ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 4 PENGANTAR MINITAB

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 2 ORGANISASI DAN MENGGUNAKAN DATA DALAM SPSS

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel

Multiple Box-Plot dengan Program Minitab dan SPSS

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 2 Review Statistika Dasar

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

Langkah-Langkah Perhitungan Berikut diberikan data penjualan mobil Bima selama tahun 2000:

MINITAB. Perbandingan kelebihan dan kelemahan program aplikasi statistik Minitab SPSS SAS Eviews. Analisis statistik dalam

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E

PRAKTIKUM ANALISIS DATA EKSPLORATIF

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana

BAB I PENDAHULUAN. TNR 12 SPACE 2.0 BEFORE AFTER 0 MARGIN 3,4,3,3 KERTAS A4 TULISAN INGGRIS ITALIC 1.2 Rumusan Masalah

STATISTIK DESKRIPTIF

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 3 TABEL KONTIGENSI DALAM SPSS

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

Memulai SPSS dan Mengelola File

PRAKTIKUM ANALISIS DATA EKSPLORATIF

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 5 ANALISIS COMPARE MEANS

BAB 8 ANALISIS STUDI DESKRIPTIF DAN DATA DASAR. Bab ini menjelaskan secara lebih mendalam jenis studi deskriptif

UJI NORMALITAS DATA DAN VARIANS. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Parepare, 2009

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1. Nama : NPM : Kelas : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa Dua

Statistika Deskriptif

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

Membuat Box-Plot dengan Program Minitab dan SPSS

PENGUNAAN STEM AND LEAF DAN BOXPLOT UNTUK ANALISIS DATA. Moh Yamin Darsyah ABSTRAK

STK 211 Metode statistika. Materi 2 Statistika Deskriptif

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

DAN ANALISIS DATA. Sari Numerik. MA 2181 Analisis Data 8 Agustus 2011 Utriweni Mukhaiyar. 1. Statistik dan Statistika. 2. Populasi dan Sampel

II. MENDESKRIPSIKAN DATA 13 Desember 2005

MA5182 Topik dalam Statistika I: Statistika Spasial. Utriweni Mukhaiyar

SPSS FOR WINDOWS BASIC. By : Syafrizal

Statistik dan Statistika Populasi dan Sampel Jenis-jenis Observasi Statistika Deskriptif

PENGANTAR & STATISTIKA DESKRIPTIF. Utriweni Mukhaiyar

Kursus Statistika Dasar. Bagian 1. Pengelompokan Statistika. Istilah-istilah Dasar. Jenis Data. Pengelompokan Statistika lainnya. Bambang Suryoatmono

STATISTIK DESKRIPTIF

STK511 Analisis Statistika. Bagus Sartono

BAB I STATISTIK DESKRIPTIF

Pengantar & Statistika Deskriptif

MODUL 2 UJI DATA NORMALITAS, HOMOSEDASTISITAS, & LINIERITAS

MODUL 2. TABULASI DATA. TABULASI DATA Pembuatan Tabel Frekwensi. Perintah Statistik

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Parepare, 2009

Distribution. Contoh Kasus. Widya Rahmawati

STATISTIKA DESKRIPTIF. Wenny Maulina, S.Si., M.Si

BAB III SIMULASI PENGGUNAAN PERTIDAKSAMAAN PADA DISTRIBUSI

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi.

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016

BELAJAR SPSS. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara menginstal terlebih dahulu software SPSS

STATISTIKA DESKRIPTIF

Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

Metode Statistika (STK211) Statistika Deskriptif (2) Dr. Ir. Kusman Sadik Dept. Statistika IPB, 2015

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

PENGUKURAN DATA. 1. Terminology Populasi & Sampel. Peubah/Variabel. Peubah/Variabel

Manajemen Data dengan Stata

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

Statistika I. Pertemuan 2 & 3 Statistika Dasar (Basic( Ari Wibowo, MPd Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Surakarta. Konsep Peubah

PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT BIVARIAT

MODUL MINITAB UNTUK PERAMALAN DENGAN METODE ARIMA DAN DOUBLE EXPONENTIAL

PENGOLAHAN DATA STATISTIK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MINITAB FAURANI SANTI SINGAGERDA

Pengantar & Statistika Deskriptif. MA 2081 Statistika Dasar

MODUL 1 UJI DATA ( 1 ) ANALISIS MISSING VALUE & OUTLIER

Statistika & Probabilitas

Pertemuan III Statistika Dasar (Basic Statistics)

25/09/2013. Metode Statistika (STK211) Pertanyaan. Modus (Mode) Ukuran Pemusatan. Median. Cara menghitung median contoh

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

Pendahuluan & Statistika Deskriptif

PENYAJIAN DATA. Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB

Regresi dengan Microsoft Office Excel

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 1 MENGENAL MICROSOFT EXCEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

STATISTIKA DESKRIPTIF. Wenny Maulina, S.Si., M.Si

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi

Mengolah dan Menganalisis Data

BAB 5. Pembuatan Grafik Dalam Open Office Calc TUJUAN PRAKTIKUM. Praktikan mengetahui fungsi dan cara membuat Grafik / Chart TEORI PENUNJANG

MENGATASI MULTIKOLINEARITAS MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

Referensi : 1. Komputasi Statistik Dengan Software R, I Gede Nyoman Mindra, didi.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/13709/babv.

Uji Perbandingan Rata-Rata

PENGUKURAN DESKRIPTIF

Membuat grafik histogram dan polygon serta mencetaknya ke printer

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS STATISTIKA. Pertemuan 2 Statistika Dasar (Basic Statistics)

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

SPSS 10: Transformasi Data. Transformasi Data

LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si. Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM.

PEMBUATAN DESCRIPTIVE STATISTIC DATA DENGAN SPSS

Statistik Deskriptif untuk Data Nominal dan Ordinal

statistik deskriptif

Pengumpulan & Penyajian Data

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA TAHUN

MODUL 5 ANALISIS DISKRIMINAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Statistika Farmasi

Short Quiz. TIME LIMIT: 10 minutes

Transkripsi:

ANALISIS DATA EKSPLORATIF KELAS C2 MODUL 4 PENGANTAR MINITAB Nama Nomor Praktikan Mahasiswa Sri Siska Wirdaniyati 12611125 Tanggal Kumpul 5 Desember 2013 Praktikan Tanda tangan Laboran Nama Penilai Tanggal Koreksi Nilai Asisten Tanda tangan Dosen Alfi Riyandi Putra Baiq Anis Ratnasari Dr. Jaka Nugraha, M. Si. JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR TEORI 1. Pengenalan Minitab Minitab adalah program komputer yang dirancang untuk melakukan pengolahan statistik. Minitab mengkombinasikan kemudahan penggunaan layaknya Microsoft Excel dengan kemampuannya melakukan analisis statistik yang kompleks. Minitab dikembangkan di Pennsylvania State University oleh periset Barbara F. Ryan, Thomas A. Ryan, Jr., dan Brian L. Joiner pada tahun 1972. Minitab memulai versi ringannya OMNITAB, sebuah program analisis statistik oleh NIST. Penggunaan Minitab: 1. Mengelola data dan file - spreadsheet untuk analisa data yang lebih baik. 2. Analisa regresi 3. Power dan ukuran sampel 4. Tabel dan grafik 5. Analisa multivariat termasuk analisa faktor, analisa klaster, analisa korespondensi dan lainnya 6. Tes Nonparametrik - berbagai tes termasuk tes signal, run tes, friedman tes, dan lainnya 7. Time Series dan Forecasting membantu menunjukkan kecenderungan pada data yang dapat digunakan untuk membuat dugaan. Time series plots, exponential smoothing, dan trend analysis. 8. Statistical Process Control 9. Analisa sistem pengukuran 10. Analisa varians - untuk menentukan perbedaan antar data. (Wikipedia. 2013. Minitab. http://id.wikipedia.org/wiki/minitab [Online], diakses pada tanggal 3 Desember 2013 pada jam 15:51) 2. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan data. Analisis deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan data dan 1

peringkasan data serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data-data statistik yang bisa diperoleh dari hasil sensus, survei atau pengamatan lainnya, umumnya masih acak, mentah dan tidak terorganisir dengan baik (raw data). Data-data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau presentasi grafis sebagai dasar untuk berbagai pengambilan keputusan. Pengolahan data dalam Minitab bisa dilakukan melalui menu Stat. Menu stat menyediakan beberapa metode analisa statistik. Apabila membutuhkan analisa data melalui grafik, kita dapat melakukannya melalui Graph dalam Minitab. Selain kedua menu, apabila pengguna Minitab akan melakukan perhitungan matematika atau statistik tertentu atau memanipulasi data sesuai dengan kebutuhan, maka kita dapat melakukannya melalui menu Data atau Calc. Output analisa data ditampilkan melalui window session atau disimpan dalam worksheet. Jika melakukan analisis grafik, maka window graph akan menampilkan outputnya. Setelah mengahsilkan output, interprestasi data bukan lagi tugas Minitab. Dalam Tahap interpretasi data, peneliti sangat berperan dalam menginterpretasikan output yang dihasilkan Minitab dan menganalisis hasil yang telah didapatkan. 3. Grafik Grafik digunakan untuk penyajian data agar mudah untuk dibaca. Grafik terdiri dari berbagai bentuk. Berikut adalah grafik yang sering digunakan dalam analisis deskriptif: a. Histogram Histogram dibentuk dengan batang-batang dengan nilai yang menempatinya sama dengan luas batang tersebut. Histogram sangat bermanfaat digunakan untuk menyajikan semua interval data pada distribusinya, dan memeriksa secara visual bentuk distribusi data. b. Boxplot Penyajian grafis lainnya yang bisa merangkum informasi lebih detail mengenai distribusi nilai-nilai data pengamatan adalah Box dan Whisker Plots atau lebih sering disebut dengan Boxplot atau Box-Plot (kotak-plot) saja. Seperti namanya, Box dan Whisker, bentuknya terdiri dari Box (kotak) dan whisker. 2

4. Operasi Matematis Dengan Data Operasi matematis dengan data menggunakan menu Calc dan submenu Calculator. Calculator pada Minitab digunakan untuk menghitung dari perhitungan sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sampai kepada functions seperti variance, standard deviation, dan sebagainya. (Juhrodin, Udin. 2013. Analisis Data Menggunakan Minitab 16. https://atcontent.com/publication/869494854542999ne.text/analisisdatamenggunak anminitab16 [Online], diakses pada tanggal 4 Desember 2013 pada jam 22.53) B. STUDI KASUS Pada praktikum modul 4 tentang Pengantar Minitab ini, praktikan akan melakukan perhitungan pada data di bawah ini: Tabel 1.1 Data Kebugaran Sebelum Diet (X1) dan Sesudah Diet (X2) dalam Kilogram X1 75 35 76 56 78 67 89 56 76 54 67 76 56 67 45 X2 78 57 89 65 80 78 90 65 78 54 56 78 67 78 69 Perhitungan yang harus dilakukan sebagai berikut: 1. Melakukan analisis deskriptif untuk data-data di atas dan interprestasikan! 2. Membuat diagram histogram dengan kurva normal serta boxplot untuk data di atas dan interprestasikan! 3. Melakukan operasi matematis dengan membagi data X1 dengan 5 dan mengalikan data X2 dengan 3, serta carilah nilai standar deviasi dari kedua data tersebut menggunakan operasi matematis! Apakah hasilnya sama atau tidak dengan standar deviasi pada analisis deskriptif? 3

BAB II DESKRIPSI KERJA Dalam bab II tentang Pengantar Minitab ini, praktikan akan menjelaskan langkahlangkah dalam penyelesaian kasus. Langkah-langkah ini berdasarkan dari point-point pertanyaan yang terdapat pada studi kasus. 1. Analisis Deskriptif Sebelum melakukan langkah-langkah deskriptif, langkah awal adalah mengaktifkan Minitab sehingga menampilkan halaman Worksheet dan Window Session. Setelah mengaktifkan Minitab, masukkan data tabel 1.1 pada Worksheet Minitab seperti pada gambar 2.1 di bawah ini: Gambar 2.1 Worksheet Data Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan analisis data penyelesaian studi kasus: 1. Pilih STAT BASIC STATISTICS DISPLAY DESCRIPTIVE STATISTISTICS sehingga tampil kotak dialog Display Descriptive Statistics seperti pada gambar 2.2 di bawah ini: 4

Gambar 2.2 Kotak Dialog Display Descriptive Statistics 2. Klik C1 X1 dan C2 X2, kemudian pilih SELECT sehingga X1 dan X2 terdapat pada kolom variables sehingga seperti pada gambar 2.3 di bawah ini: Gambar 2.3 Kotak Dialog Display Descriptive Statistics 3. Pilih STATISTICS sehingga tampil kotak dialog Display Descriptive Statistics- Statistics seperti pada gambar 2.4 di bawah ini: 5

Gambar 2.4 Kotak Dialog Display Descriptive Statistics-Statistics Dalam praktikum kali ini, praktikan melakukan analisis deskriptif untuk mean, SE of mean, standard deviation, variance, sum, minimum, maximum, range, N nonmissing, N missing, N total, first quartile, median, third quartile, skewness, dan kurtosis. 4. Klik OK pada kotak dialog Display Descriptive Statistics-Statistics dan klik OK pada kotak dialog Display Descriptive Statistics-Statistics, sehingga pada Window Session akan menampilkan output analisis deksriptif seperti pada gambar 2.5 di bawah ini: Gambar 2.5 Output Analisis Deskriptif 2. Grafik Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat diagram batang dengan kurva normal dan boxplot: 6

1. Pilih STAT BASIC STATISTICS DISPLAY DESCRIPTIVE STATISTISTICS sehingga tampil kotak dialog Display Descriptive Statistics. 2. Klik C1 X1 dan C2 X2, kemudian pilih SELECT sehingga X1 dan X2 terdapat pada kolom variables. 3. Pilih GRAPHS sehingga tampil kotak dialog Display Descriptive Statistics- Graphs seperti pada gambar 2.6 di bawah ini: Gambar 2.6 Kotak Dialog Display Descriptive Statistics-Graphs Dalam praktikum kali ini, praktikan akan membuat diagram histogram dengan kurva normal dan boxplot. 4. Klik OK pada kotak dialog Display Descriptive Statistics-Graphs dan klik OK pada kotak dialog Display Descriptive Statistics sehingga akan tampil output seperti pada gambar 2.7 dan gambar 2.8 di bawah ini: Gambar 2.7 Diagram Histogram untuk X1 dan X2 Gambar 2.8 Boxplot untuk X1 dan X2 7

3. Operasi Matematis Dengan Data Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan operasi matematis pada studi kasus: 1. Pilih CALC CALCULATOR sehingga tampil kotak dialog Calculator seperti pada gambar 2.9 di bawah ini: Gambar 2.9 Kotak Dialog Calculator 2. Klik C1 X1, kemudian pilih SELECT sehingga X1 berada pada kolom Expression dan klik tanda garis miring ( / ) dan angka 5. Pada kolom Store result in variable, ketik X11, dan kemudian klik OK seperti pada gambar 2.10 di bawah ini: Gambar 2.10 Kotak Dialog Calculator 8

Lakukan perintah yang sama untuk C2 X2 dengan nama variabel baru X22, tanda bintang ( * ) dan angka 3 sehingga output dari Calculator seperti pada gambar 2.11 di bawah ini: Gambar 2.11 Output Calculator 3. Untuk mencari standar deviasi, lakukan langkah point 1 sehingga tampil kotak dialog Calculator. Pilih Standard deviation pada kolom Function, kemudian klik C1 X1 dan pilih SELECT. Pada kolom Store result in variable, ketik X111, dan kemudian klik OK seperti pada gambar 2.12 di bawah ini: Gambar 2.12 Kotak Dialog Calculator 9

Lakukan perintah yang sama untuk C2 X2 dengan nama variabel baru X222 dan function standard deviation sehingga output dari Calculator seperti pada gambar 2.13 di bawah ini: Gambar 2.13 Output Calculator Untuk Standar Deviasi Setelah langkah-langkah pada analisis deskriptif, grafik, dan operasi matematis dengan data, simpanlah project dengan menekan tombol CTRL + S dan simpan dengan filename MODUL 4. 10

BAB III PEMBAHASAN Dalam bab III ini, praktikan akan menjelaskan tentang output dari langkah-langkah pada bab II dan menginterprestasikan output tersebut. 1. Analisis Deskriptif Gambar 3.1 Output Analisis Deskriptif Pada penyelesaian studi kasis ini, jumlah data (N) adalah 15 sehingga data yang terhitung (Count) pada Minitab adalah 15, dan data yang tidak terhitung/ tersedia (N * ) adalah 0. Mean pada variabel X1 adalah 64,87 dan mean pada variabel X2 adalah 72,13. Mean pada variabel XI dan X2 menunjukkan rata-rata angka yang sering dipakai sebagai wakil dari masing-masing variabel dan mencerminkan gambaran secara umum mengenai data kebugaran sebelum diet dan sesudah diet dalam kilogram, serta menunjukkan pemusatan data kebugaran yang sering digunakan. SE Mean atau Standard Error of Mean pada variabel X1 adalah 3,71 dan variabel X2 adalah 2,92 yang menunjukkan pemeriksaan besar rata-rata populasi yang 11

diperkirakan berasal dari sampel. SE Mean ini diukur sebagai standar deviasi dibagi dengan akar dari jumlah data yang terhitung (Count). Ukuran penyebaran data pada data kebugaran dari variabel X1 dan X2 dapat dilihat dari StDev atau standar deviasi dan variansi. StDev pada variabel X1 adalah 14,35 dan StDev pada variabel X2 adalah 11,32. Sedangkan variansi pada variabel X1 adalah 205,98 dan variansi pada variabel X2 adalah 128,12. Variansi data kebugaran ini menunjukkan satu ukuran dispresi dan menggambarkan bagaimana terpencarnya suatu data kuantitatif. Sum merupakan jumlah total keseluruhan data dengan jumlah data (N). Berdasarkan praktikum dengan tabel 1.1 diketahui bahwa jumlah total keseluruhan data pada variabel X1 adalah 973,00 dan jumlah total keseluruhan data pada variabel X2 adalah 1082,00 dengan jumlah data (N) adalah 15. Nilai minimum pada variabel X1 adalah 35,00 dan nilai maksimum pada variabel X1 adalah 89,00. Sedangkan nilai minimum pada variabel X2 adalah 54,00 dan nilai maksimum pada variabel X2 adalah 90. Dari nilai minimum dan maksimum ini dapat ditentukan range yang menunjukkan rentangan. Nilai range dihitung dengan cara mencari selisih antara nilai maksimum dengan nilai minimum (nilai maksimum nilai minimum). Berdasarkan pada gambar 3.1 diketahui bahwa nilai range pada X1 adalah 54 yang diperoleh dari 89 35, sedangkan nilai range pada X2 adalah 36 yang diperoleh dari 90-54. Q1 (kuartil pertama), median (kuartil kedua), dan Q3 (kuartil ketiga) merupakan pemisahan data berdasarkan kelompok data yang telah diurutkan. Q1 pada variabel X1 adalah 56,00 dan variabel X2 adalah 65,00 yang menunjukkan 25% dari data pengamatan, median pada variabel X1 adalah 67,00 dan variabel X2 adalah 78,00 yang menunjukkan 50% dari data pengamatan, dan Q3 pada variabel X1 adalah 76,00 dan variabel X2 adalah 78,00 yang menunjukkan 75% dari data pengamatan. Nilai skewnees pada variabel X1 adalah -0,46 dan variabel X2 adalah -0,14. Nilai skewness pada variabel X1 dan X2 bernilai negatif yang menunjukkan bahwa ujung dari kecondongan menjulur ke arah negatif (ekor kurva sebelah kiri lebih panjang). Sedangkan nilai kurtosis pada variabel X1 adalah -0,12 dan variabel X2 adalah -0,91. Nilai kurtosis pada variabel X1 dan X2 bernilai negatif yang menunjukkan bahwa distribusia yang relatif rata. Nilai skewnees digunakan sebagai tingkat ketidaksimetrisan (kecondongan), sedangkan nilai kurtosis digunakan untuk menggambarkan keruncingan dari data. 12

2. Grafik Gambar 3.2 Diagram Histogram untuk X1 Berdasarkan gambar pada 3.2 diketahu bahwa nilai tengah data bernilai 40 memiliki frekuensi sebanyak 1, nilai tengah 50 memiliki frekuensi sebanyak 2, nilai tengah bernilai 70 dan 80 memiliki frekuensi sebanyak 3 dan nilai tengah bernilai 80 sebanyak 5 dan nilai tengah bernilai 90 sebanyak 90. Pada gambar 3.2 juga terlihat bahwa ekor kurva berada di sebelah kiri lebih panjang dan data menunjukkan ketidaksimetrisan (kecondongan) menjulur ke arah negatif, sedangkan kurva relatif tidak runcing dibandingkan dengan distribusi normal dan data menjulur ke arah negatif. Di dalam histogram juga dapat dilihat nilai dari mean, sandard deviation dan N untuk variabel X1. Berdasarkan gambar 3.2 diketahui bahwa nilai Mean adalah 64,87, StDev adalah 14,35, dan jumlah data (N) adalah 15. 13

Gambar 3.3 Diagram Histogram untuk X1 Berdasarkan gambar 3.3 diketahui bahwa nilai antara 50 dan 60 memiliki frekuensi sebanyak 3, nilai antara 60 dan 70 memiliki frekuensi sebanyak 3, nilai tengah bernilai 70 memiliki frekuensi sebanyak 1, nilai tengah bernilai 80 memiliki frekuensi sebanyak 6, dan nilai tengah bernilai 90 memiliki frekuensi sebanyak 2. Pada gambar 3.2 juga terlihat bahwa ekor kurva berada di sebelah kiri lebih panjang dan data menunjukkan ketidaksimetrisan (kecondongan) menjulur ke arah negatif, sedangkan kurva relatif tidak runcing dibandingkan dengan distribusi normal dan data menjulur ke arah negatif. Di dalam histogram juga dapat dilihat nilai dari mean, sandard deviation dan N untuk variabel X2. Berdasarkan gambar 3.2 diketahui bahwa nilai Mean adalah 72,13, StDev adalah 11,32, dan jumlah data (N) adalah 15. Dari penjelasan histogran untuk X1 dan X2 dapat disimpulkan bahwa: 1. Nilai mean, standard deviatin, dan N memiliki nilai yang sama seperti yang dilakukan dengan analisis deskriptif. 2. Histogram X1 dan X2 memiliki kecondongan dan keruncingan bernilai negatif. 14

Nilai Maksimum Nilai Minimum Gambar 3.4 Boxplot untuk X1 Boxplot biasanya digunakan untuk meringkas distribusi sampel data yang disajikan secara grafis dan menggambarkan bentuk distribusi data, ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran data pengamatan. Pada gambar 3.4 di atas terdapat kotak berbentuk persegi (bagian utama boxplot). Kotak ini digunakan untuk menyajikan interquartile range (IQR) yang hampir 50 % dari niai data pengamatan terletak pada kotak tersebut dan mengambarkan ukuran penyebaran data. Panjang kotak sesuai dengan jangkauan kuartil yang merupakan selisih antara Q3 (kurtil ketiga)dan Q1 (kuartil pertama). Kuartil ini berguna untuk membagi dalam berbagai kelompok dan memisahkan tiap-tiap 25% dalam distribusi frekusnesi. Q1 menunjukkan 25 % dari data pengamatan, Q2 menunjukkan 50 % dari data pengamatan, dan Q3 menunjukkan 75% dari data pengamatan. Berdasarkan gambar 3.4 diketahui bahwa Q1 bernilai 56 dan Q3 bernilai 76 dengan jumlah data (N) adalah 15, sehingga IQR adalah Q3-Q1= 76-56=20. Sedangkan median atau Q2 bernilai 67 yang ditunjukkan dengan garis horizontal yang terdapat pada bagian utama boxplot. Garis vertikal pada boxplot merupakan whisker dari perpanjang box yang menunjukkan ke arah atas dan ke arah bawah. Masing-masing garis whisker dimulai dari ujung kotak IQR dan berakhir pad anilai data yang bukan dikategorikan sebagai outlier. 15

Berdasarkan gambar 3.4 diketahui bahwa whisker bawah bernilai 35 yang menunjukkan nilai yang lebih rendah dari kumpulan data yang berada di dalam bagian utama boxplot (IQR), sedangkan whisker atas bernilai 89 yang menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari kumpulan data yang berada di dalam bagian utama boxplot (IQR). Ujung garis vertikal pada boxplot menunjukkan nilai minimum dan maksimum. Garis vertikal yang terdapat di bawah Q1 menunjukkan nilai minimum dan garis vertikal yang terdapat di atas Q3 menunjukkan nilai maksimum. Dari nilai minimum dan maksimum pada boxplot dapat ditentukan range. Berdasarkan gambar 3.4 diketahui bahwa nilai minimum adalah 35 dan nilai maksimum adalah 89, sehingga range = maksimum minimum = 89 35 = 54. Nilai Maksimum Nilai Minimum Gambar 3.5 Boxplot untuk X2 Berdasarkan gambar 3.5 diketahui bahwa Q1 bernilai 65 yang menunjukkan 25% data dari pengamatan dan Q3 = Q2 = median bernilai 78 yang menunjukkan 75% data dari pengamatan dan 50% data dari pengamatan untuk jumlah data (N) adalah 15, sehingga IQR adalah Q3-Q1 = 78 65 = 13. Kuartil ketiga (Q3) dan kuartil kedua (Q2/median) memiliki nilai yang sama disebabkan karena letak nilai 78 terletak pada Q3 dan Q2 setelah diurutkan seperti pada gambar 3.6 di bawah ini: 16

Q2/median 54 56 57 65 65 67 69 78 78 78 78 78 80 89 90 Q1 Q3 Gambar 3.6 Data X2 Dari Tabel 1.1 setelah diurutkan Berdasarkan gambar 3.5 diketahui bawah whisker bawah bernilai 54 yang menunjukkan nilai yang lebih rendah dari kumpulan data yang berada did alam bagian utama boxplot (IQR), sedangkan whisker atas bernilai 90 yang menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari kumpulan data yang berada id dalam bagian utama boxplot (IQR). Berdasarkan gambar itupula dapat diketahui bahwa nilai minimum adalah 54 dan nilai maksimum adalah 90, sehingga range = maksimum minimum = 90 54 = 36. Dari penjelasan dari boxplot X1 dan boxplot X1 dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada data X1 dan X2 tidak terdapat nilai outlier yang merupakan suatu nilai dari sekumpulan data yang lain atau berbeda dibandingkan biasanya, serta tidak menggambarkan karakteristik dari data tersebut. Pada boxplot, nilai data outlier letaknya lebih dari 1,5 kali panjang kotak (IQR) yang diukur dari atas kotak dan bawah kotak. 2. Data X1 lebih simetris dibandingkan data X2, dilihat dari letak median dan panjang whisker yang menggambarkan tingkat kesimetrisannya. 3. Operasi Matematis Dengan Data Gambar 3.7 Output Calculator 17

Dalam praktikum kali ini, praktikan harus melakukan proses operasi matematis dengan pembagian, perkalian dan menggunakan functions standard deviation. Berdasarkan pada gambar 3.7 diketahui bahwa variabel X1 dibagi dengan angka 5 (X1/5) memiliki hasil 15,00; 7,0;15,2;11,2; 15,6; 13,4;17,8; 11,2; 15,2; 10,8; 13,4; 15,2; 11,2; 13,4 dan 9,0 dengan nama variabel baru adalah X11. Sedangkan variabel X2 dikalikan dengan angka 3 (X2*3) memiliki hasil 234; 171; 267; 195; 240; 234; 270; 195; 234; 162; 168; 234; 201; 234 dan 207 dengan nama variabel baru adalah X22. Standar deviasi dengan functions standard deviation pada variabel X1 adalah 14,3520 dengan nama variabel baru adalah X111 dan variabel X2 adalah 11,3192 dengan nama variabel baru adalah X222. Dari penjelasan untuk proses operasi matematis dapat disimpulkan bahwa: 1. Proses perhitungan operasi matematis merupakan proses perhitungan sederhana yang sering digunakan menggunakan kalkulator. 2. Nilai standar deviasi pada variabel X1 dan X2 memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai yang dilakukan dengan analisis deskriptif dan histogram. 18

BAB IV PENUTUP Berdasarkan praktikum modul 4 tentang Pengantar Minitab melakukan analisis deskriptif, membuat grafik, melakukan operasi matematis dengan data dapat disimpulkan bahwa: 1. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui pemusatan dan persebaran data. 2. Analisis yang dilakukan dalam praktikum meliputi mean, Standard Error of mean, standard deviation, variance, sum, minimum, maximum, range, N nonmissing, N missing, N total, first quartile, median, third quartile, skewness, dan kurtosis. 3. Grafik digunakan untuk melakukan penyajian data, baik mengunakan histogram atau boxplot. 4. Nilai mean, standard deviation, dan N memiliki nilai yang sama seperti yang dilakukan dengan analisis deskriptif. 5. Histogram X1 dan X2 memiliki kecondongan dan keruncingan bernilai negatif. 6. Pada data X1 dan X2 tidak terdapat nilai outlier yang merupakan suatu nilai dari sekumpulan data yang lain atau berbeda dibandingkan biasanya, serta tidak menggambarkan karakteristik dari data tersebut. Pada boxplot, nilai data outlier letaknya lebih dari 1,5 kali panjang kotak (IQR) yang diukur dari atas kotak dan bawah kotak. 7. Data X1 lebih simetris dibandingkan data X2, dilihat dari letak median dan panjang whisker yang menggambarkan tingkat kesimetrisannya. 8. Proses perhitungan operasi matematis merupakan proses perhitungan sederhana yang sering digunakan menggunakan kalkulator. 9. Nilai standar deviasi pada variabel X1 dan X2 memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai yang dilakukan dengan analisis deskriptif dan histogram. 19

DAFTAR PUSTAKA Juhrodin, Udin. 2013. Analisis Data Menggunakan Minitab 16. https://atcontent.com/publication/869494854542999ne.text/analisisdatamenggunakan Minitab16 [Online], diakses pada tanggal 4 Desember 2013 pada jam 22.53 Nugraha, Jaka. Modul Praktikum Analisis Data Eksplorasi. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia (UII) SmartStat. 2010. Mengenal Boxplot and Whisker Plot. http://smartstat.wordpress.com/2010/11/03/mengenal-box-plot-box-and-whisker-plots/ [Online], diakses pada tanggal 4 Desember 2013 pada jam 15.49 Wikipedia. 2013. Minitab. http://id.wikipedia.org/wiki/minitab [Online], diakses pada tanggal 3 Desember 2013 pada jam 15:51 20