Bank Data RSUD Wangaya Kota Denpasar Tahun 2013 Untuk melengkapi Web - site Pemerintah Kota Denpasar

dokumen-dokumen yang mirip
Bank Data RSUD Wangaya Kota Denpasar Tahun 2010

Bank Data RSUD Wangaya Kota Denpasar Tahun 2012 Untuk melengkapi Web - site Pemerintah Kota Denpasar

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

No Jenis Pelayanan Tahun 2015

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR : 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM RSUD BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

G U B E R N U R J A M B I

URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI

1. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG

Pemberian pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan yaitu peningkatan persaingan dalam berbagai upaya. Salah

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR : TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL I. PELAYANAN GAWAT DARURAT

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

Jumlah alat yang dimiliki di UGD dalam rangka penyelamatan jiwa

BAB I INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI. Indikator Mutu RS. Amal Sehat Wonogiri terdiri atas 5 Indikator Mutu yaitu :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.2. LANDASAN HUKUM

TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

LAPORAN DATA INDIKATOR MUTU PELAYANAN RSUD KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah


PERATURANWALIKOTASURAKARTA NOMOR II IA\-\VN BO\;;l TENTANG STANDARPELAYANANMINIMAL RUMAH SAKITUMUM DAILRAHKOTASURAKARTA DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BUPATI BENGKULU SELATAN

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

Kepatuhan Menerapkan Clinical Pathway Pneumonia pada Anak, Jan Juni 2014

RSUD A.M. PARIKESIT PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN

LAPORAN INDIKATOR MUTU KUNCI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2017

HASIL PENILAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2017

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 129/Menkes/SK/II/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

INDIKATOR PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

HASIL PENILAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2017

II. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha.

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah. Hal ini tercermin

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS PEUREULAK BARAT

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA BANDUNG RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK (RSKIA)

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl : INDIKATOR DAN STANDART MUTU KLINIS. Ditetapkan Kepala Puskesmas Parigi IA SOLIHAT NIP:

LAPORAN LAPORAN DAFTAR ISI INDIKATOR MUTU PMKP TRIWULAN 1 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah


jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 77 TAHUN 2011

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS PEKUNCEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2013

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PROFIL RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO (MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI)

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4

Kamus Indikator. Mutu. RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang. Kode Dokumen: PMKP-8/014/2017

57 Universitas Indonesia

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) * * * * * * * RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

PROFIL. RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 21 Tahun 2014 Seri E Nomor 18 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, Menimbang : Bahwa dalam rangka mensukseskan Program Badan

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.

BAB III ELABORASI TEMA

KESEHATAN DAERAH MILITER III/ SILIWANGI RUMAH SAKIT TK.IV SARININGSIH LAPORAN PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU TRIWULAN IV TAHUN 2017

Transkripsi:

Bank Data RSUD Wangaya Kota Denpasar Tahun 2013 Untuk melengkapi Web - site Pemerintah Kota Denpasar A. Data Ketenagaan di RSUD Wangaya Kota Denpasar Jumlah tenaga kesehatan menurut jenis Jumlah ( orang ) Tenaga PNS Unud THL Kontrak Tenaga Titipan Total 1 Tenaga Medis, terdiri dari : Dokter Spesialis 35 3-3 - 41 Dokter Umum 25 - - 3-28 Dokter Gigi 3 - - - - 3 Dokter Konsultan ( S3 ) - 1 - - - 1 Dokter Umum ( M.Kes ) 6 - - - - 6 2 Tenaga Keperawatan 224 - - 104-328 3 Tenaga Kefarmasian 25 - - 6-31 4 Tenaga Kesehatan Masyarakat 9 - - 2-11 5 Tenaga Gizi 17 - - 2-19 6 Tenaga Keterapian fisik 2 - - - - 2 7 Tenaga Keteknisian Medis 26 - - 2 1 29 Jumlah tenaga non kesehatan menurut jenis 1 Pasca Sarjana 7 - - - - 7 2 Sarjana 51 - - 32-83 3 Sarjana Muda / D3 / D2 / D1 / Akademi 11 - - 15-26 4 SMA / SMK / SMEA Sederajat 100-2 49-151 5 SMP kebawah 9-1 30-40 Jumlah keseluruhan 550 4 3 248 1 806 Sumber Data : Sub. Bagian Kepegawaian RSUD Wangaya Kota Denpasar

B. Data nama - nama dokter di RSUD Wangaya Kota Denpasar A Dokter Spesialis B Dokter Umum C Dokter Gigi 1 Prof. Dr. dr. I Gde Raka Widiana, Sp.PD.,KGH 1 dr. I Gusti Ngurah Oka 1 drg. Gusti Ayu Aliet Nilawati Soekitjo 2 dr. I Ketut Suryana, Sp.PD.,KAI 2 dr. Liliek Sulistyaningsih, M.Kes 2 drg. Ni Ketut Cahyani 3 dr. I Wayan Sunaka, Sp.PD 3 dr. Setiawati Hartawan, M.Kes 3 drg. Anak Agung Canisayu 4 dr. I Made Suma Wirawan, Sp.PD 4 dr. Dewa Putu Alit Parwita, M.Kes 5 dr. Made Wirama Diyana, Sp.PD 5 dr. Putu Rasmiati 6 Prof. Dr. dr. Ida Bagus Ngurah Rai, Sp.P ( K ) 6 dr. I Dewa Gede Rai Putra 7 dr. I Dewa Made Artika, Sp.P ( K ) 7 dr. Ni Ketut Nurmini 8 dr. Ida Bagus Suta, Sp.P ( K ) 8 dr. I Putu Gede Adnyana S 9 dr. I Made Bagiada, Sp.PD - KP 9 dr. Ida Bagus Nyoman Buruan, M.Kes 10 dr. I Wayan Retayasa, Sp.A ( K ) 10 dr. Ni Wayan Sutentri 11 dr. I Wayan Bikin Suryawan, Sp.A ( K ) 11 dr. Zaenab Almasyhur 12 dr. Nengah Supatra, Sp.A 12 dr. Ida Bayu Anom Margareni 13 dr. Ketut Indira Santini, Sp.A 13 dr. I Gusti Putu Wiradharma Liran 14 dr. I Made Widiaskara, Sp.A 14 dr. Ketut Jayadi 15 dr. I Gde Doddy Kurnia Indrawan, Sp.A.,M.Sc 15 dr. Tjokorda Dalem Pemayun 16 dr. I Gusti Ngurah Sastradhi, Sp.KJ 16 dr. I Gusti Made Mandra 17 dr. Endang Soekrawati, Sp.KK 17 dr. Ida Bagus Putera 18 dr. Tjokorda Dalem Pemayun, Sp.KK 18 dr. I Gusti Agung Oka Daswati Pemetjutan 19 dr. Ayu Dyah Saraswati, Sp.KK 19 dr. Anak Agung Ayu Andayani 20 dr. Ketut Suryadi, Sp.B 20 dr. Anak Agung Ayu Putri Yadnyawati 21 dr. Anak Agung Ngurah Pretangga, Sp.B 21 dr. Putu Udiyani 22 dr. Pande Nyoman Alim Artana, Sp.B 22 dr. Nyoman Nulendri, M.Kes 23 dr. dr. Putu Darma Kusuma Ipik, Sp.OG 23 dr. Rubiyana Linda Christina, M.P.H 24 dr. I Wayan Suryanata, Sp.OG 24 dr. Putu Sandyarini 25 dr. Dewa Ketut Arika Seputra, Sp.OG 25 dr. Ida Ayu Made Suwitri 26 dr. I Wayan Sukadana, Sp.OG 26 dr. Ni Gusti Ayu Agung Suciptahati 27 dr. I Gede Deni Surasandi, Sp.OG 27 dr. Ida Ayu Asweni Dewi Yudarsana 28 dr. I Made Sudarmayasa, Sp.OG 28 dr. I Putu Gede Sudiartha 29 dr. Anak Agung Eka Wardani, Sp.OG 29 dr. Gede Angga Swistrawan Marto 30 dr. I Made Gunawan, Sp.OG 30 dr. Wayan Wahyu Semara Putra 31 dr. I Nengah Wartawan, Sp.THT 31 dr. Anak Agung Bagus Dharmayuda 32 dr. Ni Nyoman Seri Sukmawati, Sp.M 32 dr. Bagus Diva Indra Dharma 33 dr. Ida Ayu Putri Kartiningsih, Sp.M 33 dr. I Gusti Ayu Wiradari Tedja 34 dr. Ni Ketut Candra Wiratmi, Sp.S 35 dr. I Ketut Sumada, Sp.S.,AKP 36 dr. I Gede Ngurah Budiyasa, Sp.PK 37 dr. Ida Ayu Manik, Sp.An 38 dr. I Wayan Widana, Sp.An 39 dr. I Gde Agus Shuarsedana Putra, Sp.An 40 dr. Anak Agung Ngurah Ronny Kesuma, Sp.OT 41 dr. Kadek Sudiasa Ariawan, Sp.Rad Sumber Data : Sub. Bagian Kepegawaian RSUD Wangaya Kota Denpasar

C. Data Pengunjung Rawat Jalan Per Poliklinik Tahun 2013 No Jenis Pelayanan Rawat Jalan ( Poliklinik ) Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Kunjungan Tahun 2013 Lama 6 7 8 1. Gigi dan Mulut 2.921 1.851 2.838 1.896 764 2.660 2. Kebidanan dan Kandungan 3.499 4.248 4.517 3.600 1.669 5.269 3. Penyakit Dalam 18.971 20.907 22.095 22.602 3.954 26.556 4. Endokrin Anak dan Remaja 132 84 112 89 19 108 5. Anastesi 546 512 72 173 27 200 6. Anak 7.869 6.132 5.837 5.471 1.590 7.061 7. Saraf 4.453 5.954 6.892 6.687 1.074 7.761 8. Bedah 14.264 16.683 17.809 15.817 3.040 18.857 9. Psikiatri 2.123 1.977 2.468 2.173 812 2.985 10. Paru 4.924 6.072 6.717 5.654 796 6.450 11. Fisioterapi 1.309 1.851 2.200 2.716 442 3.158 12. Kulit dan Kelamin 4.748 4.486 4.706 3.412 1.620 5.032 13. VCT 2.585 3.202 4.352 4.603 481 5.084 14. Filter 0 0 0 0 0 0 15. THT 6.701 7.640 7.404 4.256 3.183 7.439 16. Mata 5.610 6.364 7.842 6.030 3.201 9.231 17. Gizi 268 400 454 482 105 587 18. Haemodialisa 1.938 2.351 5.063 6.289 58 6.347 19. Eksekutif 313 432 1.153 659 693 1.352 20. Endoscopy - - 91 352 58 410 Jumlah Total 83.174 92.322 102.622 92.961 23.586 116.547 Sumber Data : Instalasi Rekam Medik RSUD Wangaya Kota Denpasar Baru Total Berdasarkan data diatas jumlah pasien baru masih lebih rendah dibandingkan dengan pasien lama, dan terjadi peningkatan jumlah kunjungan dari tahun 2012 ke tahun 2013, ini berarti bahwa loyalitas pelanggan RSUD Wangaya ( pasien loyal ) masih tinggi terhadap pelayanan yang diberikan oleh RSUD Wangaya. D. Data 10 besar penyakit pasien unit rawat jalan RSUD Wangaya Tahun 2013 No Uraian Tahun 2013 Jumlah % 1. Unspecified diabetes mellitus without complications 4,116 25,41 % 2. Essential ( primary ) hypertension 3,744 23,12 % 3. Disorder of kidney and ureter, unspecified 1,986 12,26 % 4. Acute periodontitis 1,131 6,98 % 5. Acute nasopharyngitis ( common cold ) 1,094 6,75 % 6. Tuberculosis of lung, without mention of bacteriological or histological confirmation 958 5,92 % 7. Low back pain 908 5,61 % 8. Cerebral infarction, unspecified 822 5,08 % 9. Chronic ischaemic heart disease, unspecified 764 4,72 % 10. Asthma, unspecified 673 4,16 % Sumber Data : Instalasi Rekam Medik RSUD Wangaya Kota Denpasar Berdasarkan data diatas jumlah penyakit unspecified diabetes mellitus without complications menduduki morbiditas yang paling tinggi selama tahun 2013, serta morbiditas paling rendah adalah penyakit Asthma, unspecified.

E. Data kunjungan pasien masuk rawat inap Tahun 2013 No Per Ruangan Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des Total 1. Praja 255 223 206 270 240 215 241 216 200 212 208 235 2.721 2. Angsa 183 186 204 187 193 183 197 212 210 186 167 186 2.294 3. Belibis 71 91 110 97 103 80 92 104 71 63 73 52 1.007 4. Cendrawasih 89 77 107 92 107 97 89 64 56 92 104 90 1.064 5. Dara 229 196 255 277 231 243 291 235 258 203 201 246 2.865 6. Elang 73 61 67 76 71 76 62 76 88 56 57 84 847 7. Flaminggo 93 97 110 112 100 96 111 101 85 81 85 91 1.162 8. Kaswari 100 90 119 158 163 144 150 167 160 131 147 168 1.694 9. ICU 15 12 7 15 15 10 12 16 6 10 12 12 142 10. HCU 8 15 11 17 18 19 16 19 16 4 14 17 174 Jumlah 1.116 1.048 1.196 1.301 1.241 1.163 1.261 1.210 1.150 1.038 1.068 1.178 13.970 Sumber Data : Instalasi Rekam Medik RSUD Wangaya Kota Denpasar F. Data kinerja rumah sakit tahun 2013 No Jenis Indikator Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Oktb Nop Des Rata - Rata Dalam Setahun 1. BOR % 75,53 79,45 76,84 84,58 83,02 84,72 84,02 78,74 80,30 70,85 71,98 77,13 78,91 75-85 2. LOS (hari) 4,41 4,23 4,02 3,87 4,19 4,37 4,12 3,96 4,22 4,18 4,04 4,08 4,14 3-12 3. BTO (kali) 5,31 5,27 5,93 6,56 6,15 5,82 6,33 6,17 5,71 5,25 5,30 5,87 69,64 30-50 4. TOI (kali) 1,43 1,09 1,21 0,71 0,86 0,79 0,78 1,07 1,04 1,72 1,59 1,21 1,11 1-3 5. GDR % 17,89 18,04 9,27 9,15 17,90 15,46 8,70 12,17 11,38 22,86 42,45 48,59 19,10 < 45 6. NDR 0 /00 11,30 10,45 5,90 4,58 11,39 12,89 1,58 6,49 8,76 14,29 22,64 33,25 11,70 < 25 7 MDR 0 /00 0,00 0,00 0,00 3,51 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4,76 9,85 0,00 0,67-8. IDR 0 /00 30,77 0,00 16,13 0,00 75,76 31,75 38,46 54,55 13,70 19,61 65,22 72,73 37,25-9. RJ.Per Hari 379 374 377 413 400 426 401 418 489 402 392 426 408-10. AKB 2,00 0,00 1,00 0,00 5,00 2,00 2,00 3,00 1,00 1,00 5,00 4,00 2,2 0 11. AKI 0,00 0,00 0,00 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00 0.00 0,00 0,2 0 Sumber Data : Instalasi Rekam Medik RSUD Wangaya Kota Denpasar Indikator mutu RSUD Wangaya diatas standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, artinya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RSUD Wangaya adalah baik atau mutu pelayanan kesehatan RSUD Wangaya tergolong baik. G. Indikator kinerja pelayanan RSUD Wangaya Kota Denpasar Tahun 2008 s/d Tahun 2013 No Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1. BOR 74 73 89 78 77 79 2. LOS 3 4 4 4 4 4 3. TOI 1 1 0 1 1 1 4. BTO 71 70 82 70 68 70 5. GDR 30 32 28 33 32 19 6. NDR 17 17 16 19 19 12 7. Rawat Jalan Per hari 371 398 487 598 585 408 Sumber Data : Instalasi Rekam Medik RSUD Wangaya Kota Denpasar Berdasarkan tabel diatas BOR Tahun 2013 mengalami peningkatan dari Tahun 2012 Standar

H. Data pelayanan medis rumah sakit No Uraian Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1. Penderita Masuk 14.696 12.363 14.173 12.186 11,825 13,970 2. Jumlah Hari Perawatan 48.106 46.498 57.117 50.143 49,477 57,604 3. Penderita Keluar Hidup 14.137 11.956 13.757 11.815 11,552 13,662 4. Penderita Keluar Mati > 48 Jam 198 216 224 232 172 163 5. Penderita Keluar Mati < 48 Jam 206 181 156 169 110 103 6. Penderita Mati di IGD 48 25 55 98 87 54 Sumber Data : Instalasi Rekam Medik RSUD Wangaya Kota Denpasar Berdasarkan tabel diatas, tahun 2012 pasien masuk rumah sakit mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 seiring berbanding lurus dengan penurunan jumlah hari perawatan dan jumlah pasien keluar hidup. I. Data 10 besar kematian RSUD Wangaya Kota Denpasar tahun 2013 Tahun 2013 No Penyebab Kematian Jumlah % 1. Septicaemia, unspecified 188 31,92 % 2. Cerebral infarction, unspecified 99 16,81 % 3. Unspecified human immunodeficiency virus ( HIV ) disease 88 14,94 % 4. Stroke, not specified as haemorrhage or infarction 38 6,45 % 5. Cardiogenic shock 35 5,94 % 6. Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified 31 5,26 % 7. Other and unspecified abnormalities of breathing 31 5,26 % 8. Unspecified diabetes mellitus without complications 29 4,92 % 9. Disorder of kidney and ureter, unspecified 28 4,75 % 10. Pneumonia, unspecified 22 3,74 % Sumber Data : Instalasi Rekam Medik RSUD Wangaya Kota Denpasar Dari jumlah pasien yang meninggal sesuai data diatas penyebab kematian tertinggi yang terjadi selama tahun 2013 adalah karena Septicaemia Unspecified dan Pneumonia, Unspecified paling rendah J. Data 10 besar penyakit unit rawat inap RSUD Wangaya Kota Denpasar tahun 2013 Tahun 2013 No Nama Penyakit Jumlah % 1. Dengue haemorrhagic fever 1,529 28,03 % 2. Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin 794 14,56 % 3. Typhoid fever 711 13,03 % 4. Unspecified diabetes mellitus without complications 508 9,31 % 5. Pneumonia, unspecified 401 7,35 % 6. Infection specific to the perinatal period, unspecified 360 6,60 % 7. Essential (primary ) hypertension 335 6,14 % 8. Bronchopneumonia, unspecified 292 5,35 % 9. Disorder of kidney and ureter, unspecified 263 4,82 % 10. Neonatal jaundice, unspecified 262 4,80 % Sumber Data: Instalasi Rekam Medik RSUD Wangaya Kota Denpasar Data diatas menunjukkan, pasien dirawat dengan penyakit Dengue Haemorrhagic Fever menduduki peringkat teratas dan penyakit Neonatal Jaundice, Unspecified paling rendah.

K. Data 10 besar penyakit unit Instalasi Gawat Darurat RSUD Wangaya Kota Denpasar tahun 2013 Tahun 2012 No Nama Penyakit Jumlah % 1. Fever, unspecified 3,106 32,36 % 2. Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin 1,330 13,86 % 3. Dengue haemorrhagic fever 1,014 10,56 % 4. Asthma, unspecified 951 9,91 % 5. Other and unspecified abdominal pain 718 7,48 % 6. Nausea and vomiting 589 6,14 % 7. Gastritis, unspecified 532 5,54 % 8. Dyspepsia 506 5,27 % 9. Acute upper respiratory infection, unspecified 440 4,58 % 10. Typhoid fever 413 4,30 % Sumber Data : Instalasi Rekam Medik RSUD Wangaya Kota Denpasar Berdasarkan data diatas, pasien dengan penyakit Fever, Unspecified menduduki peringkat teratas dan penyakit Typhoid Fever paling rendah. Pelayanan unggulan / sub. Spesialistik RSUD Wangaya Kota Denpasar 1. Poliklinik Endokrin Anak dan Remaja Poliklinik Endokrin Anak dan Remaja berdiri sejak tahun 2004, yang dirintis oleh dr. I Wayan Bikin Suryawan, Sp. A ( K ). Poliklinik ini melayani : 1. Gangguan perkembangan fisik 2. Gangguan hormonal 3. Masalah pubertas 4. Kelainan bawaan / kongenital Semula Poliklinik Endokrin Anak dan Remaja dibuka setiap hari senin dan jumat. Pada tahun 2009 dibuka setiap hari kerja, oleh karena adanya tuntutan masyarakat serta sebagai rumah sakit jejaring Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kunjungan di Poliklinik Anak Endokrin Anak dan Remaja RSUD Wangaya Kota Denpasar Tahun 2013 No Bulan Jumlah / Orang Keterangan 1. Januari 10 2. Pebruari 9 1. Jadwal pelayanan setiap hari senin dan jum at ; 3. Maret 9 4. April 6 2. Kasus terbanyak kelainan Diabetes Milletus ; 5. Mei 8 3. Jenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada laki - laki ; 6. Juni 9 7. Juli 9 4. Kunjungan Tahun 2013 sebanyak 108 orang, terjadi 8. Agustus 11 penurunan sebanyak 4 orang dari Tahun 2012. 9. September 11 10. Oktober 5 11. Nopember 10 12. Desember 11 Total 108 Sumber Data : Instalasi Rekam Medik RSUD Wangaya Kota Denpasar

2. Poliklinik VCT ( Poliklinik Merpati ) Poliklinik VCT berdiri sejak tanggal 26 Oktober 2005 dengan nama Klinik Merpati. Peresmiannya dilakukan oleh Walikota Denpasar. Latar belakang berdirinya poliklinik VCT adalah jumlah pasien penderita HIV / AIDS makin meningkat dan menekan penularan penyakit tersebut. Poliklinik VCT dirintis oleh dr. I Made Maitrya, Sp.PD melayani pasien yang positif tertular virus HIV / AIDS dan pasien TB Paru dengan ciri - ciri spesifik ( TB HIV ). Poliklinik VCT melayani pasien setiap hari kerja dari hari senin sampai sabtu, serta melakukan kolaborasi pelayanan dengan Poliklinik Paru - paru ( pelayanan kolaborasi TB - HIV ). Kunjungan di Poliklinik VCT ( klinik merpati ) RSUD Wangaya Kota Denpasar Tahun 2013 No Variabel Bulan Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Oktb Nop Des Total 1. Jumlah kunjungan baru dan lama ke klinik merpati 497 409 410 570 560 462 466 488 541 609 494 478 5.984 2. Jumlah orang yang diberi pre - test konseling dan test 64 86 63 71 90 86 88 67 93 69 94 82 953 3. Jumlah orang yang diberi post test konseling dan 57 84 59 61 83 88 86 57 90 64 92 79 900 menerima hasil. 4. Jumlah orang yang HIV positif. 11 22 20 16 19 25 24 16 23 12 29 20 237 5. Jumlah orang baru yang memulai ART selama bulan 11 8 8 11 20 6 11 11 23 17 23 10 159 ini. 6. Jumlah kasus HIV baru orang dengan koinfeksi TB. 5 0 5 4 4 5 4 5 4 3 9 7 55 Sumber Data : Poliklinik Merpati RSUD Wangaya Kota Denpasar Grafik jumlah kunjungan pasien ke Poliklinik Merpati 6.000 5.984 5.000 5.406 Tahun 2009 4.000 3.852 Tahun 2010 Tahun 2011 3.000 2.000 2.044 2.910 Tahun 2012 Tahun 2013 1.000 0 Sumber Data : Poliklinik Merpati RSUD Wangaya Kota Denpasar Proyeksi kunjungan pasien ke poliklinik merpati tahun 2014 sebanyak 8.000 orang. Jejaring eksternal dari Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng untuk pasien suspect + HIV.

3. Poliklinik Eksekutif ( Poliklinik dengan Perjanjian ) Poliklinik Eksekutif berlokasi di Paviliun Praja Amerta. lounching sejak tanggal 21 Juli 2009. Latar belakang dibukanya Poliklinik Eksekutif adalah tuntutan masyarakat menengah keatas yang tidak mau antre dan ingin memperoleh pelayanan khusus serta dapat memilih dokter yang diinginkan. Jenis pelayanannya adalah : 1. Penyakit Anak, Penyakit Dalam, Penyakit Neurologi dan Penyakit Paru ada di lantai I ( satu ), serta 2. Pelayanan Bedah, THT, Mata, Jiwa, Kulit dan Kelamin serta Kandungan dan Kebidanan ada di lantai II ( dua ) 4. Pelayanan PONEK ( Pelayanan Obstetri Neonatologi Emergensi Komprehensif ) Tujuannya adalah menekan angka kematian ibu melahirkan dan memberikan pelayanan perawatan bagi ibu hamil serta bayi baru lahir. Sesuai dengan amanah program pemerintah yaitu menuju MDG s 2015. RSUD Wangaya sudah tersertifikasi pelayanan PONEK tenaga dokter, bidan ( tahun 2011 ) dan RSUD Wangaya sudah siap ponek. 5. Cuci Darah ( haemodialisa ) Haemodialisa atau cuci darah mulai berdiri sejak tanggal 18 Agustus 2006, dengan jumlah mesin cuci darah sebanyak 3 ( tiga ) buah. Tahun 2011 bertambah menjadi 10 ( sepuluh ) unit mesin cuci darah yang diresmikan oleh Bapak Sekretaris Daerah Kota Denpasar pada tanggal 1 Nopember 2011. Jumlah pasien secara keseluruhan sebanyak 90 orang, sedangkan jumlah kasus untuk Tahun 2013 sebanyak 6.380 dengan diagnosa, sebagai berikut : a. CKD ST V dengan Hypertensi b. CKD ST V dengan Diabetes Mellitus c. CKD ST V dengan PNC ( pylonefritis cronik ) d. CKD ST V dengan GNC ( glemerulus nepritis cronik ) e. AKI ( akut kidney injury ) f. Hidronefroses g. CKD ST V dengan SLE ( sistemik lupus evitomotosus ) h. Hyperkalemia

Grafik jumlah pasien cuci darah sejak didirikan sampai dengan tahun 2013 7000 6380 6000 5000 4985 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 4000 3000 2000 1000 189 892 763 1004 2042 2160 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 0 Pasien Cuci Darah Sumber Data : Ruang Haemodialisa RSUD Wangaya Kota Denpasar Berdasarkan grafik diatas, pasien yang memanfaatkan pelayanan cuci darah pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 naik 100 % Klasifikasi kasus berdasarkan penyakit yang ada di Ruang Haemodialisa Tahun 2013 30 27 26 25 21 CKD ST V + HT 20 CKD ST V + DM CKD ST V + PNC 15 10 7 6 2 CKD ST V + GNC CKD ST V + Anti HCU CKD ST V + HBS AG 5 0 Pasien Cuci Darah Sumber Data : Ruang Haemodialisa RSUD Wangaya Kota Denpasar 6. Paket - Paket Pelayanan a. Paket pelayanan essensial SMF obgyn, sebagai berikut : - Sectio caesaria tanpa penyulit - Sectia caesaria dan tubektomi - Hysterectomy ( pengangkatan rahim ) - Cystectomy ( pengangkatan ovarium ) - Partus Normal ( melahirkan normal )

b. Paket pelayanan essensial SMF Bedah, sebagai berikut : - Appendectomy tanpa penyulit - Herniotomy tanpa penyulit - Circumsisi ( sunat ) - Vericoektomy ( pembesaran buah tetis ) 7. Pelayanan Kosmetik dan Bedah Kulit Berbagai pelayanan yang tersedia pada divisi bedah kulit dan kosmetik, meliputi : 1. Bedah Skalpel 2. Bedah Kimia 3. Bedah Listrik 4. Peeling Kimiawi 5. Perawatan Luka 6. PRP ( platelet rich plasma ) 7. Injeksi kenacort 8. Konsultasi Kosmetik Pelayanan diberikan oleh team dokter yang ahli di bidang kulit dan kelamin, serta telah berpengalaman dalam merawat seluruh masalah kulit. Pemberian pelayanan oleh dokter spesialis tidak hanya meliputi untuk pasien rawat jalan, tetapi juga untuk pasein rawat inap yang dirasakan perlu. Pelayanan lain yang tersedia : 1. Pengobatan infeksi menular seksualitas 2. Pengobatan infeksi kulit 3. Surat keterangan bebas tatto 4. Dermatologi anak 5. Kelainan kuku dan rambut Pelayanan laboratorium kulit Jika dirasakan perlu, ada beberapa pemeriksaan tambahan yang dapat menunjang diagnosis, seperti : pemeriksaaan laboratorium kulit yang akurat dan dapat dipercaya ( gram, KOH, Giemza, BTA kulit ) Standar Pelayanan Minimal sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari suber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik yang berbeda dari organisasi yang lain. Berbagai jenis tenaga kesehatan yang beragam, berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat perlu diimbangi oleh tenaga kesehatan yang memadai dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapanan Standar Pelayanann Minimal, Bab I ayat 6 menyatakan bahwa

standar pelayanan adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Berdasarkan hal tersebut, maka Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar telah menyusun dan menerapkan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) sejak tahun 2008 sesuai pedoman dan standar yang telah ditetapkan, dan hasil pencapaiannya dibuat dalam bentuk laporan tahunan SPM dengan merekap hasil kegiatan bulanan dan triwulanan. Penyusunan laporan SPM dimaksud untuk mengetahui sejauh mana rumah sakit telah melaksanakan indikator kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan, sehingga tercapai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang harus dipenuhi. Disamping itu sebagai bentuk pertanggung jawaban RSUD Wangaya Kota Denpasar sebagai unit pemberi pelayanan kesehatan. Pencapaian SPM Tahun 2013 1. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) 1 Kemampuan life saving di Gawat Darurat 100 % 100 % 100 % 2 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 24 jam 24 jam 3 Pemberi pelayanan kegawat daruratan 100 % 100 % 80 % yang bersertifikat yang masih berlaku ATLS / BTLS / ACLS / PPGD 4 Ketersediaan tim penanggulangan bencana Satu tim Satu tim Satu tim 5 Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat < 5 menit terlayani setelah pasien datang 5 menit terlayani 1 menit 30 detik 6 Kepuasan pelanggan > 70 % 70 % 78.45 7 Kematian pasien < 24 jam < 2 perseribu 2 perseribu 1.29 perseribu 8 Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka 100 % 100 % 100 % NB : Indek Kepuasan Masyarakat nilainya 78,45 termasuk katagori B ( Baik = 62,51-81,25 berdasarkan MENPAN ) 2. Pelayanan Rawat Jalan 1 Pemberi Pelayanan di klinik spesialis 2 Ketersediaan pelayanan rawat jalan 100 % 90 % dokter spesialis 100 % Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan dan bedah Kualitatif 16 3 Jam buka pelayanan 100 % 08.00 s/d 13.00 100 % ( kecuali jumat jam 08.00 s/d 12.00 ) 4 Waktu tunggu di rawat jalan < 60 menit 60 menit 10 menit 5 Kepuasan pelanggan pada rawat > 90 % 90 % 77,37 jalan 6 Penegakan diagnosis TB melalui 60 % 70 % 100 % pemeriksaan mikroskopis TB 7 Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit 60 % 70 % 100 % NB : Indek Kepuasan Masyarakat nilainya 77,37, termasuk katagori B ( Baik = 62,51-81,25 berdasarkan MENPAN )

3. Pelayanan Rawat Inap 1 Pemberi pelayanan di rawat inap 2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap Dokter, Dokter Spesialis, Dokter spesialis, 100 % perawat minimal D3 perawat minimal D 3 100 % 100 % 100 % 3 Ketersediaan pelayanan rawat inap Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan dan bedah Anak, Penyakit Dalam, Kebidanan, Bedah, Neurologi, Mata, THT, Kulit Kelamin, Paru 100 % 4 Jam visite dokter spesialis 100 % 08. 00 s/d 14.00 96 % 5 Kejadian infeksi pasca operasi < 1,5 % 1,5 % 0,99 % 6 Angka kejadian infeksi < 1,5 % 1,5 % 0,45 % nosokomial 7 Tidak adanya pasien jatuh yang 100 % 100 % 100 % berakibat kecacatan / kematian 8 Kematian pasien > 48 jam < 0,24 % < 2,4/ 1000 0,24 % 1,16 % ( international ) ( NDR < 25 / 1000, Indonesia ) 9 Kejadian pulang paksa < 5 % 5 % 0,93 % 10 Kepuasan pelanggan rawat > 90 % 90 % 79,34 inap 11 Penegakan diagnois TB melalui 60 % 70 % 96 % pemeriksaan mikroskopis TB 12 Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit 60 % 70 % 100 % NB : Indek Kepuasan Masyarakat nilainya 79.34, termasuk katagori B ( Baik = 62,51-81,25 berdasarkan MENPAN ) 4. Pelayanan Bedah Sentral 1 Waktu tunggu operasi elektif 2 hari 2 hari 1 hari 2 Kejadian kematian di meja operasi < 1 % 0 % 0 % 3 Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100 % 100 % 100 % 4 Tidak adanya kejadian operasi salah orang 100 % 100 % 100 % 5 Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 100 % 100 % 100 % 6 Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada 100 % 100 % 100 % tubuh pasien setelah operasi 7 Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotracheal tube < 6 % 2 % 0 % 5. Pelayanan Persalinan dan Perinatologi 1 Kejadian kematian ibu karena persalinan 2 Pemberi pelayanan persalinan normal 3 Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit Pendarahan < 1 %, Pre eclampsia < 30 %, Sepsis < 0,2 % Pendarahan < 1 %, Pre eclampsia < 30% Sepsis < 0,2% 0 % 0,82 % 0 % Dokter Sp.OG Dokter Sp.OG 100 % Tim PONEK yang terlatih Tim PONEK yang terlatih 100 %

4 Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi Dokter Sp.OG Dokter Sp.A Dokter Sp.An. Dokter Sp.OG. Dokter Sp.A Dokter Sp.An 100 % 5 Kemampuan menangani BBLR 100 % 100 % 94,86 % 1500 gr - 2500 gr 6 Pertolongan persalinan melalui < 20 % 20 % 50,69 % sectio cesaria 7 Keluarga Berencana Mantap 100 % 100 % 90 % 8 Konseling keluarga berencana 100 % 100 % 100 % mantap 9 Kepuasan pelanggan > 80 % 80 % 75,72 NB : Indek Kepuasan Masyarakat nilainya 75.72, termasuk katagori B ( Baik = 62.51-81.25 berdasarkan MENPAN ) 6. Pelayanan Intensif 1 Rata - rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam 2 Pemberi pelayanan unit intensif Dokter Sp.A. Perawat minimal D3 7. Pelayanan Radiologi < 3 % 2 % 0,27 % Dokter Sp.An Perawat minimal D3 100 % 66,66 % 1 Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto < 3 jam 3 jam 1 jam 2 Pelaksana expertisi hasil pemeriksaan Dokter Sp.Rad Dokter Sp.Rad 58,43 % rontgen 3 Kejadian kegagalan pelayanan rontgen < 2 % 2 % 4,35 % 4 Kepuasan pelanggan > 80 % 80 % 76,02 NB : Indek Kepuasan Masyarakat nilainya 76,02, termasuk katagori B ( Baik = 62,51-81,25 berdasarkan MENPAN ) 8. Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik 1 Waktu tunggu hasil pelayanan < 140 menit ( manual ) 140 menit 104.55 menit laboratorium 2 Pelaksana expertise hasil pemeriksaan Dokter Sp.PK Dokter Sp.PK 74,44 % laboratorium 3 Tidak adanya kesalahan penyerahan 100 % 100 % 100 % hasil pemeriksaan laboratorium 4 Kepuasan pelanggan > 70 % 80 % 79,25 NB : Indek Kepuasan Masyarakat nilainya 79,25, termasuk katagori B ( Baik = 62,51-81,25 berdasarkan MENPAN ) 9. Pelayanan Rehabilitasi Medik 1 Kejadian drop Out pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik < 50 % 50 % 0 %

2 Tidak adanya kejadian salah tindakan 100 % 100 % 100 % rehabilitasi medik 3 Kepuasan Pelanggan > 80 % 80 % 76,12 NB : Indek Kepuasan Masyarakat nilainya 76,12, termasuk katagori B ( Baik = 62,51-81,25 berdasarkan MENPAN ) 10. Pelayanan Farmasi 1 Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi < 30 menit 30 menit 9.9 menit 2 Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan < 60 menit 60 menit 16.96 menit 3 Tidak Adanya Kejadian Kesalahan 100 % 100 % 100 % Pemberian Obat 4 Kepuasan Pelanggan > 80 % 80 % 78,24 5 Penulisan Resep Sesuai Formularium 100 % 80 % 100 % NB : Indek Kepuasan Masyarakat nilainya 78,24, termasuk katagori B ( Baik = 62,51-81,25 berdasarkan MENPAN ) 11. Pelayanan Gizi 1 Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien 2 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien 3 Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet < 90 % 90 % 99,7 % < 20 % 20 % 14,55 % 100 % 100 % 99,62 % 12. Pelayanan Transfusi Darah 1 Pemenuhan kebutuhan darah bagi 100 % 100 % terpenuhi 100 % setiap pelayanan transfusi 2 Kejadian reaksi tranfusi 0.01 % 0,01 % 0,35 % 13. Pelayanan GAKIN 1 Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke rumah sakit pada setiap unit pelayanan 100 % 100 % 100 %

14. Pelayanan Rekam Medik 1 Kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan 2 Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas 3 Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan 4 Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Rerata < 10 menit 10 5.71 menit Rerata < 15 menit 15 6.54 menit 15. Pelayanan Pengelolaan Limbah 1 Baku mutu limbah cair 100 % 100 % 85,7 % 2 Pengolahan limbah padat berbahaya 100 % 100 % 100 % sesuai dengan aturan 16. Pelayanan Administrasi dan Manajemen 1 Tindak lanjut penyelesaian hasil 100 % 90 % 90 % pertemuan tingkat direksi 2 Cost recovery > 40 % 40% 40 % 3 Ketepatan waktu penyusunan laporan 100 % 100 % 100 % keuangan 4 Ketepatan waktu pemberian informasi < 2 jam 1 jam 1 jam tentang tagihan pasien rawat inap 5 Ketepatan waktu pemberian imbalan 100 % 90 % 90 % ( insentif ) sesuai kesepakatan waktu 6 Kelengkapan laporan akuntabilitas 100 % 90 % 90 % kinerja 7 Ketepatan waktu pengusulan kenaikan 100 % 100 % 100 % pangkat 8 Ketepatan waktu pengurusan kenaikan 100 % 100 % 100 % gaji berkala 9 Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun >60 % 60 % 30 % 17. Pelayanan Ambulance / Kereta Jenazah 1 Waktu pelayanan ambulnace / kereta jenasah 2 Kecepatan memberikan pelayanan ambulance / kereta jenasah di Rumah Sakit 24 jam 24 jam 24 jam 20 menit 20 menit 11.3 menit

18. Pemulasaraan Jenazah 1 Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah 2 jam 1 jam 37.27 menit 19. Pelayanan Pemeliharaan Sarana 1 Kecepatan waktu menanggapi < 80 % 80 % 80 % kerusakan alat 2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100 % 100 % 100 % 3 Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi 100 % 50 % 50 % 20. Pelayanan Laundry 1 Tidak adanya kejadian linen yang hilang 100 % 100 % 100 % 2 Ketepatan waktu penyediaan linen 100 % 100 % 100 % untuk ruang rawat inap 21. Pencegahan Pengendalian Infeksi ( PPI ) 1 Tersedianya APD ( alat pelindung diri ) 60 % 60 % 60 % 2 Ada anggota Tim PPI yang terlatih 75 % 75 % 58,33 % 3 Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial / HAI ( health care associated infection ) di RS ( min 1 parameter ) 75 % 75 % 100 % PEMBAHASAN Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar untuk tahun 2013, sudah mengalami peningkatan dari tahun - tahun sebelumnya, walaupun masih ada beberapa jenis pelayanan belum memenuhi target capaian rumah sakit yang ditetapkan. Jenis - jenis pelayanan yang diterapkan di rumah sakit ini ada 21 jenis, jumlah ini sesuai dengan jumlah yang dianjurkan oleh Buku Pedoman Standar Pelayanan Minimal yaitu 21 jenis. Beberapa jenis pelayanan yang belum mencapai standar yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. IGD : - Pada indikator pemberi pelayanan Gawat Darurat yang bersertifikat ATLS, BTLS, ACLS, PPGD yang masih berlaku dengan hasil 80 %, hal ini disebabkan karena seluruh dokter sudah bersertifikat dan perawat yang berugas di IGD20% belum bersertifikat. Untuk mengatasi keadaan ini hendaknya bisa ditingkatkan dengan mengoptimalkan program pendidikan dan pelatihan yang sudah di rencanakan. 2. Instalasi Rawat Jalan : - Pada indikator kepuasan pelanggan dengan hasil 77.37 sedangkan target capaian rumah sakit yang ditetapkan 90 %. Hal ini disebabkan karena Standar kepuasan pelanggan dihitung berdasarkan Indek Kepuasan Masyarakat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dimana nilai 77,37 termasuk kategori baik. Nilai ini masih perlu ditingkatkan dengan melakukan peningkatan komunikasi, kinerja, secara menyeluruh dan berkesinambungan pada seluruh unit. Untuk selanjutnya kepuasan pelanggan berdasarkan Keputusan Kementrian Kesehatan RI. 3. Instalasi Rawat Inap : - Pada indikator kematian pasien > 48 jam didapatkan hasil sebesar 1,16 % hasil ini termasuk tinggi jika dibandingkan dengan target capaian rumah sakit yang ditetapkan yaitu sebesar 0,24 %. Hal ini disebabkan karena belum adanya ruang intermediate bagi pasien gawat yang perlu pengawasan lebih intensif dan pasien yang meninggal merupakan pasien rujukan yang datang dengan keadaan yang sudah gawat. Tindak lanjutnya adalah tersedianya ruang intermediate untuk pasien yang perlu pengawasan lebih intensif. - Pada indikator kepuasan pelanggan dengan hasil 79.34 hal ini masih dibawah target capaian rumah sakit yang ditetapkan yaitu sebesar 90%. Hal ini disebabkan karena perhitungan indek kepuasan masyarakat dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Sedangkan standar yang dipakai berdasarkan Keputusan Kementrian Kesehatan RI. 4. Persalinan dan Perinatal : - Pada indikator pertolongan persalinan melalui seksio cesaria angka yang didapat sangat tinggi yaitu 50.69 % jauh lebih tinggi dari target capaian rumah sakit yang ditetapkan yaitu maksimal 20 %. Hal ini disebabkan karena RSUD Wangaya merupakan rumah sakit rujukan dan kasus yang dirujuk merupakan kasus gawat yang berindikasi untuk seksio cesaria. Untuk selanjutnya akan dipisah antara kasus seksio cesaria rujukan dan bukan rujukan. 5. Intensif : - Pada indikator pemberi pelayanan unit intensif didapatkan hasil 66.66 %, hal ini disebabkan karena masih ada 33% petugas selanjutnya diadakan pendidikan dan pelatihan. yang belum bersertifikat ICU. Untuk

6. Radiologi : - Pada indikator kejadian kegagalan pelayanan Rontgen didapatkan hasil 4.35 % dimana target capaian rumah sakit yang ditetapkan maksimum kerusakan foto adalah 2 %. Hal ini terjadi karena di awal tahun masih dilakukan setting peralatan sampai akhirnya ditemukan setting yang baik sehingga di tri wulan ke IV kegagalan pelayanan rontgen dapat diturunkan sampai < 2 %. 7. Farmasi : - Pada indikator penulisan resep sesuai formularium yaitu 99,92 % sudah mendekati target capaian rumah sakit adalah 100 %, hal ini perlu lebih ditingkatkan lagi dengan melakukan sosialisasi rutin tentang formularium yang berlaku di rumah sakit. 8. Gizi : - Pada indikator tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet yaitu mencapai angka 98 % dimana target capaian rumah sakit yang ditetapkan adalah 100 % ini berarti masih ada kesalahan pemberian diet pada pasien walaupun dengan angka yang sangat kecil yaitu 2 %. Hal ini disebabkan karena perubahan sering terjadi kerena informasi perubahan diet disampaikan setelah pembagian makanan. 9. Tranfusi Darah : - Pada indikator kejadian reaksi tranfusi yaitu mencapai angka 0,26 % dimana target capaian rumah sakit yang ditetapkan adalah 0,01 %, hal ini merupakan reaksi pathologis individu sehingga tidak dihindari dan penanganan dengan pemberian obat anti alergi oleh dokter yang merawat. 10. Pelayanan GAKIN - Pada indikator pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke rumah sakit pada setiap unit pelayanan telah memenuhi target capaian rumah sakit yaitu 100 %. 11. Rekam Medik : - Pada indikator kelengkapan informed concent masih dibawah standar yang ditetapkan yaitu 97.16 % dimana target capaian rumah sakit yang ditetapkan adalah 100 %. Tetapi hasil capaian tersebut sudah termasuk katagori baik, perlu ditingkatkan lagi dengan membiasakan melakukan informed consent sebelum melakukan suatu tindakan pelayanan kesehatan. - Pada indikator penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan diperoleh hasil sebesar 5.9 menit, target yang dicapai sudah baik dibawah standar capaian rumah sakit yaitu 10 menit. Hendaknya capaian ini dapat dipertahankan. - Pada indikator kelengkapan pengisian rekam medis telah mencapai terget 100 % perlu dipertahankan.

12. Pengelolaan Limbah : - Pada indikator baku mutu limbah cair didapatkan hasil 80.95 % belum memenuhi target capaian rumah sakit sebesar 100 % hal ini disebabkan karena pengelolaan limbah masih manual. Namun akhir tahun 2013 pengelolaan limbah sudah menggunakan sistem biofilter. 13. Administrasi dan Manajemen : - Pada indikator tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan Direksi dengan hasil 90 %, karena proses tindak lanjut penyelesaian memerlukan waktu. Untuk mengatasinya perlu respon time yang cepat dalam penyelesaian tindak lanjut. - Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun baru mencapai 30%, hal ini disebabkan karena kurangnya informasi untuk pendidikan dan pelatihan. Oleh karena itu disarankan untuk mencari referensi atau informasi tentang pendidikan dan pelatihan. 14. Pelayanan ambulance / kereta jenazah : - Pada indikator kecepatan memberikan pelayanan ambulance / kereta jenasah di rumah sakit, hasil capaian 11,33 menit. Angka ini dibawah target capaian rumah sakit yaitu 20 menit. Hal ini menunjukan pelayanan kereta jenasah sudah bagus. 15. Pemulasaraan jenasah : - Pada indikator waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenasah, hasil capaian adalah 37,27 menit. Angka ini dibawah target capaian rumah sakit yaitu 1 jam. Target yang dicapai sudah baik perlu di tingkatkan lagi. 16. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit : - Pada indikator ketepatan waktu menanggapi kerusakan alat, hasil capaian adalah 80 %. Angka ini sama dengan target capaian rumah sakit yaitu 80 %. 17. Pelayanan Laundry : - Pada kedua indikator di pelayanan laundry sudah memenuhi target capaian rumah sakit. Angka ini agar dipertahakan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. 18. Pencegahan Pengendalian Infeksi ( PPI ) - Pada indikator tersedianya APD ( alat pelindung diri ), hasil capaiannya adalah 100 %. Sesuai dengan area yang ditetapkan dalam pemakaian jenis alat pelindung diri. - Pada indikator pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di rumah sakit, hasil capaiannya 100 %. Angka ini lebih tinggi dari target capaian rumah sakit yaitu 75 %. Dapat diartikan bahwa pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial sudah dijalankan dengan baik agar dipertahankan. - Pada indikator adanya anggota tim yang terlatih didapatkan hasil sebesar 58,33 % dari target capaian yaitu sebesar 75 %, hal ini menunjukkan bahwa target capaian

masih dibawah standar diharapkan dukungan dari manajemen dalam hal meningkatkan kwalitas SDM Komite PPI. Penerapan SPM rumah sakit di RSUD Wangaya Kota Denpasar telah berjalan sejak tahun 2008 dengan menerapkan 21 jenis standar pelayanan sesuai dengan kondisi dan kelas rumah sakit. Dari 21 jenis standar yang diterapkan masih ada beberapa standar pelayanan yang belum mencapai standar yang ditetapkan pada indikator - indikator tertentu. Pencapaian standar SPM ini hendaknya dapat dipakai sebagai acuan dan bahan evaluasi untuk peningkatan mutu pelayanan rumah sakit sehingga dapat memenuhi harapan pengguna layanan rumah sakit ini, baik pengguna eksternal maupun internal. Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) RSUD Wangaya Kota Denpasar untuk tahun 2013, sudah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, walaupun masih ada beberapa jenis pelayanan belum mencapai standar yang telah ditetapkan. Hal ini akan diperbaiki agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Denpasar, 20 Pebruari 2014 Direktur Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar, dr. Setiawati Hartawan, M.Kes Pembina Utama Muda NIP. 19581108 198412 2 001