BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom ction research) yang bersifat refleksi dan. Proses Penelitian Tidakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nilai Frekuensi % Keterangan Nilai Rata-rata < ,36 Belum Tuntas 59, ,64 Tuntas Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SIKLUS I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam membaca permulaan untuk itu direncanakan tindakan kelas dalam upaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN SIKLUS SD / KELAS HARI / TANGGAL WAKTU KET

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan. 3.1.2. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan di kelas II SD Negeri 2 Kenteng Kecamatan Toroh,Kabupaten Grobogan yang dilaksanakan pada semester I Tahun Pelajaran 2011/2012 3.1.3. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD Negeri 2 Kenteng Kecamatan Toroh Kabupaten grobogan yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 10 laki-laki dan 20 perempuan. 3.2. Variabel dalam PTK Permainan kartu huruf tematik,dan kemampuan membaca lancar.permainan kartu huruf tematik yaitu suatu pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan di Sekolah dan pengerjaannya praktik membaca lancar oleh siswa. Hasil Belajar siswa adalah besarnya skor yang diperoleh dari pengamatan,presentasi,dan laporan yang dilakukan pada siklus I dan II. 3.3. Rencana Tindakan Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang dilaksanakan dari bulan September sampai bulan November 2011. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan kegiatan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Gambarkan kegiatan setiap siklusnya sebagai berikut : 3.3.1. Siklus I Siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut : a. Perencanaan Dalam tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah perencanaan yang matang agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan hasilnya memuaskan.dalam kegiatan ini terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan 11

12 untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada pada membaca melalui permainan kartu huruf. tematik yaitu : 1. Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan Permainan kartu huruf. 2. Menyiapkan bacaan sederhana dan mainan kartu huruf tematik. 3. Membuat dan menyiapkan intrumen penelitian berupa lembar observasi 4. Menyiapkan perangkat tes membaca berupa kalimat sederhana dalam bacaan. 5. Melakukan kalaborasi dengan teman guru kelas yang lainnya. b. Tindakan Dalam keegiatan tindan ini guru mengajar harus sesuai denga rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian secara garis besar adalah melaksanakan pembelajaran membaca kalimat sederhana dengan permainan kartu huru. Dalam proses tindakan dibagi kedalam tiga tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup, Pertemua pertama, tahap pendahuluan atau awal pembelajaran yaitu tahap pengkondisian siswa agar siap dan tertarik melaksakan proses pembelajaran membaca Pendahuluan ini meliputi beberapa tahap antara lain: Pertemuan I ( Siklus I 1. Kegiatan Awal Guru mempersiapkan rencana persiapan pembelajaran, media, lembar kerja. Dalam pelaksanaan siklus I peneliti dibantu teman sejawat untuk melakukan observasi. Apersepsi dilakukan dengan cara Tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari. Guru memberikan motivasi cara membaca lancar dan baik. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Peserta didik diajak menyanyi lagu pada hari minggu bersama-sama. Guru membagi siswa dalam lima kelompok untuk bermain kartu huruf tematik. Guru memberikan contoh membaca lancar hasil permainan kartu huruf tematik. Siswa mempresentasikan cara membaca lancar hasil permainan kartu huruf tematik. Guru memberikan umpan balik kepada semua siswa.

13 Guru dan siswa melakukan Tanya jawab hal-hal yang belum jelas. 3. Kegiatan Akhir Guru memberi motivasi pada siswa untuk belajar membaca lancar denga pemberian tugas memainkan kartu huruf yang diberikan. Pertemuan Il ( siklus I ) 1 Kegiatan Awal Guru mengoreksi pekerjaan rumah siswa dengan memberi pujian pada siswa yang membacanya sudah benar,dan memberikan nilai di atas cukup. Apersepsi guru menugaskan pada siswa untuk membaca di depan temanteman. Guru memberikan motivasi dengan menunjukan gambar anak membaca yang rajin. 2 Kegiatan Inti Siswa diajak menyanyi lagu Lihat Kebunku bersama-sama. Guru menugaskan siswa untuk membuat kelompok menjadi lima kelompok. Guru menugaskan siswa dalam kelompok untuk membaca lancar. Siswa mengerjakan lembar kerja bersama kelompoknya dengan bimbingan guru. Siswa melaporkan hasilnya untuk dibacakan di depan kelas. Guru bersama siswa memberikan umpun balik mengenai permainan kartu huruf. 3 Kegiatan Akhir Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Guru dan siwa merefleksi pelajaran yang telah di lakukan siswa. c. Observasi Observasi dilakukan oleh guru lain atau teman sejawat dengan mengamati proses pembelajaran yaitu dengan mengamati kegiatan guru dan siswa. Observasi diarahkan ke poin poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. Hasil

14 pengamatan dimasukkan dalam lembar observasi sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan proses berikutnya. d. Refleksi Pada tahap ini, peneliti dan teman sejawat dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi. Dengan demikian,analisis dilakukan terhadap proses dan hasil pelajaran. Berdasarkan analisis tersebut akan diperoleh kesimpulan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki atau disempurnakan pada siklus berikutnya. 3.3.2. Siklus II Rancangan pelaksanaan siklus II dilakukan setelah mengevaluasi tindakan pada siklus I. Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti siklus I tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil hasil yang diperoleh siklus I dan refleksi,sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II a. Perencanaan Pada siklus II ini peneliti ingin meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran bahasa Indonesia. Peneliti terlebih dahulu menyiapkan perangkat pembelajaran dan merancang pelaksanaan pembelajaran untuk program perbaikan dan pengayaan dengan menggunakan pengulangan kembali latihan dan tugas tugas membaca dengan lancar. b. Implementasi Tindakan Pembelajaran pada siklus II ini dilakukan seperti pada siklus I,tetapi dalam siklus II ini akan dilakukan perbaikan agar hasil belajar bahasa indonesia meningkat dan masih menggunakan tugas membaca lancar sebagai wahana dan cara belajar melalui permainan kartu huruf tematik. Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain : Pertemuan 1 1. Memotivasi siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

15 3. Memberikan contoh cara membaca lancar dengan permainan kartu huruf tematik. 4. Memberikan latihan membaca lancar dengan permainan kartu huruf tematik di kelas. 5. Mengawasi kerja siswa dan memberikan petunjuk bagi yang mengalami kesulitan dalam permainan kartu huruf tematik. 6. Memberikan tugas rumah sesuai contoh yang diberikan guru. Pertemuan 2 1. Memotivasi siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Membahas tugas membaca lancar secara klasikal dengan cara siswa membuktikan teknik membaca secara individu. 4. Guru memberikan penilaian dan tindak lanjut c. Observasi Observasi dilakukan oleh guru lain atau temen sejawat dengan mengamati proses pembelajaran dan untuk mengetahui kekurangan kekurangan dalam pembelajaran d. Refleksi Peneliti dibantu oleh teman sejawat menganalisis hasil penelitian sebagai umpan balik yang diperoleh pada siklus II,dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca lancar pada siswa untuk pelajaran bahasa Indonesia dengan materi membaca lancar.dalam kegiatan refleksi juga dipaparkan hambatan dan sulusi penyelesaiannya dalam tindakan berikutnya. 3.4 Jenis Data dan Cara Pengumpulannya Peneliti ini menggunakan teknik tes dan non teknik. Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemampuan membaca lancar setelah proses belajar mengajar dengan permainan kartu huruf tematik. Adapun teknik non tes berupa lembar observasi, yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah diadakan proses pembelajaran membaca kalimat sederhana dengan permainan kartu huruf.

16 Dalam instrumen tes terhadap beberapa aspek yang harus dikerjakan oleh siswa setelah membaca sebuah bacaan pendek. Aspek tersebut antara lain : lafal yang benar, intonasi dan kenyaringan, tulisan yang rajin dari kalimat sederhana. Semua aspek tersebut dengan indikator yang ada dalam kurikulum, yaitu membaca kata dan membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang benar. Pedoman penilaian untuk tingkat kelancaran membaca terhadap kalimat sederhana digunakan penilaian sebagai berikut : 1 Rubrik penilaian untuk lafal, intonasi, kenyaringan, dan kebenaran. Skala penilaian yang digunakan adalah 1, 2, 3, atau 4 dengan rincian berikut Tabel 2 Instrumen Penilaian Kemampuan Membaca Siswa Kelas ll SD Negeri 2 Kenteng Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaTahun Pelajaran : 2011/ 2012 Aspek yang dinilai Membaca A B C D Kriteria Lafal Intonasi Kenyaringan Kebenaran 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 4= Baik Sekali 3= Baik 2= Cukup 1= Kurang 2 Skala penilaian yang digunakan adalah 1, 2, 3, atau 4 dengan rincian berikut, Keterangan : a. Skor 4 apabila mampu membaca cerita pendek dengan lafal, intonasi, kenyaringan, dan kebenaran. b. Skor 3 apabila mampu membaca beberapa kalimat pendek dengan lafal, intonasi, kenyaringan, dan kebenaran. c. Skor 2 apabila mampu membaca kalimat pendek dengan lafal, intonasi, kenyaringan, dan kebenaran. d. Skor 1 apabila mampu membaca satu kata dengan lafal, intonasi, kenyaringan, dan kebenaran. Untuk menghitung skor di atas, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

17 N = Nilai akhir 16= Skor maksimal A + B + C + D N = X 100 16 3.5 Indikator Keberhasilan Permainan kartu huruf tematik efektif dilakukan dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran membaca lancar. 1. Hasil belajar siswa a. Nilai rata rata siswa sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. b. Prosentase ketuntasan siswa secara klasikal 60 % (minimal 60 % jumlah siswa memperoleh skor nilai 60). 2. Performen guru dalam pembelajaran sesuai indikator yang ditetapkan dalam nilai pengamatan. 3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran a. Prosentase kehadiran siswa min. 90 %. b. Keberanian siswa bertanya dan mengajukan pertanyaan. c. Keterlibatan siswa dengan pembelajaran tematik. d. Keberanian siswa dalam membaca lancar. 3.6. Analisis Data Data yang berhasil penulis kumpulkan akan dianalisis melalui dua tahap, karena dengan analisis dua tahap ini diharapkan dapat sesuai dengan permasalah yang baru dan sesuai dengan tujuan penelitian. 3.6.1. Tahap Pertama

18 Menggunakan teknik analisis diskriptif komparatif: yaitu membandingkan hasil tes pada kondisi awal dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I dan hasil tes pada siklus II. 3.6.2 Tahap Kedua Dengan menggunakan teknik observasi maupun wawancara dengan analisis diskriptif berdasarkan hasil observasi dan refleksi. 3.6.3. Validasi Data Untuk peningkatan validitas data agar datanya valid, diterapkan teknik trianggulasi data atau disebut acuan segitiga. Teknik ini berarti pengumpulan data yang sejenis dengan menggunakan sumber data yang berbeda dan yang tersedia. Data yang diperoleh diperkuat dengan informan yang telah ditemukan sesuai tujuan penelitian. Dengan demikian kebenaran data yang satu akan diuji dengan data yang diperoleh dari sumber data yang lain. 3.7 Kerangka Berpikir Pada kondisi awal dapat diketahui dari kelas II SD Negeri 2 Kenteng Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan yang terdiri dari 30 Siswa nilai rata-rata kelasnya adalah 52,40. Rata-rata kelas tersebut Nilai yang tuntas atau lebih dari atau sama dengan KKM hanyalah 5 siswa. Sedangkan yang belum tuntas masih 25 siswa. Untuk KKM bahasa Indonesia yang ditetapkan di kelas II SD Negeri 2 Kenteng adalah 60.Melihat kondisi tersebut peneliti merefleksi penyebab terjadinya hasil belajar siswa rendah. Setelah direfleksikan diketahui bahwa kekurangan yang terjadi adalah guru dalam pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran, siswa tidak dilibatkan secara optimal dalam pembelajaran, siswa tidak memiliki keberanian untuk maju di depan kelas dan mengemukakan pendapat, pembelajaran terpusat pada guru, dan pembelajaran menurut siswa membosankan. Akar penyebabnya terpusat pada guru, karena dalam pembelajaran guru mayoritas menggunakan pendekatan mata pelajaran, bukan pendekatan tematik. Seharusnya karena kelas II adalah kelas awal, maka guru harus menggunakan pendekatan tematik dalam pembelajaran.

19 Solusi yang harus dilakukan oleh guru agar hasil belajar bahasa Indonesia dalam membaca lancar dapat meningkat dalam pembelajaran harus menggunakan permainan kartu huruf tematik.dengan memanfaatkan permainan kartu huruf tematik akan dapat membuat siswa belajar dengan senang.siswa merasa termotivasi dan dapat berkembang kreatifitasnya. Motivasi siswa yang optimal akan menciptakan kondisi siswa siap untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan kesiapan sikap dan minat siswa akan dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa. Penggunaan media permainan kartu huruf tematik dalam perbaikan pembelajaran dengan prosedur penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 2 Siklus, merupakan salah satu startegi yang dapat melatih siswa bekerja sama, melatih tanggung jawab, memungkinkan pembelajaran sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing siswa, menerapkan belajar sambil bermain, dan membangun rasa kepercayaan diri siswa. Terdapat berbagai macam alternatif model dan strategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dan yang dapat dipandang sebagai salah satu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan membaca lancer siswa kelas awal adalah penggunaan permainan kartu huruf tematik. Sehingga pada akhirnya siswa kelas II SD Negeri 2 Kenteng dapat berkembang kemampuan membacanya.