Analisis Sinusoida. Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

dokumen-dokumen yang mirip
Rangkaian Listrik Arus dan Tegangan AC Sinusoidal dan Phasor

Analisis Ajeg dari Sinusoidal

Phasor dan Impedans. Slide-09. Ir. Agus Arif, MT. Semester Gasal 2016/2017

By. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T.

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Peserta mampu menganalisis rangkaian listrik arus bolak balik I fasa dan 3 fasa.

Untai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan.

Aplikasi Deret Fourier (FS) Deret Fourier Aplikasi Deret Fourier

Daya Rangkaian AC [2]

Arus & Tegangan bolak balik(ac)

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

Antiremed Kelas 12 Fisika

Kondisi seperti tersebut dapat dikatakan bahwa antara flux (Ф) dan tegangan (e) terdapat geseran fasa sebesar π / 2 radian atau 90 o.

Fungsi dan Sinyal. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu dan kompeten, mengenai : Bilangan kompleks Operasi bilangan kompleks Aplikasi bilangan kompleks dalam

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

SIGNAL & SPECTRUM O L E H : G U TA M A I N D R A. Rangkaian Elektrik Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik 2017

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

ARUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALIK


Deret Fourier. Slide: Tri Harsono PENS ITS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Rangkaian AC Tiga-Fase [1]

Refleksi dan Transmisi

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Daya Rangkaian AC [1]

KAPASITOR DAN INDUKTOR

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK

OPTIMISASI Minimisasi Rugi-rugi Daya pada Saluran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

MODUL 1 PENDAHULUAN, FENOMENA TRANSIEN & FUNGSI PEMAKSA TANGGA SATUAN

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

GETARAN DAN GELOMBANG

Spektrum dan Domain Sinyal

Deret Fourier untuk Sinyal Periodik

SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO

OSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Generator menghasilkan energi listrik. Sumber: Dokumen Penerbit, 2006

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

Fisika Dasar I (FI-321)

SOAL SOAL TERPILIH 1. maksimum dan arus efektif serta frekuensinya?

Gambar 1. Bentuk sebuah tali yang direnggangkan (a) pada t = 0 (b) pada x=vt.

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

Darpublic Nopember 2013

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

GERAK HARMONIK SEDERHANA

RANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

FISIKA. Sesi GELOMBANG BERJALAN DAN STASIONER A. GELOMBANG BERJALAN

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

λ = = 1.grafik simpangan waktu dan grafik simpangan-posisi ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Sumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)

FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS

The Forced Oscillator

BAB IV DERET FOURIER

Analisis Rangkaian Listrik

KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT

ARUS BOLAK BALIK. I m v. Gambar 1. Diagram Fasor (a) arus, (b) tegangan. ωt X(0 o )

METODE NUMERIK PADA RANGKAIAN RLC SERI MENGGUNAKAN VBA EXCEL Latifah Nurul Qomariyatuzzamzami 1, Neny Kurniasih 2

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

V. FUNGSI TRIGONOMETRI DAN FUNGSI INVERS TRIGONOMETRI

Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah. 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping.

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BAB II PENYEARAH DAYA

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

ANALISIS DERET FOURIER UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN FUNGSI GELOMBANG SINUSOIDAL ARUS AC PADA OSILOSKOP

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.

3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang stasioner dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata. Persamaan Gelombang.

BILANGAN KOMPLEKS. Dimana cara penyelesaiannya dengan menggunakan rumus abc, yang menghasilkan dua akar sekaligus ..(4)

Rangkaian Arus Bolak-Balik. Balik (Rangkaian AC) Pendahuluan. Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia

Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal

Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya

Bab III Respon Sinusoidal

Mutawafaq Haerunnazillah 15B08011

1. Alat Ukur Arus dan Tegangan

Berikut ini rumus untuk menghitung reaktansi kapasitif dan raktansi induktif

INTERFERENSI GELOMBANG

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Rangkaian RL dan RC Dengan Sumber

ANALISIS RANGKAIAN RLC

BILANGAN KOMPLEKS. Dimana cara penyelesaiannya dengan menggunakan rumus abc, yang menghasilkan dua akar sekaligus ..(4)

Transkripsi:

Analisis Sinusoida Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

1. Fungsi Pemaksa Sinusoida 1.1 Karakteristik sinusoida Kita tinjau sebuah tegangan secara sinusoida. V = V m sin ωt (1) Dari persamaan (1) di atas, bisa didapatkan amplitudo gelombang sinus (V m ), kecepatan sudut (), nilai puncak-puncak (V p-p ), periode (T), dan frekuensi (f).

Nilai-nilai diatas adalah sebagai berikut : Amplitudo maksimum = V m Kecepatan sudut = rad/s (2f rad/s) Nilai puncak-puncak = V p-p (2V m ) Periode = T detik (2/ detik) Frekuensi = f Hz (/2 Hz)

Hubungan antara frekuensi dengan kecepatan sudut adl: 2f.(2) V(t) 0 2 wt Gambar 1.

Perhatikan gambar dibawah ini

V m sint digambarkan sebagai fungsi t, dan jelas sekali terlihat pada Gambar 1 bahwa terlihat sifat periodik dari gelombang sinus. Fungsi ini berulang setiap 2 radian. Sekarang perhatikanlah persamaan gelombang sinus berikut ini: v( t) V sin( t )..(3) m Persamaan (3) digambarkan dalam Gambar 2 sebagai fungsi t, dan sudut fase () muncul sbg jumlah radian dg gelombang sinus yg semula.

V m sin t Vm V(t) V m sin t 2 wt -Vm Gambar 2. Bisa dikatakan bahwa t mendahului sebesar terhadap V m sin( ) sin( t) V m

Diagram fasor dari gambar gelombang sinus pada Gambar 2 adalah Gambar 2.a

Gambar 2.b. Pada Gambar 2.b, bisa dikatakan bahwa gel sinus Y 4 tertinggal sebesar dari Y 3

Secara umum, jika dua gelombang sinusoida yang akan dibandingkan fasenya, maka keduanya harus ditulis sebagai gelombang sinus atau cosinus, kedua gelombang harus ditulis dengan amplitudo positif; dan masingmasing harus mempunyai frekuensi yang sama. v1 Vm 1 sin(5t v V sin(5t 2 m2 0 30 ) 100 0 ) Bisa dikatakan bahwa v 1 terbelakang/tertinggal dari v 2 sebesar 130 0.

Contoh soal : 1. Sebuah tegangan sinusoida diberikan oleh v = 282,8 sin 314t volt. Tentukan nilai puncaknya/amplitudonya, tentukan nilai tegangan rms, berapa frekuensinya, nilai tegangan saat t = 4ms. Jawab : a.) dari v = 282,8 sin 314t volt, maka kita tahu bahwa nilai puncaknya Vm = 282,8 Volt. b.) tegangan rms (Vrms) = 0,707 x Vm = 0,707 x 282,8 = 200 V

c.) dari v = 282,8 sin 314t volt, kita dapatkan nilai kecepatan sudut = 314 rad/s, dengan rumus = 2f maka f = / 2 f = 314 / 2 = 50 Hz. d.) Nilai tegangan saat t = 4ms, v = 282,8 sin 314(4ms) v = 6,198 Volt.

2. Sebuah tegangan sinusoida (v), mempunyai perioda T = 0,01s dan tegangan puncak V m = 40 V, saat t = 0 maka tegangan v = -20 V. Tuliskan ekpresi dari tegangan sinusoida dalam bentuk v = V m sin (t )? Jawab : V m = 40 V = 2 / T = 2/0,01 = 200 rad/s Saat t = 0, maka -20 = 40 sin, sin = -0,5

sin 1 0,5 30 0 Karena masih dalam sudut, maka kita ubah ke dalam radian = -30 x (/180) = -/6 rads Jadi bentuk gelombang tegangan sinusoidanya menjadi : V= 40 sin (200t - /6) Volt

1.2 Respon paksaan dari fungsi sinusoida Respon keadaan tunak (steady state) digunakan untuk menyebut respon paksaan. Kita tinjau sekarang sebuah rangkaian RL seri sederhana seperti pada Gambar 3. Gambar 3

Tegangan sumber sinusoida (v s ) pada gambar 3 telah lama dihubungkan ke rangkaian, sehingga respon alamiah telah lenyap sama sekali. Sekarang tinggal mencari respon paksaan yang harus memenuhi persamaan diferensial berikut ini: di L Ri Vm cos t dt.(4) Respon paksaan harus memenuhi bentuk umum: i t) I cost I sin t.(5) ( 1 2

Atau dengan diketahui nilai I 1 dan I 2 sbb: I I 1 2 R 2 RVm 2 L LVm 2 2 R L 2 2.(6).(7) Maka didapat respon paksaan sbb : RVm LVm i( t) cos t 2 2 2 2 2 2 R L R L sin t (8)

Tetapi, respon pada persamaan (8) diatas agak rumit, akan lebih mudah dan jelas jika respon paksaan dinyatakan sebagai respon sinusoida atau cosinus tunggal dengan sudut fase. Respon paksaan dengan sinusoida tunggal dg sudut fase diberikan oleh permasaan 9 dibawah ini. i( t) Acos( t )..(9)

Dengan mendapatkan nilai dan A sbb: tan 1 A R 2 L R V m 2 L 2 (10) (11) Sehingga bentuk lain dari respon paksaan adalah : Vm 1 L ( t) cos( t tan ).(12) 2 2 2 R i R L

2. Konsep Fasor Arus atau tegangan sinusoida pada suatu frekuensi yg diketahui disifatkan oleh hanya dua parameter, yaitu amplitudo dan sudut fase. Kita lihat contoh berikut ini, sebuah arus sinusoida riil ditransformasikan ke dalam fasor. Arus sinusoida riil : i( t) I cos( t ) Dinyatakan sbg bagian riil bilangan komplek oleh identitias Euler : m

i ( t ) Re( I e m j( t) ) Kemudian lakukan penyederhanaan dengan menghilangkan faktor Re dan menambahkan komponen imajiner sehingga menjadi I I m e j Dan menuliskan hasil tersebut ke bentuk polar (bentuk fasor) : I I m

i(t) adalah representasi daerah waktu sedangkan fasor I sebagai representasi daerah frekuensi. Langkah-langkah untuk mengubah i(t) ke dalam I dinamai transformasi fasor dari waktu ke daerah frekuensi: 1. Diberikan fungsi sinusoida i(t) didalam daerah waktu, tuliskan i(t) sbg cosinus dg sudut fase. 2. Nyatakan cosinus sbg bagian riil kuantitas komplek dg menggunakan identita Euler. 3. Hilangkan Re 4. Tekan j t e

Contoh : Tranformasikan tegangan v(t) berikut ini ke dalam fasor. v( t) 100cos(400t 30) Dengan mengambil bagian riil dari representasi kompleknya: v( t) Re(100e j( 400t 30) dan membuang Re dan menekan ) j t e V 100 30

Langkah-langkah tranformasi dari daerah frekuensi (fasor) ke daerah waktu adalh sbb: 1. Diberikan arus fasor I dlm bentuk polar dalam daerah frekuensi. 2. Sisipkan kembali (kalikan dengan ) faktor j t e 3. Ganti operator bagian riil Re. 4. Dapatkan representasi daerah waktu dg identitas Euler.

Contoh : Ubahlah fasor (I) berikut ke daerah waktu i(t)? I 115 45 0 Maka kita bisa langsung menuliskan ke daerah waktu : v( t) 115cos( t 45 atau jika ditulis dalam bentuk sinus adl: 0 ) v( t) 115sin( t 45 0 )

SELESAI