ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BELIMBING DEWA DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK JAWA BARAT OLEH : SARI NALURITA A 14105605 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN SARI NALURITA. Analisis Efisiensi Pemasaran Belimbing Dewa di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Jawa Barat. Di bawah bimbingan DWI RACHMINA Belimbing manis merupakan jenis buah yang mudah dibudidayakan selain itu nilai ekonomis belimbing manis lebih tinggi dibandingkan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Permintaan belimbing manis setiap tahun semakin meningkat. Salah satu sentra produksi belimbing manis terdapat di Kota Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis saluran pemasaran dan fungsifungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran komoditas belimbing manis di Kota Depok, (2) Menganalisis struktur dan perilaku pasar belimbing manis di Kota Depok, (3) Menganalisis efisiensi pemasaran Belimbing Dewa untuk menentukan alternatif saluran pemasaran Belimbing Dewa. Penelitian ini dilakukan pada beberapa petani Belimbing Dewa di Kecamatan pancoran Mas, Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran, lembaga pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran, struktur dan perilaku pasar. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis marjin pemasaran, farmer s share, rasio keuntungan dan biaya. Metode pengambilan contoh yang digunakan adalah random sampling, dengan 40 petani responden. Sedangkan pengambilan contoh untuk lembaga pemasaran dilakukan dengan metode snowball sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima saluran pemasaran yang terbentuk di dalam pemasaran Belimbing Dewa di Kecamatan Pancoran mas, yaitu : (1) Petani Tengkulak Pedagang Besar Pedagang Pengecer Konsumen; (2) Petani Tengkulak Pedagang Besar Supplier Pedagang Pengecer (swalayan) Konsumen; (3) Petani Pedagang Pengecer (toko buah dan pasar tradisional) Konsumen; (4) Petani Pusat Koperasi Belimbing Pedagang Pengecer (toko buah) Konsumen; (5) Petani Pusat Koperasi Belimbing Supplier Pedagang Pengecer (swalayan) Konsumen. Setiap lembaga pemasaran kentang melakukan fungsi-fungsi pemasaran yang berbedabeda. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh lembaga pemasaran meliputi fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Tidak semua lembaga pemasaran melakukan semua fungsi pemasaran tersebut, hanya pedagang pengecer pada saluran pemasaran 1 yang melakukan semua fungsi pemasaran. Struktur pasar yang dihadapi petani belimbing mengarah kepada struktur pasar oligopsoni, karena jumlah tengkulak yang sedikit dan produk yang dijual homogen Struktur pasar yang dihadapi oleh tengkulak mengarah pada oligopsoni murni karena jumlah tengkulak yang sedikit, tengkulak tidak bebas untuk menentukan harga, walaupun harga berdasarkan negosiasi namun seringkali harga ditentukan oleh pedagang besar. Struktur pasar yang dihadapi oleh tengkulak mengarah pada oligopsoni murni karena jumlah tengkulak yang sedikit, tengkulak tidak bebas untuk menentukan harga, walaupun harga berdasarkan negosiasi namun seringkali harga ditentukan oleh pedagang besar. Struktur pasar yang dihadapi oleh Puskop adalah struktur pasar monopoli. Strukur pasar yang dihadapi oleh pedagang besar adalah struktur pasar oligopoli. Struktur pasar yang dihadapi 50
oleh supplier adalah oligopoli differensiasi karena jumlah supplier yang sedikit dan jumlah produk yang dipasok supplier bergam tidak hanya belimbing varietas Dewa Baru. Struktur pasar yang dihadapi oleh pedagang pengecer selaku penjual mengarah pada persaingan monopolistik karena jumlah pembeli dan penjual yang banyak, pengetahuan pedagang pengecer yang tinggi, sulitnya untuk keluar dan masuk pasar, serta adanya diferensiasi produk. Hasil analisis marjin pemasaran pada saluran pemasaran satu sampai lima, total biaya pemasaran tertinggi terdapat pada saluran pemasaran lima sebesar Rp.2.340/Kg dan terbesar digunakan untuk biaya pengemasan sebesar Rp.500 (21 persen dari total biaya pengemasan). Bahwa keuntungan terbesar yang diterima petani Belimbing Dewa diperoleh dari saluran pemasaran empat dan lima yaitu sebesar Rp.3.201, sedangkan keuntungan terkecil diperoleh petani di saluran pemasaran satu dan dua sebesar Rp.1.701/Kg. Saluran pemasaran dua adalah merupakan saluran pemasaran yang memiliki total marjin terbesar dibandingkan saluran pemasaran lainnya yaitu sebesar Rp.10.000/Kg atau sebesar 66,67 persen. Farmer s share tertinggi terdapat pada saluran pemasaran empat yaitu sebesar 56,52 persen, artinya produsen menerima harga sebesar 56,52 persen dari harga yang dibayarkan konsumen. Berdasarkan analisis rasio keuntungan terhadap biaya, total π/c pada setiap saluran pemasaran Belimbing Dewa memiliki nilai lebih besar dari satu, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pada masing-masing saluran sudah memberikan keuntungan. Nilai π/c tertinggi terdapat pada saluran pemasaran empat yaitu sebesar 7,51, artinya jika lembaga pemasaran pada saluran pemasaran ke empat mengeluarkan biaya sebesar Rp.1/Kg maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp.7,51/Kg. Rasio keuntungan-biaya terbesar pada saluran empat diperoleh pedagang pengecer sebesar 25,60. Berdasarkan analisis marjin pemasaran saluran pemasaran Belimbing Dewa yang paling efisien adalah saluran pemasaran empat, karena memiliki total marjin pemasaran terkecil sebesar Rp. 5000/Kg (43,48 persen), pada saluran ini petani mendapatkan bagian terbesar yang dianalisis dengan farmer s share, sedangkan rasio keuntungan terhadap biaya juga menunjukkan saluran pemasaran empat telah memberikan keuntungan pada setiap lembaga yang terlibat dibanding dengan saluran pemasaran lainnya. Saluran pemasaran empat dapat dijadikan alternatif saluran pemasaran yang dapat dipilih oleh setiap lembaga pemasaran, jika untuk meningkatkan pendapatan petani saluran pemasaran empat dan lima merupakan alternatif saluran pemasaran yang dapat dipilih petani karena petani mendapatkan bagian terbesar pada saluran empat dan lima. Petani memerlukan suatu wadah yang tidak hanya memasarkan hasil panen tetapi juga dapat memberikan kegiatan pembinaan baik dalam hal budidaya maupun dalam hal pemasaran. Untuk meningkatkan efisiensi harga, para pelaku pemasaran perlu memperhatikan jumlah pesaing, informasi pasar, dan standarisasi produk. Untuk meningkatkan efisiensi operasional, beberapa kegiatan peningkatan nilai tambah seperti pengolahan belimbing dirasakan perlu agar petani dan lembaga-lembaga lain yang terlibat bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan resiko akan kerusakan produk yang menyebabkan penyusutan bisa dikurangi. 51
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BELIMBING DEWA DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK JAWA BARAT OLEH : SARI NALURITA A 14105605 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 52
Judul Nama : Analisis Efisiensi Pemasaran Belimbing Dewa Di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Jawa Barat : Sari Nalurita NRP : A 14105605 Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Dwi Rachmina, MSi NIP : 131 918 053 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, MAgr NIP : 131 124 019 Tanggal Lulus : 6 September 2008 53
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BELIMBING DEWA DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK JAWA BARAT BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH Bogor, September 2008 Sari Nalurita A 14105605 54
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Depok sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Sochiri dan Sair. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN Mekarjaya 30 pada tahun 1990 dan lulus pada tahun 1996. Penulis melanjutkan ke SLTPN 3 Depok hingga tahun 1999. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah ke SMUN 1 Cibinong dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan Program Diploma III di Institut Pertanian Bogor pada Program Studi Manajemen Bisnis dan Koperasi, Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Penulis melanjutkan Program Strata satu (S1) pada tahun 2005 di Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun 2008. Selama kuliah penulis aktif di kepanitian seperti panitia Masa Perkenalan Kampus (MPK) dan Masa Perkenalan Fakultas (MPF) sebagai PAK, panitia pembuatan film produksi fakultas pertanian, panitia Gebyar Nusantara dalam Ulang Tahun IPB, selain itu penulis sempat aktif dalam Keluarga Muslim Diploma (KEMUDI) pada periode 2002/2003. 55
KATA PENGANTAR Puji dan syukur selalu tercurah kepada Zat yang Maha Esa Allah SWT atas kebesaran dan limpahan rahmat serta hidayah-nya, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Syukur alhamdulillah penulis haturkan atas terselesaikannya penulisan skripsi yang berjudul Analisis Efisiensi Pemasaran Belimbing Dewa di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan dapat bermanfaat secara teoritis maupun terapan. Dengan adanya lembaga pemasaran baru yaitu Pusat Koperasi sehingga terbentuklah saluran pemasaran baru bagi pemasaran Belimbing Dewa, penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya, sehingga dapat tergambarkan kondisi pemasaran Belimbing Dewa di masa ini. Penulis pada akhirnya berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Terimakasih Bogor, September 2008 Penulis 56
UCAPAN TERIMAKASIH Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, diawali dengan ucapan syukur alhamdulillah penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Kedua orang tua, terutama ibunda Dra. Sair yang tak henti-hentinya memberikan do a dan semangat serta dukungan lainnya yang tak ternilai harganya. 2. Ir. Dwi Rachmina, Msi selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, dukungan, saran dan masukan yang sangat berarti bagi penulis hingga penyusunan skripsi ini selesai. 3. Dr. Ir. Ratna Winandi Selaku dosen penguji utama atas segala arahan dan masukan yang berharga bagi penyempurnaan skripsi penulis. 57
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan Penelitian... 12 I.4. Manfaat Penelitian... 13 II. TINJAUAN PUSTAKA... 14 2.1. Karakteristik Belimbing Manis (carambola)... 14 2.2. Hasil Penelitian Terdahulu Tentang Efisiensi Pemasaran... 16 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu Tentang Komoditi Belimbing... 18 III. KERANGKA PEMIKIRAN... 20 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis... 20 3.1.1. Saluran Pemasaran... 20 3.1.2. Fungsi dan Lembaga Pemasaran... 21 3.1.3. Struktur Pasar... 24 3.1.4. Perilaku Pasar... 26 3.1.5. Keragaan Pasar... 27 3.1.5.1. Marjin Pemasaran... 27 3.1.5.2. Farmer s Share... 30 3.1.5.3. Rasio Keuntungan Terhadap Biaya... 30 3.1.6. Efisiensi Pemasaran... 31 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional... 32 IV. METODE PENELITIAN... 35 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian... 35 4.2. Metode Pengumpulan dan Sumber Data... 35 58