MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I) J A K A R T A RABU, 21 JANUARI 2015
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XIII/2015 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan [Pasal 47 ayat (2) huruf e bagian c] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. PT Tunas Jaya Pratama 2. PT Multi Prima Universal 3. PT Marag Maju Mapan ACARA Pemeriksaan Pendahuluan (I) Rabu, 21 Januari 2015, Pukul 11.18 11.30 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Wahiduddin Adams (Ketua) 2) Muhammad Alim (Anggota) 3) Suhartoyo (Anggota) Mardian Wibowo Panitera Pengganti i
Pihak yang Hadir: A. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Absar Kartabrata 2. Rasyid Alam Perkasa Nasution 3. Ali Nurdin ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 11.18 WIB 1. KETUA: WAHIDUDDIN ADAMS Baik. Sidang Perkara Nomor 3/PUU-XIII/2015 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. Kami persilakan kepada Pemohon atau Kuasanya untuk memperkenalkan diri. 2. KUASA HUKUM PEMOHON: RASYID ALAM PERKASA NASUTION Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Pemohon memperkenalkan diri dengan nama, nama saya Rasyid Alam Perkasa Nasution dan didampingi oleh kolega saya dari ujung sebelah kanan Dr. Absar Kartabrata, dan yang di tengah Ali Nurdin, S.H. Terima kasih, Yang Mulia. 3. KETUA: WAHIDUDDIN ADAMS KETUK PALU 3X Permohonan ini sudah kita terima, yakni Pengujian Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ini penjelasan Pasal 47 ayat (2) huruf e bagian c. Kami persilakan kepada Pemohon atau Kuasanya untuk menyampaikan pokok-pokok permohonan. Jadi disampaikan pokok-pokoknya saja karena secara tertulis permohonan ini sudah kami terima. Kami persilakan untuk menyampaikan pokok-pokok permohonannya, silakan. 4. KUASA HUKUM PEMOHON: ALI NURDIN Terima kasih, Majelis Yang Mulia. Kami selaku Kuasa Hukum dari Para Pemohon menyampaikan adanya keberatan terhadap ketentuan penjelasan Pasal 47 ayat (2) huruf e bagian c Undang-Undang Angkutan Jalan karena penjelasan tersebut telah menempatkan alat berat sebagai kendaraan bermotor, dan dampaknya alat berat diperlakukan sama dengan kendaraan bermotor sehingga harus memenuhi persyaratanpersyaratan sebagaimana halnya kendaraan bermotor. Itu legal standing kami dan pada gilirannya kami tidak bisa berusaha, tidak bisa bekerja gara-gara alat berat itu tidak bisa memenuhi persyaratan kendaraan bermotor. Nah, kami melihat bahwa ketentuan penjelasan Pasal 47 ini bertentangan dengan; satu, kaitannya dengan aspek uji formil karena 1
penjelasan Pasal 47 itu telah mengatur norma baru yang menempatkan alat berat sebagai genus yang berbeda menjadi bagian dari kendaraan bermotor. Yang kedua, secara materil, alat berat adalah berbeda sama sekali dengan kendaraan bermotor. Sejak awal alat berat dibentuk sebagai alat produksi tidak pernah mungkin sama dengan kendaraan bermotor sebagai (suara tidak terdengar jelas) transportasi. Oleh karena itu, hal ini mengakibatkan kerugian kepada kami dan ini menimbulkan ketidakpastian hukum dan tidak ada jaminan perlindungan. Untuk objek yang berbeda, seharusnya diperlakukan berbeda, tidak boleh diperlakukan sama. Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa penjelasan Pasal 47 Undang-Undang Lalu Lintas ini telah bertentangan dengan konstitusi khususnya Pasal 1 ayat (3) dan Pasal 28D ayat (1). Demikian, Majelis. 5. KETUA: WAHIDUDDIN ADAMS Baik. Telah disampaikan pokok-pokok permohonannya terhadap Pengujian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan khususnya penjelasan Pasal 47 ayat (2) huruf e bagian c. Dan pada sidang ini agendanya pemeriksaan pendahuluan dan Hakim akan memberikan nasihat untuk perbaikan dari permohonan ini. Kami persilakan Yang Mulia Pak Muhammad Alim. 6. HAKIM ANGGOTA: MUHAMMAD ALIM Terima kasih, Yang Mulia Ketua Panel. Mungkin Saudara Pemohon masih ingat pernah ada pengujian juga undang-undang di sini berkaitan dengan alat-alat berat yang ada, jadi mungkin itu bisa dikaitkan dengan ini, ya, bisa paling tidak dipedomanilah. Di situ ada putusan Mahkamah Konstitusi yang berkaitan dengan alat-alat berat yang dioperasikan di Kalimantan itu lho, yang di kemudian dipakaikan apa... bahwa pembayarannya disamakan. Itu nanti dilihat diperbandingkan bagaimana sikap MK di situ. Saya lihat ini permohonan Saudara memang sudah apa... syaratsyaratnya sudah terpenuhi, mungkin di sana-sini yang menjadi masalah itu apakah suatu penjelasan bisa diuji misalnya begitu, itu nanti bagaimana nanti Saudara mengelaborasinya, tapi saya lihat pada dasarnya permohonan ini sudah memenuhi standar yang biasanya dikemukakan di diajukan di Mahkamah Konstitusi. Buat sementara Pak, saya (suara tidak terdengar jelas) itu. 2
7. KETUA: WAHIDUDDIN ADAMS (Suara tidak terdengar jelas) Yang Mulia Dr. Muhammad Alim. Saya persilakan Dr. Suhartoyo. Ya, baik. Jadi memang ini sistematikanya sudah cukup baik. Ini Para Kuasa ini sudah lazim dan sudah akrab di persidangan-persidangan di MK. Kemudian mengenai permasalahan kendaraan bermotor ini coba nanti juga dicermati Putusan Nomor 1/PUU- X/2012 pada poin 3.17.2 yang pada intinya menurut Mahkamah pengertian kendaraan bermotor itu disebut dalam Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi ya, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 ya, kalau tidak salah ya. Ini ada perumusan ulang di sana yang mengenai batasan kepada pemda, objek-objek yang dapat dikenakan pajak maupun retribusi daerah. Kemudian yang kedua, memang ini apakah penjelasan itu dapat diuji tapi kita lihat nanti dalam ini karena dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 ya dikatakan itu bahwa penjelasan itu tidak dapat memuat norma ya dan kemudian penjelasan tidak dapat menjadi dasar hukum untuk peraturan yang lebih lanjut. Kemudian penjelasan merupakan tafsir resmi dari pembentuk undang-undang dan ini untuk memperjelas norma, jadi bukan norma itu sendiri, tapi ya mungkin saja ternyata bahwa penjelasannya ada yang mengandung norma atau norma terselubung, ya. Ya, kita nanti lihat cermati lebih lanjut di dalam pemeriksaan dari persidangan selanjutnya ya. Saya kira itu dari kami, mungkin perlu kita sampaikan juga bahwa untuk perbaikan permohonan juga dianggap bahwa hal-hal yang disampaikan oleh Yang Mulia Majelis Hakim ini perlu ada penyempurnaan. Diberikan waktu paling lambat 14 hari. Tapi kalau dianggap bahwa yang sudah disampaikan ini sudah tidak diperlu diperbaiki lagi, maka itu yang akan dijadikan permohonan yang sudah disampaikan dan untuk selanjutnya kami persilakan kepada Kuasa kalau ada hal-hal yang masih dipandang perlu untuk disampaikan. 8. KUASA HUKUM PEMOHON: ALI NURDIN Terima kasih, Majelis Yang Mulia. Sebagaimana saran dari Majelis Yang Mulia tadi terkait dengan kaitannya dengan uji materiil dalam Perkara Nomor 1 Tahun 2012 tentang Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, kami akan coba masukkan nanti dalam permohonan. Begitu juga halnya terkait dengan penjelasan dalam kaitan dalam kewenangan Mahkamah Konstitusi dan kami akan apa... batas waktu 14 hari nanti akan kami gunakan sebaik-baiknya. Terima kasih, Majelis. 3
9. KETUA: WAHIDUDDIN ADAMS Nanti kalau perbaikannya disampaikan ke Kepaniteraan, cukup ya. Baik jika tidak ada hal-hal yang lain, maka untuk acara persidangan selanjutnya akan diberitahukan kemudian dan sidang hari ini selesai dan dinyatakan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 11.30 WIB Jakarta, 21 Januari 2015 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d Rudy Heryanto NIP. 19730601 200604 1 004 Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 4