PATIENT MONITOR TAMPIL PC (SPO2 dan BPM)

Transkripsi

1 PATIENT MONITOR TAMPIL PC (SPO dan BPM) Muhammad Alimul Husni, Dr.Endro Yulianto., ST., MT. Hj Endang Dian Srtioningsih., ST., MT., Jurusan Teknik Elektromedik POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA ABSTRAK Patient Monitor adalah alat yang digunakan untuk memantau kondisi berbagai kondisi sinyal tubuh pada pasien, di dalam Patient Monitor terdapat suatu parameter yaitu SPO dan BPM yang digunakan untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah dan denyut nadi pada pasien, Rancangan ini berjenis one group post test design menggunakan alat ukur Osiloskop dan Patient Monitor pabrik. Dalam Pedoman Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan DEPKES RI tahun 00, batas maksimal dalam toleransi kesalahan SPO adalah %. Error 0,% pada SPO masih diijinkan untuk digunakan karena masih kurang dari batas toleransi. Faktor kesalahan diperoleh dari kualitas komponen yang dipergunakan, keterbatasan software dan human error. Dari hasil yang diperoleh, maka alat Patient Monitor Tampil PC layak digunakan untuk memonitoring keadaan pasien. Kata Kunci : Kadar Oksigen, Detak Jantung, Patient Monitor I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Bedside Monitor (BSM) adalah suatu alat yang digunakan untuk memantau vital sign pasien yang berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperature, dan bentuk pulsa jantung secara terus menerus. (Jevon Ewens, 009). Selama ini alat Bed Side Monitor yang datang di Indonesia masih didatangkan dari luar negeri atau import. Selain itu dalam mencari suku cadang alat di indonesia masih susah. Masalah lain yang terjadi adalah pada umumnya board rangkaian bed side monitor selalu digabung dengan display yang berupa monitor, sehingga apabila terjadi kerusakan pada alat maka harus melepas semua board dan monitornya, belum lagi waktu pengiriman alat dari luar negeri tentu membutuhkan waktu yang lama. Inilah yang menjadi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Oleh karena itu penulis ingin membuat modul yang meskipun masih sederhana dan hanya beberapa parameter tanpa terdapat terdapat parameter NIBP (Non Invasive Blood Pressure), tetapi telah menggunakan komponen dalam negeri,sehingga jika melakukan penggantian komponen akan lebih mudah dicari dan displaynya berupa Personal Computer (PC), sehingga apabila display terjadi kerusakan tidak perlu lagi membongkar seluruh board yang normal. Pada penelitian sebelumnya alat semacam ini pernah dibuat oleh Fahmi Farisandi dan Ahmad Fatkudin yang berjudul Patient Diagnostik Portable dilengkapi dengan Indikator Normal/Abnormal. Yang mampu menganalisis tingkat perunbahan BPM, dan perubahan suhu tubuh pasien. Pada tahun 0 dikembangkan lagi oleh Raden Duta Ikrar dan Farah Diska dengan judul Monitoring Heart Rate, Respiration Rate Dilengkapi Dengan Sensor Suhu Ke PERSONAL COMPUTER (PC) Melalui Bluetooth. Yang menambahkan parameter berupa respiration rate dan tampil ke PC. Namun alat ini masih belum terdapat Parameter yang akan kami buat yaitu SPO dan ECG. Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, maka penulis akan membuat alat yang berjudul Patient Monitor tampil PC (Parameter SPO dan BPM) yang merupakan penyempurnaan dari alat yang telah dibuat sebelumnya. Penyempurnaan alat yang akan penulis buat sebagai kombinasi alat tersebut diatas yaitu dengan menggunakan parameter untuk ECG, suhu tubuh, BPM dan SPO dengan hasilnya langsung ditampilkan pada PC serta terdapat indicator upnormal disetiap parameternya.. Batasan Masalah Pada perancangan modul ini, penulis membatasi bagianbagian yang berkaitan dalam pembuatan alat. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi pelebaran masalah. Adapun batasanbatasan tersebut meliputi:.. Menggunakan sensor fingers.. Peletakkan Sensor pada ujung jari tangan (telunjuk)

2 .. Terdapat indikator untuk pengukuran SPO <9%.. Menggunakan IC mikrokontroler untuk pengolahan datanya.. Menggunakan alat pembanding untuk pengukuran saturasi oksigen..ditampilkan PC..9 Menggunakan program delphi untuk interface ke PC. Rumusan Masalah Dapatkah dibuat alat Patient Monitor tampil PC (Parameter SPO dan BPM)?. Tujuan Penelitian.. Tujuan Umum...Dibuatnya alat Patient Monitor tampil PC (Parameter SPO dan BPM)... Tujuan Khusus... Membuat rangkaian minimum system Atmega.... Membuat rangkaian Pengkondisi Sinyal Analog (PSA).... Membuat software menggunakan delphi untuk ditampilkan di PC.... Membuat software pemrograman mikrokontroler.. Manfaat Penelitian.. Manfaat Teoritis... Untuk menambah pengetahuan mahasiswa Teknik Elektromedik mengenai alat diagnostik terutama alat persentase oksigen dan penghitungan BPM melalui aliran darah pada jari tangan.... Sebagai referensi penelitian selanjutnya.. Manfaat Praktis... Manfaat untuk User Dengan adanya alat ini diharapkan dapat memudahkan user (perawat atau dokter) dalam memantau kondisi pasien.... Manfaat untuk Pasien Pasien tidak akan merasakan sakit saat menggunakannya. II. METODE PENELITIAN. Blok Diagram. Diagram Alir Diagram alir sistem INDIKATOR UPNORMAL Gambar. Blok Diagram Tidak normal BEGIN DETEKSI SATURASI OKSIGEN PROSES ADC KIRIM DATA ADC KE PORT SERIAL TRANSFER DATA KE PC INISIALISASI DELPHI DISPLAY PC PENYIMPAN AN DATABASE END HITUNG NILAI BPM Gambar. Diagram Alir Keseluruhan... Manfaat untuk Teknisi Teknisi dapat mengembangkan peralatan kesehatan sejalan dengan kemajuan teknologi.

3 III. PEMBAHASAN.. Output Demultiplexer. Hasil Pengukuran Test Point v.. Output Sensor Fingers J Lamp v R 0K J Logika 0 9 U 0 MUX/DX < > < > 0 < > M < > < > EN9 < > < > < > 9 < > kaki kaki J9 Out R M P 9 CONNECTOR DB9 R R 0R 0K J Out sensor v J From sensor Gambar. Rangkaian demultiplexer Langkahlangkah pengecekan yaitu: Gambar. Konfigurasi pin pada sensor finger Langkahlangkah pengecekan yaitu :. Pengukuran dilakukan pada konektor J() untuk mengukur output sensor.. Mengatur time/div pada skala 00 ms dan scale pada skala 00mv atau menekan. Melihat output dari sensor fingers pada osiloskop.. Berikut hasil pengukuran dari output sensor :. Pengukuran dilakukan pada konektor J9, pengukuran dilakukan pada kaki IC pin (RED) dan (IR).. Mengatur time/div pada skala 00 ms dan scale pada skala 00 mv atau menekan. Melihat output pada demultiplexer kaki dan kaki pada osiloskop.. Berikut hasil pengukuran output pada demultiplexer : Gambar. Output sensor finger Ini adalah hasil pengukuran pada output photodioda dengan kondisi sensor terpasang pada pasien. Pada output photodioda ini sinyal AC dan DC dari RED dan IR masih tercampur. Gambar. Output demultiplexer kaki Pada gambar diatas sinyal AC dan DC dari RED dan IR sudah terpisah tapi terdapat noise KHz yang merupakan efek dari nyala mati RED dan IR secara bergantian. Output demultiplexer kaki adalah hasil output photodioda dari RED... Output LPF 0, Hz J From demux R 0K C 0uf v UB LF J DCred v v J R 0K From demux C0 0uf UB LF J9 DCir v Gambar. Rangkaian LPF 0, Hz

4 GND VCC 0 C uf J From demux Langkahlangkah pengecekan yaitu:. Pengukuran dilakukan pada konektor J R K R K untuk mengukur DC RED dan konektor J9 untuk mengukur DC IR.. Mengatur time/div pada skala 00 ms dan scale pada skala,00 v atau menekan. Melihat output dari LPF 0, Hz pada osiloskop.. Berikut Hasil output dari LPF 0, Hz : Gambar. Output LPF 0, Hz demultiplexer kaki Output rangkaian LPF 0, Hz yang pertama yang mendapat input dari demultiplexer kaki untuk menghasilkan sinyal DC RED... Ouput Amplifier dan Filter (kedua) R K C v v R 0K C v 00nF UA LF R 0K 00nF R K C uf R9 K R K C R0 0K v v C9 v 00nF UB LF 00nF R 0K J ACred. Berikut hasil pengukuran output dari amplifier dan filter kedua: Gambar. Output amplifier dan filter kedua dari demultiplexer kaki Ini adalah hasil penguatan kedua dari sinyal AC RED, yang dikuatkan lagi dengan penguatan sebesar 0 X setelah penguatan pertama. Artefak noise KHz terlihat lebih tipis karena digunakan filter dengan frekuensi cut off yang sama sehingga filter menekan dengan lebih baik.. Rangkaian Minimum Sistem V J V R SUPPLY V K SW C pf C Y U 00 nf 9 RESET RESET PC0/SCL C pf PC/SDA XTAL PC/TCK J XTAL PC/TMS 0 PC/TDO 9 PA0/ADC0 PC/TDI PA/ADC PC/TOSC 9 PA/ADC PC/TOSC PA/ADC PA/ADC PD0/RXD PA/ADC PD/TXD PA/ADC PD/INT0 J PA/ADC PD/INT PORT A PD/OCB 9 PB0/T0/SCK PD/OCA 0 PB/T PD/ICP PB/AIN0/INT PD/OC PB/AIN/OC0 PB/SS V PB/MOSI 0 PB/MISO AVCC PB/SCK AREF PORT B AGND J PROGAMMER J J PORT C V PORT D R 0K J0 C uf From demux R K v UA LF C uf R R v UB LF J ACir Gambar..9 Rangkaian Minimum Sistem Gambar. Rangkaian amplifier dan filter Langkahlangkah pengecekan yaitu:. Pengukuran dilakukan pada kaki IC UB dan kaki IC UB.. Mengatur time/div pada skala 00 ms dan scale pada skala 00 mv atau menekan. Melihat output dari amplifier dan filter kedua pada osiloskop. a) Listing program pengiriman data ADC : while () { printf("a%db",a); delay_ms(); printf("c%dd",b); delay_ms(); printf("e%df",c);

5 delay_ms(); printf("g%dh",d);. Pengukuran dan Pengujian Tabel. Hasil Pengukuran pada Responden delay_ms(); }} Program diatas merupakan program yang digunakan untuk mengirim data dari hasil pembacaan ADC ke PC. Listing Program Delphi procedure TForm.DapatkanSPO(); Var rof,spo,bdiv:real; begin if data > 0 then begin Berdasarkan hasil pembandingan dengan menggunakan Pulse Oximeter didapatkan hasil yang berbeda/adanya selisih nilai. Nilai error yang didapat paling besar adalah,0% dan paling kecil adalah 0%. Tabel. Hasil Pengukuran pada Responden bdiv:=(data/data); if bdiv > 0 then begin rof:=(data/data)/bdiv; end else begin rof:=00; end; spo:=0(*rof); if (spo <= 99) AND (spo >= 0) then label.caption:=floattostr(round(spo )); end else begin label.caption:='0'; end; end; Berdasarkan hasil pembandingan dengan menggunakan Pulse Oximeter didapatkan hasil yang berbeda/adanya selisih nilai. Nilai error yang didapat paling besar adalah,% dan paling kecil adalah 0%.. Kelemahan/kekurangan sistem. Jika pasien banyak bergerak akan memperbesar nilai error.. Perbedaan sensor finger berpengaruh terhadap hasil pembacaan. PENUTUP Kesimpulan : Berdasarkan hasil pembahasan dan tujuan pembuatan modul dapat disimpulkan bahwa :. Rangkaian minimum system Atmega dapat mengontrol system dengan baik sehingga alat dapat bekerja sesuai keinginan.. Software delphi menggunakan setting baud sebesar 900.

6 . Software mikrokontroler menggunakan setting XTAL.0900 MHz sehingga baud rate error menjadi 0% dan tidak mengurangi besarnya data ADC yang dikirim.. Alat dapat bekerja dengan baik, dapat dilihat dari hasil pendataan error terbesar SPO adalah sebesar.0% dan error terbesar bpm adalah.% sedangkan error maksimal yang diijinkan adalah sebesar %. Saran : H, Andrianto. Pemrograman Mikrokontroller AVR ATmega Menggunakan Code Vision AVR Bandung. 00 F.Biomedical,. User Manual Index XL SpO_ Simulator. USA: Fluke Corporation. 00. J.Smith,; R. Roberts, Vital Signs for Nurses An Introduction to Clinical Observations. Wiley Blackwell. 0. Santoso, Suryo (dkk.), A Study On Heart Rate Variability, Engineering Project Plan Chung Yuan Christian University Menggunakan PWM dari IC mikrokontroller sebagai pengganti rangkaian astable.. Memperkecil ukuran box. DAFTAR PUSTAKA Ary, Wisnu, Adi (00). Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler ATMEGA. Yogyakarta : UNDIP Atmel Corporation (00). ATmega Datasheet. Jum at, September 0,. WIB src=s&source=web&cd=&sqi=&ved=0cboq FjAAahUKEwj_wOblxpIAhVOlYgKHcDu A&url=http%A%F%Fwww.atmel.com%FI mages%fdoc0.pdf&usg=afqjcnfbuvsi zugnvznkuzddrpjmqa&sig=esxcfqtfx LfbrpQeC9OQ&bvm=bv.0,bs.,d.d Go Avada (0). How Equipment Works. Sabtu, September 0,.0 WIB ter Soekidjo Notoatmodjo (00). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Sudoyo, dkk (00). Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi Jilid. Jakarta : FKUI Universitas Sumatra Utara (0). Respirasi Pernafasan. Rabu September 0,.0 WIB 9/0//Chapter%0II.pdf Yelana mallo, Pricilia. Rancang bangun alat ukur kadar Hb dan oksigen dalam darah dengan sensor oximeter secara noninvasive, UNSRAT

7 BIODATA PENULIS Nama : Muhammad Alimul Husni NIM : P009 TTL : Kediri, Maret 99 Alamat : Bhetik Ngampel Mojoroto Kediri Pendidikan : SMAN KEDIRI