BAB 3 ANALISIS SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
1. Apakah anda mempunyai komputer di rumah? 2. Jika anda tidak mempunyai komputer di rumah, dimanakah biasanya

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah SMA Mahanaim Bekasi

BAB II HASIL SUREY. sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM).

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. tuntutan informasi yang lebih cepat menjadi aspek penting bagi organisasi untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Sebagai tolak ukur pelaksanaan akuntabilitas manajemen di SMK Yaditama Sidomulyo

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat Indonesia yang maju, modern, dan sejajar dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL YAYASAN PENDIDIKAN MULIA MEDAN. YAYASAN PENDIDIKAN MULIA Medan didirikan oleh Badan Pendiri

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka diperoleh kesimpulan :

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klakah ( SMAN 1 Klakah ), merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 PETIR

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH

FUNGSI DAN TUGAS SEKOLAH DAN PENGELOLA SEKOLAH

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti.

BAB III TINJAUAN ORGANISASI. sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nomor 0189/O/1979,sekolah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB 2 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Agung Majalaya berdiri pada 1 Januari 1971 dengan piagam pendirian No.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 1.2 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 1.1 Sejarah Singkat SMA HANG TUAH 2 Sidoarjo. SMA HANG TUAH 2 Sidoarjo didirikan oleh Yayasan Hang Tuah

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA I

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Madrasah Aliyah Negeri 3 Barabai

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

Tugas Administrasi Pendidikan. Tugas Pokok Administrasi Pendidikan di SMK NEGERI 1 TENGARAN :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Panduan Pembimbingan Akademik Program Studi Pendidikan Sejarah

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pengelolaan Sistem Reward di SMP Gema 45 Surabaya. yang dihasilkan dari penelitian ini akan disesuaikan dengan teori-teori yang

Hasil Wawancara Wakasek Bidang Akademik dan Humas. : Dra. Resminingsih S.E. : Wakasek Bidang Akademik dan Humas. 1. Kapan Sekolah ini didirikan?

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

RIWAYAT HIDUP PENULIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB II SMA NEGERI 2 MEDAN

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

3. Staf Kurikulum Menyusun program pengajaran. Menyusun pembagian dan uraian tugas guru. Menyusun jadwal pelajaran.

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

BAB II LOKASI PENELITIAN

BUPATI KUDUS TENTANG BUPATI KUDUS,

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Gambaran Umum SD Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Hasil penelitian tentang Efektivitas Implementasi Dan Dampak Akreditasi

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB VII STANDAR PENGELOLAAN

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

BAB 2 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. 1511/II-008/JB-21/1978 yang disahkan pada 19 april Terdaftar di

BAB II OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

Lampiran I. Instrumen Penelitian. Universita Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

PROGRAM/RENCANA KERJA KEPALA SEKOLAH (RKKS) SMKN 3 SELONG JL. RAYA RUMBUK KM. 3, DESA RUMBUK, KAB.LOTIM, NTB

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Pada jalan bambu larangan no. 57, kelurahan Pegadungan Jakarta Barat tahun

BAB I MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK)

Transkripsi:

BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Studi Kasus 3.1.1 Sejarah Sekolah Berdiri SMA PGRI Cikampek ini pada tahun 11 juni 1978 yang di dirikan oleh guru-guru senior SMA 1 cikampek dan kepala sekolah yang pertama yaitu Bapak Soeparno BA. Pada tahun ajaran yang pertama siswa kelas satunya masih berjumlah 74 siswa dan pada saat itu siswa masih menumpang di sekolah SMA Negeri 1 cikampek yang berstatus TERCATAT. Kepala sekolah itu masih di pimpin oleh Bapak Seoparno BA selama tahun ajaran 1977 sampai tahun 1980 dan di lanjutkan kepala sekolah yang baru pada tahun 1980 yaitu Bapak Drs. Undangkustia. Setelah pengantian kepala sekolah oleh Bapak Drs. Undangkustia jumlah kelas 1 adalah 65 siswa dan kelas 2 adalah 63 siswa. Pada tahun 1980 sampai 1981 jumlah siswa kelas 1 adalah 65 siswa, kelas 2 adalah 63 siswa, dan kelas 3 adalah 68 siswa. Pada tahun1983 kepala sekolah masih di di pimpin oleh Bapak Drs. Undangkustia dan pada tahun 1984 lah baru pertama kali siswa kelas 3 lulus dari SMA PGRI Cikampek sebanyak 68 siswa dan lulus 100%. Sekolah SMA PGRI ada di bawah naungan Yayasan Persekolah PGRI propinsi Jawa Barat. Maka sekolah SMA PGRI Cikampek tercatat sebagai sekolah terakreditasi DIAKUI yang artinya sekolah SMA PGRI Cikampek bisa mengikuti ujian dan tidak menumpang lagi di sekolah SMA Negeri 1 Cikampek dengan SK YPLP: 09/YP-PGRI/V/Kept/1978 63

64 dan SK Mendikbud : 123/I.02/Kep/6-1978 Yayasan Propinsi Jawa Barat tanggal 6 juni 1978. semenjak tahun 1985-1986 mulai siswanya banyak menggenal SMA PGRI Cikampek dengan jumlah siswa kelas 1 sebanyak 289 siswa, siswa kelas 2 sebayak 232 siswa, dan siswa kelas 3 sebanyak 214 siswa. Maka keseluruhan siswa SMA PGRI Cikampek berjumalah 735 siswa. Sehingga sekolaha SMA PGRI Cikampek itu terakredaritas status sekolah yang DISAMAKAN dengan kepala sekolah yang masih tatap di pimpin oleh Bapak Drs. Undangkustia. Selajutnya sekolah SMA PGRI Cikampek pada tahun ajaran 1991 sampai 1992 pengantian kepala sekolah pun terjadi untuk kedua kalinya oleh Yayasan PGRI Propinsi Jawa Barat kepada kepala sekolah yang baru yang bernama Bapak Drs. Ikin Gunawan dan masa jabatan kepala sekolah oleh Bapak Drs. Ikin Gunawan berakhir pada tahun 2005. pada tahun 2005 terjadi penurunan prestasi sekolah, sehingga sekolah SMA PGRI Cikampek pun mendapatkan akridaritas nilai C. Pada tahun 2006 terjadi pengantian kepalah sekolah yang ke tiga kalinya di SMA PGRI Cikampek yang di pimpin oleh Bapak Drs. Suandi M.Pd. ketika kepala sekolah dig anti oleh Bapak Drs. Suandi M.Pd terjadilah peningkatan prestasi sekolah yang lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga bangunan sekolah pun bisa di permegah lagi seiring pertambahan prestasi sekolah dan banyaknya siswa yang ingin masuk ke SMA PGRI Cikampek. Karena dari tahun 2006-2007 terjadi peningkatan yang sangat bagus dengan prestasi sekolah yang di kepala sekolahi Bapak Drs. Suandi M.Pd, maka pada awal tahun 2008 sekolah SMA PGRI Cikampek mendapatkan status sekolah yang terakriditasi dengan nilai A

65 sekabupaten Karawang. Prestasi yang sudah didapatkan selama masa jawbatan Bapak Drs. Suandi sampai saat ini di bidang ektrakurikuler yaitu di bidang Paskibra, kesenian, Pramuka, PMR, Basket, dan yang lainnya. Pada saat ini SMA PGRI Cikampek jumalah seluruh siswa yang di pimpin oleh kepala sekolah Bapak Drs. Suandi M.Pd berjumlah 517 dan masa jabatan kepemimpinan Bapak Drs. Suandi akan berakhir pada tahun 2012-2013. 3.1.2 Visi dan Misi Visi Menghasilkan siswa berprestasi yang dilandasi Iman dan Taqwa, adalah Visi dari SMA PGRI Cikampek. Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi, serta berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. Untuk dapat menwujudkan Visi tersebut, SMA PGRI Cikampek menetapkan sejumlah langkah yang tergambarkan dalam Misi SMA PGRI Cikampek. Misi a. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan profesional dalam segala aspek kegiatan. b. Mengkondisikan lingkungan sekolah yang menarik dan menyenangkan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat.

66 c. Melengkapi sarana dan prasarana yang belum ada. d. Menyelangarakan pendidikan dan proses belajar yang efektif dan bermutu. e. Mengoptimalkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi siswa. f. Mengadakan hubungan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri. g. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler untuk memotivasi belajar dan menggali potensi siswa. 3.1.3 Struktur Organisasi Sekolah Berikut adalah struktur organisasi SMA PGRI Cikampek : Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA PGRI Cikampek 3.1.4 Tugas dan Wewenang a. Kepala Sekolah Kepala sekolah adalah seorang yang senantiasa berusaha membina dan mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dengan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien. Hubungan yang harmonis ini akan membentuk saling

67 pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan lembagalembaga, saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat dan pentingnya peranan masing-masing, dan kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan di sekolah. b. Ketua Komite Sekolah Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan, mengenai : 1. Kebijakan dan program pendidikan. 2. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). 3. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS). 4. Kriteria kinerja satuan pendidikan. 5. Kriteria tenaga pendidikan. 6. Kriteria fasilitas pendidikan. c. Kepala Tata Usaha 1. Mengkoordinir pengelolaan keuangan sekolah 2. Menyusun kerja tata usaha sekolah 3. Mengurus kebutuhan fasilitas tata usaha sekolah 4. Mengatur pengurusan kepegawaian 5. Membina dan mengembangkan karier tenaga tata usaha sekolah 6. Menyiapkan dan menyajikan data statistik sekolah 7. Mengatur administrasi hasil proses kegiatan belajar mengajar

68 8. Membantu kepala sekolah untuk mengembangkan sistem informasi sekolah 9. Mengatur administrasi kesiswaan dan beasiswa 10. Membantu kepala sekolah dalam penyusunan RAPBS dan RPS d. Wakil di Bidang Kurikulum 1. Menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan. 2. Menetapkan target yang akan dicapai pada setiap semester untuk setiap mata pelajaran di tiap kelas. 3. Memantau efektifitas pelaksanaan proses pembelajaran. 4. Memanfaatkan komputer dan internet sebagai media pembelajaran. 5. Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam bidang metodik dan evaluasi. 6. Melaksanakan study banding pada sekolah-sekolah tertentu e. Wakil di Bidang Kesiswaan 1. Membuat dan menyusun peraturan tata tertib siswa dengan melibatkan partisipasi aktif siswa. 2. Membentuk dan mengefektifkan komisi sanksi bagi siswa yang melangar peraturan dan tata tertib sekolah. 3. Memantau efektifitas setiap kegiatan yang dilakukan OSIS dan organisasi kesiswaan yang lain. 4. Memberikan fasilitas untuk setiap kegiatan atau kompetisi yang diikuti siswa di luar sekolah.

69 5. Melakukan optimalisasi pembinaan siswa oleh wali kelas. 6. Melaksanakan peringatan hari besar Nasional dan Agama. 7. Menggerakan siswa untuk peduli kepada sesama warga masyarakat, serta aktif mengumpulkan dan menyalurkan bantuan sosial. f. Wakil di Bidang Humas (Hubungan Masyarakat) 1. Mempromosikan sekolah melalui berbagai jalur dan media. 2. Membangun keharmonisan di antara warga sekolah. 3. Melakukan kerjasama dengan dunia usaha dalam rangka pengembangan siswa, guru, dan karyawan. 4. Mengajak serta alumni untuk berpartisipasi dalam pengembangan sekolah. g. Wakil di Bidang Sarana dan Prasarana 1. Melakukan penyempurnaan penataan fisik sekolah. 2. Membangun dan melengkapi ruangan multimedia. 3. Melakukan renovasi ruangan yang sudah tidak memadai. 4. Melengkapi fasilitas setiap ruangan sesuai kebutuhan. 5. Melakukan optimalisasi fungsi sarana dan prasarana yang tersedia 6. Membuat inventaris sarana dan prasarana sekolah.

70 3.2 Sistem yang Sedang Berjalan 3.2.1 Materi Pembelajaran Pada saat ini SMA PGRI Cikampek belum memiliki sistem pembelajaran e-learning. Materi yang diberikan bersumber dari buku teks yang sudah ditetapkan dari pihak sekolah, sedangkan guru hanya sebagai pembimbing dan membantu di dalam proses pemberian ilmu yang akan disampaikan kepada siswanya. Karena jangkauan dari materi pembelajaran terlalu sempit untuk siswa, maka siswa tidak memiliki referensi khusus tentang materi yang akan dipelajari keesokan hari, lusa, dan hari-hari berikutnya. Gambar 3.2 Flowchart Pembuatan Materi Flowchart ini menggambarkan proses pembuatan materi pada SMA PGRI Cikampek. Proses dimulai dengan guru menyusun materi pelajaran, lalu materi diusulkan ke bidang kurikulum untuk disahkan. Apabila materi

71 diterima maka proses selesai, bila tidak diterima maka guru akan kembali mengulang menyusun materi. 3.2.2 Kegiatan Belajar-Mengajar Pada saat ini, sistem yang sedang berjalan di SMA PGRI Cikampek yaitu para pelajar selama ini belajar dengan sistem bertatap muka antara siswa dan gurunya. Setiap hari guru selalu memberikan materi dan sesekali memberikan tugas yang nantinya sebagai materi pembelajaran untuk persiapan ujian semester. Begitu juga ketika siswa ingin mengetahui nilai ujian, guru akan memberitahukan nilainya di dalam kelas.

72 Gambar 3.3 Flowchart Kegiatan Belajar Mengajar Flowchart di atas menggambarkan secara visual proses pemberian materi dari guru ke siswa yang terjadi di setiap kelas di SMA PGRI Cikampek. Proses ini melibatkan dua aktor utama yaitu guru dan siswa. Proses dimulai dan diakhiri oleh guru. Proses kegiatan ini digambarkan

73 secara singkat yang terdiri dari pengecekan tugas, tanya jawab, pemberian tugas dan diskusi. Pengecekan tugas adalah hal pertama yang dilakukan oleh guru ketika masuk di kelas. Jika pertemuan sebelumnya guru memberikan tugas, maka sebelum memasuki kegiatan pembahasan materi, guru akan meminta siswa untuk mengumpulkan tugas tersebut untuk dibahas. Namun jika tidak ada tugas, maka guru akan langsung membahas materi. Setelah guru menerangkan materi, guru akan memastikan apakah siswa paham atas materi yang sudah disampaikan. Jika siswa belum begitu paham, maka siswa dipersilahkan untuk bertanya. Jika tidak ada pertanyaan maka guru akan memberikan catatan kepada siswa. Catatan yang dimaksud adalah bahan pendukung, yang cukup penting dimiliki oleh para siswa. Informasi bahan pendukung ini biasanya berasal dari buku teks, yang akan dicatat ke papan tulis oleh ketua kelas atau didikte langsung oleh guru kepada siswa. Namun jika tidak ada bahan tambahan yang perlu disampaikan oleh guru, maka guru akan menguji pemahaman para siswa dengan memberikan latihan soal. Lalu siswa membuat jawaban dan dikumpulkan untuk kemudian dibahas bersamasama. Jika tidak ada latihan yang disampaikan, maka proses selanjutnya adalah diskusi kelompok. Dimana guru bertindak sebagai moderator dan siswa adalah peserta diskusi. Sebagai kegiatan penutup, guru akan memberikan tugas (pekerjaan rumah) untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.

74 3.2.3 Tugas Saat ini guru memberikan tugas kepada siswa dari soal-soal latihan buku panduan atau buku paket yang telah di berikan dari sekolah dan hasil jawaban dari soal-soal tersebut ditulis di buku tugas lalu dikumpulkan kembali kepada guru. Walaupun demikian, beberapa kelas di SMA PGRI Cikampek sudah mengunakan papan whiteboard dan infokus sabagai salah satu sarana penunjang untuk dilakukannya e-learning. Gambar 3.4 Flowchart Ulangan Harian Flowchart diatas menggambarkan proses ulangan harian yang dilaksanakan pada SMA PGRI Cikampek. Yang melibatkan guru dan siswa. Proses dimulai pada saat guru memberikan soal ulangan harian kepada siswa yang di tulis oleh guru di papan tulis. Kemudian siswa menjawab soal-soal yang sudah diberikan oleh guru melalui lembar jawaban masing-masing. Sesuai dengan batas waktu yang sudah ditentukan, maka lembaran jawaban dari masing-masing siswa dikumpulkan kepada guru.

75 3.2.4 Jadwal Mata Pelajaran dan Jadwal Ujian Setiap tahun ajaran baru para siswa harus mencari jadwal kelas yang nantinya akan ditempati oleh siswa tersebut dan setiap menjelang ujian semester, para siswa selalu melihat jadwal ujian dan mencatatnya di buku catatan siswa itu sendiri yang ditempel di depan ruang tata usaha. Gambar 3.5 Flowchart Ujian Flowchart diatas menggambarkan proses ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Melibatkan siswa dan pengawas ujian. Proses ini dimulai oleh siswa dan diakhiri oleh pengawas. Alur proses dimulai saat siswa mencari ruangan ujian. Jika sudah mendapatkan ruangan yang tepat. Siswa menunggu pengawas memberikan berkas ujian. Kemudian, siswa diberikan waktu untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Jika waktu yang

76 diberikan telah habis, jawaban dikumpulkan kembali ke pengawas ujian dan proses selesai. 3.3 Analisis Permasalahan Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa-siawa dan guru-guru di SMA PGRI Cikampek dalam mempersiapkan penerapan pembelajaran E- learning, maka penulis akan melakukan analisis melalui kuesioner dan wawancara. Sehingga permasalah yang terjadi di SMA PGRI Cikampek dapat di ketahui lebih jelas untuk menerapan sistem E-learning di SMA PGRI Ciakmpek. 3.3.1 Kuesioner Pembuatan kuesioner terbagi menjadi dua bagain kuesioner, yang masing masing pertanyaan yang akan di berikan untuk siswa dan guru. Bagian pertama adalah kuesioner untuk siswa yang terdiri dari 14 soal yang berisi pertanyaan - pertanyaan seputar pengetahuan komputer, internet, dan istilah E-learning yang di berikan kepada 70 siswa dari total 517 siswa yang aktif belajar. Berikutnya bagian keduannya adalah kuesioner untuk guru yang terdiri dari 13 soal yang berisi pertanyaanpertanyaan seputar pegetahuan komputer, internet, dan istilah E-learning yang di berikan kepada 18 guru dari total guru dari total 32 guru yang aktif mengajar. 3.3.2 Wawancara Selain menggunakan metode kuesioner penulis juga mengunakan metode wawancara Untuk mengetahui perkembangan proses belajar

77 mengajar di SMA PGRI Cikampek. Pertanyaan diajukan kepada wakasek kurikulum dan staff tata usaha di bidang data siswa. 3.3.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara yang telah dilakukan pada sekolah SMA PGRI Cikampek, maka dapat di simpulkan permasalahan yang di hadapi saat ini sabagai berikut: Permasalah yang dihadapi oleh siswa: 1. Masih banyak siswa yang kurang memahami penjelasan yang di berikan oleh guru di dalam kelas, sebagian siswa yang ingin serius belajar merasa terganggu karna suasana berisik yang dilakukan oleh siswa lain yang tidak bisa diam katika guru sedang menerangakan di depan kelas, dan yang terakhir siswa yang tidak memiliki keinginan untuk belajar yang mengakibatkan siswa tidak kosen lagi untuk belajar ketika jam-jam akhir menjelang mau pulang sekolah.( dapat di liat pada kuesioner no.11 untuk siswa ). 2. Banyak siswa yang masih kurang paham apa itu E-learning, padahal para siswa sering mengerjakan tugas yang di tugaskan dari guru misalnya merangkum artikel yang di cari di dalam internet untuk sebagai nilai remedial atau nilai untuk memperbaiki hasil ujian mid semester. (dapat di liat pada kuesioner no.12 dan kuesioner no.9 untuk siswa ).

78 Permasalahan yang dihadapi oleh guru: Banyak guru yang mengeluhkan siswa yang tidak mood (keinginan untuk belajar) yang disebabkan oleh pada jam-jam terakhir yang menjelang pulang sekolah dan siswa-siswanya pun sudah mulai mengantuk sehingga tidak mendengarkan guru yang mengajar di depan kelas. (dapat diliat kuesioner no.8 untuk guru ) 3.3.4 Alternatif Pemecahan Yang Dihadapi Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi yang ada sekarang ini, maka diusulkan pemecahan masalahnya sebagai berikut : 1. Merancang suatu sistem e-learning yang dapat membantu para guru untuk membarikan pejelasan lanjutan bagi siswa yang belum memahami materi yang diajarkan di dalam kelas. 2. Merancang suatu sistem e-learning yang memberikan informasi lengkap mengenai materi pembelajaran, kegiatan belajar-mengajar, tugas, jadwal matapelajaran dan jadwal ujian. 3. Merancang suatu sistem e-learning yang bisa dilakukan update dengan mudah oleh admin SMA PGRI Cikampek.