Ika Farita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi belajar, Hasil belajar

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

Musbir dan Osita Sari, Penerapan Model...

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

IV. METODE PENELITIAN

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci: Pembelajaran kooperatif model think-pair-share, video animasi, motivasi, dan hasil belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Bab III Metoda Taguchi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tri Ariani 1), Winda Suanti 1) Prodi Pendidikan Fisika STKIP-PGRI Lubuklinggau

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 3 No.2, ISSN

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

Siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar diharapkan mengalami perubahan baik

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

*Ermina sari **Sri Yuliawati

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Metode

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SUB KOMPETENSI MEMBUAT POLA ROK PIAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 2 JOMBANG

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

1,2,3 Jurusan PGSD, FIP. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching Learning dengan Integrasi Nilai Islam Terhadap Keaktifan Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Madiun, untuk mendapatkan gambaran kondisi tempat penelitian secara umum,

P r o s i d i n g 149

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

SILABUS PEMBELAJARAN

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

Dengan demikian dalam penelitian ini dilakukan untuk memberikan

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

Pendahuluan7. Rita Sulvianti et al., Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis...

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN

Transkripsi:

Pemberia Reward da Puishmet... (Ika Farita Sari) PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 MLATI Ika Farita Sari Fakultas Ekoomi, Uiversitas Negeri Yogyakarta Ikafarita94@gmail.com Abstrak: Tujua dari peelitia ii adalah utuk meigkatka motivasi da hasil belajar peserta didik dega pemberia reward da puishmet dalam pembelajara ekoomi kelas X di SMA Negeri 1 Mlati. Jeis peelitia ii adalah peelitia tidaka kelas. Model peelitia yag diguaka adalah model Kemmis da Taggart. Subjek peelitia ii adalah peserta didik kelas X-D SMA Negeri 1 Mlati, berjumlah 32 orag. Objek peelitia adalah reward, puishmet, motivasi belajar, da hasil belajar peserta didik. Tekik pegumpula data megguaka metode observasi, dokumetasi, wawacara, da tes. Tekik aalisis data megguaka aalisis deskriptif kuatitatif. Hasil peelitia dari awal siklus I higga akhir siklus II meujukka bahwa motivasi belajar peserta didik meigkat 17,81% da hasil belajar peserta didik meigkat 56,25%. Kata Kuci: Reward, Puishmet, Motivasi belajar, Hasil belajar THE PROVISION OF REWARD AND PUNISHMENT IN COMBINATION WITH THE STAD TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENTS LEARNING MOTIVATION AND OUTCOMES IN GRADE X IN THE ECONOMICS SUBJECT OF SMA NEGERI 1 MLATI Abstract: This study aimed to improve the studets learig motivatio ad outcomes through the provisio of reward ad puishmet i ecoomics learig i Grade X of SMA Negeri 1 Mlati. This was a classroom actio research study. The model i the study was the model by Kemmis ad McTaggart. The research subjects were the studets of Grade X-D of SMA Negeri 1 Mlati with atotal of 32 studets. The research objects were reward, puishmet, ad the studets learig motivatio ad outcomes. The data were collected through observatios, documetatio, iterviews, ad tests. The data aalysis techique was quatitative descriptive techique. The result of the study showed that the studets learig motivatio improved from first meetig of Cycle I util last meetig of Cycle II a percetage of 17,81% ad the result of studets learig improved a percetage of 56,25%. Keywords: Reward, Puishmet, Learig Motivatio, Learig Outcomes PENDAHULUAN Pedidika merupaka hal yag sagat petig dalam kehidupa, baik kehidupa di keluarga, masyarakat, ataupu bagsa. Salah satu tolak ukur kemajua suatu bagsa adalah keberhasila pedidika yag dicapai oleh bagsa. 1

Jural Pedidika da Ekoomi, Volume 6, Nomor 1, Tahu 2017 Meurut Udag-Udag Sistem Pedidika Nasioal No. 20 Tahu 2003, tujua pedidika asioal adalah megembagka potesi peserta didik agar mejadi mausia yag berima, da bertaqwa kepada Tuha Yag Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cukup kreatif, madiri, da mejadi warga egara yag demokratis serta bertaggug jawab. Utuk mecapai pedidika asioal tersebut kualitas proses pembelajara harus ditigkatka. Sumber daya mausia mejadi aspek petig utuk membetuk mausia yag berkualitas. Dalam duia pedidika, pedidik sebagai sumber daya mausia merupaka kompoe petig yag aka mecerdaska geerasi muda peerus bagsa. Pedidik sagat berpera terhadap tercapaiya proses pedidika yag telah ditetapka, karea apapu tujua da putusa-putusa petig pedidika yag telah dibuat oleh para pembuat kebijaka, sebearya dilaksaaka dalam situasi pembelajara di kelas. Namu utuk mecapai proses pedidika yag telah ditetapka serig kali pedidik meghadapi masalah. Masalah yag serig ditemuka dalam proses belajar megajar atara lai masih bayakya pedidik yag megalami kesulita dalam meumbuhka motivasi belajar pada diri peserta didik. Utuk meumbuhka motivasi belajar peserta didik, pedidik ditutut aktif dalam pelaksaaa proses belajar megajar gua mecapai tujua pembelajara. Seperti pegamata peeliti ketika melakuka PPL (Praktik Pegalama Lapaga) di SMA Negeri 1 Mlati. Peeliti meemuka beberapa masalah pada kelas yag diampuya yaitu saat pedidik melakuka proses belajar megajar, peserta didik belum maksimal dalam megikuti pembelajara. Dari 27 peserta didik haya sekitar 15 aak yag kosiste megikuti pembelajara dega fokus. Peserta didik yag lai haya medegarka da sesekali mecatat pejelasa pedidik yag dirasa petig. Ada pula yag bermai HP atau megajak berbicara tema sebagkuya. Saat melakuka diskusi kelompok tidak semua aggota aktif megkuti diskusi. Haya 3 dari 5 aggota kelompok yag terlibat aktif dalam diskusi. Selebihya mereka megikuti diskusi da diseligi dega megerjaka hal lai di luar diskusi. Saat diadaka presetasi kelompok atau taya jawab, peserta didik aka atusias megikutiya apabila pedidik memberika reward (peghargaa) bagi peserta didik yag meaggapi presetasi atau dapat mejawab pertaya dega bear. Belum maksimalya motivasi da hasil belajar peserta didik tersebut dapat diakibatka oleh beberapa faktor, atara lai kodisi psikologi peserta didik, media pembelajara yag diguaka pedidik, da cara pedidik megajar di kelas. Pelajara Ekoomi yag dilaksaaka pada jam terakhir juga mempegaruhi peserta didik dalam megikuti pembelajara. Motivasi belajar peserta didik dapat tumbuh dega adaya peetua model pembelajara yag sesuai dega ligkuga sekolah da keadaa peserta didik agar bisa diterapka mejadi strategi pembelajara yag efektif. Salah satuya dega model pembelajara kooperatif tipe Studet Teams-Achievemet Divisios (STAD). Dega model pembelajara STAD pedidik dapat memacu motivasi peserta didik dalam megikuti pembelajara. 2

Pemberia Reward da Puishmet... (Ika Farita Sari) Seperti pedapat Isjoi (2010:74) model Pembelajara Kooperatif Tipe Studets Teams Achievemet Divisio (STAD) adalah salah satu tipe pembelajara kooperatif yag meekaka adaya aktivitas da iteraksi diatara siswa utuk salig memotivasi da salig membatu dega meguasai materi pelajara gua mecapai prestasi yag maksimal. Meurut Slavi (2009:143) dalam STAD, peserta didik dibagi mejadi beberapa kelompok yag beraggotaka empat sampai lima orag. Pedidik mejelaska materi secara sigkat. Kemudia peserta didik disetiap kelompok memastika bahwa aggotaya telah memahami materi yag disampaika pedidik. Selai itu, semua peserta didik megerjaka kuis secara idividu terkait dega materi yag telah disampaika. Skor hasil kuis peserta didik dibadigka dega skor awal peserta didik yag kemudia aka diberika skor sesuai dega skor peigkata yag telah diperoleh peserta didik. Skor tersebut kemudia dijumlahka utuk medapatka ilai kelompok. Adapu skor pada poi kemajua dapat dilihat pada table 1. Tabel 1. Skor Poi Kemajua Skor Tes (Kuis) Lebih dari 10 poi di bawah skor awal (perbaika) 1 higga 10 poi di bawah skor awal (dasar) Skor awal - aik 10 poi di atas skor awal (dasar) lebih dari 10 poi di atas skor awal (dasar) Nilai sempura (tidak berdasarka skor awal) (modifikasi dari Ibrahim 2000:57) Sumbaga Skor Kelompok 5 poi 10 poi 20 poi 30 poi 30 poi Pada model pembelajara kali ii pedidik meerapka pemberia reward da puishmet kepada peserta didik. Meurut Amir Daie Idrakusuma (1973:147) reward merupaka hadiah terhadap hasil-hasil yag baik dari aak dalam proses pedidika. Reward diberika kepada peserta didik yag dapat mejawab pertayaa lisa dari pedidik da diberika kepada kelompok yag medapat skor palig tiggi. Reward yag diberika berupa alat tulis. Sedagka puishmet meurut Sardima (2011:94) adalah salah satu betuk reiforcemet egatif yag mejadi alat motivasi jika diberika secara tepat da bijak sesuai dega prisip-prisip pemberia hukuma. Puishmet diberika kepada peserta didik yag bekerja sama ketika megerjaka soal evaluasi. Puishmet yag diberika berupa tugas membuat power poit tetag materi yag disampaika. Tujua yag diharapka dari peelitia ii adalah utuk meigkatka motivasi da hasil belajar peserta didik kelas X pada mata pelajara ekoomi melalui pembelajara pemberia 3

Jural Pedidika da Ekoomi, Volume 6, Nomor 1, Tahu 2017 reward da puishmet dega kombiasi model pembelajara kooperatif tipe STAD (Studet Teams Achievemet Divisios). Berdasarka uraia tersebut maka peeliti merasa tertarik utuk melakuka peelitia tidaka kelas dega judul Pemberia Reward da Puishmet dega Kombiasi Model Pembelajara Kooperatif Tipe STAD (Studet Teams Achievemet Divisios) utuk Meigkatka Motivasi da Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X pada Mata Pelajara Ekoomi di SMA Negeri 1 Mlati. METODE PENELITIAN Jeis peelitia yag dilaksaaka adalah Peelitia Tidaka Kelas (PTK) atau Classroom Actio Research (CAR). Model peelitia tidaka kelas yag diguaka dalam peelitia ii adalah desai tidaka model Kemmis da Taggart. Peelitia ii adalah peelitia praktis yag bertujua utuk memperbaiki kekuragakekuraga dalam pembelajara di kelas, dega cara melakuka tidaka-tidaka agar dapat memperbaiki atau meigkatka mutu proses da hasil belajar, megatasi masalah pembelajara, da meumbuhka budaya akademik Suharsimi Arikuto (2006:61). Peelitia ii dilaksaaka di SMA Negeri 1 Mlati yag beralamat di Ceboga, Tlogoadi, Mlati, Kabupate Slema, Yogyakarta. Adapu pelaksaaa peelitia ii dilakuka pada 7 Maret sampai dega 19 Maret 2016. Subjek peelitia ii adalah seluruh peserta didik kelas X D tahu ajara 2015/2016 di SMA Negeri 1 Mlati yag berjumlah 32 orag. Sedagka yag mejadi objek peelitia adalah reward, puishmet, motivasi belajar, da hasil belajar peserta didik. Tekik pegumpula data yag diguaka pada peelitia ii adalah observasi, wawacara, dokumetasi, da tes. 1. Observasi merupaka tekik pegumpula data dega cara megamati setiap kejadia yag sedag berlagsug tetag hal-hal yag diteliti. 2. Wawacara dilakuka terhadap peserta didik setelah pelaksaaa pembelajara berlagsug agar tidak meggaggu proses pembelajara. 3. Dokumetasi diguaka utuk megetahui data peserta didik. Dokume yag diambil yaitu data awal peserta didik yag berupa ama peserta didik da data prestasi peserta didik utuk meetuka kelompok awal. 4. Tes diguaka utuk megetahui hasil belajar peserta didik pada mata pelajara ekoomi yag dilakuka empat kali yaitu disetiap akhir pertemua. 4

Pemberia Reward da Puishmet... (Ika Farita Sari) Istrume peelitia yag diguaka adalah lembar obervasi utuk pedidik da peserta didik, pedoma wawacara, da tes yag dilaksaaka setiap akhir pertemua. Meurut Suharsimi Arikuto dkk (2009: 16) dalam PTK terdapat empat tahap peelitia yag meliputi: perecaaa (Plaig), pelaksaaa tidaka (Actig), pegamata (Observatio), da refleksi (Reflectig). Berikut merupaka desai peelitia tidaka kelas: Perecaaa Refleksi SIKLUS I Pelaksaaa Pegamata Perecaaa Refleksi SIKLUS II Pelaksaaa Pegamata? Alur Kegiata Peelitia Tidaka Kelas Model Kemmis da Taggart (Suharsimi Arikuto, dkk, 2009: 16). Dalam peelitia ii aalisis data yag diguaka adalah aalisis deskriptif kuatitatif. Aalisis data ii diguaka setiap akhir siklus, sehigga dapat diketahui adaya peigkata atau tidak. Dalam meghitug motivasi belajar peserta didik Ridua (2007:16) mejelaska utuk jawaba ya diberi skor 1 da utuk jawaba tidak diberi skor 0. Berikut merupaka rumus meghitug motivasi belajar: 1. % Motivasi Belajar Per Idikator = Skor yag diperoleh Peserta didik x 100% 2. % Motivasi Belajar Peserta Didik = Persetase motivasi belajar per idikator Idikator yag diamati Selajutya aalisis hasil belajar atau ketutasa belajar diperoleh dari jumlah peserta didik yag tutas dibagi jumlah peserta didik dalam peelitia dikali seratus perse. 5

Jural Pedidika da Ekoomi, Volume 6, Nomor 1, Tahu 2017 Suatu tidaka dikataka berhasil apabila mampu mecapai kriteria yag ditetuka. Dalam peelitia ii, keberhasila tidaka dikataka berhasil apabila adaya peigkata terhadap motivasi belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II dega kategori sagat baik da 85% peserta didik telah mecapai KKM yaitu 75. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarka hasil peelitia, terjadi peigkata motivasi belajar setelah diberika reward bagi peserta didik yag dapat mejawab pertayaa pedidik dega bear serta bagi kelompok yag megumpulka skor tertiggi da puishmet represif utuk peserta didik yag melaggar peratura ketika megerjaka soal evaluasi. Pada siklus I pertemua pertama peserta didik yag mecapai motivasi belajar dega kategori baik 70,31% da pertemua kedua 73,43%. Dega demikia terdapat peigkata motivasi belajar peserta didik pada siklus I sebesar 3,12%. Dari kategori yag telah dicapai peserta didik tersebut belum sesuai dega kriteria keberhasila yag ditetuka oleh peeliti. Pada pertemua pertama siklus II peserta didik yag mecapai motivasi belajar sagat baik 82,18% da pada pertemua kedua di siklus II 88,12% Terdapat peigkata motivasi peserta didik pada siklus II sebesar 5,94%. Dega demikia terjadi peigkata motivasi belajar peserta didik dari awal pertemua siklus I higga akhir pertemua siklus II sebesar 17,81%. Berikut merupaka diagram pegamata motivasi belajar peserta didik. 90 80 70 Diagram Motivasi Belajar (%) 60 Siklus I Siklus II Gambar 1. Diagram Motivasi Belajar Peserta Didik. Dari kategori yag telah dicapai peserta didik tersebut sudah sesuai dega kriteria keberhasila yag ditetuka oleh peeliti. Pada siklus I pertemua pertama rata-rata ilai peserta didik adalah 71 da peserta didik yag telah mecapai KKM sebesar 31,25%, pada pertemua kedua rata-rata ilai peserta didik megalami peigkata mejadi 72,46 da peserta didik yag mecapai KKM sebesar 40,62%. Pada siklus I terjadi peigkata peserta didik yag mecapai KKM sebesar 9,37%. Sedagka rata-rata ilai hasil belajar peserta didik pada dua pertemua di siklus I adalah 71,73. Jika dilihat dari jumlah peserta didik yag mecapai KKM, maka hal tersebut belum sesuai dega kriteria keberhasila yag telah ditetuka oleh peeliti. Pada pertemua pertama siklus II rata-rata ilai peserta didik adalah 74,78 da peserta didik yag telah mecapai KKM sebesar 62,50%. Sedagka pada pertemua kedua siklus II rata-rata ilai hasil belajar peserta didik megalami peigkata mejadi 76,03 da peserta didik 6

Pemberia Reward da Puishmet... (Ika Farita Sari) yag mecapai KKM sebesar 87,5%. Pada siklus II terjadi peigkata peserta didik yag mecapai KKM sebesar 25%. Sedagka rata-rata ilai hasil belajar peserta didik pada dua pertemua di siklus II adalah 75,40. Terdapat peigkata hasil belajar dari awal siklus I higga akhir siklus II sebesar 56,25%. Berikut merupaka diagram hasil belajar peserta didik: Diagram Hasil Belajar Peserta Didik 76 74 72 70 68 Siklus I Siklus II Gambar 2. Diagram Hasil Belajar Peserta Didik. Dari jumlah peserta didik yag telah mecapai KKM maka siklus II ii sudah sesuai dega kriteria keberhasila yag telah ditetuka oleh peeliti yaitu 85% peserta didik telah mecapai KKM. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarka hasil peelitia da pembahasa, dapat disimpulka bahwa motivasi da hasil belajar peserta didik pada pembelajara ekoomi di SMA Negeri I Mlati dapat ditigkatka melalui pemberia reward da puishmet dega kombiasi model pembelajara kooperatif tipe STAD. Peserta didik yag mecapai KKM pada awal siklus I adalah 31,25% da pada akhir siklus II adalah 87,5% sehigga terjadi peigkata dari awal siklus I higga akhir siklus II sebesar 56,25%. Persetase motivasi belajar peserta didik pada awal siklus I adalah 70,31% dega kategori motivasi belajar baik da pada akhir siklus II persetase motivasi belajar peserta didik 88,12% dega kategori motivasi belajar sagat baik. Terjadi peigkata persetase motivasi belajar dari awal siklus I higga akhir siklus II sebesar 17,81%. 1. Berdasarka peelitia yag telah dilakuka, peeliti memberika sara sebagai tidak lajut terkait peelitia yag telah dilaksaaka adalah sebagai berikut: 2. Pemberia reward da puishmet dega kombiasi model pembelajara kooperatif tipe STAD tersebut dapat diterapka sebagai seliga model pembelajara yag serig diguaka oleh pedidik agar peserta didik tidak merasa bosa dalam megikuti pembelajara. 3. Pedidik hedakya meigkatka motivasi belajar peserta didik, salah satuya dega pemberia reward da puishmet bagi peserta didik agar hasil belajar peserta didik dapat maksimal. DAFTAR PUSTAKA Amir Daie Idrakusuma. (1973). Pegatar Ilmu Pedidika. Surabaya: Usaha Nasioal. 7

Jural Pedidika da Ekoomi, Volume 6, Nomor 1, Tahu 2017 Isjoo. (2010). Pembelajara Kooperatif (Meigkatka Kecerdasa Komuikasi Atar Peserta Didik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ridua. (2007). Skala Pegukura Variabel-Variabel Peelitia. Badug: Alfabeta. Slavi, Robert E. (2009). Cooperative Learig Teori, Riset, da Praktik (Ahli Bahasa: Narulita Yusro). Badug: Nusa Media. Suharsimi Arikuto. (2009). Prosedur Peelitia (Suatu Pedekata Praktik). Jakarta: Rieka Cipta. Udag-Udag Dasar Nomor.20 Tahu 2003 Tetag Sistem Pedidika Nasioal. 8