (+)/Case Detection Rate (CDR) pada tahun 2011 mencapai 21,83% (279 kasus) dari perkiraan penderita TB paru BTA (+). Tujuan utama pengendalian TB Paru adalah 1. Menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015 2. Menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi setangahnya pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990 3. Sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA+ terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource Chemotheraphy) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Minum/Menelan Obat (PMO) 4. Sedikitnya 85% tercapai succes rate DOTS adalah strategi penyembuhan TB Paru jangka pendek dengan pengawasan secara langsung. Dengan menggunakan strategi DOTS, maka proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara cepat. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS memberikan angka kesembuhan yang tinggi, dapat mencapai 95%. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TB Paru. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 25

3.2.2 Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Pneumonia merupakan penyebab kematian balita peringkat pertama pada Surkenas 2001. ISPA sebagai penyebab utama kematian pada bayi dan balita yang merupakan penyakit akut dan perlu penatalaksanaan tepat. Balita penderita Pneuomonia di Kabupaten Magelang terdapat pada tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Balita Penderita Pneumonia Ditangani di Kabupaten Magelang Tahun 2012 Perkiraan Kasus Balita Pneumonia Jumlah Balita Pneumonia Ditemukan/Ditangani Balita 118.598 11.860 811 6.8 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 13) Perkiraan kasus Pneumonia balita di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebanyak 11.860 kasus yang merupakan 10 persen dari jumlah balita. Jumlah balita Pneumonia yang ditemukan/ditangani sebanyak 811 (6,8%). Hasil survey mortalitas subdit ISPA pada tahun 2005 di 10 propinsi di Indonesia diketahui bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia, sebanyak 22,3% dari seluruh kematian bayi. Survei yang sama juga menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak balita yaitu 23,6%. Studi mortalitas Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa proporsi kematian pada bayi (post neonatal) karena pneumonia sebesar 23% dan pada anak balita sebesar 15,5%. % Balita Pneumonia Ditemukan/Ditangani Program pemberantasan penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 26

digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini adalah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksanakan sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. 3.2.3 Penyakit HIV/AIDS HIV/AIDS disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan menyusui. Menurut Tuti Parwati (1996), AIDS didefinisikan sebagai suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit dengan karakteristik defisiensi kekebalan tubuh yang berat dan merupakan manifestasi stadium akhir infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Kasus HIV di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 adalah 14 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS disamping ditunjukkan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti wanita penjaja seks, penyalahguna obat dengan suntikan (IDU s), penghuni Lapas atau sesekali dilakukan penelitian kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 27

Dalam perjalanan penyakit dari HIV positif menjadi AIDS dikenal istilah window periods, yang tidak diketahui dengan pasti periodisasinya sehingga kelompok ini menjadi sangat potensial dalam menularkan penyakit. Pada kelompok ini di samping dilakukan pengobatan, yang lebih utama adalah dilakukan konseling untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam ikut aktif mencegah terjadinya penularan lebih lanjut. 3.2.4 Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang ditemukan kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) sebanyak 8. 3.2.5 Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penderita DBD merupakan seseorang yang mengalami demam tinggi mendadak terus-menerus berlangsung 2-7 hari tanpa sebab yang jelas, tanda-tanda perdarahan dari atau pembesaran hati, serta hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan positif DBD. Pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang ditemukan 65 kasus DBD. Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 mempunyai jumlah kasus DBD yang berbeda-beda. Hal ini ditunjukkan pada grafik 3.7 sebagai berikut: Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 28

Salaman II Borobudur Srumbung Sawangan I Sawangan II Kajoran I Kajoran II Pakis Ngablak Secang II Windusari Salaman I Ngluwar Salam Dukun Grabag II Muntilan I Kota Mungkid Kaliangkrik Candimulyo Tegalrejo Mungkid Tempuran Mertoyudan I Grabag I Secang I Muntilan II Bandongan Mertoyudan II Total Grafik 3.7 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 70 65 60 50 40 30 20 10 0 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 4 4 5 7 9 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 23) Dari seluruh puskesmas (29 puskesmas) di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 puskesmas Mertoyudan II ditemukan paling banyak kasus DBD sebesar 65 kasus. Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia. Upaya pemberantasan DBD terdiri dari 3 hal antara lain: 1. Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor 2. Diagnosis dini dan pengobatan dini 3. Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD Upaya pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ lebih atau sama dengan 95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi. Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus menabur Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 29

larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang biak. ABJ sebagai tolok ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantau jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. 3.2.6 Penyakit Diarrhe (Diare) Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang masih ditemukan beberapa kasus diare yang ditunjukkan pada tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Balita dengan Diare Ditangani di Kabupaten Magelang Tahun 2012 Jumlah Perkiraan Kasus Diare Jumlah Kasus Diare Ditangani % Diare Ditangani 26.478 26.478 100 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 16) Perkiraan kasus diare pada tahun 2012 sebanyak 26.478. Jumlah kasus diare yang ditangani sebanyak 26.478 (100%). Peningkatan cakupan penemuan penderita diare penting adanya. Hal ini dikarenakan dengan meningkatnya penemuan cakupan berarti semakin banyak kasus diare ditemukan sehingga diharapkan mengurangi kasus kematian akibat terlambatnya penanganan kasus diare. Jumlah kasus penderita diare yang ditangani di setiap puskesmas Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 3.8 sebagai berikut: Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 30

Ngablak Kota Mungkid Candimulyo Pakis Sawangan II Sawangan I Kajoran II Secang II Tegalrejo Mertoyudan II Grabag II Kaliangkrik Mertoyudan I Salaman II Windusari Ngluwar Mungkid Kajoran I Muntilan I Muntilan II Srumbung Secang I Borobudur Bandongan Grabag I Salam Dukun Tempuran Salaman I Grafik 3.8 Jumlah Penderita Diare Yang Ditangani Di Setiap Puskesmas Di Kabupaten Magelang Tahun 2012 2,500 2,000 1,500 1,000 500 0 408 422 483 515 538 570 588 628 662 694 762 793 833 862 869 908 917 927 956 968 1,052 1,063 1,115 1,155 1,209 1,560 1,345 1,917 1,759 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 16) Berdasarkan grafik 3.8 dapat diketahui penyebaran kasus diare yang dapat ditangani di Kabupaten Magelang tahun 2012. 3.2.7 Penyakit Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDG s). Malaria disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa) Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Pada tahun 2012 penderita malaria dengan pemeriksaan sedian darah (positif) sebanyak 31. Semua kasus malaria tersebut tidak ada kematian sehingga Case Fatality Rate (CFR) adalah 0. Di Indonesia meningkatnya jumlah penderita malaria dan terjadinya kejadian luar biasa malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai berikut: 1. Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk penular malaria 2. Mobilitas penduduk yang cukup tinggi Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 31

3. Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau 4. Krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerahdaerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang malaria 5. Tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten 6. Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu Pemberantasan malaria digalakkan melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau Gebrak Malaria telah dicetuskan pada tahun 2000. Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan Ayo Berantas Malaria Pengendalian malaria di Indonesia tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 29 April 2009 tentang eliminasi malaria di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria secara bertahap sampai tahun 2030. Pulau jawa merupakan salah satu sasaranwilayah eliminasi yang akan dilaksanakan pada tahun 2015. 3.2.8 Penyakit Kusta Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata. Diagnosa kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut: a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan/kelumpuhan otot c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA positif) Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 32

Kabupaten Magelang pada tahun 2012 terdapat kasus kusta yang tercatat antara lain 2 kasus penyakit kusta PB dan 9 kasus penyakit kusta MB. Sedangkan pada tahun 2012 Kabupaten Magelang penderita kusta (MB) tahun 2011 yang telah selesai berobat sebanyak 2 orang di wilayah kerja Puskesmas Mungkid dan Tempuran. Untuk penderita kusta (PB) tahun 2010 yang selesai berobat pada tahun 2012 sebanyak 5 orang yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Srumbung, Puskesmas Sawangan II, Puskesmas Secang I, Puskesmas Secang II dan Puskesmas Windusari masing-masing 1 orang. 3.2.9 Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) antara lain Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio, Hepatitis B. Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh melaui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya denga cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah. Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi. Penyakit difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0-3 tahun ini ditandai denga munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku leher dan sakit di tungkai dan lengan. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 33

Jumlah kasus penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di Kabupaten Magelang Tahun 2012 ditunjukkan di tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel 3.5 Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) di Kabupaten Magelang Tahun 2012 Jumlah Kasus PD3I Difteri Pertusis Tetanus Tetanus neonatorum Campak Polio Hepatitis B 0 0 0 0 88 0 0 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 22) Berdasarkan tabel 3.5 diketahui bahwa ada beberapa penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu defteri, pertusis, tetanus, tetanus neonatarum, campak, polio dan hepatitis B. Dari beberapa penyakit menular tersebut, di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 ditemukan campak sebanyak 88. 3.2.10 Penyakit Filariasis Penyakit filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria, yang terdiri dari Wucheria brancrofi, Brugia malayi, Brugia timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga menyababkan pembengkakan di lengan dan organ genital. Pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang ditemukan 1 kasus filariasis di wilayah kerja Puskesmas Salaman II 3.3 STATUS GIZI Bayi sampai umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali, yaitu pada 6 jam-48 jam setelah lahir; pada hari ke 3-7 hari, dan hari ke 8-28 hari. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 34

Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM), dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Status gizi masyarakat merupakan salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan penduduk di Kabupaten Magelang. Cakupan kunjungan neonatus dan bayi di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 3.6 sebagai berikut: Tabel 3.6 Cakupan Kunjungan Neonatus dan Bayi di Kabupaten Magelang Tahun 2012 KN1 % KN1 19.741 99,4 19.080 96,1 20.172 100 Sumber: Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 36 dan 37) Berdasarkan tabel 3.6 diketahui bahwa kunjungan neonatus 1 (KN1) sebanyak 19.741 kunjungan. Persentase kunjungan neonatus 1 merupakan perbandingan KN1 dengan jumlah bayi lahir hidup. Persentase KN1 pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 99,4%. KN1 laki-laki sebanyak 10.226 kunjungan (99,3%), sedangkan perempuan sebanyak 9.515 kunjungan (99,5%). Kunjungan neonatus lengkap (KN3) sebanyak 19.080 kunjungan (96,1%). KN3 laki-laki sebanyak 9.885 kunjungan (96%), KN3 perempuan sebanyak 9.195 kunjungan (96%). Sedangkan kunjungan bayi (minimal 4 kali) sebanyak 20.172 kunjungan (100%). Cakupan kunjungan bayi tersebut masih di atas target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada tahun 2010 sebesar 90%. Kunjungan bayi laki-laki sebanyak 10.052 kunjungan (100%), sedangkan perempuan sebanyak 10.120 kunjungan (100%). KN3 (Lengkap) % KN3 (Lengkap) Kunjungan Bayi (Minimal 4 Kali) % Kunjungan Bayi (Minimal 4 Kali) Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 35

Bayi lahir dengan berat badan rendah yaitu kurang dari 2500 gram (BBLR) perlu mendapatkan penanganan serius. Hal ini disebabkan karena pada kondisi tersebut bayi akan menghadapi berbagai resiko yang dapat mengakibatkan kematian. Terjadinya BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) biasanya disebabkan karena lahir prematur atau kurangnya supply gizi pada waktu dalam kandungan. Persentase cakupan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) di Kabupaten Magelang Tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 3.9 sebagai berikut: Grafik 3.9 Persentase Cakupan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) di Kabupaten Magelang Tahun 2012 5.03% BBLR Bukan BBLR 94.97% Sumber: Bidang Yankes Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 26) Berdasarkan grafik 3.9 dapat diketahui bahwa cakupan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 sebanyak 5,03%. Sedangkan 94,97% merupakan bukan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah). Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan bayi di dalam kandungan dan kesehatan ibu saat hamil tergolong baik sehingga bayi yang dilahirkan mayoritas mempunyai berat badan normal atau lebih dari 2500 gram. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 36

Jumlah bayi BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) yang di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 3.7 sebagai berikut: Tabel 3.7 Jumlah Bayi BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) di Kabupaten Magelang Tahun 2012 BBLR (Laki-laki) % BBLR (Laki-laki) BBLR Perempuan % BBLR Perempuan 450 5,1 412 4,9 Sumber: Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 26) Berdasarkan tabel 3.7 diketahui bahwa jumlah BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 laki-laki sebanyak 450 (5,1%) dan perempuan sebanyak 412 (4,9%). Cakupan penimbangan balita di posyandu merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan penimbangan balita, semakin tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Hasil Riskesdas 2007 menunjukkan secara nasional cakupan penimbangan balita (anak pernah ditimbang di posyandu sekurang-kurangnya satu kali selama sebulan terakhir) di posyandu sebesar 74,5%. Frekuensi kunjungan balita ke posyandu semakin berkurang dengan semakin meningkatnya umur anak. Sebagai gambaran proporsi anak 6-11 bulan yang ditimbang di posyandu 91,3% pada anak usia 12-23 bulan turun menjadi 83,6%, dan pada usia 24-35 bulan turun menjadi 73,3%. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 37

Sawangan I Pakis Sawangan II Grabag I Secang I Dukun Kaliangkrik Mertoyudan I Candimulyo Kajoran I Kajoran II Mertoyudan II Ngablak Kabupaten Tegalrejo Windusari Tempuran Salam Muntilan I Borobudur Muntilan II Salaman I Bandongan Secang II Mungkid Ngluwar Srumbung Grabag II Salaman II Kota Mungkid Perkembangan keadaan gizi masyarakat yang dapat dipantau berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan (RR) program gizi. Laporan hasil penimbangan balita di posyandu dapat mencerminkan tingkat status gizi masyarakat Kabupaten Magelang tahun 2012. Persentase cakupan balita yang ditimbang di Kabupaten Magelang tahun 2011 ditunjukkan pada grafik 3.10 sebagai berikut: Grafik 3.10 Persentase Cakupan Balita yang Ditimbang Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 71.19 75.17 77.25 79.13 79.31 79.41 80.85 79.69 80.93 80.94 81.30 81.91 82.04 82.36 82.48 82.60 83.18 83.85 83.92 84.11 84.15 84.52 84.76 84.77 85.87 86.18 86.08 88.57 88.67 90.79 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 44) Berdasarkan grafik 3.10 diketahui bahwa persentase cakupan balita yang ditimbang di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 82,36 % dari jumlah balita yang ada. Bayi yang tidak ditimbang kemungkinan pada saat penimbangan, bayi tersebut tidak berada ditempat atau sedang sakit sehingga tidak dibawa ke tempat penimbangan. Masalah yang berkaitan dengan kunjungan posyandu antara lain: dana operasinal dan sarana prasarana untuk menggerakkan kegiatan posyandu, tingkat pengetahuan kader dan kemampuan petugas dalam pemantauan pertumbuhan dan konseling, tingkat pemahaman keluarga dan masyarakat akan manfaat posyandu, serta pelaksanaan pembinaan kader. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 38

Kelompok umur yang rentan terhadap penyakit-penyakit kekurangan gizi adalah kelompok bayi dan balita. Oleh sebab itu, indikator yang paling baik untuk mengukur status gizi masyarakat adalah melalui status gizi balita. Status gizi balita dipantau melalui kegiatan pemantauan status gizi (PSG) di posyandu yang dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan setiap tahun sekali. Persentase status gizi balita di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 3.11 sebagai berikut: 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Grafik 3.11 Persentase Status Gizi Balita di Kabupaten Magelang Tahun 2012 80.1 BB Naik 1.4 BGM Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 44) Berdasarkan grafik 3.11 diketahui bahwa jumlah balita yang berat badan naik sebanyak 64.475 (80,1%), BGM (Bawah Garis Merah) sebanyak 1.118 (1,4%). Cakupan balita yang berat badannya naik di Kabupaten Magelang tahun 2012 sudah mencapai target yang telah ditetapkan di dalam Standar Pelayanan Minimal Propinsi Jawa Tengah sebesar 80%. BGM (Bawah Garis Merah) merupakan hasil penimbangan di mana berat badan balita di bawah garis merah pada KMS. Jumlah balita BGM (Bawah Garis Merah) di Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah 1.118 atau (1,4%). Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 39

Upaya pemerintah untuk menekan jumlah BGM (Bawah Garis Merah) dan gizi buruk melalui program perbaikan gizi masyarakat yang kegiatannya berupa pelacakan balita gizi buruk, rujukan dan perawatan balita gizi buruk, pemberian paket makanan tambahan (PMT) kepada balita gizi buruk dan kurang dari keluarga miskin, yang didukung pula oleh peningkatan penyuluhan gizi dan pemberdayaan posyandu. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 40

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1 PELAYANAN KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. 4.1.1 Pelayanan Kesehatan Antenatal Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan, dan perawat. Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin atau khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), serta KB pasca persalinan. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 41

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memnuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan (untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk penghitungan indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil (K4) setiap puskesmas di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.1 sebagai berikut: Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 42

Grabag II Salam Srumbung Dukun Bandongan Tegalrejo Secang I Muntilan I Ngablak Tempuran Mertoyudan I Candimulyo Grabag I Kaliangkrik Salaman I Kabupaten Ngluwar Mungkid Kota Mungkid Sawangan II Secang II Kajoran II Sawangan I Mertoyudan II Kajoran I Borobudur Salaman II Pakis Muntilan II Windusari Grafik 4.1 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 120.0 100.0 80.0 60.0 83.0 84.7 86.8 87.2 87.4 88.7 88.9 89.9 91.3 92.3 93.9 86.8 92.0 88.9 84.0 92.8 87.3 94.9 86.5 89.2 87.6 90.2 74.5 94.9 95.0 97.1 97.7 95.0 95.3 97.5 40.0 20.0 0.0 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 28) Berdasarkan grafik 4.1 dapat diketahui bahwa dari cakupan kunjungan ibu hamil (K4) Kabupaten Magelang Tahun 2012 adalah 89,9%. Sedangkan cakupan K4 yang paling tinggi yaitu Puskesmas Windusari 97,7%. Hasil persentase cakupan kunjungan keempat ibu hamil (K4) Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 89,9% jika dibandingkan dengan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan sebesar 95% dibawah target. Hal ini berarti perlu ditingkatkan lagi kesadaran masyarakat Kabupaten Magelang untuk mendapatkan pelayanan antenatal paling sedikit 4 kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 43

Ngablak Grabag I Mertoyudan I Dukun Tegalrejo Grabag II Srumbung Kajoran II Salaman I Salam Kajoran I Sawangan II Secang II Kabupaten Candimulyo Kaliangkrik Bandongan Tempuran Muntilan I Salaman II Borobudur Secang I Kota Mungkid Mungkid Ngluwar Sawangan I Muntilan II Mertoyudan II Pakis Windusari Selain K1 pelayanan antenatal juga dilihat dari cakupan K1, yang ditunjukkan pada grafik 4.2 sebagai berikut: Grafik 4.2 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 102.0 100.0 98.0 96.0 94.0 92.0 90.0 88.0 86.0 84.0 82.0 99.2 99.6 99.9 100.0 100.0 100.0 98.5 97.1 97.4 95.8 96.2 96.4 99.3 100.0 95.2 98.5 100.0 99.7 100.0 93.1 93.3 97.3 97.8 96.4 95.4 96.5 93.9 95.8 88.9 93.3 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 28) Berdasarkan grafik 4.2 diketahui bahwa persentase cakupan kunjungan K1 Kabupaten Magelang Tahun 2012 adalah 97,1%. Cakupan K1 yang paling banyak di Puskesmas Ngluwar, Puskesmas Sawangan I, Puskesmas Muntilan II, Puskesmas Mertoyudan II, Puskesmas Pakis, Puskesmas Windusari yaitu 100%. Sedangkan persentase cakupan K1 yang paling sedikit di Puskesmas Ngablak sebesar 88,9%. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 44

Persentase cakupan kunjungan ibu hamil (K1 dan K4) di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.3 sebagai berikut: Grafik 4.3 105 Persentase Cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Magelang Tahun 2012 97.1 90 89.9 75 K1 K4 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 28) Berdasarkan grafik 4.3 persentase cakupan kunjungan pertama ibu hamil (K1) di Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah 97,1%. Sedangkan persentase cakupan kunjungan keempat (K4) di Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah 89,9%. Pada tahun 2012 ini terdapat selisih antara cakupan K1 dan K4 sebesar 7,2%. Selisih antara cakupan K1 dan K4 merupakan angka drop out K1-K4. Jika selisih K1-K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal meneruskan hingga kunjungan keempat pada triwulan 3, sehingga kehamilannya dapat terus dipantau oleh tenaga kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 45

Pakis Ngablak Grabag I Tempuran Secang II Tegalrejo Kabupaten Salam Kajoran II Ngluwar Sawangan I Borobudur Srumbung Windusari Kaliangkrik Bandongan Salaman I Salaman II Dukun Sawangan II Muntilan I Muntilan II Mungkid Mertoyudan I Mertoyudan II Kota Mungkid Kajoran I Candimulyo Grabag II Secang I 4.1.2 Pertolongan Persalinan dan Pelayanan Ibu Nifas Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where, and why; Lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG s salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 per kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992 (BPS). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan menjadi dua yaitu, tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter, perawat dan bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih dan tidak terlatih). Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan setiap puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.4 sebagai berikut: Grafik 4.4 Persentase Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 100.5 100.0 99.5 99.0 98.5 98.0 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 99.7 99.7 99.8 99.8 99.9 99.8 99.9 99.9 99.2 99.7 99.8 99.5 98.7 98.5 99.2 98.2 97.5 97.0 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 28) Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 46

Berdasarkan grafik 4.4 dapat diketahui bahwa persentase persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebanyak 99,7. Hal ini berarti telah melebihi target yang telah ditetapkan dalam SPM Bidang Kesehatan dan target MDG s sebesar 90%. Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu: kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari, kunjungan nifas ke-2 (KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan dan kunjungan nifas ke 3 (KF3) dilakukan minggu ke-6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada saat dilaksanakannya kegiatan posyandu dan dilakukan bersamaan dengan kunjungan bayi. Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu, pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan, pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak 2 kali (2 x 24 jam), dan pelayanan KB pasca persalinan. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 47

Tegalrejo Salam Mertoyudan I Pakis Salaman II Tempuran Kota Mungkid Bandongan Sawangan I Kajoran I Kabupaten Grabag I Muntilan II Borobudur Sawangan II Muntilan I Candimulyo Salaman I Srumbung Mertoyudan II Kajoran II Kaliangkrik Ngablak Grabag II Secang I Secang II Windusari Dukun Ngluwar Mungkid Persentase cakupan pelayanan ibu nifas setiap puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 disajikan pada grafik 4.5 sebagai berikut: Grafik 4.5 Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Setiap Puskesmas Di Kabupaten Magelang Tahun 2012 120.0 100.0 80.0 60.0 82.2 87.0 75.5 87.7 88.5 90.5 92.2 93.8 94.3 94.7 95.9 96.2 96.9 97.1 99.2 99.8 99.9 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.1 100.2 104.8 105.9 40.0 20.0 0.0 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 28) Cakupan pelayanan ibu nifas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 adalah 95,9%. Hal ini telah memenuhi target sebesar 90%. Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa cakupan Puskesmas Tegalrejo paling rendah yaitu 75,5%. 4.1.3 Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang/pernah menggunakan alat kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan aseptor. Jumlah pasangan usia subur (PUS) setiap puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 disajikan pada grafik 4.6 sebagai berikut: Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 48

Kota Mungkid Grabag II Sawangan II Kajoran II Secang II Muntilan I Ngluwar Salaman II Kajoran I Sawangan I Salaman I Salam Muntilan II Dukun Mertoyudan I Tempuran Mertoyudan II Srumbung Secang I Candimulyo Windusari Ngablak Tegalrejo Bandongan Borobudur Mungkid Kaliangkrik Pakis Grabag I Grafik 4.6 Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Menurut Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 11,259 10,768 9,943 8,477 8,710 9,084 10,930 7,467 7,593 7,880 7,932 9,636 10,582 8,768 6,015 8,509 7,746 5,151 8,027 4,862 7,496 4,442 7,929 6,376 3,007 4,915 4,525 5,211 4,425 0 Sumber: Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 35) Berdasarkan grafik 4.6 dapat diketahui bahwa julah PUS yang paling banyak di wilayah kerja Puskesmas Grabag I sebanyak 11.259. Sedangkan yang paling sedikit di Puskesmas Kota Mungkid sebanyak 3.007. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 49

Muntilan I Mertoyudan II Candimulyo Dukun Secang I Kota Mungkid Secang II Muntilan II Sawangan I Pakis Grabag II Sawangan II Mertoyudan I Windusari Grabag I Ngluwar Tegalrejo Salaman II Salaman I Kabupaten Borobudur Tempuran Kaliangkrik Salam Kajoran I Kajoran II Bandongan Mungkid Ngablak Srumbung Persentase peserta KB baru setiap puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.7 sebagai berikut: Grafik 4.7 Persentase Peserta KB Baru Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 40.0 35.0 34.5 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0 1.5 1.7 11.5 9.7 6.0 6.5 7.1 7.4 7.7 8.0 8.3 8.5 8.6 4.7 5.0 9.6 11.5 10.5 2.7 4.7 5.3 6.3 7.1 7.4 7.5 8.0 8.3 8.4 8.6 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 35) Berdasarkan grafik 4.7 dapat diketahui bahwa persentase peserta KB baru di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 yang paling tinggi adalah Puskesmas Srumbung sebesar 34,5% sedangkan yang paling sedikit adalah Puskesmas Muntilan I sebesar 1,5%. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 50

Sawangan I Tempuran Muntilan I Salaman I Borobudur Mungkid Muntilan II Mertoyudan II Salaman II Secang II Srumbung Kajoran II Kajoran I Kabupaten Candimulyo Bandongan Secang I Sawangan II Windusari Grabag II Dukun Tegalrejo Mertoyudan I Pakis Salam Grabag I Kaliangkrik Kota Mungkid Ngablak Ngluwar Persentase peserta KB aktif setiap puskesmas ditunjukkan pada grafik 4.8 sebagai berikut: Grafik 4.8 Persentase Peserta KB Aktif Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 87.6 76.3 78.3 78.7 78.7 79.0 80.7 81.0 81.5 81.9 82.2 82.6 83.5 84.0 72.8 85.9 81.5 82.5 78.6 78.9 78.7 76.0 79.3 80.8 83.0 81.2 82.1 83.5 76.9 84.1 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 Sumber: Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 35) Berdasarkan grafik 4.8 dapat diketahui bahwa persentase peserta KB aktif paling rendah di Puskesmas Sawangan I sebesar 72,8%. Sedangkan yang paling tinggi peserta KB aktif adalah Puskesmas Ngluwar sebesar 87,6%. Persentase peserta KB aktif Kabupaten Magelang Tahun 2012 sebesar 80,8%. Persentase peserta KB aktif Kabupaten Magelang Tahun 2012 jika dibandingkan dengan target SPM Bidang Kesehatan sebesar 70% pada tahun 2010 sudah memenuhi target. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 51

Metode kontrasepsi dalam KB ada dua macam yaitu MKJP dan non MKJP. MKJP merupakan metode kontrasepsi jangka panjang meliputi IUD, MOP/MOW, implant. Sedangkan non MKJP merupakan metode kontrasepsi jangka pendek yang meliputi suntik, pil, kondom, dan obat vagina. Pada grafik 4.9 ditunjukkan cakupan peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi di Kabupaten Magelang Tahun 2012 sebagai berikut: Grafik 4.9 Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Magelang Tahun 2012 14.1% 2.5% 16.7% 0.7% IUD (MKJP) 5.0% MOP (MKJP) MOW (MKJP) 10.0% IM PLAN (MKJP) SUNTIK (NON MKJP) 50.9% PIL (NON MKJP) KON DOM (NON MKJP) Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 33) Berdasarkan grafik 4.9 dapat diketahui bahwa sebagian besar peserta KB aktif di Kabupaten Magelang tahun 2012 paling banyak menggunakan KB suntik (50,9%) dan yang paling sedikit menggunakan KB MOP (0,70%). Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 52

Pada grafik 4.10 ditunjukkan cakupan peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi di Kabupaten Magelang Tahun 2012 sebagai berikut: Grafik 4.10 Persentase Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Magelang Tahun 2012 3.4% 2.7% 16.8% 0.1% 4.0% IUD (MKJP) MOP (MKJP) MOW (MKJP) IM PLAN (MKJP) 56.5% 16.4% SUNTIK (NON MKJP) PIL (NON MKJP) KON DOM (NON MKJP) Sumber: Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 34) Berdasarkan Grafik 4.10 dapat diketahui bahwa sebagian besar peserta KB baru di Kabupaten Magelang tahun 2012 menggunakan alat kontrasepsi suntik sebesar 56,5%. Sedangkan yang paling sedikit peserta KB baru menggunakan MOP yaitu sebesar 0,1%. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 53

4.1.4 Imunisasi Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti difteri, tetanus, hepatitis B, typhus, radang selaput otak, radang paru-paru, dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi. Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksi tubuh akan membuat zat yang disebut antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai pengalaman. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibosi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal. Imunisasi ada dua macam, yatu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi Polio atau Campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap Tetanus dan Campak. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 54

4.1.4.1 Desa UCI (universal child immunization) Desa UCI (universal child immunization) merupakan desa/kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap pada satu kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012 ini Kabupaten Magelang persentase cakupan desa UCI sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target SPM Bidang Kesehatan tahun 2010 sebesar 100%, hasil pencapaian tahun 2012 ini sudah memenuhi target. 4.1.4.2 Cakupan Imunisasi pada Bayi Pemberian imunisasi dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi misalnya TB Paru, Difteria, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak dan Hepatitis B. Bayi merupakan makhluk yang rentan terkena penyakit, sehingga harus mendapatkan imunisasi lengkap. Persentase cakupan imunisasi pada bayi di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.11 sebagai berikut: Grafik 4.11 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi di Kabupaten Magelang Tahun 2012 102 101.5 101 100.5 100.6 101.6 101.0 101.1 100 99.5 99.6 99 98.5 DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK BCG POLIO 3 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 39 dan 40) Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 55

Berdasarkan grafik 4.11 dapat diketahui bahwa di Kabupaten Magelang tahun 2011 cakupan imunisasi DPT1+HB1 pada bayi sebanyak (100,6%). Cakupan imunisasi DPT3+HB3 pada bayi sebanyak (101,6%). Cakupan imunisasi campak pada bayi sebanyak (101%). Cakupan imunisasi BCG pada bayi sebanyak (99,6%). Cakupan imunisasi Polio3 pada bayi sebanyak (101,1%). 4.1.5 Cakupan Vitamin A Bagi Bayi Dalam siklus kehidupan manusia, bayi berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat. Untuk pertumbuhan bayi dengan baik, salah satu zat gizi yang sangat dibutuhkan adalah vitamin A yang harus diberikan sejak post natal. Salah satu dampak kurang vitamin A adalah kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan - 4 tahun yang menjadi penyebab kebutaan. Oleh karena itu dalam rangka program penanggulangan KVA (Kurang Vitamin A) diadakan suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali pertahun pada balita dan ibu nifas. Program distribusi kapsul vitamin A adalah bayi mulai umur 6-11 bulan dan balita umur 12-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A biru dengan dosis 100.000 IU yang diberikan pada bayi umur 6-11 bulan dan kapsul vitamin A merah dengan dosis 200.000 IU yang diberikan pada balita (12-59 bulan). Kapsul vitamin A tersebut diberikan pada bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya. Persentase bayi (6-11 bulan) yang mendapat vitamin A 1X di Kabupaten Magelang Tahun 2012 yaitu 100%. Hal ini berarti pada tahun 2012 semua bayi di Kabupaten Magelang mendapatkan vitamin A 1 kali. Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat apabila cakupannya tinggi. Bukti-bukti lain menunjukkan peran vitamin A dalam menurunkan secara bermakna angka kematian anak, maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya pemberian vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup, kesehatan dan pertumbuhan anak. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 56

Salaman I Salaman II Borobudur Ngluwar Salam Srumbung Dukun Sawangan I Sawangan II Muntilan I Muntilan II Mungkid Mertoyudan I Mertoyudan II Kota Mungkid Kajoran I Kajoran II Kaliangkrik Bandongan Candimulyo Pakis Ngablak Grabag I Tegalrejo Secang I Secang II Windusari Kabupaten Tempuran Grabag II Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-anak yang mendapat cukup vitamin A, bila terkena diare, campak, atau penyakit infeksi lain, maka penyakit-penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Balita memerlukan asupan zat gizi yang cukup, salah satunya yaitu vitamin A. Hal ini dikarenakan anak balita juga merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Persentase balita (12-59 bulan) mendapat vitamin A 2 kali setiap puskesmas di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.12 sebagai berikut: Grafik 4.12 Persentase Balita Yang Mendapat Vitamin A 2X Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 101.0 100.8 100.6 100.8 100.8 100.4 100.2 100.0 99.8 99.6 99.4 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 32) Berdasarkan grafik 4.12 dapat diketahui bahwa balita (12-59 bulan) di Kabupaten Magelang yang mendapatkan vitamin A 2 kali (100,0%). Hal ini berarti pada tahun 2012 semua balita di Kabupaten Magelang mendapatkan vitamin A 2. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 57

4.1.6 Cakupan MP ASI Anak BGM (6-24 bulan) Anak berusia 6-24 bulan juga merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Setelah anak berusia 6 bulan, anak harus diberi makanan tambahan (PMT). Hal ini dikarenakan immunoglobulin yang berasal dari tubuh ibu dapat bertahan pada anak sampai usia 6 bulan. Pemberian makanan pendamping ASI juga memperhatikan umur anak dan kebutuhan kalori. Jika makanan pendamping ASI tidak diberikan kepada anak usia 6-24 bulan dapat mengakibatkan anak tersebut BGM. Oleh karena itu diperlukan MP ASI bagi anak BGM usia (6-24 bulan). Cakupan anak BGM yang mendapat MP ASI (6-24 bulan) di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 63,67%. 4.1.7 Cakupan Balita Gizi Buruk Anak balita juga merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Kelompok ini yang merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat gizi (KKP). Beberapa kondisi atau anggapan yang menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain: a. Anak balita baru berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa b. Biasanya anak balita ini sudah mempunyai adik, atau ibunya sudah bekerja penuh sehingga perhatian ibu sudah berkurang c. Anak balita sudah mulai bermain tanah, dan sudah dapat bermain di luar rumahnya sendiri, sehingga lebih terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisi yang memungkinkan untuk terinfeksi dengan berbagai macam penyakit d. Anak balita belum dapat mengurus dirinya sendiri, termasuk dalam memilih makanan. Di lain pihak ibunya sudah tidak begitu memperhatikan lagi makanan anak balita, karena dianggap sudah dapat makan sendiri. Supaya anak balita tidak mengalami gizi buruk maka orang tua harus memperhatikan gizi dan kesehatan anaknya. Jika sampai terjadi gizi buruk pada anak balitanya, orang tua harus segera memberikan perawatan terhadap balitanya. Cakupan Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 58

Salaman II Borobudur Ngluwar Salam Srumbung Dukun Sawangan I Sawangan II Muntilan I Mungkid Mertoyudan I Kota Mungkid Tempuran Kajoran I Kajoran II Kaliangkrik Candimulyo Pakis Ngablak Grabag I Tegalrejo Secang I Windusari Mertoyudan II Bandongan Grabag II Secang II Salaman I Muntilan II Kabupaten balita gizi buruk yang mendapat perawatan di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Kabupaten Magelang Tahun 2012 Balita Gizi Buruk Jumlah Mendapat Perawatan % 13 13 100,00 Sumber : Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 45) Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa semua balita gizi buruk di Kabupaten Magelang Tahun 2012 mendapatkan perawatan (100%). Hal ini berarti pada tahun 2012 untuk cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan Kabupaten Magelang telah sesuai dengan target yang telah ditentukan di dalam SPM Bidang Kesehatan sebesar 100% pada tahun 2010. Jumlah balita gizi buruk pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang dapat diketahui pada grafik 4.13 sebagai berikut: Grafik 4.13 Jumlah balita gizi buruk di Kabupaten Magelang Tahun 2012 14 13 12 10 8 7 6 4 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 45) Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 59

Berdasarkan grafik 4.13 dapat diketahui jumlah balita gizi buruk pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang yang paling banyak di wilayah kerja Puskesmas Muntilan II sebanyak 7 kasus. Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui prevalensi gizi buruk di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebagai berikut: Gambar 4.1 Peta Prevalensi Gizi Buruk Kabupaten Magelang Tahun 2012 Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 60

4.1.8 Cakupan Tablet Fe untuk Ibu Hamil Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Ibu hamil merpakan salah satu kelompok rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, prevalensi ibu hamil sebesar 40,1% dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5% (Riskesdas 2007). Namun demikian keadaan ini mengindikasikan bahwa anemia gizi besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya. Ibu hamil sebenarnya juga berhubungan dengan proses pertumbuhan, yaitu pertumbuhan janin yang dikandungnya dan pertumbuhan berbagai organ tubuhnya sebagai pendukung proses kehamilan tersebut. Untuk mendukung berbagai proses pertumbuhan ini maka kebutuhan makanan sebagai sumber energi juga meningkat. Peningkatan metabolisme berbagai zat gizi pada ibu hamil juga memerlukan peningkatan suplai vitamin terutama thiamin, riboflavin, vitamin A dan D. Kebutuhan berbagai mineral, khususnya Fe dan kalsium juga meningkat. Oleh karena itu setiap wanita hamil harus mendapatkan tablet Fe baik tablet Fe1 maupun Fe3. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 61

Tegalrejo Srumbung Kota Mungkid Grabag II Mertoyudan II Dukun Secang II Candimulyo Secang I Salam Kajoran II Sawangan II Mungkid Ngluwar Mertoyudan I Kabupaten Tempuran Ngablak Pakis Kaliangkrik Sawangan I Bandongan Muntilan II Salaman II Grabag I Salaman I Muntilan I Kajoran I Borobudur Windusari Persentase cakupan tablet Fe1 untuk ibu hamil setiap puskesmas di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.14 sebagai berikut: Grafik 4.14 Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Fe1 Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 140.0 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 129.95 106.53 91.22 93.37 94.82 96.97 97.22 97.75 98.71 98.98 99.07 99.18 99.76 100.00 87.63 79.23 101.73 96.46 97.38 98.73 99.22 91.83 97.11 97.82 99.02 99.85 84.01 94.16 99.14 90.34 20.0 0.0 Sumber : Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 30) Berdasarkan grafik 4.14 dapat diketahui bahwa persentase cakupan ibu hamil yang mendapatkan Fe1 Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah 97,82%. Persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 paling banyak di Puskesmas Windusari sebesar 129,95%. Sedangkan persentase cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 paling sedikit di Puskesmas Tegalrejo sebesar 79,23%. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 62

Srumbung Tegalrejo Salam Kota Mungkid Grabag II Salaman II Muntilan I Salaman I Dukun Mertoyudan II Secang I Secang II Pakis Mungkid Mertoyudan I Bandongan Tempuran Sawangan I Grabag I Kajoran I Sawangan II Candimulyo Kabupaten Ngluwar Kaliangkrik Ngablak Muntilan II Kajoran II Borobudur Windusari Persentase cakupan tablet Fe3 untuk ibu hamil setiap puskesmas di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.15 sebagai berikut: Grafik 4.15 Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Fe3 Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 200.0 180.0 160.0 140.0 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0 189.21 83.45 85.61 87.55 87.74 87.91 88.85 89.56 90.33 92.53 93.05 93.81 96.71 100.09 73.99 78.07 97.44 87.63 88.29 92.13 85.35 93.45 75.19 86.83 87.78 88.88 92.93 94.37 79.60 89.58 Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 30) Berdasarkan grafik 4.15 dapat diketahui bahwa persentase cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe3 di Kabupaten Magelang Tahun 2012 sebesar 93,05%. Persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe3 paling banyak di Puskesmas Windusari sebesar 189,21%. Sedangkan persentase cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe3 paling sedikit di Puskesmas Srumbung sebesar 73,99%. Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan antenatal care (ANC). Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 63

Srumbung Windusari Dukun Tegalrejo Mertoyudan II Candimulyo Kota Mungkid Tempuran Mertoyudan I Secang II Kajoran II Mungkid Sawangan I Kajoran I Kabupaten Grabag II Pakis Bandongan Grabag I Kaliangkrik Secang I Sawangan II Muntilan I Ngablak Muntilan II Salaman II Salaman I Borobudur Ngluwar Salam 4.1.9 Cakupan Vitamin A untuk Ibu Nifas Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut belum mendapatkan vitamin A. Persentase cakupan ibu nifas yang mendapat vitamin A setiap puskesmas di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.16 sebagai berikut: Grafik 4.16 Persentase Ibu Nifas Yang Mendapatkan Vitamin A Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 160.0 147.6 140.0 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 89.2 91.2 91.4 92.9 95.4 95.9 97.8 98.4 99.1 99.4 100.0 100.6 102.5 106.3 84.1 95.8 98.7 99.5 91.5 88.2 90.2 91.3 93.9 96.5 99.2 100.2 100.6 98.2 103.2 20.0 0.0 Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 32) Berdasarkan grafik 4.16 dapat diketahui bahwa 97,8% ibu nifas di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 mendapatkan vitamin A. Persentase ibu nifas yang mendapatkan vitamin A paling tinggi adalah Puskesmas Salam sebesar 147,6%. Sedangkan yang paling rendah yaitu Puskesmas Srumbung sebesar 84,1%. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 64

4.1.10 Cakupan Imunisasi TT untuk Ibu Hamil Imunisasi TT pada ibu hamil merupakan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) yang berguna bagi kekebalan seumur hidup. Imunisasi TT diberikan sebanyak 5 dosis. Selang waktu pemberian imunisasi TT2 minimal 4 minggu setelah pemberian imunisasi TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun. Selang waktu pemberian imunisasi TT3 minimal 6 minggu setelah pemberian imunisasi TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun. Selang waktu pemberian imunisasi TT4 minimal 1 tahun setelah pemberian imunisasi TT3 dengan masa perlindungan 10 tahun. Selang waktu pemberian imunisasi TT5 minimal 1 tahun setelah pemberian imunisasi TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun. Pemberian imunisasi TT2+ merupakan imunisasi tetanus yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan). Status imunisasi TT untuk ibu hamil di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.17 sebagai berikut: Grafik 4.17 Persentase Status Imunisasi TT untuk ibu hamil di Kabupaten Magelang Tahun 2012 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0-93.9 85.1 79.6 10.7 2.5 1.0 TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ Sumber : Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 29) Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 65

Mertoyudan II Muntilan II Secang I Mertoyudan I Sawangan I Salaman II Grabag II Mungkid Dukun Tempuran Candimulyo Srumbung Kabupaten Salam Tegalrejo Borobudur Kajoran I Pakis Salaman I Muntilan I Kajoran II Grabag I Windusari Kaliangkrik Bandongan Ngluwar Secang II Kota Mungkid Sawangan II Ngablak Berdasarkan grafik 4.17 dapat diketahui status ibu hamil dengan imunisasi TT. Cakupan imunisasi TT1 sebanyak (85,1%). Cakupan imunisasi TT2 sebanyak (79,6%), TT3 sebanyak (10,7%). Sedangkan untuk TT4 sebanyak (2,5%), TT5 sebanyak (1,0%) dan TT2+ sebanyak (93,9%). 4.1.11 Cakupan Bumil Risti/Komplikasi Cakupan ibu hamil (bumil) risti/komplikasi kebidanan ditangani di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.18 sebagai berikut: Grafik 4.18 Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 180.00 160.00 140.00 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 166.20 142.17 112.57 115.75 118.26 122.38 125.65 129.91 132.64 104.38 107.63 94.83 97.72 131.00 122.76 85.65 114.79 140.47 107.09 116.41 128.68 67.65 68.42 95.20 109.67 100.11 119.31 91.80 46.54 67.65 Sumber : Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 31) Berdasarkan grafik 4.18 dapat diketahui bahwa persentase penanganan komplikasi kebidanan Kabupaten Magelang Tahun 2012 sebesar 107,63%. Hal ini berarti cakupan jumlah komplikasi kebidanan yang ditangani sudah memenuhi target dalam SPM Bidang Kesehatan dengan target sebesar 80% pada tahun 2015. Penanganan kompllikasi kebidanan yang paling tinggi pada Puskesmas Ngablak sebesar 166,2%. Sedangkan yang paling rendah adalah Puskesmas Mertoyudan II sebesar 46,54%. Cakupan komplikasi kebidanan banyak yang lebih dari 100% Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 66

dikarenakan jumlah ibu yang mengalami komplikasi kebidanan merupakan 20% dari jumlah ibu hamil. 4.1.12 Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi Cakupan neonatal risti/komplikasi yang ditangani di Kabupaten Magelang tahun 2011 ditunjukkan pada tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Neonatal Risti/Komplikasi yang Ditangani di Kabupaten Magelang Tahun 2012 Perkiraan Neonatal Risti/Komplikasi Jumlah Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani % Jumlah Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani 2.979 1.358 45,6% Sumber : Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 31) Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah neonatal risti/komplikasi sebanyak 2.979. Sedangkan neonatal risti/komplikasi yang ditangani sebanyak 1.358 (45,6%). Hal ini berarti cakupan neonatal risti/komplikasi yang ditangani telah belum mencapai target dalam SPM Bidang Kesehatan dengan target 80% pada tahun 2010 sebesar 80%. 4.1.13 KLB (Kejadian Luar Biasa) Pada tahun 2012 terjadi KLB di 10 desa/kelurahan dari 372 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Magelang. Semua kasus KLB (100%) ini semua dapat ditangani kurang dari 24 jam. Cakupan tersebut sesuai dengan target SPM Bidang Kesehatan dengan target 100% pada tahun 2015. Jenis KLB yang terjadi di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 antara lain keracunan makanan. Salah satu upaya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi KLB di tahun-tahun mendatang yaitu dengan mengaktifkan laporan mingguan penyakit potensial wabah yang biasa disebut laporan W2 puskesmas. Penyakit yang harus dilaporkan antara lain diare, campak, hepatitis, thypoid, disentri dan sebagainya. Dari hasil analisa laporan tersebut dapat diketahui kemungkinan terjadinya KLB sehingga dapat dicegah maupun ditanggulangi sendini mungkin. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 67

Sawangan I Pakis Ngablak Grabag II Kaliangkrik Secang I Windusari Srumbung Muntilan II Mertoyudan I Muntilan I Mungkid Borobudur Secang II Candimulyo Kabupaten Dukun Salam Sawangan II Bandongan Tempuran Mertoyudan II Tegalrejo Kota Mungkid Grabag I Ngluwar Salaman II Kajoran I Kajoran II Salaman I 4.1.14 ASI Eksklusif Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan bayi akan optimal apabila ASI diberikan sampai dengan usia 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun. Persentase cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.19 sebagai berikut: Grafik 4.19 Persentase Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Setiap Puskesmas di Kabupaten Magelang Tahun 2012 50.0 45.0 40.0 35.0 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0 47.2 39.1 28.9 18.9 15.5 6.2 7.4 9.2 9.8 10.4 11.0 11.5 12.1 12.3 13.5 14.3 14.8 11.3 11.7 12.2 12.6 14.0 16.9 9.3 9.9 11.0 0.0 0.1 0.6 9.1 Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupate n Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 41) Berdasarkan grafik 4.19 dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 di Kabupaten Magelang 11,7% bayi diberi ASI eksklusif. Puskesmas yang persentase bayi yang diberi ASI ekslusif paling banyak sebesar 47,2% adalah Puskesmas Salaman I. Cakupan ASI eksklusif Kabupaten Magelang masih tergolong kurang dapat dikarenakan masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat dan Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 68

pentingnya pemberian ASI eksklusif. Di lain pihak adanya promosi dan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula yang kadang sulit untuk dikendalikan. Mungkin pula masih banyak rumah sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan pemberian ASI eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya, dan belum atau masih rendahnya melakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Selain itu juga bisa dikarenakan kesehatan ibu yang tidak memungkinkan untuk menyusui dikarenakan kesehatannya atau tidak lancarnya ASI yang keluar. Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan pengetahuan petugas tentang manfaat ASI eksklusif, penyediaan fasilitas menyusui di tempat kerja, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu, peningkatan dukungan keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan pemasaran susu formula. Selain itu juga perlu penerapan 10 (sepuluh) langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) di RS dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang melakukan kegiatan persalinan. Sepuluh langkah tersebut meliputi: 1. Membuat kebijakan tentang menyusui 2. Melatih staf pelayanan kesehatan 3. KIE kepada ibu hamil tentang manfaat dan manajemen menyusui 4. Membantu ibu untuk IMD dalam 60 menit pertama persalinan 5. Membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui meskipun ibu dipisah dari bayinya 6. Memberikan ASI saja kepada bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis 7. Menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu (24 jam) 8. Menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi 9. Tidak memberi dot kepada bayi 10. Mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut setelah keluar dari sarana pelayanan kesehatan Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 69

4.1.15 Garam Beryodium Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena seseorang kurang unsur iodium secara terus-menerus dalam jangka waktu lama. Kekurangan iodium saat ini tidak terbatas pada gondok dan kretinisme saja, tetapi ternyata kekurangan iodium berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia secara luas, meliputi tumbuh kembang, termasuk perkembangan otak sehingga terjadi penurunan potensi tingkat kecerdasan. Pemasyarakatan garam beryodium merupakan salah satu upaya penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kurang Yodium). Pemantauan kualitas garam beryodium dilakukan dengan menggunakan yodina test untuk mengetahui kadar yodium dalam garam. Hal ini sangat mudah dilakukan tanpa harus mempunyai ketrampilan khusus. Persentase cakupan desa/kelurahan di Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 57,5%. Hal ini berarti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan garam beryodium sebagai upaya pencegahan GAKY (Gangguan Akibat Kurang Yodium). Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan garam beryodium maka diperlukan upaya sosialisasi dari berbagai pihak mulai dari kader, ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat, tokoh agama maupun pemerintah yang tergabung dalam Tim Penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kurang Yodium) Kabupaten Magelang. Sebagai wujud kepedulian terhadap penanggulangan GAKY, Dinas Kesehatan beserta Tim Peduli GAKY (Gangguan Akibat Kurang Yodium)Kabupaten Magelang melakukan fortifikasi garam sehingga garam tersebut bermerk Garam Beryodium Stupa Gemilang yang diluncurkan pada tahun 2005. Selain itu juga didukung dengan Peraturan Daerah tentang Peredaran garam dimana garam yang beredar di Kabupaten Magelang harus mengandung yodium yang memenuhi syarat. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 70

4.2 Perilaku Hidup Masyarakat 4.2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasarkan teori H.L. Blum, salah satu faktor yang sangat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat adalah faktor perilaku. Adanya perwujudan perilaku yang sehat, diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan suatu penyakit serta angka kematian ibu dan anak yang diakibatkan keterlambatan atau kurangnya kesadaran untuk mengunjungi sarana pelayanan kesehatan. 4.2.2 Posyandu Posyandu adalah salah satu UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) yang merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan di bidang kesehatan. Sebagai unit pelayanan berbasis masyarakat, posyandu perlu mendapat dukungan luas dari masyarakat melalui peran sertanya. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan posyandu dapat berkelanjutan dan jangkauannya meluas sesuai kebutuhan kelompok sasaran yang dilayani. Posyandu merupakan suatu wadah/bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan status kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan berfungsi sebagai forum pertemuan antara masyarakat dan pemerintah. Pada hakikatnya posyandu merupakan kegiatan yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat, sehingga pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana posyandu menjadi tanggung jawab kita bersama terutama masyarakat disekitarnya. Ada 5 kegiatan pokok posyandu antara lain KIA, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare. Salah satu tujuan penyelenggaraan posyandu adalah menurunkan angka kematian bayi, angka kematian ibu hamil, angka kematian ibu melahirkan, angka kematian ibu nifas. Mengingat pentingnya keberadaan posyandu di masyarakat perlu adanya dukungan dana dari pemerintah Kabupaten Magelang secara rutin melalui APBD Kabupaten yang digunakan untuk revitalisasi posyandu. Tahun 2012 di Kabupaten Magelang jumlah posyandunya sebanyak 2.341 posyandu yang terdiri dari posyandu strata pratama, madya, purnama dan mandiri. Posyandu pratama merupakan posyandu yang kegiatan pelayanannya belum rutin dan Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 71

jumlah kader masih terbatas. Posyandu madya adalah posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibandingkan posyandu pratama dan jumlah kader 5 orang. Posyandu purnama adalah posyandu yang frekuensi kegiatannya lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu KB, KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50% serta sudah ada program tambahan. Posyandu mandiri merupakan posyandu yang melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat telah menjangkau 50% KK. 4.3 Keadaan Lingkungan Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Menurut H.L. Blum (1974) lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup: perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan ait bersih, pembuangan sampah dan lain sebagainya. Profil kesehatan Kabupaten Magelang ini membahas tentang ruang lingkup kesehatan lingkungan rumah/bangunan, penyediaan air bersih, TUPM (Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan). 4.3.1 Rumah/Bangunan Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian serta sebagai sarana dalam membina rumah tangga. Oleh sebab itu rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat terlindungi kesehatannya sehingga dapat berkarya guna meningkatkan produktivitasnya. Kondisi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 72

kesehatan merupakan salah satu faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit. Oleh karena itu kondisi rumah dan lingkungan harus memenuhi syarat kesehatan. Rumah dapat dikatakan sehat apabila bahan bangunan (lantai, dinding, atap genteng, lainlain), ventilasi, cahaya, luas bangunan rumah, dan fasilitas-fasilitas lain memenuhi persyaratan kesehatan. Persentase rumah sehat yang diperiksa di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.20 sebagai berikut: Grafik 4.20 Persentase Rumah Sehat di Kabupaten Magelang Tahun 2012 37.50% Rumah diperiksa tergolong sehat 62.50% Rumah diperiksa tergolong tidak sehat Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 62) Berdasarkan grafik 4.20 diketahui bahwa rumah yang diperiksa di Kabupaten Magelang tahun 2012 merupakan rumah sehat yaitu sebesar 62,5%. Sedangkan sisanya merupakan rumah tidak sehat sebesar 37,5%. Cakupan rumah sehat di Kabupaten Magelang Tahun 2012 masih terus ditingkatkan. Hal ini dengan lebih ditingkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya rumah sehat bagi kesehatan. Secara umum rumah dikatakan sehat apabila telah memenuhi kriteria tertentu antara lain bebas jentik nyamuk aedes aegypti yang merupakan pembawa penyakit demam berdarah. Nyamuk aedes aegypti berkembang biak di tempat-tempat penampungan air bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah seperti bak mandi/wc, tempat minuman burung, air tandon, air tempayan/gentong, kaleng bekas, Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 73

dan sebagainya. Berdasarkan hasil survei diperoleh informasi bahwa dari 244.958 rumah/bangunan yang diperiksa, 154.142 rumah/bangunan (62,93%) bebas jentik. Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks anatara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Menurut WHO di negaranegara berkembang termasuk Indonesia setiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Di antara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum (termasuk masak) air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Persentase yang keluarga mempunyai akses air bersih di Kabupaten Magelang tahun 2012 adalah sebesar 100%. Ada beberapa macam akses air bersih di wilayah Kabupaten Magelang pada tahun 2011 antara lain ledeng, SPT (Sumur Pompa Tangan), SGL (Sumur Galian), PAH (Penampungan Air Hujan), air kemasan, mata air dan lainnya. Persentase cakupan keluarga yang diperiksa memiliki sarana air bersih menurut jenisnya di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.21 sebagai berikut: Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 74

Grafik 4.21 Persentase Keluarga Yang Diperiksa Memiliki Sarana Air Bersih Menurut Jenisnya di Kabupaten Magelang Tahun 2012 45.000 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0.000 39.2 40.1 17.7 2.8 0.214 0.018 KEMASAN LEDENG SPT SGL MATA AIR PAH Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 64) Berdasarkan grafik 4.21 dapat diketahui beberapa sarana air bersih yang dimiliki keluarga di Kabupaten Magelang seperti ledeng, SPT, (Sumur Pompa Tangan), SGL (Sumur Galian), PAH (Penampungan Air Hujan), kemasan, mata air dan lainnya. Sebagian besar keluarga yang ada menggunakan mata air sebagai akses air bersih sebesar 40,1%. Sedangkan akses air bersih yang paling sedikit adalah PAH (Penampungan Air Hujan) sebesar 0,018%. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 75

4.3.2 Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan-badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta memiliki fasilitas. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk mewujudkan kondisi tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari bahaya penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat sekitarnya. Pengelolaan makanan merupakan suatu bangunan menetap dengan segala karyawan dan peralatan yang dipergunakan untuk membuat dan menjual makanan bagi konsumen, yang meliputi restoran, rumah makan, kantin, warung kopi, snack bar, tempat penjualan minuman dingin serta pabrik makanan minuman sederhana. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, meliputi sarana wisata, sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi dan sosial, sarana/panti sosial, sarana pendidikan dan sarana kesehatan. Sarana wisata meliputi hotel, losmen, salon, usaha rekreasi, hiburan umum, dan gedung pertemuan/gedung pertunjukan. Sarana ibadah meliputi meliputi masjid/mushola, gereja, klenteng, pura dan wihara. Sarana transportasi meliputi terminal. Sarana sosial dan ekonomi meliputi pasar, pusat pembelanjaan, apotek. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 76

Tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) yang sehat di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada grafik 4.22 sebagai berikut: Grafik 4.22 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Yang Diperiksa di Kabupaten Magelang Tahun 2012 120.00 100.00 97.18 80.00 60.00 40.00 20.00-42.86 57.14 2.82 39.53 60.47 74.71 25.29 Yang diperiksa tergolong sehat Yang diperiksa tergolong tidak sehat Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 67) Berdasarkan grafik 4.22 dapat diketahui bahwa dari hotel yang diperiksa di Kabupaten Magelang Tahun 2012 57,14% tergolong sehat. Restoran/R-Makan yang diperiksa di Kabupaten Magelang Tahun 2012 97,18% tergolong sehat. Pasar yang diperiksa di Kabupaten Magelang Tahun 2012 39,53% tergolong sehat. Sedangkan TUPM lainnya yang diperiksa 74,71% tergolong sehat. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 77

4.3.3 Sarana Kesehatan Lingkungan Pembuangan kotoran yang meliputi sampah, air limbah maupun tinja manusia yang tidak dikelola dengan baik dan tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan rendahnya kualitas air, selain itu dapat pula menimbulkan penyakit menular di masyarakat. Sarana kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan hal tersebut meliputi jamban, tempat sampah, pengelolaan limbah dan persediaan air bersih. Hasil inspeksi sanitasi dalam rangka kegiatan penyehatan lingkungan pemukiman pada 317.404 keluarga di Kabupaten Magelang tahun 2012 menunjukkan bahwa: 1. Jumlah keluarga yang memiliki jamban sebanyak 210.792 (88,4%) Jumlah keluarga yang memiliki jamban sehat sebanyak 133.317 (63,2%) 2. Jumlah keluarga yang memiliki tempat sampah sebanyak 159.524 (66,9%) Jumlah keluarga yang memiliki tempat sampah sehat sebanyak 112.662 (70,6%) 3. Jumlah keluarga yang memiliki pengelolaan limbah sebanyak 133.435 (56%) Jumlah keluarga yang memiliki pengelolaan limbah sehat sebanyak 76.319 (57,2%) Cakupan kepemilikan persediaan air bersih, jamban, tempat sampah, pengelolaan limbah yang sehat perlu ditingkatkan lagi. Hal ini dikarenakan sanitasi merupakan faktor penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Adanya penularan penyakit berbasis lingkungan disebabkan karena tidak dilakukannya caracara penanganan sanitasi yang benar. Upaya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak positif apabila diikuti dengan upaya perbaikan sanitasi yang meliputi pembangunan, perbaikan dan penggunaan sarana sanitasi yaitu pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan air limbah, pembuangan sampah di lingkungan rumah. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 78

BAB V SITUASI SUMBERDAYA KESEHATAN Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 5.1 Sarana Kesehatan Pengertian sarana kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 81/MENKES/SK/I/2004 adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Magelang hingga tahun 2011 ini terdiri dari berbagai macam fasilitas kesehatan. Masyarakat Kabupaten Magelang dapat memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang telah tersedia baik milik pemerintah maupun swasta. Sarana kesehatan tersebut meliputi rumah sakit umum, puskesmas rawat inap, puskesmas non rawat inap, puskesmas pembantu, posyandu, polindes, Pos Kesehatan Desa, rumah bersalin, balai pengobatan klinik, apotek, toko obat, Instalasi Farmasi Kesehatan, optik, laboratorium, dan lain sebagainya. Pusat Kesehatan Masyarakat atau biasa disebut puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan, inovasi serta kebijakan pemerintah daerah setempat. Puskesmas mempunyai fungsi antara lain: 1. Pusat pembangunan berwawasan kesehatan 2. Pusat pemberdayaan masyarakat 3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer 4. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000 penduduk. Pada tahun 2012 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 79

Kabupaten Magelang mempunyai 29 puskesmas yang terdiri dari 26 puskesmas non perawatan dan 3 puskesmas perawatan. Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 5.1 sebagai berikut: Tabel 5.1 Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 No Fasilitas Kesehatan Pemerintah Pusat Propinsi Daerah Pemilikan/Pengelola TNI/ POLRI BUMN Swasta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Rumah Sakit Umum 1 4 5 2. Rumah Sakit Jiwa - 3. Rumah Sakit Bersalin - 4. Rumah Sakit Khusus Lainnya 5. Puskesmas Rawat Inap 3 3 6. Puskesmas Non Rawat Inap Jumlah 26 26 7. Puskesmas Pembantu 64 64 8. Posyandu 2.341 2.341 9. Poskesdes 254 254 10. Balai Pengobatan/Klinik 25 25 11. Apotek 64 64 12. Toko Obat 2 2 13. Instalasi Farmasi Kesehatan 1 1 14. Industri Kecil Obat Tradisional - 1 1 15. Praktek Dokter Bersama - 16. Praktek Dokter Perorangan 200 200 17. 18. 19. Penyalur Alat Kesehatan Ruamh Tangga Cabang Penyalur Alat Kesehatan (PAK) Pedagang Besar Farmasi (PBF) 1 1 2 2 2 2 Sumber: Bidang SDK Dinas Kesehatan Kab Magelang Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 70) Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa terdapat berbagai macam fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Magelang pada tahun 2012. Rumah sakit umum di Kabupaten Magelang ada 2 yaitu rumah sakit umum pemerintah (1) dan swasta (4). Puskesmas yang ada di Kabupaten Magelang pada tahun 2012 ada puskesmas rawat inap (3 puskesmas), puskesmas non rawat inap (26 puskesmas), dan puskesmas pembantu (63 puskesmas). UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) di Kabupaten Magelang ini ada beberapa macam, yaitu posyandu (2.341 posyandu), Pos Kesehatan Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 80

Desa (254 PKD). Selain rumah sakit, puskesmas dan UKBM masih banyak fasilitas kesehatan di Kabupaten Magelang, seperti 25 balai pengobatan/klinik, 64 apotek, 2 toko obat, 1 Instalasi Farmasi Kesehatan, 200 praktek dokter perorangan, 2 Cabang Penyalur Alat Kesehatan (PAK), dan 2 Pedagang Besar Farmasi (PBF). Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan menerapkan berbagai pendekatan, termasuk di dalamnya dengan melibatkan potensi masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep pemberdayaan pengembangan masyarakat. Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Salah satu jenis UKBM yang telah sejak lama dikembangkan dan mengakar di masyarakat adalah posyandu. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangannya, posyandu diklasifikasikan menjadi 4 strata yaitu posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama, dan posyandu mandiri. Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, dengan kata lain salah satu wujud upaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans perilaku berisiko, lingkungan dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan poskesdes juga mencakup tempat pertolongan persalinan dan pelayanan KIA. Poskesdes merupakan salah satu indikator sebuah desa disebut desa siaga. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 81

5.2 Tenaga Kesehatan Mengacu kepada penjabaran Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, ditetapkan bahwa kesehatan merupakan bidang pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh daerah Kabupaten dan Kota. Hal ini perlu dipersiapkan dan secara optimal dilaksanakan agar seluruh potensi dari sektor-sektor pembangunan dapat memberi dampak terhadap derajat kesehatan masyarakat. Keberhasilan pembangunan di daerah khususnya di Kabupaten dan Kota sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dan peran aktif masyarakat sebagai pelaku pembangunan tersebut. Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan merupakan seseorang yang bekerja secara aktif dibidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Pengertian tenaga kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 81/MENKES/SK/I/2004 adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Selain itu tenaga kesehatan merupakan pelaksana pelayanan kesehatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Tenaga kesehatan di Kabupaten Magelang meliputi dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, apoteker, perawat, bidan, gizi, sanitasi, kesehatan masyarakat, dan teknisi medis. 5.2.1 Tenaga Kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan lainnya Jumlah tenaga kesehatan di seluruh puskesmas dan rumah sakit Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 5.2 sebagai berikut: Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 82

Tabel 5.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Sarana Kesehatan Pemerintahan di Kabupaten Magelang Tahun 2012 Tenaga Kesehatan No Unit Kerja Perawat dan Medis Farmasi Gizi Sanitasi Kesmas Bidan 1 Salaman I 8 45 2 1 1 2. Salaman II 2 18 1 1 1 1 2 Borobudur 7 43 1 1 1 2 3 Ngluwar 3 16 1 1 1 4 Salam 4 14 2 1 1 5 Srumbung 3 26 1 1 1 6 Dukun 4 17 1 1 7 Sawangan I 3 13 1 1 1 Sawangan II 3 14 1 1 1 8 Muntilan I 4 15 1 1 1 Muntilan II 4 12 1 0 1 1 9 Mungkid 5 22 1 1 1 10 Mertoyudan I 3 13 1 1 1 1 Mertoyudan II 4 8 1 1 1 1 Kota Mungkid 3 11 1 1 1 11 Tempuran 3 24 1 1 1 12 Kajoran I 4 19 1 1 1 1 Kajoran II 2 19 1 1 1 13 Kaliangkrik 2 28 1 1 14 Bandongan 3 21 1 1 1 15 Candimulyo 3 29 1 1 1 16 Pakis 4 27 1 1 1 17 Ngablak 3 24 1 1 18 Grabag I 9 64 4 2 1 1 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 83

Tenaga Kesehatan No Unit Kerja Perawat Medis dan Bidan Farmasi Gizi Sanitasi Kesmas Grabag II 2 16 1 1 1 19 Tegalrejo 4 27 1 1 2 20 Secang I 5 20 1 1 1 Secang II 3 18 1 1 1 21 Windusari 5 28 1 1 1 1 Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas 112 651 34 29 27 11 Jumlah Tenaga Kesehatan di RSU Muntilan Jumlah Tenaga Kesehatan di RS Aisyiyah Muntilan Jumlah Tenaga Kesehatan di RS Ibnu Sina 38 156 19 7 6 8 18 58 4 1 1 4 8 1 0 Dinas Kesehatan dan (IFK,Lab,PIMK) 3 6 5 2 7 21 JUMLAH 175 879 141 37 41 40 Sumber: Puskesmas se-kab. Magelang, RSU Muntilan, RS Aisyiyah Muntilan, RSI Ibnu Sina Tahun 2012 Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 84

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa di seluruh puskesmas se-kabupaten Magelang pada tahun 2012 tenaga kesehatannya ada 175 tenaga medis, 879 perawat dan bidan, 141 tenaga farmasi, 37 tenaga gizi, 41 tenaga sanitasi dan 40 tenaga kesehatan masyarakat. Rumah sakit di Kabupaten Magelang ada 2 macam yaitu rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta. Tenaga kesehatan di rumah sakit pemerintahan antara lain 38 tenaga medis, 156 perawat dan bidan, 19 tenaga farmasi, 7 tenaga gizi, 6 tenaga sanitasi dan 8 tenaga kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan di RS Aisyiyah Muntilan antara lain 18 tenaga medis, 58 perawat dan bidan, 4 tenaga farmasi, 1 tenaga gizi dan 1 tenaga sanitasi. Tenaga kesehatan di RSI Ibnu Sina antara lain 4 tenaga medis, 8 perawat dan bidan, 1 tenaga farmasi. Tenaga kesehatan dinas kesehatan dan (IFK,Lab,PIMK) mempunyai 3 tenaga medis, 6 tenaga perawat dan bidan, 5 tenaga farmasi, 2 tenaga gizi, 7 tenaga sanitasi dan 21 tenaga kesehatan masyarakat. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 85

5.3 Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan sumber daya keuangan dari berbagai sumber (pemerintah, masyarakat, swasta, dunia usaha dan bantuan luar negeri) secara terpadu dan saling mendukung untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pelayanan kesehatan di Kabupaten Magelang. Tujuan pembiayaan kesehatan adalah tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna, untuk menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Anggaran Kesehatan Kabupaten /Kota di Kabupaten Magelang tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 5.3 sebagai berikut: Tabel 5.3 Sumber Anggaran Kesehatan Kab/Kota di Kabupaten Magelang Tahun 2011 Alokasi Anggaran Kesehatan Sumber Biaya Rupiah % 1 2 3 4 No ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER 1. APBD KAB/KOTA 137.984.979.700 72,93 Belanja Langsung 68.802.364.900 Belanja Tidak Langsung 2. APBD PROVINSI 3. APBN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 69.182.614.800 12.270.261.300 6,49 38.949.965.000 20,59 189.205.206.000 TOTAL APBD KAB/KOTA 1.401.128.079.529 % APBD DINAS KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN DINAS KESEHATAN 155.166.23 PERKAPITA Sumber: Sekretariat Dinas Kesehatan Kab. Magelang dan RSUD Muntilan Tahun 2012 (Lampiran: Tabel 79) Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa anggaran kesehatan Kabupaten Magelang bersumber dari APBD Kab/Kota, APBD Provinsi, dan APBN. Sumber biaya anggaran kesehatan dari APBN meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK), Jamkesmas, Dana TP, dan Dana Rehab Rekon Merapi. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 86

BAB VI KESIMPULAN Profil Kesehatan Dinas Kesehatan tahun 2012 bertujuan untuk memberikan data dan informasi kesehatan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Magelang. Dalam kesimpulan profil ini disajikan informasi utama, yaitu tentang derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan di Kabupaten Magelang tahun 2012. I. DERAJAT KESEHATAN Angka kematian ibu Kabupaten Magelang pada tahun 2012 dibandingkan dengan target MDG s 2015 sudah memenuhi target. Angka kematian ibu Kabupaten Magelang tahun 2012 sebesar 65,5. Angka kematian ibu ini disebabkan oleh kehamilan dan nifas. Dibandingkan dengan tahun 2011 angka kematian ibu tahun 2012 mengalami penurunan. II. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN Indikator dalam upaya kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 yang perlu ditingkatkan karena belum memenuhi target yang telah ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal SPM) Bidang Kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI yaitu cakupan kunujungan keempat ibu hamil (K4). Beberapa indikator yang lain dalam upaya kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 sudah memenuhi target SPM Bidang Kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 87

III. SUMBER DAYA KESEHATAN Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan menerapkan berbagai pendekatan, termasuk di dalamnya dengan melibatkan potensi masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep pemberdayaan pengembangan masyarakat. Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 88

DAFTAR PUSTAKA Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.2007.Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2006. Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.2008.Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2007. Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.2009.Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2010. Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.2010.Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2011. Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.2011.Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 71 Tahun 2004 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 81/Menkes/SK/I/2004 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit Mantra, Ida, Bagoes. 2003. Demografi Umum.Pustaka Pelajar.Yogyakarta Muninjaya, A, A, G. 2004. Manajemen Kesehatan. EGC. Jakarta. Ministry of Health, Republic of Indonesia. 2008. Indonesia Health Profile 2006. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta. Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2012 89

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.086 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 372 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 611.711 607.660 1.219.371 Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,7 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km 2 1123,1 Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 49,5 Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin 100,7 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 4 9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+ #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 5 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 10.298 9.559 19.857 Bayi Tabel 6 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 7,9 5,4 6,7 Tabel 6 12 Jumlah Bayi Mati 75 59 134 Bayi Tabel 7 13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 7,3 6,2 6,7 per 1.000 KH Tabel 7 14 Jumlah Balita Mati 84 67 151 Balita Tabel 7 15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 8,2 7,0 7,6 per 1.000 KH Tabel 7 16 Jumlah Kematian Ibu 13 Ibu Tabel 8 17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 65,5 per 100.000 KH Tabel 8 B.2 Angka Kesakitan 18 AFP Rate (non polio) < 15 th per 100.000 pend <15thn Tabel 9 19 Angka Insidens TB Paru #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 100.000 penduduk Tabel 10 20 Angka Prevalensi TB Paru #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 100.000 penduduk Tabel 10 21 Angka kematian akibat TB Paru #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 100.000 penduduk Tabel 10 22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 85,00 48,28 21,83 % Tabel 11

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 23 Success Rate TB Paru #DIV/0! #DIV/0! 82,28 % Tabel 12 24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 23,68 9,98 6,84 % Tabel 13 25 Jumlah Kasus Baru HIV 8 6 14 Kasus Tabel 14 26 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 14 27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 6 2 8 Kasus Tabel 14 28 Jumlah Kematian karena AIDS 4 1 5 Jiwa Tabel 14 29 Donor darah diskrining positif HIV 0,07 0,00 0,07 % Tabel 15 30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani #DIV/0! #DIV/0! 100,00 % Tabel 16 31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 2 2 Kasus Tabel 17 32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 3 3 6 Kasus Tabel 17 33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 1 1 per 100.000 penduduk Tabel 17 34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 20,00 12,50 % Tabel 18 35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 0,00 0,00 % Tabel 18 36 Angka Prevalensi Kusta 0,08 0,10 0,09 per 10.000 Penduduk Tabel 19 37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! 100,00 200,00 % Tabel 20 38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 20 39 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21 40 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 21 41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21 42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21 43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 21 44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21 45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 21 46 Jumlah Kasus Campak 0 0 88 Kasus Tabel 22 47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22 48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22 49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22 50 Incidence Rate DBD 0,00 0,00 5,33 per 100.000 penduduk Tabel 23 51 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 23 52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,04 0,01 0,03 per 1.000 penduduk Tabel 24 53 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 24 54 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 25

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran B.3 Status Gizi 55 Bayi baru lahir ditimbang 85 87 86 % Tabel 26 56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 5,12 4,95 5,03 % Tabel 26 57 Balita Gizi Baik 87,54 87,64 87,59 % Tabel 27 58 Balita Gizi Kurang 10,04 10,43 10,23 % Tabel 27 59 Balita Gizi Buruk 0,10 0,09 0,09 % Tabel 27 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 28 61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 89,93 % Tabel 28 62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,68 % Tabel 28 63 Pelayanan Ibu Nifas 95,90 % Tabel 28 64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 93,85 % Tabel 29 65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 93,05 % Tabel 30 66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 107,63 % Tabel 31 67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 45,12 46,10 45,59 % Tabel 31 68 Bayi Mendapat Vitamin A 100,00 100,00 100,00 % Tabel 32 69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 100,04 100,06 100,05 % Tabel 32 70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 97,78 % Tabel 32 71 Peserta KB Baru 8,33 % Tabel 35 72 Peserta KB Aktif 80,82 % Tabel 35 73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,30 99,54 99,42 % Tabel 36 74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 95,99 96,19 96,09 % Tabel 36 75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 37 76 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 38 77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 100,97 % Tabel 39 78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak (0,35) % Tabel 39 79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 11,74 11,71 11,72 % Tabel 41 80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 62,36 64,64 63,57 % Tabel 42 81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 98,99 99,83 99,41 % Tabel 43 82 Balita ditimbang 82,54 82,17 82,36 % Tabel 44 83 Balita berat badan naik 80 80 80 % Tabel 44

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1 2 1 % Tabel 44 85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 45 86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan 49,54 54,41 51,80 % Tabel 46 Setingkat 87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan 67,11 68,76 67,90 % Tabel 47 Setingkat 88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 60,40 38,70 47,69 % Tabel 48 89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 60,00 % Tabel 49 90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 51 91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,83 0,48 0,66 Tabel 52 92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 17,77 sekolah Tabel 49 93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 86,46 sekolah Tabel 49 94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 35,58 48,52 44,05 % Tabel 53 95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 69,59 72,91 73,47 % Tabel 53 96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 69,59 72,91 73,47 % Tabel 53 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar - - - % Tabel 55 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 56 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 56 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 56 101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 57 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 57 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 50,95 55,72 57,98 % Tabel 58 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0,07 0,09 0,43 % Tabel 58 105 Gross Death Rate (GDR) di RS 4,88 4,12 3,84 per 100.000 pasien keluar Tabel 59 106 Nett Death Rate (NDR) di RS 2,29 2,56 1,95 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 63,36 % Tabel 60 108 Length of Stay (LOS) di RS 4,62 Hari Tabel 60 109 Turn of Interval (TOI) di RS 2,67 Hari Tabel 60 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-phbs 50,07 % Tabel 61 C.4 Keadaan Lingkungan 111 Rumah Sehat 62,46 % Tabel 62 112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 62,93 % Tabel 63 113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 89,34 % Tabel 65 114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 63,25 % Tabel 66 115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 70,62 % Tabel 66 116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 57,20 % Tabel 66 117 TUPM Sehat 74,39 % Tabel 67 118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 64,49 % Tabel 68 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 119 Jumlah Rumah Sakit Umum 5 Tabel 70 120 Jumlah Rumah Sakit Khusus - Tabel 70 121 Jumlah Puskesmas Perawatan 3 Tabel 70 122 Jumlah Puskesmas non-perawatan 26 Tabel 70 123 Jumlah Apotek 64 Tabel 70 124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100,00 % Tabel 71 125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 20 % Tabel 71 126 Jumlah Posyandu 2.341 Posyandu Tabel 72 127 Posyandu Aktif 89,92 % Tabel 72 128 Rasio posyandu per 100 balita 2,35 per 100 balita Tabel 72 129 Jumlah Desa Siaga 5 Desa Tabel 73 130 Desa Siaga Aktif 100,00 % Tabel 73 131 Jumlah Poskesdes 254 Poskesdes Tabel 73 D.2 Tenaga Kesehatan

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 132 Jumlah Dokter Spesialis 29,00 12,00 41 Orang Tabel 74 133 Rasio Dokter Spesialis 4,74 1,97 3,36 per 100.000 penduduk Tabel 74 134 Jumlah Dokter Umum 36,00 54,00 90,00 Orang Tabel 74 135 Rasio Dokter Umum 5,39 8,89 7,13 per 100.000 penduduk Tabel 74 136 Jumlah Dokter Gigi 11,00 33,00 44 Orang Tabel 74 137 Jumlah Bidan 132,00 311,00 466 Orang Tabel 75 138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk - Tabel 75 139 Jumlah Perawat 106,00 307,00 413 Orang Tabel 75 140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 22,00 118,00 141 Orang Tabel 76 141 Jumlah Tenaga Gizi 8,00 29,00 37 Orang Tabel 76 142 Jumlah Tenaga Kesmas 21,00 19,00 40 Orang Tabel 77 143 Jumlah Tenaga Sanitasi 16,00 25,00 41 Orang Tabel 77 144 Jumlah Fisioterapis 3,00 2,00 5 Orang Tabel 78 D.3 Pembiayaan Kesehatan 145 Total Anggaran Kesehatan 189.205.206.000,00 Rp Tabel 79 146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 9,85 % Tabel 79 147 Anggaran Kesehatan Perkapita 155.166,23 Rp Tabel 79

Muntilan Mertoyudan Mungkid Secang Tegalrejo Salam Ngluwar Bandongan Grabag Borobudur Candimulyo Salaman Tempuran Kaliangkrik Ngablak Srumbung Dukun Windusari Pakis Sawangan Kajoran Mertoyudan Grabag Secang Muntilan Mungkid Salaman Borobudur Bandongan Sawangan Tegalrejo Kaliangkrik Pakis Kajoran Windusari Tempuran Candimulyo Srumbung Salam Dukun Ngablak Ngluwar Kajoran Grabag Sawangan Pakis Salaman Windusari Kaliangkrik Borobudur Dukun Srumbung Tempuran Secang Candimulyo Bandongan Mertoyudan Ngablak Mungkid Tegalrejo Salam Muntilan Ngluwar TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH NO KECAMATAN WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK ) TANGGA TANGGA per km 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kajoran 83,4 1 Salaman 68,9 20 20 67.922 18.874 3,60 986 Mertoyud 109.147 120.000 Grabag 77,2 109.147 2 Borobudur 54,6 20 20 57.171 17.212 3,32 1048 Grabag 83.862 Sawanga 72,4 3 Ngluwar 22,4 8 8 30.628 9.244 3,31 1365 Secang 77.769 100.000 Pakis 69,6 4 Salam 31,6 12 12 45.845 13.019 3,52 1449 Muntilan 77.189 77.769 Salaman 68,9 80.000 71.263 5 Srumbung 53,2 17 17 46.533 12.759 3,65 875 Mungkid 71.263 67.922 Windusa 61,7 83.862 57.171 6 Dukun 53,4 15 15 44.288 12.876 3,44 829 Salaman 67.922 60.000 55.351 53.846 52.582 Kaliangkr 57,3 47.918 46.533 7 Sawangan 72,4 15 15 55.351 16.065 3,45 765 Borobud 57.171 77.189 44.288 56.127 38.522 33 Borobud 54,6 40.000 8 Muntilan 28,6 13 1 14 77.189 20.984 3,68 2698 Bandong 56.127 55.122 46.859 525 Dukun 53,4 53.458 9 Mungkid 37,4 14 2 16 71.263 19.554 3,64 1905 Sawanga 55.351 45.845 20.000 30.628 Srumbun 53,2 47.969 10 Mertoyudan 45,4 12 1 13 109.147 29.811 3,66 2407 Tegalrejo 55.122 Tempura 49,0 11 Tempuran 49,0 15 15 47.918 12.382 3,87 977 Kaliangkr 53.846 0 Secang 47,3 12 Kajoran 83,4 29 29 52.582 14.533 3,62 630 Pakis 53.458 Candimu 47,0 13 Kaliangkrik 57,3 20 20 53.846 14.115 3,81 939 Kajoran 52.582 Bandong 45,8 14 Bandongan 45,8 14 14 56.127 14.940 3,76 1226 Windusa 47.969 Mertoyud 45,4 15 Candimulyo 47,0 19 19 46.859 12.684 3,69 998 Tempura 47.918 Ngablak 43,8 16 Pakis 69,6 20 20 53.458 14.012 3,82 769 Candimu 46.859 Mungkid 37,4 17 Ngablak 43,8 16 16 38.522 11.074 3,48 879 Srumbun 46.533 Tegalrejo 35,9 18 Grabag 77,2 28 28 83.862 22.189 3,78 1087 Salam 45.845 Salam 31,6 19 Tegalrejo 35,9 21 21 55.122 12.523 4,40 1536 Dukun 44.288 Muntilan 28,6 20 Secang 47,3 19 1 20 77.769 20.203 3,85 1643 Ngablak 38.522 Ngluwar 22,4 21 Windusari 61,7 20 20 47.969 12.032 3,99 778 Ngluwar 30.628 90,0 83,4 80,0 72,4 68,9 70,0 61,7 60,0 77,2 69,6 54,6 53,2 47,3 50,0 45,8 43,8 57,3 40,0 53,4 35,9 49,0 31,6 47,0 45,4 30,0 22,4 37,4 20,0 28,6 10,0 0,0 JUMLAH (KAB/KOTA) 1.085,7 367 5 372 1.219.371 331.085 3,68 1.123 Sumber: - Proyeksi Penduduk BPS Kab. Magelang Muntilan 2.698 Mertoyud 2.407 Mungkid 1.905 Secang 1.643 Tegalrejo 1.536 Salam 1.449 Ngluwar 1.365 Bandong 1.226 Grabag 1.087 Borobud 1.048 Candimu 998 Salaman 986 Tempura 977 Kaliangkr 939 Ngablak 879 Srumbun 875 Dukun 829 Windusa 778 Pakis 769 Sawanga 765 Kajoran 630 3.000 2.698 2.500 1.905 2.000 1.643 1.449 1.500 2.407 1.226 998 1.536 977 879 1.000 829 769 1.365 986 630 500 1.048 939 778 1.087 875 765 0

TABEL 2 NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH GUNGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 Salaman 67.922 2.912 5.969 15.026 7.353 2.573 33.833 2.845 5.813 15.213 7.218 3.000 34.089 51,58 99,25 2 Borobudur 57.171 2.485 4.830 12.501 6.472 2.311 28.599 2.302 4.551 12.548 6.545 2.626 28.572 50,19 100,09 3 Ngluwar 30.628 1.164 2.418 6.225 3.679 1.615 15.101 1.126 2.270 6.329 3.890 1.912 15.527 52,20 97,26 4 Salam 45.845 1.884 3.893 9.946 5.238 1.893 22.854 1.825 3.676 9.938 5.259 2293 22.991 50,90 99,40 5 Srumbung 46.533 2.040 3.936 10.302 5.002 1.901 23.181 1.916 3.611 10.343 5.237 2.245 23.352 50,67 99,27 6 Dukun 44.288 1.664 3.679 9.785 5.074 1.816 22.018 1.609 3.462 9.611 5.376 2.212 22.270 48,39 98,87 7 Sawangan 55.351 2.165 4.710 12.078 6.401 2.652 28.006 2.062 4.094 11.613 6.664 2.912 27.345 50,59 102,42 8 Muntilan 77.189 3.263 6.372 17.360 8.679 2.904 38.578 2.981 5.900 17.115 8.960 3.655 38.611 48,12 99,91 9 Mungkid 71.263 3.027 5.830 16.032 7.770 2.733 35.392 2.887 5.727 15.894 8.090 3.273 35.871 49,13 98,66 10 Mertoyudan 109.147 4.592 8.740 25.790 11.535 3.425 54.082 4.408 8.739 25.812 12.039 4.067 55.065 45,19 98,21 11 Tempuran 47.918 2.021 4.325 11.375 4.859 1.670 24.250 1.866 4.175 10.975 4.824 1.828 23.668 49,59 102,46 12 Kajoran 52.582 2.387 4.627 11.476 5.850 2.166 26.506 2.311 4.503 11.192 5.781 2.289 26.076 53,30 101,65 13 Kaliangkrik 53.846 2.183 5.370 11.890 5.890 1.818 27.151 2.177 5.129 11.500 5.821 2.068 26.695 53,40 101,71 14 Bandongan 56.127 2.420 5.040 13.190 5.831 1.813 28.294 2.258 4.804 12.753 5.837 2.181 27.833 49,23 101,66 15 Candimulyo 46.859 1.946 4.082 10.392 5.040 2.109 23.569 1.832 4.005 9.971 5.184 2.298 23.290 53,20 101,20 16 Pakis 53.458 1.914 4.451 12.031 6.239 2.050 26.685 1.907 4.299 11.652 6.508 2.407 26.773 46,74 99,67 17 Ngablak 38.522 1.324 2.982 9.042 4.668 1.370 19.386 1.348 2.874 8.556 4.747 1.611 19.136 42,61 101,31 18 Grabag 83.862 3.629 7.707 19.310 8.732 2.820 42.198 3.461 7.595 18.656 8.697 3.255 41.664 51,39 101,28 19 Tegalrejo 55.122 2.203 4.722 14.838 5.228 1.708 28.699 2.124 4.582 12.572 5.207 1.938 26.423 45,65 108,61 20 Secang 77.769 3.452 6.896 18.002 7.932 2.590 38.872 3.260 6.476 17.888 8.114 3.159 38.897 49,74 99,94 21 Windusari 47.969 2.229 4.714 10.961 5.022 1.531 24.457 2.085 4.509 10.378 4.871 1.669 23.512 53,59 104,02 JUMLAH (KAB/KOTA) 1.219.371 50.904 105.293 277.552 132.494 45.468 611.711 48.590 100.794 270.509 134.869 52.898 607.660 49,54 100,67 Sumber: - Proyeksi Penduduk BPS Kab. Magelang Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 1.219.371 RASIO BEBAN TANG RASIO JENIS KELAMIN

TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 15191 75+ 19494 13312 70-74 14881 JUMLAH PENDUDUK Laki-laki Perempuan NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 16965 65-69 18523 LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN 22578 60-64 22792 0-4 -50.904 48.590 1 2 3 4 5 30780 55-59 29889 5-9 -50.608 48.854 Laki-laki Perempuan 37712 50-54 38135 10-14 -54.685 51.940 1 0-4 50.904 48.590 99.494 0-4 -50904 48590 41424 45-49 44053 15-19 -55.256 48.454 2 5-9 50.608 48.854 99.462 5-9 -50608 48854 45141 40-44 47018 20-24 -42.856 38.945 Series2 3 10-14 54.685 51.940 106.625 10-14 -54685 51940 46046 35-39 46547 25-29 -41.906 42.479 4 15-19 55.256 48.454 103.710 15-19 -55256 48454 46347 30-34 47066 Series1 30-34 -46.347 47.066 5 20-24 42.856 38.945 81.801 20-24 -42856 38945 41906 25-29 42479 35-39 -46.046 46.547 6 25-29 41.906 42.479 84.385 25-29 -41906 42479 42856 20-24 38945 40-44 -45.141 47.018 7 30-34 46.347 47.066 93.413 30-34 -46347 47066 55256 15-19 48454 45-49 -41.424 44.053 8 35-39 46.046 46.547 92.593 35-39 -46046 46547 54685 10-14 51940 50-54 -37.712 38.135 9 40-44 45.141 47.018 92.159 40-44 -45141 47018 50608 5-9 48854 55-59 -30.780 29.889 10 45-49 41.424 44.053 85.477 45-49 -41424 44053 50904 0-4 48590 60-64 -22.578 22.792 11 50-54 37.712 38.135 75.847 50-54 -37712 38135 65-69 -16.965 18.523-80000 -60000-40000 -20000 0 20000 40000 60000 12 55-59 30.780 29.889 60.669 55-59 -30780 29889 70-74 -13.312 14.881 13 60-64 22.578 22.792 45.370 60-64 -22578 22792 75+ -15.191 19.494 14 65-69 16.965 18.523 35.488 65-69 -16965 18523 15 70-74 13.312 14.881 28.193 70-74 -13312 14881 16 75+ 15.191 19.494 34.685 75+ -15191 19494 15,191 75+ 19.494 13,312 70-74 14.881 16,965 65-69 18.523 22,578 60-64 22.792 30,780 55-59 29.889 37,712 50-54 38.135 41,424 45-49 44.053 45,141 40-44 47.018 46,046 35-39 46.547 46,347 30-34 47.066 41,906 25-29 42.479 42,856 20-24 38.945 55,256 15-19 48.454 54,685 10-14 51.940 50,608 5-9 48.854 50,904 0-4 48.590-80.000-60.000-40.000-20.000 0 20.000 40.000 60.000 Perempuan Laki-laki JUMLAH 611.711 607.660 1.219.371 Sumber: - Proyeksi Penduduk BPS Kab. Magelang laki-laki 611711 perempuan 607660 49,83% 50,17% laki-laki perempuan

TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN NO KECAMATAN MELEK MELEK MELEK JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % HURUF HURUF HURUF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Salaman #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 2 Borobudur #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 3 Ngluwar #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 4 Salam #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 5 Srumbung #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 6 Dukun #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 7 Sawangan #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 8 Muntilan #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 9 Mungkid #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 10 Mertoyudan #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 11 Tempuran #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 12 Kajoran #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 13 Kaliangkrik #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 14 Bandongan #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 15 Candimulyo #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 16 Pakis #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 17 Ngablak #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 18 Grabag #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 19 Tegalrejo #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 20 Secang #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 21 Windusari #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! Sumber: (sebutkan)

TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NO KECAMATAN TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ UNIVER DIPLO SITAS MA JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA UNIVER SITAS JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ UNIVER DIPLO SITAS MA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 Salaman - - 0 0 0 0 0 0 0-2 Borobudur - - 0 0 0 0 0 0 0-3 Ngluwar - - 0 0 0 0 0 0 0-4 Salam - - 0 0 0 0 0 0 0-5 Srumbung - - 0 0 0 0 0 0 0-6 Dukun - - 0 0 0 0 0 0 0-7 Sawangan - - 0 0 0 0 0 0 0-8 Muntilan - - 0 0 0 0 0 0 0-9 Mungkid - - 0 0 0 0 0 0 0-10 Mertoyudan - - 0 0 0 0 0 0 0-11 Tempuran - - 0 0 0 0 0 0 0-12 Kajoran - - 0 0 0 0 0 0 0-13 Kaliangkrik - - 0 0 0 0 0 0 0-14 Bandongan - - 0 0 0 0 0 0 0-15 Candimulyo - - 0 0 0 0 0 0 0-16 Pakis - - 0 0 0 0 0 0 0-17 Ngablak - - 0 0 0 0 0 0 0-18 Grabag - - 0 0 0 0 0 0 0-19 Tegalrejo - - 0 0 0 0 0 0 0-20 Secang - - 0 0 0 0 0 0 0-21 Windusari - - 0 0 0 0 0 0 0 - JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0-0 0 0 0 0 0 0-0 0 0 0 0 0 0 - JUMLAH Sumber : sebutkan

TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 JUMLAH KELAHIRAN NAMA NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN PUSKESMAS HIDUP HIDUP + HIDUP HIDUP + MATI MATI HIDUP HIDUP + MATI MATI MATI MATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Salaman Salaman I 358 4 362 284 2 286 642 6 648 2 Salaman II 262 1 263 217 0 217 479 1 480 3 Borobudur Borobudur 537 3 540 523 0 523 1.060 3 1.063 4 Ngluwar Ngluwar 219 2 221 192 0 192 411 2 413 5 Salam Salam 359 1 360 282 0 282 641 1 642 6 Srumbung Srumbung 321 4 325 321 1 322 642 5 647 7 Dukun Dukun 363 1 364 287 1 288 650 2 652 8 Sawangan Sawangan I 253 4 257 182 1 183 435 5 440 9 Sawangan II 186 0 186 191 2 193 377 2 379 10 Muntilan Muntilan I 250 3 253 203 0 203 453 3 456 11 Muntilan II 389 1 390 320 2 322 709 3 712 12 Mungkid Mungkid 538 3 541 482 0 482 1.020 3 1.023 13 Mertoyudan Mertoyudan I 450 0 450 528 4 532 978 4 982 14 Mertoyudan II 301 2 303 381 0 381 682 2 684 15 Kota Mungkid 139 2 141 116 1 117 255 3 258 16 Tempuran Tempuran 355 9 364 376 6 382 731 15 746 17 Kajoran Kajoran I 307 8 315 307 1 308 614 9 623 18 Kajoran II 217 1 218 177 0 177 394 1 395 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 503 5 508 438 4 442 941 9 950 20 Bandongan Bandongan 509 6 515 460 8 468 969 14 983 21 Candimulyo Candimulyo 359 1 360 377 2 379 736 3 739 22 Pakis Pakis 383 4 387 371 6 377 754 10 764 23 Ngablak Ngablak 371 7 378 284 2 286 655 9 664 24 Grabag Grabag I 568 4 572 530 2 532 1.098 6 1.104 25 Grabag II 245 1 246 204 1 205 449 2 451 26 Tegalrejo Tegalrejo 428 2 430 384 1 385 812 3 815 27 Secang Secang I 384 0 384 427 2 429 811 2 813 28 Secang II 286 1 287 226 0 226 512 1 513 29 Windusari Windusari 458 2 460 489 3 492 947 5 952 JUMLAH (KAB/KOTA) 10.298 82 10.380 9.559 52 9.611 19.857 134 19.991 ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 7,9 5,4 6,7 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 Kematian Balita NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN Laki-Laki 84 BAYI ANAK ANAK ANAK Perempu 67 BALITA BAYI BALITA BAYI BALITA BALITA BALITA BALITA 90 84 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Salaman Salaman I 4-4 4 0 4 8 0 8 80 2 Salaman II 3-3 1 0 1 4 0 4 70 3 Borobudur Borobudur 4 1 5 5 1 6 9 2 11 60 4 Ngluwar Ngluwar 1-1 0 0 0 1 0 1 5 Salam Salam 4-4 6 0 6 10 0 10 50 6 Srumbung Srumbung 4 2 6 2 2 4 6 4 10 40 7 Dukun Dukun 6 2 8 3 0 3 9 2 11 30 8 Sawangan Sawangan I 1 1 2 1 0 1 2 1 3 9 Sawangan II 1-1 1 0 1 2 0 2 20 10 Muntilan Muntilan I 1 1 2 0 1 1 1 2 3 10 11 Muntilan II 3-3 3 0 3 6 0 6 0 12 Mungkid Mungkid 3 1 4 1 1 2 4 2 6 Laki-Laki 13 Mertoyudan Mertoyudan I 3-3 2 0 2 5 0 5 14 Mertoyudan II 1-1 1 0 1 2 0 2 Kematian Bayi 15 Kota Mungkid 2-2 0 0 0 2 0 2 Laki-Laki 75 16 Tempuran Tempuran 8-8 1 0 1 9 0 9 Perempu 59 17 Kajoran Kajoran I 4-4 4 0 4 8 0 8 18 Kajoran II 2-2 0 0 0 2 0 2 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 1-1 6 0 6 7 0 7 80 75 20 Bandongan Bandongan 3-3 3 1 4 6 1 7 70 21 Candimulyo Candimulyo 5-5 2 0 2 7 0 7 22 Pakis Pakis - - 0 2 0 2 2 0 2 60 23 Ngablak Ngablak 6-6 6 0 6 12 0 12 50 24 Grabag Grabag I 2 1 3 1 1 2 3 2 5 25 Grabag II 1-1 2 0 2 3 0 3 40 26 Tegalrejo Tegalrejo - - 0 1 0 1 1 0 1 30 27 Secang Secang I - - 0 1 1 2 1 1 2 28 Secang II 1-1 0 0 0 1 0 1 20 29 Windusari Windusari 1-1 0 0 0 1 0 1 10 JUMLAH (KAB/KOTA) 75 9 84 59 8 67 134 17 151 0 ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 7,3 0,9 8,2 6,2 0,8 7,0 6,7 0,9 7,6 Laki-Laki Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang JUMLAH KEMATIAN 67 Perempuan 59 Perempuan Kematian Balita Kematian Bayi Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi Kematian Anak Balita Laki-Laki 9 Perempu 8 9 9 9 9 8 8 8 8 8 7 9 Laki-Laki 8 Perempuan Kematian Anak Balita

TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 JUMLAH KEMATIAN IBU JUMLAH LAHIR NO KECAMATAN PUSKESMAS KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU HIDUP < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 102,45 102,34 76,56 72,88 62,87 59,82 59,2 121,01 110,27 109,8 65,5 1 2 3 4 Angka K 1 Target M 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 Salaman Salaman I 642 0 0 0 0 0 0 0 2 Salaman II 479 0 0 0 0 0 0 0 3 Borobudur Borobudur 1.060 0 0 1 0 1 0 1 1 4 Ngluwar Ngluwar 411 0 0 0 0 0 0 0 5 Salam Salam 641 0 0 1 1 1 0 0 1 6 Srumbung Srumbung 642 0 0 0 0 0 0 0 7 Dukun Dukun 650 0 0 0 0 0 0 0 8 Sawangan Sawangan I 435 0 0 0 0 0 0 0 9 Sawangan II 377 0 0 0 0 0 0 0 10 Muntilan Muntilan I 453 0 0 1 1 0 0 1 1 2007 2008 2009 2010 2011 2012 11 Muntilan II 709 0 0 1 1 2 0 1 1 2 Angka K 59,82 59,2 121,01 110,27 109,8 65,5 12 Mungkid Mungkid 1.020 0 0 0 0 0 0 0 Target M 102 102 102 102 102 102 13 Mertoyudan Mertoyudan I 978 0 0 0 0 0 0 0 14 Mertoyudan II 682 0 0 0 0 0 0 0 15 Kota Mungkid 255 0 0 0 0 0 0 0 16 Tempuran Tempuran 731 0 0 0 0 0 0 0 17 Kajoran Kajoran I 614 0 0 1 1 0 0 1 1 18 Kajoran II 394 0 0 0 0 0 0 0 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 941 1 1 0 1 1 0 1 1 2 20 Bandongan Bandongan 969 0 0 1 1 0 0 1 1 21 Candimulyo Candimulyo 736 0 0 0 0 0 0 0 22 Pakis Pakis 754 0 0 0 0 0 0 0 23 Ngablak Ngablak 655 0 0 0 0 0 0 0 24 Grabag Grabag I 1.098 0 0 2 2 0 2 0 2 25 Grabag II 449 0 0 0 0 0 0 0 26 Tegalrejo Tegalrejo 812 0 0 0 0 0 0 0 27 Secang Secang I 811 0 0 2 2 0 0 2 2 28 Secang II 512 0 0 0 0 0 0 0 29 Windusari Windusari 947 0 0 0 0 0 0 0 140 121,01 120 110,27 102,45 102,34 109,8 100 102 76,56 80 62,87 60 72,88 59,2 59,82 65,5 40 20 0 Angka Kematian ibu Target MDG's 2015 JUMLAH (KAB/KOTA) 19.857 0 1 0 1 0 0 0 0 1 4 7 12 1 5 7 13 ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 65,5 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN P KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) L P L P 1 2 3 4 5 6 7 1 Salaman Salaman I 2 0 Salaman II 3 Borobudur 4 Ngluwar Ngluwar 5 Salam Salam 1 6 Srumbung Srumbung 7 Dukun Dukun 8 Sawangan Sawangan I 9 0 Sawangan II 10 Muntilan Muntilan I 11 0 Muntilan II 12 Mungkid Mungkid 13 Mertoyudan Mertoyudan I 1 14 0 Mertoyudan II 1 15 0 Kota Mungkid 16 Tempuran Tempuran 17 Kajoran Kajoran I 18 0 Kajoran II 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 20 Bandongan Bandongan 21 Candimulyo Candimulyo 1 22 Pakis Pakis 23 Ngablak Ngablak 24 Grabag Grabag I 25 0 Grabag II 26 Tegalrejo Tegalrejo 1 27 Secang Secang I 28 0 Secang II 29 Windusari Windusari JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 2 3 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:

TABEL 10 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK KASUS BARU JUMLAH KASUS TB PARU KASUS LAMA KASUS BARU + KASUS LAMA PREVALENSI (PER 100.000 PENDUDUK) JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Salaman Salaman I 11 14 25 0 11 14 25 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 2 3 2 0 Salaman II 24 1 0 0 25 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 Borobudur 7 0 0 0 7 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 4 Ngluwar Ngluwar 14 1 0 0 15 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 5 Salam Salam 27 2 0 0 29 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 6 Srumbung Srumbung 10 0 0 0 10 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 7 Dukun Dukun 10 0 0 0 10 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 8 Sawangan Sawangan I 4 0 0 0 4 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 9 0 Sawangan II 4 0 0 0 4 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 10 Muntilan Muntilan I 6 2 0 0 8 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 11 0 Muntilan II 6 0 0 0 6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 12 Mungkid Mungkid 5 0 0 0 5 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 13 Mertoyudan Mertoyudan I 28 3 0 0 31 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 14 0 Mertoyudan II 4 1 0 0 5 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 15 0 Kota Mungkid 8 1 0 0 9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 16 Tempuran Tempuran 11 0 0 0 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 17 Kajoran Kajoran I 17 0 0 0 17 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 18 0 Kajoran II 12 0 0 0 12 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 38 0 0 0 38 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 20 Bandongan Bandongan 11 8 19 0 11 8 19 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 21 Candimulyo Candimulyo 2 0 0 0 2 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 22 Pakis Pakis 5 0 0 0 5 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 23 Ngablak Ngablak 8 0 0 0 8 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 24 Grabag Grabag I 27 0 0 0 27 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 25 0 Grabag II 2 0 0 0 2 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 26 Tegalrejo Tegalrejo 33 11 44 4 33 11 48 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2 0 27 Secang Secang I 11 0 0 0 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 28 0 Secang II 17 0 0 0 17 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 29 Windusari Windusari 14 0 0 0 14 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 RSUD Muntilan 129 1 0 0 130 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 55 33 538 0 0 16 55 33 554 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 4 7 ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU TB PARU L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Salaman Salaman I 45 174 17 #DIV/0! #DIV/0! 37,78 2 0 Salaman II 29 338 21 #DIV/0! #DIV/0! 72,41 3 Borobudur Borobudur 60 73 5 #DIV/0! #DIV/0! 8,33 4 Ngluwar Ngluwar 33 126 10 #DIV/0! #DIV/0! 30,30 5 Salam Salam 48 160 17 #DIV/0! #DIV/0! 35,42 6 Srumbung Srumbung 49 85 8 #DIV/0! #DIV/0! 16,33 7 Dukun Dukun 45 62 8 #DIV/0! #DIV/0! 17,78 8 Sawangan Sawangan I 31 32 3 #DIV/0! #DIV/0! 9,68 9 0 Sawangan II 27 59 2 #DIV/0! #DIV/0! 7,41 10 Muntilan Muntilan I 31 55 5 #DIV/0! #DIV/0! 16,13 11 0 Muntilan II 20 29 49 10 13 23 1 2 4 5,00 6,90 8,16 12 Mungkid Mungkid 67 25 3 #DIV/0! #DIV/0! 4,48 13 Mertoyudan Mertoyudan I 48 35 4 #DIV/0! #DIV/0! 8,33 14 0 Mertoyudan II 43 28 3 #DIV/0! #DIV/0! 6,98 15 0 Kota Mungkid 19 80 4 #DIV/0! #DIV/0! 21,05 16 Tempuran Tempuran 50 68 10 #DIV/0! #DIV/0! 20,00 17 Kajoran Kajoran I 36 154 13 #DIV/0! #DIV/0! 36,11 18 0 Kajoran II 25 77 8 #DIV/0! #DIV/0! 32,00 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 62 65 5 #DIV/0! #DIV/0! 8,06 20 Bandongan Bandongan 58 98 107 205 11 8 19 #DIV/0! #DIV/0! 32,76 21 Candimulyo Candimulyo 56 37 2 #DIV/0! #DIV/0! 3,57 22 Pakis Pakis 49 60 7 #DIV/0! #DIV/0! 14,29 23 Ngablak Ngablak 44 39 8 #DIV/0! #DIV/0! 18,18 24 Grabag Grabag I 66 90 7 #DIV/0! #DIV/0! 10,61 25 0 Grabag II 25 52 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00 26 Tegalrejo Tegalrejo 51 269 16 #DIV/0! #DIV/0! 31,37 27 Secang Secang I 49 59 5 #DIV/0! #DIV/0! 10,20 28 0 Secang II 29 157 1 #DIV/0! #DIV/0! 3,45 29 Windusari Windusari 54 35 35 70 5 4 9 #DIV/0! #DIV/0! 16,67 RSUD Kab.Mgl 484 55 ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) JUMLAH (KAB/KOTA) 20 29 1.278 143 155 3.241 17 14 279 85,00 48,28 21,83 KLINIS BTA (+) Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 TB PARU NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+) DIOBATI KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KESUKSESAN L P L + P L P L + P L P L + P (SUCCESS RATE/SR) JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Salaman Salaman I 8 #DIV/0! #DIV/0! 7 87,50 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 87,50 2 0 Salaman II 17 #DIV/0! #DIV/0! 16 94,12 #DIV/0! #DIV/0! 1 5,88 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 3 Borobudur Borobudur 14 #DIV/0! #DIV/0! 14 100,00 #DIV/0! #DIV/0! 1 7,14 #DIV/0! #DIV/0! 107,14 4 Ngluwar Ngluwar 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5 Salam Salam 21 #DIV/0! #DIV/0! 16 76,19 #DIV/0! #DIV/0! 1 4,76 #DIV/0! #DIV/0! 80,95 6 Srumbung Srumbung 7 #DIV/0! #DIV/0! 5 71,43 #DIV/0! #DIV/0! 1 14,29 #DIV/0! #DIV/0! 85,71 7 Dukun Dukun 3 #DIV/0! #DIV/0! 3 100,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 8 Sawangan Sawangan I 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 0 Sawangan II 2 #DIV/0! #DIV/0! 2 100,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 10 Muntilan Muntilan I 5 #DIV/0! #DIV/0! 4 80,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 80,00 11 0 Muntilan II 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 12 Mungkid Mungkid 6 #DIV/0! #DIV/0! 6 100,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 13 Mertoyudan Mertoyudan I 3 #DIV/0! #DIV/0! 3 100,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 14 0 Mertoyudan II 1 #DIV/0! #DIV/0! 1 100,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 15 0 Kota Mungkid 4 #DIV/0! #DIV/0! 4 100,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 16 Tempuran Tempuran 9 #DIV/0! #DIV/0! 7 77,78 #DIV/0! #DIV/0! 2 22,22 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 17 Kajoran Kajoran I 9 #DIV/0! #DIV/0! 9 100,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 18 0 Kajoran II 9 #DIV/0! #DIV/0! 8 88,89 #DIV/0! #DIV/0! 1 11,11 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 8 #DIV/0! #DIV/0! 6 75,00 #DIV/0! #DIV/0! 2 25,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 20 Bandongan Bandongan 14 #DIV/0! #DIV/0! 11 78,57 #DIV/0! #DIV/0! 1 7,14 #DIV/0! #DIV/0! 85,71 21 Candimulyo Candimulyo 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 22 Pakis Pakis 4 #DIV/0! #DIV/0! 2 50,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 50,00 23 Ngablak Ngablak 3 #DIV/0! #DIV/0! 1 33,33 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 33,33 24 Grabag Grabag I 8 #DIV/0! #DIV/0! 6 75,00 #DIV/0! #DIV/0! 2 25,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 25 0 Grabag II 2 #DIV/0! #DIV/0! 2 100,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 26 Tegalrejo Tegalrejo 14 #DIV/0! #DIV/0! 6 42,86 #DIV/0! #DIV/0! 2 14,29 #DIV/0! #DIV/0! 57,14 27 Secang Secang I 1 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 0,00 28 0 Secang II 2 #DIV/0! #DIV/0! 1 50,00 #DIV/0! #DIV/0! 1 50,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 29 Windusari Windusari 5 #DIV/0! #DIV/0! 3 60,00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 60,00 RSUD Muntilan 58 28 8 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 237 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 171 72,15 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 24 10,13 #DIV/0! #DIV/0! 82,28 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 13 NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L + P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Salaman Salaman I 4.234 - - 423 #DIV/0! #DIV/0! 14 3,3 2 0 Salaman II 2.725 - - 273 #DIV/0! #DIV/0! 26 9,5 Borobudur 5.786 - - 579 #DIV/0! #DIV/0! 7 1,2 4 Ngluwar Ngluwar 3.127 - - 313 #DIV/0! #DIV/0! 25 8,0 5 Salam Salam 4.351 - - 435 7 #DIV/0! 4 #DIV/0! 11 2,5 6 Srumbung Srumbung 4.582 - - 458 #DIV/0! #DIV/0! 80 17,5 7 Dukun Dukun 4.322 - - 432 #DIV/0! #DIV/0! 58 13,4 8 Sawangan Sawangan I 2.925 - - 293 #DIV/0! #DIV/0! 16 5,5 9 0 Sawangan II 2.536 - - 254 #DIV/0! #DIV/0! 17 6,7 10 Muntilan Muntilan I 2.926 - - 293 #DIV/0! #DIV/0! 65 22,2 11 0 Muntilan II 4.683 - - 468 #DIV/0! #DIV/0! 2 0,4 12 Mungkid Mungkid 6.285 - - 629 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,2 13 Mertoyudan Mertoyudan I 4.831 - - 483 #DIV/0! #DIV/0! 5 1,0 14 0 Mertoyudan II 4.495 - - 450 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 15 0 Kota Mungkid 1.794 - - 179 #DIV/0! #DIV/0! 11 6,1 16 Tempuran Tempuran 4.637 - - 464 #DIV/0! #DIV/0! 28 6,0 17 Kajoran Kajoran I 3.354 - - 335 #DIV/0! #DIV/0! 24 7,2 18 0 Kajoran II 2.314 - - 231 #DIV/0! #DIV/0! 8 3,5 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 2.280 2.204 4.484 228 220 448 6 2,6 4 1,8 10 2,2 20 Bandongan Bandongan 5.442 - - 544 #DIV/0! #DIV/0! 118 21,7 21 Candimulyo Candimulyo 3.695 - - 370 #DIV/0! #DIV/0! 16 4,3 22 Pakis Pakis 5.625 - - 563 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 23 Ngablak Ngablak 4.166 - - 417 #DIV/0! #DIV/0! 79 19,0 24 Grabag Grabag I 5.466 - - 547 #DIV/0! #DIV/0! 12 2,2 25 0 Grabag II 2.565 - - 257 #DIV/0! #DIV/0! 17 6,6 26 Tegalrejo Tegalrejo 4.866 - - 487 41 #DIV/0! 14 #DIV/0! 55 11,3 27 Secang Secang I 4.570 - - 457 #DIV/0! #DIV/0! 103 22,5 28 0 Secang II 2.768 - - 277 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0 29 Windusari Windusari 5.044 - - 504 #DIV/0! #DIV/0! 3 0,6 JUMLAH (KAB/KOTA) 2.280 2.204 118.598 228 220 11.860 54 23,7 22 10,0 811 6,8 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

TABEL 14 NO JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 KECAMATAN PUSKESMAS H I V JUMLAH KASUS BARU L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Salaman Salaman I 0 0 0 0 2 0 Salaman II 0 0 2 2 4 0 3 Borobudur Borobudur 1 1 0 0 0 4 Ngluwar Ngluwar 1 1 0 0 0 5 Salam Salam 0 0 0 0 6 Srumbung Srumbung 1 1 0 0 0 7 Dukun Dukun 0 0 0 0 0 8 Sawangan Sawangan I 1 1 0 0 0 9 0 Sawangan II 4 0 4 0 0 0 10 Muntilan Muntilan I 0 0 0 0 11 0 Muntilan II 1 2 3 0 0 0 12 Mungkid Mungkid 0 0 0 0 13 Mertoyudan Mertoyudan I 0 0 0 0 14 0 Mertoyudan II 0 0 0 0 15 0 Kota Mungkid 0 0 0 0 16 Tempuran Tempuran 1 1 0 0 0 17 Kajoran Kajoran I 0 0 2 2 0 18 0 Kajoran II 0 0 0 0 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 0 0 0 0 20 Bandongan Bandongan 2 2 0 0 0 21 Candimulyo Candimulyo 0 0 0 0 22 Pakis Pakis 0 0 0 0 23 Ngablak Ngablak 0 0 0 0 24 Grabag Grabag I 0 0 0 0 25 0 Grabag II 0 0 0 0 26 Tegalrejo Tegalrejo 0 0 2 2 0 27 Secang Secang I 0 0 0 0 28 0 Secang II 0 0 0 0 29 Windusari Windusari 0 0 0 0 RSUD MUNTILAN 0 4 1 5 JUMLAH (KAB/KOTA) 8 6 14 0 0 0 6 2 8 4 1 5 A I D S INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 DONOR DARAH NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV JUMLAH PENDONOR L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 PMI 4.062 520 4.582 4.062 100,00 520 100,00 4.582 100,00 3 0,07 0,00 3 0,07 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH 4.062 520 4.582 4.062 100,00 520 100,00 4.582 100,00 3 0,07 0-3 0,07 Sumber: PMI Cabang Kab. Magelang

TABEL 16 NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 Salaman Salaman I 0 0 0 0 1.917 #DIV/0! #DIV/0! 1.917 100 2 0 Salaman II 0 0 0 0 862 #DIV/0! #DIV/0! 862 100 3 Borobudur Borobudur 0 0 0 0 1.115 #DIV/0! #DIV/0! 1.115 100 4 Ngluwar Ngluwar 0 0 0 0 908 #DIV/0! #DIV/0! 908 100 5 Salam Salam 0 0 0 0 1.345 #DIV/0! #DIV/0! 1.345 100 6 Srumbung Srumbung 0 0 0 0 1.052 #DIV/0! #DIV/0! 1.052 100 7 Dukun Dukun 0 0 0 0 1.560 #DIV/0! #DIV/0! 1.560 100 8 Sawangan Sawangan I 0 0 0 0 570 #DIV/0! #DIV/0! 570 100 9 0 Sawangan II 0 0 0 0 538 #DIV/0! #DIV/0! 538 100 10 Muntilan Muntilan I 0 0 0 0 956 #DIV/0! #DIV/0! 956 100 11 0 Muntilan II 0 0 0 0 968 #DIV/0! #DIV/0! 968 100 12 Mungkid Mungkid 0 0 0 0 917 #DIV/0! #DIV/0! 917 100 13 Mertoyudan Mertoyudan I 0 0 0 0 833 #DIV/0! #DIV/0! 833 100 14 0 Mertoyudan II 0 0 0 0 694 #DIV/0! #DIV/0! 694 100 15 0 Kota Mungkid 0 0 0 0 422 #DIV/0! #DIV/0! 422 100 16 Tempuran Tempuran 0 0 0 0 1.759 #DIV/0! #DIV/0! 1.759 100 17 Kajoran Kajoran I 0 0 0 0 927 #DIV/0! #DIV/0! 927 100 18 0 Kajoran II 0 0 0 0 588 #DIV/0! #DIV/0! 588 100 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 0 0 0 0 793 #DIV/0! #DIV/0! 793 100 20 Bandongan Bandongan 0 0 0 0 1.155 #DIV/0! #DIV/0! 1.155 100 21 Candimulyo Candimulyo 0 0 0 0 483 #DIV/0! #DIV/0! 483 100 22 Pakis Pakis 0 0 0 0 515 #DIV/0! #DIV/0! 515 100 23 Ngablak Ngablak 0 0 0 0 408 #DIV/0! #DIV/0! 408 100 24 Grabag Grabag I 0 0 0 0 1.209 #DIV/0! #DIV/0! 1.209 100 25 0 Grabag II 0 0 0 0 762 #DIV/0! #DIV/0! 762 100 26 Tegalrejo Tegalrejo 0 0 0 0 662 #DIV/0! #DIV/0! 662 100 27 Secang Secang I 0 0 0 0 1.063 #DIV/0! #DIV/0! 1.063 100 28 0 Secang II 0 0 0 0 628 #DIV/0! #DIV/0! 628 100 29 Windusari Windusari 0 0 0 0 869 #DIV/0! #DIV/0! 869 100 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 26.478 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 26.478 100 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS DO REVISI : Semula: Angka kesakitan adalah.. Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2006 Direvisi menjadi Angka kesakitan adalah.. Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2010 JUMLAH PERKIRAAAN KASUS DIARE DIARE DITANGANI L P L + P Kematian Diare

TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 KASUS BARU NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH PB + MB L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 Salaman Salaman I 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 2 2 2 0 Salaman II 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 3 Borobudur Borobudur 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 4 Ngluwar Ngluwar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Salam Salam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Srumbung Srumbung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Dukun Dukun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Sawangan Sawangan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 Sawangan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Muntilan Muntilan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 Muntilan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Mungkid Mungkid 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 13 Mertoyudan Mertoyudan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 0 Mertoyudan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 Kota Mungkid 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 Tempuran Tempuran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 Kajoran Kajoran I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0 Kajoran II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 2 2 0 2 2 20 Bandongan Bandongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 Candimulyo Candimulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 Pakis Pakis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 Ngablak Ngablak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 Grabag Grabag I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 Grabag II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 Tegalrejo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 Secang Secang I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 0 Secang II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 Windusari Windusari 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 3 2 5 3 3 6 3 5 8 ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,49 0,82 0,66 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 KASUS BARU NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2 L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Salaman Salaman I - 2 2 - #DIV/0! - 0,00-0,00 #DIV/0! 0,00-0,00 2 0 Salaman II 1-1 - 0,00 - #DIV/0! - 0,00 0,00 #DIV/0! - 0,00 3 Borobudur Borobudur 1-1 - 0,00 - #DIV/0! - 0,00 0,00 #DIV/0! - 0,00 4 Ngluwar Ngluwar - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 5 Salam Salam - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 6 Srumbung Srumbung - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 7 Dukun Dukun - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 8 Sawangan Sawangan I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 9 0 Sawangan II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 10 Muntilan Muntilan I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 11 0 Muntilan II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 12 Mungkid Mungkid - 1 1 - #DIV/0! - 0,00-0,00 #DIV/0! 0,00-0,00 13 Mertoyudan Mertoyudan I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 14 0 Mertoyudan II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 15 0 Kota Mungkid - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 16 Tempuran Tempuran - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 17 Kajoran Kajoran I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 18 0 Kajoran II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 19 Kaliangkrik Kaliangkrik - 2 2 - #DIV/0! 1 50,00 1 50,00 #DIV/0! 0,00-0,00 20 Bandongan Bandongan - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 21 Candimulyo Candimulyo - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 22 Pakis Pakis - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 23 Ngablak Ngablak - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 24 Grabag Grabag I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 25 0 Grabag II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 26 Tegalrejo Tegalrejo - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 27 Secang Secang I - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 28 0 Secang II - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 29 Windusari Windusari 1-1 - 0,00 - #DIV/0! - 0,00 0,00 #DIV/0! - 0,00 JUMLAH (KAB/KOTA) 3 5 8-0,00 1 20,00 1 12,50-0,00-0,00-0,00 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Salaman Salaman I 1 1 1 1 0 2 2 2 0 Salaman II 0 1 1 1 0 1 3 Borobudur 0 1 1 1 0 1 4 Ngluwar Ngluwar 0 0 0 0 0 5 Salam Salam 0 0 0 0 0 6 Srumbung Srumbung 0 0 0 0 0 7 Dukun Dukun 0 0 0 0 0 8 Sawangan Sawangan I 0 0 0 0 0 9 0 Sawangan II 0 0 0 0 0 10 Muntilan Muntilan I 0 0 0 0 0 11 0 Muntilan II 0 0 0 0 0 12 Mungkid Mungkid 1 1 0 0 1 1 13 Mertoyudan Mertoyudan I 0 0 0 0 0 14 0 Mertoyudan II 0 0 0 0 0 15 0 Kota Mungkid 0 0 0 0 0 16 Tempuran Tempuran 0 0 0 0 0 17 Kajoran Kajoran I 0 0 0 0 0 18 0 Kajoran II 0 0 0 0 0 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 0 2 2 0 2 2 20 Bandongan Bandongan 0 0 0 0 0 21 Candimulyo Candimulyo 0 1 1 2 1 1 2 22 Pakis Pakis 0 0 0 0 0 23 Ngablak Ngablak 0 0 0 0 0 24 Grabag Grabag I 0 0 0 0 0 25 0 Grabag II 0 0 0 0 0 26 Tegalrejo Tegalrejo 0 1 1 1 0 1 27 Secang Secang I 0 0 0 0 0 28 0 Secang II 0 0 0 0 0 29 Windusari Windusari 0 1 1 1 0 1 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2 2 5 4 9 5 6 11 ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,1 0,1 0,1 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang KASUS TERCATAT PB MB JUMLAH

TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 KUSTA (PB) KUSTA (MB) NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB RFT PB PENDERITA MB RFT MB 2011 L P L + P 2010 L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Salaman Salaman I 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 Salaman II 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 Borobudur Borobudur 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 Ngluwar Ngluwar 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 Salam Salam 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 Srumbung Srumbung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100 7 Dukun Dukun 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 Sawangan Sawangan I 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 9 0 Sawangan II 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 #DIV/0! 1 100 1 100 10 Muntilan Muntilan I 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 11 0 Muntilan II 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 12 Mungkid Mungkid 1 1 #DIV/0! 1 100 1 100 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 13 Mertoyudan Mertoyudan I 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 14 0 Mertoyudan II 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 15 0 Kota Mungkid 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 16 Tempuran Tempuran 0 #DIV/0! #DIV/0! 1 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 17 Kajoran Kajoran I 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 18 0 Kajoran II 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 20 Bandongan Bandongan 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 21 Candimulyo Candimulyo 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 22 Pakis Pakis 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 23 Ngablak Ngablak 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 24 Grabag Grabag I 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 25 0 Grabag II 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 26 Tegalrejo Tegalrejo 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 27 Secang Secang I 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100 28 0 Secang II 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100 29 Windusari Windusari 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100,0 2 200,0 4 1 5 4 100 1 100 5 100 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS DIFTERI PERTUSIS JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- L P L+P GAL L P L+P L P L+P GAL L P L+P GAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Salaman Salaman I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 Salaman II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Borobudur Borobudur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Ngluwar Ngluwar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Salam Salam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Srumbung Srumbung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Dukun Dukun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Sawangan Sawangan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 Sawangan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Muntilan Muntilan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 Muntilan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Mungkid Mungkid 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Mertoyudan Mertoyudan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 0 Mertoyudan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 Kota Mungkid 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 Tempuran Tempuran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 Kajoran Kajoran I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0 Kajoran II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 Bandongan Bandongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 Candimulyo Candimulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 Pakis Pakis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 Ngablak Ngablak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 Grabag Grabag I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 Grabag II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 Tegalrejo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 Secang Secang I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 0 Secang II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 Windusari Windusari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK POLIO HEPATITIS B JUMLAH KASUS MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 Salaman Salaman I 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 Salaman II 0 0 16 0 0 0 0 0 0 0 3 Borobudur Borobudur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Ngluwar Ngluwar 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 Salam Salam 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 6 Srumbung Srumbung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Dukun Dukun 0 0 14 0 0 0 0 0 0 0 8 Sawangan Sawangan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 Sawangan II 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 10 Muntilan Muntilan I 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 11 0 Muntilan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Mungkid Mungkid 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 13 Mertoyudan Mertoyudan I 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 14 0 Mertoyudan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 Kota Mungkid 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 Tempuran Tempuran 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 17 Kajoran Kajoran I 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 18 0 Kajoran II 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 Bandongan Bandongan 0 0 22 0 0 0 0 0 0 0 21 Candimulyo Candimulyo 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 22 Pakis Pakis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 Ngablak Ngablak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 Grabag Grabag I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 Grabag II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 Tegalrejo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 Secang Secang I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 0 Secang II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 Windusari Windusari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 88 0 0 0 0 0 0 0 CASE FATALITY RATE (%) 0,0 JUMLAH KASUS PD3I Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Salaman Salaman I 1 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 2 0 Salaman II 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3 Borobudur Borobudur 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 Ngluwar Ngluwar 1 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 5 Salam Salam 1 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 6 Srumbung Srumbung 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7 Dukun Dukun 1 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 8 Sawangan Sawangan I 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 0 Sawangan II 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 10 Muntilan Muntilan I 2 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 11 0 Muntilan II 7 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 12 Mungkid Mungkid 3 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 13 Mertoyudan Mertoyudan I 4 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 14 0 Mertoyudan II 15 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 15 0 Kota Mungkid 2 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 16 Tempuran Tempuran 3 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 17 Kajoran Kajoran I 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 18 0 Kajoran II 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 2 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 20 Bandongan Bandongan 9 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 21 Candimulyo Candimulyo 2 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 22 Pakis Pakis 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 23 Ngablak Ngablak 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 24 Grabag Grabag I 4 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 25 0 Grabag II 1 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 26 Tegalrejo Tegalrejo 2 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 27 Secang Secang I 5 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 28 0 Secang II 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 29 Windusari Windusari 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 65 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 0,0 0,0 5,3 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 MALARIA PENDERITA NO KECAMATAN PUSKESMAS TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN MENINGGAL CFR SEDIAAN DARAH (Klinis) SEDIAAN DARAH (Positif) L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Salaman Salaman I 0 0 0 11 3 14 0 0 0 0,0 0,0 0,0 2 0 Salaman II 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 3 Borobudur Borobudur 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 4 Ngluwar Ngluwar 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 5 Salam Salam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6 Srumbung Srumbung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7 Dukun Dukun 0 0 0 0 1 1 0 0 0 #DIV/0! 0,0 0,0 8 Sawangan Sawangan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 0 Sawangan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 10 Muntilan Muntilan I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 11 0 Muntilan II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 12 Mungkid Mungkid 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 13 Mertoyudan Mertoyudan I 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0 14 0 Mertoyudan II 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 15 0 Kota Mungkid 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 16 Tempuran Tempuran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 17 Kajoran Kajoran I 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 18 0 Kajoran II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 20 Bandongan Bandongan 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 21 Candimulyo Candimulyo 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 22 Pakis Pakis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 23 Ngablak Ngablak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 24 Grabag Grabag I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 25 0 Grabag II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 26 Tegalrejo Tegalrejo 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0 27 Secang Secang I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 28 0 Secang II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 29 Windusari Windusari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 25 6 31 0 0 0 0,0 0,0 0,0 ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0,04 0,01 0,03 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 25 NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Salaman Salaman I 0 0 0 0 0 0 2 0 Salaman II 0 0 0 1 0 1 3 Borobudur Borobudur 0 0 0 0 0 0 4 Ngluwar Ngluwar 0 0 0 0 0 0 5 Salam Salam 0 0 0 0 0 0 6 Srumbung Srumbung 0 0 0 0 0 0 7 Dukun Dukun 0 0 0 0 0 0 8 Sawangan Sawangan I 0 0 0 0 0 0 9 0 Sawangan II 0 0 0 0 0 0 10 Muntilan Muntilan I 0 0 0 0 0 0 11 0 Muntilan II 0 0 0 0 0 0 12 Mungkid Mungkid 0 0 0 0 0 0 13 Mertoyudan Mertoyudan I 0 0 0 0 0 0 14 0 Mertoyudan II 0 0 0 0 0 0 15 0 Kota Mungkid 0 0 0 0 0 0 16 Tempuran Tempuran 0 0 0 0 0 0 17 Kajoran Kajoran I 0 0 0 0 0 0 18 0 Kajoran II 0 0 0 0 0 0 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 0 0 0 0 0 0 20 Bandongan Bandongan 0 0 0 0 0 0 21 Candimulyo Candimulyo 0 0 0 0 0 0 22 Pakis Pakis 0 0 0 0 0 0 23 Ngablak Ngablak 0 0 0 0 0 0 24 Grabag Grabag I 0 0 0 0 0 0 25 0 Grabag II 0 0 0 0 0 0 26 Tegalrejo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 27 Secang Secang I 0 0 0 0 0 0 28 0 Secang II 0 0 0 0 0 0 29 Windusari Windusari 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0,16 0,00 0,08 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang KASUS BARU DITEMUKAN PENDERITA FILARIASIS JUMLAH SELURUH KASUS

TABEL 26 NO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 JUMLAH LAHIR HIDUP BAYI BARU LAHIR DITIMBANG L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Salaman Salaman I 358 284 642 362 101,1 297 104,6 659 102,6 22 6,1 15 5,1 37 5,6 2 0 Salaman II 262 217 479 232 88,5 210 96,8 442 92,3 12 5,2 19 9,0 31 7,0 3 Borobudur Borobudur 537 523 1.060 419 78,0 405 77,4 824 77,7 31 7,4 29 7,2 60 7,3 4 Ngluwar Ngluwar 219 192 411 231 105,5 225 117,2 456 110,9 0 0,0 9 4,0 9 2,0 5 Salam Salam 359 282 641 323 90,0 234 83,0 557 86,9 25 7,7 9 3,8 34 6,1 6 Srumbung Srumbung 321 321 642 321 100,0 303 94,4 624 97,2 16 5,0 21 6,9 37 5,9 7 Dukun Dukun 363 287 650 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 Sawangan Sawangan I 253 182 435 233 92,1 161 88,5 394 90,6 18 7,7 13 8,1 31 7,9 9 0 Sawangan II 186 191 377 195 104,8 184 96,3 379 100,5 22 11,3 23 12,5 45 11,9 10 Muntilan Muntilan I 250 203 453 233 93,2 185 91,1 418 92,3 14 6,0 7 3,8 21 5,0 11 0 Muntilan II 389 320 709 387 99,5 326 101,9 713 100,6 11 2,8 5 1,5 16 2,2 12 Mungkid Mungkid 538 482 1.020 521 96,8 469 97,3 990 97,1 14 2,7 27 5,8 41 4,1 13 Mertoyudan Mertoyudan I 450 528 978 448 99,6 529 100,2 977 99,9 8 1,8 11 2,1 19 1,9 14 0 Mertoyudan II 301 381 682 278 92,4 347 91,1 625 91,6 0 0,0 2 0,6 2 0,3 15 0 Kota Mungkid 139 116 255 116 83,5 97 83,6 213 83,5 8 6,9 9 9,3 17 8,0 16 Tempuran Tempuran 355 376 731 372 104,8 351 93,4 723 98,9 24 6,5 16 4,6 40 5,5 17 Kajoran Kajoran I 307 307 614 263 85,7 338 110,1 601 97,9 23 8,7 16 4,7 39 6,5 18 0 Kajoran II 217 177 394 204 94,0 166 93,8 370 93,9 22 10,8 14 8,4 36 9,7 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 503 438 941 502 99,8 438 100,0 940 99,9 17 3,4 22 5,0 39 4,1 20 Bandongan Bandongan 509 460 969 508 99,8 457 99,3 965 99,6 31 6,1 23 5,0 54 5,6 21 Candimulyo Candimulyo 359 377 736 310 86,4 395 104,8 705 95,8 9 2,9 13 3,3 22 3,1 22 Pakis Pakis 383 371 754 375 97,9 365 98,4 740 98,1 24 6,4 25 6,8 49 6,6 23 Ngablak Ngablak 371 284 655 371 100,0 284 100,0 655 100,0 13 3,5 19 6,7 32 4,9 24 Grabag Grabag I 568 530 1.098 565 99,5 522 98,5 1.087 99,0 44 7,8 22 4,2 66 6,1 25 0 Grabag II 245 204 449 224 91,4 188 92,2 412 91,8 13 5,8 14 7,4 27 6,6 26 Tegalrejo Tegalrejo 428 384 812 88 20,6 128 33,3 216 26,6 4 4,5 1 0,8 5 2,3 27 Secang Secang I 384 427 811 39 10,2 44 10,3 83 10,2 2 5,1 2 4,5 4 4,8 28 0 Secang II 286 226 512 241 84,3 210 92,9 451 88,1 7 2,9 10 4,8 17 3,8 29 Windusari Windusari 458 489 947 434 94,8 473 96,7 907 95,8 16 3,7 16 3,4 32 3,5 JUMLAH (KAB/KOTA) 10.298 9.559 19.857 8.795 85,4 8.331 87,2 17.126 86,2 450 5,1 412 4,9 862 5,0 L BBLR P L + P Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 BALITA NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 Salaman Salaman I 171 142 313 1 0,58 1 0,70 2 0,64 157 91,81 136 95,77 293 93,61 12 7,02 4 2,82 16 5,11 1 0,58 1 0,70 2 0,64 2 0 Salaman II 187 160 347 0 0,00 1 0,63 1 0,29 183 97,86 152 95,00 335 96,54 4 2,14 7 4,38 11 3,17 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 Borobudur Borobudur 288 230 518 9 3,13 12 5,22 21 4,05 253 87,85 183 79,57 436 84,17 26 9,03 35 15,22 61 11,78 0 0,00 0 0,00 0 0,00 4 Ngluwar Ngluwar 935 991 1.926 32 3,42 25 2,52 57 2,96 844 90,27 896 90,41 1.740 90,34 59 6,31 70 7,06 129 6,70 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Salam Salam 191 169 360 5 2,62 4 2,37 9 2,50 173 90,58 156 92,31 329 91,39 13 6,81 9 5,33 22 6,11 0 0,00 0 0,00 0 0,00 6 Srumbung Srumbung 268 269 537 5 1,87 6 2,23 11 2,05 219 81,72 219 81,41 438 81,56 44 16,42 44 16,36 88 16,39 0 0,00 0 0,00 0 0,00 7 Dukun Dukun 160 181 341 0 0,00 0 0,00 0 0,00 121 75,63 140 77,35 261 76,54 39 24,38 41 22,65 80 23,46 0 0,00 0 0,00 0 0,00 8 Sawangan Sawangan I 156 142 298 1 0,64 3 2,11 4 1,34 136 87,18 118 83,10 254 85,23 19 12,18 21 14,79 40 13,42 0 0,00 0 0,00 0 0,00 9 0 Sawangan II 394 380 774 22 5,58 14 3,68 36 4,65 323 81,98 293 77,11 616 79,59 49 12,44 73 19,21 122 15,76 0 0,00 0 0,00 0 0,00 10 Muntilan Muntilan I 143 94 237 1 0,70 2 2,13 3 1,27 126 88,11 81 86,17 207 87,34 16 11,19 11 11,70 27 11,39 0 0,00 0 0,00 0 0,00 11 0 Muntilan II 81 105 186 1 1,23 1 0,95 2 1,08 69 85,19 96 91,43 165 88,71 6 7,41 6 5,71 12 6,45 5 6,17 2 1,90 7 3,76 12 Mungkid Mungkid 226 193 419 11 4,87 6 3,11 17 4,06 194 85,84 175 90,67 369 88,07 21 9,29 12 6,22 33 7,88 0 0,00 0 0,00 0 0,00 13 Mertoyudan Mertoyudan I 94 93 187 9 9,57 6 6,45 15 8,02 80 85,11 82 88,17 162 86,63 5 5,32 5 5,38 10 5,35 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14 0 Mertoyudan II 70 88 158 1 1,43 11 12,50 12 7,59 62 88,57 67 76,14 129 81,65 7 10,00 9 10,23 16 10,13 0 0,00 1 1,14 1 0,63 15 0 Kota Mungkid 66 53 119 2 3,03 2 3,77 4 3,36 59 89,39 49 92,45 108 90,76 5 7,58 2 3,77 7 5,88 0 0,00 0 0,00 0 0,00 16 Tempuran Tempuran 225 238 463 20 8,89 3 1,26 23 4,97 202 89,78 226 94,96 428 92,44 3 1,33 9 3,78 12 2,59 0 0,00 0 0,00 0 0,00 17 Kajoran Kajoran I 87 109 196 1 1,15 1 0,92 2 1,02 73 83,91 93 85,32 166 84,69 13 14,94 15 13,76 28 14,29 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 0 Kajoran II 219 197 416 3 1,37 1 0,51 4 0,96 198 90,41 170 86,29 368 88,46 18 8,22 26 13,20 44 10,58 0 0,00 0 0,00 0 0,00 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 407 404 811 0 0,00 1 0,25 1 0,12 390 95,82 375 92,82 765 94,33 17 4,18 28 6,93 45 5,55 0 0,00 0 0,00 0 0,00 20 Bandongan Bandongan 206 215 421 0 0,00 0 0,00 0 0,00 204 99,03 212 98,60 416 98,81 2 0,97 2 0,93 4 0,95 0 0,00 1 0,47 1 0,24 21 Candimulyo Candimulyo 269 295 564 0 0,00 0 0,00 0 0,00 236 87,73 274 92,88 510 90,43 33 12,27 21 7,12 54 9,57 0 0,00 0 0,00 0 0,00 22 Pakis Pakis 342 325 667 6 1,75 3 0,92 9 1,35 298 87,13 275 84,62 573 85,91 38 11,11 47 14,46 85 12,74 0 0,00 0 0,00 0 0,00 23 Ngablak Ngablak 224 250 474 4 1,79 4 1,60 8 1,69 193 86,16 216 86,40 409 86,29 27 12,05 30 12,00 57 12,03 0 0,00 0 0,00 0 0,00 24 Grabag Grabag I 261 279 540 7 2,68 3 1,08 10 1,85 224 85,82 248 88,89 472 87,41 30 11,49 28 10,04 58 10,74 0 0,00 0 0,00 0 0,00 25 0 Grabag II 147 155 302 2 1,36 3 1,94 5 1,66 117 79,59 133 85,81 250 82,78 27 18,37 19 12,26 46 15,23 1 0,68 0 0,00 1 0,33 26 Tegalrejo Tegalrejo 530 512 1.042 0 0,00 0 0,00 0 0,00 412 77,74 439 85,74 851 81,67 118 22,26 73 14,26 191 18,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 27 Secang Secang I 160 177 337 12 7,50 14 7,91 26 7,72 122 76,25 130 73,45 252 74,78 26 16,25 33 18,64 59 17,51 0 0,00 0 0,00 0 0,00 28 0 Secang II 128 143 271 5 3,91 0 0,00 5 1,85 120 93,75 135 94,41 255 94,10 3 2,34 7 4,90 10 3,69 0 0,00 1 0,70 1 0,37 29 Windusari Windusari 297 296 593 1 0,34 0 0,00 1 0,17 280 94,28 265 89,53 545 91,91 16 5,39 31 10,47 47 7,93 0 0,00 0 0,00 0 0,00 JUMLAH (KAB/KOTA) 6.932 6.885 13.817 161 2,32 127 1,84 288 2,08 6.068 87,54 6.034 87,64 12.102 87,59 696 10,04 718 10,43 1.414 10,23 7 0,10 6 0,09 13 0,09 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 28 NO KECAMATAN CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 PUSKESMAS IBU HAMIL IBU BERSALIN JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG NAKES % JUMLAH IBU NIFAS MENDAPAT YANKES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 Salaman Salaman I 668 640 95,8 596 89,2 644 644 100,0 644 644 100,0 2 0 Salaman II 512 508 99,2 488 95,3 477 477 100,0 477 422 88,5 3 Borobudur Borobudur 1102 1094 99,3 1047 95,0 1058 1056 99,8 1058 1027 97,1 4 Ngluwar Ngluwar 458 458 100,0 413 90,2 413 412 99,8 413 433 104,8 5 Salam Salam 734 706 96,2 609 83,0 639 637 99,7 639 525 82,2 6 Srumbung Srumbung 719 686 95,4 604 84,0 640 639 99,8 640 640 100,0 7 Dukun Dukun 747 697 93,3 633 84,7 648 648 100,0 648 649 100,2 8 Sawangan Sawangan I 432 432 100,0 410 94,9 440 439 99,8 440 415 94,3 9 0 Sawangan II 415 400 96,4 383 92,3 378 378 100,0 378 375 99,2 10 Muntilan Muntilan I 549 541 98,5 479 87,2 454 454 100,0 454 453 99,8 11 0 Muntilan II 850 850 100,0 829 97,5 707 707 100,0 707 685 96,9 12 Mungkid Mungkid 1.187 1186 99,9 1.084 91,3 1.017 1.017 100,0 1.017 1077 105,9 13 Mertoyudan Mertoyudan I 1.067 995 93,3 935 87,6 974 974 100,0 974 847 87,0 14 0 Mertoyudan II 752 752 100,0 714 94,9 682 682 100,0 682 682 100,0 15 0 Kota Mungkid 299 298 99,7 275 92,0 257 257 100,0 257 237 92,2 16 Tempuran Tempuran 929 915 98,5 812 87,4 740 734 99,2 740 670 90,5 17 Kajoran Kajoran I 635 612 96,4 603 95,0 620 620 100,0 620 587 94,7 18 0 Kajoran II 429 411 95,8 403 93,9 391 390 99,7 391 391 100,0 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 1.018 992 97,4 905 88,9 948 947 99,9 948 948 100,0 20 Bandongan Bandongan 1.043 1020 97,8 902 86,5 980 979 99,9 980 919 93,8 21 Candimulyo Candimulyo 891 867 97,3 790 88,7 737 737 100,0 737 736 99,9 22 Pakis Pakis 786 786 100,0 763 97,1 759 745 98,2 759 666 87,7 23 Ngablak Ngablak 710 631 88,9 620 87,3 660 650 98,5 660 660 100,0 24 Grabag Grabag I 1.230 1145 93,1 1.093 88,9 1.097 1.083 98,7 1.097 1055 96,2 25 0 Grabag II 580 552 95,2 432 74,5 446 446 100,0 446 446 100,0 26 Tegalrejo Tegalrejo 915 859 93,9 794 86,8 808 804 99,5 808 610 75,5 27 Secang Secang I 946 942 99,6 821 86,8 811 811 100,0 811 811 100,0 28 0 Secang II 573 553 96,5 532 92,8 506 502 99,2 506 506 100,0 29 Windusari Windusari 955 955 100,0 933 97,7 942 941 99,9 942 943 100,1 JUMLAH (KAB/KOTA) 22.131 21.483 97,1 19.902 89,9 19.873 19.810 99,7 19.873 19.059 95,9 % Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang 105

TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 Salaman Salaman I 668 612 91,6 582 87,1 29 4,3 2 0,3 1 0,1 614 91,9 2 0 Salaman II 512 136 26,6 144 28,1 104 20,3 7 1,4 7 1,4 262 51,2 3 Borobudur Borobudur 1.102 718 65,2 713 64,7 181 16,4 38 3,4 14 1,3 946 85,8 4 Ngluwar Ngluwar 458 401 87,6 402 87,8 21 4,6 12 2,6 0-435 95,0 5 Salam Salam 734 659 89,8 613 83,5 20 2,7 3 0,4 0-636 86,6 6 Srumbung Srumbung 719 243 33,8 233 32,4 189 26,3 76 10,6 49 6,8 547 76,1 7 Dukun Dukun 747 603 80,7 578 77,4 277 37,1 70 9,4 12 1,6 937 125,4 8 Sawangan Sawangan I 432 380 88,0 373 86,3 0-0 - 0-373 86,3 9 0 Sawangan II 415 119 28,7 89 21,4 77 18,6 9 2,2 7 1,7 182 43,9 10 Muntilan Muntilan I 549 470 85,6 440 80,1 147 26,8 67 12,2 11 2,0 665 121,1 11 0 Muntilan II 850 958 112,7 934 109,9 0-0 - 0-934 109,9 12 Mungkid Mungkid 1.187 1.168 98,4 997 84,0 76 6,4 1 0,1 0-1.074 90,5 13 Mertoyudan Mertoyudan I 1.067 1.029 96,4 1.028 96,3 362 33,9 67 6,3 57 5,3 1.514 141,9 14 0 Mertoyudan II 752 821 109,2 755 100,4 98 13,0 30 4,0 12 1,6 895 119,0 15 0 Kota Mungkid 299 140 46,8 131 43,8 72 24,1 13 4,3 3 1,0 219 73,2 16 Tempuran Tempuran 929 710 76,4 632 68,0 73 7,9 4 0,4 2 0,2 711 76,5 17 Kajoran Kajoran I 635 567 89,3 532 83,8 15 2,4 3 0,5 1 0,2 551 86,8 18 0 Kajoran II 429 306 71,3 308 71,8 110 25,6 60 14,0 22 5,1 500 116,6 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 1.018 989 97,2 954 93,7 58 5,7 1 0,1 0-1.013 99,5 20 Bandongan Bandongan 1.043 907 87,0 785 75,3 196 18,8 44 4,2 0-1.025 98,3 21 Candimulyo Candimulyo 891 807 90,6 735 82,5 160 18,0 42 4,7 20 2,2 957 107,4 22 Pakis Pakis 786 636 80,9 623 79,3 0-0 - 0-623 79,3 23 Ngablak Ngablak 710 631 88,9 622 87,6 7 1,0 0-0 - 629 88,6 24 Grabag Grabag I 1.230 1.130 91,9 1.072 87,2 0-0 - 0-1.072 87,2 25 0 Grabag II 580 501 86,4 462 79,7 0-0 - 0-462 79,7 26 Tegalrejo Tegalrejo 915 669 73,1 572 62,5 75 8,2 4 0,4 11 1,2 662 72,3 27 Secang Secang I 946 884 93,4 821 86,8 0-0 - 0-821 86,8 28 0 Secang II 573 561 97,9 534 93,2 0-0 - 0-534 93,2 29 Windusari Windusari 955 1.088 113,9 944 98,8 25 2,6 5 0,5 3 0,3 977 102,3 JUMLAH (KAB/KOTA) 22.131 18.843 85,1 17.608 79,6 2.372 10,7 558 2,5 232 1,0 20.770 93,9 Sumber: Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 30 NO KECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET) JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Salaman Salaman I 668 667 99,85 580 86,83 2 0 Salaman II 512 508 99,22 437 85,35 3 Borobudur Borobudur 1.102 1.174 106,53 1.103 100,09 4 Ngluwar Ngluwar 458 446 97,38 428 93,45 5 Salam Salam 734 708 96,46 573 78,07 6 Srumbung Srumbung 719 604 84,01 532 73,99 7 Dukun Dukun 747 686 91,83 654 87,55 8 Sawangan Sawangan I 432 428 99,07 387 89,58 9 0 Sawangan II 415 403 97,11 384 92,53 10 Muntilan Muntilan I 549 549 100,00 470 85,61 11 0 Muntilan II 850 843 99,18 822 96,71 12 Mungkid Mungkid 1.187 1.154 97,22 1.048 88,29 13 Mertoyudan Mertoyudan I 1.067 1.043 97,75 948 88,85 14 0 Mertoyudan II 752 686 91,22 659 87,63 15 0 Kota Mungkid 299 262 87,63 238 79,60 16 Tempuran Tempuran 929 917 98,71 832 89,56 17 Kajoran Kajoran I 635 646 101,73 585 92,13 18 0 Kajoran II 429 416 96,97 418 97,44 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 1.018 1.008 99,02 955 93,81 20 Bandongan Bandongan 1.043 1.034 99,14 927 88,88 21 Candimulyo Candimulyo 891 839 94,16 828 92,93 22 Pakis Pakis 786 778 98,98 691 87,91 23 Ngablak Ngablak 710 701 98,73 670 94,37 24 Grabag Grabag I 1.230 1.227 99,76 1.111 90,33 25 0 Grabag II 580 524 90,34 484 83,45 26 Tegalrejo Tegalrejo 915 725 79,23 688 75,19 27 Secang Secang I 946 897 94,82 830 87,74 28 0 Secang II 573 535 93,37 503 87,78 29 Windusari Windusari 955 1.241 129,95 1.807 189,21 JUMLAH (KAB/KOTA) 22.131 21.649 97,82 20.592 93,05 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL KOMPLIKASI KEBIDANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DITANGANI JUMLAH LAHIR HIDUP PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI S % L P L + P L P L + P S % S % S % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Salaman Salaman I 668 134 158 118,3 358 284 642 54 43 96 25 46,6 15 35,2 40 41,5 2 0 Salaman II 512 102 94 91,8 262 217 479 39 33 72 14 35,6 20 61,4 34 47,3 3 Borobudur Borobudur 1.102 220 253 114,8 537 523 1.060 81 78 159 53 65,8 47 59,9 100 62,9 4 Ngluwar Ngluwar 458 92 120 131,0 219 192 411 33 29 62 10 30,4 10 34,7 20 32,4 5 Salam Salam 734 147 161 109,7 359 282 641 54 42 96 19 35,3 21 49,6 40 41,6 6 Srumbung Srumbung 719 144 154 107,1 321 321 642 48 48 96 34 70,6 39 81,0 73 75,8 7 Dukun Dukun 747 149 146 97,7 363 287 650 54 43 98 32 58,8 30 69,7 62 63,6 8 Sawangan Sawangan I 432 86 74 85,6 253 182 435 38 27 65 16 42,2 12 44,0 28 42,9 9 0 Sawangan II 415 83 118 142,2 186 191 377 28 29 57 28 100,4 25 87,3 53 93,7 10 Muntilan Muntilan I 549 110 131 119,3 250 203 453 38 30 68 16 42,7 7 23,0 23 33,8 11 0 Muntilan II 850 170 115 67,6 389 320 709 58 48 106 55 94,3 59 122,9 114 107,2 12 Mungkid Mungkid 1.187 237 226 95,2 538 482 1.020 81 72 153 28 34,7 37 51,2 65 42,5 13 Mertoyudan Mertoyudan I 1.067 213 146 68,4 450 528 978 68 79 147 10 14,8 12 15,2 22 15,0 14 0 Mertoyudan II 752 150 70 46,5 301 381 682 45 57 102 2 4,4 3 5,2 5 4,9 15 0 Kota Mungkid 299 60 84 140,5 139 116 255 21 17 38 10 48,0 6 34,5 16 41,8 16 Tempuran Tempuran 929 186 186 100,1 355 376 731 53 56 110 34 63,8 24 42,6 58 52,9 17 Kajoran Kajoran I 635 127 147 115,7 307 307 614 46 46 92 26 56,5 24 52,1 50 54,3 18 0 Kajoran II 429 86 105 122,4 217 177 394 33 27 59 22 67,6 14 52,7 36 60,9 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 1.018 204 262 128,7 503 438 941 75 66 141 15 19,9 23 35,0 38 26,9 20 Bandongan Bandongan 1.043 209 271 129,9 509 460 969 76 69 145 28 36,7 35 50,7 63 43,3 21 Candimulyo Candimulyo 891 178 186 104,4 359 377 736 54 57 110 27 50,1 17 30,1 44 39,9 22 Pakis Pakis 786 157 183 116,4 383 371 754 57 56 113 50 87,0 61 109,6 111 98,1 23 Ngablak Ngablak 710 142 236 166,2 371 284 655 56 43 98 20 35,9 24 56,3 44 44,8 24 Grabag Grabag I 1.230 246 302 122,8 568 530 1.098 85 80 165 40 46,9 26 32,7 66 40,1 25 0 Grabag II 580 116 110 94,8 245 204 449 37 31 67 14 38,1 7 22,9 21 31,2 26 Tegalrejo Tegalrejo 915 183 206 112,6 428 384 812 64 58 122 30 46,7 32 55,6 62 50,9 27 Secang Secang I 946 189 128 67,7 384 427 811 58 64 122 18 31,3 4 6,2 22 18,1 28 0 Secang II 573 115 152 132,6 286 226 512 43 34 77 6 14,0 5 14,7 11 14,3 29 Windusari Windusari 955 191 240 125,7 458 489 947 69 73 142 15 21,8 22 30,0 37 26,0 JUMLAH (KAB/KOTA) 22.131 4.426 4.764 107,6 10.298 9.559 19.857 1.545 1.434 2.979 697 45,1 661 46,1 1.358 45,6 L P L + P Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH (6-11 bulan) BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A 2X MENDAPAT JUMLAH L P L + P L P L + P JUMLAH VIT A L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 Salaman Salaman I 164 173 337 164 100,0 173 100,0 337 100,0 1.397 1.446 2.843 1.397 100 1.446 100 2.843 100 644 660 102,48 2 0 Salaman II 124 86 210 124 100,0 86 100,0 210 100,0 885 813 1.698 885 100 813 100 1.698 100 477 480 100,63 3 Borobudur Borobudur 297 260 557 297 100,0 260 100,0 557 100,0 1.784 1.842 3.626 1.784 100 1.842 100 3.626 100 1.058 1.092 103,21 4 Ngluwar Ngluwar 196 164 360 196 100,0 164 100,0 360 100,0 874 817 1.691 874 100 817 100 1.691 100 413 439 106,3 5 Salam Salam 151 162 313 151 100,0 162 100,0 313 100,0 1.208 1.309 2.517 1.208 100 1.309 100 2.517 100 639 943 147,57 6 Srumbung Srumbung 316 323 639 316 100,0 323 100,0 639 100,0 1.911 2.051 3.962 1.911 100 2.051 100 3.962 100 640 538 84,063 7 Dukun Dukun 200 219 419 200 100,0 219 100,0 419 100,0 1.544 1.455 2.999 1.544 100 1.455 100 2.999 100 648 578 89,198 8 Sawangan Sawangan I 102 107 209 102 100,0 107 100,0 209 100,0 812 701 1.513 812 100 701 100 1.513 100 440 422 95,909 9 0 Sawangan II 127 116 243 127 100,0 116 100,0 243 100,0 770 779 1.549 770 100 779 100 1.549 100 378 376 99,471 10 Muntilan Muntilan I 136 146 282 136 100,0 146 100,0 282 100,0 859 887 1.746 859 100 887 100 1.746 100 454 454 100 11 0 Muntilan II 329 214 543 329 100,0 214 100,0 543 100,0 2.852 2.245 5.097 2.852 100 2.245 100 5.097 100 707 711 100,57 12 Mungkid Mungkid 313 312 625 313 100,0 312 100,0 625 100,0 1.972 1.864 3.836 1.972 100 1.864 100 3.836 100 1.017 974 95,772 13 Mertoyudan Mertoyudan I 125 141 266 125 100,0 141 100,0 266 100,0 1.551 1.591 3.142 1.551 100 1.591 100 3.142 100 974 905 92,916 14 0 Mertoyudan II 155 168 323 155 100,0 168 100,0 323 100,0 1.484 1.455 2.939 1.484 100 1.455 100 2.939 100 682 622 91,202 15 0 Kota Mungkid 93 81 174 93 100,0 81 100,0 174 100,0 575 544 1.119 575 100 544 100 1.119 100 257 235 91,44 16 Tempuran Tempuran 211 199 410 211 100,0 199 100,0 410 100,0 1.472 1.377 2.849 1.480 100,54 1.392 101,09 2.872 100,81 740 677 91,486 17 Kajoran Kajoran I 132 134 266 132 100,0 134 100,0 266 100,0 1.010 1.021 2.031 1.010 100 1.021 100 2.031 100 620 598 96,452 18 0 Kajoran II 118 103 221 118 100,0 103 100,0 221 100,0 765 750 1.515 765 100 750 100 1.515 100 391 373 95,396 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 245 222 467 245 100,0 222 100,0 467 100,0 2.168 2.041 4.209 2.168 100 2.041 100 4.209 100 948 940 99,156 20 Bandongan Bandongan 273 276 549 273 100,0 276 100,0 549 100,0 1.888 1.760 3.648 1.888 100 1.760 100 3.648 100 980 967 98,673 21 Candimulyo Candimulyo 233 220 453 233 100,0 220 100,0 453 100,0 1.403 1.267 2.670 1.403 100 1.267 100 2.670 100 737 673 91,316 22 Pakis Pakis 183 183 366 183 100,0 183 100,0 366 100,0 1.588 1.358 2.946 1.588 100 1.358 100 2.946 100 759 747 98,419 23 Ngablak Ngablak 193 175 368 193 100,0 175 100,0 368 100,0 1.095 1.159 2.254 1.095 100 1.159 100 2.254 100 660 661 100,15 24 Grabag Grabag I 237 264 501 237 100,0 264 100,0 501 100,0 2.178 2.143 4.321 2.178 100 2.143 100 4.321 100 1.097 1.087 99,088 25 0 Grabag II 118 120 238 118 100,0 120 100,0 238 100,0 853 852 1.705 860 100,82 859 100,82 1.719 100,82 446 438 98,206 26 Tegalrejo Tegalrejo 273 177 450 273 100,0 177 100,0 450 100,0 1.752 1.626 3.378 1.752 100 1.626 100 3.378 100 808 729 90,223 27 Secang Secang I 225 250 475 225 100,0 250 100,0 475 100,0 1.857 1.738 3.595 1.857 100 1.738 100 3.595 100 811 806 99,383 28 0 Secang II 142 150 292 142 100,0 150 100,0 292 100,0 1.012 1.060 2.072 1.012 100 1.060 100 2.072 100 506 475 93,874 29 Windusari Windusari 195 191 386 195 100,0 191 100,0 386 100,0 1.617 1.606 3.223 1.617 100 1.606 100 3.223 100 942 831 88,217 JUMLAH (KAB/KOTA) 5.606 5.336 10.942 5.606 100,0 5.336 100,0 10.942 100,0 41.136 39.557 80.693 41.151 100,04 39.579 100,06 80.730 100,05 19.873 19.431 97,776 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

TABEL 33 NO KECAMATAN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 MKJP PESERTA KB AKTIF IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % MKJP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 Salaman Salaman I 672 11,7 42 0,7 193 3,4 295 5,1 1.202 20,9 3.316 57,7 1.169 20,3 58 1,0 0,0 0,0 4.543 79,1 5.745 100,0 2 0 Salaman II 520 12,7 21 0,5 94 2,3 397 9,7 1.032 25,2 2.229 54,3 777 18,9 64 1,6 0,0 0,0 3.070 74,8 4.102 100,0 3 Borobudur Borobudur 1.095 14,1 19 0,2 15 0,2 644 8,3 1.773 22,8 3.161 40,6 1.743 22,4 1.107 14,2 0,0 0,0 6.011 77,2 7.784 100,0 4 Ngluwar Ngluwar 1.148 25,4 14 0,3 170 3,8 110 2,4 1.442 32,0 2.024 44,9 874 19,4 171 3,8 0,0 0,0 3.069 68,0 4.511 100,0 5 Salam Salam 1.730 27,6 22 0,4 406 6,5 452 7,2 2.610 41,7 3.083 49,3 441 7,0 125 2,0 0,0 0,0 3.649 58,3 6.259 100,0 6 Srumbung Srumbung 1.475 23,3 18 0,3 454 7,2 277 4,4 2.224 35,1 3.312 52,2 635 10,0 169 2,7 0,0 0,0 4.116 64,9 6.340 100,0 7 Dukun Dukun 2.068 32,5 28 0,4 426 6,7 390 6,1 2.912 45,7 2.913 45,8 447 7,0 95 1,5 0,0 0,0 3.455 54,3 6.367 100,0 8 Sawangan Sawangan I 102 2,2 1 0,0 18 0,4 147 3,2 268 5,8 3.409 73,5 928 20,0 34 0,7 0,0 0,0 4.371 94,2 4.639 100,0 9 0 Sawangan II 1.089 30,1 14 0,4 201 5,6 312 8,6 1.616 44,6 1.645 45,4 306 8,5 53 1,5 0,0 0,0 2.004 55,4 3.620 100,0 10 Muntilan Muntilan I 707 18,9 86 2,3 3 0,1 176 4,7 972 25,9 2.261 60,3 435 11,6 80 2,1 0,0 0,0 2.776 74,1 3.748 100,0 11 0 Muntilan II 1.018 17,0 4 0,1 248 4,2 240 4,0 1.510 25,3 3.539 59,3 743 12,4 180 3,0 0,0 0,0 4.462 74,7 5.972 100,0 12 Mungkid Mungkid 1.254 15,1 29 0,3 297 3,6 446 5,4 2.026 24,3 4.773 57,4 1.219 14,6 304 3,7 0,0 0,0 6.296 75,7 8.322 100,0 13 Mertoyudan Mertoyudan I 852 13,1 35 0,5 410 6,3 405 6,2 1.702 26,2 3.609 55,5 942 14,5 254 3,9 0,0 0,0 4.805 73,8 6.507 100,0 14 0 Mertoyudan II 824 13,2 0 0,0 5 0,1 534 8,6 1.363 21,8 3.848 61,7 860 13,8 169 2,7 0,0 0,0 4.877 78,2 6.240 100,0 15 0 Kota Mungkid 340 13,4 10 0,4 95 3,8 347 13,7 792 31,3 1.328 52,5 352 13,9 56 2,2 0,0 0,0 1.736 68,7 2.528 100,0 16 Tempuran Tempuran 514 8,5 18 0,3 231 3,8 396 6,6 1.159 19,2 3.522 58,4 1.186 19,7 160 2,7 0,0 0,0 4.868 80,8 6.027 100,0 17 Kajoran Kajoran I 705 14,5 33 0,7 223 4,6 739 15,2 1.700 35,0 2.597 53,5 468 9,6 90 1,9 0,0 0,0 3.155 65,0 4.855 100,0 18 0 Kajoran II 316 8,8 40 1,1 144 4,0 770 21,5 1.270 35,4 1.910 53,2 365 10,2 43 1,2 0,0 0,0 2.318 64,6 3.588 100,0 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 3.245 35,9 68 0,8 910 10,1 26 0,3 4.249 47,0 3.215 35,5 991 11,0 595 6,6 0,0 0,0 4.801 53,0 9.050 100,0 20 Bandongan Bandongan 1.253 16,0 58 0,7 328 4,2 441 5,6 2.080 26,6 4.889 62,5 714 9,1 137 1,8 0,0 0,0 5.740 73,4 7.820 100,0 21 Candimulyo Candimulyo 1.099 16,0 84 1,2 515 7,5 438 6,4 2.136 31,0 3.826 55,5 920 13,4 7 0,1 0,0 0,0 4.753 69,0 6.889 100,0 22 Pakis Pakis 1.408 15,5 48 0,5 1.061 11,7 1.154 12,7 3.671 40,5 4.402 48,5 983 10,8 17 0,2 0,0 0,0 5.402 59,5 9.073 100,0 23 Ngablak Ngablak 836 11,1 45 0,6 745 9,9 3.240 43,0 4.866 64,6 2.302 30,6 360 4,8 0 0,0 0,0 0,0 2.662 35,4 7.528 100,0 24 Grabag Grabag I 1.344 14,3 82 0,9 373 4,0 881 9,4 2.680 28,5 4.509 48,0 2.069 22,0 145 1,5 0,0 0,0 6.723 71,5 9.403 100,0 25 0 Grabag II 462 12,7 15 0,4 144 4,0 781 21,5 1.402 38,6 1.443 39,7 755 20,8 35 1,0 0,0 0,0 2.233 61,4 3.635 100,0 26 Tegalrejo Tegalrejo 1.039 13,9 41 0,5 310 4,1 573 7,6 1.963 26,2 4.304 57,4 1.163 15,5 62 0,8 0,0 0,0 5.529 73,8 7.492 100,0 27 Secang Secang I 1.112 16,1 4 0,1 274 4,0 726 10,5 2.116 30,6 3.443 49,8 1.193 17,3 155 2,2 0,0 0,0 4.791 69,4 6.907 100,0 28 0 Secang II 576 15,0 74 1,9 21 0,5 467 12,2 1.138 29,7 1.842 48,0 816 21,3 42 1,1 0,0 0,0 2.700 70,3 3.838 100,0 29 Windusari Windusari 569 8,0 213 3,0 568 8,0 1.780 24,9 3.130 43,9 2.937 41,2 1.006 14,1 62 0,9 0,0 0,0 4.005 56,1 7.135 100,0 JUMLAH (KAB/KOTA) 29.372 16,7 1.166 0,7 8.882 5,0 17.584 10,0 57.004 32,4 89.591 50,9 24.860 14,1 4.469 2,5 0 0,0 0 0,0 118.920 67,6 175.924 100,0 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang NON MKJP MKJP + NON MKJP % MKJP + NON

TABEL 34 NO KECAMATAN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 MKJP PESERTA KB BARU IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 Salaman Salaman I 167 27,1 0 0,0 23 3,7 120 19,4 310 50,2 271 43,9 29 4,7 7 1,1 0,0 0,0 307 49,8 617 100,0 2 0 Salaman II 79 18,9 2 0,5 24 5,8 73 17,5 178 42,7 204 48,9 25 6,0 10 2,4 0,0 0,0 239 57,3 417 100,0 3 Borobudur Borobudur 74 8,9 0 0,0 15 1,8 126 15,1 215 25,8 615 73,7 2 0,2 2 0,2 0,0 0,0 619 74,2 834 100,0 4 Ngluwar Ngluwar 151 38,1 2 0,5 18 4,5 23 5,8 194 49,0 175 44,2 9 2,3 18 4,5 0,0 0,0 202 51,0 396 100,0 5 Salam Salam 249 38,4 0 0,0 16 2,5 120 18,5 385 59,4 258 39,8 5 0,8 0 0,0 0,0 0,0 263 40,6 648 100,0 6 Srumbung Srumbung 202 7,3 0 0,0 173 6,2 478 17,3 853 30,8 1.685 60,8 0 0,0 233 8,4 0,0 0,0 1.918 69,2 2.771 100,0 7 Dukun Dukun 106 28,9 1 0,3 12 3,3 16 4,4 135 36,8 208 56,7 12 3,3 12 3,3 0,0 0,0 232 63,2 367 100,0 8 Sawangan Sawangan I 64 16,0 1 0,3 6 1,5 105 26,3 176 44,0 183 45,8 29 7,3 12 3,0 0,0 0,0 224 56,0 400 100,0 9 0 Sawangan II 121 38,2 1 0,3 10 3,2 69 21,8 201 63,4 108 34,1 1 0,3 7 2,2 0,0 0,0 116 36,6 317 100,0 10 Muntilan Muntilan I 41 56,9 0 0,0 3 4,2 6 8,3 50 69,4 18 25,0 2 2,8 2 2,8 0,0 0,0 22 30,6 72 100,0 11 0 Muntilan II 143 31,6 0 0,0 0 0,0 19 4,2 162 35,8 273 60,4 16 3,5 1 0,2 0,0 0,0 290 64,2 452 100,0 12 Mungkid Mungkid 204 16,8 2 0,2 28 2,3 93 7,7 327 26,9 789 65,0 87 7,2 11 0,9 0,0 0,0 887 73,1 1.214 100,0 13 Mertoyudan Mertoyudan I 60 10,3 3 0,5 9 1,6 19 3,3 91 15,7 467 80,5 19 3,3 3 0,5 0,0 0,0 489 84,3 580 100,0 14 0 Mertoyudan II 14 10,5 0 0,0 5 3,8 14 10,5 33 24,8 91 68,4 5 3,8 4 3,0 0,0 0,0 100 75,2 133 100,0 15 0 Kota Mungkid 59 39,3 0 0,0 10 6,7 41 27,3 110 73,3 37 24,7 3 2,0 0 0,0 0,0 0,0 40 26,7 150 100,0 16 Tempuran Tempuran 84 12,5 0 0,0 25 3,7 56 8,3 165 24,6 420 62,6 31 4,6 55 8,2 0,0 0,0 506 75,4 671 100,0 17 Kajoran Kajoran I 55 9,5 0 0,0 7 1,2 100 17,2 162 27,9 310 53,4 68 11,7 40 6,9 0,0 0,0 418 72,1 580 100,0 18 0 Kajoran II 85 19,3 0 0,0 10 2,3 166 37,6 261 59,2 147 33,3 28 6,3 5 1,1 0,0 0,0 180 40,8 441 100,0 19 Kaliangkrik Kaliangkrik 324 34,8 5 0,5 49 5,3 72 7,7 450 48,4 433 46,6 40 4,3 7 0,8 0,0 0,0 480 51,6 930 100,0 20 Bandongan Bandongan 111 11,0 2 0,2 54 5,4 92 9,1 259 25,7 724 71,8 16 1,6 10 1,0 0,0 0,0 750 74,3 1.009 100,0 21 Candimulyo Candimulyo 100 44,2 3 1,3 14 6,2 36 15,9 153 67,7 48 21,2 23 10,2 2 0,9 0,0 0,0 73 32,3 226 100,0 22 Pakis Pakis 48 6,7 2 0,3 81 11,4 100 14,0 231 32,4 474 66,6 0 0,0 7 1,0 0,0 0,0 481 67,6 712 100,0 23 Ngablak Ngablak 62 6,2 0 0,0 30 3,0 284 28,2 376 37,3 549 54,5 82 8,1 0 0,0 0,0 0,0 631 62,7 1.007 100,0 24 Grabag Grabag I 115 13,6 1 0,1 30 3,5 47 5,5 193 22,8 607 71,6 38 4,5 10 1,2 0,0 0,0 655 77,2 848 100,0 25 0 Grabag II 83 26,5 0 0,0 9 2,9 151 48,2 243 77,6 54 17,3 5 1,6 11 3,5 0,0 0,0 70 22,4 313 100,0 26 Tegalrejo Tegalrejo 109 15,0 0 0,0 13 1,8 101 13,9 223 30,8 485 66,9 9 1,2 8 1,1 0,0 0,0 502 69,2 725 100,0 27 Secang Secang I 54 13,4 1 0,2 16 4,0 84 20,9 155 38,6 234 58,2 12 3,0 1 0,2 0,0 0,0 247 61,4 402 100,0 28 0 Secang II 53 20,5 1 0,4 18 6,9 58 22,4 130 50,2 128 49,4 0 0,0 1 0,4 0,0 0,0 129 49,8 259 100,0 29 Windusari Windusari 34 5,3 0 0,0 24 3,7 314 48,6 372 57,6 257 39,8 12 1,9 5 0,8 0,0 0,0 274 42,4 646 100,0 JUMLAH (KAB/KOTA) 3.051 16,8 27 0,1 732 4,0 2.983 16,4 6.793 37,5 10.252 56,5 608 3,4 484 2,7 0 0,0 0 0,0 11.344 62,5 18.137 100,0 NON MKJP MKJP + NON MKJP % MKJP + NON MKJP Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang