Seminar Tugas Akhir Mei 2016

Transkripsi

1 Seminar Tugas Akhir Mei Automatic Processing Film Berbasis Mikrokontroller ATMEGA 855 (Kecepatan Motor dan Sensor Film)) Putri Laras Sari, Tri Bowo Indrarto, Lamidi Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. Surabaya ABSTRAK Automatic Processing Film digunakan untuk pengolahan atau pencucian film yang mengubah gambaran laten yang diciptakan oleh X-Ray menjadi gambar radiografi dengan menggunakan bantuan dari cairan kimia fotografi. Pada tugas akhir ini, penulis mengembangkan alat automatic processing film dari sistem digital ke sistem Mikrokontroller. Penulis merancang dengan menggunakan Mikrokontroler ATMega 855. Sebelumnya alat ini pernah dibuat dengan pengaturan suhu developer, suhu pengering dan keceptan motor. Untuk memaksimalkan Alat Automatic Processing Film yang lama maka alat ini dikembangkan dengan penambahan sensor ukuran luasan film untuk mengetahui ukuran yang sedang dicuci, Selain itu dikembangkan juga pengaturan kecepatan motor atau lama waktu pencucian, dengan pemilihan kecepatan High, Low, Medium, pemilihan kecepatan ini digunakan dengan menyesuaikan kondisi cairan. Jika cairan dalam kondisi baru maka kecepatan motor dipilih pada mode high, sedangkan mode medium digunakan pada saat cairan mulai kotor dan mode low digunakan pada saat cairan dalam kondisi over dead. Hasil pengujian alat menunjukan bahwa lama waktu pencucian pada mode high memiliki tingkat error % dan kelemahan alat ini tidak dilengkapi dengan penyimpanan data berapa banyak jumlah film beserta ukuran film yang telah dicuci. Kata Kunci: Film, Kecepatan, Cairan. Latar Belakang Masalah Automatic Processing Film (APF) merupakan alat pengolahan atau pencucian film yang mengubah gambaran laten yang diciptakan oleh X-ray menjadi gambar radiografi dengan menggunakan bantuan dari cairan kimia fotografi. Bidang teknologi radiologi terus berkembang menjadi lebih otomatis dan mekanis untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan tingkat beban kerja yang terus meningkat di klinik atau instalasi radiologi. Produksi hasil rontgen setiap hari terus meningkat, maka diperlukan metode pengolahan film-film yang lebih cepat. Akibatnya, prosesor otomatis telah berkembang dari proses manual dan sekarang digunakan banyak rumah sakit. (Rizki Kurniawan, ) Pengolahan film X-ray dapat dilakukan secara manual atau otomatis, untuk proses secara manual dibutuhkan waktu proses yang cukup lama, biaya yang dikeluarkan lebih besar, tergantung dari ketrampilan user dalam mengolah film. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan ketidakefektifan dalam pencucian film dan hanya dapat menghasilkan film dalam jumlah sedikit. (Sita Alfitrah, ) Sebelumnya alat ini pernah dibuat pada tahun 5, namun hanya sebatas rangkaian pengontrol dengan judul Rangkaian Kontrol Suhu Pengering dan Kecepatan Motor pada APF Berbasis Mikrokontroller AT89S5 oleh Nova Dwi Hapsari dan Rangkaian Kontrol Suhu Developer dan Kecepatan Motor pada APF Berbasis Mikrokontroller AT89S5 oleh Siti Nurkalima. Selain itu pernah juga dilakukan modifikasi APF pada tahun oleh Okky Aditya Surya Wardana dan Affan Ardianto dengan judul Modifikasi Rangkaian APF compact

2 Seminar Tugas Akhir Mei X- X-ogograph Berbasis Mikrokontroler AT89S5. Berdasarkan permasalahan diatas penulis ingin membuat Automatic Processing Film (APF) Berbasis Mikrokontroller AT MEGA 855 yang memiliki kelebihan dengan adanya indikator film menggunakan photodioda dan infrared selain itu terdapat sirkulasi cairan... Batasan Masalah.. Ukuran film yang digunakan adalah 8x cm, x cm, x cm, 5x5 cm.. Sensor film membaca lebar film dan dimulai dari titik yang telah ditentukan.. Sensor film menggunakan photodioda dan infrared.. Ada pemilihan kecepatan motor yaitu Low, Medium dan High..5 LCD menampilkan luasan film yang dicuci. Rumusan Masalah Dapatkah dibuat Automatic Processing Film (APF) berbasis mikrokontroller ATMega 855?. Tujuan Penelitian.. Tujuan Umum Dibuatnya alat radiologi khususnya proses pencucian film menggunakan Automatic Processing Film (APF) berbasis mikrokontroller ATMega Tujuan Khusus... Membuat Rancangan Mekanik Motor... Membuat Rangkaian Minimum System... Membuat Rangkaian Sensor Film... Membuat Rangkaian Kontrol Motor...5 Uji Coba alat.5 Manfaat Penelitian.5. Manfaat Teoritis.5.. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan di bidang peralatan Radiologi.5.. Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan lebih lanjut pada proses pengolahan Film X-Ray.5. Manfaat Praktis.5.. Membantu proses kegiatan pembelajaran di mata kuliah bedah dan anasthesi serta kalibrasi.5.. Membantu cara untuk memastikan hasil kerja Autocalve. Tinjauan Pustaka Dalam dunia radiografi, pengolahan film yang dilakukan tidak hanya dengan cara manual, tetapi ada pengolahan film dengan cara lain yaitu pengolahan film secara otomatis (automatic processing). Automatic processing mempunyai pengertian pengolahan film yang dilajukan secara otomatis dengan menggunakan mesin pengolahan film untuk melakukan pekerjaan pengolahan film yang biasanya dilakukan oleh manusia. Dalam automatic processing, semua telah diatur oleh mesin mulai film masuk ke developer, ke fixer hingga film keluar dari mesin dalam keadaan kering. Automatic processing dikenal juga dengan istilah dry to dry yang artinya film masuk dalam keadaan kering dan keluar juga dalam keadaan kering, tidak seperti pada pengolahan film secara manual dimana film masih harus dikeringkan beberapa saaat sebelum akhirnya kering. Film (gambar laten) Developer Fixer Washer Film (gambar tampak) Gambar. Blok Diagram APF Dryer

3 DEVELOP ER FIXER WATER Seminar Tugas Akhir Mei SETTING SUHU SETTING KECEPATAN SENSOR FILM SENSOR SUHU. Metodologi. Diagram Mekanis Gambar. Blok Diagram Mekanis. Blok Diagram M I K R O K O N T R O L L E R BUZZER DRIVER HEATER LCD HEATER DRIVER MOTOR akan mempertahankan suhu setting pada developer. Blok rangkaian setting kecepatan digunakan untuk mengatur kecepatan yang diinginkan. Fungsi blok rangkaian sensor film yaitu mendeteksi adanya film berupa detector infrared yang diletakkan pada tempat masuknya film (feed tray). Cara kerjanya adalah film yang dimasukkan melewati feed tray akan memutus hubungan infrared. Pemutusan hubungan infrared ini akan mengaktifkan semua mekanik dari processing yang meyebabkan motor akan bergerak, selain mengaktifkan motor juga sebagai sensor untuk mengetahui ukuran film yang dimasukkkan dan ditampilkan pada LCD. Blok ADC akan merubah output dari rangkaian sensor film yang masih berupa sinyal analog menjadi sinyal digital yang nantinya dapat diproses oleh mikrokontroller. Blok mikrokontroller akan mengatur system kecepatan motor yang telah di setting. Driver motor berfungsi mengatur putaran motor sehingga motor dapat bekerja. Blok yang dibahas Blok yang tidak dibahas MOTOR Gambar. Blok Diagram Rangkaian Cara Kerja Blok Diagram Ketika alat dihidupkan, semua blok mendapatkan suplai tegangan. Blok kontrol suhu melakukan proses preheating yang sudah disetting terlebih dahulu. Setelah suhu setting tercapai buzzer akan berbunyi yang menandakan film siap dimasukkan. Rangkaian suhu

4 Seminar Tugas Akhir Mei. Diagram Alir Mulai dalam penelitian eksperimen mode ini dapat digambarkan sebagai berikut : Setting Suhu Perlakuan Diukur Heater Bekerja Suhu Tercapai Yes Buzzer Setting kecepatan Deteksi Luasan Film Motor bekerja Proses pencucian selesai selesai Gambar. Blok Alir No X O X = Treatment/perlakuan yang diberikan (variable independent) O = Observasi (Variabel Dependen).5 Variabel Penelitian.5. Variabel Bebas Sebagai variabel bebas adalah kecepatan motor.5. Variabel Terikat Sebagai variabel terikat adalah film X-ray.5. Variabel Moderator Sebagai variabel terikat adalah film X-ray Cara Kerja Diagram Alir Setelah alat menyala, setting suhu yang dibutuhkan dan heater akan bekerja. Setelah suhu tercapai maka buzzer berbunyi, setting kecepatan pada motor yang terdapat pilihan yaitu low, medium dan high. Kemudian sensor film akan mendeteksi ketika film telah diletakkan di feed tray. Motor bekerja dan film akan masuk kedalam proses pencucian. Luasan film akan ditampilkan pada LCD.. Desain Exsperimental Rancangan desain experimental alat ini menggunakan metode preeksperimental dengan jenis penelitian One Group Post Test Design. Pada rancangan ini, peneliti hanya melihat hasil perlakuan pada satu kelompok objek tanpa ada kelompok pembanding dan kelompok kontrol. Paradigma. Definisi Operasional Dalam kegiatan operasionalnya, variabelvariabel yang digunakan dalam pembuatan modul, baik variabel tekendali, tergantung, dan bebas memiliki fungsi-fungsi antara lain : Tabel. Tabel Variabel N o Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur. Kecepata Cepat lambatnya Stopwatch Low = Ordinal n Motor putaran pada mnt motor. Terdapat Medium = tiga pengaturan 7 mnt motor yaitu low, medium, dan high. High = 5 mnt. Film Sebagai bahan Mistar 8x cm, Nomin X-ray yang digunakan x cm, al untuk mencetak x5cm, hasil rontgen. 5x5cm. Motor Alat yang digunakan untuk menjalankan Roller untuk menarik film

5 Seminar Tugas Akhir Mei.7 Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan penulis susun menurut jadwal kalender Akademik yang ada di PoleteknikKesehatan Jurusan Teknik Elektromedik Surabaya.. Hasil Pengukuran Kecepatan Motor Mode Medium Tabel. Hasil pengukuran kecepatan motor mode medium Pengukuran Ke- Tachometer (RPM) STOPWATCH (Detik) I 7,9 Rpm 9 detik II 78,5 Rpm detik III 8,5 Rpm detik IV 79,7 Rpm detik V 8,9 Rpm 5 detik Jumlah 97,5 9 Rata-rata 79,5 Rpm 8 detik. Hasil Pengukuran Kecepatan Motor Mode Low Tabel. Hasil pengukuran kecepatan motor mode low 5. Pembahasan 5. Rangkaian Sensor Film D R K J D R K J D R5 K J R Q BD 9 R Q BD 9 R Q BD 9 R K K R K K R K K Tabel Jadwal Kegiatan. Hasil pengukuran dan Analisis. Pengukuran Kecepatan Motor Mode High Tabel. Hasil pengukuran kecepatan motor mode high Pengukuran Ke- Tachometer (RPM) STOPWATCH (Detik) I 89, Rpm 9 detik II 88, Rpm 9 detik III 9,5 Rpm 9 detik IV 9, Rpm 87 detik V 9,8 Rpm 88 detik Jumlah 5, 98 Rata-rata 9, Rpm 89, detik D R8 K J R K CON R7 K J Q BD 9 D5 R K R5 K Gambar 7 Rangkaian Sensor Film 5. Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor R K / U5 MOC R9 K J5 Q5 BD 9 R POT R R J PS R7 POT K / J K / R5 MOTOR U POT R Q TRIAC QLT MOC K / J R8 C n 5V C n 5V K / V U7 MOC 5

6 GND GND VCC Seminar Tugas Akhir Mei Gambar 5. Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor 5. Rangkaian M inimum system v J7 enable v R K v Siti Nurkalima, 5. Rangkaian Kontrol Suhu Developer dan Kecepatan Motor pada APF Berbasis Mikrokontroller AT89S5. Jurusan Teknik Elektromedik- Poltekkes Kemenkes, Surabaya. J VCC - AC ~ D U LM785 + VI DIODE BRIDGE_ VO SW Reset v C nf C pf Y C XTAL pf SW UP SW DOWN SW ENTER J 5 rst PA PA PA PA PA PA5 PA PA7 mosi miso sck mosi miso sck rst 9 RESET PC/SCL PC/SDA XTAL PC/TCK 5 XTAL PC/TMS PC/TDO 7 9 PA/ADC PC5/TDI 8 8 PA/ADC PC/TOSC 9 7 PA/ADC PC7/TOSC PA/ADC 5 PA/ADC PD/RXD 5 PA5/ADC5 PD/TXD PA/ADC PD/INT 7 PA7/ADC7 PD/INT 8 PD/OCB 9 PB/T/SCK PD5/OCA PB/T PD/ICP PB/AIN/INT PD7/OC 5 PB/AIN/OC PB/SS 7 PB5/MOSI 8 PB/MISO AVCC PB7/SCK AREF AGND ATMEGA855 PA PA PA PA PA 5 PA5 PA 7 PA7 8 PC PC PC PC J5 PC 5 PC5 PC 7 PC7 8 PD PD PD PD PD 5 J PD5 PD 7 PD7 8 v Lcd (-PD7) v R K J R 5K R J PD PD 5 PD PD PD PD5 PD 5 LCD Okky Aditya Surya Wardana,. Modifikasi Rangkaian APF compact X- X-ogograph Berbasis Mikrokontroler AT89S5. Jurusan Teknik Elektromedik- Poltekkes Kemenkes, Surabaya. CON Gambar 8 Rangkaian sensor warna PENUTUP. KESIMPULAN Setelah dilakukan pengukuran dan analisa data penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : ) Telah dapat dibuat alat Automatic Processing Film ) Memiliki pemilihan kecepatan yaitu High, Medium dan Low ) Memiliki sensor film untuk mendeteksi ukuran film menggunakan Photodioda dan Infrared.. SARAN Dari hasil penelitian, dapat dianalisa kekurangan dari alat yang penulis buat. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penyempurnaan penelitian lebih lanjut: ) Menggunakan penyimpanan untuk mengetahui jumlah film yang sudah dicuci untuk mengetahui kelayakan cairan developer ) Sirkulasi eksternal DAFTAR PUSTAKA Nova Dwi Hapsari, 5. Rangkaian Kontrol Suhu Pengering dan Kecepatan Motor pada APF Berbasis Mikrokontroller AT89S5. Jurusan Teknik Elektromedik- Poltekkes Kemenkes, Surabaya. Affan Ardianto,. Modifikasi Rangkaian APF compact X- X-ogograph Berbasis Mikrokontroler AT89S5. Jurusan Teknik Elektromedik-Poltekkes Kemenkes, Surabaya. Fujiflm Technical Handbook, 9. The Fundamentals of Industrial Radiograpy. Tokyo, Japan Neil Serman,. Processing The Radiograph Chapter U.S. Army Medical Department Center And School, X-Ray Film Processing. Fort Sam Houston, Texas NATIONAL HEALTH AND NUTRITION, August 998, X-ray Procedures Manual, Rockville, Maryland. Sita Alfitrah,. utomatic-processing.html diakses pada tanggal 5 September 5 pada pukul 8. WIB Eka Rezkiyani,. matic-processing.html diakses pada tanggal 5 September 5 pada pukul 8. WIB Wanda Saputra, ///motor-ac/ diakses pada tanggal September 5 pada pukul 7. WIB

7 Seminar Tugas Akhir Mei Dickson Kho,. diakses pada tanggal Oktober pada pukul.5 Mr. Alan Chen, 5. na-x-ray-film-medical-film-x-ray Medical-Film-Radiology-Film-Analogue- Film-Wet-Film-Conventional-Film- Medical-Consumables-Green-Sensitive- Blue-Sensitive-8Xcm.htmldiakses pada tanggal November 5 pada pukul.7 WIB Ismaya,. //jenis-film-sinar-x.html diakses pada tanggal November 5 pada pukul.5 WIB Rizdha Jihan,. eknik-kamar-gelap.html diakses pada tanggal November 5 pada pukul. WIB BIODATA PENULIS Nama : Putri Laras Sari NIM : P7888 7