Modifikasi Perimetri dengan Kontrol (Personal Komputer) Izza Fahma K, Priyambada Cahya Nugraha, Tri Bowo Indrato, Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA Perimetri adalah alat yang digunakan untuk memeriksa luas lapangan pandang manusia dengan mata terfiksasi sentral dengan cara memberikan stimulus berupa cahaya. Penilaian lapangan pandang merupakan hal yang penting dilakukan pada keadaan penyakit yang mempunyai potensi terjadinya kebutaan. Berdasarkan hal tersebut peneliti membuat modul alat Perimetri untuk mengetahui prosentase seberapa luas lapangan pandang manusia dengan mata terfiksasi sentral. Jenis metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini menggunakan metode after only design. Peneliti hanya melihat hasil tanpa mengukur keadaan sebelumnya. Tetapi disini sudah ada kelompok kontrol, walaupun tidak dilakukan randomisasi. Hasil uji luas lapangan pandang yang dilakukan di Rumah sakit sebagai perbandingan dari hasil modul peneliti. Kata Kunci : Perimetri, stimulus PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perimetri adalah alat yang digunakan untuk memeriksa luas bidang penglihatan dengan mata terfiksasi sentral. Pada pemeriksaan perimetri klinis, alat perimeter menggunakan tipe stimulus berupa titik-titik cahaya dengan beragam diasreter dan intensitas yang telah ditetapkan sebelumnya. Titik titik cahaya yang ada, akan menstimulus mata pasien untuk bekerja dan terfokus pada cahaya tersebut (Philadelphia', 00). Cara kerja alat ini pada saat kondis pasien yang tidak mampu lagi melihat titiktitik cahaya, pasien akan menekan tombol yang telah disediakan operator, tombol tersebut akan memberikan informasi kepada operator dan oleh operator akan mencatat hasil dari pemeriksaan perimetri tersebut. Pemeriksaan perimetri ini berguna dalam pengobatan dan pencegahan kebutaan khususnya pada penderita penyakit glaukoma (Dahlina, 009). Glaukoma merupakan sekelompok penyakit saraf optic (neoropatioptik) yang disebabkan oleh efek peningkatan tekanan ocular pada papil saraf optik. Penyakit ini menyebabkan efek lapang pandang dan hilangnya tajam penglihatan jika lapang pandang sentral terkena (Bruce James. et al, 00). Pemeriksaan luas bidang mata manusia merupakan hal yang penting dilakukan, penyakit ini mempunyai potensi terjadinya kebutaan pada manusia karena luas bidang penglihatan manusia mengalami penyempitan, tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan. Sebelumya alat perimetri ini telah dibuat oleh Eko Yuli Fitriadi (00 ) dengan judul Perimetri berbasis Mikrokontroller kemudian dikembangkan lagi oleh Andri Hermansyah (00) dengan judul Perimetri Berbasis PC, namun alat tersebut system pengoperasiannya masih dalam satu control yaitu pada PC ( personal Computer). Disamping itu kondisi alat tersebut saat ini tidak berfungsi karena motor mekaniknya rusak. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis ingin memperbaiki dan mengembangkan system pada alat perimetri
tersebut dengan menggunakan kontrol dan berbasis Mikrokontroller (Mekanik dan Tampilan LCD). Batasan Masalah. Mikrokontroller menggunakan ATmega. Tampilan hasil berupa PC. Menggunakan tombol push botton sebagai tanda adanya interupsi. Jarak letak pasien dengan alat ±0 cm.. Menampilkan grafik hasil pemeriksaan. Menggunakan serial komunikasi. Rumusan Masalah Dapatkah dibuat alat perimetri berbasis mikrokontroller dengan tampilan PC (Personal Computer) dan kontrol pada PC (personal Computer)? TUJUAN PENELITIAN ) Tujuan Umum Dibuat alat perimetri berbasis mikrokontroller dengan tampilan PC (Personal Computer) dan kontrol pada PC (personal Computer) ) Tujuan Khusus a. Memfungsikan Mikrokontroler sebagai pengolah data dan serial communication dengan PL0. b. Membuat software pada pemograman AVR Code Vision sebagai pengolah data ADC. c. Membuat software pada pemrograman Delphi untuk control pada perimetri dan menampilkan hasil pembacaan luas pandang mata. ) Manfaat Praktis Dengan adanya alat ini diharapkan dapat membantu dokter dalam mendiagnosa seberapa luas jarak pandang penglihatan manusia dengan hanya melihat diagram grafik yang telah ditampilkan. METODOLOGI Diagram Mekanis Sistem Gambar. Diagram Mekanis Keterangan gambar ; a : Penyangga Dagu Pasien b. : Motor Stepper c : UP d : Down e : Reset f : Enter g : Tombol Intrupsi MANFAAT PENELITIAN ) Manfaat Teoritis a. Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan di bidang peralatan diagnostik, khususnya pada alat perimetri untuk melihat seberapa besar luas pandang manusia. b. Sebagai refrensi selanjutnya bagi peneliti.
Diagram Blok Sistem Diagram Alir Proses/Program Diagram Alir PC Gambar. Blok Diagram Sistem Cara Kerja Blok Diagram Keterangan Blok yang bertanda garis penuh akan dikerjakan oleh Novilia Harfiana dan yang bertanda garis putus-putus akan dikerjakan oleh izza Fahma Kusumawati. Saklar ON ditekan sehingga tegangan dari PLN masuk rangkaian power supply untuk mengaktifkan semua rangkaian. Mikro ATmega berfungsi untuk mengaktifkan IC decoder dan dan matrik akan menyala, disamping itu Mikro ATmega juga aka mengakifkan driver motor sehingga motor dapat bergerak sesuai sudut yang ditentukan. Mode pemeriksaan mata kanan atau mata kiri digunakan untuk pemilihan mata yang akan diperiksa. Push button berfungsi sebagai tombol interupsi ketika pasien dapat melihat dengan jelas cahaya saat pemeriksaan. Hasil pemeriksaan ditampilkan melalui LCD, yang digunakan untuk diagnosa suatu penyakit mata manusia. Data hasil pemeriksaan akan ditampilkan pula pada personal komputer berupa grafik melalui serial komunikasi PL0. Gambar. Diagram Alir PC Cara kerja diagram alir Saat pertama kali program dijalankan, terjadi proses inisialisasi pada PC yang menghubungkan antara Software dengan hardware yang dihubungkan oleh USB TTL type PL0. Pada proses ini motor servo berputar sejauh 00 dan kembali keposisi awal. Selain itu, led juga akan menyala secara bergantian untuk memastikan bahwa pesawat siap untuk digunakan. Proses pemeriksaan boleh dilakukan pada mata kiri atau mata kana terlebih dahulu, tergantung dari pasien atau operator. Sebelum melakukan proses pemeriksaan penulis menganjurkan melakukan pengisisan data pasien setelah selesai. Lakukan pemilihan pada mata yang akan diperiksa ialah mata kanan atau mata kiri, setelah pemilihan dilakukan, Misalkan pemeriksaan pada mata kiri terlebih dahulu. dengan
memilih sudut pandang yang diinginkan, maka hardware akan bergerak membentuk sudut tersebut mulai dari 00 sampai dengan 0. Jika sudut yang dibentuk hardware telah maksimal, maka proses dilanjutkan lagi untuk pemeriksaan mata kanan. Proses pemeriksaan pada mata kanan hampir sama dengan pemeriksaan pada mata kiri, hanya saja setelah proses pemeriksaan selesai, maka hasil pemeriksaan keseluruhan akan tampil pada layar monitor. Urutan Kegiatan Dalam penelitian dan pembuatan modul ini penulis terlebih dahulu membuat urutan kegiatan yang meliputi dibawah ini :. Menpelajari teori tentang alat perimetri.. Berkonsiltasi kepada dosen dosen yang bersangkutan mengenai permasalahan yang akan dibuat untuk Tugas Akhir.. Mengumpulkan referensi mengenai segala factor tentang penyakit glukoma yang di deteksi dengan alat perimetri. Membuat dan menyusun proposal.. Mempelajari masalah-masalah tentang bentuk fisik modul, merancang teknis pembuatan modul.. Mem,buat mengumpulkan dan mempelajari rangkaian-rangakaian yang dibutuhkan untuk pembuatan modul. Membuat layout rangkaian perblock dalam PCB.. Mencetak layoutan dalam PCB serta memasang komponen-komponen yang sudah diasiapkan dan melakukan trouble shoot. 9. Melakukan pengukuran pada setiap test point. 0. Mempelajari dan membuat program.. Uji coba rangkaian keseluruhan.. Penggabungan seluruh rangkaian dan program yang dibuat.. Merancang box penempatan rangkaian sesuai kapasitas.. Penyusunan rangkaian pada box modul.. Melakukan pengukuran dan uji coba alat.. Pengambilan data pada setiap pasien. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Teknik Pengujian dan Pengukuran. Perancangan Penelitian Rancangan penelitian model alat ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan jenis penelitian After Only Design. Pada rancangan ini, peneliti hanya melihat hasil tanpa mengukur keadaan sebelumnya. Tetapi disini sudah ada kelompok control, walaupun tidak dilakukan rendomisasi. Kelemahan dari rancangan ini adalah tidak tahu keadaan awalnya, sehingga hasil yang didapat sulit disimpulkan. Desain dapat digambarkan sabagai berikut: X O Non Random ( - ) O X = Reatmen/perlakuan yg diberikan (variabel Independen) 0 = Observasi (variabel dependen) ( - ) = Kelompok control Hasil Pengukuran Rangkaian Driver Motor Stepper digunakan untuk menjalankan motor stepper dengan cara memberikan logika pada input driver motor stepper. Berikut hasil output pada transistor
No. Putaran V in V out. 0..0.... 0...... 0...... 90... 0.. 9. 0.. 0... Tabl e. hasil outp ut pada peng uat trans istor D perta ma. 0.. D... ari data RATA-RATA..9 diat as dapat diketahui bahwa basis pada transistor tipe C0 mengalami saturasi ketika mendapatkan tegangan diatas 0., sedangkan pada collector transistor tipe D yang merupakan outputan dari transistor menunjukkan tegangan sekitar rata-rata.9 Vdc Table. Hasil output pada penguat transistor D kedua No. putaran V in V out. 0...... 0.....0. 0.....9. 90... 0.. 9. 0.. 0.... 0..... Rata-rata..9 Dari data diatas dapat diketahui bahwa basis pada transistor tipe C0 mengalami saturasi ketika mendapatkan tegangan diatas 0., sedangkan pada collector transistor tipe D yang merupakan outputan dari transistor menunjukkan tegangan sekitar rata-rata.9 Vdc Table. hasil output pada penguat transistor D ketiga No. Putaran V in V out. 0...... 0.....9. 0..9.... 90... 0.. 9. 0..0 0.... 0..0... RATA-RATA.. Dari data diatas dapat diketahui bahwa basis pada transistor tipe C0 mengalami saturasi ketika mendapatkan tegangan diatas 0., sedangkan pada collector transistor tipe D yang merupakan outputan dari transistor menunjukkan tegangan sekitar rata-rata. Vdc Table. hasil output pada penguat transistor ke empat No. Putaran V in V out. 0...... 0.....0. 0.....9. 90... 0.. 9. 0.. 0...
. 0..... RATA-RATA.. Dari data diatas dapat diketahui bahwa basis pada transistor tipe C0 mengalami saturasi ketika mendapatkan tegangan diatas 0., sedangkan pada collector transistor tipe D yang merupakan outputan dari transistor menunjukkan tegangan sekitar rata-rata. Vdc. Rangkaian decoder terdiri dari IC decoder dan, kedua IC ini memiliki cara kerja yang berbeda, untuk IC decoder tipe akan aktif jika mendapat logika high sedangkan untuk ic tipe akan aktif jika mendapat logika low. - Hasil pegukuran dari kondisi nyala yang berbeda dengan kelipatan 0. Table. hasil output pada penguat IC decoder dan KE- PORT C.0 C. C C C C C C C C0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Hasil perhitungan pada setiap responden Hasil dari keseluruhan
0 VCC GND D D D D D9 D D D D9 D0 D D D9 D0 D D D D D D D0 D D D D9 D0 D D9 D0 D D D D D D D9 D D D D D9 D0 D9 D0 D D D D D D D D0 D D D D D9 D09 D0 D D D D D D 9 D D9 D D D D D D99 D0 D D D D D D D D S0 S 0 0 9 D D S S S S S S S S9 S0 S S S S S VCC ST INH D D D0 D D D D D9 D00 D D D D D D D D D9 D D D D D9 D90 D0 D D D D D D D U DECODER D D0 D D D D D0 D9 D0 D D D D D D D9 D9 D D D D D9 D D9 D0 D D D D D D9 D0 D0 D D D D D0 D D9 D0 D D D D D9 D0 D D D D D D9 D D D9 D0 D D D D9 D0 D D D D D D D0 D R R R R R R R R9 R R R R R R R J DECODER + VCC J CON 9 0 0 9 J CON U S0 S S S S S S S S S9 S0 S S S S S D D D D ST INH DECODER J VCC DRIVER MOTOR R9 R0 R R TIP0 TIP0 TIP0 TIP0 TIP0 Q TIP0 Q TIP0 TIP0 TIP0 Q TIP0 Q TIP0 TIP0 D D DIODE D DIODE D DIODE DIODE + J MOTOR Mata Kanan Table Hasil pemeriksaan mata kanan Nama Rata- Rata PC PC PC PC Responden.%.%.%. Responden 9%.9% 9%. Responden.% 9%.%. Responden.9%.%.%. Responden.9%.9%.%. Mata Kiri Table Hasil pemeriksaan mata kanan Kesimpulan 0 Nama Rata- Rata PC PC PC PC Responden.9 9% 9%. Responden Responden Responden Responden.% 9%.%,.%.%.%. 0.% 0.%.9%. 0.% 0.%.%.9 Kinerja Sistem Keseluruhan +v C 00nF R SW Reset C p Y.0 J C p PROGRAMMER PA0 PA PA PA PA PA PA PB0 PB PB PB U +v +v 9 RESET PC0/SCL PC/SDA XTAL PC/TCK XTAL PC/TMS 0 PC/TDO 9 PA0/ADC0 PC/TDI PA/ADC PC/TOSC 9 PA/ADC PC/TOSC PA/ADC PA/ADC PD0/RXD PA/ADC PD/TXD PA/ADC PD/INT0 PA/ADC PD/INT PD/OCB 9 PB0/T0/SCK PD/OCA 0 PB/T PD/ICP PB/AIN0/INT PD/OC PB/AIN/OC0 PB/SS PB/MOSI 0 PB/MISO AVCC PB/SCK AREF AGND J CON +v PC0 PC PC PC PC PC PC PC RX TX PD PD PD PD R 0K R 0 TX RX +v PA0 PA PA PA PA PA PA +v UP 9 0 DOWN ENTER J INTERUPSI J PL LCD PB0 PB PB PB PC0 PC PC PC PC PC PC PC J J PIN DECOD STEPPER Berdasarkan hasil pembahasan dan tujuan pembuatan modul dapat disimpulkan bahwa : Secara menyeluruh penelitian ini Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:.. Pada rangkaian minimum system, tegangan kerja yang dibutuhkan maksimum VDC.. Menggunakan Atmega sebagai pengolahan data... Menggunakan Mikrokontroler sebagai pengolahan data.. Menggunakan PL0 sebagai Serial Komunikasi antara Minimum System sengan PC.. Menggunakan Delphi sebagai Control dan Data yang diterima pada Chart... Setelah dilakukan pengolahan program untuk motor stepper, mampu menggerakka motor stepper dengan kenaikan sudut.. Setelah dilakukan pengolahan program untuk driver, mampu
menyalakan secara bergantian dengan jumlah led sebanyak. Secara umum dapat disimpulkan bahwa modul Modifikasi Perimetri dengan Control (Personal Computer). Modul dapat di control menggunakan Delphi dan hasil akan ditampilkan pada PC.. Saran Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan pada :. Adanya database dan penyimpanan data untuk memudahkan operator.. Diagnose penyakit sesuai dengangrafik DAFTAR PUSTAKA Hermansyah,Budi 00. Perimetri berbasis PC Jurusan Teknik Elektromedik-Poltekkes Kemenkes, Surabaya Fitriadi, Eko Yuli 00. Perimetri berbasis mikrokontroller Jurusan Teknik Elektromedik-Poltekkes Kemenkes, Surabaya Harmen, Dahlina 009. Automated Perimetry. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Warsito 9. informasi praktis elektronika. Elek Media Komputindo.Jakarta. Seri panduan pemograman, pemogramamn Borland Delphi ( Jilid ). Rudi Tjahjadi MD009.http://rudyinfokesehatan.blogspot.co.id/009/0/glauko ma.html ( diakses pada tanggal september 0)
9
0