BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM.

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengikuti cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk meneliti produk

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu perlawanan kata. Perlawan kata dalam pelajaran bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB sebagai suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. penerjemahan adalah satu ilmu yang sangat dibutuhkan dewasa ini, kekurangmampuan manusia dalammenguasaibahasa yang ada dunia ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penguasaan teori penerjemahan merupakan variabel

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB V PENUTUP. menjawab pertanyaan dalam rumusan-rumusan masalah terdahulu di 1.2. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya pada level yang berbeda-beda. Peristiwa pengeboman Hiroshima pada

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Teknologi komunikasi dengan telepon seluler (ponsel) telah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil tes dan angket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali bahasa yang dipelajari untuk mendukung berbagai aspek

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tidak sedikit pula orang Indonesia yang menirukan gaya atau budaya luar itu.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi. Berbagai macam definisi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

BAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Hatim dan Mason (1997:1) mendefinisikan penerjemahan sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. novel Eomma-reul Buthakhae (2008). Terdapat enam kalimat bermajas metonimia

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB III KESIMPULAN. karena novel merupakan suatu upaya komunikasi kebahasaan karena teks novel

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis bermaksud melakukan penelitian kontrastif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terjadi transformasi ilmu (bahan ajar) dari pengajar kepada pembelajar,

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan

BAB 2 KERANGKA TEORI. Dalam bab ini dibahas landasan teoretis dalam penerjemahan buku What Do

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. variasi di dalamnya, yaitu memperhatikan konteks saja (tanpa strategi atau alat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat permanen dan mengubah perilaku. Pada proses tersebut terjadi pengingatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. media seperti buku, radio, televisi dan sebagainya. buku atau referensi dalam bahasa asing. Hal ini mengisyaratkan bahwa bangsa

LOSS DAN GAIN PADA TERJEMAHAN BUKU HUKUM THE CONCEPT OF LAW KARYA H. L. A HART KE DALAM VERSI BAHASA INDONESIA KONSEP HUKUM

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan serta pokok bahasan, maka penelitian ini adalah

TINJAUAN FILOLOGI DAN AJARAN MORAL DALAM SÊRAT DRIYABRATA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembelajaran bahasa asing. Terjemahan semantik atau semantic

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

MEANING DALAM PENERJEMAHAN OLEH MOH. FATAH YASIN

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya Kurikulum 2013 sebagai pengembangan berbagai kompetensi

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah roman La Consolantekarya Anna

BAB I PENDAHULUAN. atau sebuah konstruksi tata bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

Bab I PENDAHULUAN. Penerjemahan teks, buku-buku dan informasi lain ke dalam bahasa Inggris

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Buku Hukum The Concept of Law karya H.L.A Hart dan terjemahannya Konsep Hukum merupakan buku teori hukum atau jurisprudence, bukan merupakan hukum secara praktek. Isi buku ini mengenai pemahaman hukum, paksaan, dan moralitas sebagai hal yang berbeda namun terkait dengan gejala sosial serta membahas klarifikasi kerangka umum pemikiran hukum, alih-alih kritik hukum atau kebijakan hukum. Disamping itu, buku ini juga berisi pemikiran atau pendapat dari tokoh teori Hukum, H.LA. Hart bahwa H.L.A. Hart tidak setuju apabila hukum hanya berpedoman pada Undang-undang, tetapi harus juga berpedoman pada moral. Buku ini dipakai acuan atau rujukan utama kaum intelektual dalam memahami ilmu hukum dan dianggap sebagai kitab suci dalam ilmu hukum. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya buku ini. Penelitian terhadap buku Hukum The Concept of Law dan terjemahannya Konsep Hukum tersebut dilakukan penelitian terhadap teknik penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah dalam usaha mendapatkan hasil terjemahan yang baik. Dalam penelitian tersebut penerjemah menggunakan teknik penerjemahan Loss dan Gain dalam menerjemahkan buku tersebut. Peristiwa terjadinya Loss dan Gain terhadap terjemahan buku Hukum tersebut ke dalam Bahasa Indonesia 163

164 merupakan fokus kajian dalam penelitian ini. Berikut adalah simpulan terhadap Loss dan Gain dalam terjemahan buku Hukum The Concept of Law: 1. Berdasarkan proses penelitian yang dilakukan terhadap terjemahan buku The Concept of Law tersebut ke dalam Bahasa Indonesia pada setengah bab dari buku tersebut ditemukan terdapat 140 kalimat terjemahan yang mengandung peristiwa Loss dan Gain. Loss dan Gain merupakan peristiwa penghilangan dan penambahan informasi yang berupa satuan-satuan lingual tertentu. Dari 140 kalimat terjemahan ditemukan peristiwa Loss dan Gain dengan total 247 peristiwa Loss dan Gain, yang terdiri dari 116 Loss dan 131 Gain. Dari 140 kalimat terjemahan yang mengandung Loss dan Gain tersebut ditemukan tidak hanya terdapat satu kejadian Loss maupun Gain pada setiap kalimat terjemahan. Dalam setiap kalimat terjemahan tersebut terjadi tidak hanya satu Loss atau hanya satu Gain, tetapi juga beberapa Loss atau beberapa Gain, bahkan Loss dan Gain bersamaan yang terjadi tidak hanya satu kejadian tetapi juga lebih. Sehingga Loss dan Gain yang ditemukan dalam buku Hukum tersebut berjumlah 247, yang terdiri dari 72 terjemahan yang telah mengalami penghilangann informasi atau Loss atau yang terjadi terpisah, 84 terjemahan yang telah mengalami penambahan informasi atau Gain yang terjadi terpisah, dan 91 terjemahan dengan peristiwa Loss dan Gain yang terjadi bersamaan. 2. Wujud Loss dan Gain yang banyak berkontribusi pada penelitian terhadap buku Hukum The Concept of Law dan terjemahannya adalah dalam bentuk

165 kata, dalam total jumlah 147 (52 Loss dan 95 Gain). Dengan demikian, terjemahan buku Hukum The Concept of Law mengandung lebih banyak Gain daripada Loss dalam wujud kata. Penemuan wujud Loss dan Gain pada penelitian ini sebagian besar dalam bentuk kata dan frasa. Hal ini dikarenakan pada tataran kata dan frasa tersebut sebagan besar mengandung unsur bidang Hukum sehingga penerapan teknik penerjemahan Loss dan Gain terjadi pada tataran kata dan frasa. 3. Faktor penyebab terjadinya Loss dan Gain dalam terjemahan buku Hukum The Concept of Law ini banyak dikarenakan faktor penghilangan dan penambahan yang disengaja oleh penerjemah sendiri untuk membuat terjemahan terkesan singkat atau tidak berbelit-belit, lebih jelas, lebih mudah dipahami oleh pembaca sasaran. Penerapan teknik penerjemahan Loss dan Gain karena faktor penerjemah sendiri dilakukan penerjemah dengan menyadari bahwa yang dilakukan itu adalah suatu optional (pilihan) atau obligatory (kewajiban), mengingat terdapat perbedaan struktur atau sistem bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dan perbedaan sistem Hukum antara sistem Hukum yang dianut oleh BSu (Inggris) dan BSa (Indonesia). Faktor yang kedua adalah faktor pengetahuan akan subjek tertentu, karena kata atau makna yang dihilangkan maupun ditambahkan tersebut merujuk pada istilah khusus, berhubungan dengan subjek tertentu sesuai dengan teks yang diteliti yaitu bidang Hukum atau yang disebut dengan legal jargon.

166 4. Penerapan teknik penerjemahan Loss dan Gain pada buku The Concept of Law dan terjemahannya memiliki dampak positif bagi terjemahan. Sebagian penambahan merupakan penjelas sehingga dapat memperjelas isi kalimat terjemahan, sedangkan pengurangan berupa pengurangan akan bagian yang tidak terlalu penting dan berpengaruh buruk terhadap isi kalimat terjemahan. Selain itu, penerapan Loss dan Gain ini menghasilkan terjemahan yang wajar dengan menambahkan dan menghilangkan bagian tertentu sehingga lebih terbaca dan dipahami oleh pembaca sasaran. 5. Terjemahan buku Hukum The Concept of Law ini akurat, berterima, dan terbaca. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan, yaitu: 1. Bagi Penerjemah a. Penerjemahan buku Hukum harus memperhatikan sifatnya yang sensitif, keterlibatan lebih dari dua bahasa, dan perbedaan sistem Hukum pada BSu (Inggris) dan BSa (Indonesia). b. Semua informasi yang terkandung di dalam teks ilmiah adalah sesuatu yang penting dan teks bidang Hukum merupakan salah satu bentuk dari teks ilmiah yang merupakan teks sensitif. Oleh sebab itu, penerapan teknik penerjemahan

167 Loss atau pengurangan informasi harus hati-hati agar tidak mendistorsi makna yang membuat terjemahan tidak jelas dan tidak dapat dipahami. c. Teknik penambahan informasi atau Gain pada umumnya diterapkan untuk membuat sesuatu makna atau informasi yang implisit menjadi eksplisit dan ditujukan untuk meningkatkan tingkat keterbacaan terjemahan. Oleh sebab itu, penambahan informasi atau Gain dilakukan secara cermat dan hati-hati. d. Kesalahan dalam pengalihan pesan dan dalam pengungkapan pesan dalam BSa menandakan bahwa kompetensi kebahasaan dan wacana penerjemah kurang baik. Penerjemah perlu meningkatkan kemampuannya dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dan belajar lebih banyak mengenai konsep penerjemahan sebagai pedoman penting dalam melakukan kegiatan penerjemahan. e. Penerjemah disarankan agar gigih dalam mencari padanan atau makna dari istilah-istilah khusus seperti dengan menggunakan kamus Hukum untuk menerjemahkan istilah-istilah khusus dalam bidang Hukum dan mencari tahu makna dari istilah-istilah dalam bahasa Latin melalui kamus ataupun browsing internet. 2. Bagi Penyunting atau Editor Untuk menghindari kesalahan dalam penerjemahan, disarankan agar menyunting teks yang akan diterbitkan disesuaikan dengan BSu, setidaknya penyunting/editor harus mengerti BSu, mencocokkan buku terjemahan dengan

168 buku sumber. Hal ini karena dibalik buku terjemahan terdapat tanggung jawab sebagai tanggung jawab sebagai seorang ilmuwan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. 3. Bagi Pembaca Agar pembaca mampu memilih buku-buku terjemahan buku ilmiah yang baik dan tepat. Tidak hanya melihat siapa yang menerjemahkan tetapi juga dilihat hasil penerjemahannya. Penerjemahan yang baik adalah yang bisa mengalihkan pesan dengan tepat, struktur kalimat baik, dan gaya bahasa yang baik.