Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.

dokumen-dokumen yang mirip
Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Lampiran 1. Data Pengamatan Kapasitas Material (kg/jam) Ulangan I II III

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan

Ulangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K

Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang

Mulai. Pembersihan kulit durian. Pencacahan kulit durian. Penimbangan kulit durian. Pemasakan kulit durian. Penambahan NaOH 5 %

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max)

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

RANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS

BAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016

III. METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS

Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

Selesai. Merangkai alat

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN ALAT PEMASAK LEMANG TIPE VERTIKAL

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA

UJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016

TINJAUAN PUSTAKA. puyuh disebut juga Gemak (Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut Quail,

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.)

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KERIPIK BIJI-BIJIAN

UJI RPM PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT)

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK TERASI

M T. 1 liter air, Kebutuhan bahan bakar. 3 liter air, Kebutuhan bahan bakar

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI

VIII. ANALISIS FINANSIAL

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KABINET UNTUK IKAN PORA-PORA (Mystacoleucus padangensis)

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

III. METODE PENELITIAN

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9

III. METODOLOGI PENELITIAN

MODIFIKASI ALAT PENYANGRAI KOPI MEKANIS TIPE ROTARI

III. METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KELAPA PARUT (DESICCATED COCONUT)

METODOLOGI. Jakarta Serang. Km 68 Kaw. Modern Industry Kav. 8 Cikande, Serang Indonesia.

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

EVALUASI INVESTASI ANGKUTAN KOTA TRAYEK ST HALL - SARIJADI

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN

MODIFIKASI ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI MEKANIS

III. METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kakao merupakan salah satu komoditi ekspor nonmigas yang memiliki

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

VIII. ANALISIS FINANSIAL

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

Dessy Ayu Arisman Fatmala*, Dr. Ir. Arief RM Akbar, M.Si dan Alia Rahmi, S.TP, M. EngSc

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

VII. RENCANA KEUANGAN

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS SANTAN SISTEM SCREW PRESS. (Design of Coconut Milk Extractor with Screw Press System)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT ARI KEDELAI DENGAN BLOWER

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang

III. METODOLOGI. 3.4 Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis biaya produksi, harga pokok,

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

1. Formulasi mellorin serta analisa sifat fisik dan proksimat.

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

Transkripsi:

43 Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian Mulai iii Menimbang Biji Kedelai Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan Digunakan Dihidupkan Alat Pembuat Sari Kedelai Dimasukkan Bahan Kedalam Alat Kondisi Dihitung Waktu yang Digunakan Dimatikan Alat Diambil Hasil Sari Kedelai Dihitung Berat Sari Kedelai Dihitung Kapasitas Alat Membandingkan Sari Kedelai yang Dihasilkan

44 a a Menarik Kesimpulan Selesai

45 Lampiran 3. Spesifikasi alat 1. Dimensi Panjang Lebar Tinggi = 33,5 cm = 40 cm = 110 cm 2. Bahan Mata pisau Rangka Tabung screw Hopper Tabung = Stainless steel = Besi = Stainless steel = Stainless steel = Stainless steel 3. Spesifikasi mata pisau Diameter Panjang total Panjang bilah Lebar bilah Tebal bilah Berat pisau Bahan = 5,4 cm = 22 cm = 4 cm = 1 cm = 0,2 cm = 20 gram = Stainless steel dilas dengan las argon 4. Motor Listrik Tenaga Daya listrik Voltase = 1 HP = 750 watt = 220 V

46 Kecepatan tanpa beban = 1400 rpm

47 Lampiran 4. Analisis ekonomi 1. Unsur produksi 1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp 500.000 2. Umur ekonomi (n) = 5 tahun 3. Nilai akhir alat (S) = Rp 50.000 4. Jam kerja = 8 jam/hari 5. Produksi/hari = 49,12 kg/hari 6. Biaya operator = Rp. 40.000/hari 7. Biaya listrik = Rp 1.149/jam 8. Biaya perbaikan = Rp 22,9/jam 9. Jam kerja alat per tahun = 2400 jam/tahun ( asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2015) 2. Perhitungan biaya produksi a. Biaya tetap (BT) 1. Biaya penyusutan (D) D t = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir Tahun Ke (P-S) (Rp) (A/F, 8%, n) (F/P, 8%, n-1) D t 0 - - - - 1 450.000 1 1 450.000 2 450.000 0,4808 1,08 233.669 3 450.000 0,3080 1,166 161.608 4 450.000 0,2219 1,260 125.817 5 450.000 0,1705 1,36 104.346

48 Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun Tahun D (Rp) Biaya tetap (Rp)/tahun 1 450.000 450.000 2 233.669 233.669 3 161.608 161.608 4 125.817 125.817 5 104.346 104.346 b. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = = = Rp 2,25/jam 2. Biaya listrik Motor listrik 1 HP = 0,750 kw Biaya listrik = 0,750 kw x Rp. 1.532/kWH = Rp. 1.149/jam 3. Biaya operator Biaya operator = Rp. 5.000 / jam 4. Biaya air bersih Kapasitas alat = 6,18 kg/jam Air yang digunakan per ulangan 1 kg = 1,5 L 1 galon (19 L) = Rp 5.000 = Rp 263,15/L Maka = Rp 263,15 x 1,5 L x 6,18 = Rp 2439,4/jam 5. Biaya kain blancu = Rp 2.000

49 Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp 10.590,65 /jam c. Biaya pembuatan sari kedelai Biaya pokok = + BTT]C Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun Tahun BT x BTT (Rp/tahun) (jam/tahun) (Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/kg) 1 450.000 2.400 10.590,65 0,162 1.903,18 2 233.669 2.400 10.590,65 0,162 1.813,04 3 161.608 2.400 10.590,65 0,162 1.783,02 4 125.817 2.400 10.590,65 0,162 1.724,18 5 104.346 2.400 10.590,65 0,162 1.722,72

50 Lampiran 5. Break even point Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. Biaya tidak tetap (V) = Rp 10.590,65 (1 jam = 6,14 kg) = Rp. 1.724,87/kg Diasumsikan setiap proses pembuatan sari didapatkan sari sebesar 1,5 L. Harga sari kedelai per liter Rp 7.500,00. Penerimaan setiap produksi (R) = harga sari kedelai harga kedelai = Rp. 15.000 Rp. 10.000/kg = Rp. 5.000/kg Alat akan mencapai break even point jika alat telah membuat sari kedelai sebanyak : N = = = 31.860 kg/tahun

51 Lampiran 6. Net present value Nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF 0 Investasi = Rp. 500.000 Nilai akhir = Rp. 50.000 Suku bunga bank = Rp 8 % Suku bunga coba-coba = Rp 10 % Umur alat Pendapatan = 5 tahun = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp. 74.160.000/tahun Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat Jam kerja Pembiayaan (kg/jam) (jam/tahun) (Rp/tahun) 1 1.903,18 6,18 2400 28.227.964,76 2 1.813,04 6,18 2400 26.891.009,28 3 1.783,02 6,18 2400 26.445.752,64 4 1.724,18 6,18 2400 25.573.037,76 5 1.722,72 6,18 2400 25.551.383,04 Cash in Flow 8 % 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 8%,5) = Rp. 74.160.000 x 3,993 = Rp. 296.120.880 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 8%,5) Jumlah CIF = Rp. 296.154.910 = Rp 50.000 x 0,6806 = Rp. 34.030

52 Cash out Flow 8% 1. Investasi = Rp. 500.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 8%,n) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp/tahun) 1 28.227.964,76 0,9259 26.136.273,50 2 26.891.009,28 0,8573 23.053.662,26 3 26.445.752,64 0,7938 20.992.638,45 4 25.573.037,76 0,7350 18.796.182,75 5 25.551.383,04 0,6806 17.390.271,30 Total 106.369.028,3 Jumlah COF = Rp. 500.000 + Rp. 106.369.028,3 = Rp. 106.869.028,3 NPV 8% = CIF COF = Rp. 296.154.910 Rp. 106.869.028,3 = Rp. 189.285.881,7 Jadi besarnya NPV 8% adalah Rp. 189.285.7881,7 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.

53 Lampiran 7. Internal rate of return Dengan menggunakan metode IRR akan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % perode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: IRR = i 1 + (i 1 i 2 ) Suku bunga bank paling atraktif (i 1 ) = 8% Suku bunga coba-coba ( > dari i 1 ) (i 2 ) = 10% Cash in Flow 8% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 10%,5) = Rp. 74.160.000 x 3,791 = Rp. 281.140.560 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 10%,5) = Rp. 50.000 x 0,6209 = Rp. 31.045 Jumlah CIF = Rp. 281.140.560 + Rp. 31.045 = Rp. 281.171.605 Cash out Flow 10% 1. Investasi = Rp. 500.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 10%,5)

54 Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 10%, n) Pembiayaan (Rp/tahun) 1 28.227.964,76 0,9091 25.662.043,67 2 26.891.009,28 0,8264 22.222.730,07 3 26.445.752,64 0,7513 19.868.693,96 4 25.573.037,76 0,6830 17.466.384,79 5 25.551.383,04 0,6209 15.864.853,73 Total Jumlah COF = Rp. 500.000 + Rp. 101.084.706,2 = Rp. 101.584.706,2 NPV 10 % = 281.171.605 101.584.706,2 = Rp. 179.586.898,8 Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus: IRR = i 1 + (i 1 i 2 ) = 8% + x (10% - 8%) = 8% + (19,5x 2%) = 47 %

55 Lampiran 8. Gambar teknik mata pisau NAMA : MHD FADIL NIM : 100308049

56 57 Lampiran 9.Gambar teknik alat pembuat sari pada kacang kedelai NAMA : MHD FADIL NIM : 100308049

57 Lampiran 10.Gambar Penelitian Kacang kedelai yang sudah direndam Proses penghancuran kedelai

58 Proses pengepresan Proses penyaringan

59 Ampas Hasil Press Ampas kedelai

60 Lampiran 11. Gambar alat pembuat sari pada kacang kedelai Tampak depan Tampak samping

Tampak belakang 61

Lampiran 12. Gambar Pisau Tidak Bergerigi 62

Lampiran 13. Gambar Pisau Bergerigi 63