FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 17-21 17 Pengoptimalan Aset Bapak Carlos Dalam Memenuhi Tujuan Keluarga Priscilla Widya Pratiwi Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: priscilla.la29@yahoo.com Pada perencanaan keuangan Bapak Carlos, dapat dilihat bahwa aset yang dimiliki oleh keluarga Bapak Carlos tergolong memadai dan permasalahan yang dihadapi adalah adanya hutang kartu kredit dan pengalokasian aset yang dimiliki belum optimal. Perencanaan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan-tujuan keuangannya, yaitu kebutuhan akan dana darurat, melunasi hutang jangka pendek, dana pendidikan anak klien, dana pensiun, dana memperluas rumah, dana liburan, dana membeli mobil dan dana menikahkan anak. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut perencana keuangan merekomendasikan produk keuangan yang sesuai yaitu: Tabungan BNI Taplus, Reksa dana MNC Dana Lancar, Panin Dana Utama Plus 2, MNC Dana Kombinasi, dan Schroder Dana Istimewa. Dengan kondisi awal keuangan klien yang defisit diselesaikan dengan penghematan dan penggunaan aset merupakan modal bagi keluarga Bapak Carlos untuk mencapai tujuan-tujuan investasinya. Kata Kunci: Perencanaan Keuangan, Kartu Kredit, Tabungan dan Reksa dana. Financial planning of Mr. Carlos showed that his assets adequate assets and however he has problems with credit card debt and not optimal in allocation assets. The basic purpose of this planning was to assist Mr. Carlos in achieving the financial goals of his life, these goals were the emergency fund, education fund, pension fund, expand house fund, vacation fund, car purchases and wedding for his children. In order to achieve the objectives, a financial planner recommended financial products, such as: BNI Taplus Saving, Mutual Funds of MNC Dana Lancar, Panin Dana Utama Plus 2, MNC Dana Kombinasi, dan Schroder Dana Istimewa. The initial condition of the client's financial deficit resolve with savings and utilization of assets, so Mr. Carlos may be able to achieve all his investment goals. Keywords: Financial Planning, Credit Card, Saving Account and Mutual Fund. 1. PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap orang memiliki sebuah tujuan dalam hidup, untuk dirinya sendiri atau pun untuk keluarganya, tetapi sering kali tujuan yang direncanakan untuk jangka waktu dekat saja. Most individuals do not plan for their future. Instead, they hope that somehow the future will turn out fine for them (Benedict Koh & Fong Wai Mun, 2003, p.1). Kebutuhan manusia setiap nya mengalami peningkatan sehingga sangat perlu melakukan sebuah perencanaan yang matang supaya tujuannya dapat terpenuhi. Akan tetapi tidak semua orang memahami cara pengelolaan dana yang optimal karena bagi mereka yang terpenting adalah kebutuhan hidup saat ini tercukupi berarti sudah aman. Pemikiran seperti ini yang sering membuat tujuan keuangan seseorang menjadi tidak kesampaian karena hanya berpikir tentang hari ini. Pemahaman akan produk-produk keuangan sangat diperlukan supaya dapat membantu seseorang dalam mewujudkan impiannya. Jenis investasi yang diinginkan masing-masing individu pun berbeda. Kemungkinan resiko yang dihadapi juga berbeda-beda dan patut diperhitungkan sebelumnya. Kesadaran untuk mulai berinvestasi lebih dini sangat baik untuk bisa mencapai tujuan atau impian yang diinginkan karena jangka waktu yang dibutuhkan untuk dapat mencapai target tujuan masih panjang, berbeda halnya jika jangka waktu yang dibutuhkan untuk berinvestasi itu pendek, maka return yang diharapkan akan kurang optimal. Bapak Carlos merupakan alumni dari universitas swasta di Surabaya. Bapak Carlos menikah dengan Ibu Indah yang juga memiliki pekerjaan pada sebuah perusahaan telekomunikasi. Anak pertama saat ini berusia 7. Anak kedua saat ini berusia 4. Berdasarkan pengisian kuisioner Trimegah Securities mengenai profil resiko, didapati bahwa profil resiko Bapak Carlos adalah agresif. Investor kategori agresif mengutamakan hasil yang tinggi atas investasi, dengan kesiapan menerima fluktuasi yang timbul. Dengan alokasi aset 5% reksa dana pasar uang, 40% reksa dana pendapatan tetap, 25% reksa dana campuran dan 30% reksa dana saham. 2. LANDASAN TEORI Menurut Financial Planning Standard Board (FPSB) (2007, p.9), Perencanaan keuangan adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Tujuan hidup termasuk membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak atau merencanakan pensiun. Gambar 1. Proses Perencanaan Keuangan
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 17-21 18 Keenam langkah Proses Standard Perencanaan Keuangan CFP adalah: 1. Mengidentifikasi hubungan dengan klien Perencana keuangan menjelaskan profil pribadinya dan memastikan seberapa jauh ruang lingkup yang diperlukan klien. 2. Menentukan tujuan dan mendapatkan data Perencana keuangan menggali informasi mengenai situasi keuangan klien, mulai mendefinisikan tujuan yang ingin dicapai oleh klien. 3. Analisa dan evaluasi status dan keuangan klien Perencana keuangan melakukan analisa dan evaluasi atas informasi. 4. Menyajikan rekomendasi perencanaan keuangan Perencana keuangan memberikan rekomendasi produk investasi yang sesuai dengan profil resiko klien. 5. Implementasi rekomendasi keuangan Perencana keuangan dan klien harus mempunyai kesepakatan tentang bagaimana rekomendasi tersebut dilaksanakan. 6. Memonitor rencana keuangan Perencana keuangan harus melaporkan perkembangan hasil investasi yang terjadi kepada klien secara berkala. Rasio yang digunakan untuk mengukur kondisi keuangan: a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Likuiditas menggambarkan kemampuan seberapa cepat atau mudahnya sebuah aset untuk dikonversikan ke dalam bentuk tunai/kas atau bisa juga dikatakan sebagai motif darurat. b. Rasio Aset Likuid Terhadap Nilai Bersih Kekayaan (Liquid Asset to Net Worth Ratio) Rasio ini mengidentifikasikan kekayaan bersih yang berbentuk kas atau setara dengan kas. c. Rasio Tabungan (Saving Ratio) Rasio ini menyatakan berapa persen dari pendapatan kotor yang disisihkan untuk konsumsi di masa depan dalam bentuk simpanan atau tabungan. d. Rasio Perbandingan Hutang Terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam membayar hutang hutangnya. e. Rasio Kemampuan Pelunasan Hutang (Debt Service Ratio) Rasio ini menunjukkan seberapa banyak dana dari penghasilan seseorang yang dipakai untuk membayar hutang-hutang. f. Rasio Kemampuan Pelunasan Hutang Non Hipotek (Non Mortgage Debt Service Ratio) Rasio ini membandingkan total pendapatan an klien terhadap pembayaran keseluruhan pinjaman se di luar pembayaran mortgage. g. Rasio Perbandingan Nilai Bersih Aset Investasi Terhadap Nilai Bersih Kekayaan (Net Investment Asset to Net Worth Ratio) Rasio ini menunjukkan seberapa baik seorang individu dalam melipatgandakan total kapitalnya. h. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) Rasio yang menunjukkan tingkat kerentanan klien terhadap risiko kebangkrutan biasanya ditunjukkan dengan besarnya presentase. Jenis investasi dalam aset keuangan dibagi menjadi: Tabungan Produk perbankan yang digunakan untuk menyimpan uang dan akan mendapatkan suku bunga tertentu, juga memperbolehkan nasabah mengambil uang kapanpun yang diinginkan nasabah. Reksa dana Pasar Uang (RDPU) RDPU adalah reksa dana yang menempatkan investasinya sebesar 100% pada efek pasar uang. Reksa dana Pandapatan Tetap (RDPT) RDPT adalah reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang, terutama hutang berjangka panjang (obligasi). Reksa dana Campuran (RDC) RDC adalah reksa dana yang menempatkan investasinya baik pada efek hutang di pasar uang maupun pada efek ekuitas di pasar modal. Reksa dana Saham (RDS) RDS adalah reksa dana yang menempatkan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Menurut FPSB (2007, p.133), asuransi jiwa merupakan wadah atau wahana yang memberi kesempatan pada setiap orang untuk menumpuk sejumlah dana secara berangsur guna mengatasi resiko keuangan yang akan terjadi kelak bila kepala keluarga meninggal dunia sebelum usia lanjut atau menjalani usia tua. Asuransi jiwa dibutuhkan karena 2 risiko utama, yaitu meninggal terlalu cepat (die too soon) dan hidup tapi sakit dan hidup terlalu lama (live too long). Menurut periodenya, asuransi jiwa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Asuransi Jiwa Tradisional Asuransi jiwa tradisional adalah asuransi yang sepenuhnya memberikan proteksi kepada nasabahnya. 2. Asuransi Jiwa Modern Asuransi jiwa modern adalah asuransi jiwa yang tidak hanya memberikan manfaat proteksi, tetapi juga ada manfaat investasinya (unit link). Kartu kredit adalah kartu plastik yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan pada akhir bulan, nasabah akan menerima tagihan kartu kredit untuk dilunasi dari bank yang bersangkutan. Kartu kredit ini bersifat seperti hutang kepada bank penerbit kartu kredit sehingga nasabah memiliki kewajiban untuk melunasi hutang tersebut. Hanya saja, sisi negatif dari penggunaan kartu kredit akan sangat terasa jika nasabah tidak membayar penuh tagihan yang ada, karena akan dikenakan bunga yang tinggi.
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 17-21 19 3. METODOLOGI PENELITIAN Tabel 1. Tujuan Investasi - Prioritas dan Jangka Waktu No Tujuan Investasi Berdasakan Prioritas 2 1 Dana Darurat v 2 Dana Melunasi Hutang v Jangka Waktu 2-4 4 3 Dana Membangun Rumah v 4 Dana Pendidikan v v Kedua Anak 5 Dana Pensiun v 6 Dana Memperluas v rumah 7 Dana Liburan Keluarga v 8 Dana Membeli Mobil v 9 Dana Menikahkan Anak 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Gambar 2 Neraca Sebelum Perencanaan Produk keuangan yang digunakan untuk tujuan investasi 2 adalah deposito dan RDPU, tujuan investasi 2-4 adalah RDPT dan RDC, dan tujuan investasi 4 adalah RDPT, RDC dan RDS. Proses seleksi produk investasi berdasarkan peringkat terbaik Majalah Investor, dengan melihat kelas asset, Manajer Investasi dengan Assets Under Management dan Coefficient of variation terendah. Proses pembentukkan portofolio investasi yaitu: 1. Menyeleksi produk-produk reksa dana dari masingmasing kategori berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 2. Memilih satu reksa dana pasar uang yang memenuhi kriteria, yaitu memiliki return tertinggi dalam 1 terakhir. 3. Memilih tiga reksa dana dengan coefficient of variation yang terkecil dari masing-masing kategori reksa dana yaitu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. 4. Menghitung coefficient of correlation antar produk dan diambil nilai coefficient of correlation yang rendah. 5. Membentuk alternatif portofolio untuk tujuan jangka menengah dan jangka panjang. 6. Mencari proporsi masing-masing reksa dana dari alternatif yang terpilih menggunakan solver dengan konstrain yang disesuaikan menurut profil resiko klien. Alternatif portofolio yang terpilih adalah yang memiliki coefficient of variation portfolio yang terendah. Gambar 3 Arus Kas Sebelum Perencanaan Pada neraca sebelum perencanaan terlihat bahwa aset investasi klien memiliki proporsi yang paling banyak dibanding dengan aset lainnya. Arus kas sebelum menunjukkan adanya defisit sehingga perencana keuangan melakukan penghematan dengan mengurangi dan menghapus aktivitas tertentu. Tabel 2. Produk- Produk Investasi Terpilih No. Nama Produk Investasi Jenis Produk 1 BNI Taplus Tabungan 2 MNC Dana Lancar RDPU 3 GMT Dana Pasti 2 RDPT 4 Simas Danamas Mantap Plus RDPT 5 Panin Dana Utama Plus 2 RDPT 6 MNC Dana Kombinasi RDC 7 NISP Dana Handal RDC 8 Panin Dana Unggulan RDC 9 Panin Dana Maksima RDS 10 Panin Dana Prima RDS 11 Schroder Dana Istimewa RDS Tabel 3. Alternatif Portofolio Jangka Waktu Menengah. Alternatif portofolio Ri Stdev1 Wi Ri x Wi RDPT PDUP 14.97% 4.56% 61.54% 9.21% RDC MDK 20.58% 13.44% 38.46% 7.92% Total 100.00% Return Portofolio 17.13% Standar Deviasi Portofolio 6.31% Coefficient Variation 0.3686
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 17-21 20 Tabel 4. Alternatif Portofolio Jangka Waktu Panjang. Alternatif portofolio Ri Stdev1 Wi Ri x Wi RDPT PDUP 14.97% 4.56% 42.11% 6.30% RDC MDK 20.58% 13.44% 26.32% 5.42% RDS SDI 20.62% 34.78% 31.58% 6.51% Total 100.00% Return Portofolio 18.23% Standar Deviasi Portofolio 11.15% Coefficient Variation 0.6115 A. Dana Darurat Dana darurat adalah dana yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga pada saat darurat atau pada saat terjadi sesuatu hal yang tidak dikehendaki. Skenario dana darurat yang dibuat adalah jika klien dan istri masuk rumah sakit. Kekurangan kebutuhan dana darurat diambil dengan melakukan penjualan salah satu asset klien. B. Dana Melunasi Hutang Jangka Pendek Hutang jangka pendek yang dimiliki terdiri dari hutang kartu kredit dan hutang cicilan tanah. Alokasi dana yang digunakan untuk melunasi hutang jangka pendek diambil langsung dari sisa aset yang dimiliki oleh klien. C. Dana Membangun Rumah Aset klien yang berupa tanah di Surabaya Timur dibangun menggunakan jasa kontraktor. Biaya yang ditetapkan kontraktor per meter persegi adalah Rp.2.800.000. Pembangunan rumah ini bertujuan untuk menjual kembali rumah tersebut jika selesai dibangun. Sumber dana untuk pelunasan pembangunan rumah yaitu dari sisa aset lancar klien ditambah dengan penjualan aset klien yang lain dan juga pencairan unit link. D. Dana Pendidikan Anak Kedua Rencana pendidikan bagi anak kedua jangka waktu menengah tersebut dimulai dari anak memasuki Sekolah Dasar kelas 1 hingga kelas 3 sedangkan jangka waktu panjangnya dimulai dari dari Sekolah Dasar kelas 4 hingga menyelesaikan kuliah S2 di Australia. Kebutuhan jangka menengah diambil dari disposable income yang disisihkan selama 2. Kebutuhan pendidikan jangka panjang dilakukan dengan melakukan simpanan sekaligus atau lump sum yang dilakukan 2 mendatang dengan aset yang dimiliki klien. F. Dana Pensiun Klien berencana pensiun di usia 60 sehingga masih memiliki waktu 20 lagi untuk mempersiapkan dana pensiun yang dibutuhkan. Berdasarkan riwayat keluarga klien, rata-rata masa hidup hingga usia 75. Simpanan sekaligus untuk dana pensiun sebesar Rp.274.036.658 dilakukan pada 2014. G. Dana Memperluas Rumah Tujuan untuk memperluas rumah ini dilakukan dengan cara membeli rumah yang berada di sebelah rumah karena dirasa rumah yang saat ini ditinggali kurang luas. Dana untuk memperluas rumah langsung dibayarkan secara tunai pada 2014. H. Dana Liburan Klien menginginkan untuk berlibur bersama istri dan anaknya 5 lagi ke Yerusalem selama 10 hari, dengan mengikuti tur. Untuk mempermudah liburan ini Bapak Wuri menggunakan jasa agen perjalanan Universal Tour & Travel. Kebutuhan untuk tujuan liburan ini akan dipenuhi dengan simpanan sekaligus, akan tetapi dimulai pada 2014. I. Dana Membeli Mobil Pada 2020,klien berencana ingin memiliki sebuah mobil baru yang saat ini nilainya setara dengan Rp. 120.000.000. Dengan sisa asset yang ada, masih ada kekurangan pada 2014 sehingga dilakukan simpanan berkala selama 2 lalu pada 2020 ada tamabahan aset untuk mencukupi kebutuhan ini. J. Dana Menikahkan Anak Keinginan klien untuk membiayai pernikahkan kedua anak yaitu membiayai biaya sewa gedung. Gedung yang diinginkah adalah di gedung Balai Prajurit Surabaya. Untuk pernikahan anak pertama direncanakan akan dilangsungkan 20 lagi, sedangkan untuk anak kedua direncanakan 25 lagi. Kebutuhan ini dilakukan diambil dari disposable income. K. Evaluasi Asuransi Kebutuhan asuransi jiwa klien mengalami underinsured, tetapi karena sudah tidak memiliki asset lagi maka kebutuhan ini ditunda dulu untuk sementara. Setelah perencanaan keuangan ini total aset yang dimiliki oleh klien mengalami perubahan yaitu sebesar Rp.530.266.000. Adanya selisih neraca sebelum dan sesudah perencanaan ini disebabkan karena adanya perbedaan nilai aset klien yang berada di Surabaya Timur. E. Dana Pendidikan Anak Pertama Rencana pendidikan bagi anak pertama klien adalah rencana pendidikan jangka waktu panjang karena dimulai dari tingkat SMP hingga menyelesaikan S2 di Australia. Kebutuhan pendidikan jangka panjang sebesar Rp.300.834.863 dilakukan dengan melakukan simpanan sekaligus atau lump sum yang dilakukan 2 mendatang dengan aset yang dimiliki klien.
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 17-21 21 Subcription Fee lump sum dibayarkan langsung yaitu pada 2014 karena untuk pembiayaan lump sum dilakukan pada tersebut dimana kondisi keuangan klien sudah mengalami surplus. Subcription Fee investasi berkala diambil dari sisa disposible income saat ini. Gambar 4. Neraca Setelah Perencanaan Tabel 6. Proporsi Penggunaan Reksa Dana Jenis Reksa Dana Jumlah Proporsi Proporsi Menurut Trimegah RDPU Rp 86.095.625 8,69% 5% RDPT Rp 373.760.842 38,11% 40% RDC Rp 233.600.526 23,82% 25% RDS Rp 280.320.632 28,36% 30% Total Rp 973.777.625 100,00% 100% Dilihat dari tabel diatas bahwa adanya perbedaan proporsi portofolio investasi klien dengan proporsi menurut Timegah, hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian yang dilakukan. Gambar 5. Arus Kas Setelah Perencanaan Setelah perencanaan keuangan, aset keluarga Bapak Carlos memberikan hasil investasi yang lebih tinggi dibandingkan sebelum perencanaan keuangan dengan selisih 14,64%. Sebelum perencanaan, klien tidak memiliki disposable income, tetapi setelah dilakukan perencanaan keuangan maka disposable income yang dimiliki klien di diversifikasikan ke dalam investasi yaitu Panin Dana Utama Plus 2, MNC Dana Kombinasi dan Schroder Dana Istimewa. Return yang didapat dengan pengalokasian investasi ini menjadi 17,50% dibandingkan dengan kondisi awal yang tidak menginvestasikan disposable income Tabel 5. Rasio Keuangan Sebelum dan Setelah Perencanaan. No Rasio Keuangan Sebelum Setelah 1 Liquidity Ratio 5.88 34.55 2 Liquid Asset to Net Worth Ratio 5.68% 18.27% 3 Saving Ratio 5.15% 7.03% 4 Debt to Asset Ratio 17.97% 0.00% 5 Debt Service Ratio 155.17% 0.00% 6 7 Non Mortgage Service Ratio Net Investment Assets to Net Worth Ratio 155.17% 0.00% 78.45% 34.87% 8 Solvency Ratio 82.03% 100.00% Rasio setelah perencanaan menunjukkan adanya perubahan karena hutang yang dimiliki klien telah dilunasi, adanya peningkatan aset lancar dan aset penggunaan pribadi, tetapi mengalami penurunan pada aset investasi. Dalam berinvestasi di reksa dana ada fee yang dibebankan kepada nasabah, yaitu fee untuk pembelian juga fee untuk penjualan jika reksa dana tersebut dijual dalam jangka waktu tertentu. MNC Dana Lancar dan Schroder Dana Istimewa tidak membebankan fee pada waktu pembelian reksa dana. 5. KESIMPULAN Dampak penggunaan kartu kredit sangat berpengaruh pada arus kas keluarga, untuk itu disarankan klien untuk melunasi hutang kartu kredit secara penuh setiap bulannya. Tujuan keuangan yang diinginkan klien dapat terpenuhi dengan adanya aset dan disposable income yang dimiliki, pencairan unit link juga adanya tabungan yang telah jatuh tempo sebagai tambahan dana. Tujuan yang dipenuhi dari aset adalah dana darurat, melunasi hutang jangka pendek, membangun rumah, pendidikan anak pertama dan kedua jangka panjang, kebutuhan dana pnsiun, kebutuhan dana memperluas rumah, kebutuhan dana liburan dan kebutuhan dana membeli mobil. Tujuan yang dipenuhi dari disposable income adalah pendidikan anak kedua jangka menengah, kekurangan dana membeli mobil dan kebutuhan dana menikahkan kedua anak. Evaluasi asuransi yang underinsured menyarankan klien untuk ke depannya membeli produk asuransi tambahan. DAFTAR PUSTAKA Financial Planning Standards Board. (2007). Fundamental o Financial Planning. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). Manajemen Resiko dan Perencanaan Asuransi. Jakarta: CFP Koh, B & Fong, W.M (2003). Personal Finance Planning (3rd ed.). Singapore: Pearson Prentice Hall Perencana Keuangan. (n.d.). Apa Untungnya Punya Kartu Kredit?. Diunduh dari www.perencanakeuangan.com/files/apauntungkartukre dit.html