MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT ARI KEDELAI DENGAN BLOWER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT ARI KEDELAI DENGAN BLOWER"

Transkripsi

1 MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT ARI KEDELAI DENGAN BLOWER (Modification of Soybean Skin Peeler With Blower) Lestari Andaluri 1,2, Achwil Putra Munir 1, Sulastri Panggabean 1 1) Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan ) landaluri@yahoo.com Diterima: 30 Januari 2015 / Disetujui: 2 Februari 2015 ABSTRACT In general, soybean epidermis peeler bring out soybean seeds along with the epidermis so it must be separated manually. Improvement is necessary to solve the problem. One of the alternatives is to modify the peeler by adding blower. With the addition of the blower, the soybean seeds and the epidermis brought out separately so that the peeler work capacity can be improved. Soybean epidermis peeler with blower was designed to peel the epidermis in the dry state. Blower in this peeler was centrifugal blower with 150 Watts of power, 3000 rpms of speed, and 2 inches diameter of the output hole. Effective capacity of the modified soybean epidermis peeler with blower in this study was divided into three different rate was blower with maximum rate was 54,64 kg/h; blower with medium rate was 43,48 kg/h; and blower with minimum rate was 52,63 kg/h. Keywords : blower, Soybean peeler, work capacity PENDAHULUAN Dilihat dari segi pangan dan gizi, kedelai merupakan sumber protein yang paling murah di dunia, disamping menghasilkan minyak dengan mutu yang baik. Baik kedelai utuh, maupun protein dan minyaknya dapat diolah melalui berbagai cara menjadi bermacam produk pangan, pakan ternak, dan produk untuk keperluan industri. Kedelai dapat langsung dimakan maupun dalam bentuk olahannya.kedelai yang langsung dimakan, dipersiapkan dengan perebusan, penyangraian atau penggorengan. Kedelai rebus biasa disajikan dalam bentuk kedelai muda bersama polongnya. Sedangkan produk hasil olahan merupakan produk kedelai yang dihasilkan melalui proses pengolahan terlebih dahulu, baik secara tradisional maupun modern (Koswara, 1992). Buah ini banyak mengandung vitamin A dan C sebagai antioksidan.juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain. Bromelain berkhasiat sebagai anti radang, membantu melunakkan makanan di lambung, serta menghambat pertumbuhan sel kanker. Panen dilakukan bila lebih dari 95% polong kedelai sudah berwarna cokelat kekuningan dan jumlah daun tersisa pada tanaman hanya sekitar 5-10%. Umumnya, waktu panen di setiap sentra penanaman kedelai berbeda satu dengan yang lainnya. Kondisi cuaca waktu panen juga berpengaruh terhadap kuantitas dan mutu biji kedelai (Adisarwanto, 2005). Untuk memperoleh bahan pangan yang siap dimakan, maka kita harus memisahkan kulitnya terlebih dahulu dari daging buah ataupun sayuran. Pemisahan ini disebut dengan pengupasan. Pengupasan merupakan praproses dalam mengolah suatu bahan yang bertujuan untuk memisahkan bagian yang dapat dimakan dari kulit ataupun dari bagian yang harus dibuang. Dalam melakukan pengupasan, digunakan metode yang berbeda. Hal ini dikarenakan masing-masing bahan memiliki karakteristik yang berbeda-beda (Jaya, 2010). Teknik mengupas biji kedelai masih banyak dilakukan dengan menggunakan cara klasik yaitu dengan merendam dan menginjak-injak dalam suatu wadah hingga kulit ari biji kedelai terkupas. Hal ini sangat merugikan karena dengan kedelai 389

2 terbagai dua atau bahkan dapat hancur karena tekanan yang diberikan pada kedelai tidak tetap. Di sisi lain hasil pengupasanya terbatas dan sangat bergantung pada kemampuan manusia atau operator (Lutfi, dkk., 2010). Dalam menentukan kemampuan mesin pengupas kulit ari kacang kedelai perlu juga diketahui sifat-sifat dari kacang kedelai itu sendiri. Biji kacang kedelai berkeping dua terbungkus kulit biji. Sifat kacang kedelai ini mampu menyerap air cukup banyak dan dapat menyebabkan beratnya naik menjadi dua kali lipat, dengan sifat biji yang keras dan daya serap air tergantung ketebalan kulit (Annas, 2002). Kedelai yang diproses menggunakan mesin pengupas akan mengalami 3 kemungkinan yaitu terkupas terbelah, remuk, dan utuh. Kemungkinan ini dapat terjadi jika: a. Bila biji kedelai yang diproses ukurannya jauh lebih besar dari ukuran celah piringan pengupas maka kedelai akan banyak yang remuk. b. Bila kedelai yang diproses ukurannya lebih kecil dari ukuran celah piringan pengupas maka kedelai banyak yang utuh (tidak terkupas, terkupas, dan remuk). c. Bila kedelai yang diproses ukurannya hampir sama atau mendekati ukuran celah piringan pengupas, maka banyak kedelai yang terkupas atau terbelah (Suhendra dan Setiawan, 2012). Untuk memperoleh bahan pangan yang siap dimakan, maka kita harus memisahkan kulitnya terlebih dahulu dari daging buah ataupun sayuran. Pemisahan ini disebut dengan pengupasan. Pengupasan merupakan praproses dalam mengolah suatu bahan yang bertujuan untuk memisahkan bagian yang dapat dimakan dari kulit ataupun dari bagian yang harus dibuang. Dalam melakukan pengupasan, digunakan metode yang berbeda. Hal ini dikarenakan masing-masing bahan memiliki karakteristik yang berbeda-beda (Jaya, 2010). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi literatur (kepustakaan), lalu melakukan penelitian pada blower yang akan digunakan untuk memodifikasi alat pengupas kulit ari kedelai. Kedelai terlebih dahulu dipersiapkan lalu ditimbang beratnya. Setelah itu dilakukan pengupasan menggunakan blower. Kedelai yang telah terkupas ditimbang kembali beratnya, begitu juga dengan kulit ari kedelai yang telah terkupas. Setelah semua selesai, dilakukan pengamatan parameter penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi dengan cara menambahkan blower pada alat pengupas biji kedelai, mengetahui kinerja alat pengupas biji kedelai hasil modifikasi, dan menganalisis nilai ekonomis alat pengupas biji kedelai dengan blower. BAHAN DAN METODE Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalahbaja siku, plat besi, puli(pulley), motor listrik, sabuk v (v-belt),baut dan mur, bantalan (bearing), besi bulat padu (poros), plat stainless steel, plat aluminium, blower,dan kabel deck. Aalat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis,mesin las, mesin bor, mesin gerinda, gergaji besi, palu, tang, kunci pas, dan ring. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi literatur (kepustakaan), lalu melakukan penelitian pada blower yang akan digunakan untuk memodifikasi alat pengupas kulit ari kedelai. Kedelai terlebih dahulu dipersiapkan lalu ditimbang beratnya. Setelah itu dilakukan pengupasan menggunakan blower. Kedelai yang telah terkupas ditimbang kembali beratnya, begitu juga dengan kulit ari kedelai yang telah terkupas. Setelah semua selesai, dilakukan pengamatan parameter penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Alat Pengupas Kulit Ari Kedelai dengan Blower Alat pengupas kulit ari biji kedelai dengan blower dirancang untuk mengupas kulit ari biji kedelai yang masih dalam keadaan kering atau belum mendapat perlakuan apapun seperti perendaman ataupun perebusan dan memisahkan kulit ari dengan biji kedelainya dengan menggunakan angin dari blower. Alat ini mempunyai dimensi panjang 61 cm, lebar 60 cm dan tinggi 115 cm. Alat pengupas kulit ari biji kedelai dengan blower ini terdiri dari 4 bagian yaitu: 1. Rangka alat 2. Silinder pengupas 3. Motor listrik 4. Blower Silinder pengupas terbuat dari bahan besi dengan diameter 10 cm dan tebal 8 cm. Silinder pengupas tersebut memiliki lubang-lubang sebanyak 50 dengan diameter 0,3 cm sebagai ruang untuk biji kedelai dalam proses pengupasan. 390

3 Biji kedelai yang telah dikupas akan dibawa ke saluran pengeluaran. Blower yang digunakan dalam alat ini adalah centrifugal blower atau yang sering kita kenal dengan nama blower keong. Blower ini mempunyai daya hisap atau kapasitas yang kecil tetapi mempunyai daya dorong yang besar sehingga blower ini cocok digunakan di ruangan yang tidak terlalu besar (kapasitas ruangan yang kecil), tetapi memerlukan jarak buang atau daya dorong yang jauh. Blower ini memiliki daya 150 Watt dan kecepatan 3000 rpm dengan dimensi panjang 25 cm, lebar 16 cm, tinggi 21 cm, dan diameter lubang output 2 inch. Proses Pengupasan dan Pemisahan Alat pengupas kulit ari biji kedelai ini bekerja berdasarkan prinsip putaran pada silinder pengupas. Setelah alat dipastikan dalam keadaan siap pakai dan blower telah dihidupkan dengan kecepatan angin yang telah ditentukan, bahan baku berupa biji kedelai kering dimasukkan ke dalam saluran pemasukan (hopper). Kemudian, biji kedelai yang dimasukkan ke dalam mekanisme ini terkupas. Pengupasan terjadi karena adanya gesekan antara silinder pengupas dengan biji kedelai dan dinding yang selanjutnya biji kedelai yang telah terkupas kulit arinya akan keluar melalui saluran pengeluaran biji kedelai dan tertampung ke dalam wadah penampungan. Kulit ari yang telah terpisah dari biji kedelai akan secara langsung terhembus oleh angin dari blower dikarenakan kulit ari yang massanya lebih rendah dari massa biji kedelai dan akan terbawa ke saluran pembuangan kulit ari kedelai. Data hasil pengupasan dengan tiga tingkat kecepatan blower yang berbeda yaitu maksimum, medium, dan minimum dengan masing-masing kecepatan dilakukan 9 kali ulangan. Setiap ulangan pada masing-masing kecepatan blower menggunakan bahan 1 kg kedelai. Data hasil pengupasan dengan jumlah 9 kg pada masing-masing kecepatan blower dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3. Tabel 1. Hasil pengupasan dengan blower kecepatan maksimum U BKT BKAT BKPPK BKPPB W I ,99 8,24 15,82 83 II ,33 7,96 14,17 85 III ,41 7,73 14,49 88 IV ,53 10,06 14,53 84 V ,47 8,12 13,56 81 VI ,34 9,55 13,68 87 VII ,54 6,53 14,03 85 VIII ,73 7,29 13,79 81 IX ,69 9,87 14,08 80 T ,03 75,35 128, R 922,22 32,56 8,37 14,24 83,78 Tabel 2. Hasil pengupasan dengan blower kecepatan medium U BKT BKAT BKPPK BKPPB W I ,22 0,71 41,65 68 II ,36 0,78 41,90 67 III ,90 0,62 43,46 68 IV ,53 0,41 42,03 74 V ,20 0,60 45,17 71 VI ,59 0,58 41,61 67 VII ,54 0,53 44,03 65 VIII ,73 0,79 43,79 71 IX ,69 0,87 44,08 70 T ,76 5,89 387, R 930,55 16,75 0,65 43,

4 Tabel 3. Hasil pengupasan dengan blower kecepatan maksimum U BKT BKAT BKPPK BKPPB W I ,81 26,45 10,70 74 II ,16 27,38 10,87 63 III ,27 25,84 11,59 67 IV ,94 27,96 10,02 54 V ,45 10,33 61 VI ,61 26,18 11,39 67 VII ,54 26,53 11,03 65 VIII ,73 27,29 10,79 71 IX ,69 25,87 11,08 76 T ,58 240,95 97,8 598 R ,84 26,77 10,86 66 U : Ulangan BKT : Berat kedelai terkupas (gr) BKAT : Berat kulit ari terkupas (gr) BKPPK : Berat kulit ari pada penampungan kulit (gr) BKPPB : Berat kulit pada penampungan biji (gr) W : Waktu (detik) T : Total (gr) R : Rataan (gr) Dari hasil yang diperoleh dari data, blower dengan kecepatan maksimum memiliki kinerja yang paling baik. Hal ini dikarenakan hasil pemisahan kulit ari dengan kedelai paling bagus pada blower kecepatan maksimum dengan persentase kulit ari pada penampungan biji yang paling kecil yaitu sebesar 1,086%. Semakin kecil persentase kulit ari pada penampungan biji maka semakin banyak kulit ari yang berhasil dipisahkan dari kedelai. Sedangkan blower dengan kecepatan minimum memiliki kinerja yang paling buruk. Hal ini dikarenakan persentase kulit ari pada penampungan biji paling besar yaitu sebesar 4,31%. Semakin besar persentase kulit ari pada penampungan biji maka semakin sedikit pula kulit ari yang berhasil dipisahkan dari kedelai. Kapasitas Efektif Alat Kapasitas efektif alat didefenisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu produk (kg) per satuan waktu (jam). Dalam hal ini kapasitas efektif alat dihitung dari perbandingan antara banyaknya biji kedelai yang dikupas (kg) dengan waktu yang dibutuhkan selama proses pengupasan. Kapasitas efektif alat dapat dilihat pada Tabel 4. Pada penelitian ini, lama pengupasan mulai dihitung pada saat biji kedelai dimasukkan ke dalam saluran pemasukan (hopper) sampai dengan biji kedelai selesai dikupas hingga sudah tidak ada lagi kedelai yang keluar dari saluran pengeluaran dan juga sudah tidak ada lagi kulit ari yang dikeluarkan dari saluran pengeluaran dan kemudian mesin dimatikan. Tabel 4. Kapasitas efektif alat K BKT W KEA Maksimum 900,00 66,00 49,18 Medium 922,22 83,78 40,09 Minimum 930,55 69,00 48,95 K : Kecepatan BKT : Berat kedelai terkupas (gr) W : Waktu (detik) KEA : Kapasitas efektif alat (kg/jam) Pada blower kecepatan maksimum, berat kedelai terkupas lebih rendah dibandingkan dengan blower kecepatan medium dan minimum. Hal ini disebabkan oleh kecepatan angin pada blower kecepatan maksimum lebih tinggi dibandingkan blower dengan kecepatan medium dan minimum, sehingga berat kulit ari yang terhempas lebih banyak dan jumlah biji kedelai terkupas yang terikut pada wadah penampungan kulit ari juga lebih banyak. Pada blower kecepatan medium, waktu yang dibutuhkan untuk mengupas 1 kg kedelai lebih lama dibandingkan dengan blower kecepatan maksimum dan minimum. Hal ini dikarenakan kecepatan kedelai jatuh hampir sama dengan kecepatan angin yang dihembuskan blower dengan 392

5 kecepatan medium sehingga dengan kecepatan tersebut dapat menahan jatuhnya biji kedelai ke dalam wadah namun mencukupi untuk menerbangkan kulit ari hingga ke wadah penampungan. Pada blower kecepatan medium, kapasitas efektif alat lebih rendah dibandingkan dengan kapasitas efektif alat pada blower kecepatan maksimum dan minimum yaitu sebesar 40,09 kg/jam. Hal ini dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk mengupas dan memisahkan kulit ari lebih lama. Kecepatan jatuhnya kedelai hampir sama dengan kecepatan angin yang dihembuskan blower dengan kecepatan medium sehingga dengan kecepatan tersebut menahan jatuhnya biji kedelai untuk keluar dari saluran menuju ke wadah penampungan oleh sebab itu waktu yang dibutuhkan menjadi cukup lama. Dengan waktu yang cukup lama tersebut maka nilai kapasitas efektif alat menjadi menurun dan kapasitas efektif alat dengan menggunakan blower dengan kecepatan medium menjadi yang paling rendah. Pada blower kecepatan maksimum diperoleh kapasitas efektif alat yang paling tinggi yaitu sebesar 49,18 kg/jam. Hal ini dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk mengupas dan memisahkan kulit ari lebih cepat. Kecepatan angin yang dihembuskan oleh blower cukup tinggi sehingga proses pemisahan kulit ari dengan kedelai menjadi lebih cepat. Dengan waktu yang cukup cepat tersebut menjadikan nilai kapasitas efektif alat dengan kecepatan blower maksimum menjadi yang paling tinggi. Hal yang cukup mempengaruhi besarnya nilai kapasitas efektif alat pada alat ini terletak pada waktu pengupasan dan pemisahan kulit ari dengan kedelai karena mempunyai perbedaan waktu yang cukup signifikan. Sedangkan pada berat kedelai terkupas tidak begitu mempengaruhi dikarenakan jumlah dari berat kedelai terkupas pada tiap tingkat kecepatan blower perbedaan beratnya tidak begitu jauh. Persentase Kedelai Terkupas pada Penampungan Kulit Persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit dihitung dengan membagikan berat biji kedelai pada penampungan kulit kedelai hasil kupasan terhadap berat kedelai dikupas. Kedelai terkupas pada penampungan kulit ditandai dengan biji kedelai yang tidak terkupas atau telah terkupas berada pada wadah penampungan kulit. Pengukuran persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit dilakukan dengan pengamatan secara visual dari hasil pengupasan. Setelah pengupasan, dilakukan pemisahan atau penyortiran pada biji kedelai yang tidak terkupas atau telah terkupas yang berada pada wadah penampungan kulit. Persentase hasil kupasan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit K BKTPPK BKD PKTPPK Maksimum 26, ,67 Medium 8, ,84 Minimum 0, ,06 K : Kecepatan BKTPPK :Berat kedelai terkupas pada penampungan kulit (gr) BKD : Berat kedelai dikupas (gr) PKTPPK :Persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit (%) Pada blower kecepatan minimum diperoleh persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit paling kecil dibandingkan dengan blower kecepatan maksimum dan medium yaitu sebesar 0,065%. Hal ini disebabkan oleh kecepatan angin pada blower kecepatan minimum lebih rendah dibandingkan blower dengan kecepatan maksimum dan medium, sehingga biji kedelai terkupas tidak ikut terhempas ke dalam penampungan kulit ari dan jumlah kulit ari terkupas yang terikut pada wadah penampungan biji juga lebih banyak. Sedangkan pada blower kecepatan maksimum diperoleh persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit paling besar dibandingkan dengan blower kecepatan medium dan minimum yaitu sebesar 2,67%. Hal ini disebabkan oleh kecepatan angin pada blower kecepatan maksimum lebih tinggi dibandingkan blower dengan kecepatan medium dan minimum, sehingga jumlah biji kedelai terkupas yang ikut terhempas ke dalam penampungan kulit ari menjadi lebih banyak namun jumlah kulit ari terkupas yang terikut pada wadah penampungan biji menjadi lebih sedikit. Persentase Kulit Ari Terkupas pada Penampungan Kedelai Persentase kulit ari pada penampungan kedelai dihitung dengan membagikan berat kulit ari pada penampungan kedelai terhadap berat kulit ari dikupas. Kulit ari pada penampungan kedelai ditandai dengan kulit ari yang telah terkupas berada pada wadah penampungan biji kedelai terkupas. 393

6 Pengukuran persentase kulit ari pada penampungan kedelai terkupas dilakukan dengan pengamatan secara visual dari hasil pengupasan. Setelah pengupasan, dilakukan pemisahan atau penyortiran pada kulit ari yang telah terkupas yang berada pada wadah penampungan kedelai. Tabel 6. Persentase kulit ari pada penampungan kedelai K BKAPPK BKD PKAPPK Maksimum 10, ,09 Medium 14, ,42 Minimum 43, ,31 K : Kecepatan BKAPPK : Berat kulit ari pada penampungan kulit (g) BKD : Berat kedelai dikupas (g) PKAPPK : Persentase kulit ari pada penampungan kulit (%) Pada blower kecepatan maksimum diperoleh persentase kulit ari pada penampungan kedelai terkupas paling kecil dibandingkan dengan blower kecepatan medium dan minimum yaitu sebesar 1,09%. Hal ini disebabkan oleh kecepatan angin pada blower kecepatan maksimum lebih tinggi dibandingkan blower dengan kecepatan medium dan minimum, sehingga berat kulit ari yang terhempas pada wadah penampungan kulit ari lebih banyak dan kulit ari yang terikut pada wadah penampungan biji menjadi lebih sedikit. Sedangkan pada blower dengan kecepatan minimum diperoleh persentase kulit ari pada penampungan kedelai terkupas paling besar dibandingkan dengan blower kecepatan maksimum dan medium yaitu sebesar 4,31%. Hal ini disebabkan oleh kecepatan angin pada blower kecepatan minimum dengan lebih rendah dibandingkan blower dengan kecepatan maksimum dan medium, sehingga masih banyak kulit ari yang terikut pada wadah penampung biji dan berat kulit ari yang terhempas pada wadah penampungan kulit ari menjadi lebih sedikit. Analisis Ekonomi Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan. Dari analisis ekonomi yang dilakukan diperoleh biaya untuk memproduksi biji kedelai tanpa kulit ari dengan menggunakan blower kecepatan maksimum sebanyak 1 kg sebesar Rp. 107,366/kg. Biaya untuk memproduksi biji kedelai tanpa kulit ari dengan menggunakan blower kecepatan medium sebanyak 1 kg sebesar Rp. 134,354/kg. Biaya untuk memproduksi biji kedelai tanpa kulit ari dengan menggunakan blower kecepatan minimum sebanyak 1 kg sebesar Rp. 111,473/kg. Break even point Analisis titik impas umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini keuntungan awal dianggap nol. Manfaat perhitungan titik impas (break even point) adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak untuk dijalankan. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, alat pengupas kulit ari biji kedelai dengan penggunaan blower kecepatan maksimum akan mencapai break even point apabila telah memproduksi biji kedelai tanpa kulit ari sebanyak ,77 kg. Alat pengupas kulit ari biji kedelai dengan penggunaan blower kecepatan medium akan mencapai break even point apabila telah memproduksi biji kedelai tanpa kulit ari sebanyak ,80 kg. Dan alat pengupas kulit ari biji kedelai dengan penggunaan blower kecepatan minimum akan mencapai break even point apabila telah memproduksi biji kedelai tanpa kulit ari sebanyak ,66 kg. Net present value Net present value adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan. Dari percobaan dan data yang diperoleh pada penelitian dapat diketahui besarnya nilai NPV 16% dari alat ini dengan penggunaan blower kecepatan maksimum adalah sebesar Rp ,43 dan NPV 20% adalah sebesar Rp ,93. Nilai NPV 16% dari alat ini dengan penggunaan blower kecepatan medium adalah sebesar Rp ,72 dan NPV 20% adalah sebesar Rp ,53. Dan nilai NPV 16% dari alat ini dengan penggunaan blower kecepatan minimum adalah sebesar Rp ,46 dan NPV 20% adalah sebesar Rp ,93. Internal rate of return Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) yang 394

7 dimiliki suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Dalam menginvestasikan sampai dimana kelayakan usaha itu dapat dilaksanakan. Maka hasil dari perhitungan ini untuk penggunaan blower kecepatan maksimum dan blower kecepatan minimum adalah sebesar 66,92%. Artinya kita dapat menaikkan bunga sampai pada keuntungan 66,92%, jika lebih dari itu maka akan mengalami kerugian. Usaha ini masih layak dijalankan apabila bunga pinjaman bank tidak melebihi 66,92%, jika bunga pinjaman di bank melebihi angka tersebut maka usaha ini tidak layak lagi diusahakan. Sedangkan untuk penggunaan blower medium adalah sebesar 66,88%. Artinya kita dapat menaikkan bunga sampai pada keuntungan 66,88%, jika lebih dari itu maka akan mengalami kerugian. Usaha ini masih layak dijalankan apabila bunga pinjaman bank tidak melebihi 66,88%, jika bunga pinjaman di bank melebihi angka tersebut maka usaha ini tidak layak lagi diusahakan. Semakin tinggi bunga pinjaman di bank maka keuntungan yang diperoleh dari usaha ini semakin kecil. KESIMPULAN 1. Kapasitas efektif modifikasi alat pengupas kulit ari biji kedelai dengan blower dalam penelitian ini ada 3 dengan tingkat kecepatan yang berbeda yaitu kecepatan maksimum sebesar 54,67 kg/jam; kecepatan medium sebesar 43,47 kg/jam; dan kecepatan minimum sebesar 52,63 kg/jam. 2. Persentase kedelai terkupas pada penampungan kulit dalam penelitian ini ada 3 dengan tingkat kecepatan yang berbeda yaitu kecepatan maksimum sebesar 2,67%; kecepatan medium sebesar 0,84%; dan kecepatan minimum sebesar 0,06%. 3. Persentase kulit ari pada penampungan kedelai dalam penelitian ini ada 3 dengan tingkat kecepatan yang berbeda yaitu kecepatan maksimum sebesar 1,09%; kecepatan medium sebesar 1,42%; dan kecepatan minimum sebesar 4,31%. 4. Biaya pokok yang dikeluarkan untuk memproduksi biji kedelai tanpa kulit ari sebanyak 1 kg dari alat modifikasi alat pengupas kulit ari biji kedelai dengan blower ini ada 3 dengan tingkat kecepatan yang berbeda yaitu kecepatan maksimum sebesar Rp. 107,366/kg; kecepatan medium sebesar Rp. 134,354/kg; dan kecepatan minimum sebesar Rp. 111,473/kg. 5. Nilai break even point (titik impas) pada alat ini ada 3 dengan tingkat kecepatan yang berbeda yaitu kecepatan maksimum sebesar ,77 kg; kecepatan medium sebesar ,80 kg; dan kecepatan minimum sebesar ,66 kg. 6. Net present value 16% dan 20% dari modifikasi alat pengupas kulit ari kedelai dengan blower ini ada 3 dengan tingkat kecepatan yang berbeda yaitu kecepatan maksimum sebesar Rp ,43 dan Rp ,93. Untuk kecepatan medium sebesar Rp ,72 dan Rp ,53. Dan untuk kecepatan minimum sebesar Rp ,46 dan Rp ,89 yang artinya usaha ini layak untuk dijalankan. 7. Internal rate of return dari modifikasi alat pengupas kulit ari kedelai dengan blower ini ada 3 dengan tingkat kecepatan yang berbeda yaitu kecepatan maksimum sebesar adalah 66,92%; kecepatan medium sebesar 66,88%; dan kecepatan minimum sebesar 66,92% DAFTAR PUSTAKA Adisarwanto, T., Kedelai. Penebar Swadaya, Jakarta. Annas, M. S., Perancangan Mesin Pengupas Kulit Ari Kacang Kedelai. Universitas Trisakti, Jakarta. Jaya, R. M., Pengupasan Mekanis dan Khemis. Universitas Jember, Jember. Koswara, S., Teknologi Pengolahan Kedelai Menjadikan Makanan Bermutu. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta Suhendra dan Setiawan,B Model efisiensi mesin pengupas dan pembelah biji kedelai tipe piringan menggunakan program powersim. Politeknik Terpikat Sambas, Sambas. Vol II; hal 2. Lutfi, M., Ahmad F., Gatot S., dan Abdul F., Modifikasi dan uji kinerja orbapas (alat pengupas biji kedelai). Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang.Vol. 11; hal

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS MODIFIKASI ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS (Modification of Mechanical Coffee Pulper Equipment) William Putra Marbun 1,2, Achwil Putra Munir 1, Lukman Adlin Harahap 1 1Program Studi Keteknikan Pertanian,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.1 No. 4 Th. 2013 RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS (Design of Mechanical Coffee Pulper Equipment) Johannes Mikael Simanullang 1, Achwil

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS RANCANG BANGUN AAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS (Design and construction of mechanical onion slicing machine) Anthoni umbantobing 1*, Saipul Bahri Daulay 1, dan Sulastri Panggabean 1 1 Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknik 4.1.1. Kebutuhan Daya Penggerak Kebutuhan daya penggerak dihitung untuk mengetahui terpenuhinya daya yang dibutuhkan oleh mesin dengan daya aktual pada motor

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan 52 Lampiran 1.Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan. 43 Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian Mulai iii Menimbang Biji Kedelai Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan Digunakan Dihidupkan Alat Pembuat Sari Kedelai Dimasukkan Bahan Kedalam Alat Kondisi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS BAWANG MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS BAWANG MEKANIS RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS BAWANG MEKANIS (Design of Mechanical Union Peeler Equipment) Arif Rizki Tanjung 1,2), Achwil Putra Munir 1), Sulastri Panggabean 1) 1 Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 43 Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT NANAS SISTEM PRESS MANUAL

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT NANAS SISTEM PRESS MANUAL RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT NANAS SISTEM PRESS MANUAL (Design of Pineapple Peeler with Manual Press System) Nando Edi Pramono Lingga 1*, Achwil Putra Munir 1, Nazif Ichwan 1 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan

Lebih terperinci

Modification of Peanut Epidermis Peeler Machine (Arachis Hypogaea L.) with Double Roll System ABSTRACT

Modification of Peanut Epidermis Peeler Machine (Arachis Hypogaea L.) with Double Roll System ABSTRACT 1 TEKNOLOGI PERTANIAN Modifikasi Mesin Pengupas Kulit Ari Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Sistem Double Roll Modification of Peanut Epidermis Peeler Machine (Arachis Hypogaea L.) with Double Roll System

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 38 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang 50 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS (Design and Construction of Mechanical Screw Potato Slicer) Saud Pangihutan 1,2, Ainun Rohanah 1, Saipul Bahri Daulay 1 1) Program Studi Keteknikan Pertanian,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL (Design Of Flat Burr Type Coffee Bean Grinder Mill) Samuel Haposan Napitupulu 1*), Saipul Bahri Daulay 1, Adian Rindang 1 1) Departemen Teknologi

Lebih terperinci

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( ) SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME Angga Fajar S (240110060041) Latar Belakang Kacang Kedelai Edamame Proses Pengupasan Kulit Manual

Lebih terperinci

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa Buletin 70 Teknik Pertanian Vol. 15, No. 2, 2010: 70-74 R. Bambang Djajasukmana: Teknik pembuatan alat pengupas kulit lada tipe piringan TEKNIK PEMBUATAN ALAT PENGUPAS KULIT LADA TIPE PIRINGAN R. Bambang

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS

MODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS MODIFIKASI ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MEKANIS (Modification of Mechanical Coconut Fiber Peeler) Annisa Purnamasari Damanik 1,2), Achwil Putra Munir 1), dan Lukman Adlin Harahap 1) 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016

BAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 39 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Modifikasi Pemarut pada Mesin Penyuwir Daging Ikan untuk Bahan Baku Abon Ikan

Modifikasi Pemarut pada Mesin Penyuwir Daging Ikan untuk Bahan Baku Abon Ikan Modifikasi Pemarut pada Mesin Penyuwir Daging Ikan untuk Bahan Baku Abon Ikan Mustaqimah *, Diswandi Nurba, Irwansyah Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penanganan Awal Kacang Tanah Proses pengupasan kulit merupakan salah satu proses penting dalam dalam rangkaian proses penanganan kacang tanah dan dilakukan dengan maksud untuk

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG

RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG (Design of Mechanical Corn Sheller Equipment) Hayado Tambunan 1,2), Achwil Putra Munir 1), Sumono 1) 1 Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU Jl.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max)

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max) RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max) (Design and Construction of Soyabean Milk Maker) Winanda Pardhanu 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Adian Rindang 1) 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 3 Th. 2017 RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA (Design and Construction of Ripe Areca Nut Peeler) Imade Silaban 1,2, Achwil Putra Munir 1,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT NANAS

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT NANAS Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 2 Th. 2015 RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT NANAS (Design of Pineapple Peeler Machine) Yuli Noersalim 1*), Achwil Putra Munir 1, Ainun Rohanah

Lebih terperinci

Modification and Perfomance Test of Orbapas (Soybean Seed Peeler)

Modification and Perfomance Test of Orbapas (Soybean Seed Peeler) MODIFIKASI DAN UJI KINERJA ORBAPAS (ALAT PENGUPAS BIJI KEDELAI) Modification and Perfomance Test of Orbapas (Soybean Seed Peeler) Musthofa Lutfi 1*, Ahmad Fanani 2, Gatot Suharto Abdul Fatah 3 Wahyunanto

Lebih terperinci

MODIFIKASI MATA PISAU CINCIN PADA MESIN PENGUPAS KULIT NANAS

MODIFIKASI MATA PISAU CINCIN PADA MESIN PENGUPAS KULIT NANAS MODIFIKASI MATA PISAU CINCIN PADA MESIN PENGUPAS KULIT NANAS (Modification of Ring Blade on Pineapple Peeler) Swastika Nusantari 1,2, Achwil Putra Munir 1, Lukman Adlin Harahap 1 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat. 42 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Dirancang bentuk alat Digambar dan ditentukan ukuran alat Dipilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan sesuai ukuran yang sudah ditentukan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan 41 Lampiran 1. flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk Alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Persiapan bahan dan alat Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan 40 Lampiran 1.Flowchart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang akan dirangkai Merangkai

Lebih terperinci

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai 47 b a Pengujian alat tidak Uji kelayakan ya Pengukuran parameter Analisis data selesai 48 Lampiran 2. Kapasitas Efektif Alat dan Persentase Bahan Rusak Kapasitas efektif alat menunjukkan produktivitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen dan di Laboratorium Mekanisasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.)

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) Design and Construction of Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff.) Slicer Alvario Kesturi 1,2, Saipul Bahri Daulay 1, Lukman Adlin

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ANNISA FATIN AMRAN

SKRIPSI. Oleh: ANNISA FATIN AMRAN RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI MEKANIS SKRIPSI Oleh: ANNISA FATIN AMRAN 110308039 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 RANCANG BANGUN ALAT

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar 39 Lampiran 1. Flowchart pengerjaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN 5.1 Pelaksanaan Pembuatan Mesin 1. Tahap awal dalam pembuatan mesin adalah pembuatan rangka mesin, bodi mesin, pembubutan poros pemegang mata pisau pengupas, pembuatan mata

Lebih terperinci

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Perancangan bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Pengukuran bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut, dan dikikir bahan

Lebih terperinci

MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANSI MEKANISME ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L) SEMI MEKANIS TIPE BELT

MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANSI MEKANISME ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L) SEMI MEKANIS TIPE BELT MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANSI MEKANISME ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L) SEMI MEKANIS TIPE BELT Oleh : SUPRIYATNO F141 02 105 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

1 PENGGUNAAN SISTEM PEMANAS DALAM PENGEMBANGAN ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH Renny Eka Putri *), Andasuryani, Santosa, dan Riki Ricardo Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Lebih terperinci

UJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI

UJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI UJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI (Test of Mechanical Roaster Rotary Type with Soybean Commodity) Syahnan Riady Nasution 1, Saipul Bahri Daulay 1 dan Lukman Adlin

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

MODIFIKASI ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., ol.3 No. 2 Th. 205 MODIFIKASI ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL (Modification of Flat Burr Type Coffee Bean Grinder Mill) Arta Naomi Cristiana

Lebih terperinci

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016 RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS TEMPE (Design and Construction of Tempeh Slicer) Fauzan Luhfi 1*, Achwil Putra Munir 1, Sulastri Panggabean 1 1) Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS (Design And Construction of Pulp Maker) Jerry Simanjuntak 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Achwil Putra Munir 1) 1) Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI MEKANIS RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TANDUK KOPI MEKANIS (Design and Construction of Coffee Bean Huller) Annisa Fatin Amran 1,2), Achwil Putra Munir 1), Lukman Adlin Harahap 1) 1) Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan LAMPIRAN Lampiran 1.Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

PENGARUH KECEPATAN PUTAR MESIN PENGUPAS KACANG TANAH TIPE RUJI VERTIKAL TERHADAP KUPASAN. Kata kunci: kacang tanah, ruji vertikal, kecepatan putar

PENGARUH KECEPATAN PUTAR MESIN PENGUPAS KACANG TANAH TIPE RUJI VERTIKAL TERHADAP KUPASAN. Kata kunci: kacang tanah, ruji vertikal, kecepatan putar 25 PENGARUH KECEPATAN PUTAR MESIN PENGUPAS KACANG TANAH TIPE RUJI VERTIKAL TERHADAP KUPASAN Danang Henri Wibowo 1), Xander Salahudin 2), Sri Widodo 3) 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT PENYANGRAI KOPI MEKANIS TIPE ROTARI

MODIFIKASI ALAT PENYANGRAI KOPI MEKANIS TIPE ROTARI MODIFIKASI ALAT PENYANGRAI KOPI MEKANIS TIPE ROTARI (Modification of Mechanical Coffee Roasters Equipment Rotary Type) Khoirul Ajmi Siregar 1,2, Achwil Putra Munir 1, Sulastri Panggabean 1 1) Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman

BAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang tanah merupakan tanaman palawija sebagai tanaman produksi. Di Indonesia kacang tanah merupakan tanaman yang memiliki sumber protein nabati yang cukup penting

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama 16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah modifikasi alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi Pertanian

Lebih terperinci

RANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH

RANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH RANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH (Design and Construction of Liquid Soap Stirrer Made from Used Cooking Oil) Muhammad Imam Al Hakim 1,2, Ainun Rohanah 1, Lukman Adlin

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi 1* Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Email: zulnadiujeng@gmail.com ABSTRAK Dalam rangka mempertahankan usaha peternak ayam di Kabupaten

Lebih terperinci

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut Lampiran 1. Data Pemarutan Singkong Tabel 1. Data penelitian Ulangan Berat Bahan Waktu Bahan Terparut Bahan Tidak Terparut (Kg) (menit) (Kg) (Kg) I 10 16,46 8,6 0,7 II 10 16,02 9,2 0,4 III 10 16,52 9,1

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS JARAK RUJI PADA MESIN PENGUPAS POLONG KACANG TANAH TERHADAP HASIL KUPASAN

ANALISIS JARAK RUJI PADA MESIN PENGUPAS POLONG KACANG TANAH TERHADAP HASIL KUPASAN ANALISIS JARAK RUJI PADA MESIN PENGUPAS POLONG KACANG TANAH TERHADAP HASIL KUPASAN Xander Salahudin, Sri Widodo, Muhammad Hasan Zuhdi, Danang Henri Wibowo, Rachman Satya Pamungkas, Bagas Dwi Prakoso Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang banyak manfaatnya,

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang banyak manfaatnya, BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang banyak manfaatnya, antara lain sebagai bahan pangan manusia, pakan ternak, pupuk organik, maupun sebagai bahan baku industri.

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan 45 Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan Merangkai alat Pengelasan

Lebih terperinci

MODIFIKASI PISAU DAN UJI JARAK MATA PISAU TERHADAP TEBAL IRISAN PADA ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS

MODIFIKASI PISAU DAN UJI JARAK MATA PISAU TERHADAP TEBAL IRISAN PADA ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS MODIFIKASI PISAU DAN UJI JARAK MATA PISAU TERHADAP TEL IRISAN PADA ALAT PENGIRIS WANG MEKANIS (Modification and effect of Blade Distance on Onion Slice thickness of Mechanical Onion Slicer) Hasimi Rafsanjani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG. ANDRI YONO ;

RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG. ANDRI YONO  ; RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG ANDRI YONO Email; Andriyono1974@yahoo.co.id Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke ABSTRAK Rancang Bangun Mesin Pemisah Kulit Ari

Lebih terperinci

UJI JARAK ROTOR DAN VARIASI BENTUK MATA PISAU PADA ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS SILINDER TUNGGAL

UJI JARAK ROTOR DAN VARIASI BENTUK MATA PISAU PADA ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS SILINDER TUNGGAL UJI JARAK ROTOR DAN VARIASI BENTUK MATA PISAU PADA ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MEKANIS SILINDER TUNGGAL (Test of Rotor Gap and Varian of Knife Edge Shape on Mechanical Coffee Pulper Equipment Singular Cylinder)

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut dan dikikir bahan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang 1 7 2 6 5 3 4 Gambar 4.1. Desain Mesin Pengupas Kulit Kentang Komponen-komponen inti yang ada pada mesin pengupas kulit kentang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator 48 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Menyiapkan alat dan bahan Mengambil data anthropometri 10 orang operator Mengambil data dimensi alat Menguji kapasitas efektif alat Menganalisis hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai adalah makanan bergizi yang banyak mengandung protein. Kedelai

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai adalah makanan bergizi yang banyak mengandung protein. Kedelai 2 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kedelai adalah makanan bergizi yang banyak mengandung protein. Kedelai saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena kacang kedelai dapat dibuat berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pembuatan 4.1.1. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Observasi desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol pada literatur Penyusunan desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol Pemilihan bahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah pembuatan alat yang dilaksanakan di bengkel las Citra Damai Kemiling

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Alat Tipe Tampah, Engkol Semi Mekanis, dan Mekanis Pengujian kapasitas lapang alat pengupas dilakukan di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG), provinsi

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan Mengukur bahan yang akan digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang

Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan Tabel 2. Data penelitian Ulangan Berat Kompos yang dicetak (gr) Waktu pencetakan (detik) Berat kompos yang rusak (gr) Hasil cetakan yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

The Designing of Disk Type Peanut Shell Cracker

The Designing of Disk Type Peanut Shell Cracker PENGEMBANGAN ALAT PENGUPAS KULIT POLONG KACANG TANAH TIPE PIRING The Designing of Disk Type Peanut Shell Cracker Tamrin Jurusan Teknik Pertanian - Fakultas Pertanian - Universitas Lampung Jl. Sumantri

Lebih terperinci

Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan Lampiran 1.Flowchart penelitian Mulai Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan yang akan digunakan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong dan dihaluskan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK TERASI

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK TERASI RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK TERASI (Design Construction of Shrimp Paste Molder) Muhammad Rasyid Lubis 1,2), Ainun Rohanah 1), Nazif Ichwan 1) 1) Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas

Lebih terperinci

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL Gatot Pramuhadi 1), Abdul Wahhaab 2), Gina Rahmayanti 2), Nurwan Wahyudi 2), Syahidin Nurul Ikhwan 2) 1) Dosen Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH MELALUI PENGEMBANGAN MESIN PENGUPASNYA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH MELALUI PENGEMBANGAN MESIN PENGUPASNYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH MELALUI PENGEMBANGAN MESIN PENGUPASNYA Hasan Zuhdi 1, Nani Mulyaningsih 2 ABSTRACT Along with the development of technology, it is necessary to create the means or

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT BIJI MELINJO UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI DESA MESOYI KECAMATAN TALUN KABUPATEN PEKALONGAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT BIJI MELINJO UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI DESA MESOYI KECAMATAN TALUN KABUPATEN PEKALONGAN Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Biji Melinjo (Muhammad Khafidh) RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT BIJI MELINJO UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI DESA MESOYI KECAMATAN TALUN KABUPATEN

Lebih terperinci

Ulangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K

Ulangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K Lampiran 1. Data pengamatan kapasitas olah (kg/jam) Perlakuan Ulangan I II III Total Rataan N1K1 37.27 33.80 36.36 107 35.81 N2K1 47.43 48.58 41.96 138 45.99 N3K1 80.54 83.92 87.59 252 84.01 N1K2 8.57

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG (CORN SHELLER)

RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG (CORN SHELLER) RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG (CORN SHELLER) SKRIPSI OLEH HAYADO TAMBUNAN PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG (CORN

Lebih terperinci

Simposium Nasional RAPI X1V- 2015FT UMS ISSN

Simposium Nasional RAPI X1V- 2015FT UMS ISSN ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG KORO PEDANG SECARA ELEKTRIK MEKANIK UNTUK PENINGKATAN PENGOLAHAN PASCA PANEN PETANI PINGGIR HUTAN di KECAMATAN MODO LAMONGAN Hadi Santosa 1, Yuliati 2 1 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

UJI RPM PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT)

UJI RPM PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT) UJI PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT) ( Test of Mechanical Desiccated Coconut) Agra Izwan 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Sumono 1) 1) Departemen Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

MODIFIKASI ALAT PERONTOK PADI TIPE HAMMER THRESHER [Modification of Rice Thresher-Hammer thresher Type]

MODIFIKASI ALAT PERONTOK PADI TIPE HAMMER THRESHER [Modification of Rice Thresher-Hammer thresher Type] Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol. 1, No. 1, Oktober 2012: 23-28 MODIFIKASI ALAT PERONTOK PADI TIPE HAMMER THRESHER [Modification of Rice Thresher-Hammer thresher Type] Oleh : Ahmad Harbi 1, Tamrin 2,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK RAK TELUR PUYUH SKRIPSI OLEH : EKO WAHYU HANDOKO

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK RAK TELUR PUYUH SKRIPSI OLEH : EKO WAHYU HANDOKO RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK RAK TELUR PUYUH SKRIPSI OLEH : EKO WAHYU HANDOKO PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK RAK TELUR

Lebih terperinci

STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK

STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) 1 1) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas Limau Manis, Pauh, Sumatera Barat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo, 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Pembuatan Dan Pengujian Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo, Lampung Selatan. Kemudian perakitan dan pengujian dilakukan Lab.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KABINET UNTUK IKAN PORA-PORA (Mystacoleucus padangensis)

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KABINET UNTUK IKAN PORA-PORA (Mystacoleucus padangensis) RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KABINET UNTUK IKAN PORA-PORA (Mystacoleucus padangensis) (Design of Cabinet Dryer for Pora-pora Fish (Mystacoleucus padangensis)) Mitrawijaya Tamba 1,2, Ainun Rohanah 1, Achwil

Lebih terperinci

PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO

PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO Abstrak PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO Rofarsyam Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Soedarto,S.H.,Tembalang, KotakPos 6199/SMG, Semarang 503293 Telp. 024-7473417,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KELAPA PARUT (DESICCATED COCONUT) SKRIPSI

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KELAPA PARUT (DESICCATED COCONUT) SKRIPSI RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KELAPA PARUT (DESICCATED COCONUT) SKRIPSI OLEH : KARTEN MALAU 100308068 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014 RANCANG BANGUN

Lebih terperinci