Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Aset

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Aset"

Transkripsi

1 FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Alvina Setiawan Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya alvina_setiawan@hotmail.com Abstrak-Perencanaan keuangan Keluarga Bapak Andy Christian bertujuan untuk membantu dalam memenuhi tujuan-tujuan keuangan yang diinginkan pada produk investasi yang sesuai dengan profil risiko agar pengalokasian aset optimal. Tujuan-tujuan keuangan yang ingin dicapai yaitu kebutuhan akan dana darurat, dana membuka usaha, dana melahirkan anak pertama, dana pendidikan anak pertama, dana melahirkan anak kedua, dana pendidikan anak kedua, dana pensiun, dana membeli mobil, dana membeli rumah, dana membuka toko roti dan asuransi kesehatan yang belum dimiliki klien. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, perencana keuangan merekomendasikan produk-produk yang sesuai dengan profil risiko yaitu Asuransi Jiwa Sinarmas, Tabungan BCA, Reksa TRIM Kas 2, Utama Plus 2, mas dan. Kata Kunci-Asuransi, Keuangan, Reksa, Tabungan. Abstract-Mr. Andy Christian Family financial planning aimed to help Mr. Andy Christian achieving his family s investment goals in following investment product with risk profile for optimal asset allocation. Financial goals to be achieve is emergency fund, open business fund, birth first child fund, education first child fund, birth second child fund, education second child fund, pension fund, fund for buying a car, fund for buying a house, open bakery fund and health insurance. In order to achieve the objectives, a financial planner recommended the following product with risk profile for his fund allocation is Sinarmas Life Insurance, BCA Saving, Mutual Funds TRIM Kas 2,, mas and. Keywords-Financial Planning, Insurance, Mutual Fund, Saving. A 1. PENDAHULUAN braham (2011) mengatakan bahwa, masalah keuangan bisa menjadi salah satu pemicu perceraian dalam rumah tangga, sekitar 50% perceraian disebabkan oleh permasalahan keuangan seperti hutang. Masalah keuangan keluarga bisa terjadi karena mengejar harta sebagai tujuan hidup, suami-istri bertengkar dikarenakan penggunaan uang dan hutang dalam jumlah yang besar akibat salah mengatur keuangan dalam keluarga. Pada saat ini, perencanaan keuangan dalam kehidupan keluarga sangat dibutuhkan untuk mencapai cita-cita keluarga atau tujuan hidup dan menghadapi permasalahan yang tidak terduga dimasa depan. Profil Klien Bapak Andy Christian berusia 34 tahun, berstatus menikah dan belum memiliki tanggungan. Berdasarkan hasil wawancara dan mengisi formulir profil risiko yang ditetapkan oleh Trimegah Sekuritas, klien merupakan tipe investor yang Agresif yaitu investor yang mengutamakan pada hasil yang tinggi, dengan kesiapan terhadap risiko fluktuasi yang timbul, kemudian pola investasi berorientasi pada jangka panjang. Kondisi keuangan berdasarkan informasi yang diberikan per tanggal 8 Juni 2012 yaitu total aset sebesar Rp aset terdiri dari aset lancar 11% dan aset penggunaan pribadi 89%, sedangkan hutang jangka pendek sebesar 1% dari total aset dan kekayaan bersih sebesar 99% dari total aset. 89% Gambar 1. Komposisi 1% 99% Komposisi 11% Komposisi Kewajiban dan Kekayaan Bersih 0% Lancar Penggunaan Pribadi Hutang Jangka Pendek Hutang Kekayaan Bersih Gambar 2. Komposisi Kewajiban dan Kekayaan Bersih Arus kas terdiri dari pendapatan dan pengeluaran, pendapatan dari aktivitas operasional yang dihasilkan oleh keluarga Bapak Andy sebesar Rp pertahun yang terdiri dari pengeluaran dari aktivitas operasional sebesar 43%, pengeluaran dari aktivitasi investasi sebesar 1%, pengeluaran dari aktivitas pendanaan sebesar 4%, sehingga disposable income yang tersisa sebesar 52%.

2 FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) % 4% Komposisi Arus Kas 43% 1% Gambar 3. Komposisi Arus Kas Tujuan-tujuan keuangan yang ingin dicapai yaitu dana darurat, dana membuka usaha, dana melahirkan anak pertama, dana pendidikan anak pertama, dana melahirkan anak kedua, dana pendidikan anak kedua, dana pensiun, dana membeli mobil, dana membeli rumah, dana membuka toko roti. 2. TEORI PENUNJANG Operasional Financing Disposable Income Personal financial planning atau perencanaan keuangan pribadi adalah mengembangkan dan mengimplementasikan secara total dan terkoordinasi perencanaan seseorang untuk mencapai tujuan keuangan secara menyeluruh (FPSB, 2007, p.9). Dalam konsep ini yang terpenting adalah mengembangkan perencanaan yang terkoordinasi untuk kebutuham keuangan seseorang berdasarkan tujuan keuangan. Mengembangkan perencanaan yang terkoordinasi dapat dilakukan dengan berinvestasi. Menurut FPSB (2007), investasi merupakan penundaan konsumsi saat ini untuk mendapatkan konsumsi yang lebih besar dimasa mendatang. bisa juga diartikan sebagai pengalokasian sejumlah dana pada satu atau beberapa jenis aset saat ini dengan mengharapkan return yang lebih besar di masa depan. Return yang didapat dari hasil investasi diharapkan dapat mengkompensasi investor atas jangka waktu penundaan konsumsi, tingkat inflasi yang diharapkan dan ketidakpastian pembayatan di masa depan. Dalam memilih produk investasi harus disesuaikan dengan profil risiko yang dimiliki klien agar pengalokasian aset optimal. Profil risiko diperlukan dalam rangka meningkatkan penerapan prinsip kehati-hatian, perlindungan pemodal dan kualitas pelayanan kepada pemodal sehingga tercipta iklim yang dapat mendorong pertumbuhan minat investasi masyarakat. Tujuan keuangan yang pertama kali dibentuk yaitu dana darurat. darurat merupakan salah satu tujuan dalam perencanaan keuangan yang sangat penting. Pada umumnya, dana darurat dibentuk terlebih dahulu sebelum tujuan-tujuan keuangan keluarga yang lain. darurat dipersiapkan untuk mengantisipasi apabila terjadi sesuatu pada keluarga. darurat atau sering disebut dengan emergency fund disimpan pada jenis aset likuid yang dapat dengan mudah dikonversikan menjadi uang tunai, seperti tabungan, deposito, dan reksa dana pasar uang (FPSB, 2007). Zaman modern seperti sekarang, masih banyak orangorang yang belum memikirkan dana pensiun. Padahal dana pensiun harus dipersiapkan dengan matang sejak dini agar kehidupan masa pensiun aman dan nyaman. Menurut FPSB (2007), kebutuhan masa pensiun di waktu mendatang dapat dihitung menggunakan metode pengeluaran atau the expense method oleh Kapoor/Dlabay/Hughes. pendidikan merupakan salah satu tujuan keuangan yang harus dipersiapkan oleh orang tua untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak di masa mendatang. Menurut Senduk (2008), ada empat alasan penting sebuah keluarga harus melakukan persiapan dana pendidikan dari sekarang yaitu mahalnya biaya pendidikan saat ini, naiknya biaya pendidikan dari tahun ke tahun, situasi ekonomi yang tidak pasti, fisik manusia tidak selalu sehat. buka usaha, dana melahirkan, dana beli mobil, dana beli rumah dan dana buka toko roti merupakan dana yang perlu direncanakan dengan matang karena dana-dana tersebut tidak murah dan setiap tahunnya mengalami kenaikan. Selain tujuan-tujuan keuangan, dalam perencanaan keuangan juga harus mempertimbangkan manajemen risiko. Sistem ini digunakan untuk memastikan agar risiko ekonomi yang terjadi dapat dikurangi. Tujuan dari manajemen resiko adalah dapat meminimalisasi semua resiko ekonomi yang terjadi, rencana keuangan tidak terganggu oleh bencana yang tidak terduga dan penghasilan yang seharusnya dapat digunakan untuk meningkatkan kekayaan dapat digunakan untuk program asuransi yang memang perlu dibeli. 3. METODOLOGI PENELITIAN Dalam menyusun perencanaan keuangan, seorang perencana keuangan membagi tujuan keuangan klien berdasarkan prioritas dan kurun waktu. Hal ini bertujuan agar klien mengetahui tujuan keuangan mana yang lebih diprioritaskan sesuai dengan kepentingan dan tujuan investasi tersebut. Tabel 1. Tujuan Berdasarkan Waktu dan Prioritas Time Horizon Jangka Jangka Jangka No Tujuan Keuangan Pendek Menengah Panjang < 2 tahun 2-5 tahun >5 tahun 1 Darurat 2 Buka Usaha 3 Melahirkan 4 Pendidikan 1 Jangka Menengah 5 Pendidikan 1 6 Melahirkan 2 7 Pendidikan 2 8 Pensiun 9 Beli Mobil 10 Beli Rumah 11 Buka Toko Roti Berdasarkan informasi yang telah diperoleh perencana keuangan, klien memiliki tujuan investasi berdasarkan prioritas dan jangka waktu, oleh sebab itu diperlukan sumber dana agar tujuan klien dapat terwujud. Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi tujuan investasi dapat berasal dari aset lancar dan arus kas (disposable income).

3 FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) Tabel 2. Sumber Tujuan Sumber No Tujuan Berdasarkan Prioritas Asset Lancar Disposible Income 1 Darurat 2 Buka Usaha 3 Melahirkan 4 Pendidikan 1 Jangka Menengah 5 Pendidikan 1 6 Melahirkan 2 7 Pendidikan 2 8 Pensiun 9 Beli Mobil 10 Beli Rumah 11 Buka Toko Roti Dalam memilih produk investasi yang direkomendasikan kepada klien, perencana keuangan menyesuaikan pilihan produk dengan jangka waktu serta tujuan investasi dan profil risiko klien. Pemilihan produk investasi yang dilakukan oleh perencanaan keuangan diambil dari pemeringkatan yang dilakukan oleh Majalah Investor dengan kriterian penilaian yaitu: 1) Perbankan Tabungan Kriteria pemilihan produk tabungan dari Majalah Investor edisi Juni 2012, bank termasuk dalam anggota Lembaga Penjamin Simpanan, jaringan ATM yang luas, tempat yang stategis dan fasilitas yang memadai. 2) Reksa Reksa Pasar Uang Kriteria pemilihan produk reksa dana pasar uang dari Majalah Investor edisi Maret 2012 dan memilih satu reksa dana pasar uang dengan return tertinggi. Reksa Pendapatan Tetap Kriteria pemilihan produk reksa dana pendapatan tetap dari Majalah Investor edisi Maret 2012 dan memilih tiga reksa dana pendapatan tetap dengan coeffisien of variation terendah. Reksa Campuran Kriteria pemilihan produk reksa dana campuran dari Majalah Investor edisi Maret 2012 dan memilih tiga reksa dana campuran dengan coeffisien of variation terendah. Reksa Saham Kriteria pemilihan produk reksa dana saham dari Majalah Investor edisi Maret 2012 dan memilih tiga reksa dana saham dengan coeffisien of variation terendah. 3) Asuransi Kriteria pemilihan produk asuransi jiwa dari Majalah Investor edisi Juli 2012 dan memilih satu asuransi jiwa sesuai dengan kebutuhan klien. Setelah melakukan pemilihan produk invetasi maka akan dilanjutkan pembentuk portofolio investasi. Pembentukan portofolio dari produk-produk investasi yang dipilih, diperlukan agar investasi dapat terdiversifikasi dengan baik, sehingga pembentukan portofolio dapat meminimalkan risiko yang ditanggung klien. Pembentukan portofolio investasi berdasarkan tujuan keuangan dan profil risiko klien yaitu tipe agresif. Proses pembentukan portofolio investasi, yaitu: 1) Dari masing-masing produk reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana saham yang didapat dari kriteria pemilihan produk investasi akan dihitung coefficient of correlation antara produk yang satu dengan yang lain. Korelasi yang diambil adalah yang nilainya negatif atau positif rendah. 2) Setelah memilih produk-produk dengan korelasi seperti di atas, selanjutnya membentuk tiga alternatif portofolio berdasarkan coefficient of correlation antar aset. 3) Mencari proporsi untuk masing-masing alternatif produk portofolio tersebut dengan menggunakan tools add in solver yang ada pada program Microsoft Excel dengan konstrain yang disesuaikan dengan profil risiko klien. 4) Alternatif portofolio yang dipilih adalah yang memiliki coefficient of variation portfolio terkecil. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Perencana keuangan akan menyeleksi beberapa produk keuangan yang akan direkomendasikan pada klien dengan berbagai kriteria yang telah ditentukan, kemudian akan diperoleh beberapa produk yang akan digunakan sebagai portofolio klien. Produk-produk yang direkomendasikan oleh perencana keuangan adalah sebagai berikut: tabungan pada Bank Central Asia Tbk, reksa dana pasar uang TRIM Kas 2, reksa dana pendapatan tetap Utama Plus 2, reksa dana campuran mas dan reksa dana saham. Pembentukan alternatif portofolio ada dua, yaitu alternatif portofolio jangka mengengah dan alternatif portofolio jangka panjang. Setelah melakukan langkah-langkah pembentukan portofolio maka alternatif portofolio jangka pendek yaitu dan mas, sedangkan alternatif portofolio jangka panjang yaitu Panin, mas dan. Tabel 3. Alternatif Jangka Menengah Alternatif 1 Ri Stdev Wi Ri * Wi PDUP 14.97% 4.49% 61.54% 9.21% DMF 12.10% 0.64% 38.46% 4.65% Bobot % Return Portofolio 13.86% Standar Deviasi Portofolio 2.72% Coefficient of Variation Tabel 4. Alternatif Alternatif 1 Ri Stdev Wi Ri * Wi PDUP 14.97% 4.49% 42.11% 6.30% DMF 12.10% 0.64% 26.32% 3.18% PDM 34.81% 47.87% 31.58% 10.99% Bobot % Return Portofolio 20.48% Standar Deviasi Portofolio 15.56% Coefficient of Variation

4 FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) Perencanaan tujuan-tujuan keuangan, dilakukan setelah pembentukan alternatif portofolio investasi, maka hasil dari perencanaan tujuan keuangan dapat dilihat pada tabel dibawah Tabel 5. Perencanaan Tujuan Keuangan Jangka Pendek Jangka Pendek Instrumen Sumber Darurat Buka Usaha Pasar Uang Tahapan BCA Rp 12,600,000 TRIM Kas 2 Rp 24,412,020 Rp 118,633,427 Rp 37,012,020 Rp 118,633,427 Tabel 5. Perencanaan Tujuan Keuangan Jangka Pendek Jangka Pendek Melahirkan 1 Pasar Uang Tahapan BCA Rp 12,600,000 TRIM Kas 2 Rp 37,160,473 Rp 180,205,920 Rp 37,160,473 Rp 192,805,920 Tujuan keuangan jangka pendek terdiri dari pembentukan dana darurat, dana membuka usaha dan dana melahirkan anak pertama. darurat dialokasikan pada Tabungan BCA dan RDPU TRIM Kas 2, sedangkan dana membuka usaha dan dana melahirkan anak pertama dialokasikan pada TRIM Kas 2, sumber dana dari aset lancar. Tabel 6. Perencanaan Tujuan Keuangan Jangka Menengah Jangka Menengah Pendidikan 1 mas Rp 12,034,676 Rp 12,034,676 DI* Rp 7,521,672 Rp 7,521,672 DI* Rp 19,556,348 Rp 19,556,348 Tujuan keuangan jangka menengah yaitu dana pendidikan anak pertama dari kelompok bermain sampai taman kanakkanak tahun pertama. pendidikan jangka menengah dialokasikan pada alternatif portofolio jangka menengah dan sumber dana dari aset lancar. mas Pendidikan 1 Rp 3,215,887 Melahirkan 2 DI* Rp 5,469,762 Rp 2,106,858 Rp 2,009,929 DI* Rp 3,418,601 Rp 1,316,786 Rp 2,411,915 DI* Rp 4,102,321 Rp 1,580,143 Rp 20,628,415 Rp 5,003,787 Pensiun Pendidikan 2 mas DI* Rp 3,698,233 Rp 17,462,367 DI* Rp 2,311,396 Rp 10,913,979 DI* Rp 2,773,675 Rp 13,096,775 Rp 8,783,303 Rp 41,473,121 mas Membeli Mobil Membuka Toko Roti DI* Rp 7,757,147 Rp 1,264,787 DI* Rp 4,848,217 Rp 790,492 DI* Rp 5,817,860 Rp 948,590 Rp 18,423,224 Rp 3,003,868 Instrumen mas Sumber Jangka Panjang Membeli Rumah Rp 3,215,887 DI* Rp 33,117,487 Rp 70,876,640 Rp 2,009,929 DI* Rp 20,698,430 Rp 44,297,900 Rp 2,411,915 DI* Rp 24,838,116 Rp 53,157,480 Rp 78,654,033 Rp 175,969,751 Keterangan: *DI: Disposable Income Tujuan keuangan jangka panjang yaitu dana pendidikan anak pertama sampai perguruan tinggi, dana melahirkan anak ke dua, pendidikan anak kedua, dana pensiun, dana membeli mobil, dana membuka toko roti dan dana membeli rumah. Tujuan keuangan dialokasikan pada portofolio jangka panjang. Sumber dana pendidikan anak pertama dari aset lancar dan disposable income, sedangkan tujuan jangka panjang yang lain didanai oleh disposable income, karena aset lacar klien sudah habis. Menghitung biaya pembelian, yang harus diperhatikan adalah biaya pembelian reksa dana yang disebut dengan Subscription Fee. pembelian sebesar Rp

5 FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) KESIMPULAN Setelah melakukan proses perencanaan keuangan seperti mengidentifikasi hubungan dengan klien, menentukan tujuan, melakukan analisa dan pembahasan terhadap tujuan keuangan klien dan usaha pencapaiannya, perencana keuangan telah berhasil memberi solusi atas permasalahan keuangan klien. Perencana keuangan telah berhasil menyelaraskan neraca dan arus kas klien sehingga mampu mengalokasikan aset secara optimal untuk kebutuhan tujuan keuangan klien dan memberikan alternatif produk investasi yang sesuai dengan profil resiko klien. Dengan demikian tujuan keuangan klien dapat tercapai seluruhnya. Secara ringkas, berikut ini rekomendasi yang diberikan perencana keuangan dalam usaha pencapaian tujuan keuangan klien berdasarkan urutan prioritas dan jangka waktu: 1) Jangka Pendek darurat sebesar Rp , dana membuka usaha sebesar Rp dan dana melahirkan anak pertama sebesar Rp dapat dilaksanakan dengan sumber dana dari aset lancar. 2) Jangka Menengah pendidikan anak pertama jangka menengah sebesar Rp dapat dilaksanakan dengan sumber dana dari aset lancar. 3) pendidikan anak pertama jangka panjang dengan total kebutuhan Rp akan dilaksanakan dengan sumber dana aset lacar sebesar Rp dan disposable income dengan simpanan per tahun sebesar Rp melahirkan anak ke dua sebesar Rp , dana pendidikan anak ke dua sebesar Rp , dana pensiun sebesar Rp , dana membeli mobil sebsar Rp , dana membeli rumah sebesar Rp , dan dana membuka toko roti sebesar Rp dapat dilaksanakan dengan sumber dana dari disposable income dengan simpanan pertahun. Selain itu, perencana keuangan juga menyarankan klien untuk memiliki asuransi kesehatan: Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Klien sudah memiliki asuransi jiwa dengan uang pertanggungan yang cukup besar, tetapi sebagai perencana keuangan harus tetap mengevaluasi kebutuhan akan asuransi jiwa. Setelah dievaluasi lebih lajut, sebenarnya keluarga klien masih belum membutuhkan asuransi jiwa, karena suami dan istri bekerja dan belum memiliki tanggungan. Asuransi yang tidak dimiliki oleh keluarga klien yaitu asuransi kesehatan, sehingga dipilihlah Asuransi Kesehatan Sinarmas dengan produk asuransi Eka Sehat dengan premi sebesar Rp Financial Planning Standards Board. (2007). Manajemen Resiko dan Perencanaan Asuransi. Jakarta: FPSB Financial Planning Standards Board. (2007). Perencanaan Hari Tua, Perencanaan Pajak, Perencanaan Distribusi Kekayaan. Jakarta: FPSB Senduk, S. (2008). Mengelola Keuangan Keluarga. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. DAFTAR PUSTAKA Abraham, R. A. (2011). Menjadi Berkat Berbuah Lebat. Yogyakarta: Andi Offset. Financial Planning Standards Board. (2007). Fundamental of Financial Planning. Jakarta: FPSB Financial Planning Standards Board. (2007). Investment Planning. Jakarta: FPSB

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 91-95 91 Perencanaan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi Margaret Anelinda Soro Program Manajemen, Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 98-102 98 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA Aditya Pratama Program Manajemen, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen

Lebih terperinci

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013)

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 64-70 64 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK GUNAWAN SISWANTORO UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG DIINGINKAN DI MASA DEPAN Ella S. Jati Sasmito Program Manajemen Keuangan, Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 86-91 86 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA Davina Agustin Wijaya Program Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen

Lebih terperinci

Optimalisasi Aset Dan Arus Kas Bapak Gilbert Dalam Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga

Optimalisasi Aset Dan Arus Kas Bapak Gilbert Dalam Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 47-51 47 Optimalisasi Aset Dan Arus Kas Bapak Gilbert Dalam Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga Marryquest Beatrice Edison Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 92-97 92 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI Pada perencanaan keuangan Bapak Benny Alberth dapat

Lebih terperinci

Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Keuangan

Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Keuangan FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 36-40 36 Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Benny Sutjipto Program Manajemen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI

OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 30-35 30 OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI Michael Tryanto Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 58-63 58 Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana Chelsea Octavia Tantono Program Manajemen Keuangan, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

Pengoptimalan Aset Bapak Carlos Dalam Memenuhi Tujuan Keluarga

Pengoptimalan Aset Bapak Carlos Dalam Memenuhi Tujuan Keluarga FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 17-21 17 Pengoptimalan Aset Bapak Carlos Dalam Memenuhi Tujuan Keluarga Priscilla Widya Pratiwi Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Perhiasan

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Perhiasan Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Perhiasan Wicaksana dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan keuangan adalah proses

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Sugiyanto Untuk Mengoptimalkan Aset Ke Dalam Alokasi Instrumen Investasi

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Sugiyanto Untuk Mengoptimalkan Aset Ke Dalam Alokasi Instrumen Investasi FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78 73 Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Sugiyanto Untuk Mengoptimalkan Aset Ke Dalam Alokasi Instrumen Investasi Yunita Lienarti Program Manajemen Keuangan, Program Studi

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Spare Part

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Spare Part Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Spare Part Feilli Yulistian Gunawan, Devie dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA UNTUK MENCAPAI TUJUAN SECARA OPTIMAL

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA UNTUK MENCAPAI TUJUAN SECARA OPTIMAL FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 41-46 41 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA UNTUK MENCAPAI TUJUAN SECARA OPTIMAL Isabella Dewi Chandra Program Manajemen Keuangan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Karyawan dan Wiraswasta Toko Bahan Bangunan

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Karyawan dan Wiraswasta Toko Bahan Bangunan Perencanaan Keuangan untuk Seorang Karyawan dan Wiraswasta Toko Bahan Bangunan Donny Kurniawan dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Garment

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Garment Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Garment Hamid dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Uniersitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan keuangan ini dilakukan kepada

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: financial planning, investment objective, investment. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: financial planning, investment objective, investment. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This financial planning is designed to provide solutions to financial problems and to reach the investment objectives of the Mr Ronald family. Mr Ronald family investment objective are emergency

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Agen Penjualan Mobil

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Agen Penjualan Mobil Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Agen Penjualan Mobil Febe Tjahyono, Devie dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Pabrik Plastik

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Pabrik Plastik Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Pabrik Plastik Carissa Halmar Kosasi, Devie dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK KELUARGA MUDA SURABAYA

PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK KELUARGA MUDA SURABAYA PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK KELUARGA MUDA SURABAYA Sautma Ronni Basana Petra Christian University Email: sautma@peter.petra.ac.id ABSTRAK Dalam masyarakat yang tumbuh dan semakin kompleks setiap hari yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh setiap individu dalam hal ini khususnya bagi individu pada penelitian ini yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh setiap individu dalam hal ini khususnya bagi individu pada penelitian ini yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan setiap individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak lepas dari kemampuan mereka mengatur berbagai hal secara baik, sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

MREdu. Mike Rini & Associates Financial Planning & Education. Improve Financial Wellbeing through Smart Planning

MREdu. Mike Rini & Associates Financial Planning & Education. Improve Financial Wellbeing through Smart Planning MREdu Mike Rini & Associates Financial Planning & Education Improve Financial Wellbeing through Smart Planning Masalah keuangan tidak hanya diakibatkan oleh perusahaan yang memiliki manajemen keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hukum kelangkaan atau Scarcity (Mankiw, 2002) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Hukum kelangkaan atau Scarcity (Mankiw, 2002) menyebutkan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hukum kelangkaan atau Scarcity (Mankiw, 2002) menyebutkan bahwa semua barang bersifat terbatas karena sumber daya yang diperlukan tidak cukup untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 12 Entrepreneurship and Inovation Management PERENCANAAN KEUANGAN Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Paska Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian Financial Plan Financial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil dan pembahasan dari group field project mengenai perencaan keuangan individu. Individu yang akan dibahas dibagi menjadi dua golongan,

Lebih terperinci

Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana

Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana Sebelum membahas lebih jauh pada topik Reksadana, ada baiknya kita ketahui terlebih dulu hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu investasi.

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016 Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN Manajemen Keuangan adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi, dimana di dalamnya termasuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN FINANSIAL

PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN FINANSIAL PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN FINANSIAL Arta M. Sundjaja Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 17 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Asuransi Bumiputera sebagai perusahaan asuransi pelopor di Indonesia, yang keberadaannya masih berada di tingkat tertinggi dalam dunia perasuransian,

Lebih terperinci

Bab IV CARA INVESTASI DI CITIBANK N.A

Bab IV CARA INVESTASI DI CITIBANK N.A 36 Bab IV CARA INVESTASI DI CITIBANK N.A 4.1 Profil Risiko Investasi Pribadi 1. Risk Averse Tidak ingin mengambil risiko yang membahayakan modal dan juga tidak nyaman sekalipun dengan fluktuasi jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 II. LEMBAGA KAUANGAN A. Lembaga Keuangan 1. Pengertian Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan mereka memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut terbatas. Manusia membutuhkan sandang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semakin berkembang. Perkembangan ini terjadi tak lepas dari para private banker

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semakin berkembang. Perkembangan ini terjadi tak lepas dari para private banker BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Wealth Management Sejarah Wealth Management berawal di London sekitar pada abad 17 dan 18. Awal perkembangan dipengaruhi oleh pusat keuangan internasional yang semakin berkembang.

Lebih terperinci

WORKSHOP PERSONAL FINANCE. 21 Juli 2017

WORKSHOP PERSONAL FINANCE. 21 Juli 2017 WORKSHOP PERSONAL FINANCE 21 Juli 2017 uangbijak.com/slide TIGA BAGIAN DALAM KEUANGAN Menerima Mengelola Fokus workshop ini Memberi Tujuan: Menjadi pengelola yang baik OUTLINE Pengeluaran Hutang Investasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan

I. PENDAHULUAN. dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri asuransi syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan (2006), pada tahun 2005

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Kekayaan diklasifikasikan sebagai tipe tingkat tinggi dari

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Kekayaan diklasifikasikan sebagai tipe tingkat tinggi dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Manajemen Kekayaan diklasifikasikan sebagai tipe tingkat tinggi dari perencanaan keuangan bagi individu atau keluarga yang meliputi private banking, estate planning,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

Keywords: Financial Planning, Savings, Insurance, Mutual Funds

Keywords: Financial Planning, Savings, Insurance, Mutual Funds PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA MELALUI OPTIMALISASI KOMPOSISI INVESTASI PADA TABUNGAN, ASURANSI DAN REKSADANA BERDASAR PRIORITAS TUJUAN Lia Anitha Puspharini 1 dan Cholis Hidayati 2 1 Alumni Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) Investor dalam membentuk portofolio diperlukan perhitungan return ekspektasi dari masing-masing aktiva untuk dimasukkan

Lebih terperinci

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran dan Evaluasi Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data historis, sehingga tidak ada suatu kepastian

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 14 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Reksa Dana Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 49, pengertian reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di masa sekarang ini banyak orang berpikir untuk investasi. Banyak juga orang mengatakan investasi tanpa jelas dan mengerti apa itu investasi dan apa contoh

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study

Manulife Investor Sentiment Index Study Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2016 Indonesia Februari 2017 1 Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) 6 Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 PT. Trimegah Asset Management PT. Trimegah Asset Management merupakan anak perusahaan dari PT. Trimegah Securities Tbk, salah satu perusahaan sekuritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund Makinta Growth Fund merupakan reksa dana yang dikelola oleh Makinta Securities. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund manager), memilih berbagai jenis investasi yang ada ke dalam portfolionya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat pula berinvestasi dalam bentuk deposito. Berbeda dengan jenis simpanan tabungan, Penarikan deposito sesuai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat pula berinvestasi dalam bentuk deposito. Berbeda dengan jenis simpanan tabungan, Penarikan deposito sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan ekonomi yang semakin hari semakin tinggi menuntut masyarakat untuk mampu menghasilkan uang dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.tidak hanya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian keuangan dan juga teori keuangan biasanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga disebut teori pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau bursa efek merupakan suatu obyek penelitian yang menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan bahwa pasar modal memiliki daya tarik. Pertama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal atau bursa efek merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Peran pasar modal sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara.

Lebih terperinci

Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC. Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA

Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC. Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA Daftar Isi Pengantar 3-4 Produk Bank 5 Mengapa kita perlu Berinvestasi? 6 Produk Investasi Pasar Modal - Saham 7 Produk Investasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi seorang investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan mengharapkan return

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. IFPI Edukasi Indonesia adalah pelopor di bidang pendidikan financial planning di Indonesia. Kantor PT. IFPI Edukasi Indonesia berada di

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Asuransi 2.1.1 Pengertian Asuransi Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi di Indonesia yang dapat menjadi penggerak perekonomian nasional melalui peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi

Lebih terperinci

Kegagalan masyarakat Indonesia dalam mengendalikan pengeluarannya diperburuk dengan kesalahan keuangan yang berulang

Kegagalan masyarakat Indonesia dalam mengendalikan pengeluarannya diperburuk dengan kesalahan keuangan yang berulang Untuk didistribusikan pada 4 Februari 2016 Kegagalan masyarakat Indonesia dalam mengendalikan pengeluarannya diperburuk dengan kesalahan keuangan yang berulang Lebih dari separuh investor (53%) menghabiskan

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1. Kajian Teori 3.1.1. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau

Lebih terperinci

a. Hanya III b. I, III dan IV c. I dan III d. II dan III

a. Hanya III b. I, III dan IV c. I dan III d. II dan III 1. Variabel yang dapat meningkatkan ROE adalah sebagai berikut, kecuali a. Naiknya laba bersih perusahaan b. Besarnya equity multiplier perusahaan c. Besarnya rasio return on asset perusahaan d. Naiknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Login System Account Edukasi

DAFTAR ISI Login System Account Edukasi DAFTAR ISI Login System 1 Mengakses Landing Page MOST FUND 1 Landing Page MOST FUND 2 Cara Login MOST FUND 3 Account 5 Profile 5 View Portofolio 6 View Installment Summary 9 Penarikan Dana 10 Change Password

Lebih terperinci

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING INDIVIDU

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING INDIVIDU FORMULIR PEMBUKAAN REKENING INDIVIDU Nama Lengkap Sesuai KTP/Paspor/Kitas : Alamat Lengkap Sesuai KTP/Paspor/Kitas : DATA DIRI Status Rumah : Milik Sendiri Milik Keluarga Sewa Lainnya : Lama Menempati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi.

BAB II LANDASAN TEORI. topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi. 1. Al

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kebijakan Hutang Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif pendanaan yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu alternatif bagi para pemodal untuk berinvestasi. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai peranan yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Poerbaningsih Adi Warsito No.116. Bringin Life sebagai salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Poerbaningsih Adi Warsito No.116. Bringin Life sebagai salah satu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera dikenal dengan nama Bringin Life, didirikan oleh Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia tanggal 28 Oktober 1987, dengan izin usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Hartono (2014) individu-individu yang berpengalaman di dalam dunia ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi

Lebih terperinci

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada april 2009 menjadi Rp 1,857 triliun pada September 2009.

BAB I PENDAHULUAN. pada april 2009 menjadi Rp 1,857 triliun pada September 2009. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masyarakat Indonesia adalah masyarakat penabung. Hal tersebut dapat dilihat dari data jumlah dana pihak ketiga yang parkir di bank-bank sangatlah besar.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran modal saat ini, untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan

Lebih terperinci

P A S A R M O D A L (Capital Market)

P A S A R M O D A L (Capital Market) P A S A R M O D A L (Capital Market) INVESTASI merupakan suatu bentuk penundaan konsumsi dari masa sekarang untuk masa yang akan datang, yang didalamnya terkandung resiko ketidak pastian, untuk itu dibutuhkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Investasi adalah bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, di mana di dalamnya terkandung

Lebih terperinci

5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER

5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER 5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER DOKUMEN BANK Dapatkan solusi Perencanaan Alokasi Aset Anda sekarang dengan menghubungi Premier Banking Manager di OCBC NISP Premier terdekat. 5 LANGKAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang memiliki kelebihan

Lebih terperinci

Financial Planning Seminar

Financial Planning Seminar Financial Planning Seminar FAKTA! 75% orang Indonesia hidup tidak sejahtera di masa pensiun nya Source : Artikel KOMPAS Agenda Menabung Saja Tidak Cukup Dana Pensiun Komponen Rencana Keuangan Cek Arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era modern ini, instrumen investasi telah tersedia cukup banyak di

BAB I PENDAHULUAN. Era modern ini, instrumen investasi telah tersedia cukup banyak di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era modern ini, instrumen investasi telah tersedia cukup banyak di Indonesia sehingga memberikan pilihan untuk melakukan investasi di salah satu instrumen maupun di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvetasi merupakan salah satu wujud dari perencanaan keuangan di masa yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return (tingkat pengembalian)

Lebih terperinci

PRESTIGIO. Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel

PRESTIGIO. Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel PRESTIGIO Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel Prestigio Memberikan ketenangan jiwa bagi Anda dan keluarga dengan memberikan perlindungan jiwa sampai usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang terbentuk pada bulan Desember 2004. Sebagai bagian dari

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dana pensiun merupakan salah satu pilihan dalam memberikan jaminan kesejahteraan kepada para pekerja atau karyawan. Jaminan tersebut salah satunya berupa jaminan pensiun

Lebih terperinci

Bab I. Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan. jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi.

Bab I. Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan. jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi. Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi. Halim (2003:1) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal yang merupakan pasar berbagai macam instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutiabudi19@yahoo.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction Capital Market

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia banyak menjadi sorotan dikarenakan situasi dan kondisi perekonomian yang tidak stabil.padahal perkembangan ekonomi itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan laporan Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik yang memiliki posisi penting dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

ririkyunita@yahoo.co.id Konsumsi Kebutuhan Inflasi Apa sih alasan berinvestasi Peningkatan Nilai Kekayaan Keinginan Ketidakpastian masa depan Penanaman uang dengan harapan : 1. Mendapat hasil, dan 2.

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Setiap individu maupun setiap entitas suatu perusahaan misalnya, sepanjang kelangsungan hidupnya cenderung senantiasa mencapai sutu titik atau tujuan dimana pada titik tersebut individu atau entitas

Lebih terperinci

OPTIMASI VALUE AT RISK PADA REKSA DENGAN METODE HISTORICAL SIMULATION DAN APLIKASINYA MENGGUNAKAN GUI

OPTIMASI VALUE AT RISK PADA REKSA DENGAN METODE HISTORICAL SIMULATION DAN APLIKASINYA MENGGUNAKAN GUI OPTIMASI VALUE AT RISK PADA REKSA DANA DENGAN METODE HISTORICAL SIMULATION DAN APLIKASINYA MENGGUNAKAN GUI MATLAB SKRIPSI Disusun oleh CHRISTA MONICA NIM. 24010212130061 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

LOGO MANAJEMEN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM

LOGO MANAJEMEN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM LOGO MANAJEMEN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM Review Sesi 1 keuangan merupakan seni dan ilmu mengelola uang, baik uang yag dimiliki oleh badan usaha, pemerintah, maupun perseorangan. Sebagai seni berarti

Lebih terperinci

Harian Kontan 23/02/2017, Hal. 24 Target Premi Sinarmas MSIG Life Rp 7,26 Triliun

Harian Kontan 23/02/2017, Hal. 24 Target Premi Sinarmas MSIG Life Rp 7,26 Triliun Harian Kontan 23/02/2017, Hal. 24 Target Premi Sinarmas MSIG Life Rp 7,26 Triliun Bisnis Indonesia 23/02/2017, Hal. 22 Premi Ditargetkan Tumbuh 40% 22/02/2017 MSIG Life Incar Pertumbuhan Premi 20% http://infobanknews.com/msig-life-incar-pertumbuhan-premi-20/

Lebih terperinci

LN menerima pembayaran untuk impor kita (-M), dan membelanjakan uangnya untuk membeli barang ekspor kita (X).

LN menerima pembayaran untuk impor kita (-M), dan membelanjakan uangnya untuk membeli barang ekspor kita (X). RTK menerima Pendapatan yang tersedia (Yd), dan membelanjakan penghasilannya untuk konsumsi (C). Bagian Yd yang tidak dibelanjakan untuk C disebut S: Yd = C + S RTP menerima: Dana Penyusutan + Cadangan

Lebih terperinci

Klien SS juga memiliki keengganan untuk memulai belajar mengenai wealth. untuk menganalisa kekayaan Klien SS agar dapat memberikan rekomendasi atas

Klien SS juga memiliki keengganan untuk memulai belajar mengenai wealth. untuk menganalisa kekayaan Klien SS agar dapat memberikan rekomendasi atas Klien SS juga memiliki keengganan untuk memulai belajar mengenai wealth management dengan usia yang tidak lagi muda, sedangkan hal ini sangat penting untuk pengelolaan kekayaan yang dimilikinya. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan

Lebih terperinci