ANALISIS KESULITAN MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KESULITAN MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN"

Transkripsi

1 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA ANGKATAN 013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Adika Setyo Budi Lestari Program Studi Pedidika Matematika STKIP PGRI Pasurua ABSTRAK: Pedidika memiliki pera yag sagat petig dalam suatu egara. Dega kualitas pedidika yag baik, diharapka dapat meghasilka geerasi peerus bagsa yag berkuaitas. Hal yag palig meetuka utuk tercapaiya pedidika yag berkualitas adalah proses pembelajara yag dilaksaaka. Kemampua ii membutuhka pemikira yag sistematis, logis da ktitis yag dapat dikembagka melalui pembelajara matematika. Kalkulus II merupaka mata kuliah dasar sebagai mata kuliah prasyarat. Dari tahu ketahu bayak mahasiswa yag tidak lulus, hal ii dimugkika kalkulus II merupaka mata kuliah yag sulit sehigga perlu dilakuka aalisis kesulita utuk mahasiswa STKIP PGRI Pasurua agar di tahu-tahu berikutya ada perbaika. Istrume yag diguaka berupa tes da agket. Tekik statistik yag diguaka dalam aalisis hubuga lebih dari dua variabel meliputi koefisie korelasi bergada, Koefisie peetu bergada, da regresi liear bergada. Utuk agketya kemudia diaalisis da dideskrpsika. Mahasiswa megalami kesulita belajar dalam hal peguasaa kosep, keterampila da pemecaha masalah sebesar 5%. Sebesar 5,18% faktor-faktor yag meyebabka kesulita belajar siswa dalam meyelesaika persoala ligkara adalah faktor iter yag meliputi: 1. Itelegesi,hal ii dilihat dari kecakapa mahasiswa dalam meyelesaika persoala tekik. Miat, hal ii dilihat dari ketertarika mahasiswa terhadap pembelajara. 3.motivasi, hal ii dilihat dari perhatia mahasiswa terhadap pembelajara. faktor ekster yag meliputi:keluarga, kampus (Pergurua Tiggi). Kata Kuci: Aalisis kesulita Mahamahasiswa, Tekik Pegitegrala, Prodi Pedidika Matematika PENDAHULUAN Hal yag palig meetuka utuk tercapaiya pedidika yag berkualitas adalah proses pembelajara yag dilaksaaka. Kemampua ii membutuhka pemikira yag sistematis, logis da ktitis yag dapat dikembagka melalui pembelajara matematika. Oleh kerea itu peigkata prestasi belajar matematika merupaka dambaa setiap mahasiswa. Pedidika memiliki pera yag sagat petig dalam suatu egara. Dega kualitas pedidika yag baik, diharapka dapat meghasilka geerasi peerus bagsa yag berkuaitas. Hal yag palig meetuka utuk tercapaiya pedidika yag berkualitas adalah proses pembelajara yag dilaksaaka. Kemampua ii membutuhka pemikira yag sistematis, logis da ktitis yag dapat 1

2 dikembagka melalui pembelajara matematika. Utuk meciptaka proses pembelajara matematika yag berkualitas, dose terkadag meemuka kesulita dalam meyampaika materi pembelajara, terutama dalam memberika gambara kokrit dari materi yag disampaika sehigga hal tersebut berakibat lagsug pada redahya prestasi belajar mahamahasiswa. Dose yag berkualitas memag tidak diraguka, amu dose yag dapat membuat mahamahasiswa utuk cepat memahami materi pembelajara jarag ditemuka. Padahal pemahama terhadap materi sagatlah petig daripada dose haya melaksaaka pembelajara dega berbagai macam metode yag kadag membuat mahaasiswa merasa jeuh da kurag bermiat dalam proses pembelajara. Salah satu gejala sebagai idikator adaya kesulita belajar adalah Mahasiswa meujukka hasil belajar yag redah, di bawah rata-rata ilai yag dicapai oleh kelompok mahasiswa lai di kelas (Djamarah, 008:46). Kesulita belajar adalah kodisi dalam suatu proses belajar yag ditadai adaya hambata-hambata tertetu utuk mecapai hasil belajar (Mulyadi, 010:6). Sedagka meurut Djamarah (008:35) kesulita belajar adalah suatu kodisi dimaa mahasiswa tidak dapat belajar secara wajar, disebabka adaya acama, hambata ataupu gaggua dalam belajar. Kesulita belajar juga dapat diartika suatu kelaia yag membuat idividu yag bersagkuta sulit utuk melakuka kegiata belajar secara efektif (Jamaris, 013:184). Djaali (009:101-13) megemukaka bahwa faktor-faktor yag mempegaruhi belajar sebagai berikut:motivasi; Sikap; Miat; da Kebiasaa belajar. Sedagka meurut Muhibbi Syah (011:170) megataka bahwa secara garis besar, faktor-faktor peyebab timbulya kesulita belajar terdiri atas dua macam yaitu faktor itr da faktor ekster. Berdasarka uraia di atas faktor peyebab kesulita belajar siswa baik dari dalam diri siswa maupu dari luar diri siswa dapat dikelompokka mejadi:faktor iter meliputi itelgesi, miat da motivasi. Kemudia faktor yag kedua adalah faktor ekster yaitu: keluarga da ligkuga kampus atau pergurua tiggi. Berbagai metode pembelajara telah disajika utuk megatasi problematika pembelajara, amu hal ii mejadi sia-sia karea sebelum dose meerapka metode megajar, dose harus megetahui kesulita belajar yag dialami mahamahasiswaya. Disampig itu, pembelajara aka berhasil apabila dose juga meguasai materi yag aka diajarka. Jika dose telah megetahui kesulita belajar yag dialami mahamahasiswa, kemudia dose mecari solusi utuk megatasi dega cara mecari metode megajar yag sesuai, setelah itu dalam pelaksaaaya dose mampu meguasai materi yag diajarka, iscaya kesulita belajar mahamahasiswa aka dapat dihidari. Kesulita belajar adalah kodisi dalam suatu proses belajar yag ditadai adaya hambata-hambata tertetu utuk mecapai hasil belajar (Mulyadi, 010:6). Sedagka meurut Djamarah (008:35) kesulita belajar adalah suatu kodisi dimaa siswa tidak dapat belajar secara wajar, disebabka adaya acama, hambata ataupu gaggua dalam belajar. Kesulita belajar juga dapat diartika suatu kelaia yag

3 membuat idividu yag bersagkuta sulit utuk melakuka kegiata belajar secara efektif (Jamaris, 013:184). Muhibbi Syah (011:170) megataka bahwa secara garis besar, faktor-faktor peyebab timbulya kesulita belajar terdiri atas dua macam. 1. Faktor iter siswa, yaki hal-hal atau keadaa yag datag dari dalam diri siswa sediri. Meliputi gaggua atau kekuragmampua psikofisik siswa yaki: a. Yag bersifat kogitif (raah cipta), atara lai seperti redahya kapasitas itelektual/itelegesi siswa; b. Yag bersifat afektif (raah rasa), atara lai seperti labilya emosi da sikap; c. Yag bersifat psikomotor (raah karsa) atara lai seperti tergagguya alat-alat idera peglihat da pedegar.. Faktor ekster siswa, yaki hal-hal atau keadaa yag datag dari luar diri siswa sediri. Meliputi semua situasi da kodisi ligkuga sekitar yag tidak medukug aktifitas belajar siswa. Faktor ii dibagi mejadi tiga macam yaitu: a. Ligkuga keluarga, cotohya: ketidakharmoisa hubuga atara ayah dega ibu da redahya kehidupa ekoomi keluarga; b. Ligkuga perkampuga/masyarakat, cotohya: wilayah perkampuga kumuh (slum area), da tema sepermaia (peer group) yag akal; Ligkuga sekolah, cotohya: kodisi da letak gedug sekolah yag buruk seperti dekat pasar, kodisi guru, serta alat-alat belajar yag berkualitas redah. Berdasarka pedapat pakar di atas dapat disimpulka bahwa kesulita belajar adalah suatu kodisi dimaa kompetesi atau hasil belajar yag dicapai tidak sesuai dega kriteria yag ditetapka. Salah satu gejala sebagai idikator adaya kesulita belajar adalah mahasiswa meujukka hasil belajar yag redah, di bawah rata-rata ilai yag dicapai oleh kelompok mahasiswa lai di kelas (Djamarah, 008:46). Seada dega pedapat Djamarah tersebut maka kesulita belajar mahasiswa dapat dilihat dari hasil pekerjaa mahasiswa, kemudia mahasiswa yag medapat ilai di bawah kriteria ketutasa miimal (KKM) diyataka tidak tutas da megalami kesulita belajar. Nilai ketutasa idividu dari hasil pekerjaa mahasiswa dapat dihitug dega rumus: Nilai (%) = skor yag diperoleh mahasiswa skor maksimal 100% Hal ii berarti jika skor maksimal yag di harapka 40. Misalya seorag siswa meperoleh skor 4 dari hasil pekerjaaya, maka: Nilai = % = 60% ilai dari mahasiswa adalah 60 (di bawah ilai KKM), ii berarti mahasiswa tersebut haya mecapai ketutasa sebesar 60% dari tujua pembelajara. Sehigga mahasiswa dapat dikategorika sebagai mahasiswa yag berkesulita belajar. 3

4 Meurut Abdurrahma (Mulyadi, 010:30) faktor-faktor peyebab kesulita belajar dikelompokka mejadi dua yaitu faktor iter da faktor ekster. Faktor iter yaitu kemugkia adaya disfugsi eurologis, sedagka faktor ekster atara lai berupa strategi pembelajara yag keliru da pegolaha kegiata belajar yag tidak membagkitka motivasi belajar aak. Pada peelitia ii, utuk faktor iter diataraya adalah itelgesi, miat da motivasi. Sedagka utuk faktor ekster adalah keluarga da kampus. Utuk megetahui faktor-faktor kesulita belajar mahasiswa dalam uraia di atas, dapat diguaka agket tertutup. Tekik statistik yag diguaka dalam aalisis hubuga lebih dari dua variabel meliputi koefisie korelasi bergada, Koefisie peetu bergada, da regresi liear bergada. Hasa (010:43) megataka bahwa koefisie korelasi (r) adalah bilaga yag diguaka utuk megukur derajad hubuga, meliputi keerata hubuga da betuk/arah hubuga. Utuk megetahui kekuata hubuga, ilai koefisie korelasi berada diatara -1 da +1. Utuk betuk/arah hubuga, ilai koefisie korelasi diyataka dalam positif (+) da egatif (-), atau ( 1 < r < +1). Mata kuliah kalkulus, khususya kalkulus II merupaka mata kuliah dasar yag merupaka salah satu mata kuliah prasyarat utuk meempuh mata kuliah lai. Sehigga tidak haya segi pecapaia ilai yag maksimal yag diigika amu diperluka pemahama agar tidak terjadi kesulita pada saat meempuh mata kuliah yag lai. Yag terdi pada mahasiswa Program Studi Pedidika Matematika STKIP PGRI dari tahu ketahu, tigkat ketidak lulusa mahasiswa utuk mata kuliah kalkulus khususya kalkulus II masih tiggi. Dari beberapa materi yag ada, tekik-tekik pegitegrala adalah materi yag diaggap perlu utuk bearbear dipahami sebagai materi dasar. Melihat kodisi di atas, maka peeliti merasa perlu utuk melakuka suatu pegkajia tetag kesulita belajar mahamahasiswa dalam mempelajari tekik Hal ii dilakuka agar dose dapat megetahui letak kesulita mahamahasiswa dalam peguasaa materi sehigga dose dapat memiimalisir kesalaha-kesalaha mahamahasiswa dalam meyelesaika tekik pegitegrala, selai itu dose juga dapat megetahui faktor-faktor yag meyebabka mahamahasiswa megalami kesulita dalam mempelajari tekik-tekik Berdasarka uraia tersebut, sebagai upaya utuk meguragi permasalaha, peulis megadaka peelitia megeai Aalisis Kesulita Mahamahasiswa Program Studi Pedidika Matematika STKIP PGRI Pasurua Pada Pokok Bahasa Tekik Pegitegrala. Berdasarka permasalaha di atas, dapat dirumuska tujua dari peelitia ii adalah sebagai berikut: 1. Apa saja kesulita belajar mahamahasiswa dalam meyelesaika persoala tekik pegitegrala?. Faktor-faktor apa saja yag meyebabka kesulita belajar mahamahasiswa dalam meyelesaika tekik pegitegrala? Tujua dari peelitia ii adalah: 4

5 1. Mediskripsika kesulita belajar mahamahasiswa dalam meyelesaika persoala tekik. Mediskripsika faktor-faktor yag meyebabka kesulita belajar mahamahasiswa dalam meyelesaika tekik Batasa masalah pada peelitia ii adalah sebagai berikut: 1. Tekik pegitegrala dalam peelitia ii adalah tekik subtitusi.. Kesulita belajar mahamahasiswa dilihat dari hasil pekerjaa mahamahasiswa dalam meyelesaika persoala tekik 3. Faktor-faktor kesulita belajar mahamahasiswa dega megguaka aalisis korelasi da regresi liear bergada. METODE Peelitia ii megguaka aalisis kualitatif utuk medapatka gambara megeai apa saja kesulita belajar yag dialami mahasiswa dalam meyelesaika persoala ligkara serta aalisis kuatitatif utuk megetahui faktor-faktor apa saja yag meyebabka kesulita belajar mahasiswa dalam meyelesaika persoala ligkara, dalam hal ii peeliti beraggapa bahwa gejala yag diamati pada faktor-faktor yag meyebabka kesulita belajar dapat diukur da diyataka dalam betuk agka. Peeliti megguaka paradigma gada tiga variabel dega hasil belajar bertidak sebagai variabel depede (Y), faktor iter bertidak sebagai variabel idepede satu (X 1 ) serta faktor ekster bertidak sebagai variabel idepede dua (X ). Data yag dihasilka dalam peelitia ii berupa ragkaia kata yag megarah pada pedeskripsia megeai kodisi tetag apa yag sebearya terjadi di lapaga. Populasi dalam peelitia ii adalah mahamahasiswa Program Studi Pedidika Matemayika STKIP PGRI Pasurua agkata tahu 013 A, 013 B, 013 C, 013 D. Sedagka sampel pada peelitia ii diambil dega tekik purposive samplig. Purposive samplig adalah tekik pegambila sampel utuk tujua tertetu (Muawaroh, 013:67). Sampel diambil haya berdasarka hasil tes yag disusu peeliti, kemudia mahasiswa yag ilai tesya dibawah 65 dipilih sebagai sampel peelitia. Istrume peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah Istrume yag diguaka dalam peelitia ii adalah dega megguaka tes, agket. Tes merupaka istrume pegumpul data dalam betuk latiha yag diguaka utuk megukur keterampila, pegetahua, atau itelegesi yag dimiliki idividu atau kelompok (Riduwa, 010:57). Tes ii diracag utuk megukur pecapaia mahasiswa setelah mempelajari tekik Agket diguaka utuk megetahui faktor-faktor peyebab kesulita belajar mahasiswa dalam mempelajari tekik 1. Pegumpula data merupaka bagia terpetig dalam proses peelitia. Dalam peelitia ii 5

6 tekik pegumpula dataya yaitu tes da agket. Pemberia tes dilakuka setelah proses pembelajara berlagsug. Berdasarka hasil tes tersebut dapat diidetifikasi kesulita mahasiswa berupa kesalaha-kesalaha mahasiswa dalam mejawab soal. Agket diberika setelah mahasiswa meyelesaika tes, dalam megisi agket mahasiswa haya dimita utuk memilih salah satu jawaba megiyaka peryataa yag sesuai dega keadaa mahasiswa sebearya ataupu sebalikya. Agket bersifat tertutup sehigga mahasiswa tiggal memberika tada cheklist ( ) di sebelah kaa pertayaa yag telah disediaka.. Pegolaha da aalisis data ii dilakuka setelah peroleha data dari sampel peelitia. Data peelitia yag diaalisis adalah data tes hasil belajar da data agket. Utuk aalisis data tes hasil belajar, peeliti megguaka kriteria ketutasa miimal utuk megetahui kesulita belajar mahasiswa. Data yag diperoleh dikumpulka kemudia diaalisis dega megguaka aalisis deskriptif. Yaitu dega medeskripsika hasil jawaba mahasiswa berupa kesalahakesalaha mereka dalam meyelesaika tes dega kriteria kesulita belajar kose (pemiliha tekik yag sesuai), keterampila (operasi aljabar), pemecaha masalah. Sedagka utuk agket dilakuka aalisis demga membuat rekapitulasi data dari agket faktor-faktor kesulita belajar yag meyebabka kesulita belajar. Selajutya mecari koefisie korelasi variabel Y da X 1 dega megguaka rumus r Y1 = X 1 Y Y X 1 Y Y X 1 X 1, mecari koefisie korelasi variabel Y da X dega megguaka rumus r Y = X Y Y X Y Y X X mecari koefisie korelasi variabel X 1 da X dega megguaka rumus r 1 = X 1 X X 1 X X 1 X1 X X mecari koefisie korelasi liear bergada tiga variabel dega megguaka rumus R Y1. = r Y 1 +r Y r Y 1 r Y r 1 1 r 1. Kemudia kriteria ilai koefisie korelasi liear bergada tiga variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut No. Iterval Nilai Kekuata Hubuga 1. 0,00 < r 0,0 Sagat redah atau lemah sekali. 0,0 < r 0,40 Redah atau lemah tapi pasti 3. 0,40 < r 0,70 Cukup berarti atau sedag 4. 0,70 < r 0,90 Tiggi atau kuat 5. 0,90 < r < 1,00 Sagat tiggi atau kuat sekali, dapat diadalka Iterval Nilai Koefisie Korelasi Da Kekuata Hubuga Utuk meetuka kekuata hubugaya. pada tahap selajutya ilai koefisie korelasi liear bergada,, 6

7 tiga variabel diguaka utuk meetuka koefisie peetu dega megguaka rumus: KPB = R Y1. 100%. Meetuka persamaa regresi liear bergada tiga variabel dega megguaka rumus: Y = a + b 1 X 1 + b X. Utuk membuat persamaa tersebut, terlebih dahulu meetuka ilai-ilai a, b 1, da b dega rumus: b 1 = X X 1 y X y X 1 X X 1 X X 1 X, b = X 1 X y X 1 y X 1 X X 1 X, da X 1 X dega ketetua rumus a = Y b 1 X 1 b X, = X 1 1 1, = X, X 1 X = X 1 X, X 1 Y = X 1 Y X 1 Y da Y =, X Y = X 1 Y X Y Y Y. Membuat kesimpula dega cara memaparka ilai-ilai yag telah didapatka dalam betuk deskripsi megeai faktor-faktor kesulita belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Peelitia ii adalah peelitia deskriptif yag bertujua utuk medeskripsi kesulita siswa dalam meyelesaika persoala ligkara dega cara memberika tes yag dilakasaaka pada taggal 7 April 015 dadiikuti oleh 108 mahasiswa. Yag terdiri dari 35 mahasiswa kelas 014 A, 36 mahasiswa kelas 014 B, da 37 mahasiswa kelas 014 C. Dari 108 mahasiswa yag megikuti tes terdapat 44 mahasiswa yag medapat ilai lebih dari 65 da sisaya 64 mahasiswa yag medapat ilai kurag dari 65. Hal ii berarti sekitar 40,7% tidak berkesulita belajar da sisaya 59,3% mahasiswa dikataka megalami kesulita belajar. Utuk megetahui letak kesulita belajar mahasiswa dapat dilihat dari kesalaha-kesalaha siswa dalam meuliska setiap lagkah pekerjaaya dari butir soal omor 1,, 3, 4 da 5 yag berkaita dega peguasaa kosep, keterampila da pemecaha masalah. Butir soal Jeis Kesulita Prosetase kesulita 1 Kosep 4% kosep, keterampila 3% da pemecaha masalah 3 kosep, keterampila 3% da pemecaha masalah 4 kosep, keterampila 14% da pemecaha masalah 5 kosep, keterampila 98% da pemecaha masalah Tabel Rekapitulasi Kesulita Siswa Dalam Meyelesaika Persoala tekik Berdasarka hasil aalisis yag telah dilakuka terhadap seluruh jawaba mahasiswa, terpilih mahasiswa dari kelompok Atas (A), mahasiswa dari kelompok Tegah (T), da mahasiswa dari kelompok Bawah (B) yag megalami kesulita belajar yag terdiri dari: 1. Soal omer 1 Dalam meyelesaika soal omer 1 dari tiga kelompok kemapua mahasiswa (atas, tegah da bawah), megalami kesulita dalam peguasaa kosep. Hal ii ditujukka jawaba dari ketiga mahasiswa tidak megguaka 7

8 tekik yag dimita utuk meyelesaika soal.. Soal omer Dalam meyelesaika soal omer, dari ketiga kelompok mahasiswa megalami kesulita belajar dalam keterampila da pemecaha masalah. Hal ii terbukti dari jawaba yag tidak dapat meyelesaika pekerjaa sampai akhir. 3. Soal omer 3 Dalam meyelesaika soal omer 3, dari ketiga kolompok mahasiswa megalami kesulita belajar dalam peguasa kosep. Hal ii ditujukka oleh jawaba mahasiswa tidak bisa memilih tekik yag tepat dalam meyelesaika soal yag diberika. 4. Soal omer 4 Kesulita belajar yag dialami oleh tiga kelompok mahasiswa dalam hal keterampila. Hal ii terbukti dari jawaba mahasiswa tidak dapat megguaka operasi hitug dega baik. 5. Soal omer 5 Kesulita belajar yag dialami mahasiswa dalam meyelesaika soal omer 5 adalah dalam hal peguasaa kosep. Dimaa mahasiswa tidak dapat memberika jawaba sesuai dega soal yag ditayaka. Kemampua membaca mahasiswa masih redah, hal ii dimugkika peyebab dari kesalaha mahasiswa dalam meyelesaika soal. Sehigga kurag paham dega peritah soal yag diberika. Faktor-Faktor Yag Meyebabka Kesulita Mahasiswa Dalam Meyelesaika Persoala Tekik Pegitegrala. Dari hasil perhituga didapat ilai koefisie korelasi liear bergada tiga variabel yaitu 0,3 ilai ii memberika arti bahwa atara faktor iter da ekster memiliki hubuga yag redah atau lemah tapi pasti dega kesulita mahasiswa dalam meyelesaika persoala tekik Juga telah didapat ilai koefisie peetu bergadaya sebesar 5,18% hal ii berarti haya 5,18% saja kesulita belajar mahasiswa di pegaruhi oleh faktor iter yag meliputi itelegesi, miat, serta motivasi mahasiswa da ekster yag meliputi keluarga da sekolah,sedagka 94,8% dipegaruhi oleh faktor-faktor lai seperti hambata persepsi mahasiswa, ada bagia-bagia dalam uruta belajar yag belum dipahami mahasiswa, kodisi siswa yag lelah, serta ligkuga tempat tiggal mahasiswa. Utuk persamaa regresi diperoleh Y = 48,70 + 0,16X 1 0,16X, hal ii berarti tapa adaya faktor iter da ekster maka ilai tes mahasiswa adalah 48,70. Variabel X 1 berilai + sehigga hubuga ilai tes atara faktor iter da ekster adalah positif atau setiap keaika faktor iter da ekster sebesar 1 poi aka meigkatka ilai tes sebesar 0,16 atau setiap keaika faktor iter da ekster sebesar 1% aka meigkatka ilai tes sebesar 0,16%. Sedagka utuk Variabel X berilai - sehigga hubuga ilai tes atara faktor iter da ekster adalah egatif atau setiap keaika faktor iter da ekster sebesar 1 poi maka ilai tes aka turu sebesar 0,16 atau setiap keaika faktor 8

9 iter da ekster sebesar 1% aka meuruka ilai tes sebesar 0,16%. KESIMPULAN Berdasarka hasil peelitia yag dilakuka megeai aalisis kesulita belajar pada mahasiswa STKIP PGRI Pasurua dalam meyelesaika tekik itegral dapat disimpulka bahwa: 1. Mahasiswa megalami kesulita belajar dalam hal peguasaa kosep, keterampila da pemecaha masalah sebesar 5%. Dalam hal ii, idikator peguasaa kosep, keterampila da pemecaha masalah adalah sebagai berikut: a. Kosep Idikatorya adalah: 1) Mahasiswa tidak dapat meetuka tekik itegral yag tepat utuk meyelesaika suatu masalah; ) Mahasiswa tidak dapat megguaka teorema atau rumus tidak sesuai dega kodisi prasyarat berlakuya rumus atau tekik tersebut atau tidak meuliska teorema. b. Keterampila Idikatorya adalah: Mahasiswa tidak dapat megguaka operasi dasar dalam pejumlaha, peguraga, perkalia, pembagia, perhituga akar da kuadrat. e. Pemecaha masalah Idikatorya adalah: Mahasiswa tidak dapat melajutka pekerjaaya dalam meyelesaika soal.. Sebesar 5,18% faktor-faktor yag meyebabka kesulita belajar siswa dalam meyelesaika persoala ligkara adalah faktor iter yag meliputi: a. itelegesi Hal ii dilihat dari kecakapa mahasiswa dalam meyelesaika persoala tekik b. miat Hal ii dilihat dari ketertarika mahasiswa terhadap pembelajara. c. motivasi Hal ii dilihat dari perhatia mahasiswa terhadap pembelajara. Serta faktor ekster yag meliputi: a. keluarga Kuragya kelegkapa alatalat belajar bagi mahasiswa di rumah, sehigga meghambat kemajua belajar mahasiswa. b. kampus (Pergurua Tiggi) Cara dose megajar yag kurag baik, dalam pegambila metode yag diguaka maupu dalam peguasaa materi. Alat atau media yag kurag memadai, sehigga membuat pembelajara mejadi kurag efektif. Fasilitas fisik kampus yag tidak memeuhi syarat kesehata da tidak terpelihara dega baik. Sedagka 94,8% dipegaruhi oleh faktor faktor lai seperti, hambata persepsi mahasiswa, ada bagia-bagia dalam uruta belajar yag belum dipahami mahasiswa, 9

10 Sara kodisi mahasiswa yag lelah, serta ligkuga tempat tiggal mahasiswa. Peulis berharap hasil peelitia ii dapat memberika sumbaga pemikira demi meigkatka mutu pedidika, khususya pada pembelajara di STKIP PGRI Pasurua. Utuk itu dari hasil peelitia yag diperoleh maka sara-sara yag dapat peulis sampaika sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa a. Mahasiswa hedakya lebih giat belajar da serius pada saat pembelajara da lebih serig megerjaka latiha soal khususya pada pokok bahasa tekik b. Mahasiswa hedakya lebih jujur dalam megakui kekuragaya terutama dalam hal pemahama materi.. Bagi Dose a. Dose diharapka mampu membetuk pola pegajara yag tidak haya memberika keseaga amu juga pemahama terhadap materi yag disampaika, oleh karea itu seorag dose haruslah dapat meguasai metode megajar serta meguasai materi pembelajara agar mahasiswa mampu memahami serta meguasai kosep-kosep yag ada dega baik, sehigga mahasiswa tidak megalami kesulita dalam meyelesaika berbagai persoala. b. Dose diharapka dapat megguaka metode da pedekata belajar yag melibatka mahasiswa secara aktif utuk meemuka rumus sediri, sehigga mahasiswa aka megigat rumus tersebut lebih lama dibadig dega megigat dega cara meghafal. 3. Bagi Kampus (Pergurua Tiggi) Kampus diharapka mampu memberika tempat da fasilitas belajar yag yama agar proses belajar da pembelajara dapat terlaksaa dega baik. 4. Bagi Peeliti Selajutya Diharapka agar peelitia ii dapat ditidaklajuti dega megaalisis faktor-faktor yag mempegaruhi kesulita belajar laiya. Serta jika peelitia selajutya megguaka istrume agket agar lebih meekaka kejujura kepada mahasiswa agar hasil agket yag didapat lebih sesuai dega kodisi yag sebearya. DAFTAR RUJUKAN Arikuto, Suharsimi. 01. Dasar-dasar Evaluasi Pedidika Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri Psikologi Belajar. Jakarta: Rieka Cipta Djaali, H Psikologi Pedidika. Jakarta: Bumi Aksara. Jamaris, Martii Orietasi Baru dalam Psikologi Pedidika. Bogor: Ghalia Idoesia. Mulyadi, H Diagosis Kesulita Belajar da Bimbiga Terhadap Kesulita Belajar Khusus. Jogjakarta: Nuha Litera. Muhibbi Syah Psikologi Pedidika dega Pedekata Baru. Badug: PT Remaja Rosdakarya. 10

11 Muawaroh Padua Memahami Metodologi Peelitia. Malag: Itimedia. Hasa, Iqbal Aalisis Data Peelitia Dega Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Riduwa Dasar-dasar Statistika Edisi Revisi. Badug: Alfa 11

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 1 Seputih Agug. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agug sebayak 248 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga, yaitu pegembaga buku teks matematika. Model pegembaga yag diguaka adalah model 4-D (four D models) dari Thigaraja

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk jeis peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif. Hal ii disebabka peelitia ii megguaka data kuatitatif da dideskripsika utuk meghasilka

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU 1 Desi Kuriati, 2 Dewi Rahimah, 3 Rusdi 1,2,3 Prodi Pedidika Matematika JPMIPA FKIP Uiversitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Itegral adalah salah satu kosep petig dalam Matematika yag dikemukaka pertama kali oleh Isac Newto da Gottfried Wilhelm Leibiz pada akhir abad ke-17. Selajutya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga (Developmet Research) karea peeliti igi megembagka peragkat pembelajara sub pokok bahasa bilaga. Peragkat pembelajara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Dalam peelitia ii peeliti megguaka jeis Peelitia Tidaka Kelas (Classroom Actio Research) dega megguaka metode Diskriptif Kuatitatif. Peelitia Tidaka Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Lampira 1. Prapembelajara SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Satua Pedidika : SMK Mata Pelajara : Fisika Kelas/ Semester

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia pada peelitia ii adalah peelitia eksperime semu atau biasa disebut pre-eksperime. Karea pada peelitia ii, peeliti haya megguaka kelas eksperime

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii digologka ke dalam peelitia eksperime. Eksperime yag dilakuka bermaksud megetahui Pegaruh Metode Discovery Learig terhadap Kemampua Pemecaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu: 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model matematis da tahapa matematis Secara umum tahapa yag harus ditempuh dalam meyelesaika masalah matematika secara umerik da megguaka alat batu komputer, yaitu: 2.1.1 Tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia deskriptif-kuatitatif, karea melalui peelitia ii dapat dideskripsika fakta-fakta yag berupa kemampua siswa kelas VIII SMP

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1 Satua Pedidika Mata Pelajara Kelas/Semester Materi Pokok Waktu : SMA N 6 YOGYAKARTA : Matematika : XII IPS/ : Barisa da Deret : 6 jam pelajara 1. Stadar Kompetesi 4.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. III. METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Subjek peelitia ii adalah siswa kelas VIIB semester gajil SMP Negeri 22 Badar Lampug Tahu Pelajara 2009-2010 dega jumlah siswa 32 orag terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Flowchart Metodologi Peelitia BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 31 Flowchart Metodologi Peelitia 18 311 Tahap Idetifikasi da Peelitia Awal Tahap ii merupaka tahap awal utuk melakuka peelitia yag

Lebih terperinci

Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 1, No. 1, Mei

Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 1, No. 1, Mei ISSN 2579-9258 Jural Cedekia: Jural Pedidika Matematika Volume 1, No. 1, Mei 2017. 17-23 ANALISIS KESULITAN BELAJAR STRUKTUR ALJABAR PADA MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PAHLAWAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak Efektivitas Model Pegajara Lagsug Dalam Pembelajara Matematika Pada iswa Kelas VIII MP Kriste Dede Rubiaus Abstrak Model pegajara lagsug merupaka suatu pedekata megajar yag dapat membatu siswa mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Subjek Peelitia Subjek yag diteliti adalah siswa kelas VII B SMP egeri 2 Mrebet Kabupate Purbaligga, Jawa Tegah tahu pelajara 2011/2012, dega jumlah 31 aak. B. Settig Peelitia

Lebih terperinci

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM PEMBELAJARA MEULIS SURAT DIAS DEGA MEGGUAKA TEKIK PEYELIDIKA (DISCOVERY METHOD) Dl KELAS VIII SMP EGERI I SIGAJAYA KABUPATE GARUT TAHU AJARA 0/0 M A K A L A H Disusu oleh : KARTOBI IM.0.043 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ARTIKEL. Menentukan rumus Jumlah Suatu Deret dengan Operator Beda. Markaban Maret 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

ARTIKEL. Menentukan rumus Jumlah Suatu Deret dengan Operator Beda. Markaban Maret 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ARTIKEL Meetuka rumus Jumlah Suatu Deret dega Operator Beda Markaba 191115198801005 Maret 015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi peelitia berasal dari kata metode yag artiya cara yag tepat utuk melakuka sesuatu, da logos yag artiya ilmu atau pegetahua. Jadi metodologi artiya cara melakuka sesuatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di 4 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah siswa kelas VIII (delapa) semester gajil di SMP Xaverius 4 Badar Lampug tahu ajara 0/0 yag berjumlah siswa terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Jurnal Psikologi September 2015, Vol. III, No. 1, hal 20-27 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Andika Setyo Budi

Lebih terperinci

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual Pedekata Nilai Logaritma da Iversya Secara Maual Moh. Affaf Program Studi Pedidika Matematika, STKIP PGRI BANGKALAN affafs.theorem@yahoo.com Abstrak Pada pegaplikasiaya, bayak peggua yag meggatugka masalah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode ex post facto. Ada dua variabel dalam proses peelitia ii yaitu variabel bebas (variabel ) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Irvan Hadi Purnomo Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

ABSTRAK. Irvan Hadi Purnomo Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DEMONTRAI TERHADAP MINAT DAN PRETAI BELAJAR IWA PADA KOMPETENI ITEM LITRIK OTOMOTIF KELA XI PADA JURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI MK PIRI YOGYAKARTA Irva Hadi Puromo

Lebih terperinci

Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching Learning dengan Integrasi Nilai Islam Terhadap Keaktifan Siswa

Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching Learning dengan Integrasi Nilai Islam Terhadap Keaktifan Siswa Prosidig SI MaNIs (Semiar Nasioal Itegrasi Matematika da Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 017, Hal. 1-115 p-issn: 580-4596; e-issn: 580-460X Halama 1 Pegaruh Pedekata Cotextual Teachig Learig dega Itegrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Peelitia ii megguaka desai Eksperimet dega pedekata pre test post test with cotrol group. Peelitia ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab-akibat dega cara

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 18 KOTA BANDA ACEH ABSTRAK

HUBUNGAN SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 18 KOTA BANDA ACEH ABSTRAK HUBUNGAN SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 18 KOTA BANDA ACEH Amelia Zahara 1, M. Yusuf Haru 2, Abdul Wahab Abdi 3 1 Email: ameliazahara@widowslive.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011. III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di halama Pusat Kegiata Olah Raga (PKOR) Way Halim Badar Lampug pada bula Agustus 2011. B. Objek da Alat Peelitia Objek peelitia

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN COMPACT DISC OF MATH (CD-M) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MRANGGEN

PENGARUH PENGGUNAAN COMPACT DISC OF MATH (CD-M) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MRANGGEN PENGARUH PENGGUNAAN COMPACT DISC OF MATH (CD-M) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI MRANGGEN Muhtarom Abstrak Compact disc of math (CD-M) adalah pegembaga

Lebih terperinci

Ika Farita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi belajar, Hasil belajar

Ika Farita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi belajar, Hasil belajar Pemberia Reward da Puishmet... (Ika Farita Sari) PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fagidaea,c*, Elisabeth Herwatib, Maria Y. Biac a b Mahasiswa S-1 Prodi Keperawata,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang PEDAGOGI Jural Ilmiah Ilmu Pedidika Volume XIII No. April 03 PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN OAL CERITA MATEMATIKA DI KELA I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG Oleh: Nuryasi MTsN Model Padag Abstract Peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan BAB LANDASAN TEORI. Pegertia Regresi Statistika merupaka salah satu cabag peegtahua yag palig bayak medapatka perhatia da dipelajari oleh ilmua dari hamper semua bidag ilmu peegtahua, terutama para peeliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia adalah suatu cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua tertetu. Peelitia yag megagkat judul Efektivitas Tekik Permaia Pioy Heyo dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pegumpula Data Dalam melakuka sebuah peelitia dibutuhka data yag diguaka sebagai acua da sumber peelitia. Disii peulis megguaka metode yag diguaka utuk melakuka pegumpula

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Dalam peelitia ii, pegambila da peroleha data dilakuka di UKM. Bakso Solo, Bakauhei, Lampug Selata. Utuk pegukura kualitas pelayaa, objek yag diteliti adalah

Lebih terperinci

Taufan Satriadinata 1, Siti Khabibah 2 1 Jurusan Matematika. FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Taufan Satriadinata 1, Siti Khabibah 2 1 Jurusan Matematika. FMIPA, Universitas Negeri Surabaya PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN KOMIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IRISAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS X-8 SMAN 8 SURABAYA Taufa Satriadiata 1, Siti Khabibah

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI

REGRESI DAN KORELASI REGRESI DAN KORELASI Pedahulua Dalam kehidupa sehari-hari serig ditemuka masalah/kejadia yagg salig berkaita satu sama lai. Kita memerluka aalisis hubuga atara kejadia tersebut Dalam bab ii kita aka membahas

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Interpolasi

Bab 3 Metode Interpolasi Baha Kuliah 03 Bab 3 Metode Iterpolasi Pedahulua Iterpolasi serig diartika sebagai mecari ilai variabel tergatug tertetu, misalya y, pada ilai variabel bebas, misalya, diatara dua atau lebih ilai yag diketahui

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode kuatitatif dega eksperime semu (quasi eksperimet desig). Peelitia ii melibatka dua kelas, yaitu satu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disai Peelitia Tujua Jeis Peelitia Uit Aalisis Time Horiso T-1 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-2 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-3 Assosiatif survey Orgaisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Statistika iferesi merupaka salah satu cabag statistika yag bergua utuk meaksir parameter. Peaksira dapat diartika sebagai dugaa atau perkiraa atas sesuatu yag aka terjadi

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah Bab 3 Keragka Pemecaha Masalah 3.1. Metode Pemecaha Masalah Peelitia ii disajika dalam lagkah-lagkah seperti ag terdapat pada gambar dibawah ii. Peajia secara sistematis dibuat agar masalah ag dikaji dalam

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa METODE PENELITIAN Desai Peelitia Peelitia ii di lakuka dega pedekata kuatitatif dega didukug pedekata kualitatif berupa catata-catata lapaga (feeld ote) yag medukug iformasi dari arasumber. Peelitia yag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia pegembaga. Metode peelitia da pegembaga atau dalam bahasa Iggrisya Research ad Developmet adalah metode peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode korelasioal, yaitu Peelitia korelasi bertujua utuk meemuka ada atau tidakya hubuga atara dua variabel atau

Lebih terperinci