USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO Putri Endang Fitriany 35412763
LATAR BELAKANG Kualitas Cacat DMAIC PT Pintu Mas Garmindo Celana Pendek Model PM 01 Perumusan masalah berdasarkan latar belakang penulisan tugas akhir ini adalah jenis kecacatan apa saja yang terdapat pada produk celana pendek model PM 01, apa faktor penyebab kecacatan paling dominan pada produk celana pendek model PM 01 dan bagaimana usulan perbaikan berdasarkan metode DMAIC guna meningkatkan kualitas pada produk celana pendek model PM 01
PEMBATASAN MASALAH Pengambilan data dilakukan di PT Pintu Mas Garmindo yang berlokasi di Jl. Raya Dramaga KM. 07 No. 61 Bogor 16610. Produk yang diamati hanya produk celana pendek model PM 01. Pengambilan data dilakukan pada proses produksi celana pendek model PM 01 dibulan Februari sampai Maret tahun 2016. Metode usulan perbaikan kualitas yang digunakan hanya metode DMAIC (Pendefinisian, Pengukuran, Analisis, Perbaikan, dan Pengendalian). Perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan data yaitu Minitab 14.
TUJUAN PENULISAN Mengidentifikasi jenis-jenis kecacatan yang terjadi pada proses produksi produk celana pendek model PM 01. Menganalisis faktor-faktor penyebab kecacatan dominan pada produk celana pendek model PM 01. Memberikan usulan perbaikan dengan tujuan meningkatkan kualitas produk celana pendek model PM 01.
CELANA PENDEK MODEL PM 01 PENDEFINISAN PERBAIKAN DMAIC PENGUKURAN ANALISIS
Lembar Periksa Celana Pendek PM 01 Bulan Februari 2016
Lembar Periksa Celana Pendek PM 01 Bulan Maret 2016
PENDEFINISIAN Supplier Input Process Output Customer Proses jahit awal Proses jahit gabung Pemasok Proses jahit akhir Kain Denim Bartex dan lobang Distributor Benang Pasang kancing dan resleting Celana pendek Agen grosir Jarum Buang benang model PM 01 Konsumen Resleting Gosok/steam perseorangan Kancing QC akhir Pasang hangtag, price ticket, dan polybag Proses pengepakan No Critical to Quality (CTQ) 1 Pola jahitan pada kain rapih 2 Bahan kain denim mulus 3 Warna kain tidak mudah luntur No Jenis Cacat Jumlah Produk Cacat (Unit) 1 Lubang kecil 1362 2 Warna belang 1386 3 Cacat Kotor 1399 4 Jahitan Putus 1954 5 Jahitan Loncat 1532 Total 7633
DIAGRAM PARETO
Data Hasil Pengamatan Produk Celana Pendek Model PM 01
PENGUKURAN Uji Normalitas Data Kecacatan Jahitan Putus
PENGUKURAN n= rata-rata produksi aktual = 171500 3500 unit 49 p= jumlah cacat / produksi aktual = 1954 0, 01139 171500 BKA p 3 px(1 n p) 0,01139 3 0,01139x(1 0,01139) 3500 0,01678 Perhitungan Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) BKB p 3 px(1 n p) 0,01139 3 0,01139x(1 0,01139) 3500 0,00601 Peta Kontrol P Kecacatan Jahitan Putus
Indeks Kapabilitas Proses Perhitungan DPMO Total Unit Produksi (U) = 171.500 unit Kesempatan (OP) = 3 Indeks Kapabilitas Proses Kane Total Produk Cacat (D) = 1954 unit Cacat per Unit (DPU) = Total Kesempatan (TOP) = D U Ux 1954 171500 OP Cacat per Total Kesempatan (DPO) = D Ux OP 1954 171500x3 0,01139 = 171500 x 3 = 514.500 0,003798 D TOP Banyak Peluang Cacat (DPMO) = DPO x 10 6 = 0,003798 x 10 6 = 3798
Berdasarkan nilai DPMO diatas maka dapat ditentukan tingkat sigma jahitan putus sebesar 3798 dan jika dikonversikan kedalam tabel enam sigma berada diantara tingkat 4,16 dengan nilai DPMO sebesar 3907 dan tingkat 4,17 dengan nilai DPMO sebesar 3793 3798 3793 109 5 109(4,16 3907 3798 X) X 4,16 4,17 X X 4,16 4,17 X 5(X -453,44 + 109 X = -5 X + 20,85 5 X + 109 X = 453,44 + 20,85 114 X = 474,29 X = 4,16 4,17) RUMUS INTERPOLASI
ANALISIS DIAGRAM SEBAB AKIBAT Mesin Manusia Mesin kurang perawatan Kondisi mesin kurang baik Kerusakan mesin tidak ditangi oleh ahlinya Umur mesin sudah tua Operator kurang berpengalaman Operator karyawan baru Operator kelelahan Operator kurang teliti Operator kurang memahami SOP Jahitan Putus Metode pengendalian kualitas kurang ketat Pengendalian kualitas hanya pada tahap finishing SOP kurang jelas SOP hanya dalam bentuk tertulis Penyimpanan benang kurang layak Benang kurang kuat Jenis benang tidak sesuai Jarum mudah bengkok Ukuran jarum tidak sesuai Metode Material
PERBAIKAN TABEL 5 W + 1 H
PERBAIKAN TABEL 5 W + 1 H
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan: Jenis-jenis kecacatan yang terdapat pada produk celana pendek model PM 01 terdiri dari 5 (lima) jenis, yaitu kecacatan dimana terdapat lubang kecil, warna belang, cacat kotor, jahitan putus dan jahitan loncat pada kain. Faktor-faktor penyebab kecacatan dominan jahitan putus pada produk celana pendek model PM 01 terdiri dari 4 (empat) jenis faktor meliputi faktor manusia, mesin, material dan metode. Faktor manusia disebabkan dari operator kurang teliti pada saat penggulungan dan pemasangan benang, operator kurang memahami SOP pengaturan mesin secara benar, dan operator kurang berpengalaman. Faktor mesin disebabkan dari kondisi mesin yang kurang baik akibat kurang perawatan dan umur mesin yang cukup tua dengan jam operasional yang tinggi. Faktor material disebabkan penggunaan benang dengan jenis dan kekuatan yang tidak sesuai, ukuran dan kekuatan jarum yang tidak sesuai, serta penyimpanan benang yang tidak layak. Faktor metode disebabkan SOP kerja yang tidak rinci dan jelas, serta metode pengendalian kualitas yang tidak ketat. Usulan perbaikan kualitas yang diberikan guna meningkatkan kualitas produk celana pendek model PM 01 terdiri dari beberapa usulan dari segi faktor manusia, mesin, material dan metode. Faktor manusia disarankan untuk menetapkan standar khusus pada saat seleksi penerimaan karyawan, memberikan pelatihan khusus pada karyawan baru, dan melakukan pengawasan secara langsung pada saat proses produksi dilakukan.
KESIMPULAN DAN SARAN Faktor material disarankan melakukan proses kontrol yang baik dengan memperhatikan pengecekkan terhadap bahan baku, menggunakan jarum berukuran 16 dan 18 dengan jarum jenis ujung medium ball, menggunakan jenis benang Astra, dan melakukan penyimpanan pada tempat, waktu dan kondisi yang layak. Faktor mesin disarankan melakukan perawatan mesin secara berkala dan mengganti mesin jahit yang sudah tua dan mengalami kerusakan jika tidak memungkinkan untuk dilakukan perbaikan. Faktor metode disarankan melakukan pengecekan kualitas yang dilakukan secara random pada setiap bagian oleh petugas bagian produksi, melakukan pengawasan terhadap metode pengendalian kualitas pada bahan baku digudang, pendistribusian bahan baku ke tiap departement lebih diperketat dan dicatat sehingga didapat data yang jelas sebagai acuan perbaikan pada periode selanjutnya. Saran: Perlu dilakukan perawatan secara berkala terhadap semua mesin dan peralatan yang digunakan selama proses produksi agar produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diinginkan oleh perusahaan. Perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat lagi terhadap jalannya proses produksi dan pengendalian mutu untuk semua departemen, khususnya di bagian penjahitan.